The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku Bimbningan Keluarga Ibadah

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by yoasarma010891, 2021-04-11 00:44:08

Buku Pandua Ibadah

Buku Bimbningan Keluarga Ibadah

Keywords: #BukuPanduanKeluarga

(KELUARGA YANG BERDOA BERSAMA AKAN TETAP BERSAMA-SAMA)

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Sabtu, 1 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara

Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah, Memasuki hari dan bulan yang baru di hari ini, bulan Agustus
adalah tanda kemurahan dan kasih sayang Tuhan Allah yang tak pernah sirna dalam hidup kita. Semua pengalaman
di Bulan Juli menjadikan kita keluarga yang terus bersyukur kepadaNya. Mengawali Bulan Agustus, itu marilah kita
tenang atau saat teduh sejenak, kita persiapkan hati dan diri kita untuk beribadah…… Terimakasih, disilakan berdiri
dan kita menyanyi : Ny. Kidung Jemaat No. 17 : 1 & 2 “Tuhan Allah Hadir” atau Ny. Rohani No. 97 : 1 & 2
“Tuhan Allah Hadir”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Mari Kita Berdoa : “Tuhan Yesus, sebagai keluarga, kami berkumpul kembali dalam ibadah bersama di awal bulan
Agustus ini. Kami bersiap untuk memujiMu, membaca FirmanMu dan menaikkan doa kami kepadaMu, Ya Tuhan.
Kami mohon kiranya, Engkau hadir dan menuntun kami dalam ibadah ini dari awal sampai berakhirnya. Amin.

(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 17: 7 “Jadikanlah Aku Hamba Bersahaja” atau Ny. Rohani No. 97 : 4
“Jadikan Kiranya Raja Yang Mulia”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.
Sebelum membaca Alkitab, mari kita berdoa: “Ya Tuhan, kami hendak membaca FirmanMu, penuhilah hati kami
dengan RohMu yang kudus, terangi batin kami, supaya kami dapat mendengarkan dan memahami maksudMu atas
kehidupan kami. Tolong kami juga supaya dapat mewartakannya lewat kehidupan kami supaya orang lain
memuliakanMu. Amin.”

Kita akan membaca Firman Tuhan, “MATIUS 15 : 21 – 28” (Ayat 21 – 24 akan dibaca oleh laki-laki,

ayat 25 – 28 dibaca oleh perempuan)

5) Renungan : Oleh Ibu.

“KEPEDULIAN-NYA MENEMBUS BATAS”

„Allah mengerti, Allah peduli
segala persoalan, yang kita hadapi,
tak akan pernah ditinggalkanNya
ku bergumul sendiri
Sbab Allah mengerti ……‟

Syair lagu pujian ini merupakan lagu yang ditulis oleh Mike Mohede, penyanyi Indonesian Idol, yang telah
kembali kepada Sang Khalik di usia yang masih sangat muda. Saat menyanyikan lagu tersebut dan kemudian
menjadi populer, Mike sedang menguatkan siapa saja. Mereka yang sedang bergumul di tengah sulitnya kehidupan,
di dalam pergumulan bersama keluarga, di waktu susah seakan tak ada jalan keluar. Hal yang pasti adalah Allah
peduli. Kepeduliaan Allah adalah sebuah respon yang terlihat dalam setiap peristiwa hidup manusia. Apakah DIA
benar-benar peduli? Seperti apa kepeduliaanNya? Apakah DIA juga peduli pada kita? kepeduliaanNya tanpa batas
atau terbatas?

Bacaan hari ini memperlihatkan pada kita bahwa memang DIA PEDULI dan kepeduliaanNya tanpa batas. Lihat
saja perempuan Kanaan ( kalau di Injil Markus 7: 24- 30 disebut tulis perempuan Siro Fenisia). Seorang perempuan
dan sukunya Kanaan. Ada persoalan di sini, perempuan selalu dilihat sebagai kelompok yang tidak penting dan
dianggap bukan yang utama. Ditambah lagi sukunya Kanaan. Sebuah penekanan bahwa perempuan ini adalah
seorang yang datang dari kelompok yang bukan Yahudi dan sukunya merupakan musuh besar orang Yahudi. Ia
adalah seorang Ibu pejuang yang sudah dengar tentang Yesus. Hal tersebut tergambar dari kata-kata yang
diucapkannya “ Ya Tuhan , anak Daud „. Dalam pemahamannya tentang Yesus, ia berusaha sungguh-sungguh.
Meskipun Yesus tidak segera menjawab dan reaksi negatif para murid, ia tetap ada di sana. Malah ia mendekat dan
menyembah Yesus. Hal tersebut terjadi karena Ibu tersebut sangat sayang pada anaknya. Lalu dalam dialognya
dengan Yesus tentang anjing, ia tidak tersinggung atau marah. Tetapi ia terus berupaya meminta belas kasihan
Yesus dengan sebuah jawaban yang luar biasa (ayat 27)

Jawaban perempuan tersebut direspon oleh Yesus dengan sebuah pujian sekaligus jawaban yang sangat
diharapkannya. Ia memiliki bukan hanya iman tetapi iman yang besar artinya kepercayaan yang sungguh atas
kedaulatan dan kemahakuasaan Allah, benar-benar mempercayakan dirinya pada otoritas atau kehendak Allah.
Hasilnya adalah anaknya yang kerasukan setan itu sembuh dan tidak menderita lagi.

Hari ini, di awal bulan Agustus, setelah lewat 5 bulan pada masa pandemi Covid 19, banyak cerita yang kita
lewati, beragam hal kita perjuangkan dan bahkan ada yang belum terselesaikan atau terjawab. Akan kah kita
berhenti karena kita merasa seakan-akan DIA tidak peduli atau juga penolakan dan acuh tak acuhnya orang di
sekitar kita menjadi batu sandungan yang membuat kita patah semangat?

