KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan flipbook mata kuliah Entomologi ini yang berjudul Anatomi Serangga
sebagaimana mestinya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Entomologi yaitu
Bapak Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd., Ibu Ida Yayu Nurul Hizqiyah, S.Pd., M.Si., dan Bapak
Saiman Samrosi, S.Pd., M.Pd. yang telah membimbing serta memberi wawasan ilmu
pengetahuan dan teman-teman yang membantu dalam kelancaran pembuatan flipbook Anatomi
Serangga ini.
Penyusun menyadari bahwa flipbook ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
flipbook ini. Semoga flipbook ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Bandung, 15 Februari 2022
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 5
A. Kepala (Caput) ................................................................................................................... 5
1. Mata.................................................................................................................................... 8
2. Mulut .................................................................................................................................. 9
3. Antena .............................................................................................................................. 11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 15
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kepala Serangga .................................................................................................. 6
Gambar 2. Bagian-Bagian Kepala Serangga ......................................................................... 7
Gambar 3. Tipe Kepala Serangga........................................................................................... 8
Gambar 4. Mata Serangga...................................................................................................... 9
Gambar 5 Alat Mulut Serangga ............................................................................................ 9
Gambar 6. Bentuk Mulut Serangga Berdasarkan Jenis Makanannya.................................. 11
Gambar 7. Antena Serangga ................................................................................................ 12
Gambar 8. Bentuk-Bentuk Antena Serangga....................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Insekta atau serangga merupakan spesies hewan yang jumlahnya paling dominan diantara
spesies hewan lainnya dalam filum Arthropoda. Oleh karena itu serangga dimasukan dalam
kelompok hewan yang lebih besar dalam filum Arthropoda atau binatang beruas. Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai struktur serangga perlu ditinjau secara singkat
kelompok binatang beruas ini.
Arthropoda (arthros = ruas, podos = kaki) yang berarti hewan yang kakinya bersendi- sendi
atau beruas. Ruas diantara dua sendi disebut dengan segmen. Adapun ciri-ciri Arthropoda adalah
mempunyai appendage atau alat tambahan yang beruas, tubuhnya bilateral simetri yang terdiri
dari sejumlah ruas, tubuh terbungkus oleh zat kitin sehingga merupakan eksoskeleton. Biasanya
ruas-ruas tersebut ada bagian yang tidak berkitin, sehingga mudah untuk digerakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bagian-bagian kepala serangga ?
2. Bagaimana bentuk mata serangga ?
3. Bagaimana bentuk mulut serangga ?
4. Bagaimana bentuk antena serangga ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagian-bagian kepala serangga.
2. Untuk mengetahui bentuk mata serangga.
3. Untuk mengetahui bentuk mulut serangga.
4. Untuk mengetahui bentuk antena serangga.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepala (Caput)
Kepala serangga berbentuk kapsul. Kapsul kepala ini diperkuat oleh rangka dalam yang
disebut tentorium. Tentorium ini berbentuk huruf H, dua cabang melekat pada daerah
oksipital dan dua lagi melekat pada garis epistomal bagian depan. Tempat melekat
tentorium dari luar tampak sebagai lekukan. Dari cabang depan tumbuh cabang dorsal yang
melekat di daerah langit-langit kepala pada dasar antena.
Kepala berfungsi sebagai alat untuk pengumpulan makanan, penerima rangsangan dan
memproses informasi di otak. Kepala serangga keras karena mengalami sklerotisasi. Kepala
merupakan bagian anterior dari tubuh serangga yang memperlihatkan adanya sepasang
sungut dan mulut.
Kepala serangga terdiri dari 6 ruas (segmen). Pada kepala terdapat :
a. Sepasang mata majemuk, terletak dikiri dan kanan kepala. Mata majemuk terdiri dari
puluhan atau ratusan bahkan ribuan kesatuan mata faset (facet) yang menyerupai lensa
berbentuk heksagonal, tergantung dari jenisnya serangga.
b. Serangga juga mempunyai mata oseli (ocellis, mata sederhana) yang kecil, terdapat pada
serangga yang belum dewasa (larva/nimfa) maupun yang telah dewasa.
c. Mulut, bagian-bagian dari mulut adalah: 1). Labrum (bibir atas), 2). Mandibula
(sepasang rahang untuk mengunyah/memamah makanan), 3). Maksila ( sepasang
rahang untuk memegang, meraba, membaui, merasakan dan juga memegang makanan),
4). Hipofaring (lidah), 5). Labium (bibir bawah yang berfungsi untuk memegang
makanan dan juga sebagai indera perasa.
d. Sepasang antena, berfungsi sebagai alat perasa. Dengan antena serangga dapat
mengetahui keberadaan makanan, arah perjalanan, jodoh, bahaya dan dapat
mengadakan hubungan dengan sesamanya.
