LUCKY RAHMANISA f.
PERISTIWA SEPUTAR PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA
17 Agustus 1945
IndMoneersdiaekMa eIrdnedkoan!esMiaekrud!eka!
PROFIL PENULIS
Lucky Rahmanisa F.
200210302019
Mahasiswa Semester 3
Pendidikan Sejarah
Universitas Jember
Mata Kuliah
Media Pembelajaran Bidang Studi
Dosen Pengampu
Dr. Nurul Umamah, M.Pd
Rully Putri Nirmala Puji, S.Pd, M.Pd
DAFTAR ISI
1. Jepang Kalah Dalam Perang Asia Timur Raya
2.Kemunculaan Perbedaan Argumen Antara
Golongan Tua dan Muda
3. Peristiwa Rengasdengklok Hingga Pegangsaan
Timur
4.Upaya Penyebaran Berita Proklamasi
Kemerdekaan
5. Evaluasi
6. Referensi
JEPANG KALAH DALAM
PERANG ASIA TIMUR RAYA
Pengeboman 2 Kota Besar Jepang
Pada tanggal 26 Juli tiga pemimpin negara yang
tergabung dalam sekutu yaitu Presiden Harry S.
Truman (Amerika Serikat), Perdana Menteri Winston
Churchill (Inggris Raya), dan Chiang Kai Sek (Cina),
melaksanakan Konferensi di kota Postdam (Jerman)
menghasilkan sebuah Deklarasi Postdam mengenai
kekalahan Jepang. Pemerintah Jepang juga
diberikan kesempatan
DEKLARASI POSTDAM untuk memilih
Isi: mengakhiri perang
1. Semua penjahat perang harus kepada sekutu dengan
diadili secara keras, termasuk cara menyerah tanpa
mereka yang melakukan kekejaman syarat atau memilih
terhadap para tawanan. untuk penghancuran
2.Pemerintah Jepang harus memberi secara besar-besaran.
kebebasan dan memberlakukan Namun , Jepang menolak
demokrasi isi deklarasi tersebut.
3.Penghormatan atas hak-hak asasi
manusia.
Menyikapi Jepang yang
menolak dengan isi
Deklarasi Postdam, Amerika
Serikat mengambil tindakan
dengan menjatuhkan bom di
dua kota yaitu Hiroshima
dan Nagasaki. Bom nuklir Bom Fat Man untuk Nagasaki
Sumber: https://www.amazine.co/25306/
“little boy” dijatuhkan di
Bom Little Boy untuk Hiroshima
Kota Hiroshima pada 6 Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Little_Boy
Agustus 1945, selanjutnya
Bom nuklir “Fat Man”
dijatuhkan di Kota Nagasaki
pada 9 Agustus 1945. Hal
inilah yang membuat Jepang
harus terpaksa menyerah
kepada Sekutu. Kemudian
Jepang menandatangani
pernyataan menyerah di
Kapal USS Missouri pada
tanggal 2 September 1945.
KEMUNCULAN PERBEDAAN ARGUMEN
DARI GOLONGAN TUA DAN MUDA
Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga tokoh Indonesia yaitu,
Soekarno, Moh. Hattaa, dan Radjiman
Wedyodiningrat terbang ke Dalat,
Vietnam menemui Marsekal
Terauchi. Tanggal 10 Agustus 1945
tokoh golongan muda Sutan Syahrir
mendengar siaran radio BBC London
tentang kekalahan Jepang dan
kemungkinan akan menyerah kepada
Sekutu. Setelah Kepulangannya, M.
Hatta bertemu dengan Sutan Hisaichi Terauchi
Syahrir membicarakan terkait
Proklamasi Indonesia. Syahrir Sumber: https://id.wikipedia.org
berpendapat Golongan Tua harus segera cepat
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, tetapi hal ini
dibantah oleh Hatta, dikarenakan proklamasi Indonesia
akan diserahkan kepada PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) yang telah dibentuk. Ia juga
menyarankan agar Soekarno sendiri yang menyatakan
kemerdekaan di radio sebagai pemimpin rakyat.