Kita harus terus ingat hidup adalah perjuangan, dan kita tidak akan berhenti berjuang karena kita sungguh
mengasihi keluarga, orang tua, suami atau istri, sahabat dan orang-orang di sekitar kita. Perjuangan kita untuk hidup
lebih baik adalah untuk kebahagiaan bersama. Dan dalam perjuangan itu kita memiliki iman kepadaNya. DIA tidak
akan pernah membiarkan kita, terus lah datang padaNya, jangan lelah untuk memohon belas kasihanNya atas hidup
kita masing-masing. Jalanilah hidup di bulan Agustus dengan tetap beriman bahwa kepedulianNya tak dapat
dibatasi oleh apapun. Dan Dia peduli pada mu dan juga pada saya. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Ibu.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Ny. Pujian “Betapa
Baiknya Engkau Tuhan” atau Ny. Rohani No. 129 : 1 – 2 “Karunia Baik Semua”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak dan Ibu.
Mari kita berdoa….
Bapak : “Ya Tuhan, kami bersyukur untuk bulan Juli yang telah kami lewati dalam tuntunan kasihMu. Sama seperti
FirmanMu yang telah kami renungkan, kami sungguh mengagungkan Engkau karena dahsyat dan luar biasa caraMu
Ya Tuhan memelihara hidup kami.
Ibu : Sungguh, Engkau adalah Allah yang mengerti dan peduli pada kami.
Bapak : Sebagai ungkapan syukur kami sudah memberi persembahan, berkatilah dan jadikan kami selalu saluran
berkat bagi hidup orang lain.
Ibu : Sungguh, Engkau adalah Allah sumber dan pemberi berkat.
Bapak :Ya Tuhan, kami memasuki bulan Agustus dengan segala kewaspadaan dan menjalani bulan ini dalam
penyerahan diri total di dalam penjagaan dan perlindunganMu.
Ibu : Kasihani dan dengarkan kami ya Tuhan….
Bapak : Ya Tuhan, kami terus berjuang untuk berbagai hal demi kelanjutan hidup kami bersama keluarga, Kami
bekerja dan mengusahakan apa saja yang sesuai kehendakMu. Brilah kuat dan sehat selalu pada kami. Brilah banyak
kebaikan atas hidup kami.
Ibu : Kasihani dan dengarkan kami Ya Tuhan…..
Bapak : Ya Tuhan berkatilah para pemimpin kami, di gereja mau pun di masyarakat, berkatilah gereja dan bangsa
kami. Berkatilah setiap orang yang melakukan banyak kebaikan bagi orang yang sakit, orang yang miskin, orang
yang berduka dan semua yang menderita. Tolonglah para Ibu atau orang tua yang terus berjuang untuk anak-anak
mereka.
Ibu : Kasihani dan dengarkan kami Ya Tuhan….
Bapak : Ya Tuhan yang peduli pada kami, biarlah dalam istirahat malam ini, kami dapat tidur dengan baik dan
bangun pagi sambut matahari pagi dengan penuh syukur kepadaMu.
Bapak & Ibu : Demi Kristus. Amin.

8) Pujian : Oleh Bapak.
Ny. Pujian “Allah Peduli” atau Ny. Rohani No. 159 : 3 & 4 “Engkau Satu-Satunya” (disilakan berdiri)

9) Berkat : Oleh Bapak.
Kiranya TUHAN yang kasih dan kemurahanNya tiada batasnya itu menjaga, melindungi dan memelihara hidup kita
di sepanjang bulan Agustus ini dan sampai selama-lamaNya. Amin.

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Minggu, 2 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Damai di hati…… Kemuliaan bagi Allah…..
Kita akan beribadah kepada Tuhan, marilah kita bersaat teduh sejenak.
Terimakasih, disilakan berdiri dan kita menyanyi bersama : Ny. Mazmur No. 118 : 1 “Beri Syukur dan Puji
Tuhan”

2) Votum dan Salam : Oleh Bapak.
Mari kita Beribadah : “Ibadah dalam keluarga kami ini dilaksanakan dalam nama Allah yang menerima kami apa
adanya, dalam nama Yesus Kristus yang mengarahkan hidup kami dan Roh Kudus yang senantiasa memampukan
kami untuk melakukan hal yang baik. Amin.
Damai Sejahtera Allah yang melampaui segala akal menyertai kita.”

(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Bapak.
Mari kita menyanyi Ny. Mazmur No. 118 : 2 “Tatkala Aku Disesakkan”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Mari kita berdoa…. “Tuhan Yesus kami sudah siap untuk membaca Alkitab, Kami mohon Roh Kudus memberi
kemampuan kepada kami untuk mengerti dan juga melakukannya dalam hidup setiap hari, Amin.”

Marilah kita membaca secara bergantian : “MAZMUR 147 : 1 – 6”

5) Quiz : Oleh Ibu.
(Ibu diharapkan mengajukan pertanyaan dan menunggu anggota keluarga menjawab, ayat Alkitab
dibacakan oleh anggota yang menjawab benar dan yang menjawab benar lebih banyak dapat diberi
hadiah)

“NAMA-NAMA YANG DITETAPKAN OLEH ALLAH”

1. Nama Yakub diganti oleh Allah dengan nama? (Israel, Kej. 32: 28)
2. Siapakah yang diperintahkan Allah untuk menamai anaknya Mahel- Syalal Hasy - Bas? (Yesaya, Yes. 8:3)
3. Siapakah Nabi yang diperintahkan supaya menamakan anaknya Lo Ami ? (Hosea, Hos. 1: 9)
4. Siapakah yang menyampaikan kepada Hagar untuk menamai anaknya Ismael? (Malaikat, Kej. 16:11)
5. Siapakah nama Nabi yang memberitahu Imam Pasyhur bin Imer bahwa namanya yang baru adalah kegentaran

dari segala jurusan ? (Yeremia, Yer. 20: 3)
6. Apakah nama baru yang diberikan Tuhan Yesus kepada Simon ?(Petrus, Yoh. 1: 42)
7. Apakah nama yang diperintahkan Tuhan kepada Hosea untuk diberikan kepada anak perempuannya?

(Lo-Ruhama, Hos. 1: 6)
8. Apakah nama anak yang disampaikan Malaikat kepada Zakaria? (Yohanes, Luk.1:13)
9. Siapakah yang mengatakan kepada Maria bahwa anaknya harus dinamai Yesus? (Malaikat Gabriel, Luk. 1: 26 - 31)
10. Apakah nama anak Sulung Hosea yang diperintahkan Tuhan kepadanya? (Yizreel, Hos.1:4)

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Tuhan sungguh baik kepada kita, Sebagai ungkapan syukur, marilah kita memberi persembahan. Sambil kita
menyanyi Ny. Rohani No. 147 : 1 “Kuasamu, Ya Pengasihan”

7) Doa Syafaat : Oleh Anak.
“Doa Bapa Kami” bersama-sama.

8) Berkat : Oleh Anak.
Disilakan semuanya berdiri dan kita memohon berkat Tuhan dengan menyanyi Ny. Rohani No. 18 “Anugerah
Tuhan Kami Yesus Kristus”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Senin, 3 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah,
Kita akan beribadah, tenangkan hati dan diri kita sejenak….. Disilakan berdiri dan kita menyanyi : Ny. Suara
Gembira No. 44 : 1 “Saya Cari Yesus”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Mari Kita Berdoa : Tuhan, kami ini mau menyembah dan memuliakanMu, menaikkan doa kami dan membaca
FirmanMu, Hadirlah dan tuntunlah kami dalam seluruh ibadah ini. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita menyanyi Ny. Suara Gembira No. 44 : 2 “Saya Cari Yesus”

4) Doa dan Pembacaan: Oleh Ibu
“Tuhan Yesus, setiap hari kami memerlukan FirmanMu
untuk menjadi terang bagi langkah hidup kami. Saat ini kami
telah bersiap untuk membaca dan merenungkan FirmanMu.
Tolong kami lewat kuasa Roh Kudus, supaya kami yang
membaca dan mendengar dapat mengerti dan melakukannya. Amin.”

Marilah kita baca bersama-sama : “MATIUS 9 : 35 – 38”

5) Renungan : Oleh Ibu.

“DIA PENUH BELAS KASIH”

Belas kasihan adalah salah satu istilah penting dalam seluruh pelayanan Yesus. Saat berjumpa dengan orang
banyak atau pun orang per orang. Alkitab mencatat kejadian yang dikaitkan dengan kata ini, antara lain dalam

Matius 14 : 14, sebelum Yesus memberi makan lima ribu orang, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan. IA
menyembuhkan orang banyak yang besar jumlahnya. Matius 20: 34, Yesus menyembuhkn dua orang buta karena
tergerak oleh belas kasihan. Atau juga dalam Markus 1: 41, tergerak hatiNya oleh belas kasihan, Yesus
menyembuhkan seorang yang sakit kusta.

Kata belas kasihan dalam bahasa Yunani splagkhnistheis menjelaskan hati nurani seseorang yang paling
dalam, kebaikan seseorang terhadap sesamanya yang sedang ada dalam penderitaan dan kesulitan. Dalam sebagian
besar Alkitbab Perjanjian Baru kata ini dipakai untuk menjelaskan kemurahan hati Allah melalui Tuhan Yesus. Ia

tergerak oleh belas kasihan karena penderitaan dunia, manusia yang kehilangan tujuan hidup, manusia yang
mengalami kesakitan dan bahkan kelaparan.

Dalam bacaan hari ini pun, terlihat Yesus yang disebut pada ayat 35 bukan hanya pengkhotbah dan guru, Ia
juga terlihat melakukan tindakan sebagai penyembuh. Ia tergerak oleh belas kasihan karena keadaan orang banyak
yaitu lelah, terlantar atau tidak terurus. Keadaan mereka sangat menyedihkan dan sepertinya tidak akan berakhir.
Mereka mendapatkan hinaan dan siksaan, mereka mendapatkan perlakuan kasar dan cercaan. Mereka pun
ditelantarkan dan menjadi tidak berdaya. Para pemimpin mereka yang seharusnya menolong justru membebani dan

menekan mereka. Oleh sebab itu Tuhan Yesus menegaskan pentingnya para pekerja di ladang Tuhan yang harus
memberi prioritas pada pelayanan umat. Orang banyak ini bukanlah beban, mereka harus diurus dengan baik dan
semakin mengenal Tuhan.

Bagaimana dengan kita saat ini? Seperti orang banyak dalam bacaan hari ini, tiap waktu kita pun merasakan
belas kasihan Tuhan. Ia menaruh belas kasihan terhadap segala kesalahan kita dan tidak ingat akan dosa kita (Ibrani
8:12). Oleh karena belas kasihanNya, kita yang berduka, sedih dan kehilangan harapan, selalu mendapatkan
kekuatan di dalamNya (2Kor.1:3) Belas kasihan atau kemurahan atau kebaikanNya kita rasakan dari waktu ke waktu.

Kalau kita sungguh merasakan belas kasihanNya, marilah kita melakukan yang terbaik bagi kebaikan bersama dan
mendatangkan sukacita bagi orang lain yang ada dalam kesulitan dan penderitaan. Tuhan menolong. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Bapak.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi Pujian : “Betapa Hatiku
Berterimakasih Yesus“

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Bapak.
Ny. Rohani No. 137 : 3 “Jikalau Orang Lain Bertanya” (disilakan berdiri)

9) Doa Penutup : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa memohon Berkat Tuhan : “Ya Tuhan Allah kami, kami akan selesai dengan ibadah dalam
keluarga kami ini, kami memohon kiranya Engkau memberkati kami dengan berlimpah-limpah kini dan selamanya.
Amin.”

(Ibadah besok dalam bentuk MEDITASI mohon Bapak/Ibu membaca Tata Ibadah besok dan mempersiapkan
seluruh proses)

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Selasa, 4 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Untuk ibadah kali ini persembahan Keluarga semuanya sudah dimasukkan dalam tempat persembahan/ sudah
disiapkan lebih awal.
 JIka memungkinkan Bapak/Ibu mohon menyiapkan instrumen musik atau alat musik
 Gambar/foto orang-orang yang mengalami kesusahan dan penderitaan, baik yang ada di daerah konflik mau
pun situasi sehari-hari, orang yang bekerja keras, berjualan di pasar, orang yang sedang sakit, dan lain-lain,
ditaruh di atas meja bersama Lilin/pelita dan tempat persembahan.
 Seluruh proses Ibadah dilayani oleh Bapak dan Ibu.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah, Kita sudah memasuki hari yang ke 4 di Bulan Agustus, dan malam
ini kita akan beribadah dalam bentuk meditasi. Sebelum memulainya, marilah kita tenang atau saat teduh
sejenak…..!
Terimakasih, disilakan berdiri dan kita menyanyi 2 pujian :
 Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah (12 X)
 Ny. Mazmur No. 150 : 1 “Haleluyah Pujilah“

2) Doa Pembukaan :
Tuhan Allah yang senantiasa memelihara hidup kami,
Kami akan beribadah, biaralah Ibadah dalam Keluarga kami, Keluarga……..
dalam bentuk meditasi saat ini,
Dari awal, pertengahan, sampai selesainya, Kiranya jadi dalam nama
Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Tuntunlah kami saat membaca FirmanMu supaya kami mengerti dan melakukannya.
Dan tolong kami untuk ada dalam ketenangan untuk menghayati seluruh proses. Amin.

(disilakan duduk)

3) Pujian :
 Ny. Pujian “MenyenangkanMu”
 Ny. Kidung Jemaat No. 40 : 1 & 4 “Ajaib Benar”

4) Pembacaan Alkitab : Lukas 4 : 18 - 19 dibaca dua kali, pertama, dibaca bersama-sama dengan suara pelan dan
kedua, masing-masing baca dalam hati. (Instrument musik ……)
 Setelah Firman Tuhan dibaca, masing-masing memberi perhatian terhadap kata-kata: KABAR BAIK,
ORANG-ORANG MISKIN, ORANG-ORANG TAWANAN, ORANG-ORANG BUTA DAN ORANG-ORANG
TERTINDAS
 Pikirkan, renungkan dan hayati hadir Yesus dan Kabar Baik yang disampaikan. Kabar yang menguatkan,
memulihkan, menyelamatkan dan membebaskan. Yesus yang terbaik dalam hidup manusia. Ia berkata „marilah
kepadaku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu„ (Mat.11:28)
 Ingatlah dan pikirkan siapa orang susah di sekitar anggota keluarga? siapa yang sedang ditawan oleh kuasa
dosa, siapa yang sedang di penjara, siapa yang masih buta rohani sehingga masih hidup dalam dosa, siapa yang
benar-benar menderita sehingga tidak dapat melihat/buta mata, siapa yang sedang mengalami penindasan dan
kekerasan? Ingatlah siapa mereka, bayangkanlah apa yang sedang mereka kerjakan, perjuangan seperti apa
yang sedang mereka lakukan, bayangkanlah keadaan mereka…….. (disilakan 2 - 3 menit…instrument Musik ….)
 Ny. Kidung Jemaat No. 26 : 1 “Mampirlah Dengar Doaku” dinyanyikan hanya oleh Ibu……
 Anggota keluarga disilakan mengambil salah satu gambar/foto yang sudah disiapkan di atas meja.
 Pandangilah foto/gambartersebut.
 Lalu berdoa khusus untuk mereka yang ada di dalam gambar dan setiap orang yang diketahui yang juga
mengalami hal yang sama seperti orang yang ada dalam gambar tersebut.
 Setelah masing-masing sudah berdoa menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 26 : 4 “Kaulah Sumber Penghiburan”
(dinyanyikan bersama-sama)

(disilakan berdiri)

5) Doa Penutup :
Mari kita berdoa :
“Tuhan Yesus yang baik, kami akan selesai dengan ibadah ini, kami mohon Tuhan Yesus memberkati dan terus
melindungi kami. Dan memberikan kami kasih Karunia dan damai sejahtera dari sekarang sampai selama-lamanya.
Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Rabu, 5 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Damai di Keluarga……, Kemuliaan bagi Allah, Kita sudah memasuki hari ke 5 di bulan Agustus ini, kita kembali ada
dalam persekutuan ibadah keluarga. Segala kesibukan masing-masing kita tinggalkan, marilah kita tenang atau saat teduh
sejenak…..!
Terimakasih, disilakan berdiri dan kita menyanyi : Ny. Kidung Jemaat No. 454 : 1 “Indahnya Saat Yang Teduh atau
Ny. Mazmur No. 149 : 1 “Hai Sidang Saleh”

2) Votum dan Salam : Oleh Bapak.
Mari Kita Beribadah : Kiranya ibadah ini berlangsung dalam nama Allah yang memberikan kepada kita hidup, dalam nama
Yesus Kristus yang membebaskan kita menempuh jalan hidup yang baru, dan yang menyertai kita dalam kasih yang
berasal dari RohNya. Amin.
Salam sejahtera dari Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Ibu.
Mari kita menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 454 : 2 “Indahnya Saat Yang Teduh” atau Ny. Mazmur No. 149 : 2
“Syukurlah Tuhan Memberkati“

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.

Mari kita baca bersama-sama : “YOHANES 8: 1 – 11”

5) Renungan : Oleh Ibu.

“KASIH-NYA MEMBEBASKAN”

K arena KASIH, Yesus menyelamatkan setiap orang yang berdosa.
A papun latar belakangnya, seorang yang gelap pekat hidupnya sekalipun.
S iapa pun diterimaNya, siapapun diselamatkanNya.
I nilah kisah tentang KASIH-Nya bagi seorang perempuan yang berzinah.
H ari baru dimulai, saat berada di Bait Allah, belum lama mengajar
N amun IA sudah didatangi Ahli Taurat dan Orang Farisi dengan membawa perempuan itu.
Y esus mendengarkan saja apa kata mereka, tidak menjawab, tetapi menulis sesuatu di tanah.
A pa yang diungkapkan mereka hanya untuk menjebak dan menjatuhkan nama Yesus.
M emang tidak mudah karena perzinahan adalah sebuah kejahatan serius dan dosa besar.
E ntah laki-laki atau pun perempuan berzinah, keduanya dihukum mati.
M emang skenario yang diatur mereka berjalan baik, hanya perempuan yang dibawa, sedangkan laki-laki

menghilang. Tetapi apa yang terjadi selanjutnya?
B etapa terkejutnya mereka ketika Yesus balik menantang mereka dengan ajakan melempari perempuan itu jika

merasa tak berdosa.
E ntah apa yang dipikirkan mereka, mundur dan menghilanglah mereka satu persatu.
B ukankah ini KASIH yang ditunjukkan Yesus kepada perempuan yang berzinah itu.
A papun masa lalunya, Yesus menerima ia apa adanya.
S uara Yesus yang penuh kasih itu menguatkannya, „Akupun tidak menghukum engkau‟
K epadanya Yesus memberi pesan, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.
A pa maknanya bagi kita? Bisa saja orang lain mengucilkan kita, menganggap kita berdosa, menghakimi kita dan

menganggap kita tak layak. Apapun pendapat orang tentang kita, Ingatlah Kasih-Nya juga membebaskan kita.
Datanglah…. kepadaNya…. Rasakan KasihNya.
N yata benar janji firmanNya : marilah kita membacanya bersama-sama, I Yohanes 1: 9…… Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Pujian “KasihNya Seperti
Sungai” atau Ny. Rohani No. 158 : 1 “Isilah Tuhan Hidupku”

7) Doa Syafaat : Oleh Anak.
Mari Kita Berdoa : Tuhan Yesus, hati kami dipenuhi dengan rasa syukur karena setiap hari kami jalani dalam perlidungan
kasihMu. Tadi FirmanMu sudah kami renungkan. Biarlah kami terus dapat melakukannya dalam tuntunan RohMu yang
kudus. Kami juga sudah memberi persembahan sebagai ungkapan syukur kepadaMu. Terimalah dan kuduskanlah demi
menunjang pekerjaan gereja demi kemuliaan NamaMu. Tuhan Yesus, kami terus bergumul dengan keadaan dunia dan
kota tempat tinggal kami, banyak hal datang silih berganti. Ada masalah di mana-mana, ada banyak orang yang kesulitan
dan menderita, ada banyak orang sedang berjuang untuk mempertahankan hidup. Kami mohon tolonglah mereka. Virus
Corona masih menjadi hal yang menakutkan kami, Tuhan, biarlah semuanya segera berlalu dan kembali sebagaimana
adanya seperti dulu lagi dalam kasihMu. Tuhan Yesus, kami akan istirahat malam, sertailah kami dan ketika bangun pagi
melihat terangMu, kami bersyukur kepadaMu kami dapat melewati malam bersama dan di dalamMu. Mampirlah dan
dengarkanlah doa kami, demi Kristus. Amin.

8) Pujian : Oleh Anak.
Disilakan semuanya berdiri, kita menyanyi dari Ny. Suara Gembira No. 45 : 1 “Kasih Yesus Nyatalah”

9) Berkat : Oleh Bapak.

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Kamis, 6 Agustus 2020
 Persiapan Ibadah :

 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, Ny Dua Sabat Lama, Ny Suara

Gembira, Ny Seruling Emas dan Kidung Jemaat
 Lilin dinyalakan

1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Syaloom… Damai di hati... mengawali ibadah kita, kita akan memuji Tuhan dari Ny. Mazmur No. 150 : 1 “Haleluya
Pujilah” untuk itu semua disilakan berdiri.

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Tuhan Yesus Juruslamat kehidupan kami, kami mengucap syukur untuk penyertaan-Mu bagi kami di sepanjang hari
ini. Saat ini kami beribadah, memuji-memuliakan nama-Mu, kiranya penyertaan-Mu yang sempurna itu menyertai
dan memberkati ibadah kami malam ini. Amin.

(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Ibu.

Mari kita memuji Tuhan lagi dari Ny. Mazmur No. 150 : 2 “Bumi Pula, Puji Hu”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Dari firman-Mu kami peroleh kekuatan, kami merasakan tenang, keyakinan kami semakin kokoh dan teguh, kami
mendapat jawaban dan petunjuk untuk menjalani hidup, tetapi juga oleh firman-Mu, kami terus dibaharui dari sehari
ke sehari. Dan di waktu ini, kami telah menyiapkan seluruh kehidupan kami untuk membaca, mendengar,
merenungkan dan juga oleh pertolongan kuasa Roh Kudus, kami dimampukan untuk melakukan firman-Mu. Kami
telah siap ya Tuhan, berfirmanlah bagi kami. Amin.

Kita akan membaca Firman Tuhan “LUKAS 17 : 11 – 19”

5) Renungan : Oleh Bapak.
“KASIH YESUS TIDAK TERBATAS”

Persekutuan Keluarga yang di kasihi Tuhan.. Kusta adalah penyakit kulit, dimana kulitnya bersisik-sisik putih
licin, mengkilap dan jika ditekan daging disekitarnya tidak terasa sakit lagi. Dikalangan orang Ibrani penyakit ini
dianggap najis dan berbahaya karena dapat menular sebab itu setiap orang yang sakit kusta harus diasingkan dari
masyarakat karena dianggap juga sebagai symbol dari dosa. Penyembuhannya‟pun harus ditentukan oleh Imam.
Dalam bagian bacaan kita saat ini, kita dapati ada 10 orang yang sakit kusta disembuhkan oleh Yesus. Dalam
perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea, dan ketika Ia memasuki satu desa,
datanglah 10 orang kusta menemui Dia, namun mereka berdiri agak jauh karena menyadari penyakit mereka
menurut hukum taurat mereka diharuskan untuk menjaga jarak. Lalu mereka berteriak, memanggil Yesus dengan
suara yang nyaring Yesus, Guru kasihanilah kami! Bukan tanpa alasan ke 10 orang kusta ini meminta pertolongan
dan pengasihan dari Yesus, sebab mereka telah mendengar tentang Yesus. Mendengar suara mereka, Yesus lalu
memandang mereka dan berkata pergi,perlihatkan dirimu pada imam-imam. tanpa berbantah ataupun merasa ragu
dengan apa yang dikatakan Yesus, ke 10 orang kusta itupun segera pergi menghadap imam, dan dalam perjalanan
merekapun menjadi tahir/sembuh dari penyakit kusta. Ketika mereka telah menjadi tahir, seorang dari mereka yaitu
orang Samaria memuliakan Allah dengan suara nyaring, ia lalu tersungkur di depan kaki Yesus, dalam sikap hormat
yang menunjukkan kerendahan hati dan mengucap syukur pada-Nya. Kemudian Yesus menanyakan ke Sembilan
orang lainnya yang juga telah disembuhkan, dimanakah mereka? mereka justru tidak kembali untuk memuliakan
Allah dan mengucap syukur. Dibalik kesembuhan yang diterima ke 10 orang kusta ini, ternyata seorang Samaria
yang memuliakan Allah dan mengucap syukur, ia juga diselamatkan oleh imannya kepada Yesus. Dari bacaan firman
Tuhan hari ini kita belajar beberapa hal: 1) setiap kita pasti punya pergumulan, masalah hidup dan bahkan mungkin
ada diantara kita yang tidak diterima dalam kalangan tempat kita tinggal, bekerja, sekolah bahkan pelayanan. Ingat
kasih Yesus tidak terbatas, berseru dan memanggil namanya dalam doa kita, seperti ke 10 orang kusta dalam bacaan
kita hari ini dan kita akan melihat Ia bekerja dalam kuasa-Nya untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. 2) belajar
peka mendengar dan taat pada perintah-Nya, tanpa ada rasa ragu, takut ataupun kuatir dan juga berbantah. 3)
ketika kita memperoleh jawaban dari setiap pergumulan kita, jangan pergi dan berlalu dari Yesus, melainkan tetap
tekun menyembah Dia dalam Roh dan Kebenaran serta terus memuliakan-Nya dan mengucap syukur selalu. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Bapak.
Sebagai rasa syukur kepada Tuhan, kita akan memberikan persembahan, kita memuji Tuhan dari Ny. Kidung
Jemaat No. 450 : 1 & 3 “Hidup Kita Yang Benar” atau Ny. Rohani No. 76 : 1 & 6 “Tuhanku Berkat-Mu Limpah”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu.

8) Pujian : Oleh Ibu.
Disilakan berdiri, kita memuji Tuhan dengan pujian yang berkata “Kasih Yesus Sungguh Indah” atau Ny. Rohani
No. 181 : 1 “Setialah Kepada Tuhanmu”
Lirik Lagu : Kasih Yesus sungguh indah, di dalam hidupku ini
Sungguh manis, lebih manis hidup bersama Yesus
Yesus nama Yesus, pujilah Dia
Kasih-Nya kepada saya sampai slama-lamanya

9) Berkat : Oleh Bapak.
Allah sumber kasih karunia dan damai sejahtera kiranya memberkati dan menyertai kita kini dan selamanya. Amin.

GKI DI TANAH PAPUA

Tata Ibadah Dalam Keluarga

Jumat, 7 Agustus 2020
 Persiapan Ibadah :

 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, Ny Dua Sabat Lama, Ny Suara

Gembira, Ny Seruling Emas dan Kidung Jemaat
 Lilin dinyalakan

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Damai di keluarga… kemuliaan bagi Allah. Kita akan memulai ibadah kita di malam ini, untuk itu semua disilakan
berdiri dan kita memuji Tuhan dari Ny. Kidung Jemaat No. 3 : 1 “Kami Puji Dengan Riang” atau Ny. Rohani No.14 : 1
“Kesukaan Yang Ceria”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Tuhan Yesus Yang Maha Baik, kami sekeluarga telah siap untuk beribadah, memuji dan mendengarkan Firman-Mu, kiranya
Tuhan memberkati ibadah kami dari awal sampai berakhirnya. Amin.

(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.

Kita memuji Tuhan sekali lagi dari Ny. Kidung Jemaat No. 3 : 2 “Kau Memb’ri, Kau Mengampuni” atau Ny. Rohani No.
14 : 4 “Buka Hati, Buka Mata”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.
Dalam sayang-Mu Tuhan, kami dihimpun dalam satu persekutuan yang beribadah. Saat ini kami akan membaca dan
belajar dari Firman. Kami mohon hikmat dari pada Tuhan, agar kami mengerti maksud firman-Mu dan oleh pertolongan
Kuasa Roh Kudus, kami dimampukan melakukan firman-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, Firman yang hidup, kami
berdoa. Amin.

Kita akan membaca secara bersama bagian firman Tuhan dari “MARKUS 12 : 41 – 44“

5) Renungan : Oleh Ibu.

“YESUS MELIHAT KETULUSAN HATI”

Persekutuan keluarga yang diberkati Tuhan.. akhir-akhir ini kita melihat suatu perubahan strategi pemasaran yang
menarik dari sebuah produk minuman ringan. Di mana iklan produk itu menampilkan kesan mewah, seorang remaja
dengan skateboard dan berwalkman ria, namun kemudian produk tersebut menampilkan iklan dengan penggambaran
yang berbeda lagi, seorang remaja berdiri di Bus kota memperlihatkan iklan dari produk minuman tersebut makin
merakyat.

Kehidupan janda di Palestina zaman Yesus memang tidak mudah. Jika si wanita tetap menjadi bagian dari keluarga
suaminya, ia akan bergeser ke posisi yang lebih tidak terhormat. Tak jarang, para janda menjadi target penindasan social
dikalangan berkuasa seperti para ahli taurat di masa itu (ayat 40). Konteks bacaan kita saat ini membuat perbuatan sang
janda disebut Yesus kian mengejutkan. Seperti biasanya Yesus sering ke Bait Allah melihat apa yang dilakukan oleh
orang-orang Yahudi. Di Bait Allah ada pelataran kaum non-Yahudi dan kaum perempuan. Di pelataran itu terdapat 13 peti
persembahan dan biasanya uang hasil persembahan itu digunakan untuk keperluan operasional keseharian, minyak untuk
kurban, persembahan kurban harian, dan lainnya. Di sana Yesus melihat dan mengawasi orang-orang yang memberikan
persembahan kepada Allah. Diantara orang banyak itu, mata Yesus tertuju kepada persembahan janda miskin itu, sebab
wanitu itu hanya memberi dua peser kepada Allah, sedangkan orang lain memberi uang dalam jumlah yang besar. Di
zaman itu 1 dinar =128 peser, Contoh: jika upah kerja 1 hari minimal Rp 50.000, maka 1 peser = Rp 400 (50.000 dibagi
128), berarti janda itu memberi persembahan Rp 800. Persembahan wanita ini tergolong sangat kecil. Tetapi Yesus secara
spontan memuji persembahan janda tersebut. Bukan masalah nominal persembahannya yang penting, melainkan
ketulusan hatinya dalam memberi, bahkan ia memberi dari seluruh nafkahnya. Belajar dari firman Tuhan, bahwa jangan
menjadikan persembahan sebagai alasan untuk kita tidak beribadah kepada Tuhan, sebab yang Tuhan lihat dan nilai
adalah ketulusan hati kita, bukan berapa banyak uang yang kita bawa sebagai persembahan. Tetapi Jangan juga dalam
kelimpahan kita memberi seakan tidak mempunyai apa-apa, belajar dari firmanTuhan sekali lagi, dalam kekurangan
seorang janda, ia mampu memberi seluruh nafkahnya untuk menunjang pekerjaan Tuhan, maka kitapun harus tahu
memberi yang terbaik bagi Tuhan dalam menunjang segala pekerjaan pelayanan-Nya. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Kita memuji Tuhan dari Ny. Kidung Jemaat No. 302 : 1 – 3 “Kub’ri Persembahan” atau Ny. Rohani No. 132 : 1 – 2
“Ya Tuhan, Murah-Mu Baka”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu.
Adalah sukacita ketika kami berkumpul sebagai satu persekutuan keluarga Allah, yang berhimpun bersama memuji,
memuliakan dan mendengarkan firman Tuhan. Trimakasih Tuhan Yesus bagian firman-Mu terus mengingatkan dan
mengajar kami untuk memberi yang terbaik dalam kehidupan kami bagi Tuhan, dan dalam ibadah kami malam inipun
kami boleh memberikan persembahan bagi Tuhan, untuk menunjang pekerjaan pelayanan-Mu. Kiranya diberkati oleh
Tuhan seluruh kehidupan kami sekeluarga. Kami juga berdoa bersama bagi semua kami, baik pribadi tetapi juga keluarga
yang sedang diperhadapkan dengan pergumulan, persoalan dan masalah hidup, Tuhan kiranya menolong kami. Kami juga
berdoa bersama bagi semua pemimpin-pemimpin kami, baik pemimpin negri ini, pemimpin Gereja, TNI-Polri, dan semua
orang yang memberi diri melayani dan bekerja untuk kesejahteraan negri ini, Tuhan terus meolong dan memberkati.
Malam telah menjadi bagian kami, kiranya dalam tidur kami, penjagaan dan perlindungan Tuhan terus menyertai kami.
Ampuni kami dari salah, dosa yang kami perbuat di sepanjang hidup kami, Tuhan terus menolong kami untuk menjalani,
malakukan dan melayani hidup ini menurut kehendak-Mu. Amin.

8) Berkat : Oleh Ibu.
Kita semua disilakan berdiri dan kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 19 “Berkati dan Lindungi Kami, Hu” (Dalam
Sikap Doa)

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Sabtu, 8 Agustus 2020
 Persiapan Ibadah :

 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, Ny Dua Sabat Lama, Ny Suara

Gembira, Ny Seruling Emas dan Kidung Jemaat
 Lilin dinyalakan

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Syaloom… Apa kabar kita, setelah menjalani hari ini? Pasti baik‟kan.. walaupun menjalani hari ini, mungkin saja ada
keinginan atau harapan kita yang belum tercapai, tapi kita tetap bersyukur, karena masih diberi sehat oleh Tuhan.
Kita akan beribadah, semua kita disilakan berdiri dan kita memuji Tuhan dari Ny. Suara Gembira No. 21 : 1 “Bagi
Yesus Kita Juga”

2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.
Tuhan, ketika kami menjalani hari dengan baik, kami tahu Engkau turut bekerja menyertai dan memberkati kami.
Untuk itu sebagai respon kami terhadap berkat penyertaan-Mu bagi kami sekeluarga, kami hendak beribadah.
Kiranya ibadah kami saat ini boleh terjadi di dalam nama Allah, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Bapak.
Kita memuji Tuhan lagi dari Ny. Suara Gembira No. 21 : 2 “Anak-Anak Jadi Juga”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa.. Tuhan, kami sekeluarga telah siap untuk membaca firman-Mu yang akan kami buat dalam bentuk
permainan. Tuhan tolong kami, supaya dalam membaca dan merefleksikan firman-Mu lewat permainan boleh kami
lakukan dengan baik. Amin.

Mari kita baca firman Tuhan “MATIUS 25 : 40”

5) Game : Oleh Bapak.

“KEPEDULIAN”

Alat : Topi (bisa dibuat dari kertas)
Cara bermain : setiap orang duduk membentuk lingkaran, kemudian menyanyi 1 pujian sambil topi di

jalankan, pemimpin berhak untuk mengatakan “stop”, ketika pemimpin katakan stop, maka siapapun yang
memgang topi td, disilakan masuk ke dalam lingkaran, kemudian permaianan dilanjutkan lagi, ketika pemimpin
mengatakan stop, maka siapapun yang memagang topi tadi, diberikan pertanyaan, kalau jawabannya benar, maka
orang yang di dalam lingkaran tadi, tertolong dan dapat keluar dari lingkaran. Apabila jawabannya salah, maka
permainan diulang lagi sampai mendapat seorang yang dapat menjawab pertanyaan dan menolong mereka yang di
dalam lingkaran. Permainan akan terus dilanjutkan sampai waktu yang disepakati. Adapun beberapa pertanyaan:
1. Tuhan berkata kepada Samuel bahwa manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat …………

Hati (1 Samuel 16:7)
2. Lengkapilah ayat berikut: bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu ……….. hukum Kristus

Memenuhi (Galatia 6:2)
3. Bentuk kepedulian terhadap sesama adalah mengasihi (kasih). Menurut 1 Korintus 13:4-8 apa itu Kasih, sebutkan

minimal 3!
Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang

tidak sopan, tidak mencari keuntungan, tidak menyimpan kesalahan, tidak bersukacita karena ketidakadilan,tetapi
karena kebenaran, menutupi dan percaya segala sesuatu, dan tidak berkesudahan.