5
Gambar 1. Kepala Serangga
Sumber : docplayer.info
Selain itu, umumnya bagian-bagian kepala serangga terdiri dari :
a. Front atau forns (fr) merupakan sklerit yang relative besar yang terletak dibagian depan
kepala dan terentang dari sutura frontal sampai sutura frontoklipeal atau sutura
epistomal.
b. Clypeus (cl) memrupakan sklerit yang terletak dibawah sutura epistomal. Pada suruta
epistomal dekat bagian tepi klipeus terdapat lekukan ke dalam berupa celah yang disebut
anterior tentorialpit, sedangkan posterior tentorialpit juga berupa celah, terletak pada
bagian belakang kepala sebelah bawah dan terlihat jelas bila kepala dipenggal. Labrung
atau bibir atas merupak sklerit yang terletak dibawah klipeus, yang dapat digerakkan.
c. Gena atau pipi (g) merupakan sklerit yang letaknya dikedua sisi frons dan dibawah mata
majemuk. Diantara gena dan pangkal mandible terdapat sklerit yang berbentuk segita
yang disebut subgena.
d. Bagian atas kepala atau vertex (v) yang terletak dibelakang sutura frontal dan terentang
kebelakang sampai sutura oksipetal. Di belakang sutura ini terdapat sklerit sempit yang
disebut occiput (occ) bagian perpanjangan occiput yang terletak dibawah garis batas
bawaah mata majemuk disebut post gena (pg).
e. Ocelli (oc) merupakan mata tungga yang pada belalang ini jumlahnya ada 3 buah, satu
yang ditengah terletak pada frons dan dua disamping didekat mata faset.
f. Antenna (ant) adalah pasangan embelan-embelan yang terletak pada kepala, biasanya
terletak di antara atau di bawah mata majemuk. Antena biasanya beruas-ruas dan terdiri
dari bagian-bagian, ruas pertama merupakan ruas dasar (skape), ruas kedua adalah
tangkai pedikel (ped), dan sisanya flagellum.
6
Gambar 2. Bagian-Bagian Kepala Serangga
Sumber : upi.edu
Tipe kepala berdasarkan posisi mulut terhadap sumbu (poros tubuh) dapat dibedakan
menjadi :
a. Hipognatus
Alat mulut terletak di kepala bagian bawah (terletak di poros vertical) yang merupakan
kondisi alat mulut serangga primitive.
b. Prognatus
Alat mulut yang mengarah ke depan (terletak di poros horizontal).
c. Opistrorinkus
Alat mulut berupa proboscis memanjang menuju kearah belakang di antara tungkai
depan.
7
Gambar 3. Tipe Kepala Serangga
Sumber : docplayer.info
1. Mata
Mata pada serangga terdiri dari mata majemuk (compound eyes) dan mata tunggal (ocelli).
Mata majemuk dilindungi oleh bagian transparan dari kutikula yaitu cornea, dimana terbagi
menjadi sejumlah besar potongan berbentuk segi enam yaitu disebut sebagia facet. Setiap facet
merupakan ujung terluar dari suatu unit yang disebut ommatididum. Adanya struktur ini akan
memberikan gambaran mozaik seperti pada udang. Diantara beberapa serangga, kemungkinan
belalang mampu membedakan warna.
Struktur ommatidia :
a. Bagian optic yang terdiri dari lensa kutikuler dan membentuk lensa cornea biconveks dan
dibawah kornea terdapat 4 buah sel semper, pada kebanyakan serangga mengahasilkan
crystalline cone.
b. Crystalline cone, dan bagian sensori terdiri dari sel retinula, rhabdomere,sel pigmen
sekunder, dan serabut syaraf.
