The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Teguh Siswanto, 2020-01-24 07:09:04

JAYAKARTA NEWS NOVEMBER 2019

JAYAKARTA NEWS NOVEMBER 2019

Keywords: 123456789

11. 2019

majalah peduli alam

Hujan yang mulai turun di bulan November 2019 ini, disertai rasa syukur
dan pengharapan. Salah satunya, harapan usainya siksa asap akibat
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hujan datang, asap berlalu.

Bonek “Ngombe Banyu Udan Potret “Hutan Cinta” Jika Jakarta
Ben Ra Edan” di Mandailing Natal Lumpuh
Sang Petani
Alternatif

Kisah Frankenstein dan Tambora 1

NOVEMber 2019

2 NOVEMber 2019

NOVEMber 2019 3

dari redaksi

Terbakar Gairah Penerbit
PT Citra Jayakarta Nawa Astha
Salam Alam...
Pemimpin Umum
Sidang pembaca Majalah Peduli Alam JAYAKARTA NEWS yang mulia... terima kasih Suryohadi
atas semua respons positif yang disampaikan atas terbitnya majalah ini. Pada surat
redaksi terdahulu, dari lubuk hati terdalam, tersurat permohonan kami agar, “jangan Pemimpin Redaksi
biarkan kami melangkah sendiri”. Roso Daras

Betapa pun, menerbitkan media dengan fokus sajian tentang alam, lingkungan Pemimpin Perusahaan
hidup, dan kebencanaan bukanlah perkara mudah. Memang, hampir tidak satu pun di Agus Sundayana
antara kita yang tidak sepakat bahwa alam harus dijaga, supaya kita pun dijaga oleh
alam. Akan tetapi, tidak terlalu banyak yang tidak saja sepakat tetapi “berbuat”. Redaktur Pelaksana
Bambang Widodo
Singkat kata, kami harus terus berbuat. Menyajikan majalah dengan fokus isi pada
isu-isu lingkungan hidup dan kebencanaan. Semoga bisa menjadi bagian dari mitigasi, Staf Redaksi
sosialiasi sekaligus memotivasi masyarakat agar cinta alam, menjaga alam semesta dan ‘Abah’ Fachrudin, Iswati, Anthony
mencegah terjadinya bencana alam yang datang karena ulah (faktor) kelalaian manusia. Leonardo Patty, Sumarno,
Herawatmo, Melva Tobing, Laksmi
Terimalah Majalah Pedui Alam JAYAKARTA NEWS edisi November 2019 yang Wuryaningtyas, S. Resti Handini,
mengangkat tema Karhutla dan Lapsus tentang bahaya Merkuri di Sungai Batanghari. Teguh Yuswanto, A. Soetopo.
Masih banyak sajian menarik lain yang hanya bisa Anda dapatkan di majalah ini. (*)
Koresponden
4 NOVEMber 2019 Dani Yuliantara (Jawa Barat),
Ernaningtyas (DI Yogyakarta &
Jawa Tengah), Poedji Gagak Seno
(Jawa Timur), Monang Sitohang
(Sumatera Utara), Cinta Malem
Ginting (Bali & Nusa Tenggara)

Iklan dan Pemasaran
Nanang S.
(+62 813-1011-6392)
Laksanawaty
(+62 812-1941-9755)

Lay Out dan Produksi
Teguh Siswanto

Alamat Redaksi
Gedung Maribaya Lt. 3,
Jl. Otista Raya No. 141 RT/RW
006/008, Bidara Cina, Jatinegara,
Jakarta Timur,
Telp. +62 21 85905797,
+62 812 839 961 63

Media Online
www.jayakartanews.com

E-mail
[email protected]

Rekening
PT Citra Jayakarta Nawa Astha
Bank Mandiri No Rek:
129-00-0016199-8

Harga: Rp50.000,-

daftar isi

Laporan Utama 6

BaWnjairhJaai kAasratpa
BAehrolkaVlsuAlanihes!

Hujan yang mulai turun di bulan November 2019 ini,
disertai rasa syukur dan pengharapan. Salah satunya,
harapan usainya siksa asap akibat kebakaran hutan dan

lahan (Karhutla). Hujan datang, asap berlalu.

26 nasional
Sinergi Mitigasi Bencana

12 laporan Bahaya Merkuri 28 Opini 22 emas Potret “Hutan Cinta”
khusus di Batanghari KSuakrnuon,dIannspDioransi iMBounnagrdo hijau di Mandailing Natal

32 Warta BNPB-BPBD 30 seleb
TJaanmgbgourhe BPeAnUcDana
NADINE
38 inovasi CHANDRAWINATA
“BNegnoRmabEedBaann”yu Udan Kenapa Sulit Ya?
ZASKIA ADYA
41 pesona MECCA
SPiabnadnadnagng Selayang Plastik Singkong

16 mitigasi Anggap Pohon 46 konservasi
sebagai Pasangan Pejuang-pejuang Air

48 cerita doeloe
Kisah Frankenstein dan
Tambora

50 resensi buku
Citarum Harum
47 daerah Pembangunan
18 jagad Bonek Berkelanjutan
manusia Sang Petani Alternatif ala Muba
NOVEMber 2019
5

L ap o ra n U tama

Wahai Asap
Berlalulah!

Hujan yang mulai turun di bulan November 2019 ini, disertai rasa
syukur dan pengharapan. Salah satunya, harapan usainya siksa
asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hujan datang,

asap berlalu.

6 NOVEMber 2019

P asalnya asap yang ditimbulkan hutan dan lahan yang terjadi sepanjang Januari hingga
dari hutan dan lahan yang terbakar Oktober 2019. Jumlah tersebut menduduki posisi ketiga
tersebut menyebabkan masyarakat setelah bencana puting beliung sebanyak 964 kejadian, dan
susah bernafas dan tidak bisa banjir 730 kejadian.
melakukan banyak aktivitas di
luar rumah. Di samping, banyak Dari data itu BNPB menyatakan bahwa bencana
kerugian lain yang diakibatkan yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi yang
oleh Karhutla. mencapai 98 persen dari total bencana. Jumlah bencana
pada 2019 tersebut naik 10,9 persen dibanding tahun 2018.
Itu baru kerugian yang
Akibat bencana itu terdapat 564 orang meninggal
dialami masyarakat. Negara yang dan 109 orang hilang. Sementara 3.272 orang luka-luka,
5.932.700 orang mengungsi, 61.565 unit rumah rusak. Meski
mengalami kebakaran hutan dan demikian jumlah korban meninggal turun dari 4.648 orang
tahun dan tahun ini sebanyak 564 jiwa.
lahan pun harus menanggung berbagai konsekuensi di
BNPB juga mencatat kerugian akibat karhutla pada
antaranya kerusakan hutan dan lingkungan. Di Indonesia 2015 mencapai Rp221 triliun. Sementara dampak kerugian
karhutla tahun ini masih dalam proses penghitungan. Tidak
kebakaran hutan dan lahan akibat musim kemarau dan menutup kemungkinan nilainya juga menyentuh triliunan
rupiah.
sebab lain, menjadi bencana berulang. Musibah itu terjadi
Selain itu sumber Kementerian Lingkungan Hidup dan
setiap tahun. Kehutanan (KLHK) menyebutkan sejak 1 Januari sampai 30
September 2019 total terdapat 857.756 hektare hutan dan
Catatan Jayakarta News, Karhutla 2019 terbilang yang lahan yang terbakar.

paling banyak, dibanding kejadian serupa beberapa tahun Silakan menarik nafas panjang.... (aliefien s)

terakhir. Seperti data yang dikeluarkan Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut karhutla adalah

bencana yang paling banyak dilaporkan sepanjang Oktober

tahun 2019.

Data BNPB juga menyebut sebanyak 653 kali kebakaran

NOVEMber 2019 7

L ap o ra n U tama

Belenggu
Kepentingan

Organisasi pegiat lingkungan hidup, Walhi maupun Greenpeace
Indonesia semakin geram dengan kondisi kerusakan lingkungan
akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

D irektur Eksekutif pemerintah ternyata hanya semu.
Nasional Walhi Nur “Perbaikan struktural tidak terjadi. Sementara
Hidayati mengatakan
kondisi lingkungan korporasi lebih memilih membakar untuk membersihkan
hidup semakin buruk. lahan,” ujar Leo menyebutkan permasalahan kebakaran
Sementara Leonard hutan yang kurang menjadi prioritas pemerintah saat ini.
Simanjutntak Kepala
Greenpeace Indonesia Walhi dan Greenpeace bersama asosiasi lingkungan
menyatakan penurunan yang tergabung dalam Golongan Hutan beberapa hari
angka kebakaran hutan sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih
seperti dijanjikan pada 20 Oktober lalu bahkan membuat petisi kepada
Presiden agar menjadikan lingkungan sebagai prioritas
kebijakan penanganan permasalahan lingkungan seperti

8 NOVEMber 2019

karhutla. izin, buat apa kasih izin. Karena selama ini perusahaan yang
Sayangnya, pemerintahan sekarang, menurut Walhi, diketahui konsesinya terbakar cuma di segel, tidak ada
tindakan lebih dari itu sehingga tidak menimbulkan efek jera,”
masih belum menunjukkan keberpihakan pada penanganan jelas lulusan Fakultas Teknik Lingkungan, ITB Bandung itu.
lingkungan yang lebih baik. Direktur Eksekutif Nasional Walhi
Nur Hidayati justru tak melihat pembantu presiden yang Wanita yang akrab disapa Yaya itu menyebut sikap
menanganani lingkuhan hidup dan hutan berkerja lebih baik pemerintah yang tidak tegas tersebut merupakan pilihan.
dari waktu-waktu sebelumnya. “Kita ingin lihat presiden memilih siapa? Apakah oligrakhi
yang sudah sejauh ini merugikan masyarakat. Atau memilih
Pesimistik itu terlontar lantang dari Nur Hidayati yang rakyat yang sudah secara riil memilih sehingga terpilih
kecewa kepada pemerintah terhadap penangangan sebagai presiden,” katanya.
lingkungan hidup khususnya kebakaran hutan dan lahan di
Indonesia. Hal itu disampaikan Nur Hidayati kepada Jayakarta Saat ini yang mengungkung presiden adalah oligarkhi.
News saat dimintai keterangannya mengenai pilihan Presiden Presiden berada di dalam lingkaran oligarkhi yaitu
yang menduduki posisi Menteri Lingkungan Hidup dan kepentingan ekonomi dan politik menjadi satu. “Memang
Kehutanan. ada risiko jika melepaskan dari oligarkhi, tetapi itu yang
harus presiden pikirkan apakah terus melayani kepentingan
“Siapa pun menterinya tidak akan bisa menyelesaikan oligarkhi yang akan mengakibatkan merosotnya kehidupan
berbagai permasalahan lingkungan hidup, di antaranya masyarakat dan berbagai bencana lingkungan hidup atau
kebakaran lahan dan hutan jika presiden tidak meniliki presiden akan berpihak pada rakyat yang memberi mandat
visi yang jelas terhadap keberlanjutan alam dan nasib kepada presiden menjalankan negara ini,” ucapnya.
masyarakat,” ungkap Nurhidayati.
Meski pesimis terhadap sikap pemerintah tersebut
Menurut Hidayati pemerintah dulu dan sekarang kurang Nur Hidayati dan Walhi akan terus memikirkan langkah
menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperbaiki selanjutnya. “Pemimpin kita tidak peduli kepada
lingkungan terlebih di tahun 2019 titik api di hutan telah lingkungan. Sebagai warga negara harus terus mengkritisi
banyak menimbulkan kerugian. Jutaan rakyat Indonesia yang karena berbagai kebijakan yang dibuat pemimpin akan
terdampak bencana juga tak menjadi perhatian pemerintah. memengaruhi, sehingga sebagai warga negara tidak boleh
lengah terhadap apa yang dilakukan pemerintah, harus
Di mata Nur Hidayati, pemerintah hanya fokus mengawasi terus menerus,” tegasnya.
pada investasi dan pertumbuhan ekonomi. “Investasi
dan pertumbuhan ekonomi menjadi prioritas utama Belenggu kepentingan ekonomi dalam kebijakan
dibandingkan keberlanjutan. Menteri hanyalah pembantu penanganan kebakaran hutan juga dibeberkan Greenpeace
presiden yang menerjemahkan visi presiden. Selama Indonesia yang menyebut pada 2015 hingga 2018,
presiden masih memerintahkan investasi di atas yang lainnya perusahaan pemasok sawit menjadi penyebab dari kerusakan
(termasuk lingkungan hidup), siapa pun menterinya tidak hutan. Greenpeace Indonesia bahkan menduga terdapat
akan bisa menahan laju perusakan yang dilegalkan melalui perusahaan pemasok minyak sawit menghancurkan area
kebijakan,” ucap Nur Hidayati mengungkapkan kecewa yang hutan yang sangat luas.
mendalam.
Secara gamblang Greenpeace Indonesia menyebut
Wanita yang lebih 20 tahun menggeluti lingkungan hidup perusahaan yang merusak hutan jumlahnya puluhan.
itu menilai, selama ini tidak tampak komitmen serius dalam Akibatnya tidak kurang dari 130.000 hektare lahan yang rusah
penanganan bencana lingkungan dan permasalahan hutan sejak akhir 2015. Kerusakan hutan akibat penggundulan
di Indonesia. Ia menyebut Jambi dan Sumatera Selatan masih hutan paling banyak terjadi di Papua yaitu mencapai 51.600
berasap. Tidak ada hal signifikan yang menunjukkan bahwa hektare. Papua disebut-sebut merupakan wilayah ekspansi
negara ini sedang dalam konsisi darurat, seolah baik-baik saja, baru dari industri sawit.
seolah hal normal.
Meski demikian penggundulan hutan juga terjadi karena
“Itu yang kami sayangkan. Kami minta pada presiden salah kelola. Seperti data yang diungkap Badan Pemeriksa
untuk segera menangani hal tersebut,” tegas wanita kelahiran Keuangan (BPK) Agustus 2019, banyak perusahaan tidak
Surabaya, 14 Agustus 1973 itu. memiliki hak guna usaha (HGU) dan tidak membangun kebun
plasma serta tidak ada izin pemerintah terhadap perkebunan
Tidak disebutkannya secara jelas prioritas pemerintah yang didirikan di atas hutan lindung.
terhadap masalah lingkungan, membuat Nur Hidayati
semakin yakin bahwa negeri ini dalam bahaya. Wanita Berdasarkan itu Leonard Simanjuntak selaku Kepala
berambut pendek ini juga mengatakan seharusnya Greenpeace Indonesia meminta pemerintah wajib melawan
pemerintah bisa mengatasi perkara kebarakan hutan dan semua bentuk pengrusakan hutan. “Pemerintah wajib
lahan dengan mencabut semua izin perusahaan yang sudah memberi sanksi kepada semua perusahaan pembakar hutan
terbukti di wilayahnya ada asap atau api. dan memastikan hukum ditegakkan kepada mereka yang
bersalah,” katanya.
“Itu sangat bisa dan paling mungkin dilakukan
pemerintah. Dan meminta mereka segera melakukan Hal penting menurut Leo, yang harus dilakukan
pemadaman dan melakukan rehabilitasi terhadap lahan-lahan pemerintah adalah membuka data pemilik izin konsesi
tersebut. Semua izin yang jumlahnya ratusan tersebut harus dan petanya agar semua warga negara dapat melakukan
dicabut karena sudah lalai. Izin itu merupakan alat kontrol, pengawasan bersama. (aliefien s)
kalau pemerintah tidak bisa melakukan apa-apa terhadap

NOVEMber 2019 9

L ap o ra n U tama

DUA POINT
KARHUTLA

Rapat Menteri PUPR, Menteri Pertanian, Kepala BNPB dan Kepala
BMKG, dengan pejabat es 1-2 terkait, pada Jumat 22 Nov 2019. Point
point yang terkait Karhutla:
A. Menteri Pertanian setuju memberikan dukungan/pelibatan Penyuluh

Pertanian dalam rangka Mengubah Perilaku (Kementan dengan
Penyuluh Pertanian, unsur unsur lainnya mem-back up). Antara lain, pola
berkebun di lahan gambut. Penyuluh Pertanian hidup bersama rakyat.
Sebagai pilot project lokasi Prov Riau. BNPB dan Kementan menyiapkan
informasi letak/titik lokasi untuk kegiatan dimaksud. Mengedepankan
solusi kesejahteraan, tanaman yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis
(Sagu, Sukun, Kopi Liberica, Lidah Buaya, Nanas). Juga ternak kambing.
Selain itu, yang tak kalah pentingnya menyiapkan rantai ekonomi,
pengusaha yang akan membeli hasil panen tersebut.
B. Menteri PUPR setuju melakukan pembuatan/pembangunan/pemasangan

kodratsekat-sekat kanal, mengembalikan

gambut, basah, berair dan berawa.