Inti Pesan : Sebagai manusia, kita harus berinteraksi dengan sesama. Jika ada diantara kita memiliki posisi
yang menguntungkan kita, tentu tidak akan ada masalah. Tetapi bagaimana jika kita dihadapkan pada sesama yang
menderita dan membutuhkan uluran tangan kita? Apa yang dapat kita lakukan? Seringkali kita hanya bersedia
berkumpul dengan sesama yang memberi nilai tambah dan menguntungkan, tetapi kita memandang sebelah mata
kepada sesama yang menderita. Seseorang yang mendapat kelimpahan berkat harus memiliki kepedulian kepada
mereka yang membutuhkan. Tuhan hadir melalui mereka, melalui sesama yang hidup dalam penderitaan seperti
perumpamaan yang diberikan Yesus dalam Matius 25:31-46. Ada sesuatu yang harus kita lakukan dan itu tidak
dapat ditunda atau ditunggu. Sekarang saatnya kita hidup saling memperhatikan. Ketika kita menunjukan
kepedulian kita dengan cara menolong sesama kita, kita sedang melakukannya untuk Tuhan. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Kita memuji Tuhan dari Ny. Kidung Jemaat No. 299 “Bersyukur Kepada Tuhan” atau Ny. Rohani No. 76 : 1 & 6
“Tuhanku, Berkat-Mu limpah”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Bapak.
Kita memuji Tuhan dari Ny. Kidung Jemaat No. 389 : 1 & 4 “Besarlah Kasih Bapaku” atau Ny. Rohani No. 85 : 1
“Ya Tuhan Bimbing Aku”

9) Berkat : Oleh Bapak.
“Dalam kasih-Nya kita terus dibaharui menjadi pribadi, keluarga dan persekutuan yang terus hadir menjadi berkat
bagi setiap orang yang kita jumpai, dalam anugrah-Nya kita terus dilengkapi untuk menjadi teladan dalam pikiran,
perkataan dan sikap hidup kita bagi sesama serta dalam penjagaan dan penyertaan-Nya yang sempurna terus
menyertai kehidupan kita kini dan selamanya. Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA

Tata Ibadah Dalam Keluarga

Minggu, 9 Agustus 2020
 Persiapan Ibadah :

 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, Ny Dua Sabat Lama, Ny Suara

Gembira, Ny Seruling Emas dan Kidung Jemaat
 Lilin dinyalakan

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Damai di Keluarga… Kemuliaan bagi Allah… syukur bagi Tuhan, kita boleh lewati hari ini dalam tugas dan
tanggungjawab kita dengan segala baik. Untuk itu sebagai ungkapan terimakasih kita pada Tuhan, kita akan
beribadah dan saya mengajak kita semua berdiri dan memuji Tuhan dari Ny. Kidung Jemaat No. 18 : 1 – 2
“Allah Hadir Bagi Kita” atau Ny. Rohani No. 97 : 1 – 2 “Tuhan Allah Hadir”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Tuhan, kami sekeluarga telah siapkan hati dan seluruh kehidupan kami untuk beribadah di malam ini, kiranya ibadah
kami dari awal sampai akhirnya boleh berjalan seturut kehendak-Mu. Amin.

3) Pujian : Oleh Anak.
Sekali lagi kita memuji Tuhan dari Ny. Kidung Jemaat No. 18 : 3 “Allah Hadir! O, Percaya” atau Ny. Rohani No.
97 : 3 “Datang Dalam Hati”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.
Mari kita berdoa…. Allah Yang Maha Kudus, terimakasih karena kami boleh memuji dan memuliakan nama-Mu
dalam persekutuan ibadah di malam ini dan kini tiba saatnya, kami sekeluarga akan membaca dan merenungkan
firman-Mu, kami mohon hikmat-Mu dan pertolongan Kuasa Roh Kudus dalam melengkapi dan menuntun kami
untuk mengerti firman-Mu saat ini. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.

Kita akan membaca bagian Firman Tuhan secara berbalasan dari “YOHANES 6 : 25 – 40”

5) Renungan : Oleh Ibu.

“YESUS ADALAH ROTI KEHIDUPAN”

Setiap kita yang hidup pasti memiliki tujuan hidup, jadi pertanyaan apa sebenarnya tujuan hidup kita atau
mungkin kita tidak punya tujuan hidup? Masing-masing boleh menjawab dalam hati. Banyak orang yang salah
mengerti dengan tujuan hidupnya. Hal-hal yang sebenarnya tidak hakiki dalam hidup cenderung ditempatkan
sebagai sentral (pusat), ini yang disebut salah tujuan. Akibat yang paling buruk dari salah tujuan hidup adalah
menjadikan Tuhan alat dari pencapaian hal-hal yang sementara. Hal ini dapat kita lihat dalam bacaan saat ini,dimana
Yesus menegur orang banyak yang mencari Dia, bukan tanpa alasan, Yesus tau orang banyak itu mencari Dia karena
pernah dikenyangkan oleh-Nya (Yohanes 6:1-15). Dan hal ini yang membuat mereka melihat Yesus sebagai pribadi
yang dapat memenuhi semua kebutuhan hidup mereka dan bukan sebagai sumber hidup itu sendiri. Sehingga
membuat orang banyak tersebut ingin menjadikan Yesus sebagai Raja mereka untuk kepentingan kebutuhan
jasmani mereka. Namun, Yesus sekali lagi mengetahui tujuan mereka melihat Yesus, dan ini membuat Yesus
menegur mereka untuk bekerja agar mendapatkan makanan yang tak dapat binasa, kemudian timbullah pertanyaan
dari orang banyak itu, lalu apa yang harus kami perbuat? Orang banyak itu berpikir salah karena merasa mampu
memenuhi kehendak Allah (ayat 28) dan Yesus mengingatkan mereka bahwa pekerjaan yang dikehendaki Allah ialah
percaya kepada Kristus yang telah diutus Allah,lalu mereka menuntut bukti kemesiasan Yesus, karena bagi mereka
jika Musa dapat menyediakan manna selama 40 tahun di padang belantara, maka seharusnya Yesus dapat
melakukan yang lebih baik dari itu. Dengan cara ini, kita sementara melihat bahwa orang banyak yang mengikut
Yesus sedang menginginkan Yesus memproduksi roti yang lebih baik dari manna dan dalam waktu yang lebih lama
dari 40 tahun. Mereka hanya memandang Yesus sebagai penyedia roti. Yesus ingin mengangkat pemahaman
mereka yang salah dari hal-hal duniawi kepada hal-hal rohani, bahwa Yesus datang bukan hanya menyediakan roti,
melainkan Yesus datang sebagai roti hidup dari sorga, agar setiap orang yang melihat serta percaya pada Yesus
beroleh hidup kekal dan akan dibangkitkan pada akhir zaman. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Ibu.
Sebagai tanda syukur, kita akan memberi persembahan dan kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 158 : 1 & 6
“Isilah Tuhan Hidupku”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu.
Kita secara bersama-sama berdoa “Doa Bapa Kami”

8) Pujian : Oleh Ibu.
Mari kita bersama-sama memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 131 : 1 – 2 “Pimpin Aku, Tuhan Hua” (pada bait 2,
disilakan berdiri)

9) Berkat : Oleh Ibu.
“Kiranya Allah sumber kasih karunia, pemimpin kehidupan kami terus menyertai dan memberkati kehidupan pribadi,
keluarga dan persekutuan kami sekarang dan selamanya. Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Senin, 10 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, Ny Dua Sabat Lama, Ny Suara
Gembira, Ny Seruling Emas dan Kidung Jemaat
 Lilin dinyalakan

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Syaloom… damai dihati… kita siapkan seluruh hidup kita dan kita beribadah. Semua disilakan berdiri kita memuji
Tuhan dari Ny. Rohani No. 3 : 1 “Hormat Bagi Allah Bapa”

2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.
Dalam kasih dan sayang Tuhan, kami ada dengan segala baik dihari ini dan merespon kasih dan sayang Tuhan, kami
hendak beribadah kepada-Mu, kiranya ibadah kami malam ini ada dalam tuntunan kasih Tuhan dan biarlah sejahtera
yang dari pada-Mu menyertai kami. Amin.