Fungsi mata majemuk dalam perbedaan penerimaan intensitas cahaya :
a. Aposisi (photopic) merupakan suatu adaptasi sinar terang pada serangga diurnal.
b. Superposisi (scotopic) merupakan suatu adaptasi sinar lemah (gelap) pada serangga
nocturnal.
8
Selain mata majemuk, belalang memiliki mata tunggal atau ocellus (jamak ocelli) di daerah
kepala bagian atas serta di tepi sebelah dalam mata majemuk. Mata tunggal pada larva
holometabola terletak dilateral kepala disebut stemmata, jumlahnya ada 6 atau 8. Mata sederhana
ini terdiri atas sekelompok sel-sel penglihatan yaitu retinula dan di bagian tengahnya terdapat
batang optik yaitu rhabdom. Bagian terluar mata tunggal terdapat lensa transparan yang
merupakan modifikasi dari kutikula.
Gambar 4. Mata Serangga
Sumber : internet
2. Mulut
Alat mulut pada dasarnya terdiri dari 4 bagian, yaitu labrum, mandibular, maxilla dan labium.
Tetapi dari bermacam-macam jenis serangga, alat mulutnya mempunnyai struktur dan bentuk
yang bermacam-macam pula sesuai dengan cara memperoleh makanannya.
Gambar 5 Alat Mulut Serangga
Sumber : academia.edu
Mulut serangga terdiri dari empat bagian , yaitu :
a. Mandibula
Merupakan embelan dari segmen keempat kepala, terletak di belakang labrum. Mandibula
9
mengalami sklerotisasi kuat sehingga berguna untuk menyobek makanan.
b. Maksila
Merupakan embelan dari segmen kelima kepala, disebut juga rahang kedua. Letaknya tepat
di belakang mandibula. Maksila ini berfungsi untuk menghancurkan makanan. Maksila
terdiri dari beberapa bagian yaitu, cardo, stipes, gelea dan palpus.
c. Labium
Merupakan embelan dari segmen keenam kepala, terletak dibelakang maksila. Terdiri dari
submentum, mentum dan pramentum. Labium sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi
untuk menutup atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum,
submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang paraglosa.
d. Labrum
Labrum atau bibir atas merupakan embelan seperti sayap yang lebar dan terletak di bawah klipeus
pada sisi anterior kepala, di depan bagian-bagian mulut lain. Labrum berfungsi untuk
memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
Ada beberapa bentuk mulut serangga berdasarkan jenis makanannya, yaitu :
a) Tipe Pengunyah (Chewing)
Tipe mulut ini merupakan tipe yang sering dijumpai pada serangga muda dan dewasa.
Mandibula serangga tipe ini mengalami sklerotisasi, bergerak secara transversal sehingga
dapat digunakan untuk memotong. Serangga biasanya mampu menggigit dan mengunyah
makanannya.
b) Tipe Penyerap (Sponging)
Pada lalat rumah memiliki tipe mulut yang termodifikasi seperti spon. Lalat ini terlebih
dahulu membasahi makanan dengan sekresi air liurnya, kemudian menjilati makanan
tersebut.
c) Tipe Penyedot (Shiponing)
Tipe ini biasanya ditemukan pada kupu-kupu dan ngengat. Serangga tersebut
menghisap cairan melalui probosis. Bentuk probosis memanjang dan tergulung. Saat kupu-
kupu hinggap di sekuntum bunga, maka mereka akan membuka gulungan probosis dan
menyedot cairan nektar ke dalam tubuh. Probosis menggulung kembali secara alami dan
kupu-kupu akan pindah ke bunga yang lainnya.
