The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kelas XI Semester 2 KD. 3.7 Menganalisis Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by luckyrahhmanisa9, 2021-11-18 00:59:23

Peristiwa Seputar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kelas XI Semester 2 KD. 3.7 Menganalisis Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

Keywords: Proklamasi

LUCKY RAHMANISA f.

PERISTIWA SEPUTAR PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA

17 Agustus 1945

IndMoneersdiaekMa eIrdnedkoan!esMiaekrud!eka!

PROFIL PENULIS

Lucky Rahmanisa F.
200210302019
Mahasiswa Semester 3
Pendidikan Sejarah
Universitas Jember

Mata Kuliah

Media Pembelajaran Bidang Studi

Dosen Pengampu

Dr. Nurul Umamah, M.Pd
Rully Putri Nirmala Puji, S.Pd, M.Pd

DAFTAR ISI

1. Jepang Kalah Dalam Perang Asia Timur Raya
2.Kemunculaan Perbedaan Argumen Antara

Golongan Tua dan Muda
3. Peristiwa Rengasdengklok Hingga Pegangsaan

Timur
4.Upaya Penyebaran Berita Proklamasi

Kemerdekaan
5. Evaluasi

6. Referensi

JEPANG KALAH DALAM
PERANG ASIA TIMUR RAYA

Pengeboman 2 Kota Besar Jepang

Pada tanggal 26 Juli tiga pemimpin negara yang

tergabung dalam sekutu yaitu Presiden Harry S.

Truman (Amerika Serikat), Perdana Menteri Winston

Churchill (Inggris Raya), dan Chiang Kai Sek (Cina),

melaksanakan Konferensi di kota Postdam (Jerman)

menghasilkan sebuah Deklarasi Postdam mengenai

kekalahan Jepang. Pemerintah Jepang juga

diberikan kesempatan

DEKLARASI POSTDAM untuk memilih

Isi: mengakhiri perang
1. Semua penjahat perang harus kepada sekutu dengan
diadili secara keras, termasuk cara menyerah tanpa
mereka yang melakukan kekejaman syarat atau memilih
terhadap para tawanan. untuk penghancuran
2.Pemerintah Jepang harus memberi secara besar-besaran.
kebebasan dan memberlakukan Namun , Jepang menolak
demokrasi isi deklarasi tersebut.
3.Penghormatan atas hak-hak asasi
manusia.

Menyikapi Jepang yang

menolak dengan isi

Deklarasi Postdam, Amerika

Serikat mengambil tindakan

dengan menjatuhkan bom di

dua kota yaitu Hiroshima

dan Nagasaki. Bom nuklir Bom Fat Man untuk Nagasaki
Sumber: https://www.amazine.co/25306/
“little boy” dijatuhkan di
Bom Little Boy untuk Hiroshima
Kota Hiroshima pada 6 Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Little_Boy

Agustus 1945, selanjutnya

Bom nuklir “Fat Man”

dijatuhkan di Kota Nagasaki

pada 9 Agustus 1945. Hal

inilah yang membuat Jepang

harus terpaksa menyerah

kepada Sekutu. Kemudian

Jepang menandatangani

pernyataan menyerah di

Kapal USS Missouri pada

tanggal 2 September 1945.

KEMUNCULAN PERBEDAAN ARGUMEN
DARI GOLONGAN TUA DAN MUDA

Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga tokoh Indonesia yaitu,
Soekarno, Moh. Hattaa, dan Radjiman
Wedyodiningrat terbang ke Dalat,

Vietnam menemui Marsekal

Terauchi. Tanggal 10 Agustus 1945

tokoh golongan muda Sutan Syahrir

mendengar siaran radio BBC London

tentang kekalahan Jepang dan

kemungkinan akan menyerah kepada

Sekutu. Setelah Kepulangannya, M.

Hatta bertemu dengan Sutan Hisaichi Terauchi
Syahrir membicarakan terkait
Proklamasi Indonesia. Syahrir Sumber: https://id.wikipedia.org

berpendapat Golongan Tua harus segera cepat

memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, tetapi hal ini
dibantah oleh Hatta, dikarenakan proklamasi Indonesia
akan diserahkan kepada PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) yang telah dibentuk. Ia juga
menyarankan agar Soekarno sendiri yang menyatakan
kemerdekaan di radio sebagai pemimpin rakyat.

