Kesejahteraan Masyarakat
Menurut Undang-undang No. 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan
Masyarakat, kesejahteraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
fungsi sosialnya.
Indeks Kesejahteraan di Indonesia
Sementara di Indonesia, Indeks kesejahteraan menggunakan 18
variabel. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia,sebagai lembaga
pemerintah, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, ditugaskan untuk
mengadministrasi data dan informasi di Indonesia, mengintroduksi 18
indikator tentang kesejahteraan masyarakat meliputi sebagai berikut:
18 indikator tentang kesejahteraan masyarakat di Indonesia:
1. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP);
2. Kepadatan Penduduk per km (KPP)
3. Angka Melek Huruf (AMH);
4. Rata-rata Lama Sekolah (RLS);
5. Angka Harapan Hidup (AHH);
6. Pengeluaran per Kapita (PPK);
7. PersentaseRata-rata Pengeluaran untuk Konsumsi Makanan (PKM);
8. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Fasilitas Minum Sendiri (FMS);
9. Persentase Rumah Tangga dengan Jenis Lantai Bukan Tanah (LBT);
10. Persentase RumahTangga dengan Luas Lantai < 20 M2 (LLK);
11. Persentase Rumah Tangga dengan DindingTembok (RDT);
12. Persentase Rumah Tanggadengan Sumber Penerangan dari PLN (PLN);
13. Persentase Rumah Tangga dengan FasilitasBuang Air Besar Sendiri (BAB);
14. PersentasePenduduk Miskin (RTM);
15. Jumlah Pengangguran Terbuka (JPT);
16. Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan Sebulan yang Lalu (PKK);
17. Persentase PendudukMengalami Keluhan Kesehatan dan Kegiatannya Terganggu (PPB);
18. Jumlah Penduduk Bekerja (JPB)
Susenas pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963. Dalam dua dekade
terakhir, sampai dengan tahun 2010, Susenas dilaksanakan setiap tahun.
Pengumpulan data Susenas dibagi menjadi Kor (dilaksanakan tiap tahun) dan
Modul (3 tahun sekali).
Terima kasih