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
HINGGA PEGANGSAAN TIMUR
15 Agustus 1945
Latar Belakang Golongan pemuda
suatu
Para pemuda gagal memaksa golongan tua mengadakan
untuk secepat mungkin perundingan di ruangan
memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia dan menjauhkan mereka dari Lembaga Bakteriologi
pengaruh Jepang. Menurut Golongan Muda
jika Soekarno-Hatta masih berada di Pegangsaan Timur, yang
Jakarta maka kedua tokoh ini akan
dipimpin oleh Chaerul
Saleh. Keputusan rapat
tersebut kemudian
disampaikan oleh Wikana
dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang dan Darwis jam 22.00 WIB
di kediaman Ir. Soekarno,
Pegangsaan Timur (Sekarang jalan Proklamasi) 56,
Jakarta. Tuntutan Wikana agar proklamasi dinyatakan
oleh Ir. Soekarno pada keesokan harinya telah
menegangkan suasana karena ia mengatakan bahwa
akan terjadi pertumpahan darah jika keinginan
mereka tidak dilaksanakan. Tindakan itu berdasarkan
keputusan rapat terakhir yang diadakan pada jam
24.00 WIB menjelang tanggal 16 agustus 1945 di Cikini
71, Jakarta.
16 Agustus 1945
Tindakan itu berdasarkan Para pemuda berusaha
keputusan rapat terakhir meyakinkan kedua tokoh
yang diadakan pada jam tersebut untuk segera
24.00 WIB menjelang memproklamasikan
tanggal 16 agustus 1945 kemerdekaan tanpa
di Cikini 71, Jakarta. campur tangan tentara
menyingkirkan Ir. Jepang. Mereka
Soekarno dan Moh. Hatta meyakinkan Soekarno
ke luar kota, dengan bahwa Jepang telah
maksud menjauhkannya menyerah dan para
dari segala pengaruh pejuang telah siap untuk
Jepang. Pukul 04.00 WIB melawan Jepang, apa pun
terjadi peristiwa resikonya. Namun, upaya
penculikan Ir. Soekarno itu terlalu berhasil.
dan Drs. Moh. Hatta Sementara itu, di Jakarta
untuk dibawa menuju telah terjadi kesepakatan
Rengasdengklok. antara golongan tua yang
Soekarno, Hatta yang diwakili oleh Achmad
disertai Fatmawati dan Subardjo dengan Wikana
Guntur Soekarno Putra dari golongan muda untuk
dibawah ke rumah mengadakan proklamasi
seorang warga keturunan di Jakarta.
Tionghoa bernama Djiaw
Kie Siong.
16 Agustus 1945
Golongan muda mengutus Yusuf Kunto untuk
mengantar Achmad Soebarjo ke Rengasdengklok guna
menjemput Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.
Achmad Soebarjo berhasil meyakinkan kepada para
pemuda untuk tidak terburu-terburu
memproklamasikan kemerdekaan.
Perumusan Teks Proklamasi, 16 Agustus 1945
Pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945, setelah
sampai di Jakarta rombongan Soekarno-Hatta
diantar oleh Laksamana Maeda ke rumah Mayor
Jenderal Moichiro Yamamoto (Kepala pemerintahan
militer Jepang di Indonesia). Namun Ia tidak mau
menerima rombongan Soekarno-Hatta. Lantas
memerintahkan Mayor Jenderal Otoshi Nishimura
(Kepala Departemen Urusan Umum Pemerintahan
Militer Jepang) untuk menerima kedatangan
Soekarno-Hatta. Nishimura memberi kabar
mengejutkan, bahwa Tokyo tidak mengizinkan
proklamasi kemerdekaan Indonesia, dikarenakan
perjanjian antara Sekutu dan Jepang, yang
mengharuskan Jepang menjaga status quo di wilayah
jajahan Jepang, salah satunya Indonesia.
Laksamana Tadashi Maeda yang turut andil
dalam proses proklamasi. Sumber: wikipedia.org
Dini hari, 17 Agustus 1945
Rombongan Soekarno -Hatta kembali ke kediaman
Laksmana Maeda, di Jalan Imam Bonjol No 1. guna
merumuskan teks proklamasi. Turut bersama
rombongan adalah, Achmad Soebarjo, Sukarni, BM
Diah, Sudiro, Sayuti Melik. Di rumah Laksamana Maeda,
tepatnya di ruang makan, disusun naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Tiga tokoh nasional yang
Ilustrasi perumusan teks proklamasi menyusun teks Proklamasi
yaitu, Soekarno, Moh. Hatta,
dan Achmad Soebarjo.
