The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

MAJALAH SPESIALISASI DIVISI KONSERVASI VALIANT 38

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Raihan Putra, 2019-11-18 01:53:44

MAJALAH SPESIALISASI DIVISI KONSERVASI VALIANT 38

MAJALAH SPESIALISASI DIVISI KONSERVASI VALIANT 38

Menjemput Si Hitam
di Bumi Pananjung

KONSERVASI

VALIANT 38

MPA

Jonggring Salaka

Majalah spesialisasi ini kami persembahkan
untuk MPA Jonggring Salaka.....

i

PROFIL PENULIS

Divisi Konservasi Valiant 38

Divisi Konservasi Angkatan 38 ‘Angka Wijaya’ yang beranggotakan Dinah Afifah (183809),
Raihan Primasta Putra (183804), Rifdatuddiana (183807), dan Riza Aliyya (183812) selaku penulis
yang dikoordinatori oleh Raihan Primasta akan menyajikan hasil dari pendidikan pra spesialisasi dan
berpuncak pada kegiatan akhir spesialisasi di akhir bulan juli 2019 yang diadakan di Pangandaran,
Jawa barat dalam bentuk majalah.

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSEMBAHAN ......................................................................................................... i
PROFIL PENULIS ......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Cagar Alam ................................................................................................................................ 3
B. Risalah Kawasan ....................................................................................................................... 4
C. Informasi Umum Tempat .......................................................................................................... 4
LUTUNG JAWA ........................................................................................................................... 5
A. Deskripsi ................................................................................................................................... 5
B. Perilaku Umum ......................................................................................................................... 6
C. Reproduksi ................................................................................................................................ 6
D. Habitat ....................................................................................................................................... 6
NARASI PERJALANAN............................................................................................................... 7
A. Kegiatan .................................................................................................................................... 7
B. Pengabdian Masyarakat.............................................................................................................. 12
HASIL ............................................................................................................................................ 13
A.Tabel Ethogram........................................................................................................................... 14
B. Herbarium................................................................................................................................... 20
C. Plastercast................................................................................................................................... 28

iii

PENDAHULUAN

Sumber : https://www.mongabay.co.id/

Pengamatan perilaku satwa primata Lutung Jawa dipilih sebagai dasar rangkaian
kegiatan divisi konservasi karena adanya potensi dan manfaat yang besar baik bagi
MPA jonggring Salaka hingga masyarakat luas dengan mendapat data yang dimana
masih belum ada hasil pengamatan dan perbandingan perilaku lutung jawa dataran
rendah daerah jawa timur dengan daerah jawa barat. sekaligus dapat dipublikasikan,
sehingga urgensi untuk konservasi lutung jawa yang sedang di ambang kepunahan
dapat meningkat. Maka dari itu dipilihlah JLC Coban talun, dan Hutan lindung
malang selatan sebagai tempat simulasi pengamatan sekaligus pengambilan data
perilaku sebagai data dasar perbandingan sebelum dihadapkan dengan data
perilaku yang akan diambil di jawa barat.
Dengan kelengkapan data dan persiapan yang kami dapat selama simulasi, akhirnya
kami putuskan untuk mengambil CA dan TWA Pangandaran sebagai tempat spesi-
alisasi karena memenuhi syarat dan kriteria yang sesuai dengan tujuan kami yaitu
melakukan pengamatan dan perbandingan data perilaku lutung jawa daerah jawa
barat dan lutung jawa daerah jawa timur yang indikator dasar perbandingannya
adalah kedua sampel lutung jawa tersebut harus berhabitat di hutan tropis dataran
rendah.

1

PENDAHULUAN

Mas Jevan (Petugas JLC Coban Talun) Mas Anang (Petugas JLC Kondang Merak)

Tabel Perbedaan Perilaku Lutung Jawa dataran tinggi dengan Lutung Jawa dataran rendah

Perbedaan Lutung Jawa Dataran Tinggi Lutung Jawa Dataran Rendah Keterangan

Aktivitas Di dataran tinggi karena Di dataran rendah karena suhu Menurut keterangan petugas JLC
Pakan suhu rendah, daerah yang cenderung tinggi, daerah yang coban talun dan petugas yang
denderung basah dan tingkat kering dan kelembaban rendah memonitor lutung jawa di hutan
kelembaban tinggi menyebabkan lutung jawa lebih lindung malang selatan, perilaku
menyebabkan lutung jawa pagi dalam beraktivitas tentang mulai dan selesainya
lebih siang dalam memulai aktivitas lutung ini dengan
aktivitasnya indikator yang sama, sebenarnya
tidak jauh beda dengan manusia
lebih variatif dalam Lebih selektif dalam baik di dataran rendah atau
menentukan pakan menentukan pakan tinggi

Menurut keterangan petugas JLC
coban talun dan petugas yang
memonitor lutung jawa di hutan
lindung malang selatan
untuk jenis pakan sebenarnya
memang tergantung vegetasi
yang ada di lingkungan sekitar,
pada dasarnya lutung yang
perilakunya tergolong normal
cenderung memakan pucuk
daun-daun yang memiliki
memiliki mineral dan cairan
yang banyak, pakan ini cukup
banyak ditemukan di dataran
tinggi.

Terkait indikator dasar perbandingan yang disebutkan di awal penduhuluan, ada dua
perbedaan utama yang dijadikan pertimbangan kami untuk dijadikansalah satu ind-
ikator utama kami dalam melakukan pemilihan tempat, pada hasilnya kami memilih
Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Pangandaran. alasan karena dipilihnya tempat
tersebut karena kami menjadikan indikator perilaku lutung jawa yang berada di
dataran rendah jawa timur sebagai data yang akan dibandingkan, sehingga diperlu-
kan data pembanding dengan indikator yang sama pula.

2

CA PANGANDARAN

Spesialisasi tim divisi Konservasi 38 ‘Angka Wijaya’ bertempat di kota Pangandaran,
Jawa Barat, tepatnya di Kawasan Hutan Cagar Alam Pangandaran, secara adminis-
tratif Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Pangandaran merupakan bagian dari :
Resort Konservasi Wilayah - XX Pangandaran
Seksi Konservasi Wilayah - VI Tasikmalaya
Bidang KSDA Wilayah - III Ciamis

3

CA PANGANDARAN Pada tahun 1978 terjadi Perubahan
fungsi sebagian kawasan CA Panganda-
Risalah Kawasan : ran menjadi Taman Wisata Alam (TWA)
Sejarah terbentuknya kawasan kon- seluas 37,7 Ha, sehingga luas CA Pan-
gandaran menjadi 419,3 Ha, berdasar-
servasi di Pangandaran pada saat Resi- kan SK Mentan No. 170/Kpts/Um/1978
den Priangan (Y.Eycken) berkuasa tahun tanggal 10 Maret 1978.
1922, mengusulkan untuk menjadikan
kawasan yang semula tempat perladan- Tahun 2001 dilakukan tata batas, luas
gan menjadi taman buru. CA Pangandaran menjadi 454,615 Ha
dengan panjang batas 9.928 meter.
Pada tahun 1934 dilaksanakan Penun-
jukan kawasan Pananjung Pangandaran Penetapan Kawasan Hutan Cagar
seluas 457 ha menjadi Suaka Marga- Alam Pananjung Pangandaran seluas
satwa berdasarkan GB No. 19 Stbl 669 454,615 Ha dan Taman Wisata Alam
yang dikeluarkan oleh Director Van Pananjung Pangandaran seluas 34,321
Scomishe Zoken, tanggal 7 Desember Ha berdasarkan Keputusan Menteri Ke-
1934. hutanan No. SK.484/Menhut-II/2010
tanggal 30 Agustus 2010.
Pada tahun 1961, Perubahan status
dari Suaka Margasatwa menjadi Cagar
Alam Pangandaran seluas ± 457 ha ber-
dasarkan SK Mentan No.34/KMP/1961,
tanggal 20 April 1961 dengan ditemu-
kannya bunga Rafflesia patma.

Informasi Umum Tempat : perbatasan wilayah tersebut mulai dari
Berdasarkan administratif pemerin- Ciborok (Barat) sampai Cirengganis
(Timur), keadaan bukit tersebut dalam
tahan, kawasan ini terletak di Desa Pan- bentuk tonjolan–tonjolan batu karang
gandaran, Kecamatan Pangandaran, terjal dan terpisah-pisah.
Kabupaten Pangandaran, Propinsi Jawa
Barat, sedangkan secara geografis ka- Kawasan CA/TWA Pananjung Pangan-
wasan TWA Pananjung Pangandaran daran mempunyai curah hujan rata– rata
terletak pada koordinat 108°39'18" - 3.196 mm/tahun dengan suhu berkisar
108°39'52" BT dan 7°42'16" - 7°42'35" 25–30°C dan kelembaban udara antara
LS 80– 90%. Musim basah atau hujan terjadi
pada Oktober - Maret bersamaan dengan
Keadaan topografi kawasan CA/TWA bertiupnya angin barat/barat laut, se-
Pananjung Pangandaran pada umumn- dangkan musim kering terjadi pada bulan
ya landai hingga berbukit kecil dengan Juli - September selama periode musim
ketinggian antara 0-20 mdpl. Keadaan angin tenggara.
berbukit di temukan dibagian selatan
CA/TWA

4

LUTUNG JAWA

Sumber : Dokumentasi selama kegiatan
Deskripsi :
Trachypithecus auratus atau biasa disebut lutung merupakan hewan primata beruku-
ran sedang, dengan panjang tubuh sekitar 55 cm, dengan ekor melebihi panjang
tubuhnya, sekitar 87 cm. Seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut, sebagian besar
rambut lutung berwarna hitam, namun dapat juga berwarna merah ketika baru lahir
sampai berumur kurang lebih 3 bulan lalu warna rambut akan berubah menjadi hitam
ketika dewasa. Lutung jawa barat memiliki warna rambut hitam pekat, sedangkan
lutung jawa timur memiliki warna rambut yang bervariasi dari pada lutung jawa barat.
Ada yang berwarna hitam keperakan, abu, bahkan sampai oranye.

5

LUTUNG JAWA

Perilaku Umum :
Lutung hidup berkelompok, biasanya satu kelompok terdiri dari belasan individu,
tetapi dalam satu kelompok pejantannya lebih sedikit. lutung merupakan hewan arbo-
real (hidup diatas pohon) tetapi berbeda dengan lutung jawa barat yang sering turun
ke tanah. Aktivitas lutung dimulai pada pagi hari, saat matahari terbit atau sekitar
pukul 05.30 lutung sudah mulai bergerak dari pohon tidurnya untuk berkeliling dan
mencari makan. Pada siang hari, lutung makan dan berdiam di atas pohon lalu kem-
bali ke pohon tidur ketika matahari mulai terbenam. Lutung ini pada umumnya tidak
agresif, mereka akan bersifat agresif jika dalam keadaan terancam atau terganggu
oleh kelompok lain atau predasi.

Sumber : Dokumentasi selama kegiatan

Reproduksi : Habitat :
Sebelum melakukan boobing, lutung Lutung ini habitatnya semi-terestrial
menarik perhatian lawan jenisnya (hidup di pohon dan darat/tanah), tetapi
dengan cara sering membuka kaki lebih dominan arboreal (pohon). Lutung
memperlihatkan kelaminnya ke lawan ini endemik jawa dan dapat hidup di
jenis. Lutung ini mencapai kematangan dataran rendah sampai dataran tinggi
secara seksual (siap kawin) pada umur dengan ketinggian 1200 mdpl. Endemik
4-5 tahun pada jantan dan 3-4 tahun Indonesia, Lutung Budeng tersebar dan
pada betina. Lutung yang sudah ditemukan di dalam hutan hujan tropis
melakukan boobing akan menghasilkan pulau Jawa.
satu anak. Rata-rata anak lutung memi-
liki berat 70 g dan memiliki rambut ber-
warna oranye, semakin dewasa rambut
lutung berubah berwarna gelap

6

NARASI PERJALANAN

Menjemput Sang Hitam
dari Bumi Pananjung

Sumber : Dokumentasi selama kegiatan

AWAL PERJALANAN

Kamis, 25 juli 2019
Cerita kami bemula di sekret MPA jonggring salaka di tempat inilah tim kami

(diana, icha, rehan, imam, citra, arum dan sukma) berkumpul sebelum melakukan per-
jalanan panjang ke desa pangandaran,.malam sebelumnya kami telah membuat pack-
ing list dan packing barang-barang yang akan kami bawa untuk hari ini, Tepat jam 6
pagi kami semua telah berkumpul di sekret MPA jonggring salaka dengan menggen-
dong carrier kami masing-masing. Perjalanan menuju desa pangandaran membutuh-
kan waktu 10 hingga 13 jam) kami melakukan briefing sebelum perjalanan dan doa ber-
sama agar di beri keselamatan sampai tujuan. Selama perjalanan tidak terlalu terasa
melelahkan selama di perjalanan karena menghabiskan waktu dengan bermain game
sebagai penghilang rasa bosan selama perjalanan. kami tiba di stasiun banjar pada
pukul 23.30 dini hari, 11 jam perjalanan duduk di kereta membuat badan kami terasa
agak pegal muka lelah terlihat jelas di wajah kami dan kami pun memilih untuk mengi-
nap di stasiun banjar sebelum melanjutkan perjalanan keesokan harinya.

7

NARASI PERJALANAN

Sumber : Dokumentasi selama kegiatan
Jum’at, 26 juli 2019

Jam 04.30 kami semua bangun untuk melakukan sholat di stasiun banjar
(jawa barat) setelah itu bersiap-siap menuju terminal menggunakan bus Budiman
menuju cagar alam pangandaran. Perjalanan membutuhkan waktu yang cukup lama
yaitu 3-4 jam perjalanan.
Setelah sampai di pangandaran tim kami pun menyerahkan surat izin lalu berbagi
tugas dengan membagi tim kami 3 orang ke pasar untuk membeli bahan makanan
yang akan kami masak untuk lima hari kedepan, 3 orang menuju polsek dan 1 orang
menjaga barang-barang kami. Setelah melakukan tugas masing-masing kami pun
berkumpul kembali di kantor kepala desa untuk breffing dan koordinasi.

Sumber : Dokumentasi selama kegiatan
Jam 14.00 kami sampai di CA pangandaran terlihat laut terbentang luas dan
dan perahu-perahu bertebaran di pinggir pantai terlihat ramai pedagang menjual hasil
tangkapannya kami disambut seorang bapak-bapak yang mempersilahkan kami me-
masuki kawasan tersebut dan menyambut kami dengan sangat ramah, setelah berbin-
cang-bincang sebentar telah di ketahui bapak yang mempersilahkan kami masuk ke
kawasan tersebut bernama pak uking. beliau juga yang menunjukkan wisma (tempat
yang akan kami tinggali 4 hari kedepan), setelah sampai di wisma terlihat debu di teras
dan di dalam rumah kami pun berbagi tugas membereskan wisma dan membuat
makan malam untuk makan malam kami sebelum evaluasi kegiatan hari itu.
8

NARASI PERJALANAN

Sabtu, 27 juli 2019 Sumber : Dokumentasi selama kegiatan

Hari pertama kami hari pertama pengamatan lutung jawa barat di panganda-

ran pagi yang berbeda dari pagi-pagi yang biasa, terlihat rusa berlalu lalang di depan

wisma yang kami tinggali tim kami pun melaksanakan jobdesk yang telah di berikan

malam sebelumnya.

Selesai makan jam 06.00 kami pun mempersiapkan alat-alat untuk kegiatan yang

akan kami lakukan pada hari itu. Jam 7.20 kami melakukan wawancara kepada warga

sekitar. Pengamatan masyakat kami mengambil data “Pengetahuan Umum tentang

Cagar Alam dan Cagar Alam Pangandaran” sebagai berikut :

Dibentuknya kawasan Cagar Alam Pangandaran tak hanya sebagai upaya perlindun-

gan ekologi. Dalam proses pembentukan, perkembangan tersebut mendorong pen-

ingkatan pemanfaatan pariwisata dan tersedianya lokasi pemanfaatan Wisata Alam

serta sejarah budaya kepercayaan yang tak jauh dari kerajaan Pananjung .

Sumber : Dokumentasi selama kegiatan
Namun, dalam praktiknya masih banyak masyarakat yang belum sadar mengenai arti
pentingnya pelestarian ekosistem terutama disekitar Cagar Alam dan Taman Wisata.
Salah satunya para nelayan yang masih menempatkan perahu-perahunya di Ka-
wasan cagar alam, membuat tambak-tambak disekitaran area cagar alam,mereka
beralasan akan pindah setelah pelabuhan jadi, dari para pengunjung sendiri, mereka
rata-rata belum bisa membedakan mana cagar alam dan mana taman wisata alam.
Jam 10.00 kami melakukan pengamatan kegiatan analisis lutung jawa, kegiatan anal-
isis lutung jawa tersebut kami mulai di Taman Wisata Alam pangandaran.

9

NARASI PERJALANAN

Minggu,28 Juli 2019
Hari kedua kami di pangandaran kami melanjutkan analisis perilaku lutung

jawa barat di TWA karna untuk mengamati lutung jawa di CA kami membutuhkan tour
guide ketika kami mengamati morfologi lutung jawa barat kami berhasil menemukan
prilaku unik dari lutung jawa barat yang berbeda dari lutung jawa timur, yaitu berjalan
dan duduk di atas tanah.

Senin, 29 Juli 2019
Kegiatan kami selanjutnya adalah analisis prilaku lutung jawa barat di CA

perjalanan kami di pandu oleh salah satu petugas di pangandaran, kami berjalan
menyusuri pulau mencari sekelompok lutung jawa barat tapi karna hari sudah hampir
tenggelam pengamatan kami pun berhenti karna kami sama sekali tidak melihat
seekor lutung di CA tersebut.
Selasa, 30 Juli 2019

Keesokan harinya seperti biasa kami pun melakukan persiapan kegiatan
dengan mengemas barang-barang yang akan kami pakai untuk pengamatan analisis
prilaku lutung jawa, sebelum pergi ke CA kami melakukan plaster cast di TWA. Plaster
cast adalah salah satu cara inventarisasi satwa dengan cara menghitung jejak kaki/
track bekas jejak kaki ditanah penting untuk diketahui (bentuk, ukuran, dan asal jejak).
Tempat-tempat untuk menemukan jejak kaki pada hewan, biasanya sering di jumpai
di tepi-tepi sungai, tempat berkubang, dan tempat-tempat hewan beristirahat. Kami
berhasil mengumpulkan 8 jenis jejak dalam kegiatan plastercest (2 rusa, 2 lutung, 2
lutung, 1 kucing, 1 biawak).

10

NARASI PERJALANAN

Jam 13.15 kami pun melakukan pergerakan ke Cagar Alam pangandaran untuk
melakukan pengamatan analisis prilaku lutung jawa dan saat kami melakukan perger-
akan kami pun melihat sekelompok lutung jawa barat di atas pohon dan kami pun
melakukan pengamatan di sana.

Rabu, 31 Juli 2019
Hari ini adalah hari terakhir kami di pangandaran kami pun melakukan upacara penut-
upan dan melakukan registrasi, berpamitan kepada pihak yang terkait. Setelah ber-
pamitan cerita kami tak sampai di sini, kami juga melakukan pengabdian masyarakat
di SDN 5 pangandaran. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini kami melaksakan
kegiatan pengenalan cagar alam dan satwa dan mewarnai gambar lutung jawa ke
siswa kelas 2 di SDN 5 Pangandaran sebagai bentuk pengenalan lebih dekat kepada
anak-anak.

Jam 1 siang kami melakukan perjalanan untuk pulang ke malang dan kami tiba di
malang pada hari kamis 1 agustus pukul 13.30.

11

PENGABDIAN MASYARAKAT

Pengabdian masyarakat dilakukan tim konservasi 38 dengan cara pemberian sosial-
isasi kepada anak kelas 2 SDN 05 Pangandaran. Sosialisasi kami awali dengan pre-
sentasi tentang pengenalan lutung, kami juga menggunakan media lain berupa foto
hewan hasil dokumentasi kami di Cagar Alam Pangandaran. Selain itu tim juga men-
gadakan lomba mewarnai sketsa lutung. Siswa mewarnai sketsa dengan berbagai
macam warna sesuai imajinasi mereka, walaupun tidakSelama kegiatan, siswa antu-
sias dengan apa yang tim sampaikan, terlihat dari sikap siswa seperti aktif bertanya
mengenai materi yang disampaikan

12

HASIL

Terdapat perbedaan perilaku yang mencolok antara Lutung Jawa Barat dengan Lutung
jawa Timur, antara lain ditemukan perilaku dimana lutung jawa barat berjalan dan duduk di
tanah, perilaku ini sangat jarang ditemui di Lutung Jawa Timur, namun menurut analisis
lapangan, kemungkinan lutung ini memang terbiasa jalan di atas tanah karena tebiasa
melewati vegetasi yang sama setiap hari, yang dimana ada celah hamparan tanah tanpa
vegetasi yang rapat, dan kemungkinan besar membuat Lutung Jawa Barat di CA Pangan-
daran ini memilih untuk berjalan diatas tanah agar bisa mencapai daerah vegetasi rapat
yang lain.
Dari sisi morfologi juga ada perbedaan, yang dimana warna rambut lutung jawa barat lebih
pekat dari lutung jawa timur, serta perbedaan besar lain di morfologinya adalah warna
rambut lutung jawa barat apabila waktu kecil berwarna oranye ada potensi besar ketika
sudah dewasa akan berubah warna menjadi hitam, ciri-ciri morfologi ini tidak ditemukan di
lutung jawa timur, yang dmana lutung jawa timur tidak akan mengalami perubahan warna
dari kecil hingga dewasa.
Untuk upaya konservasi, di jawa timur ada suatu wadah konservasi untuk lutung jawa dan
primata-primata langka lainya, wadah tersebut bernama Javan Langur Center atau biasa
disebut JLC yang dikelola oleh sawasta yaitu Aspinal Foundation, disana lutung hasil
temuan atau buraun akan direhabilitasi dan disiapkan untuk dilepas, untuk pasca pelepas-
an juga ada monitoring dari pihak JLC dibantu dengan instansi pemerintah. Untuk di jawa
barat, sampai saat ini tim belum mendapat informasi yang lengkap apakah ada wadah
yang sama seperti di jawa timur. Namun sejauh ini menurut informasi yang didapat dari
beberapa petugas Cagar Alam Pangandaran, salah satunya Pak Bambang sebagai salah
satu petugas yang difokuskan untuk satwa Lutung Jawa, selama ini untuk upaya konserva-
si lutung jawa di pangandaran sendiri dilakukan dengan bekerja sama dengan pemerintah
daerah dan masyarakat setempat, baik dengan cara sosialisasi dan edukasi, yang di wujud-
kan dengan adanya Taman Wisata Alam Pangandaran, sehingga sejauh ini masyarakat
sekitar beserta wisatawan dapat mengetahui lutung jawa bagian dari satwa yang di lindun-
gi dari adanya Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Pangandaran.

13

HASIL

Daftar Hasil Aplikasi Ekspedisi
Divisi Konservasi XXXVIII

TABEL TALLY SHEET ETHOGRAM

Lokasi : Taman wisata pangandaran -7,7074540 108,6547800

Suhu: 230C

Cuaca :Cerah

Keseimbangan: 1 jantan, 14 betina

Hari/tanggal : sabtu, 27 juli 2019

Metode: scanning

NO. WAKTU PERILAKU DESKRIPSI KETERANGAN

1 11.00 Makan Hiu makan daun/ bunga di
ujung batang

2 11.10 Makan Hiu makan daun/ bunga di
ujung batang

3 11.20 Makan Hiu makan bunga sinometer
sp. (kateng-kateng)

4 11.30 Mengamati Hiu berdiam diri di batang
sekitar pohon sambil menatap sekitar

Gondola memanjat pohon

5 11.40 Grooming sambil menggendong

anaknya.

6 11.50 Melompat Hiu melompat dari pohon ke
pohon.

7 12.00 Grooming Gondolo groom anaknya Jantan/betina

8 13.30 Buang air Mengeluarkan sisa makanan Jantan/betina
nya berupa feses

9 13.40 Mengamati Berdiam diri di batang pohon Jantan/betina
sekitar sambil menatap dingin.

10 13.50 Makan Makan bunga sinometer. Jantan/betina

11 14.00 Istirahat Tidur di atas pohon. Jantan/betina

12 14.10 Melompat, Kegiatan berpindah dari 1 Jantan/betina
buang air pohon ke pohon yang lain.

Aktivitas mengeluarkan urin

13 14.20 Buang air kecil, dan feses dari alat vital Jantan/betina
buang air besar. sebagai bentuk hasil dari
proses pencernaan dalam

tubuh

14 14.30 Turun ke tanah Kegiatan turun dari atas Jantan/betina
dan berlari pohon dan berlari di tahan.