Leading sector Kementerian PUPR, dan unsur-unsur lainnya mem-back up.
Lokasi kegiatan dimaksud diorganisir oleh PUPR, BNPB dan BRG. Sebagai
pilot project di Prov Riau.

Dalam waktu dekat segera dilakukan rapat teknis, action plan dengan
unsur eselon 1 dan 2 instansi terkait, untuk merumuskan pelaksanaannya.
Libatkan para LO Karhutla dan semua unsur unsur pendukung di daerah.

Hal hal lain yang bersifat teknis akan diinfokan. Ingat pesan Presiden:

“Pencegahan jauh lebih baik dari
pemadaman”. (*)

10 NOVEMber 2019

Apa Salah

H Sawit?
arapan Kepala Greenpeace Indonesia Tata Ruang GAPKI Eddy Martono berujar merupakan fenomena yang juga terjadi di
Leonard Simanjuntak agar pemerintah asosiasi tak akan memberikan toleransi. belahan dunia lainnya. Berdasarkan data-
membuka data perusahaan konsesi data kebakaran hutan di Indonesia juga
yang melanggar aturan terpenuhi sudah. Hanya saja GAPKI beranggapan menunjukkan bahwa kebakaran hutan
Direktorat Penegakan Hukum Kementerian apakah perusahaan sawit memang tidak terkait secara sistematis dengan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan pelaku pembakaran itu atau justru perkebunan kelapa sawit.
(KLHK) awal Oktober mengumumkan menjadi korban? Hampir tak percaya jika
pihaknya telah menyegel 64 lahan konsesi perusahaan sawit ada yang melakukan Laman GAPKI tersebut juga
perusahaan sawit yang diduga sebagai pembakaran hutan karena jika lahan menegaskan akal sehat sulit
penyebab karhutla di sebagian wilayah di yang terbakar sudah ada tanaman menyimpulkan bahwa sumber dan
Indonesia sepanjang 2019 ini. sawit, sehingga diragukan apakah benar penyebab kebakaran kebun sawit adalah
perusahaan itu membakar aset atau mesin pemiliknya. Dengan potensi kerugian besar
Direktur Jenderal Penegakan Hukum produksinya sendiri. yang dialami akibat kebakaran kebun sawit
KLHK, Rasio Ridho Sani mengatakan dan pola kebakaran hutan yang terjadi
penyegelan dilakukan pada periode Bagi GAPKI tudingan pelaku kebakaran secara lintas negara dan antarprovinsi
3 Agustus - 30 September 2019. hutan merupakan perusahaan sawit, di Indonesia akan sehat cenderung
Penyegelan berupa pemasangan pelang menjadi tantangan sejak lama sehingga menempatkan perkebunan kelapa sawit
pengumuman dan pita kuning larangan GAPKI memerlukan edukasi kepada sebagai korban dan bukan penyebab
melintas tersebut dilakukan untuk khalayak luar. Dalam laman resminya gapki. kebakaran. (aliefien s)
memudahkan penyelidikan. Penyegelan id menjelaskan bahwa kebakaran hutan
dilakukan setelah dilakukan penyelidikan
dan pemantauan karhutla.

Rasio Ridho Sani juga mengatakan
terdapat 10 perusahaan dugaan pelaku
kebakaran hutan yang terjadi di Riau pun
telah dilakukan penindakan. Kesepuluh
perusahaan itu di antaranya perusahaan
industri kehutanan maupun perkebunan
kelapa sawit yang diduga melakukan
pelanggaran pidana akibat kebakaran di
dalam konsesi.

Selain itu, KLHK sudah menyegel 42
lahan perusahaan dan satu lahan milik
individu yang diduga terlibat karhutla
jauh sebelum penyegelan 64 perusahaan
dengan menetapkan empat korporasi
sebagai tersangka.

Meski pemerintah telah mengungkap
perusahaan yang diduga melakukan
pelanggaran sehingga menyebabkan
karhutla, selaku asosiasi yang memiliki
banyak anggota perusahaan sawit,
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit
Indonesia (GAPKI) seperti dikutip media
daring CNNIndonesia GAPKI mendukung
upaya pemerintah tersebut. Jika terbukti,
GAPKI melalui Ketua Bidang Agraria dan

NOVEMber 2019 11

L ap o ra n k husus

Sungai Batanghari

12 NOVEMber 2019 Bahaya
Merkuri

Bdi Batanghariatanghari, sungai terpanjang di Pulau Sumatera
(800 km), yang melintasi dua provinsi, Sumatera
Barat dan Jambi. Ia kini tengah menebar ancaman.
Pemakaian merkuri oleh para penambang liar telah
memporakporandakan ekosistem dan membahayakan
makhluk hidup.
Sejatinya, praktik penambangan liar itu bukan
kegiatan kemarin-sore. Corak masyarakat agraris
mulai luntur tahun 2003, ketika satu per satu beralih
ke tambang. Puncaknya tahun 2013, sebagian besar
warga benar-benar telah meninggalkan sawah dan

Tambang emas liar di sungai batanghari Alat-alat berat di sungai Batanghari

beralih ke profesi penambang emas secara liar. penambangan liar melalui pembentukan Tim Terpadu, belum
Bahkan, tidak sedikit yang merusak sawahnya sendiri juga membuahkan hasil.

dan menjadikan area penambangan. Celakanya, proses Tak terkecuali, para bupati yang hadir pun diminta oleh
penambangan yang mereka lakukan telah mencemarkan Kepala BNPB Doni Monardo naik podium dan menyampaikan
lingkungan karena pemakaian merkuri. Merkuri atau air raksa paparannya. Bupati Solok Selatan menyampaikan informasi, di
digunakan untuk memisahkan emas dari bebatuan. wilayahnya, pencemaran sudah berkurang. Sementara, untuk
penambangan liar, memang masih marak. Ia berharap ada
Padahal, efek merkuri sangat berbahaya. Hingga hari ini, dukungan pemerintah pusat menertibkan serta mengembalikan
sudah banyak korban. Demi melihat perusakan lingkungan fungsi daerah aliran sungai (DAS) Batanghari.
sekaligus perusakan terhadap kondisi fisik rakyat, Kepala BNPB
Doni Monardo mengambil langkah cepat. Sementara, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin juga
menyampaikan keprihatinan yang mendalam. Terlebih di
Selasa, 12 November 2019, ia menggelar Rakor Penanganan daerahnya terdapat Kawasan Geopark Silokek. Pencemaran
Penambangan Emas Liar dengan Merkuri, di auditoriaum Dr akibat penambangan liar sungguh mengkhawaitkan, tidak saja
Soetopo, lantai 15 Gd BNPB, Jl. Pramuka Jakarta Pusat itu. Hadir merusak lingkungan, tetapi juga mengancam eksistensi kawasan
gubernur/wakil gubernur dari Sumatera Barat dan Jambi, para geopark.
bupati, serta pejabat sipil maupun TNI-Polri, serta LSM.
Berikutnya giliran Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit gelar Datuk Kerajaan. Wilayahnya terdapat banyak aliran sungai menuju
Malintang Panai hadir mewakili Gubernur Sumatera Barat Iwan Batanghari. Ia telah menggiatkan acara bersih sungai, bahkan
Prayitno. Ia mengapresiasi BNPB atas inisiatif menggelar Rakor tengah merancang Festival Batanghari.
yang concern membahas persoalan serius yang terjadi di Sungai
Batanghari. Selain itu, senantiasa melakukan sosialisasi terhadap bahaya
merkuri. Terlebih, berdasar statistik, angka pasien cuci darah
Untuk menuntaskan persoalan yang ada di Batanghari, di Dharmasraya meningkat. Ia menengarai ada hubungannya
katanya, harus ada kesepakatan bersama antara TNI, Polri, Pemda, dengan merkuri yang digunakan para penambang.
dan lain-lain yang terlibat. Ia melaporkan, bahwa saat ini sudah
ada komitmen dari para pihak di Provinsi Sumatera Barat untuk Kondisi yang kurang lebih sama, disampaikan Bupati Bungo,
membersihkan sungai Batanghari mulai dari hulu. Mashuri. Khusus terhadap perilaku masyarakat penambang,
ia sangat setuju jika segera ada solusi penyelesaiannya.
Gubernur Jambi, Fachrori Umar juga hadir dan berbicara Secara ekonomi, penambangan liar itu tidak memperbaiki
di Rakor tersebut. Ia mengakui adanya penambangan liar di perekonomian rakyat, sebaliknya malah menimbulkan banyak
Sungai Batanghari. Perusakan makin parah karena mereka masalah.
menggunakan alat-alat berat. Berbagai upaya pemberantasan
yang melibatkan aparat penegak hukum, sudah sering dilakukan. Ia berharap, penuntasan persoalan Batanghari melibatkan
Toh, masyarakat tetap melanggar. semua pihak yang terkait. Bila perlu, disikapi sama seriusnya
dengan keseriusan pemerintah mengatasi persoalan kebakaran
Di Batanghari, bercampur banyak kepentingan. Tuntutan hutan dan lahan (karhutla).
ekonomi masyarakat di satu sisi, berkelindan dengan oknum
yang mencari keuntungan tanpa peduli kerusakan lingkungan Sedangkan Wakil Bupati Muaro Jambi dan Tanjung
serta dampak buruk penggunaan merkuri. Jabung Timur, mendukung upaya Kepala BNPB menaruh
perhatian terhadap Sungai Batanghari. Yang pasti, tampak
Dari sudut pandang apa pun, penambangan liar di bahwa penegakan hukum sangat lemah. Bahkan mereka
Sungai Batanghari tidak ada satu pun yang bisa dibenarkan. merekomendasikan, agar Tim Perlindungan Pengelolaan Sungai
Selain cara penambangan yang tidak memperhatikan aspek Batanghari diaktifkan kembali.
keselamatan, ditambah penggunaan merkuri serta alat berat
yang menghancurkan lingkungan. Sayangnya, usaha mengatasi Selain para kepala daerah, Rakor juga menghadirkan banyak

NOVEMber 2019 13

L ap o ra n k husus

Lingkungan rusak akibat penambangan liar di sekitar sungai Batanghari

instansi lain. Salah satunya dari Kementerian Kesehatan. penambang liar ke profesi lain.
Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes dalam paparannya Giliran selanjutnya, Doni Monardo mempersilakan
menginformasikan adanya tim dari Sumut dan Litbang
mengambil sample kesehatan di daerah Mandailing Natal, perwira TNI dan Polri yang hadir menyampaikan paparannya.
terkait bayi cacat lahir akibat pengaruh buruk merkuri. Aparat Polri dan TNI sepakat perlunya meningkatkan
Dikemukakan juga, sebagian besar ikan, air, sayuran positif kerjasama menghadapi persoalan merkuri yang ada di Sungai
tercemari merkuri. Batanghari.

Sementara, utusan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Memungkasi acara Rakor, Kepala BNPB Doni Monardo
Kementerian PUPR mengisahkan ihwal 7.900 aliran sungai di tampil ke podium dan menyampaikan sikap dan rencana
Indonesia, yang sebagian besar tercemar. Seperti halnya di eksekusinya. Ia menyatakan keprihatinan mendalam atas
Batanghari. Sejauh ini, revitalisasi hanya dilakukan di hulu. pencemaran dan kerusakan Sungai Batanghari. “Persoalan
Tentu saja tidak berdampak pada bagian hilir. yang kita hadapi adalah persoalan permanen, karenanya
solusinya pun harus permanen,” tegas Doni.
Sementara, perwakilan dari BPPT mengatakan, cara
termudah memilah emas memang dengan merkuri. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun
Metode lain menggunakan sianida. Keduanya sama-sama 2007, BNPB memiliki kewenangan sebagai pengawasan
membahayakan. Karenanya, BPPT bekerjasama dengan terhadap pelaksana tata ruang dan pengelolaan lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta pencegahan kerusakan lingkungan. Dalam hal itu,
melakukan penandatanganan konferensi Minamata. BNPB sebagai pemerintah pusat dapat bertindak sebagai
koordinator dan pemerintah daerah sebagai eksekutor
Penanganan kasus itu meliputi enam provinsi, yakni sehingga ke depan, kolaborasi tersebut dapat dimaksimalkan
DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sumatera, dalam rangka menanggulangi kerusakan lingkungan.
dan Halmahera Selatan. Upaya itu diharap bisa mengurangi
produksi 15 ton merkuri. Ia menegaskan, persoalan lingkungan hidup bukan hanya
persoalan pemerintah, tetapi persoalan bersama masyarakat
Sedangkan, utusan KLHK mengaku akan melakukan dan negara. “Saya adalah orang paling depan yang membela
pemetaan persoalan merkuri. Termasuk soal perizinan. rakyat dari merkuri. Apa kita rela masyarakat kita cacat seumur
Kementeriannya bahkan sudah menyepakati pelarangan hidup? Tanyakan kembali kepada diri kita masing-masing.
penggunaan merkuri pada tahun 2020. Masa-masa sekarang, Maka dari itu ‘Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita!,” tutup Doni.
perlu persiapan pengalihan profesi masyarakat dari (roso daras)

14 NOVEMber 2019

Bayi Cacat Lahir
di Kawasan
Tambangupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan
Bayi dengan usus di luar
Nasution adalah salah satu kepala
daerah yang diundang dalam Rakor uang hasil penjualan emasnya digunakan bersenang-
Penanganan Penambangan Emas senang saat Lebaran.
Liar dengan Merkuri, di auditoriaum
Dr Soetopo, lantai 15 Gd BNPB, Jl. ”Kami tidak bisa bertindak karena tidak punya
Pramuka Jakarta Pusat itu. Sementara, kewenangan,” ucap Dahlan. Pihaknya meminta bantuan
rakor hari itu membahas kerusakan pemerintah pusat dan provinsi agar turut menangani
masalah ini.
B Sungai Batanghari, yang melintas
di dua provinsi: Sumatera Barat dan Bukan hanya itu, Bupati Dahlan juga membawa kabar
Jambi. mengenaskan tentang bayi yang lahir di kawasan tambang
Kehadiran Bupati Dahlan, ternyata relevan. Sebab, meski emas rakyat Mandailing Natal. Bayi perempuan yang lahir
wilayahnya berada di provinsi Sumatera Utara, tetapi kasus Sabtu (9/11/2019) itu terlahir dengan usus di luar atau
bahaya merkuri sudah mencelakakan rakyatnya. Tak heran jika ia gastroschisis. Ini adalah kelahiran bayi abnormal ke-7
pun diberi kesempatan berbicara di awal acara. selama 3-4 tahun terakhir di Mandailing Natal.
Bupati Dahlan mengemukakan ihwal maraknya
penambangan rakyat yang mengancam kesehatan warga Bayi berjenis kelamin perempuan itu lahir di Desa
terutama penggunaan cairan kimia untuk menemukan emas. Simpang Durian, Batang Lobung, Kecamatan Lingga Bayu,
Para ibu bahkan menggunakan zat kimia dengan tangan dengan berat 2,8 kg. Kepala Dinas Kesehatan Mandailing
telanjang. Zat kimia diduga telah memapar ke air sungai, sawah, Natal Syarifuddin Lubis mengatakan, bayi itu lahir dari ibu
bahkan tanaman pangan di sekitar areal tambang. SR Simanjuntak (20) dan ayah BJ Lase (27). Orangtua bayi
Pertambangan marak karena emas gampang ditemukan. itu bekerja di tambang rakyat di Lingga Bayu.
Banyak warga menemukan emas sebesar korek api hingga
jari. Saat puasa, penambangan bahkan lebih marak. ”Sampai Sebelumnya dalam rentang 3-4 tahun terakhir telah
menanggalkan kewajiban berpuasa,” kata Bupati. Setelah itu, terjadi kelahiran bayi dengan tubuh abnormal, yakni bayi
lahir tanpa batok kepala sebanyak tiga kali, usus di luar
Bahaya merkuri perut satu kali, dan bayi dengan sindrom cyclopia atau
bermata satu sekali.

Kasus gastroschisis sebelumnya terjadi pada 2017.
”Namun, bayi hanya bertahan satu hari,” kata Syarifuddin.

Setelah itu, kasus kelahiran
bayi tanpa batok kepala
terjadi di Kelurahan
Dalanlidang, Panyabungan,
tahun 2017 dan di Desa
Silambas, Panyabungan,
tahun 2018.

Syarifuddin menduga
aktivitas penambangan
rakyat yang menggunakan
merkuri dalam memisahkan
emas dengan bebatuan telah
memengaruhi perkembangan
kandungan para ibu dan
suaminya yang bekerja di
tambang rakyat sehingga
si ibu melahirkan bayi tidak
sempurna. (rr)

NOVEMber 2019 15

Mitigasi

Wakil Menteri LHK Alue Dohong di Festival Generasi Muda Cinta Lingkungan

Anggap Pohon Festival generasi muda cinta lingkungan

Asebagai Pasanganjakan melestarikanlingkunganterusdigemakan
berbagai pihak pencinta lingkungan hidup.
Harapannya masyarakat semakin peduli pada
lingkungan. Tidak harus jauh-jauh, dimulai di
lingkungan sekitar lalu ke lingkungan yang lebih
luas.
Terkait penghijauan lingkungan, Kementerian
Lingkungan Hidup misalnya, menggelar program
1 juta bibit pohon gratis untuk setiap provinsi
guna membangun hutan dan menghijauhkan
lingkungan. Bibit-bibit itu bisa diambil masyarakat
secara gratis hanya dengan modal fotocopy KTP. Setiap orang maksimal bisa
mendapat 25 bibit pohon, terdiri dari 5 pohon buah dan 20 pohon penghijauan.

“Jika ingin lebih banyak, harus memenuhi sejumlah syarat. Misalnya, harus
melengkapi dengan surat yang berisi jumlah pohon, lokasi tanam, dan luas lokasi
tanam, dll,” jelas Kementerian LHK.

Kampanye pelestarian lingkungan juga menyasar ke kalangan anak muda.
Karena merekalah generasi penerus bangsa. Mereka diharap menjadi agen
perubahan dalam pelesatrian lingkungan yang lebih baik di masa mendatang.
Untuk para anak muda ini dilakukan berbagai macam pendekatan, salah satunya
melalui Festival Generasi Muda Cinta Lingkungan yang digelar di Kompleks
Manggala Wanabakti, Jakarta, pada 12-15 November 2019 , yang diikuti pelajar dari
SMA se-Jabodetabek.

Ada banyak kegiatan digelar dalam festivial tersebut di antaranya workshop

16 NOVEMber 2019

Mitigasi

Wakil Menteri LHK Alue Dohong

dengan menghadirkan narasumber pakar yang Agus Puyi sebagai pasangan hidup. Perlakukan dia dengan
berkompeten serta influencers/penggiat isu ramah, dijaga, dirawat setiap hari,” katanya
lingkungan hidup dan kehutanan. seraya menambahkan, masing-masing peserta
mendapat oleh-oleh bibit pohon untuk ditanam
Menurut Wakil Menteri LHK Alue Dohong, di sekolah atau di rumah.
KLHK terus mendorong perubahan paradigma
di kalangan masyarakat untuk mencintai “Tanamlah dengan penuh perasaan.
lingkungan dengan turut menjaga kebersihan. Pohonnya kasih nama kalian, foto pohonnya,
Salah satunya dengan menumbuhkan kesadaran kasih titik koordinatnya, tampilkan di media
dan kepedulian generasi muda (milenial) untuk sosial, berikan keterangan bahwa inilah pohon
menanam pohon, mengurangi sampah plastik, kesayanganku yang akan aku pelihara nanti
memilah sampah dari sumbernya, serta menjaga sampai dia tumbuh. Nanti setelah kalian lulus,
kelestarian lingkungan. bahkan bekerja, kunjungi pohonnya setahun
sekali misalnya. Tanamkan dalam diri dan jiwa
Peran generasi muda,dalam mendukung untuk bangga menanam pohon,” ucap Alue.
pelestarian lingkungan dan kehutanan, papar
Alue, sangat lah penting, Mereka merupakan aset Di kesempatan berbeda, Kepala Seksi Bina
yang potensial sebagai agen lingkungan. dan Ritel, Agus Puyi membawakan materi terkait
kendalikan sampah plastik. Konsepnya 3R
“Kewajiban kita semua, bersama-sama, yakni, Reuse, Reduce dan Recycle. Reuse adalah
bekerja sama dan berkolaborasi dalam menggunakan kembali sampah sampah yang
menciptakan lingkungan hidup kita yang lebih masih berfungsi. Reduce adalah mengurangi
baik lagi,” ujar Alue Dohong, saat membuka segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
festival bertema ‘Ayo Menanam pohon’. Sedang Recycle, mengolah kembali sampah
atau daur ulang menjadi suatu produk yang
“Bayangkan saja, misal, satu orang menanam bermanfaat.
20 pohon di masa hidupnya dan tumbuh semua.
Berapa juta pohon yang ada? Saya harap setelah “Mengubah perilaku ramah lingkungan di
ini anak-anak muda punya persepsi bahwa masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan
menanam pohon adalah sebuah kebanggaan,” pemerintah saja, tetapi harus dimulai juga
ucapnya. dari lingkup terkecil yaitu keluarga,” ujar Puyi.
Generasi muda saat ini, tambah Puyi, memiliki
“Sebagai generasi muda, dengan peran penting sehingga bisa menjadi agen
perkembangan teknologi dan media sosial perubahan dalam gaya hidup bersih, dan sehat
yang pesat, adik-adik bisa jadi agent of change, di tengah masyarakat maupun pada lingkungan
pelopor generasi muda cinta lingkungan masing-masing. (eben)
hidup,” kata Alue. “Kalau adik-adik menanam
atau menjaga pohon, anggaplah pohon itu

NOVEMber 2019 17

Jagad Manusia

Bonek

Sang Petani Alternatif

Nama aslinya Utomo. Kalau diartikan “yang
utama”. Apa daya, ia kini lebih dikenal
sebagai Mas Bonek. Bonek artinya “bondo
nekad” atau modal nekad. Biar begitu,
karyanya tetap utama di mata para petani
binaannya.

Utomo alias Bonek

Mayjen TNI Maruli mengunjungi para petani di Bantul Bonek di tengah tanamannya

18 NOVEMber 2019

Jagad Manusia

UBonek dan para petani di Bantul tomo, warga Krapyak Kulon, apa? Bukan olah-bola, melainkan olah tanah. Mereka bahkan
Panggung Harjo, Sewon, Bantul. sudah berhasil menggerakkan ribuan warga Bantul bertani
Saking terkenalnya sebagai dan beternak. Utomo dan 14 temannya lalu disebut sebagai
“Bonek”, jangan sekali-kali datang Kelompok 15.
ke Krapyak mencari Utomo.
Sebab, dijamin tak banyak orang Awal kegiatan dimulai tahun 2014. Bonek yang semula
tahu. memang hobi memelihara ikan hias, mengajak masyarakat
memelihara ikan lele. Modal semua ditanggung oleh kelompok
Meski tercatat sebagai warga 15.
Krapyak, tapi saban hari ia lebih
sering nongkrong dengan Satu kolam lele modalnya Rp 4,6 juta. Dalam waktu 70
teman-temannya di Bantul. Untuk hari, lele bisa dipanen. Hasil panen ini biasanya mencapai 350
kg. Pihak peternak mendapatkan bagi hasil 20 kg, sedangkan

NOVEMber 2019 19

Jagad Manusia

Kelompok 15 mendapatkan 330 kg. Jika per kilogram ikan lele Artinya, persahabatan itu dimulai sejak mereka masih ABG.
dijual Rp 15.000 maka hasilnya mencapai Rp 5,25 juta. Syahdan, sekitar tujuh tahun lalu, mereka bertemu Kolonel

Jadi setiap satu kolam, masyarakat yang memelihara lele (Inf ) Maruli yang saat itu menjabat Komandan Korem 072/
mendapatkan hasil minimal Rp 300.000. Sedangkan Kelompok 15 Pamungkas, Yogyakarta. (Saat ini, Mayjen TNI Maruli menjabat
mendapatkan hasil minimal Rp 4,95 juta. “Berapa keuntungannya, Komandan Paspampres).
tergantung fluktuasi harga lele di pasaran,” kata mas Bonek.
“Bang Maruli itu adalah bapak kami,” ujar Bonek, seraya
Kelompok 15 oleh Bonek sebagai pemimpin, diberi nama manambahkan, “terima kasih, berkat beliau hidup kami sekarang
Abhinaya Upangga, artinya Semangat Berkarya. Tak ada legalitas lebih baik.”
hukum, namun hasil kerja mereka sangat bermanfaat secara
sosio ekonomis. Kedekatan kelompok Abhinaya Upangga dengan Maruli tak
pelak membawa pencerahan dalam kehidupan. Dari ‘Bang Maruli’
Kelompok ini tampak solid karena ternyata mereka sudah inilah Bonek dan teman-teman mendapatkan modal sejumlah
berteman sejak 15 tahun lalu. Sebuah perjalanan persahabatan uang untuk berusaha di bidang perikanan lalu meluas di bidang
yang cukup teruji. Rata-rata umur mereka kurang dari 40 tahun. pertanian dan peternakan. “Sekarang kami punya 72 kolam lele.

20 NOVEMber 2019

Jagad Manusia

Mayjen Maruli berkunjung Seminggu dua kali kami panen dua kolam,” ungkap Bonek bangga.
ke rumah petani di Bantul Tahun 2014, mereka mulai memobilisasi masyarakat. Di

Kecamatan Jetis, Bantul, Bonek dan kawan-kawan mengajak
masyarakat memelihara ikan. Yang bersedia, lalu diberi modal
dengan hasil akhir bagi keuntungan dengan Abhinaya Upangga.

Pola seperti itu terbukti berhasil. Masyarakat juga mempunyai
rasa memiliki sehingga kemungkinan dicuri sangat kecil. Setiap
anggota Abhinaya Upangga diberi kepercayaan penuh untuk
mengelola bisnis ‘emas hijau’ dan ‘emas biru’ ini dalam satu wilayah
kecamatan.

Masing-masing kemudian membentuk lagi kelompok untuk
mengelola bersama bisnis yang dipercayakan Abhinaya. Abhinaya
punya kekuatan bisnis tidak hanya di Bantul, tetapi sudah merambah
tiga kabupaten yang lain di DIY (Kulonprogo, Sleman, Gunungkidul),
serta sejumlah kabupaten di Jawa Tengah.

Keberadaan Bonek dan teman-teman selalu disambut hangat
masyarakat. Di kecamatan Pandak, Bantul, Bonek yang mengenakan
kaos hitam bergambar ‘Bang Maruli’ disapa ‘abah’ oleh anak kecil.

Tak hanya itu, masyarakat juga bangga karena tahu-tahu ada
orang penting, seorang jenderal TNI dari Jakarta bertamu di rumah
mereka yang sederhana. Ya, Maruli yang dulu Kolonel, sekarang
sudah Mayor Jenderal.

Dampak psikologis kunjungan ‘Bang Maruli’ ke Bantul sangat
membesarkan hatin warga. Masyarakat bergerak untuk bertani,
beternak ikan dan kambing. Kemudahan mendapatkan bibit
tanaman, bibit ikan maupun hewan ternak, membuat masyarakat
mantap bekerjasama dengan Abhinaya. Semua kebutuhan
masyarakat difasilitasi oleh Abhinaya Upangga.

Tak terhitung berapa persisnya masyarakat yang terbantu secara
ekonomi. Dalam satu kelurahan saja misalnya Bambanglipuro,
Bantul, ada 17 RT. Masing-masing RT rata-rata memiliki 50-60 kepala
keluarga. Sebanyak itulah Abhinaya membantu perekonomian
masyarakat.

“Kami nggak sempat menghitung berapa banyak masyarakat
yang terlibat,” kata Bonek seraya menambahkan, “bayangkan jika
satu kecamatan ada sekitar 70 kolam, kalikan saja dengan berapa
kecamatan yang sudah melaksanakan usaha ini secara bergulir.”

Diakui, dalam bisnis pertanian, selalu ada kemungkinan gagal.
Pernah di dusun Banyu Urip, Kelurahan Caturharjo, Kecamatan
Pandak, Bantul, Abhinaya Upangga dan masyarakat menanam
pepaya California. “Buahnya gede-gede dan bagus-bagus, eh njeblug
kena banjir. Pepaya yang siap panen tenggelam. Ya sudah, rusak
semua,” kata Bonek.

Pengalaman itu membuat Abhinaya dan masyarakat antisipatif.
Selain bertani, mereka juga memelihara kambing. Kini setidaknya
ada 50 ekor kambing yang dipelihara warga bekerjasama dengan
Abhinaya. Kerugian menanam pepaya dapat diminimalkan dengan
keuntungan beternak kambing.

Upaya dan langkah Bonek wajib kita apresiasi. Dalam suatu
kesempatan Mayjen Maruli berkisah. “Baru-baru ini saya berjumpa
mereka, dan mereka bilang terima kasih Bapak sudah memberi
kami kehidupan, membuat kami punya penghasilan. Bahkan saya
ditraktir oleh Bonek,” ungkap Maruli terharu sekaligus bangga. (egy
massadiah)

NOVEMber 2019 21

Potret
“Hutan Cinta”
di Mandailing

ANatalDA berapa rukun menikah dalam
agama Islam? Jawabnya bisa
6 (enam) kalau di Kabupaten
Mandailing Natal. Sebab, di luar
lima rukun: 1) mempelai pria;
2) mempelai wanita, 3) wali, 4)
dua orang saksi, dan 5) shifat
(ijab dan qabul), masih ada satu
lagi yang harus dipenuhi kedua
mempelai. Satu syarat tambahan
itu adalah “wajib menanam dua
(dua) batang pohon.
Itulah gagasan Bupati Mandailing Natal, Sumatera Utara Drs.
H. Dahlan Hasan Nasution dalam menciptakan “Hutan Cinta” di
wilayah yang dipimpinnya. Kebijakan pro lingkungan hidup itu
dituang dalam Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2019, tentang
“Hutan Cinta dan Hutan Kasih Sayang di Kabupaten Mandailing
Natal”.
Perbup yang diteken 25 Juli 2019 itu. Bisa kita bayangkan, ke
depan, wilayah Mandailing Natal bakal hijau dan rimbun, penuh
dengan cinta. Hutan-hutan kasih sayang tersebar di seantero
Madina, begitu daerah itu acap disebut.
Lihat pasal 4 Perbup itu. Di sana tertulis, “Sebelum
melaksanakan pernikahan, setiap calon pengantin (catin) wajib
menanam 2 (dua) Pohon.”
Pohon yang ditanam adalah jenis pohon buah yang memiliki
spesifikasi sebagai berikut: berbatang keras, menghasilkan buah,
memiliki nilai ekonomis, dan berfungsi sebagai peneduh. Bukan
hanya itu. Ayat berikutnya mengatur, ibu yang melahirkan anak
kesatu dan kedua wajib menanam 1 (satu) pohon buah setiap
kelahiran. Kemudian, ibu yang melahirkan anak ketiga dan
seterusnya wajib menaman 2 (dua) pohon buah setiap kelahiran.
Saat ditanya alasan dan maksud pak Bupati membuat
Perbup itu, serius ia menjawab, “Peraturan Bupati ini

22 NOVEMber 2019

Ilustrasi Hutan Cinta

Kepala BNPB Doni Monardo dan Bupati Mandailing Natal dimaksudkan untuk mengurangi kapasitas sebagai Kepala BNPB. Dalam
dampak pemanasan global (global banyak kesempatan, Doni merisaukan
warming) yang ditimbulkan dari ihwal penebangan hutan, pembakaran
emisi gas karbon dioksida dan efek hutan, penghancuran lahan gambut,
rumah kaca, serta memberdayakan dan lain sebagainya. Concern Doni,
masyarakat kelurahan/desa guna dirasa sangat mengena dengan kondisi
menggerakkan usaha ekonomi di Mandailing Natal, kabupaten yang
masyarakat.” dipimpinnya. “Setelah Perbup, saya
berencana untuk meningkatkannya
Ditanya lebih lanjut mengenai menjadi Perda,” ujarnya.
gagasan “hutan cinta”, Bupati Dahlan
Hasan Nasution sempat tertawa dan Terlebih, atas Perbup itu,
berkelakar, “sesungguhnya itu ide masyarakat menyambut positif.
itu hasil mencuri… ha… ha… ha…..” Sejauh ini, belum ada satu pun yang
Yang dia maksud mencuri, ternyata berkeberatan dengan Perbup “Hutan
bahwa gagasan mencintai pohon Cinta dan Hutan Kasih Sayang”.
justru dicetuskan oleh Kepala BNPB Bisa jadi, karena masyarakat juga
Doni Monardo. “Tanpa pikir panjang, merasakan, betapa akibat pembabatan
langsung ide itu saya wujudkan hutan berdampak pada berbagai
dengan membuat Perbup,” tambahnya. bencana yang menyengsarakan.

Bupati rupanya termasuk salah Tak hanya masyarakat Mandailing
satu pejabat daerah yang mengikuti Natal yang mengapresiasi Perbup itu.
sepak terjang Doni Monardo dalam Kepala BNPB Letjen Doni Monardo pun

NOVEMber 2019 23

Merah - Kabupaten
Mandailing Natal
Sumatera Utara

mengapresiasi gagasan “hutan cinta” Dahlan Hasan Nasution. alam.
Bahkan spontan Doni membantu memasarkan produk hasil bumi Kedua pejabat itu memang saling mengapresiasi. Ini adalah
Mandailing Natal dengan ekspor. Bantuan itu diharapkan bisa
mendongkrak perekonomian Kabupaten Madina. sebuah tindak lanjut dari persinggungan sebelumnya, ketika
Mandailing Natal (Madina) terkena bencana.
Langkah pertama, dengan mencoba melakukan pemasaran
gula aren, minyak atsiri, kopi Mandailing dan berbagai hasil Bupati Mandailing Natal, Drs.H. Dahlan Hasan Nasution
bumi Madina. “Pak Jenderal akan membantu kami memasarkan merasa terharu atas perhatian Kepala BNPB Letnan Jendral Doni
produk-produk hasil bumi. Pesan pak Jenderal, kita harus jaga Monardo terhadap perbaikan kehidupan masyarakat Madina
lingkungan Madina, jaga alam, dan tidak merusak alam,” ujar pascabencana melanda beberapa daerah di kawasan itu pada
Bupati Dahlan Hasan Nasution. Oktober 2018.

Tak putus-putus Bupati Dahlan Hasan Nasution berterima Pasca bencana, terbit cinta. Selamat pak Bupati! Semoga
kasih sekaligus mengapresiasi sikap dan keikhlasan Letjen Doni langkahmu menginspirasi kepala daerah yang lain. Hijaulah
Monardo. “Beliau senang bisa membantu masyarakat Mandailing negeriku, sejahteralah rakyatku.
Natal,” katanya.
Selanjutnya, Doni juga menyampaikan pabrik sagu juga akan
Terkait “emas hijau”, tak hanya berbicara, Letjen Doni bahkan dibangun sebagai langkah awal pemanfaatan tanaman yang
langsung menghubungi para pihak yang terkait. Ia menyebut banyak dijumpai di Sentani, agar menjadi sesuatu yang memiliki
contoh, atas buah tangan gula aren yang ia bawa, spontan Doni nilai jual lebih.
menelepon Dr Juli, salah seorang eksportir gula aren.
“Dua pabrik pengolahan sagu yang akan dibangun di tanah
“Insya Allah dalam waktu dekat, produk gula aren Mandailing Papua dengan kapasitas ekspor. Semua ini untuk kesejahteraan
Natal yang memang terbaik di Indonesia itu, bisa masuk ke ekonomi masyarakat Papua. Sentani penuh dengan tanaman
berbagai negara,” ujarnya bangga. sagu. Papua adalah kawasan dengan hutan sagu terluas di dunia.
Sayang kalau hal itu belum dimaksimalkan,” ungkap Doni.
Tidak berhenti di gula aren. Soal minyak atsiri, segera
Jenderal Doni menelepon sahabatnya di Padang, dan diminta Nantinya dengan teknologi baru, sagu tidak hanya bahan
membantu. “Jadi dalam waktu dekat kami akan berangkat ke baku papeda, tapi juga bisa dikembangkan menjadi jenis
Padang untuk belajar mengenai atsiri. Sungguh sebuah bantuan olahan lainnya seperti kwetiau, udon, tepung, dan sebagainya.
nyata, langsung, dan ikhlas…. Terlebih jika mengingat, apalah Oleh karena itu, Doni juga mendorong agar pemeritah daerah
saya, hanya seorang bupati, sementara beliau seorang jenderal segera memberi lahan yang strategis sebagai calon lokasi pabrik
setingkat menteri…. Tetapi saya merasakan betul keikhlasan nantinya.
beliau membantu masyarakat Mandailing Natal,” tutur Dahlan.
Adapun pengembangan sektor pertanian dan perkebunan,
Bisa dipastikan, sikap dan tindakan kongkret Letjen BNPB juga secara simbolis memberikan bantuan berupa bibit
Doni adalah bentuk apresiasi terhadap Bupati Madina yang pohon masohi. Keistimewaan dari masohi terletak pada kulit
berkomitmen menjaga alam dengan menanam lebih banyak kayunya sebagai bahan baku parfum. Salah satu perusahaan
pohon, serta menertibkan tambang-tambang yang merusak yang mengembangkan kulit kayu masohi ialah produksi parfum
merek Hermes. (*/rosda)

24 NOVEMber 2019

nasional

Gubernur Koster saat menerima jajaran BMKG apabila Jakarta lumpuh karena bencana atau berbagai
kendala, maka pengendalian Sistem Peringatan Dini
Jika Tsunami akan segera diambil alih oleh BMKG Balai Besar
Jakarta Wilayah III di Denpasar,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita
Lumpuh Karnawati.

Pernahkah Anda bayangkan Jakarta lumpuh? Khusus di Provinsi Bali, di tahun 2019 ini sudah
Sangat mungkin terjadi jika gempa besar yang dibangun 2 shelter seismik, dan sedang disiapkan untuk
meluluhlantakkan ibukota. Sangat mungkin terjadi instalasi dua seismograf guna memperkuat jaringan
pengaman sistem peringatan dini gempabumi dan tsunami
Kjika gelombang tsunami menerjang dahsyat. di Provinsi Bali.
arenanya, mekanisme early warning
itu sangat penting, guna mengantisipasi Dua shelter tersebut berada di Kecamatan Kintamani
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan - Bangli dan Nusa Penida-Klungkung. Dua shelter ini
seperti bencana alam ataupun kendala dibangun sebagai bentuk dukungan BMKG terhadap
lainnya. Hal ini telah jauh-jauh hari pertumbuhan pariwisata Bali yang terus meningkat setiap
dipersiapkan oleh Badan Meteorologi tahunnya.
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang
membangun back-up sistem peringatan Terkait back up sistem di Bali, jelasnya, capaian tahun
dini tsunami Indonesia di Bali sejak ini telah hampir mendekati sistem yang ada di Jakarta, baik
tahun 2009. itu dari segi pengolahan data maupun sistem diseminasi
Selama ini Sistem Peringatan Dini informasi.
Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System) yang
juga sering disebut InaTEWS telah dioperasikan oleh BMKG di “Tahun 2020 mendatang dicanangkan pembangunan
Kantor Pusat Kemayoran, Jakarta sejak 2008. gedung khusus sebagai gedung operasinal InaTEWS Bali
Setahun kemudian BMKG Pusat mulai merintis pembangunan sehingga diharapkan ketika Jakarta mengalami trouble
back-up sistemnya di Denpasar, Provinsi Bali. “Back-up system ini atau sistem InaTEWS Jakarta down maka Bali sudah benar-
sangat vital, karena harus kita siapkan dengan ‘skenario terburuk’ benar siap menjadi full back up InaTews Jakarta,” jelasnya.

Terkait Bali menjadi back-up nasional Tsunami Early
Warning System juga telah disampaikan secara resmi
oleh Dwikorita kepada Gubernur Bali, I Wayan Koster saat
kunjungan kerjanya di Bali baru-baru ini. Dwikorita juga
menyampaikan program-program yang sudah berjalan dan
akan dilanjutkan di Provinsi Bali seperti Sekolah Lapang
Iklim (SLI), Sekolah Lapang Nelayan (SLN), dan Sekolah
Lapang Geofisika (SLG).

Dalam pertemuan tersebut Gubernur I Wayan
Koster menyambut baik program-program BMKG terkait
mitigasi bencana seperti cuaca ekstrem, gempa bumi dan
tsunami. Terkait sekolah lapang yang diselenggarakan
BMKG, Pemprov Bali akan menindaklanjuti dengan
melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) antara BMKG,
BPBD, Dinas Kelautan dan Dinas Pertanian seluruh Kab/Kota
di Provinsi Bali. (eben)

NOVEMber 2019 25

nasional

Sinergi
Mitigasi
Bencana

Menteri Dalam Negeri RI, Jenderal
Polisi Tito Karnavian,Kepala BNPB Letjen
TNI Doni Monardo bersama Kepala BMKG,
Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc.
P.hD siap memperkuat sinergi untuk
pengurangan risiko bencana gempa
bumi dan hidrometeorologi (bencana
alam akibat faktor cuaca dan Iklim) di
Wilayah Indonesia.

D wikorita menjelaskan, saat jaringan monitoring kegempaan, guna meningkatkan
ini sebagian besar wilayah kecepatan dan akurasi informasi gempabumi serta peringatan
Indonesia, mulai memasuki dini tsunami. Peran Pemerintah Daerah sangat penting
awal musim hujan. Puncak dalam ikut menjaga keamanan peralatan yang terpasang dari
musim hujan diprakirakan pencurian dan perusakan oleh pihak yang tidak bertanggung
terjadi Januari-Februari 2020. jawab.
Untuk itu, perlu koordinasi
dengan Pemerintah Daerah Upaya modernisasi teknologi dan peningkatan efektifitas
dan BPBD setempat, untuk Sistem Peringatan Dini yang sedang dilakukan saat ini
akan sia-sia, tanpa disertai penguatan Sistem Kultur untuk
membangun kewaspadaan melompatkan kapasitas Pemerintah Daerah dan masyarakat
di lokasi rawan, dalam memitigasi serta menyiapkan tindakan
semua pihak, serta secara cepat dan tepat terhadap peringatan dini yang
diberikan.
melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan terhadap bencana
Dwikorita berharap bertambahnya seismograf yang
alam hidrometeorologi. terpasang perlu diimbangi penguatan peran dan kapasitas

Selain itu, BMKG saat ini sedang memasang 194 sensor

pendeteksi gempabumi (seismograf), untuk merapatkan

26 NOVEMber 2019

Sinergi BMKG dengan Kemendagri dan BNPB mengungkapkan perlu adanya koordinasi dan sinergisitas
penanganan krisis terhadap kebencanaan, sehingga perlu dibangun
Pemda dalam melakukan mitigasi dan penyebarluasan informasi Crisis Centre Nasional yang melibatkan Kementerian/Lembaga,
Peringatan Dini Bencana, seperti yang telah dilakukan beberapa aparat Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah.
Pemerintah Daerah beserta masyarakat di Provinsi Jawa Tengah, DI
Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Bali. Lebih Lanjut, Tito pun mengatakan perlunya dilakukan koordinasi
secara berkala, salah satunya melalui video conference untuk
“Perlu ditekankan edukasi masyarakat dan mitigasi, serta mengarahkan dan menguatkan Pemerintah Daerah sebagai langkah
penguatan kapasitas Pemerintah Daerah melalui sinergi dengan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
berbagai Kementerian/Lembaga terkait, dengan melibatkan
akademia/pakar, tokoh agama/tokoh masyarakat, pihak swasta dan Sementara, Kepala BNPB Doni Monardo menegaskan memang
media,” ujar Dwikorita. perlu sinergi yang menyeluruh sehingga dalam menanggulangi
risiko harus ada sinergi dengan Pemerintah Daerah, terutama
Selanjutnya Dwikorita menyampaikan pula diperlukan payung untuk pencegahan dan pengurangan risiko bencana. “Perlu adanya
hukum yang mengatur dan menjaga agar sinergi antar Kementerian/ peningkatan kapasitas SDM dalam hal ini masyarakat untuk sadar
Lembaga dan pihak-pihak terkait dapat berjalan efektif saling bencana, sehingga dampak risiko bencana dapat diminimalisir,” ujar
menguatkan dan mendukung, serta lebih tersistem. Saat ini payung Doni. (*/rr)
hukum tersebut masih dalam proses finalisasi.

Senada dengan Dwikorita, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian

NOVEMber 2019 27

Opini

Sukun, Inspirasi Bung Karno
dan Doni Monardo

S Oleh: Egy Massadiah *) (tahajud). Jejak ruang sholat di rumah pembuangan Ende masih
mengguratkan warna gelap pada tiga bagian yang tersentuh
atu di antara banyak warisan leluhur kedua telapak tangan dan dahinya, ketika bersujud. “Umat Islam
bangsa kita adalah pohon sukun. Salah diwajibkan sholat, lima kali dalam sehari,” pikir Bung Karno.
satu jenis tumbuhan yang diyakini
asli milik bumi Nusantara. Namanya Renungan di bawah pohon sukun bercabang lima, di pesisir
semakin harum ketika ia dikaitkan pantai Ende itulah yang menggenapi lima sila yang dipidatokan
dengan salah satu putra bangsa terbaik Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945. Lima asas itulah yang
yang kemudian ditakdirkan menjadi kemudian digodok tim perumus hingga hari ini mewujud
Presiden Pertama Indonesia, Ir Sukarno. menjadi ideologi bangsa kita: Pancasila.

Adalah kebiasaan Bung Karno, Sepuluh tahun kemudian, tahun 1960, pohon sukun itu mati.
Oleh pemerintah daerah setempat, segera ditanam pohon sukun
yang dilakkan usai shalat ashar, pada yang baru. Apa yang terjadi beberapa tahun kemudian? Pohon
itu tumbuh subur, dan… --tetap-- bercabang lima. Pohon itu
bentang tahun 1934 – 1938. Itulah masih berdiri hingga hari ini.

keseluruhan waktu yang dihabiskan Putra Sang Fajar menjalani Sukun dan Doni Monardo
Sukun tidak saja menginspirasi Bung Karno, tetapi juga Doni
hukuman pembuangan di Ende, Flores. Mengutip buku “Bung
Monardo. Kepala BNPB itu, akhir-akhir ini getol bicara sukun.
Karno Ata Ende” karya bersama Roso Daras dan Egy Massadiah Bahkan, dalam momentum Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR
RI, Rabu (13/11), Doni menghidangkan sukun goreng untuk para
(Cakrisma – 2013), selepas ashar, Bung Karno biasanya berjalan wakil rakyat yang terhormat.

kaki kurang lebih satu kilometer mengarah ke pantai. Sukun goreng panas sudah terhidang saat Ketua Komisi
VIII DPR RI, Yandri Susanto membuka rapat. Saat kesempatan
Di bawah pohon sukun menghadap pantai, Bung Karno berbicara jatuh kepada mitra kerja Kepala BNPB, Doni Monardo,
lekas Doni berbicara, “Bapak-Ibu anggota dewan yang saya
duduk beralaskan tanah berpasir. Sikapnya diam. Mulutnya hormati, sore ini saya menyajikan sukun dari Ambon yang
digoreng dadakan,” seraya Doni mengajak semua yang hadir
terkunci. Tatapannya menerawang. Otaknya berkecamuk tentang mencicipi sukun goreng yang renyah.

banyak hal. Salah satunya adalah merenungkan ideologi bangsa, Rupanya, itulah cara Doni melesakkan materi paparan kepada
para pihak secara lebih nyata. Usai berbicara tentang kinerja
ketika kemerdekaan diraih kelak. BNPB sejak ia dilantik tanggal 9 Januari 2019, Doni melanjutkan
dengan pentingnya penghijauan.
Saat ia terpekur meratapi nasib dirinya sebagai interniran...
Mantan Danjen Kopassus itu menambahkan, dalam
saat ia larut memikirkan nasib bangsanya yang terjajah... sebuah menghadapi ancaman kekeringan perlu langkah konkrit menjaga
lingkungan dengan penghijauan. Hanya dengan cara itu, alam
daun sukun kering tiba-tiba jatuh menimpa lengan kanannya. terjaga, air pun tersedia.

Sambil memungut daun kering berwarna kecoklatan, Sukarno Satu di antara sekian banyak jenis pohon, sukun sangat
direkomendasikan Doni. “Kalau setiap desa punya pohon sukun
menengadahkan wajah. yang cukup, sangat mungkin bisa menyimpan air. Jadi ketika
kemarau panjang, sumber air di desa itu masih bisa terjaga.
Ia melihat rimbunnya daun sukun yang menempel pada lima Termasuk pohon aren,” ungkap Doni bersemangat.

dahan yang bercabang-cabang. Seketika, bilangan lima pun Penjelasan Doni ini tak semata berbasis literatur akademik.

terekam kuat di benak Sukarno. Masih dalam kebisuan, debur

ombak pantai Selatan Flores seperti menyuarakan derap irama

yang monoton.

Seketika, Sukarno teringat kisah Wagiman di Mojokerto

dulu. Ia adalah petani yang sering mengisahkan keluhuran

budi Pandawa lima: Yudhistira, Werkudara, Arjuna, Nakula, dan

Sadewa. “Pandawal, lima bilangannya,” gumam Bung Karno.

Sejarah juga mencatat, fase pembuangan di Ende adalah fase

pendalaman Islam Sukarno. Jejak sejarahnya terhimpun dalam

naskah “Surat-surat Islam dari Ende”. Saat itulah, Bung Karno dan

A. Hasan tokoh PSI di Bandung, berkorespondensi tentang hal-

ihwal Islam.

Malam-malam larut, saat ia terjaga di antara tidurnya, Bung

Karno mengambil air wudhu dan menunaikan sholat malam

28 NOVEMber 2019

Namun juga berdasarkan pengalaman untuk pantai yang rawan tsunami dan rawan longsor,” tegasnya.
pribadi. Saat berpangkat letnan dan Selain itu, pohon sukun juga mudah dikembangbiakkan. Dari satu pohon, bisa
bertugas di Timor Timor, Doni berkisah
bahwa hampir semua desa yang ada dengan mudah menjadi puluhan pohon. Pola pembibitannya pun mudah, semudah
pohon sukun pasti tidak kekurangan air. sukun tumbuh di segala jenis tanah dan segala jenis suhu udara.
Bahkan di beberapa tempat, dengan
mudah ditemukan mata air. Di Indonesia sukun dikenal dengan beberapa sebutan, di antaranya kulur (bahasa
Sunda), atau kluwih (bahasa Jawa), kulu (bahasa Aceh), kalawi (bahasa Minang), bakara’
Teringat pohon sukun di pantai (bahasa Makassar).
Ende, Doni pun menegaskan bahwa
keberadaan sukun bisa menjadi tanaman Kepedulian Doni tak sebatas pada sukun. Namun juga buah-buahan dan hasil bumi
lapis kedua setelah mangrove, kelapa, lain asli Indonesia. Doni akan protes kepada stafnya jika penganan rapat disajikan buah
cemara udang, ketapang, waru, dan impor. Di BNPB sendiri Doni sudah mengumumkan dan mempraktekkan hal tersebut.
tanaman lain yang akrab dengan tanah
berpasir, serta air asin. “Sukun bisa Dalam salah satu postingan yang beredar di sosial media dan WA Grup, beredar info
menahan abrasi, khususnya di sejumlah seperti ini:
wilayah kepulauan yang memiliki risiko
abrasi tinggi,” kata Doni. Setelah melarang keras penggunaan botol plastik kemasan sekali pakai di
lingkungan BNPB/BPBD termasuk dalam berbagai acara agar membudayakan
Doni menyampaikan, selain menjaga tumbler, kembali Letjen Doni Monardo mengingatkan jajarannya untuk
air, pohon sukun juga memiliki nilai menyajikan penganan buah-buahan lokal Indonesia. Hindari buah impor, agar
ekonomis. Untuk beberapa jenis sukun, petani Indonesia menikmati manfaatnya. Salak pondoh, matoa, langsat, rambutan,
khususnya dari Indonesia timur, Ambon, sukun, singkong, ubi, kacang rebus, dll adalah jagoan cemilan Indonesia.
NTT, Bone, dan Papua, rasanya gurih
renyah dan harga jualnya tinggi. “Di Sebuah konsistensi yang menginspirasi.
Singapura saya dapat info, per kilogram
dijual 15 Dolar Sungapura,” ungkap - Egy Massadiah, penggiat budaya, wartawan senior
mantan Dan Brigif Kariango Sulsel itu.

Karenanya, menurut Doni buah
sukun bisa menjadi penopang ekonomi
masyarakat terutama saat paceklik atau
gagal panen. Bahkan, VOC yang telah
mengeruk hasil rempah Nusantara, juga
mengakui keunggulan buah sukun.
Pohon sukun lalu dibawa dan ditanam di
Belanda, kini menyebar di Eropa dengan
nama breadfruit (buah roti), karena
memang cita rasanya seperti roti.

Utamakan Buah Lokal
Syahdan, jejak-jejak digital Doni

Monardo makin mengukuhkan
predikatnya sebagai jenderal sekaligus
pejabat yang peduli alam. Lebih dari
segalanya, concern tinggi terhadap pohon
terbukti tak lekang dimakan waktu.

Tidak heran jika ia sangat antusias
berbicara mengenai pohon. Pohon apa
saja. Pengetahuannya tentang pohon,
tidak kalah dengan seorang dendrolog.
Benar, ia ahli tentang pohon.

Seperti saat Doni berbicara tentang
pohon sukun. Ia hafal luar kepala
ihwal karakter jenis pohon yang
dibicarakannya. “Akar pohon sukun
mencengkeram kuat, menjalar luas, cocok

NOVEMber 2019 29

seleb

NADINE CHANDRAWINATA Indonesia 2005.
Aktivis sosial juga aktivis lingkungan telah
KSuenliatpYaa?
“ lama dilakoni Nadine bahkan sejak sebelum ia
Jangan buang sampah sembarangan”. Kata-kata meraih gelar Putri Indonesia. Konon, kepedulian
yang mudah diucapkan namun tidak mudah yang tinggi pada lingkungan, menjadi salah satu
diterapkan. Kebanyakan orang hanya peduli poin terbesar yang membuatnya memenangkan
kenyaman untuk dirinya sendiri. Karenanya, ia kontes kecantikan Putri Indonesia 2005.
membuang sampah ke area lain, sekalipun bukan
tempat sampah. Bicara alam dan lingkungan, selalu membuat
wanita kelahiran Hannover tahun 1984 ini
“Semua orang bilang ‘jangan buang sampah antusias. Masalah lingkungan kata Nadine bukan
sembarangan, gampang diomongin tapi susah cuma soal sampah, sekalipun yang paling krusial
banget melakukannya. Sudah menjadi rahasia dalam kehidupan sehari-hari, memang sampah.
umum kita (Indonesia) adalah penghasil sampah
terbanyak,” ungkap Nadine Chandrawinata, Putri “Semua orang bertanggung jawab terhadap
sampah. Soal sederhana yang bisa dikerjakan
siapa pun, tanpa harus ada yang menyuruh, tanpa
harus dilihat banyak orang. Semua bisa melakukan
sendiri. Tapi kenapa begitu sulit ya?! Nah, ini kan
kembali kepada pribadi dan kesadaran masing-
masing. Mindset. Ini semua yang harus terus
dibangun,” tutur pendiri gerakan kampanye cinta
lingkungan, ‘SeaSoldier’, ini.

Nadine yang juga aktif berkiprah di dunia
akting, tak bosan-bosan mengingatkan
masyarakat tentang pentingnya mencintai dan
merawat lingkungan. Melestarikan lingkungan,
katanya, adalah kewajiban setiap orang yang
tinggal di bumi.

“Aku berharap semakin banyak orang
menyadari bahwa lingkungan bukan sekadar
penghias. Lingkungan punya hak seperti halnya
manusia, untuk dijaga dan dilestarikan,” ujar
pemeran Indi dalam film ‘Labuan Hati’.

Untuk kampanye lingkungan, Nadine bahkan
mengajak keluarga dan adik kembarnya, Marcel
dan Mischa. Termasuk menggerakkan SeaSoldier
yang berdiri sejak 2015. Salah satu aktivitas
SeaSoldier adalah mengurangi penggunaan
kantong plastik.

Sampah plastik, ucapnya, paling sulit
didaur ulang, karenanya kita harus mengurangi
penggunaannya. Ini hal sederhana tapi menjadi
problem lantaran hampir kebanyakan servis,
khususnya di kota, menggunakan plastik. (tkh)

30 NOVEMber 2019

ZASKIA ADYA MECCA

PSilnagsktoikng
T
ak banyak ‘gembar-gembor’
ternyata Zaskia Adya Mecca,
artis yang kini menjadi
pengusaha sukses di bidang
garmen, telah menerapkan
peduli lingkungan dalam
kehidupan keseharian
maupun bisnisnya. Misalnya,
sudah sejak lama ia tidak

lagi menggunakan kantong

plastik untuk berbelanja.

Peduli lingkungan, kata istri sutradara Hanung

Bramantyo, harus dimulai dari diri sendiri. Ketika diri

sendiri sudah peduli pada lingkungan maka dia akan

menularkan pada keluarga, kemudian barulah orang lain

di luar keluarga.

Terkait bahaya limbah plastik, kata pemeran film

‘Cinta Paling Agung’ ini, telah diketahuinya sejak lama.

Karena itu, dia berusaha mengurangi penggunaan plastik

termasuk untuk bisnisnya.

Kalau sebelumnya packaging produknya, baik busana

maupun aksesorisnya menggunakan plastik maka kini

ia menggunakan kantong yang terbuat dari singkong.

“Awalnya sempat terpikir mengganti dengan kantong

dari kain. Namun harganya mahal. Lalu ketemu kantong

dari bahan singkong yang meski lebih mahal dari plastik

namun relatif terjangkau,” ucap wanita kelahiran 1987

yang tengah mengembangkan bisnisnya di bidang

kosmetik.

Menurut Zaskia, seiring waktu, bermunculan inovasi-

inovasi kemasan ramah lingkungan. Ada beberapa

pilihan, di antaranya plastik berbahan singkong dan

plastik berbahan rumput laut. Jenis plastik ini, kata Zaskia,

mudah terurai secara alami. Hanya saja, harganya cukup

mahal dibanding plastik biasa.

Sebagai orang Indonesia, kata Zaskia, sudah

selayaknya dia ikut berkontribusi dalam hal lingkungan,

khususnya pada pengurangan sampah plastik yang

memang sulit terurai. “Memang budget yang dikeluarkan

untuk kemasan plastik singkong jadi lebih mahal

daripada plastik biasa. Tapi ngga apa-apa demi sesuatu

yang lebih baik ke depan,” tambah ibu empat anak ini.

(eben)

NOVEMber 2019 31

Warta BNPB-BPBD

BPBD KLaten menggelar Jambore “PAUD Tangguh Bencana”.

Jambore PAUD

Tangguh Bencanapayangterjadikalauanak-

anak Balita diajari cara-cara
menghdapi bencana? Pastinya
seru, lucu, dan menggemaskan.
Itu yang terjadi di Klaten, Jawa
Tengah, beberapa waktu lalu.

Untuk meningkatan
kemampuan menghadapi

A bencana pada anak-anak, BPBD
Ketika kemampuan menghadapi bahaya itu disosialisasikan
sejak dini, maka bila bencana itu benar-benar terjadi, anak-anak
diharapkan mampu menyelamatkan diri secara spontan. Bocah-
bocah kecil itu tahu, kemana mereka harus berlindung serta
bagaimana cara mereka melindungi diri semisal menutup kepala,
jongkok, lari dan sebagainya. Upaya ini akan mengurangi bahkan
meniadakan jatuhnya kurban.

Agar mudah diingat, metode yang digunakan disesuaikan
dengan usia anak pra TK itu. Fasilitator membawakannya dengan

KLaten menggelar Jambore cara bermain, menari, menyanyi dan tentu saja praktek langsung.

“PAUD Tangguh Bencana”. Anak-anak pun antusias mengikuti semua contoh gerakan serta

“Acara ini penting untuk menumbuhkan budaya sadar bencana menyimak semua aba-aba yang diteriakan fasilitator.

sejak usia dini seperti di Jepang,” kata Nurcahyo, kepala Bidang Heri, fasilitator yang memberikan materi tentang

Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Klaten, Jawa Tengah. Acara penyelamatan diri pada bencana kebakaran, benar-benar

yang digelar di Taman Lampion (29/10) ini, diikuti 250 siswa-siswi menyempotkan air dengan selang besar ke tubuh anak-anak.

PAUD perwakilan dari 26 kecamatan di seluruh kabupaten Klaten. Spontan mereka bersorak gembira, melompat-lompat dan

Hajatan mitigasi bencana yang dibuka Kepala Pelaksana berlarian kesana kemari. Saat melakukan simulasi penyelamatan

Lapangan BPBD Klaten, SIP Anwar, SE, MSi ini melatih anak-anak dari bencana gempa bumi, anak-anak berhamburan. Mereka

menghadapi enam ancaman bencana: erupsi Merapi, banjir, seperti sedang berlari ke luar rumah menuju tempat aman

tanah longsor, gempa bumi, angin ribut, dan kebakaran. Enam dengan pose kedua tangan menutup kepala. Salam tangguh!

ancaman bahaya itu potensial terjadi di lingkungan tempat (Ernaningtyas)

tinggal mereka.

32 NOVEMber 2019

Warta BNPB-BPBD

Kering Kritis
di Jatim

CKekeringan di Jawa Timur uaca ekstrim membuat Jawa Timur kecamatan.
kering. Hujan yang baru turun sekali- “Hasil pemetaan dari 38 kabupaten di Jatim, yang alami
dua, belum mampu membasahi
bumi. “Terjadi anomali iklim. Puncak kekeringan 28 kabupaten. Sudah ada 20 kabupaten yang
kemarau harusnya bulan Agustus, dropping air. Itu 172 desa, dan 78 kecamatan,” katanya.
tetapi ini sampai November,” ujar
Kepala Pelaksana BPBD Jatim Suban Lalu, mengapa tidak semua daerah yang kekeringan
Wahyudiono di Surabaya, beberapa mendapat suplai air? Suban menyebut dari hasil pemetaan, 28
waktu lalu. kabupaten ini telah dibagi sesuai kriteria status keringnya.

Memang ada sebagian wilayah Ditambahkan pula, pihaknya memang membagi tiga
kategori kering. Pertama yakni kering langka terbatas dengan
yang sudah disapa hujan, tetapi ketersediaan air per orang per hari hanya 30-60 liter dan jarak
ambil air dari rumah 500 meter.
hanya sebagian dan tidak merata. Sebagian besar wilayah
Kedua kering langka itu ketersediaan air bagi
terdampak kekeringan, tidak bisa ditanami, karena ketiadaan masyarakatnya hanya 10-30 liter saja, dengan jarak ambil antara
500 sampai tiga kilometer. Terakhir kering kritis, ketersediaan
sumber air. air kurang dari 10 liter per orang per hari dengan jarak air lebih
dari 3 kilometer.
Data BPBD Jatim yang dirilis, ada sebanyak 24 kabupaten
Kabupaten Sampang menjadi daerah dengan desa
kering kritis, empat daerah lainnya kering langka. Rinciannya, ada terbanyak mengalami kering kritis, yakni 67 desa. Selanjutnya
Kabupaten Tuban sebanyak 55 desa, lalu Kabupaten Pacitan,
566 desa di 180 kecamatan kering kritis. Kemudian 236 desa di Ngawi, dan Lamongan. Salah satu contoh di Desa Bulmatet,
Sampang, ada 3.044 kepala keluarga dengan penduduk sekitar
93 kecamatan kering langka, dan 20 desa di 14 kecamatan alami 30 ribu jiwa. Tinggalnya di dataran tinggi dan jarak sumber air
terdekat 6 sampai 7 kilometer.
kering terbatas.
Dia juga mencontohkan warga di Desa Bira Kecamatan
Akibat kemarau panjang, ada 15 daerah yang telah ditetapkan Sokobanah, Sampang. Warga harus mengambil air ke dekat
pantai, padahal lokasi cukup jauh, sehingga BPBD Jatim
siaga, dan tanggap darurat kekeringan, di antaranya Kabupaten langsung membantu menyuplai air bersih. Pihaknya pun
berharap, tidak hanya BPBD saja yang membantu warga untuk
Magetan, Tulungagung, Bojonegoro, Lamongan, Mojokerto, menyuplai air bersih. Namun, perusahaan-perusahaan yang
memiliki CSR juga diharapkan peran sertanya ikut membantu
Tuban, dan Nganjuk. Selain itu, ada Kabupaten Pasuruan, pengadaan air bersih untuk warga. (poedji)

Pamekasan, Sumenep, Bangkalan, Sampang, Lumajang, Kabupaten

Probolinggo dan Bondowoso yang membutuhkan suplai air bersih.

Menurut Suban Wahyudiono, pihaknya telah menyuplai air

di lebih dari 15 daerah, tepatnya ada di 20 kabupaten. Namun

memang, lima kabupaten belum menyatakan status tanggap

darurat. Suplai air ini, lanjutnya, dikirim melalui mobil tangki.

Sedangkan setiap desa akan mendapat tangki air dengan

kapasitas 5.000-6.000 liter setiap hari. Tercatat ada 172 desa dari 78

NOVEMber 2019 33

Warta BNPB-BPBD

Rp 3,8 T
untuk Darurat
Bencana 2019NPB telah menyalurkan Rp 3,8 triliun
Saat dengar pendapat, Komisi VIII meminta BNPB
dana siap pakai (DSP) untuk penanganan memperhatikan beberapa catatan penanggulangan
darurat bencana di Indonesia. Nilai bencana tahun 2020, antara lain penyiapan sarana dan
tersebut mencapai 96,58% dari total prasarana penanggulangan bencana karena peralatan
pagu senilai Rp 4 triliun. Hal tersebut yang ada belum memadai, khususnya penanggulangan
disampaikan Kepala Badan Nasional bencana besar seperti kebakaran hutan dan lahan
Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni (karhutla), tsunami, dan banjir akibat musim penghujan.
Monardo di hadapan Komisi VIII DPR RI Kemudian, BNPB diminta meningkatkan sosialisasi
mitigasi bencana kepada masyarakat dan meningkatkan
B padaRabu(13/11).
Doni menyampaikan bahwa DSP pelatihan relawan kesiapsiagaan bencana dengan

(Dana Siap Pakai) sebesar Rp 4 triliun telah melibatkan pesantren dan stakeholders yang lain.

disalurkan Rp 3,87 triliun (96,58%), namun sebagian masih dalam Sementara itu, terkait realisasi anggaran

proses penyelesaian pertanggungjawaban administrasi keuangan. penanggulangan bencana tahun 2019 sampai dengan

Pemanfaatan DSP sebagian terserap untuk penanganan hari ini (13/11) mencapai Rp 3.2 triliun dari pagu dana

kebakaran hutan dan lahan yang diprioritaskan pada enam provinsi, akhir sebesar Rp 4.8 triliun. BNPB masih memiliki sisa

yaitu Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, anggaran Rp 1,6 triliun. Realisasi anggaran ini belum

Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. maksimal dikarenakan adanya keterlambatan proses

Data BNPB mencatat DSP yang telah dikeluarkan untuk lelang dan gagal lelang serta prioritas pada penanganan

penanganan karhutla mencapa Rp 1 triliun. Di sisi lain, alokasi DSP darurat bencana.
masih dibutuhkan untuk kesiapsiagaan dan penanganan potensi Pada tahun 2020 nanti pagu anggaran BNPB
bahaya hidrometerologi hingga akhir tahun ini.
sebesar Rp 700 miliar, yang terdiri dari 3 program yaitu:

1) Program dukungan manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya Rp 213 miliar, 2) Program

penanggulangan bencana Rp 478 miliar, dan 3) Program

pengawasan dan peningkatan akuntabilitas Rp 8,9

miliar. Jumlah tersebut belum termasuk DSP yang

dialokasikan sebesar Rp 4 triliun.

Selain pembahasan anggaran, rapat tadi juga

membahas mengenai penanganan isu-isu aktual di

bidang penanggulangan bencana. Dalam catatan

diskusi, BNPB perlu menggalang dukungan melalui

dana CSR (corporate social responsibility) dalam

penanganan karhutla. Dibahas juga mengenai upaya

mengatasi abrasi di pantai-pantai yang berdekatan

dengan perumahan penduduk. DPR merekomendasikan

penanaman pohon secara besar-besaran.

besaran dan mendukung tersedianya dana

kontigensi. Terakhir yaitu upaya pencegahan

penyebaran hoax bencana. DPR menilai hoax

menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat. Rapat

yang dihadiri Kepala BNPB dan Ketua Komisi VIII DPR RI

Doni Monardo H. Yandri Susanto berlangsung hingga pukul 18.30 WIB.
(*/rr)

34 NOVEMber 2019

Hiburan artis di Passo

Roadshow
Bantuan
Kemanusiaan
di Maluku

BNPB melaksanakan roadshow bantuan kemanusiaan selama artis ibukota Vera dan Rini Ratu. Adapun layanan kesehatan yaitu
beberapa hari di Provinsi Maluku. dokter umum dan dokter gigi serta pemberian obat.

Selasa 22/10 Tercata 54 pasien umum dan 7 pasien tindakan gigi dukungan
BNPB melalui Direktorat Penanganan Pengungsi Kedeputian relawan rajawali Jakarta. Sedangkan penyakit terbanyak yaitu ISPA
dan kulit. Pada kesempatan tersebut hadir Direktur Penanganan
Bidang Penanganan Darurat melakukan berbagai kegiatan di Pengungsi Johny Sumbung dan memberikan arahan penguatan
Kabupaten Maluku Tengah yaitu di titik kebun Jumaat Desa Tial kesiapsiagaan penyelamatan diri dan keluarga serta tidak panik saat
Kecamatan Salahutu. Jumlah pengungsi berjumlah 148 KK atau gempa. Lokasi ketinggian yang terjal cukup menyulitkan tim karena
sekitar 400 jiwa. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu layanan harus dijangkau dengan berjalan kaki.
psikososial dan layanan kesehatan.
Sore harinya tim BNPB mengunjungi Pos pengungsi Garser
Layanan psikososial berupa menonton video edukasi, Desa Passo Kecamatan Baguala Kota Ambon. Di lokasi ini telah hadir
permainan, relaksasi kepada anak dan ibu-ibu dengan dukungan Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru yang memberikan

NOVEMber 2019 35

Warta BNPB-BPBD

Baksos gigi passo Haruku, Rabu 23/10
Tim BNPB menyeberangi laut dari pulau Ambon ke pulau
sambutan ucapan terimakasih atas kehadiran tim BNPB. “Kami
berterimakasih kepada Bapak Jhon dan rombongan tim BNPB Haruku, Kabupaten Maluku Tengah untuk melakukan kegiatan
untuk memberikan bantuan kegiatan pada sore hari ini,” ujar bantuan kemanusiaan. Bersama mitra lokal yaitu Aliansi Kapitan
Latuheru. Maluku dan Tagana Rajawali Bersama-sama BNPB melakukan
kegiatan di Sekolah darurat SDN 01 Negeri (Desa) Oma.
Ada 159 KK atau 889 jiwa di lokasi Garser. Empat artis yaitu
Rini Ratu, Vera Maureen, dan Wina Moreno serta Pakdhe Prapto Jumlah siswa di lokasi sebanyak 115 anak. Bangunan
menghibur anak-anak yang ada di pos tersebut. Layanan sekolah yang beratap rumbia bertiang kayu dan berdinding
kesehatan dokter umum dan dokter gigi juga digelar. Bantuan terpal dengan 4 lokal/bilik kelas tidak menyurutkan semangat
selimut bayi juga dilakukan dengan menyisir dari tenda ke tenda. anak-anak mengikuti kegiatan seperti menonton video edukasi

36 NOVEMber 2019

Nonton film animasi di Hatusua kec Kairatu SBB

gempa, bermain dan bernyanyi yang dipandu para relawan dan artis-artis rombongan
BNPB. Sebagian ibu-ibu orang tua murid juga diadakan kegiatan relaksasi dari Relawan
Komunitas lapan.

Selepas siang di pulau yang sama tim bergeser ke titik pos pengungsian lapangan
Negeri Kailolo Kec. Pulau Haruku dengan memutar menggunakan speed boat. Data
pengungsi lapangan Kailolo yaitu dilaporkan 948 KK atau 3.337 jiwa. Kegiatan kemanusiaan
yang digelar tidak jauh berbeda yaitu layanan kesehatan (umum dan gigi) serta dukungan
psikososial kepada anak dan ibu-ibu.
Seram, Kamis 24/10

Kembali rombongan BNPB menyeberangi lautan menggunakan kapal feri menuju
Kabupaten Seram Bagian Barat. Lokasi yang dituju Dusun Kelapa Dua Kecamatan Kairatu
tepatnya di lapangan SMK Muhammadiyah. Di titik ini terdapat 340 KK atau 1.267 jiwa
warga yang mengungsi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat, Mansur Tuharea memberikan
sambutan sebelum memulai acara di tenda BNPB. Sekda merasa bahagia didatangi
rombongan dari Jakarta. “Kami bahagia kedatangan Bapak John dan rombongan untuk
mengadakan kegiatan psikososial dan layanan kesehatan” ujar beliau.

Selepas makan siang tim bergerak menuju Negeri Hatusua Kecamatan Kairatu
Kabupaten Seram Bagian Barat. Kawasan pengungsian yang berada dalam hutan-hutan
selanjutnya menjadi lokasi terpilih pelaksanaan acara dukungan psikososial dan layanan
kesehatan dokter umum dan dokter gigi. Di lokasi tersebut terdapat 436 KK yang tersebar
di setiap tenda terpal.

Ambon, Jumat 25/10
Hari terakhir tim BNPB melakukan roadshow kemanusiaan ke titik-titik pengungsian

yaitu di Desa Waai Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Selepas berlayar
kembali dari Kabupaten Seram Bagian Barat tim langsung menuju titik perbukitan dimana
titik konsentrasi pengungsi berada.

Kegiatan dukungan psikososial kembali digelar seperti menonton video edukasi
bencana dan permainan melibatkan anak-anak. Layanan kesehatan dokter umum dan
dokter gigi juga dibuka hingga malam hari menjelang.

Kegiatan BNPB bersama-sama sejak dari Jakarta melibatkan Relawan Tagana Rajawali,
Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI). Sedangkan di daerah mengajak Mitra lokal seperti
YEU Ambon, yayasan Walang Perempuan, Lapan, Aliansi Kapitan Maluku.

Penyerahan bantuan bibit cili (cabai) juga dilakukan di Desa Liang, Desa kailolo dan
Desa Oma Kabupaten Maluku Tengah. (*)

NOVEMber 2019 37

Inovasi

Air hujan

“Ngombe Banyu
Udan Ben Ra Edan”
M
usim kemarau ketersediaan air kapan pun, sekaligus mengurangi risiko banjir di
kekeringan, musim hujan musim penghujan. Tak hanya itu. Air hujan berfungsi pula untuk
kebanjiran. Dua petaka kesehatan.“Ayo kita ciptakan masyarakat mandiri air dengan
itu bak sekeping mata mengelola dan memanfaatkan air hujan. Air hujan inilah solusi
uang. Adalah Sekolah air untuk masa depan kita,”kata Sri Wahyuningsih S.Ag, Ketua
Air Hujan Banyu Bening Komunitas Banyu Bening.
yang mengajak para
“murid”belajar mengelola Komunitas ini adalah sekolah informal pertama di Indonesia
sekaligus memanfaatkan yang mempelajari seluk beluk air hujan secara mendalam. Ning,
air hujan. demikian sapaan akrab Sri Wahyuningsih, mengundang siapa saja
datang ke Banyu Bening di Tempursari, Sardonoharjo, Ngaglik,
Cara itu mendukung Sleman DIY untuk menimba ilmu air hujan setiap Sabtu pagi, atau

38 NOVEMber 2019

Inovasi

Sekolah air hujan

merasakan minum air hujan kapan saja, 24 jam sehari tujuh hari menatap siang hari yang benderang,”cerita Aminudin.
seminggu. Cuci darah tetap ia lakukan, sementara obat-obatan stop

Mereka tidak hanya datang dari Sleman, Yogyakarta atau ia konsumsi. Aminudin mendapatkan informasi tentang Banyu
seputaran DIY tetapi juga dari kota lain seperti Kebumen, Sragen, Bening dari kerabatnya. Sudah beberapa kali dirinya mengambil air
Wonogiri dan yang paling jauh Jakarta. Rupa-rupa motivasi hujan di Banyu Bening. Tak sekadar membawa botol. Aminuddin
kedatangan mereka, mulai dari niat menimba ilmu sampai mencari mengusung air hujan dengan galon air mineral, tak hanya sebuah,
solusi untuk mengatasi penyakit. tapi beberapa wadah.

Ning mengakui, ia paling gampang mengajak masyarakat Aminudin tidak sendirian. Seabrek pasien dengan aneka rupa
memanfaatkan air hujan melalui pintu masuk memanfaatkan penyakit masing-masing, merasakan perbaikan kondisi tubuh
air hujan bagi kesehatan. Saat membawakan materi, ia banyak setelah mengkonsumsi air hujan. Menurut cerita Ning, seorang
mengutip ayat-ayat kitab suci yang berbicara tentang air pada penderita HIV datang ke Banyu Bening dengan berat badan 35
umumnya dan air hujan pada khususnya. kilogram. Setelah rutin mengkosumsi air hujan, tubuhnya kian
bugar dan kini beratnya bertambah menjadi 50 kilogram lebih.
Sarjana Agama ini fasih membedah filosofi air hujan dari sudut
pandang ayat-ayat terkait pada semua kitab suci.“Tubuh kita ini Sederhana saja logika yang menjelaskan bahwa air hujan itu
tujuhpuluh persen terdiri dari air, kalau ada masalah, air juga yang menyehatkan tubuh. Molekul air hujan lebih lembut dibanding air
menjadi solusi. Air hujan ini air dewa, air surga. Ayo kita manfaatkan tanah. Ia mampu masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk menyalurkan
untuk hidup kita,”ajak Ning. nutrisi. Keluar dari sel tubuh, air itu mengusung residu atau kotoran
penyebab penyakit. Bila dikonsumsi rutin, proses pembersihan sel
Salah seorang yang telah memanfaatkan air hujan untuk itu tak akan berhenti.
kesehatan adalah Aminudin. Telah sebulan guru sekolah SMP
Negeri di Bantul Yogyakarta ini mengkonsumsi air hujan. Ia Di akhir penyampaian materinya, Ning mengajak peserta
menderita gagal ginjal, dua kali seminggu menjalani cuci darah. sekolah air hujan membaca keras-keras tulisan dengan ukuran
“Mudah lemas dan tak mampu melihat sinar terang di siang bolong. huruf raksasa yang tertera di layar:“Ngombe banyu udan ben ra
Setelah mengkonsumsi air hujan, badan saya lebih fit dan mampu edan”(Minum air hujan agar tidak gila).

NOVEMber 2019 39

Inovasi

Tampung, Saring, Manfaatkan! bukan hujan pertama. Yang paling bagus adalah hujan dengan
Toren-toren air berwarna oranye berdiri mencolok di belakang intensitas tinggi dan berpetir.

atau samping rumah-rumah warga seputaran Sekolah Banyu Agar mendapatkan air yang lebih bersih, proses penampungan
Bening. Ada dua paralon berdiameter besar menancap di bagian dilakukan 15 menit setelah turun hujan. Waktu 15 menit itu cukup
atapnya. Sebuah menghubungkan toren dengan talang atap untuk membersihkan debu dan kotoran yang ada di atap rumah.
rumah. Saluran ini bertugas mengalirkan air hujan ke dalam toren. Sebelum dikonsumsi, air hujan hasil panen manual ini disaring
Sebuah yang lain menghubungkan toren dengan tanah. menggunakan bahan apa saja yang ada, misalnya kaos bersih.
Penyaringan ini penting untuk menghilangkan debu halus dan
Paralon ini berfungsi menyalurkan luapan air dari toren masuk mengurangi kadar mineral.
ke dalam resapan, atau sumur air. Lewat cara ini, debit air sumur
tak menurun di musim kemarau dan kelembaban tanah tetap “Air hujan siap dikosumsi, tak perlu direbus terlebih dahulu,”
terjaga. Sebuah keran dipasang di samping bawah. Fungsinya tambah Ning. Proses elektrolisa dilakukan untuk lebih memisahkan
untuk memanen air hujan. Elektrolisa (penyetruman) air yang antara air yang benar-benar bagus untuk dikosumsi. Tetapi tanpa
berlangsung di kotak-kotak plastik putih transparan adalah elektrolisa pun air hujan aman dikonsumsi.
langkah berikutnya.
Selama ini, memanfaatkan air hujan untuk kehidupan langka
Proses ini menghasilkan dua jenis air hujan, asam dan basa. Air dilakukan masyakarat. Ada mitos yang salah kaprah beredar di
basa inilah yang siap dikonsumsi. Air asam, diproses lebih lanjut masyarakat bahwa air hujan itu buruk. Salah satunya adalah mandi
untuk keperluan penting lainnya, salah satunya bahan pupuk air hujan menyebabkan sakit, masuk angin atau batuk pilek. “Bukan
tanaman. air hujan yang menyebabkan sakit, tetapi tubuh yang tidak fit. Kok
hujan disalahkan,” tandas Ning.
Setidaknya, yang tersapu pandang, ada empat toren besar
penampungan air hujan tampak dari depan Sekolah Banyu Bening. Ning menegaskan, justru air hujan itu paling bersih dibanding
Sebuah di halaman pendapa Sekolah Banyu Bening, tiga lainnya di air lainnya. Ia turun dari atas, tidak tercemar kotoran. Debu-debu
rumah warga termasuk kediaman Ning. Dari penampungan inilah halus dan kelebihan mineral, bisa dibersihkan lewat proses
Komunitas Banyu Bening memanen air hujan. Siapa pun boleh penyaringan paling sederhana.
memanfaatkannya.
“Bandingkan dengan air tanah. Bangkai, diterjen, kotoran
“Kami mendapatkan air hujan ini gratis, karena itu siapa pun manusia, semua dimasukkan ke dalam tanah. Sangat mudah aneka
boleh memanfaatkannya, gratis,” tutur Ning, penggagas Komunitas kotoran itu meresap ke dalam air tanah yang saling terhubung dari
Banyu Bening yang diresmikan tanggal 9 September 2019. satu tempat ke tempat lainnya. Kok bangga ya minum air tanah,”
Pengadaan toren-toren itu adalah hasil kerjasama dengan berbagai tandas Ning yang membesarkan Banyu Bening bersama sang
instansi antara lain Badan Nasional Penanggulangan Bencana suami, Udin.
(BNPB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Penampungan
semacam ini sudah dilengkapi proses penyaringan berlapis. Tak Kini Banyu Bening telah memiliki jaringan luas dengan
perlu menunggu waktu, kapan pun hujan tiba, air bisa ditampung. berbagai komunitas dan instansi di seluruh Indonesia. Bersama
mereka bahu-membahu mempopulerkan air hujan untuk
“Ayo, mulai sekarang, tampung, saring dan mafaatkan air kehidupan. Tak hanya sekadar memenuhi kebutuhan air konsumsi,
hujan,” ajak Ning. Ia mengutarakan bahwa menampung air tetapi untuk tujuan lebih besar: menyelamatkan negeri ini dari
hujan bisa dilakukan dengan banyak cara. Tips paling sederhana bencana banjir, kekeringan sekaligus merawat bumi demi masa
menggunakan panci, ember atau bejana. Air yang ditampung depan anak cucu. (Ernaningtyas)

40 NOVEMber 2019

Sibandang

Sibandang
Selayang
Pandang

Cara Lain Menikmati Danau Toba
T
idak keliru jika pemerintah menetapkan kawasan Danau
Toba sebagai “super prioritas” destinasi wisata. Tidak salah
juga jika Toba diprogram menjadi “Bali Kedua”. Selain
panorama alam yang sangat indah, hawa sejuk, aneka
budaya, kawasan Toba juga sudah diakui Unesco menjadi
kawasan Geopark Global (Unesco Global Geopark/UGG).

Puluhan wartawan yang tergabung dalam Serikat
Pers Republik Indonesia (SPRI), menjadi saksi keindahan
Toba. Bukan hanya melakukan kunjungan, insan pers dari

Jabotabek, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan lain-lain

itu bahkan menggelar kemah di tepian Danau Toba, 14 – 16

NOVEMber 2019 41

Sibandang Utara terlebih dulu sudah menjalin komunikasi intensif dengan
General Manager (GM) Geopark Kaldera Toba, Dr. Ir. Wan Hidayati,
November 2019. MSi.
Puluhan tenda peserta Kemah Pers Indonesia (KPI) 2019
Ida, panggilan akrabnya, bahkan sempat mengusulkan
itu, difasilitasi sepenuhnya oleh Bupati Tapanuli Utara, Nikson KPI digelar di Taman Sipinsur, yang masuk teritori Kabupaten
Nababan untuk digelar di Pulau Sibandang, Kecamatan Muara. Humbang Hasundutan (Humbahas). Ketua Panitia Devis Karmoy
Bak sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui. Peserta kemah bersama Sekretaris Otti Batubara dan Bendahara Lies Ambarsari
tidak saja bisa menikmati debur ombak Toba di malam hari, sudah melakukan survei ke Taman Sipinsur.
tetapi sekaligus menikmati Pulau Sibandang nan eksotik.
Perubahan lokasi kemah dari Taman Sipinsur ke Pulau
Tidak sedikit di antara peserta kemah yang baru tahu ada Sibandang, setelah panitia beraudiensi dengan Bupati Taput,
pulau berpenghuni lain, selain Samosir. Memang, Sibandang Nikson Nababan. Bupati bukan semata-mata mengusulkan Pulau
yang memiliki luas 85 hektare itu, sangat kecil jika dibandingkan Sibandang, lebih dari itu mengajukan masukan yang penting
luas Samosir yang 63.000 hektare. Benar, perbandingannya 1 : dalam konteks pembangunan kepariwisataan Danau Toba secara
740. menyeluruh.

Di pulau kecil di ujung selatan Danau Toba itulah konsep Selama ini, Pulau Sibandang nyaris tak dikenal oleh
pentahelix coba dirajut. Interaksi media, pemerintah, akademisi, masyarakat di luar Sumatera Utara. Pengetahuan umum, Danau
dan masyarakat Sibandang pun mulai diwacanakan. Narasi Pulau Toba senantiasa disandingkan dengan Pulau Samosir. Padahal, di
Sibandang pun merebak pasca kemah, melalui pemberitaan di samping Pulau Samosir, ada Pulau Sibandang yang merupakan
puluhan media massa di seluruh Indonesia. pulau kedua terbesar setelah Samosir.

Sebelum mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten
Tapanuli Utara, panitia kemah dari unsur DPD SPRI Sumatera

42 NOVEMber 2019

Seperti halnya Samosir, maka Sibandang pun bagian tak jam untuk mengitari pulau itu. “Supaya bisa melihat tumbuhan-
terpisahkan dari peristiwa letusan gunung Toba yang maha tumbuhan endemik. Termasuk pohon mangga Muara yang hanya
dahsyat puluhan ribu tahun lalu. Sayangnya, dalam kerangka ada di Sibandang. Inilah pulau yang dikelilingi pohon mangga,”
pengenalan Danau Toba sebagai “Bali Kedua”, Pulau Sibandang ujar bupati seraya menambahkan, “bahkan pohon mangga tertua
nyaris tak bergema. Alhasil, dengan diselenggarakannya KPI di juga ada di sana.”
Pulau Sibandang, diharap pulau yang memiliki nilai historis itu
ikut terangkat. Bagi wartawan yang tertarik menulis tema budaya, bisa
mendatangi Kecamatan Simangunban, perbatasan Tapsel dan
Pulau Sibandang juga memiliki news values yang tinggi, Taput. Di sana, terdapat prasasti-prasasti yang usianya lebih tua
sehingga layak jika KPI diselengggarakan di sana. Apalagi, dari prasasti yang ada di Pulau Samosir.
kawasan itu termasuk Geosite Kaldera Toba (GKT). “Tulisan-tulisan
para wartawan nantinya akan menjadi catatan sejarah tersendiri Syahdan, dengan menaiki KM Sari Roma, puluhan peserta
kemah pers itu mengikuti saran Bupati Nababan. Hari kedua,

Sibandang

yang bisa menjadi referensi turun-temurun,” tambah Bupati mereka mengelilingi Pulau Sibandang. Selain berhenti dan
Nababan. menikmati Air Terjun Janji, juga mendatangi desa tenun tertua
yang ada di Sibandang. Di samping menyusuri Pulau Sibandang
Ihwal kelayakan, Bupati menilai tidak ada persoalan. Sebab, dan melihat langsung kepingan surga yang ada di Danau Toba.
lokasi perkemahan sudah tersedia. Bahkan, pernah digunakan
kemah mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Di samping, bisa Untuk menikmati “surga tersembunyi” bernama Sibandang,
juga menginap di homestay. “Dengan begitu, kemah ini sarat nilai ternyata cukup mudah. Sebab, lokasi ini tidak jauh dari bandara
religi dan budaya, sehingga ruh KPI bisa benar-benar didapat di Silangit, Siborong-borong. Bandara internasional yang ada di
sini,” tambahnya. wilayah Tapanuli Utara.

Para wartawan nanti bisa mewawancarai penduduk. Dalam perjalanan menuju ke Sibandang, bisa singgah di
Termasuk, menggali informasi ihwal Pulau Sibandang terbentuk Geosite Huta Ginjang yang hanya berjarak 15 menit dari bandara
akibat letusan kedua Gunung Toba. Wartawan juga bisa melihat Silangit. Di lokasi ini, kita bisa menikmati keindahan Danau
langsung keramahtamahan masyarakat Pulau Sibandang. Toba dari dataran tinggi yang sejuk. Jika beruntung, Anda bisa
memetik awan di Huta Ginjang. (Monang Sitohang)
Bahkan, Bupati menyarankan agar peserta kemah mengitari
Pulau Sibandang. Waktu tempuh yang dibutuhkan hanya satu

NOVEMber 2019 43

Perkebunan kelapa sawit

Pembangunan
Berkelanjutan
ala Mubaembangunan, demi perkembangan ekonomi bisa berdampak negatif terhadap

lingkungan jika tidak ditangani secara cermat dan hati-hati. Hal inilah yang belakangan
menjadi konsen Pemerintah Daerah Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.

Menurut Bupati Muba, Dr. Dodi Reza Alex Noerdin, Lic, Econ, MBA, Muba khususnya
dan Indonesia pada umumnya ke depan menginginkan kemandirian. Pertama kemandirian
di bidang energi. Sebab hingga kini ketergantungan Indonesia pada energi, seperti gas
elpiji 60 persen dari impor. Kedua mandiri secara ekonomi dalam pembangunan yang
berkelanjutan atau melestarikan alam (sustainable development).

P “Mengapa saya tertarik dengan masalah ini, karena saya melihat, sampai saat ini
pembangunan atau pembukaan lahan-lahan baru tidak memperhatikan ekosistem

Dodi Reza Alex Noerdin lingkungan,” kata Dodi Reza saat berbicara dalam forum diskusi “Mimpi Tokoh Muda untuk

44 NOVEMber 2019

Daerah

Indonesia 2045” di Jakarta, 17 September lalu. hingga tahun 2023.
Selain Dodi pembicara lain adalah Gubernur Demikian pula pengembangan tanaman karet di Muba juga

Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Banyuwangi bisa diserap pasar karena tetap memperhitungkan kelestarian.
Abdullah Azwar Anas, Bupati Biak Numfor Hery Produk karet petani bisa diserap pasar sehingga harga tidak jatuh.
Ario Naap, dan Bupati Luwu Utara Indah Putri Penggunaan karet tersebut di antaranya untuk pembangunan
Indriani. jalan. Di beberapa jalan di Muba dibangun dengan menggunakan
aspal karet yang diolah dengan teknologi tertentu. Selain aspal
Kalau Indonesia mau maju dan sejajar Buton juga memanfaatkan aspal karet terebut.
dengan negara-negara maju lainnya, menurut
Dodi Reza, dalam membangun harus selalu Petani karet di Muba cukup besar, ribuan KK jumlahnya
memperhatikan faktor lingkungan atau dengan produksi karet mencapai 1 ton/ha per tahun. Berkat
pelestarian alam. “teknologi aspal karet” yang dimanfaatkan untuk membangun
jalan, tidak hanya diterapkan di Muba tapi juga di seluruh Sumsel.
Dalam hal ini, Muba sudah bergerak ke arah Lalu diperkuat pula dengan surat edaran Presiden agar daerah
sana. Ini dibuktikan dengan upaya peremajaan penghasil karet menggunakan “teknologi aspal karet” untuk
(replanting) 8 ribu hektare lahan sawit milik rakyat pembangunan jalan karena sesuai topografi daerah tersebut.
yang launching-nya dilakukan Presiden Joko
Widodo dua tahun lalu. Upaya tersebut sekaligus Berkat pemanfaatan aspal karet untuk pembangunan jalan ini,
ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Bupati Muba mendapat penghargaan sebagai inovator terbaik dari
pengembangan sawit di Indonesia senantiasa Kementerian PUPR, dan Muba menerima dana Rp 20 miliar. “Ya,
memperhatikan lingkungan. CPO Indonesian uang itu saya kembalikan lagi untuk pengembangan karet petani,“
yang sempat diembargo di Eropa maupun di tambah Dodi.
pasar Amerika menggunakan teknologi yang
ramah lingkungan. Apa yang dilakukan Muba tentu belum seberapa, tapi
kata Dodi Reza, kami memaksimalkan yang ada dengan cara
Revitalisasi lahan sawit milik petani tersebut pengelolaan pembangunan yang berkelanjutan untuk mencapai
semua dilakukan petani secara gratis. Mulai dari Indonesia maju, lestari dan sejahtera.
bibit, obat-obatan hingga ketersediaan pupuk
organik diberikan pemerintah daerah Muba kepada petani sawit “Menuju (masa depan) Indonesia yang sejahtera dan
secara cuma-cuma. bahagia,“ ujar Dodi Reza. (sri iswati)

Upaya peremajaan itu, kata putra mantan Gubernur Sumsel
Alex Noerdin ini, harus dilakukan karena sawit milik ribuan petani
itu sudah berusia lebih dari 20 tahun, bahkan ada yang 30 tahun.
Akibatnya produksi sawit per hektar hanya 2 ton. Setelah replanting
bisa mencapai 8-10 ton per hektar.