Soekarno yang menulis naskah
Proklamasi, sedangkan Moh.
Hatta dan Achmad Soebarjo
menyumbangkan ide secara
lisan.
17 Agustus 1945
Soekarno kemudian meminta persetujuan kepada
semua yang hadir. Sukarni mengusulkan teks
Proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Moh.
Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul Sukarni
diterima, naskah Proklamasi kemudian diserahkan
kepada Sayuti Melik untuk diketik dengan
beberapa perubahan-perubahan yang disepakati.
Naskah Proklamasi Kemerdekaan sebelum dan sesudah diketik
Usai penandatanganan, mereka merundingkan
lokasi pelaksanaan Proklamasi. Semula disepakati
dilaksanakan di Lapangan Ikada Jakarta. Namun
khawatir akan memicu bentrokan dengan tentara
Jepang, akhirnya disepakati pelaksanaan
Proklamasi diselenggarakan di rumah Soekarno,
Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta (sekarang
Jalan Proklamasi No 1) pada pukul 10.00 WIB.
Pembacaan Naskah Proklamasi, 17 Agustus 1945
Menjelang pelaksanaan proklamasi kemerdekaan,
suasana di Jalan Pegangsaan Timur No 56 terlihat
sibuk. Walikota Jakarta saat itu Soewiryo
memerintahkan Mr. Wilopo untuk mempersiapkan
peralatan yang diperlukan dalam pembacaan teks
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Suhud
diperintahkan mencari tiang bendera, dengan
menggunakan sebatang bambu. Bendera merah-
putih yang dijahit Fatmawati juga disiapkan.
Pada pukul 10.00 WIB
pembacaan proklamasi
dimulai. Sebelum
membacakan naskah
proklamasi, Soekarno
terlebih dahulu
menyampaikan pidato
Situasi pembacaan naskah Proklamasi pengantar. Setelah
pembacaan teks proklamasi selesai, Suhud dan
Latief Hendraningrat mengibarkan bendera merah-
putih. Pada saat bendera dikibarkan semua yang
hadir dengan spontan menyanyikan lagu Indonesia
Raya. Acara selanjutnya sambutan Walikota Jakarta,
Soewiryo dan Barisan Pelopor, dr. Muwardi.
UPAYA PENYEBARAN BERITA
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Radio
Syahrudin (wartawan kantor berita Domei (sekarang
kantor berita Antara)) berhasil menyampaikan
salinan teks Proklamasi kepada Waidan B. Palenewen
(Kepala Pusat Jawatan Radio (sekarang menjadi
RRI)). Waidan B. Palenewen kemudian memerintahkan
kepada operator radio yaitu F.Wuz, untuk segera
mengudarakan berita kemerdekaan Indonesia.
Media Cetak
Berita Proklamasi kemerdekaan juga disebarkan
media cetak, melalui surat kabar, pamflet, poster,
coretan di gerbong kereta api, dan coretan di
dinding kota. Surat kabar yang pertama kali
menyebarkan berita tentang Proklamasi adalah
Harian Cahaya yang terbit di Bandung dan Harian
Suara Asia yang terbit di Surabaya. Tokoh yang
berjuang lewat pers dalam menyebarkan berita
Proklamasi adalah, Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan
Syahrir, B. M. Diah.
EVALUASI
1.Sebut dan jelaskan isi dari Deklarasi Postdam!
2. Dari manakah berita tentang kekalahan Jepang
didapatkan oleh golongan Muda?
3. Mengapa golongan Muda menuntut untuk
segera menyelenggarakan Proklamasi
Kemerdekan?
4.Uraikan sedikit bagaimana kronologi peristiwa
Rengasdengklok!
5.Bagaimana upaya penyebaran berita
Proklamasi Kemerdekaan? Menurut Anda,
manakah yang paling efektif dalam
penyerbaran berita tersebut?
REFERENSI
Ersontowi. 2020. Modul Pembelajaran SMA:
Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2 KD 3.7.
Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN
PERISTIWA SEPUTAR
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA