5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan flipbook kimia unsur
golongan 13 ini. Penulisan flipbook ini merupakan sebuah tugas yang diberikan
pada mata kuliah Kimia Anorganik; Kimia Unsur.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas ini masih banyak
sekali kekurangan yang terdapat dalam flipbook yang telah dibuat. Untuk itu
penulis memohon maaf sebesar-besarnya, jika ada kekeliruan maupun
kekurangan-kekurangan dalam flipbook kimia unsur golongan 13.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terlibat
dan yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan flipbook ini.
TEAM PENYUSUN
UNSUR GOLONGAN 13
(Unsur-unsur Golongan III A)
Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan 13 (golongan III A) adalah
Boron, Alumunium, Galium, Indium dan Talium. Unsur Boron merupakan
bukan logam, sedangkan aluminum adalah logam tetapi memiliki banyak
kesamaan kimiawi dengan unsur Boron. Unsur-unsur gallium, Indium, dan
Talium mempunyai sifat-sifat logam. Semua unsur golongan 13 memiliki
tingkat oksidasi +1 dan +3, dan bilangan oksidasi yang lebih stabil adalah +1.
Meskipun sebagian besar senyawanya bersifat logam, namun karena
kepadatannya yang tinggi maka unsur golongan ini cenderung akan
membentuk ikatan kovalen. Titik didih dari unsur-unsur golongan 13 adalah
semakin ke bawah akan semakin menurun sesuai dengan bertambahnya nilai
massa. Unsur golongan 13 pada umumnya tidak ditemukan dalam bentuk
senyawa, dan sifatnya mudah bereaksi dengan air, udara, asam dan dalam
unsur halogen membentuk senyawa. Berikut ini dijelaskan secara lebih rinci
mengenai unsur-unsur dalam golongan 13, diantaranya adalah:
a. Ciri-ciri umum
Boron merupakan unsur yang termasuk ke dalam unsur semi logam,
unsur ini tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam, dan unsur boron dapat
membentuk ikatan kovalen.
Atribut Nilai
Nama unsur Boron
Lambang unsur B
Nomor atom 5
Massa atom 10.811
Tingkat oksidasi 3
Konfigurasi electron 1s22s22p1
Jumlah neutron 6
b. Sumber, ekstraksi dan pemakaian
Sumber:
Boron umumnya ditemui dalam sedimen dan sumber utama boron
adalah Na2B4O6(OH)2.3H2O yang dikenal dengan rasorite atau kernite,
bijih boraks dan kalsium dalam colemanite (CaB3O4(OH)4.H2O).
Ekstraksi:
- Reaksi antara B2O3 dengan magnesium (Mg)
- Reaksi antara boron trihalida dengan seng (Zn) (-900 ) atau dengan
hidrogen (H)
Proses Adfikasi
Tiap asam sulfat (H2SO4) memiliki perbandingan 3:12. 3
bagian granular borak (Na2B4O7. 10H2O) dan 12 bagian air
(H2O) pada temperature 800 dan tekanan 1 atm yang
berlangsung selama 1 jam.
Kemudian larutan yang keluar dari reactor dimasukkan ke
dalam evaporator untuk mengurangi kandungan air
sehingga didapat larutan yang jernih
Kristal asam borat kemudian disaring untuk memisahkan
kristal H3BO3 dengan larutan Na2SO4 di dalam centrifuge
Kristal asam borat dikumpulkan ke dalam rotary dryer
untuk proses pengeringan sehingga dihasilkan Kristal asam
borat.
- Proses ekstraksi liquid-liquid
Untuk mendapatkan asam borat digunakan proses ekstraksi liquid-
liquid, yaitu dengan menggunakan pelarut
c. Sifat-sifat fisika
Sifat Fisika Senyawa Boron
Simbol B
Fasa Padat
Berat jenis 2,34 g/cm3
Volume atom 4.6 g/mol
Titik didih 2349 K (2076°C, 3769°F)
Titik leleh 4200 K (3927°C, 7101°F)
Kalor peleburan 50,2 kJ/mol
Kalor penguapan 480 kJ/mol
Kapasitas panas (25°C) 11.087 J/(mol-K)
Struktur Kristal Rombohedral
d. Sifat kimia dan kecenderungan
Sifat-sifat kimia dari Boron:
- Elektronegativitas : 2,04 (skala pauling)
- Radius kovalen : 82 pm
- Afinitas elektron : 26.7 kJ mol-1
- Struktur : rhombohedral; B12 icosahedral
- Sifat atom;
: 3,2,1 (sedikit oksida asam)
bilangan oksidasi : 2.04 (skala pauling)
elektronegativitas
energi ionisasi (lebih lanjut) : pertama: 800.6 kJ.mol-1 ;
ke-2: 2427 kJ.mol-1 ;
ke-3: 3659.7 kJ.mol-1
jari jari atom : 90 pm
jari-jari kovalen : 84±3 pm
jari-jari van der Waals : 192 pm
Kecenderungan dari suatu Boron:
- Anomali Boron. Reaksi antara magnesium boride dan air dapat
menghasilkan boron trihidrida (BH3). Namun yang didapatkan ternyata
diboran B2H6. Reaksi kimianya dapat dituliskan:
Mg3B2 + 6H2O 3Mg(OH)2 + B2H6
- Reaksi boron dengan air:
(tidak bereaksi)
- Reaksi boron dengan udara:
4B(s) + 3O2(g) 2B2O3(s)
- Reaksi boron dengan halogen:
2B(s) + 3F2(g) 2BF3(g)
2B(s) + 3Cl2(g) 2BCl3(l)
2B(s) + 3Br2(g) 2BF3(l)
e. Persenyawaan
Sifat-sifat
Struktur kristal : rombohedral
Pembenahan magnetic : diamagnetik
Keterhambatan elektris : (20 °C) -106 Ω.m
Konduktivitas termal : 27.4. W.m-1.k-1
Ekspansi termal : (25 °C) (ß form) 5-7 πm.m-1.K-1
Kecepatan suara (batang ringan) : (20 "C) 16.200 m.s-1
Kekerasan Mohs : ~9.5
Nomor CAS : 7440-42-8
Sintesis/ pembuatan
Gay Lussac-Thenard
Boron dihasilkan dengan mereaksikan asam borat dengan
magnesium(Mg) atau natrium(Na) dengan hasil padatan abu-abu.
Davy
Mereaksikan asam borat dengan kalium dalam atmosfer hydrogen
dan menghasilkan zat tepung. Hasil percobaan mengandung 60% boron
murni.
Yehezkiel-weintraub
Mereduksi boron dengan hydrogen sehingga menghasilkan 99% Boron
murni.
Kegunaan;
- Asam borik sebagai racun serangga
- Asam ortoborik (H3BO3) yang digunakan dalam pembuatan textil kaca
gentian dan paparan panel rata.
- Sebagian boron berguna dalam sintesis organik dalam pembuatan kaca
borosilikat dan borofosilikat
- Boron adalah komponen utama dalam pembangkit listrik tenaga nuklir.
- Asam borat atau borat digunakan sebagai anti septik ringan
- Senyawa boron digunakan untuk pelapis baja pada mesin cuci dan
kulkas.
- Borat digunakan sebagai bahan pengawet untuk kayu dan pelindung
tahan api untuk kain.
- Hidrida boron kadang-kadang digunakan untuk bahan bakar roket
- Isotop boron sebagai kontrol pada reaktor nuklir
f. Informasi tambahan
Tahukah kamu?
- Boron pertama kali ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-
Louis Gay Lussac dan Louis-Jaques Thénard, French chemists, dan seorang
ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy pada tahun 1808. Boron terisolasi
dan terdapat dalam asam borat (HBO). kata Boron berasal dari bahasa arab
yaitu Buraq dan bahasa Persia yaitu Burah dan akhirnya disebut dengan
borat.Dalam bentuk senyawa, boron bersifat seperti materi non logam, tetapi
dalam keadaan murni boron bersifat seperti logam, yaitu dapat
menghantarkan arus listrik.
ALUMUNIUM (Al)
a. Ciri-ciri umum
Alumunium adalah logam berwarna putih sedikit kusam yang paling
melimpah di muka bumi (8,3%) dan terbanyak ketiga setelah oksigen
(45,5%) dan silikon (25,7%). Alumunium sangat dikenal dan penting secara
komersil. Alumunium terdapat dalam jumlah besar pada batuan
aluminosilikat seperti feldsaprs dan mika.
Atribut Nilai
Nama unsur Alumunium
Lambang unsur Al
Nomor atom 13
Massa atom 26.9815
Tingkat oksidasi 3
Konfigurasi electron [Ne]3s23p1
Jumlah neutron 14
b. Sumber, ekstraksi dan pemakaian
Alumunium tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam melainkan
sebagai dalam bentuk senyawa bauksit (Al2O3.2H2O) sebagai barang
tambang dalam skala besar. Bauksit mengandung Fe2O3 dan SiO2.
Aluminium merupakan logam yang keberadaannya paling banyak di
kerak bumi. Aluminium paling banyak dalam bentuk Aluminosilikat seperti
lempung, mikha, feldspar dan bauksit. Dan dalam kaandungan yang lebih
rendah, terdapat dalam kriolit
Ekstraksi
Ekstraksi dilakukan dengan proses Hall-Heroult. Bauksit (Al2O3,
Fe2O3, SiO2, TiO2) dihaluskan dan ditambahkan NaOH pekat kemudian
dilakukan penyaringan dan menghasilkan filtrate [Al(OH)4]-, SiO32- lalu
ditambahkan CO2. Setelah itu dilakukan penyaringan kembali sehingga
menghasilkan endapan Al(OH)3, dipanaskan dengan suhu 1200 lalu
terbentuk endapan Al2O3, selanjutnya dielektrolisis dalam Na3AlF6 dengan
suhu sekitar 950 sehingga dihasilkan unsur alumunium murni
c. Sifat – sifat fisika
Wujud Padatan
Massa jenis 2,7 gr/cm3
Titik leleh
Titik didik 660
Mudah ditempa / fabrikasi
Konduktor panas dan listrik 2519
yang baik
d. Sifat kimia dan kecenderungan
- Serbuk alumunium akan terbakar pada oksigen dan lapisan oksida
yang kuat pada alumunium akan menghambat reaksi. Aluminum jika
diberi nyala api akan menghasilkan percikan dan berwarna putih.
4Al(s) + 3O2(g) 2Al2O3 (s)
- Alumunium mudah bereaksi dengan asam
2Al(s) + 6HCl(aq) 2Al3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2(g)
- Alumunium mudah bereaksi dengan basa
2Al (s) + 2NaOH(aq) + 6H2O 2Na+ (aq) + 2[Al(OH)4]- + 3H2 (g)
- Serbuk alumunium jika dipanaskan uap air menghasilkan hidrogen
dan alumunium oksida. Reaksi berlangsung lambat karena banyak
menghasilkan oksida yang terbentuk pada lapisan alumunium oksida
2Al (s) + 6H2O (aq) 2Al(OH)3 (s) + 3H2 (g)
- Alumunium bereaksi hebat dengan unsur halogen membentuk
alumunium halida.
2Al (s) + 3Cl2 (l) 2Al2Cl3 (s)
e. Persenyawaan (ciri,sifat,sintesis/pembuatan,kegunaan)
- Alumunium Nitrida(AlN), dibuat dari unsur-unsur dengan suhu
800 kemudian dihidrolisis dengan air menghasilkan ammonia dan
alumunium hidroksida
- Alumunium hidrida(AlH3), dihasilkan dari trimetilalumunium dan
hydrogen berlebih. Selanjutnya dibakar secara meledak pada udara.
- Alumunium oksida(Al2O3), terjadi akibat pemanasan nitrat atau
pembakaran oksigen, hidroksida atau sulfat
seri 1000 Sifat baik kecuali untuk kekuatan
(Al murni dengan mekanikterbatas. Digunakan untuk peralatan
campuran <1% unsur kimia, reflector, penukar panas, bangunan.
lain)
seri 2000 Kekuatan dan kemampuan mesin sangat baik,
(paduan Cu 5%) tahan korosi terbatas. Digunakan untuk
komponen berkekuatan tinggi seperti panel
trailer struk dan struktur pesawat terbang.
seri 3000 Kekuatan sedang, kemampuan kerja tinggi.
(paduan Mn 1,2%) Digunakan untuk alat masak, tangki
penyimpanan, tenda, atap, rambu jalan raya.
seri 4000 Koefisien muai rendah. Digunakan untuk
(paduan Si 12%) pengecoran dan sebagai bahan pengisi untuk
pengelasan.
seri 5000 Kekuatan dan kemampuan las dan ketahanan
(paduan Mg 0,3-5%) korosi yang baik di atmosfer laut. Digunakan
untuk perahu, kapal, lampu jalan dan bagian
seri 6000 derek.
(paduan Mg/Si) Mudah dibentuk dan ketahanan korosi tinggi.
Digunakan pada gedung,peralatan
seri 7000 transportasi.
(paduan Mg 3-8%) Jika dipanaskan memiliki kekuatan yang
sangat tinggi. Digunakan secara prinsip untuk
struktur pesawat terbang,peralatan bergerak
dan peralatan yang membutuhkan kekuatan
tinggi.
Pembuatan
- Proses Bayer yaitu dengan menghancurkan (crushing) dan
menghaluskan (milling) bauksit. Bauksit dicuci dalam larutan panas
NaOH untuk melarutkan alumunium dari bauksit. Kemudian larutan
alumunium dipisahkan dari partikel padat yang tidak larut melalui
proses penyaringan.
Al2O3 (s) + 2 NaOH (l) 2NaAlO2 + H2O (aq)
2Al(OH)3 (s) + 2 NaOH (l) 2NaAlO2 + 4H2O (aq)
2AlO(OH)3 (s) + 2 NaOH (l) 2NaAlO2 + 2H2O (aq)
Proses selanjutnya dengan mengendapkan senyawa dari larutan menjadi
Al(OH)3 menggunakan air pada suhu kamar.
2H2O (aq) + NaAlO2 (l) Al(OH)3 (s) + NaOH (l)
Endapan Al(OH)3 dikalsinasi atau proses dehidrasi menggunakan panas
agar menghasilkan produk akhiran berupa Al2O3
- Proses Hall-Heroult yaitu alumunium yang terlarut dalam media cair
dari klorit dan kalsium florida di elektrolisis pada suhu 950-980
menghasilkan logamnya
Al3+ + 3e- Al
Proses Hall-Heroult dengan biaya tenaga listrik menyusut menjadi 20%
- 40% dari total biaya produksi.
- Proses pemurnian sedikit diatas 99%. Pemurnian lanjutan dilakukan
dengan proses Hoopes yang melibatkan elektrolisis alumunium cair
dengan AlF3, natrium dan barium.
Kegunaan
- Sebagai bahan pembuatan pesawat dan roket, lapisan alumunium
murni mampu memantulkan 92% cahaya.
- Sebagai velg mobil dengan campuran magnesium,silicon atau
campuran keduanya dengan cara dicor
- Bahan pembuatan kapal dengan campuran alumunium-magnesium
agar tidak mudah korosi.
- Sebagai bahan kusen pintu dan jendela
- Sebagai bahan dasar perabotan rumah tangga dan berbagai kerajinan
f. Kestabilan
Alumunium stabil terhadap udara karena mampu membentuk
lapisan oksida pada permukaannya sehingga dapat melindungi logam dari
oksidasi selanjutnya.
g. Informasi tambahan
Dari unsur golongan 13, alumunium adalah yang paling banyak
penggunaannya melebihi semua logam kecuali Fe.
Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam skala besar
sebagai bauksit (Al2O3. 2H2O). Bauksit mengandung Fe2O3, SiO2, dan zat
pengotor lainnya. Untuk menghilangkan zat pengotor ini, dapat digunakan
proses bayer dimana proses ini meliputi penambahan larutan natrium
hidroksida (NaOH) yang menghasilkan larutan natrium alumina dan
natrium silikat. Besi merupakan sisa sampingan yang didapat dalam
bentuk padatan. Ketika CO2 dialirkan terus menghasilkan larutan, natrium
silikat tinggal di larutan sementara aluminium diendapkan sebagai
aluminium dalam larutan hidroksida. Hidroksida dapat disaring, dicuci
dan dipanaskan membentuk alumina murni, Al2O3 Langkah selanjutnya
adalah pembentukan aluminium murni. Ini diperoleh dari Al2O3 melalui
metode
GALLIUM (Ga)
elektrolisis. Elektrolisis ini dilakukan karena aluminium bersifat
elektropositif.
a. Ciri-ciri umum
Galium merupakan Sebuah logam yang jarang dan lembut. Gallium
umumnya ditemukan sebagai unsur yang terkandung pada diaspora,
sphalerite, germanite, bauksit dan batubara, gallium juga bersifat sebagai
semikonduktor. Selain itu, Gallium adalah logam yang mampu bereaksi
dengan logam lainnya seperti alumunium; yaitu dapat menembus
alumunium dengan sedikit tekanan. Gallium juga mudah melebur pada
suhu rendah sehingga sering digunakan untuk 11hermometer.
Atribut Nilai
Nama unsur Gallium
Lambang unsur Ga
Nomor atom 31
Massa atom 69.72
Tingkat oksidasi 3
Konfigurasi electron [Ar]3d104s24p1
Jumlah neutron 39
b. Sumber, ekstraksi dan pemakaian
Sumber:
Gallium tidak ditemukan secara bebas di alam dan umumnya ditemukan
sebagai bahan ekstraksi untuk menghasilkan produk sampingan dari seng
dan alumunium.
Gallium disebut sebagai ekalumunium (alumunium pertama) oleh
Mendeleev pada tahun 1870 dan ditemukan pada tahun 1875 oleh P.E
Lecoq de Boisbaudran dengan menggunakan spektroskopi. Indikasi
pertama yaitu ketika mengobservasi dua garis ungu yang baru dalam
spektrum dari sampel yang tersimpan di dalam sebuah besi. Kemudian
dapat diisolasi 1 gram logam awal dari ratusan bijih zink blende dan diberi
nama latin Gallia.
Ekstraksi:
Gallium (Ga) dapat diperoleh melalui tahap pemurnian bauksit
dengan proses bayer sebagai produk samping.
c. Sifat-sifat fisika
Sifat Fisika Senyawa Boron Ga
Padat
Simbol 5,91 g/cm3
Phasa 69,723 g/mol
Berat jenis 2477 K (2204°C)
Volume atom 302,91 K (29,76°C)
Titik didih 5,59 kJ/mol
Titik leleh 254 kJ/mol
Kalor peleburan
Kalor penguapan
d. Sifat kimia dan kecenderungan
Kecenderungan dari suatu gallium untuk bereaksi:
- Reaksi gallium dengan asam
- Ga2O3 + 6 H+ 2 Ga 3+ + 3 H2O
- Ga(OH)3 + 3 H+ Ga3+ + 3 H2O
- Reaksi gallium dengan basa
- Ga2O3 + 2 OH- 2 Ga(OH)4-
- Ga(OH)3 + OH- Ga(OH)4-
- Reaksi gallium dengan halogen
2 Ga3+ + 3 F2 2 GaF3
- Reaksi gallium dengan golongan VI A
2 Ga3+ + 3 S2- Ga2S3
e. Persenyawaan
Sintesis/ pembuatan
Gallium dapat dibuat dengan dua cara, yaitu dengan pemurnian
bauksit melalui proses bayer serta melalui proses elektrolisis. Hasil dari
pemurnian bauksit akan menghasilkan konsentrasi galium pada larutan
alkali dari sebuah alumunium, sedangkan pada proses elektrolisis
digunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih
lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat
dari hasil natrium galat yang menghasilkan logam gallium cair. Untuk
membuat logam gallium murni pada proses elektrolisis diperlukan
sejumlah proses lebih lanjut dengan penyaringan sehingga logam gallium
menjadi murni.
Kegunaan;
- Gallium dimanfaatkan sebagai bahan tambahan semikonduktor,
memproduksi transistor dan pemancar cahaya dioda.
- Gallium arsenide dapat menghasilkan sinar langsung dari listrik
- Gallium sebagai campuran pada senjata nuklir
- Gallium akan meleleh pada suhu kamar sehingga dapat digunakan
dalam termometer suhu tinggi.
f. Kestabilan
Galium sangat stabil di udara dan tidak bereaksi dengan air, kecuali
jika di dalamnya terdapat oksigen bebas.
g. Informasi tambahan
https://youtu.be/aolRO9eteSk
Lihat yang ke-4 !! https://youtu.be/0ZN_N_lLs4g
INDIUM (In)
a. Ciri-ciri umum
Indium merupakan logam yang berwarna putih keperakan, lembut dan
sangat sulit ditemukan. Indium bersifat amfoter, larut dalam asam akan
memberigaram indium dan larut dalam alkali memberikan indates.
Atribut Nilai
Nama unsur Indium
Lambang unsur In
Nomor atom 49
Massa atom 114.82
Tingkat oksidasi 3
Konfigurasi electron [Kr]4d105s25p1
Jumlah neutron 66
b. Sumber, ekstraksi dan pemakaian
Sumber
Indium terdapat di bijih besi, timbal dan tembaga. Indium juga
dikenal sebagai hasil pemurnian seng dan diproduksi secara komersil.
Ekstraksi
Indium merupakan hasil dari pembentukkan timbal dan seng. Logam
indium dapat dihasilkan dengan proses elektrolisis garam indium dalam
air.
c. Sifat – sifat fisika Padatan
Wujud
Massa jenis 7,31 gram/meter
Titik didih 2000
Titik leleh 156,6
Kapasitas kalor 26,74 J/mol K
Kalor penguapan 231,8 kj/mol
Kalor peleburan 3281 kj/mol
d. Sifat kimia dan kecenderungan
Reaksi indium dengan udara In3+ + O2 In2O3
Reaksi Indium dengan asam In3+ + 3HNO3 In(NO3)3
(HNO3) In3+ + 3HCl InCl3 + 3H+
Reaksi Indium dengan asam
(HCl)
e. Persenyawaan (ciri,sifat,sintesis/pembuatan,kegunaan)
Indium memiliki sifat tidak biasa ketika suatu cairan menempel
pada kaca bersih, sehingga digunakan untuk memproduksi segel kedap
udara antara kaca, logam, keramik dan marmer.
Sintesis/Pembuatan
Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah
hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam ini dihasilkan melalui
proses elektrolisis garam Indium di dalam air. Proses lebih lanjut
dibutuhkan untuk membuat alumunium murni dengan tujuan elektronik.
Kegunaan
Digunakan sebagai campuran logam
Sebagai batang kontrol dalam reaktor atom
Indium untuk membuat paduan logam, fotokonduktor dan transistor.
Sifat- sifat
- Sangat lunak
- Mengkilap
- Menghasilkan suara yang keras ketika dibengkokkan
- Bersifat radioaktif
Pembuatan
Indium dihasilkan dengan proses elektrolisis garam indium di dalam air.
Proses selanjutnya untuk elektronik dibutuhkan alumunium murni.
Kegunaan
- Campuran logam dengan gallium,thermistor, transistor germanium dan
fotokonduktor
- Indium sebagai LED dan laser diode berdasarkan senyawa seperti
InGaN
- Bahan pembuat kaca, cerminyang memantul dan tidak cepat pudar
- Bahan pembuat komponen elektronik
- Bahan peralatan gigi
- Sebagai pelapis film tipis komputer, laptop
f. Kestabilan
Indium stabil di udara dan tidak bereaksi dengan air, kecuali di dalamnya
terdapat oksigen bebas.
g. Informasi tambahan (kajian aplikasi terbaru )
Indium adalah logam lunak dengan titik leleh yang rendah. Indium
digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa semikonduktor InP,
InAs, dan lainnya. Indium memiliki dua keadaan stabil, In (I), atau In (II),
dan senyawa In (II) dianggap sebagai senyawa valensi campuran indium
monovalen dan trivalen.
TALIUM (Ti)
a. Ciri-ciri umum
mencair pada suhu rendah yang jika memudar di udara
menjadi oksida abu- abu kebiruan. Talium berbentuk menyerupai
timah dan mudah untuk di potong. Talium dapat bersifat beracun dan
harus hati-hati dalam penggunaannya. Talium dapat larut secara
perlahan ke dalam asam klorida dan asam sulfat encer, dan sangat
cepat larut ke dalam asam nitrat. Talium merupakan logam yang tidak
memiliki bau dan tidak berasa.
Atribut Nilai
Nama unsur Talium
Lambang unsur Ti
Nomor atom 81
Massa atom 204.37
Tingkat oksidasi 3
Konfigurasi electron [Xe]4f145d106s26p1
Jumlah neutron 123
b. Sumber, ekstraksi dan pemakaian
Talium pertama kali ditemukan pada tahun 1861 oleh seorang
ilmuwan Inggris, Sir William Crookes di London. Crookes menyebut
talium setelah kata Yunani 5‘thallos’ yang berarti tunas atau ranting
hijau, mengacu pada garis spektrum hijau unik yang mengidentifikasi
elemen. Talium dapat ditemukan pada sebuah mineral, yaitu
crookesite (TICu7Se4), hutchinsonite (TIPbAs5S9) dan lorandite
(TIAsS2). Logam ini juga diperoleh sebagai hasil produk pada
produksi suatu asam belerang dengan pembakaran pyrite juga pada
peleburan bijih besi dan timbal.
C. Sifat-sifat fisika
Wujud Padatan
Massa jenis 7,1 gram/cm3
Titik didih
Titik leleh 1746 K (1473 °C, 2683 °F)
Kapasitas kalor
Kalor penguapan 577 K (304 °C, 579 °F)
Kalor peleburan
26,32 J/mol K
165 kJ/mol-1
414 kJ/mol-1
d. Sifat kimia dan kecenderungan
Reaksi-reaksi talium:
- reaksi talium dengan air:
2TI(s) + 2 H2O(ll 2 TIOH(aq) + H2(g)
- reaksi talium dengan udara:
2TI(s) + O2(gl TI2O(s)
- reaksi talium dengan halogen:
2TI(s) + 3 F2(gl 2TIF3 (s)
2TI(s) + 3 Cl2(gl 2TICl3 (s)
2TI(s) + 3 Br2(gl 2TIBr3 (s)
e. Persenyawaan
Sintesis/pembuatan:
Talium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan
pembakaran pyrite pada peleburan timbal dan bijih besi
Kegunaan:
- Talium sulfat digunakan sebagai racun tikus juga sebagai insektisida
- Talium sulfide yang digunakan dalam fotosel dikarenakan memiliki
konduktivitas listrik yang akan meningkat jika terkena cahaya inframerah.
- Talium digunakan dalam peralatan yang dapat berguna untuk mendeteksi
radiasi gamma
- Talium oksida untuk membuat kaca dengan indeks bias yang tinggi.
f. Kestabilan
Talium sedikit lebih reaktif dan dapat teroksidasi di udara
g. Informasi tambahan
- Talium menunjukkan kemiripan dengan banyak unsur lain (alkali tanah,
perak merkuri dan timbal) sehingga disebut duckbill platypus
- Talium juga memiliki dua valensi TI (I) dan TI (III), dan TI (II) adalah
senyawa valensi campuran TI monovalen dan trivalen. Karena unsur
talium sangat beracun, maka logam dan senyawanya harus ditangani
dengan sangat hati-hati. Talium adalah reduktor lemah dibandingkan
dengan Na(C3H5), TI(C3H5),talium siklopentadiena, kadang-kadang
digunakan untuk preparasi senyawa siklopentadienil, dan merupakan
reagen yang bermanfaat dalan kimia organologam.
- Galium, Indium dan Talium dapat ditemui sebagai sulfida dalam berbagai
mineral
Jurnal Individu
(1)
Nama : Dian Nazilatuts Tsani
NIM : 2282190049
Kelas : B
Jurnal Internasional
A. Identitas Artikel
Judul : Boron Chemistry for Medical Applcations
Penulis : 1. Fayaz Ali, Yinghuai Zhu (School of Pharmacy, Macau
University of Science and Technology, Avenida Wai Long Taipa, Macau
999078)
2. Narrayan S Hosmane (Departement of Chemistry and
Biochemistry, Northern Illinoius University, Dekalb, IL 60115,
USA
Tahun terbit : 13 Februari 2020
1. Boron
Boron ditemukan pada tubuh manusia dalam jumlah kecil yaitu (kurang
dari 18 mg) yang berpotensi untuk desain obat farmasi. Pemanfaatan boron
sebagai bahan obat diawali dengan penggunaan terapi penangkapan
neutron boron (BNCT) unutk pengobatan kanker.
2. Cluster Boron untuk Aplikasi Medis
2.1. Fitur Struktur Cluster Boron
Jenis senyawa boron polihedral paling terkenal yang paling sering digunakan
dalam pengobatan kimia adalah icosahedral dicarbadodecarboranes (C2B10H12),
di mana dua unit CH menggantikan dua simpul BH. Karboran Icosahedral telah
dikenal selama lebih dari setengah abadmmolekul simetris atau globular secara
topologis. Ukuran molekul karboran hampir lebih besar dari volume cincin benzen
yang diputar dan atau adamantine, dan ikatan B – B dan C – B dalam karboran
memiliki 12-simpul dan panjangnya sekitar 1,8 angstrom (Å).
Karboran memiliki permukaan hidrofobik elektron yang sangat terdelokalisasi,
dan direfleksikan menjadi benzen anorganik atau
senyawa aromatik tiga dimensi
2.2. Properti Cluster Boron untuk Aplikasi Medis
Kelompok boron memiliki sifat berikut yang membantu dalam desain obat:
(a) kemampuan interaksi non-kovalen yang unik, termasuk interaksi ionik, σ-
ikatan lubang dan pembentukan ikatan dihidrogen, adalah di ff berbeda dari
molekul organik murni karena interaksinya dengan target biologis
(b) geometri elipsoidal atau bola dan susunan 3D yang berguna dalam konstruksi
molekul
3D;
(c) hidrofilisitas, amfifilisitas, atau lipofilisitas memungkinkan perubahan
bioavaliabilitas dan farmazkokinetik yang tunduk pada jenis
gugus boron yang digunakan;
(d) bioortogonalitas, mengurangi kerentanan terhadap metabolisme dan stabilitas
dalam lingkungan biologis;
(e) stabilitas kimia dan kerentanan terhadap fungsionalisasi;
(f) ketahanan terhadap radiasi pengion, sifat ini penting untuk perancangan obat
radiofarmasi; dan
(g) kandungan boron yang tinggi dalam cluster merupakan aspek penting untuk
mengeksplorasi penerapannya untuk BNCT
3. Terapi Penangkapan Neutron Boron (BNCT)
3.1. Mekanisme BNCT
Terapi penangkapan neutron boron (BNCT) telah menarik perhatian karena
merupakan strategi untuk penargetan biner dan pengobatan kanker non-invasif.
BNCT adalah metodologi pengobatan yang mungkin untuk melanoma kulit,
penyakit Paget ekstramammary di daerah genital, melanoma vulva, kanker leher
dan kepala, dan glioma tingkat tinggi. Jumlah yang sesuai 10 atom B harus
dimasukkan ke dalam sel neoplastik yang dapat diradiasi dengan jumlah neutron
yang cukup untuk mendapatkan reaksi BNCT yang berhasil. Dilaporkan bahwa
sebuah sel membutuhkan rata-rata 3–7 partikel alfa (dari 7 Inti Li) dan 10 B / g
untuk menghancurkan jaringan tumor ca. 15 µ g Oleh karena itu, produksi cluster
yang memiliki kandungan boron tinggi memainkan peran penting jika BNCT
diterima secara klinis untuk mengembangkan pengobatan kanker.
.Partikel alfa lebih berharga daripada sinar-X untuk radioterapi, karena sifat-
sifatnya sebagai berikut
(a) tidak perlu oksigen untuk partikel alfa untuk meningkatkan efek biologisnya.
ff keefektifan;
b) Sel tumor yang membelah dan tidak membelah dapat dibunuh oleh alfa
4. Pengobatan Tumor Regional Kepala dan Leher Berulang dengan BNCT
Pengobatan tumor berulang di daerah kepala dan leher (HN) dengan
menggunakan BNCT telah diterapkan pada kelompok pasien terbesar kedua yang
tidak memiliki pilihan pengobatan lain atau mencapai tingkat toleransi jaringan
normal. Dilaporkan bahwa total 17 pasien dengan tumor HN berulang dirawat
dengan dua dosis BNCT selama interval 28 hari menggunakan BPA-F sebagai
agen pengiriman boron. Meskipun toksisitas dapat diterima dan tingkat
tanggapannya tinggi (12 dari 17 pasien), kekambuhan tumor sering terjadi di
dekat atau di dalam tempat pengobatan. Hasil serupa diamati oleh dokter
Finlandia dan Jepang, yang juga merawat pasien tumor HN berulang.
Kekambuhan yang dihasilkan setelah pengobatan dengan BNCT mungkin
disebabkan oleh distribusi mikro yang buruk dari BPA-F di beberapa wilayah
tumor, seperti pengambilan BPA-F yang tidak homogen oleh sel tumor.
Sementara agen pengiriman boron "terbaik" belum dikembangkan, dosis
dan pengiriman BPA yang optimal (sendiri atau dalam kelompok dengan BSH)
adalah harapan terbaik untuk meningkatkan respons dan tingkat keberhasilan.
Baru-baru ini, Jai-Cheng melaporkan perbandingan distribusi dosis dalam volume
kotor tumor antara BNCT saja dan BNCT dikombinasikan dengan terapi radiasi
modulasi intensitas (IMRT) untuk kanker kepala dan leher. Dia menyarankan
bahwa dibandingkan dengan BNCT fraksi tunggal, IMRT multi-fraksi
dikombinasikan dengan BNCT fraksi tunggal meningkatkan kesesuaian
pengobatan dan homogenitas dan pengendalian tumor lokal, terutama untuk tumor
yang volumenya lebih dari 100 cm.