Dodi bertekad, terutama dalam penanganan industri sawit
bahwa dari hulunya benar-benar menerapkan pola ramah
lingkungan. Hal ini sekaligus menjawab gempuran isu global yang
sangat mendiskreditkan SPO Indonesia dan dituduh tidak ramah
lingkungan sehingga dalam ancaman embargo.

“Kami tidak melakukan pembakaran hutan, tidak
menggunakan pestisida, pupuknya pun organik, dan tidak
mempekerjakan anak,“ ujarnya lagi.

Yang dilakukan Muba tidak hanya mendapat apresiasi di
dalam negeri, tapi juga dari luar negeri. Dodi mengaku ikut serta
mempromosikan ikhwal sawit Indonesia yang ramah lingkungan
dan itu dimulai dari Musi Banyuasin. Tahun lalu bersama menteri
Perdagangan RI ia berbicara dalam Forum Ekonomi Dunia di
Madrid-Spanyol dan di Davos- Swiss.

“Kalau Pak Enggar (Enggartiasto Lukita – Menteri Perdagangan
Indonesia Kerja) bicara atas nama pemerintah, saya bicara atas
nama praktisi lapangan,“ tutur Dodi. Alhamdulillah, embargo
SPO Indonesia yang semula akan diberlakukan tahun ini, ditunda

NOVEMber 2019 45

Konservasi H al tersebut
dinyatakan
Pejuang- pakar hidrologi
pejuang Indonesia
Air USAID
Urban Water,
Banyak hal yang sudah terlanjur menjadi kesalahpahaman Sanitation
masyarakat secara umum, yang perlu terus-menerus and Hygiene
diluruskan. Ini terkait hubungan antara bencana alam dan Penyehatan
air serta pencegahannya.
Lingkungan
Bangunan sumber air Djoebel
untuk Semua

(IUWASH PLUS), Asep Mulyana dalam forum

yang difasilitasi Coca Cola Foundation

Indonesia (CCFI), di Surabaya, belum lama ini.

“Musibah terkait air, baik itu krisis air di

musim kemarau maupun banjir di musim

hujan, bukanlah bencana alam semata. Tapi,

lebih karena kesalahan pengelolaan air,” ucap

Asep Mulyana dalam diskusi stakeholders

air bersih, termasuk pemerintah khususnya

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan

para wartawan.

Pakar hidrologi yang akrab disapa Asep ini

menjelaskan, kekeringan hinggga kelangkaan

bahkan krisis air terjadi, karena ketersediaan

dari sumber atau mata air berkurang. Debit

sumber mata air berkurang akibat kerusakan

hutan. Penggundulan hutan membuat air

hujan tidak meresap ke tanah, berujung banjir

dan tanah longsor.

Sebagai contoh, lanjut Asep, banjir dan

tanah longsor yang melanda pemandian air

panas Pacet, Mojokerto, Jawa Timur pada 11

Desember 2002. Alih fungsi lahan di Pacet,

Claket, Padusan dengan menjamurnya

pembangunan perumahan dan wisata

pemandian air panas menambah kerusakan.

Itu di hulu, di hilir diperparah dengan banyak

orang yang membuat bangunan di wilayah

sungai.

Di Mojokerto, ada 4 desa yang menjadi

lokasi kajian kerentanan mata air; Pacet,

Claket, Padusan, dan Kemiri. Dari 4 desa itu

ada 37 mata air tersisa, tapi yang berhasil

diidentifikasi ada 22 mata air. Penurunan

debit jelas terlihat di Desa Kemiri. Penurunan

debit air sangat signifikan, disinyalir karena

kebakaran hutan dan lahan.

“Jadi, ketika musim kemarau air surut,

terus menyusut karena penguapan dan

tidak ada tanaman yang menahan atau

menyimpannya. Begitu hujan, air pun bablas

tak ada yang menyerap dan menahan atau

meresapkan ke pori-pori tanah,” jelas Asep.

Tapi ada juga sumber mata air yang

bertahan. Salah satunya, mata air atau Sumber

Djubel. Meski debit airnya terus-menerus

46 NOVEMber 2019

Konservasi

Para pejuang air berdiskusi di dekat sumber air alam Mata air

diupayakan agar naik dan kembali ke posisi semula, saat atau dibubuhi racun oleh pasukan Sultan Agung, karena dari
pemerintah kolonial Belanda menemukan, memanfaatkan, dan sinilah pasukan dan pemerintahan kolonial Belanda di Surabaya
merawatnya. mendapat suplai air bersih dan air minum,” ujar Agus Priyono,
koordinator program Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI),
Terletak di kecamatan Pacet, kabupaten Mojokerto, Jawa saat mengajak sejumlah wartawan dari Jakarta berdiskusi dan
Timur, Jaringan Air Minum Djubel diresmikan tahun 1927. Dua meninjau langsung mata air Djubel.
tahun sejak direncanakan Agustus 1925, Ir Freytag, direktur
Gewestelijke Werken (Dinas PU Daerah) turun ke Mojokerto Mulai dari penyelamatan mata air, sambung salah
memastikan pembuatan jarigan pipa bagi kepentingan satu petinggi Coca Cola yang akrab disapa Agus ini, CCFI
markas militer, kantor dan perumahan permerintahan kolonial, melakukan upaya-upaya tanggung jawab sosial perusahaan
pergudangan serta penduduk kota Surabaya dan sekitarnya. internasional itu kepada masyarakat, terutama untuk mereka
yang membutuhkan. Mulai dari penyelamatan mata air dengan
Sumbernya berada di ketinggian 735 mdpl, diperkirakan program sumur resapan, hingga pemanfaatannya untuk
menghasilkan debit 50-100 meter kubik per detik. Dengan masyarakat marginal di Kota Surabaya, melalui program Master
biaya ditanggung bersama antara Pemerintah Propinsi Oost Meter bekerja sama dengan PDAM, pemerintah setempat
Java dan pemerintah daerah yang mendapatkan manfaat dari maupun masyarakat luas, dan masih ada beberapa program
jaringan air minumnya. Jaringan pipa dibuat sepanjang 160 strategis lainnya.
km oleh perusahaan baja Mannesman. Jaringan pipa bukan
hanya menuju Surabaya, tapi juga mengarah ke Mojokerto “Akan kami usulkan kerjasama dengan Badan Nasional
dan Jombang. Pembangunan jaringan pipa air tersebut Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk mengadakan sumur
menghabiskan anggaran sebesar 1.500.000 gulden. resapan,” ungkap Agus.

Untuk menyalurkan air dari Djubel pada warga kota Bergeser agak jauh dari sekitaran Kota Surabaya
Mojokerto dibuat menara air setinggi 18 meter. Menara air dan Mojokerto, Asep menambahkan, kondisinya lebih
merupakan stasiun pemeriksaan yang tekanannya 10 atmosfir mengkhawatirkan. Menurut ahli hidrologi itu, sekitar 40 mata
(atm). Tak hanya untuk kepentingan sosial politik, beberapa air di wilayah Malang, sudah mati. Tak perlu menunggu waktu
pabrik gula di sekitar jaringan pipa juga meminta pasokan air lama untuk menyaksikan Sungai Brantas mengalami kekeringan.
dari Djubel. “Besok lusa Brantas akan kekeringan, begitu juga Citarum. Jadi,
kita ini memang sudah di ambang krisis,” tuturnya.
Air memang pondasi pemenuhan kebutuhan mahluk hidup,
tak cuma pemerintah kolonial yang punya pikiran strategis, Karena itu, lanjut Asep, perlu kesadaran dan langkah nyata
sehingga Sumber Djubel dan jaringan pipa airnya kerap menjadi bersama secara terus-menerus. Tidak bisa dilakukan secara
incaran dan sasaran aksi para pejuang kemerdekaan Indonesia. parsial atau masing-masing pihak baik pemerintah, swasta
Tak heran, jika dua tandon (penampung utama air) Sumber maupun masyarakat berjalan sendiri-sendiri. “Kalau dikombinasi
Djubel dibangun begitu kokoh dengan dinding beton dan pintu penanaman pohon dengan sumur resapan, cakep. Begitu juga
besi yang begitu tebal dan rapat. program dan kerja nyata lainnya. Sebab itu, kita perlu pejuang-
pejuang air,” tegasnya. (herawatmo)
“Belanda membuat tandon seperti ini agar tidak dibobol

NOVEMber 2019 47

Kisah Frankenstein
dan Tambora

Tak hanya menelan banyak nyawa, amuk Tambora juga
melahirkan karya legendaris, Frankenstein.

B ak tak lekang diterpa gelombang perubahan Gunung Tambora, di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
zaman, kisah Frankenstein masih hidup hingga Wabah muncul karena perubahan iklim ekstrem dalam
hari ini. Dua abad lebih sosok monster yang
dibuat di antara wabah cacar dan kolera itu, jangka waktu yang lama. Setidaknya, selama satu tahun Eropa
terus bergentayangan menghantui benak dari dan Amerika mengalami mendung, karena terdampak oleh
generasi ke generasi hingga era millenial ini. sekitar 160 Kilo Meter Kubik material abu, gas dan serpihan
Tahukah Anda, film horor ini dilatarbelakangi bebatuan yang dimuntahkan Gunung Tambora.
bencana alam terdahsyat di Indonesia dan dunia, letusan
Lontaran material vulkanik itu membumbung membentuk
tiga kolom asap yang tingginya mencapai 43 Kilometer. Hal itu

48 NOVEMber 2019

terjadi, lantaran daya ledak yang diperkirakan Frankenstein
setara dengan 1750 unit bom atom.
Ledakkan itu pun memangkas ketinggian Mary pun menceritakan mimpinya kepada Lord Byron dan lainnya. Mereka tertarik
Tambora, yang semula 4300 meter dpl (di mengembangkan menjadi buku cerita yang prosesnya memakan waktu dua tahun.
atas permukaan laut), menjadi 2851 mdpl.
Setelah diterbitkan 1 Januari 1818, para kritikus menghujatnya. Tapi cerita
Dalam kurun waktu satu tahun sejak itu diambil untuk plot drama di teater. Dari gedung teater, sosok Frankenstein jadi
Tambora meletus di 1815, cuaca di Amerika makin dikenal. Tahun 1910, dibuat film bisu pertama tentang Frankenstein. Tahun
Utara dan Eropa berubah drastis. Kondisi 1931 dimulai produksi film horor Frankenstein.
ini berlanjut hingga 1816. Di belahan utara
bumi, banyak panen gagal dan ternak-ternak Tak hanya itu, kedahsyatan letusan Tambora pada 10 April 1815 juga terasa
mati. Terjadilah bencana kelaparan terburuk dari suara dentuman yang terdengar hingga Makassar, Ternate, dan Bengkulu.
pada abad ke-19. Thomas Stamford Raffles yang kala itu memerintah Jawa sejak 1811 mencatat,
letusan pertama terdengar sampai Jawa pada sore hari tanggal 5 April dan setiap
Tahun 1816 disebut “Tahun tanpa 15 menit terus terdengar sampai hari-hari berikutnya.
musim panas”. Bahkan, salju pun turun di
musim panas yang berkepanjangan tersebut. Di lereng Tambora, ada tiga kerajaan yang tercatat yaitu Kerajaan Tambora,
Akibatnya, pertanian menjadi kacau sehingga Kerajaan Sanggar, dan Kerajaan Pekat yang semuanya musnah karena letusan
ancaman kelaparan pun merebak. Bahkan Tambora. Kerajaan Bima sendiri turut mencatat peristiwa mahadahsyat ini seperti
di Amerika Utara, para petani gagal panen tertuang dalam naskah kuno Bo Sangaji Kai.
selama dua tahun.
Di hari puncak letusan, tsunami juga menerjang berbagai pulau. Tercatat,
Tak hanya tanaman, hewan di peternakan di wilayah Sanggar, tsunami menerjang setinggi 4 meter, di Besuki Jawa Timur
pun mati bergelimpangan, termasuk kuda tsunami setinggi 2 meter, juga di Kepulauan Maluku. U.S. Geological Survey
yang menjadi alat transportasi satu-satunya mencatat korban tewas diperkirakan sebanyak 4.600 jiwa.
kala itu. Musibah besar transportasi inilah
yang kemudian menjadi isnpirasi dan awal Sementara Clive Oppenheimer dalam tulisannya “Climatic, Environmental and
mula kelahiran kendaraan beroda dua, Human Consequences of the Largest known Historic Eruption: Tambora Volcano
sepeda. (Indonesia) 1815” menyebut jumlah kematian langsung di wilayah sekitar Tambora
maupun tidak langsung sebagai dampak luas di seluruh dunia mencapai 71.000
Di tengah kondisi mencekam itulah, Mary jiwa. Laporan Anthony Reid saat peringatan 200 tahun meletusnya Tambora
Shelley, perempuan berusia 18 tahun berlibur menunjukkan angka kematian mencapai 100.000 jiwa. (atmo)
dari London ke Jenewa. Saat-saat itulah,
Mary Shelley menggagas cerita horor tentang Tambora
Frankenstein dan monsternya.

Ketika itu, Mary Shelley atau yang
bernama asli Mary Godwin (1797-1851)
dan bersama kekasihnya yang kelak menjadi
suaminya, Percy Bysshe Shelley, diundang
Lord Byron, sahabat Percy, liburan ke Swiss.
Lord Byron dan Percy sama-sama berkutat di
lingkungan sastra kala itu.

Lord Byron punya vila di tepi danau di
Jenewa dan mereka berniat menghabiskan
musim panas di sana. Turut pula dokter
pribadi Lord Byron bernama John William
Polidori. Namun, dampak erupsi Gunung
Tambora masih terasa, meski terletak jauh
di Pulau Sumbawa. Inilah masa-masa yang
disebut sebagai Year Without Summer di
benua biru.

Lantaran langit gelap dan berdebu,
mereka akhirnya menghabiskan waktu di
perpustakaan milik Lord Byron dengan
membaca buku-buku misteri. Lord Byron
kemudian menantang tamunya untuk
menuliskan cerita horor yang menarik dan
menakutkan. Namun, tidak ada kisah yang
benar-benar mengerikan dan membuat
Lord Byron puas. Semua orang di situ pun
beranjak tidur.

Saat tidur itulah Mary bermimpi. Ia
melihat seorang ilmuwan dan sesosok
makhluk besar yang berdiri di sebelahnya.
Mary pun terbangun dan segera mencatat
apa yang ia ingat dalam bunga tidurnya.

NOVEMber 2019 49

Resensi Buku

Citarum Harum
I nilah salah satu jejak kepedulian
lingkungan Letjen TNI Doni Judul : Kembalikan
Monardo. Jauh sebelum Citarum Harum,
jabatannya yang sekarang, Paparan Telisik
Kepala Badan Nasional Jurnalistk
Penanggulangan, ia banyak
melakukan kiprah penghijauan Penerbit: lensaindonesia.
dan kepedulian lingkungan. Pekerjaan com (2018)
besar mengembalikan Citarum
Harum, digulirkan saat Doni menjabat Volume : 378 halaman
Pangdam III/Siliwangi (2017 – 2018).
Buku ini, sesuai judulnya, kepedulian terhadap Citarum yang
merupakan kumpulan paparan sempat dijuluki sebagai salah satu
telisik jurnalistik. Buku berisi 11 bab sungai terkotor. Yang berkiprah
itu ditutup dengan bab 11 yang untuk Ciliwung, pada akhirnya
berisi dua judul: Laporan Analisis tidak hanya Doni. Tetapi mulai dari
dan Program “Citarum Harum”. Tak Presiden Joko Widodo, hingga
pelak, catatan Citarum Harum bisa elemen rakyat terbawah. Dalam
menjadi pegangan bagi stakeholder point itulah Doni mencatatkan
yang concern menjaga Citarum diri sebagai pelopor Citarum
tetap harum. Harum yang bisa menjadi inspirasi
Betapa program ini telah anak bangsa untuk mencintai
berhasil menggerakkan seluruh lingkungan. (rr)
elemen bangsa untuk menaruh

50 NOVEMber 2019


Click to View FlipBook Version