15 14.40 Makan , Jantan/betina
berpindah pohon

16 14.50 Bergelantung Pergerakan memegang jaring Jantan/betina
dan mengayunkan tubuh

14

HASIL

Lokasi : Taman wisata pangandaran -7,7069040 108,6553580
Suhu: 230C

Cuaca :Cerah

Keseimbangan: 1 jantan, 14 betina

Hari/tanggal : sabtu, 27 juli 2019

Metode: scanning

NO. WAKTU PERILAKU DESKRIPSI KETERANGAN

Kegiatan mengambil

18 16.00 Makan makanan dan memakannya, Daun bayur, caruy

memakan daun muda

19 16.10 Duduk Duduk di pucuk ranting
ranting pohon.

Bergerak melompat dari

20 16.20 Melompat pohon satu ke pohon yang Pohon bayur, caruy

lain

21 16.30 Buang air kecil Mengeluarkan sisa makanan
dari tubuh berupa urine.

15

HASIL

Lokasi :taman wisata alam pangandaran -7,7073470 LS 108,654838 BT

Suhu : 21 0 C

Cuaca :cerah

Keseimbangan: 5 individu (1 kelompok terdiri dari 1 jantan dan 14 betina)

Hari/tanggal: 28 juli 2019

Metode:scanning

NO. WAKTU PERILAKU DESKRIPSI KETERANGAN
Kegiatan lutung yaitu turun ke
1 11.00 Berlari tanah dari atas pohon dan Ikut pula Induk
berlari. membawa anak
2 11.10 Makan Mengambil daun muda Perilaku berebut
3 11.20 Istirahat Duduk bersandar di dahan menggendong
4 11.30 pohon
5 11.40 Tidur Tidur di atas pohon anak
6 11.50 Duduk Duduk menatap sekitar dan
7 12.00 Duduk bersandar di atas pohon
8 13.00 Tidur Duduk memperhatikan sekitar.
memanjat Tidur di atas pohon
9 13.10 Kegiatan bergerak masuk ke
Makan rumah pohon
10 13.15 Kegiatan memasukkan tanaman
Berinteraksi ke dalam mulut
11 13.20 Mengeluarkan suara ketika
12 13.30 Melompat berinteraksi dengan lutung yang
13 13.40 Grooming lain
14 13.50 Melompat Berpindah ke pohon yang lain
15 14.00 Auto grooming di puncak pohon
Duduk Pindah ke pohon lain
16 14.10 Duduk Duduk memperhatikan sekitar.
Berkelompok di pohon 30m
17 14.20 Duduk lebih
Berkelompok di pohon yang
18 14.30 Melompat sama
Pindah ke pohon dengan tinggi
19 14.40 Melompat 20m

20 14.50 Melompat Pindah ke pohon kurang lebih
21 15.00 5m
Melompat
Diam Naik ke pohon dengan tinggi
10m secara bergantian
Pindah ke pohon dengan ranting
yang rendah
Masih dengan phon yang sama

16

HASIL

Lokasi : Cagar Alam -7,7161200 LS ; 108,6752660 BT

Suhu : 21 0 C

Cuaca :cerah

Keseimbangan: 13 individu (11 dewasa, 2 anak)

Hari/tanggal: 28 juli 2019

Metode: scanning

NO. WAKTU PERILAKU DESKRIPSI KETERANGAN
Kegiatan lutung yaitu turun
1 09.05 Berlari ke tanah dari atas pohon dan
berlari.
2 09.15 Makan Mengambil daun muda
3 09.20 Istirahat Duduk bersandar di dahan
4 09.22 pohon
5 09.30 Tidur Tidur di atas pohon
Duduk Duduk menatap sekitar dan
6 09.35 bersandar di atas pohon
7 09.45 Duduk Duduk memperhatikan
Tidur sekitar.
Tidur di atas pohon