Kesimpulan :
BNCT dapat berfungsi sebagai terapi yang menjanjikan untuk tumor
ganas, namun satu-satunya agen pengiriman boron BPA dan BSH yang digunakan
secara klinis memiliki selektivitas sedang. Ini mendorong pencarian agen
pengiriman berbasis boron baru. Ulasan ini merangkum beberapa agen
pengiriman boron yang baru-baru ini dilaporkan digunakan dengan BNCT untuk
in vivo dan / atau in vitro.
. Namun, ada beberapa masalah seperti yang dirinci di bawah ini, yang
harus diatasi sebelum menerapkan BNCT sebagai modalitas yang berguna untuk
pengobatan kanker.
1. Temuan Agen yang mengandung boron efektif diperlukan agar dapat
digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan agen lain untuk
mengirimkan jumlah boron yang diperlukan ke sel kanker.
2. Pengiriman agen yang mengandung boron ke sel kanker dan
mikrodistribusi seluler harusdioptimalkan untuk meningkatkan
penyerapannya, terutama pada subpopulasi sel kanker yang beragam.
3. Metode untuk memberikan perkiraan semi-kuantitatif kandungan boron
dalam sel kanker sisa sangat penting.
4. Untuk keamanan dan keefektifan dari BNCT, wajib dilakukan evaluasi
uji klinis acak.
Pengaruh Penambahan Unsur Magnesium pada Paduan Alumunium
dari Bahan Piston Bekas
Pada industri alumunium dibuat secara murni dan daur ulang.
Alumunium daur ulang pada pasar domestik dibutuhkan 500.000 ton per
tahun (Andraini, dkk.2016).
Magnesium memiliki sifat dumping yang baik, massa jenis rendah
serta ringan dan kuat jika dipadukan. Penambahan magnesium dalam
konsentrasi tertentu mampu menaikkan nilai kekerasan dan kekuatan tarik
paduan alumunium (Mizhar & Fauzi, 2016).
Piston diesel bekas mengandung bahan alumunium-silikon
adalah material daur ulang yang mudah ditemui dan banyak persediannya.
Penambahan unsur paduan berfungsi untuk menyesuaikan sifat yang
diinginkan sehingga dapat bersaing dengan alumunium baru. Unsur Mg
yang digunakan sebesar 2%, 3% dan 5%.
Proses pembuatan yaitu :
1. Meleburkan piston diesel dan penambahan Mg 2%, 3% dan 5%
2. Pembuatan specimen
3. Uji ASTM E8M dan ASTM E23
4. Uji impak dan uji tarik
Hasil penelitian :
Penambahan unsur 3% Mg pada piston diesel dengan bahan campuran Al-
Si menghasilkan kekuatan 62,99 Mpa. Pengujian impak menghasilkan
penamnbahan 3% Mg menghasilkan kekuatan impak 0,412 J/mm2
(2)
Nama : Ida Paridah
NIM : 2282190045
Kelas : B
Jurnal Internasional Aplikasi dari logam Alumunium
Identitas jurnal
- Judul:
Application and use of different alumunium alloys with respect
to workability, strength and welding parameter optimization
- Penulis:
D. Varshney, K. Kumar
- Tahun terbit, nomor jurnal:
Ain Shams Engineering Journal 12 (2021) 1143-1152
Isi jurnal:
Saat ini paduan alumunium banyak digunakan di bidang kemasan
modul listrik, teknologi elektronik, struktur bodi otomotif, menejemen
energy angin dan matahari, karena keunggulannya yang memiliki
kekuatan spesifik tinggi, kemampuan proses tinggi, terutama anti-
erosi, dan sifat ramah lingkungan dan pemulihan. Temuan penelitian
menyimpulkan bahwa terdapat berbagai jenis paduan alumunium yang
telah digunakan oleh peneliti sebelumnya, dan hanya 6061 yang paling
sedikit dieksplorasi di antara semuanya.
1. Pendahuluan
paduan alumunium banyak digunakan di bidang kemasan modul
listrik, teknologi elektronik, struktur bodi otomotif, menejemen energy
angin dan matahari, karena keunggulannya yang memiliki kekuatan
spesifik tinggi, kemampuan proses tinggi, terutama anti-erosi, dan sifat
ramah lingkungan dan pemulihan. Sayangnya, proses penyolderan fusi
alumunium menyebabkan retak panas, distorsi pengelasan yang berat,
dan kemampuan las yang buruk. Karena konduktivitasnya tinggi,
paduan alumunium ini hampir tidak dapat digabungkan dengan
pengelasan titik resistansi. Keuntungan dari pengelasan stir spot adalah
siklus pengelasannya yang panjang. Sambungan paduan alumunium
2219 telah secara signifikan mengurangi kekuatan pengelasannya dan
meningkatkan deformasi pengelasan. Untuk mengatasi kendala
tersebut, peneliti telah mengembangkan penyolderan AC TIG,
pengelasan VPTIG dan kutub penyelesaian variabel plasma.
2. Tinjauan Pustaka
Penyolderan DCEN adalah proses yang ideal untuk penyolderan
alumunium 2219. DCEN A-TIG memungkinkan pelipatan paduan
alumunium, menghilangkan film alumunium paduan oksida dan
meningkatkan keluaran solder di bawah kondisi DCEN dengan zat
aktif memperkenalkan efek fluks. Pengelasan GMA yang dilapisi
dengan fluks menghasilkan geometri yang lebih baik dari pengelasan
yang serupa dan telah terjadi peningkatan substansial dalam kekuatan
tarik serta kerentanan retak panas dari pengelasan logam alumunium
menggunakan prosedur pengelasan GMA yang digerakkan.
3. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik tinjauan literature atau studi
literature. Tinjauan literature merupakan bentuk tinjauan pustaka yang
menggunakan metode yang sistematis untuk mengumpulkan data
sekunder, penelitian hasil, dan sintesis temuan kualitatif atau
kuantitatif. Database Scopus digunakan sebagai referensi untuk
mengidentifikasi serta memilih makalah literature yang relevan, kata
kunci yang digunakan adalah ‘alumuniym alloy flux welding’ pada
judul dan kata kunci artikel.
4. Analisis Data
Dianalisis data dan tren berikut diidentifikasi:
- Afiliasi dengan jumlah artikel maksimum
- Pemeringkatan penulis berdasarkan artikel yang dipublikasi
- Lembaga pendanaan peringkat teratas
- Jumlah artikel tahun terbaru
5. Diskusi
Beberapa tahun terakhir, perhatian global telah beralih ke teknologi
A-TIG (agen aktif TIG) untuk penyolderan TIG. Permukaan logam
dilindungi yang berbanding terbalik dengan pengelasan TIG
konvensional. Fluks yang diaktifkan tidak memiliki efek negatif pada
kinerja ataupun elektroda, residu juga mudah dihilangkan dari tanah
selama pengelasan. Penyolderan A-TIG ini secara signifian telah
meningkatkan penentrasi solder di bawah kondisi pengelasan tertentu
tanpa menambah panjang permukaan oenyoldera dan menghilangkan
fluktuasi biaya pengelasan dan produksi serta meningkatkan efisiensi.
Alumunium dan paduannya biasa digunakan karena ukurannya,
kepadatan rendah, dan tahan korosi. Meski terkadang dibutuhkan
perlindungan tambahan, paduan alumunium kemudian dapat diawetkan
dengan oksidasi organik atau elektrokimia.
6. Ruang lingkup studi di masa depan
Ruang lingkup masa depan dari studi ini adalah untuk menyelidiki
menggunakan fluks pengaktifan yang berbeda untuk meningkatkan
penetrasi & untuk memahami konsekuensi pada komponen mekanis &
perilaku struktur makro dari pengelasan logam aluminium yang dilas
TIG.
Jurnal aplikasi Boron TERHADAP
DOSIS DAN WAKTU APLIKASI BORON
PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU
Boron adalah salah satu unsur hara mikro yang berperan penting
dalam pertumbuhan dan produksi tanaman. Boron dalam tanah terdapat
dalam bentuk ion borat hidrat B(OH)4- yang kemudian diserap tanaman
dalam bentuk asam borat (H2BO3) dan kandungan boron yang tersedia
untuk tanaman sebesar 5% dari total boron dalam tanah (barasa et al.,
2013).
Boron dalam bentuk H3BO3 merupakan penyusun klorofil yang
berguna bagi fotosintesis, mempengaruhi pembentukan pati dan sintesis
protein yang menunjang perkembangan dan pembangunan sel (Debnath et
al., 2018). Unsur boron penting dalam sintesis protein untuk meningkatkan
kandungan protein tanaman yang akan berpengaruh terhadap stabilitas
dinding sel dan keteguhan membran plasma (Qamar et al., 2016). Aplikasi
boron pada tanaman dapat mempercepat metabolisme tanaman, sehingga
dapat mempercepat waktu berbunga tanaman (Sugianto et al., 2014).
Penelitian dilaksanakan di sawah daerah Karangtengah Demak dan
pada Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Fakultas Pertanian
Dan Pertanian Universitas Dipenogoro, Semarang. Digunakan benih
kacang hijau Vima 4, pupuk kandang, urea, KCl, SP-36 dan Boron 48%.
Perlakuan dosis pupuk boron memberikan pengaruh nyata terhadap
jumlah bintil akar efektif kacang hijau. Interaksi antara dosis dengan
waktu aplikasi pupuk berpengaruh terhadap jumlah dari bintil akar, umur
berbunga, dan berat biji tiap polong. Perlakuan dosis boron berpengaruh
terhadap jumlah bintil akar efektif dan berat polong dengan perlakuan
terabik dosis boron 1 kg/ha, sedangkan tinggi tanaman, umur berbunga
dan berat biji polong terbaik dipengaruhi oleh waktu pemberian boron
sekali pada 7 HST.
DAFTAR PUSTAKA
Deekshant Varshney, Kaushal Kumar. 2020. Application and use of different aluminium
alloys with respect to workability, strength and welding parameter optimization. Volume
12, Issue 1, March 2021, Pages 1143-1152.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2090447920301295. Diakses pada
21 Maret 2021.
Fayaz Ali , Narayan S Hosmane , dan Yinghuai Zhu. 2020. Boron Chemistry for Medical
Applications. MDPI. Molecules 2020, 25, 828. www.mdpi.com/journal/molecules.
Diakses pada 21 Maret 2021.
Greenwood, Norman N., Earnshaw, Alan, 1997, Chemistry of the Elements, 2nd
Edition, Oxford, Butterworth, Heinemann.
Housecroft, C E. & Shrape, A. G. 2005. Inorganic Chemistry 2nd ed. England: Person
Education Limite.
Krisna Cahya Nurani, Susilo Budiyanto, Endang Dwi Purbajanti. 2020. Dosis dan Waktu
Aplikasi Boron Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau. Jurnal Penelitian
Agronomi. https://jurnal.uns.ac.id/agrosains/article/view/42058/pdf. Diakses pada 13
Maret 2021.
Muhammad Abdus Shomad, Aulia Adam Jordianshah. 2020. Pengaruh Penambahan
Unsur Magnesium pada Paduan Aluminium dari Bahan Piston Bekas. Jurnal Teknologi
Industri. https://doi.org/10.20885/teknoin.vol26.iss1.art8. Diakses pada 10 Maret 2021.
Taro, Saito. 2004. Buku Teks Kimia Anorganik Online. Tokyo: Iwanami Publishing
Company.