d) Tipe Penusuk-Penghisap (Piercing-sucking)
Tipe mulut penusuk-penghisap ini termodifikasi untuk mempenetrasi penghalang luar
10
dari inang dan cairan di keluarkan dari tubuh untuk mempermudah proses penyerapan
makanan. Alat- alat mulut ini terdiri dari stilet, yaitu gabungan dari mandibel, maksila dan
kadang-kadang hipofarinks serta labrum tertutup oleh lapisan pembungkus atau labium
untuk menjaga stilet tetap pada posisinya. Jumlah stilet ini bervariasi dari tiga seperti kutu
penghisapdan enam pada nyamuk. Stilet ini bergerak naik-turun menusuk jaringan sampai
menemukan tabung kapiler darah dan mengeluarkan cairan ludah yang berfungsi sebagai
cairan racun dan antikoagulan pada hewan. Serangga yang mempunyai tipe mulut ini
biasanya berperan sebagai vektor penyakit, seperti parasit ( kutu dan nyamuk )dan karnivora
( kutu pembunuh ).
e) Tipe Pengunyah-penelan (Chewing-lapping)
Lebah madu dan jenis lebah lainnya memiliki tipe alat mulut khusus untuk
menggunakan cairan makanan, yaitu dalam hal ini nektar dan madu. Alat mulut utama
terdiri dari kompleks maxillo-labial. Disekeliling pusat lidah, glosa labium, adalah tabung
yang dibentuk dari bagian galea maksila. Melalui aksi kombinasi pompa penghisap dan
lidah yang bergerak naik turun, nektar dan madu diisap ke dalam tubuh.
Gambar 6. Bentuk Mulut Serangga Berdasarkan Jenis Makanannya
Sumber : extension.unl.edu
3. Antena
Serangga mempunyai sepasang antena yang terletak pada kepala dan tampak seperti
“benang” memanjang. Antena adalah pasangan embelan-embelan yang terletak pada
kepala, biasanya terletak di antara atau di bawah mata majemuk. Antena biasanya beruas-
ruas dan terdiri dari bagian-bagian, ruas pertama dinamakan scape (terletak di dalam daerah
yang menyelaput pada kepala), ruas kedua dinamakan pedicel, dan ruas ketiga secara
keseluruhan dinamakan flagel (tunggal = flagellum). Antena merupakan organ penerima
rangsang, seperti bau, rasa, raba dan panas.
11
Adapun fungsi antena pada setiap jenis serangga sangat beragam, namun pada umumnya
fungsi utama dari antena tersebut adalah sebagai alat peraba dan pencium. Namun beberapa
fungsi lain dari antena serangga yang sama pentingnya adalah sebagai alat untuk
mengetahui tempat-tempat makanan (mangsa), arah perjalanan, jodoh, bahaya, dan dapat
mengedakan hubungan dengan sesamanya. Bentuk antena berbeda-beda, ada yang panjang
dan pendek , majemuk dan sederhana, terkadang pejantan memiliki antena yang lebih besar
daripada yang betina.
Gambar 7. Antena Serangga
Sumber : web.ipb.ac.id
Adapun bentuk-bentuk antena serangga adalah sebagai berikut :
a. Setaceus, seperti duri atau rambut kaku dan ruas-ruas menjadi lebih langsing kearah
ujung. Misalnya; capung, capung jarum, dan peloncat daun.
b. Filiform, seperti benang, ruas-ruasnya berukuran hampir sama dari pangkal ke ujung
dan bentuknya membulat. Misalnya; kumbang tanah.
c. Moniliform, seperti manik-manik, ruasnya berukuran sama dan bentuknya membulat.
Misalnya; kumbang keriput kayu.
d. Serrate, seperti gergaji, ruas-ruas antena berbentuk segitiga, terutama pada bagian
pertengahan atau dua pertiga ujungnya. Misalnya; kumbangloncat balik.
e. Pektinat, seperti sisir, segmen memanjang ke arah lateral, langsing dan panjang.
Misalnya; kumbang warna api.
f. Bentuk Gada, ruas-ruas meningkat garis tengahnya kearah distal atau semakin ke ujung
semakin besar. Bentuk gada ini dapat dibedakan menjadi :
a. Clavate, bila peningkatan besar ke arah ujung secara bertahap. Misalnya;
12
Tenebrionidae.
b. Kapitate, bila ruas-ruas ujungnya tiba-tiba membesar. Misalnya;pada Nitidulidae.
c. Lamelate, bila ruas-ruas ujungnya meluas ke samping membentuk semacam pelat-
pelat.
d. Flabelate, bila ruas-ruas ujungnya memiliki pelebaran ke samping dan berbentuk
lembaran-lembaran panjang. Misalnya; kumbang sedar.
g. Genikulate, berbentuk siku, ruas pertama panjang, ruas berikutnya kecil dan
membentuk sudut dengan ruas pertama. Misalnya; semut dan kumbang rusa.
h. Plumosa, seperti bulu, kebanyakan ruas-ruasnya dengan rambut-rambut panjang.