17

HASIL

TABEL TALLY SHEET ETHOGRAM

Lokasi : cagar alam pangandaran -7,7161200 LS 108,67,52,660 BT

Suhu : 21 0 C

Cuaca : cerah

Keseimbangan: -

Hari/tanggal : 29 juli 2019

Metode : scanning

• Kelompok karang pandan

NO. WAKTU PERILAKU DESKRIPSI KETERANGAN
Kegiatan mengambil Jantan/betina

1 09.15 berlari

2 09.17 Makan Aktivitas membersihkan bulu Jantan/betina
dari parasit (kutu) dilakukan
3 09.20 Melompat secara mandiri di kandang Jantan/betina
incluser
4 09.22 Bermain Aktivitas memasukkan daun Jantan/betina
ke mulut lalu dikunyah di
5 Grooming kandang holder Jantan/betina
09.30 Lutung jantan berpindah
Makan tempat dari kandang incluser Jantan/betina
6 ke kandang holding
09.35 Melompat mendekati lutung betina -7,216646 LS
Aktivitas membersihkan bulu 108,674905 BT
7 09.45 Melompat dari parasit (kutu) dilakukan Jantan/betina
Melompat secara mandiri di kandang Jantan/betina
8 10.00 Beristirahat incluser Jantan/betina
9 10.10 Berdiam diri Aktivitas mengambil makan Jantan/betina
10 10.15 Mengamati lalu membawanya di kandang
sekitar inclusure lalu memasukkan
daun ke mulut lalu dikunyah
Masuk kedalam hutan yang
lebih dalam

Masuk kedalam hutan yang
lebih dalam
Berpindah ke pohon Klepu
Di atas ranting pohon

18

HASIL

TABEL TALLY SHEET ETHOGRAM

Lokasi : cagar alam pangandaran -7,7085880 LS 108,6666260 BT

Kelompok Batu Nunggul

Suhu : 21 0 C

Cuaca : cerah

Keseimbangan: 10 Dewasa 1 anak (1 jantan 9 betina)

Hari/tanggal : 29 juli 2019

Metode : scanning

NO. WAKTU PERILAKU DESKRIPSI KETERANGAN
1 14.40 Duduk Duduk diatas ranting pohon Jantan/betina
2 14.41 Melompat Pergerakan memegang jaring Jantan/betina
dan mengayunkan tubuh
3 14.44 Makan Makan daun Kiara Beas Jantan/betina
4 14.47 Berjalan diatas Pergerakan dari ranting 1 ke Jantan/betina
Pohon ranting lainnya
5 14.49 Makan Aktivitas memasukkan Jantan/betina
tumbuhan ke dalam mulut
6 14.50 Makan Makan diatas pohon Jantan/betina
1 individu
7 15.00 Duduk sambil Daun ipis kulit -7,216646 LS
makan 108,674905 BT
8 15.05 (Jantan) 2 ekor lutung duduk diatas Jantan/betina
Duduk pohon Jantan/betina
9 15.10 Berpindah ke pohon Klepu
10 15.15 Makan Berpindah pohon Jantan/betina
11 15.20 Melompat 2 ekor saling groom Jantan/betina
12 15.25 Auto Grooming Mengamati mas imam sambil Jantan/betina
Duduk ,Buang buang air kecil Jantan/betina
13 15.30 air kecil Pindah tempat secara
Pindah tempat bersamaan Jantan/betina
14 14.35 Mengeluarkan sisa makanan
Buang air besar dari tubuh berupa feses Jantan/betina
15 14.45 Bersenggama 1 jantan dengan
Boobing 1 betina Jantan/betina

19

HASIL

20

HASIL

21

HASIL

22

HASIL

23

HASIL

24

HASIL

25

HASIL

26

HASIL

27

HASIL

PLASTERCAST SPESIALISASI DIVISI KONSERVASI XXXVIII

No Foto Deskripsi
1
2 Nama : Rusa

3 Nama latin : Cervus timorensis

4 Waktu : 15.12

5 Tanggal : 28 Juli 2019

Tempat : Taman Wisata

Alam

Titik koordinat : -7,707386°LS ;

108,654821° BT

Nama : Kera

Nama latin : Macaca

fascicularis

Waktu : 15.53

Tanggal : 28 Juli 2019

Tempat : Taman Wisata

Alam

Titik koordinat : -7,707617° LS ;

108,655028° BT

Nama : Kera

Nama latin : Macaca

fascicularis

Waktu : 11.26

Tanggal : 29 Juli 2019

Tempat : Cagar Alam

Titik koordinat : -7,716792°LS ;

108,675962°BT

Nama : Lutung

Nama latin : Tracypithecus

auratus

Waktu : 13.02

Tanggal : 29 Juli 2019

Tempat : Cagar Alam

Titik koordinat : -7,716918° LS ;

108,675878°BT

Nama : Lutung

Nama latin : Tracypithecus

auratus

Waktu : 13.04

Tanggal : 29 Juli 2019

Tempat : Cagar Alam

Titik koordinat : -7,716826° LS ;

108,675999° BT

28

CaNAlTlisiUnREg

MPA

Jonggring Salaka


Click to View FlipBook Version