PERISTIWA RENGASDENGKLOK
HINGGA PEGANGSAAN TIMUR

15 Agustus 1945

Latar Belakang Golongan pemuda
suatu
Para pemuda gagal memaksa golongan tua mengadakan

untuk secepat mungkin perundingan di ruangan
memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia dan menjauhkan mereka dari Lembaga Bakteriologi
pengaruh Jepang. Menurut Golongan Muda
jika Soekarno-Hatta masih berada di Pegangsaan Timur, yang
Jakarta maka kedua tokoh ini akan
dipimpin oleh Chaerul

Saleh. Keputusan rapat

tersebut kemudian

disampaikan oleh Wikana

dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang dan Darwis jam 22.00 WIB

di kediaman Ir. Soekarno,

Pegangsaan Timur (Sekarang jalan Proklamasi) 56,

Jakarta. Tuntutan Wikana agar proklamasi dinyatakan

oleh Ir. Soekarno pada keesokan harinya telah

menegangkan suasana karena ia mengatakan bahwa

akan terjadi pertumpahan darah jika keinginan

mereka tidak dilaksanakan. Tindakan itu berdasarkan

keputusan rapat terakhir yang diadakan pada jam

24.00 WIB menjelang tanggal 16 agustus 1945 di Cikini

71, Jakarta.

16 Agustus 1945

Tindakan itu berdasarkan Para pemuda berusaha

keputusan rapat terakhir meyakinkan kedua tokoh

yang diadakan pada jam tersebut untuk segera

24.00 WIB menjelang memproklamasikan

tanggal 16 agustus 1945 kemerdekaan tanpa

di Cikini 71, Jakarta. campur tangan tentara

menyingkirkan Ir. Jepang. Mereka

Soekarno dan Moh. Hatta meyakinkan Soekarno

ke luar kota, dengan bahwa Jepang telah

maksud menjauhkannya menyerah dan para

dari segala pengaruh pejuang telah siap untuk

Jepang. Pukul 04.00 WIB melawan Jepang, apa pun

terjadi peristiwa resikonya. Namun, upaya

penculikan Ir. Soekarno itu terlalu berhasil.

dan Drs. Moh. Hatta Sementara itu, di Jakarta

untuk dibawa menuju telah terjadi kesepakatan

Rengasdengklok. antara golongan tua yang

Soekarno, Hatta yang diwakili oleh Achmad

disertai Fatmawati dan Subardjo dengan Wikana

Guntur Soekarno Putra dari golongan muda untuk

dibawah ke rumah mengadakan proklamasi

seorang warga keturunan di Jakarta.

Tionghoa bernama Djiaw

Kie Siong.

16 Agustus 1945

Golongan muda mengutus Yusuf Kunto untuk

mengantar Achmad Soebarjo ke Rengasdengklok guna

menjemput Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.

Achmad Soebarjo berhasil meyakinkan kepada para

pemuda untuk tidak terburu-terburu

memproklamasikan kemerdekaan.

Perumusan Teks Proklamasi, 16 Agustus 1945

Pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945, setelah
sampai di Jakarta rombongan Soekarno-Hatta
diantar oleh Laksamana Maeda ke rumah Mayor
Jenderal Moichiro Yamamoto (Kepala pemerintahan
militer Jepang di Indonesia). Namun Ia tidak mau
menerima rombongan Soekarno-Hatta. Lantas
memerintahkan Mayor Jenderal Otoshi Nishimura
(Kepala Departemen Urusan Umum Pemerintahan
Militer Jepang) untuk menerima kedatangan
Soekarno-Hatta. Nishimura memberi kabar
mengejutkan, bahwa Tokyo tidak mengizinkan
proklamasi kemerdekaan Indonesia, dikarenakan
perjanjian antara Sekutu dan Jepang, yang
mengharuskan Jepang menjaga status quo di wilayah
jajahan Jepang, salah satunya Indonesia.

Laksamana Tadashi Maeda yang turut andil
dalam proses proklamasi. Sumber: wikipedia.org

Dini hari, 17 Agustus 1945

Rombongan Soekarno -Hatta kembali ke kediaman

Laksmana Maeda, di Jalan Imam Bonjol No 1. guna

merumuskan teks proklamasi. Turut bersama
rombongan adalah, Achmad Soebarjo, Sukarni, BM

Diah, Sudiro, Sayuti Melik. Di rumah Laksamana Maeda,

tepatnya di ruang makan, disusun naskah Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia. Tiga tokoh nasional yang

Ilustrasi perumusan teks proklamasi menyusun teks Proklamasi
yaitu, Soekarno, Moh. Hatta,
dan Achmad Soebarjo.
Soekarno yang menulis naskah
Proklamasi, sedangkan Moh.
Hatta dan Achmad Soebarjo
menyumbangkan ide secara
lisan.

17 Agustus 1945

Soekarno kemudian meminta persetujuan kepada
semua yang hadir. Sukarni mengusulkan teks
Proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Moh.
Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul Sukarni
diterima, naskah Proklamasi kemudian diserahkan
kepada Sayuti Melik untuk diketik dengan
beberapa perubahan-perubahan yang disepakati.

Naskah Proklamasi Kemerdekaan sebelum dan sesudah diketik

Usai penandatanganan, mereka merundingkan
lokasi pelaksanaan Proklamasi. Semula disepakati
dilaksanakan di Lapangan Ikada Jakarta. Namun
khawatir akan memicu bentrokan dengan tentara
Jepang, akhirnya disepakati pelaksanaan
Proklamasi diselenggarakan di rumah Soekarno,
Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta (sekarang
Jalan Proklamasi No 1) pada pukul 10.00 WIB.

Pembacaan Naskah Proklamasi, 17 Agustus 1945

Menjelang pelaksanaan proklamasi kemerdekaan,

suasana di Jalan Pegangsaan Timur No 56 terlihat

sibuk. Walikota Jakarta saat itu Soewiryo

memerintahkan Mr. Wilopo untuk mempersiapkan

peralatan yang diperlukan dalam pembacaan teks

proklamasi kemerdekaan Indonesia. Suhud

diperintahkan mencari tiang bendera, dengan

menggunakan sebatang bambu. Bendera merah-

putih yang dijahit Fatmawati juga disiapkan.

Pada pukul 10.00 WIB

pembacaan proklamasi

dimulai. Sebelum

membacakan naskah

proklamasi, Soekarno

terlebih dahulu

menyampaikan pidato

Situasi pembacaan naskah Proklamasi pengantar. Setelah

pembacaan teks proklamasi selesai, Suhud dan
Latief Hendraningrat mengibarkan bendera merah-
putih. Pada saat bendera dikibarkan semua yang
hadir dengan spontan menyanyikan lagu Indonesia
Raya. Acara selanjutnya sambutan Walikota Jakarta,
Soewiryo dan Barisan Pelopor, dr. Muwardi.

UPAYA PENYEBARAN BERITA
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Radio

Syahrudin (wartawan kantor berita Domei (sekarang
kantor berita Antara)) berhasil menyampaikan
salinan teks Proklamasi kepada Waidan B. Palenewen
(Kepala Pusat Jawatan Radio (sekarang menjadi
RRI)). Waidan B. Palenewen kemudian memerintahkan
kepada operator radio yaitu F.Wuz, untuk segera
mengudarakan berita kemerdekaan Indonesia.

Media Cetak

Berita Proklamasi kemerdekaan juga disebarkan
media cetak, melalui surat kabar, pamflet, poster,
coretan di gerbong kereta api, dan coretan di
dinding kota. Surat kabar yang pertama kali
menyebarkan berita tentang Proklamasi adalah
Harian Cahaya yang terbit di Bandung dan Harian
Suara Asia yang terbit di Surabaya. Tokoh yang
berjuang lewat pers dalam menyebarkan berita
Proklamasi adalah, Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan
Syahrir, B. M. Diah.

EVALUASI

1.Sebut dan jelaskan isi dari Deklarasi Postdam!
2. Dari manakah berita tentang kekalahan Jepang

didapatkan oleh golongan Muda?
3. Mengapa golongan Muda menuntut untuk

segera menyelenggarakan Proklamasi
Kemerdekan?
4.Uraikan sedikit bagaimana kronologi peristiwa
Rengasdengklok!
5.Bagaimana upaya penyebaran berita
Proklamasi Kemerdekaan? Menurut Anda,
manakah yang paling efektif dalam
penyerbaran berita tersebut?

REFERENSI

Ersontowi. 2020. Modul Pembelajaran SMA:
Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2 KD 3.7.
Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN

PERISTIWA SEPUTAR
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA


Click to View FlipBook Version