Misalnya; pada nyamuk jantan.
i. Aristate, ruas terakhir biasanya membesar dan memiliki semacamrambut kaku yang
disebut arista. Misalnya; lalat rumah.
j. Stylate, ruas terakhir memiliki juluran yang berbentuk seperti stili atau jari yang
memanjang, segmen terakhir runcing dan agak panjang, misalnya Asilidae.
Gambar 8. Bentuk-Bentuk Antena Serangga
Sumber : docplayer.info
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepala serangga berbentuk kapsul. Kapsul kepala ini diperkuat oleh rangka dalam yang
disebut tentorium. Kepala berfungsi sebagai alat untuk pengumpulan makanan, penerima
rangsangan dan memproses informasi di otak. Kepala serangga terdiri dari 6 ruas (segmen), dan
bagian-bagian kepala terdiri dari mata, mulut, dan antena. Tipe kepala berdasarkan posisi mulut
terhadap sumbu (poros tubuh) dapat dibedakan menjadi hipognatus, prognatus, dan opistrorinkus.
Mata pada serangga terdiri dari mata majemuk (compound eyes) dan mata tunggal (ocelli).
Mata majemuk dilindungi oleh bagian transparan dari kutikula yaitu cornea, dimana terbagi
menjadi sejumlah besar potongan berbentuk segi enam yaitu disebut sebagia facet. Selain mata
majemuk, belalang memiliki mata tunggal atau ocellus (jamak ocelli) di daerah kepala bagian
atas serta di tepi sebelah dalam mata majemuk.
Alat mulut pada dasarnya terdiri dari 4 bagian, yaitu labrum, mandibular, maxilla dan labium.
Tetapi dari bermacam-macam jenis serangga, alat mulutnya mempunnyai struktur dan bentuk
yang bermacam-macam pula sesuai dengan cara memperoleh makanannya. Ada beberapa bentuk
mulut serangga berdasarkan jenis makanannya, yaitu tipe pengunyah (chewing), tipe penyerap
(sponging), tipe penyedot (shiponing), tipe penusuk-penghisap (piercing-sucking), dan tipe
pengunyah-penelan (chewing-lapping)
Serangga mempunyai sepasang antena yang terletak pada kepala dan tampak seperti “benang”
memanjang. Adapun fungsi antena pada setiap jenis serangga sangat beragam, namun pada
umumnya fungsi utama dari antena tersebut adalah sebagai alat peraba dan pencium.
B. Saran
Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam pembuatan flipbook ini baik tulisan maupun
bahasan yang disajikan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan agar
dapat lebih baik lagi. Semoga flipbook ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi
wawasan bagi kita semua.
14
DAFTAR PUSTAKA
Dhai, Agnesia Angela. 2016. Anatomi Serangga. https://docplayer.info/73045712-Anatomi-
serangga-agnesia-angelia-dhai-anatomi-luar-tubuh-serangga.html. (Diakses pada 15 Februari
2022).
Moehammadi, Noer. 2006. ENTOMOLOGI. Universitas Airlangga. Surabaya.
https://slideplayer.info/amp/2604814/. (Diakses pada 15 Februari 2022).
Unknown. 2014. Anatomi Luar Serangga. http://ibnukhairul97.blogspot.com/. (Diakses pada 15
Februari 2022).
Ariesta, Ririn Kurniati. 2014. INVENTARISASI JENIS-JENIS SERANGGA PADA BUNGA
KELAPA SAWIT DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT AGRI ANDALAS (PERSERO) PASAR
NGALAM KECAMATAN AIR PERIUKAN KABUPATEN SELUMA DAN IMPLEMENTASINYA
PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMAN 3 SELUMA KELAS X.B. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Kalisch, James A, dan Ivy Orellana. 2014. Introduction to Entomology. University of Nebraska-
Lincoln. Nebraska.
Spencer, Janet. Entomology. Isle of Wight County.
15