3) Pujian : Oleh Bapak.
Sekali lagi kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 3 : 2 “Hormat Bagi Raja Sorga”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Segala aturan dalam hidup yang mendatangkan berkat, sukacita, kekuatan, sejahtera kami dapati hanya di dalam
firman Tuhan. Kami akan membaca dan merenungkan firman-Mu, tolong kami ya Tuhan dengan hikmat yang dari
pada-Mu, agar kami mengerti kehidupan yang kami jalani ini sesuai dengan firman-Mu. Amin.

Kita membaca bagian firman Tuhan dari “FILIPI 3 : 1 – 11” (secara berbalasan)

5) Renungan : Oleh Ibu.

“YESUS KRISTUS DASAR HIDUP ORANG PERCAYA”

Menjadi pengikut Kristus merupakan sebuah keputusan yang harus sungguh-sungguh dijalani. Demikian juga
bagi rasul Paulus. Kejayaan dan kemuliaannya di masa lalu tidak lagi bernilai karena pengenalannya akan Kristus.
Menjadi pertanyaan mengapa Paulus mengungkapkan hal ini pada jemaat di Filipi? Kita lihat bersama bagian
bacaan kita saat ini. Paulus sedang memperingatkan jemaat Filipi untuk berhati-hati terhadap anjing-anjing,
pekerja-pekerja yang jahat, penyunat-penyunat yang palsu. Orang-orang ini menekan hidup keagamaannya secara
lahiriah semata. Hal ini yang membuat Paulus mengingatkan jemaat agar waspada, sebab para penyesat ini ada di
tengah-tengah jemaat Filipi yang berpotensi menyesatkan kerohanian jemaat. Dengan memakai kesaksian
hidupnya, Paulus ingin menyampaikan kepada jemaat Filipi bahwa dulu dalam segala kemegahannya seperti itu
dianggapnya untung besar, kini menjadi rugi baginya ketika pengenalannya akan Kristus. Pengenalannya akan
Kristus menjadi dasar kehidupannya. Dari firman Tuhan saat ini kita belajar, bahwa kita yang terlahir sebagai seorang
Kristen, sebagai keluarga Kristen, sebagai persekutuan Kristen tetap jadikan Kristus sebagai dasar dalam seluruh
kehidupan kita, segala yang kita miliki saat ini sifatnya fana, hanya Yesus Kristus kekal selamanya, jikalau kita tidak
menjadikannya dasar hidup kita, maka kita pasti binasa, sebab penyesat-penyesat ada di sekitar kita dan siap untuk
menyesatkan setiap pengikut Kristus, untuk itu tetap kokah dan teguh iman kita kepada Yesus Kristus. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Kita memuji Tuhan bersama-sama dengan menyanyi Ny. Rohani No. 76 : 1 “Tuhanku, Berkat-Mu Limpah”

7) Doa Sayafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Bapak.
Disilakan berdiri dan kita memuji Tuhan bersama dari Ny. Rohani No. 80 : 1 “Yesus Pimpinlah”

9) Berkat : Oleh Bapak.
“Allah Sumber Air Kehidupan akan terus menyegarkan jiwa yang kehausan, dan terus memberkati serta menyertai
setiap kita yang bersandar pada-Nya kini dan selamanya. Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Selasa, 11 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, Ny Dua Sabat Lama, Ny Suara
Gembira, Ny Seruling Emas dan Kidung Jemaat
 Lilin dinyalakan

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Damai di keluarga……….. Kemuliaan bagi Allah.
Syukur bagi Tuhan atas perlindungannya sehingga kita telah dipelihara dan dijaga sepanjang hari ini, kita hendak
beribadah di malam ini untuk itu disilakan berdiri dan bersama – sama memuji Tuhan dari dalam Ny. Rohani No. 2
: 1 “Ya Tuhan, Kami Puji Nama’Mu Besar”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Tuhan Yesus kami mau beribadah, pimpin dan tuntlah ibadah kami ini dari awal sampai berakhirnya kiranya terjadi di
dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Anak.
Sekali lagi kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 2 : 3 “Ya Kristus Yang Di Tangan Kanan Bapa-Mu”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.
Mari kita berdoa………… Kami sudah memuji dan memuliakan nama‟Mu, sebagai persekutuan ibadah di malam ini
kami juga rindu mendengarkan sabda firman‟Mu, pimpinlah kami dalam Roh dan Hikmat‟Mu agar kami mampu
memahami dan melakukan segala perintah firman‟Mu. Di dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Pembacaan Alkitab : “MATIUS 21 : 18 – 22”

5) Renungan : Oleh Ibu.

“MEMILIKI IMAN YANG SUNGGUH KEPADA YESUS”

Setiap keluarga kristen atau, setiap orang percaya pasti memiliki Iman dan juga sudah memahami apa itu iman
dalam kehidupan keluarga dan persekutuan. Iman merupakan kayakinan kehidupan setiap orang percaya yang
mau mempercayakan hidup dan kehidupannya kepada TUHAN. Dengan iman orang percaya selalu siap untuk
menghadapi berbagai realita kehidupan yang terjadi dimasa sekarang ini. ada 4 pokok penting yang kita belajar dari
bacaan Matius 21 : 18 – 22 mengenai bagaimana cara “Memiliki Iman Yang Sungguh Kepada Yesus”. Yaitu :
 Pokok yang pertama : Harus bersungguh – sungguh untuk bisa terus percaya dan mempercayakan hidup

dipimpin dan dituntun oleh TUHAN.
 Pokok yang kedua : Jangan pernah bimbang terhadap keputusan akan keyakinan yang kita miliki di dalam

Kristus Yesus dengan menunjukkan sikap dan tindakan yang benar untuk kemuliaan TUHAN.
 Pokok yang ketiga : Harus bisa berakar, bertumbuh dan, menghasilkan buah bagi kehidupan sesama artinya

hidup berakar, bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik dan benar dengan selalu mengandalkan TUHAN
sebagai juru selamat dalam kehidupan keluarga dan sesama. Dan harus selalu siap untuk melakukan apa yang
TUHAN kehendaki dalam hidup dan kerja setiap hari.

Memilki iman yang sungguh mengajarkan kita sebagai orang percaya untuk mampu hidup dalam doa dengan
penuh kepercayaan akan apa yang kita imani di dalam kehidupan kita selaku orang yang beriman kepada TUHAN.
Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Bapak.
Sebagai tanda syukur, kita akan memberi persembahan dan kita menyanyi Ny. Pujian “Aku Bawa dan Berikan
Persembahanku” atau Ny. Rohani No. 77 : 4 “Pujian Syukur dan Hormat”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Bapak.
Kita memuji Tuhan bersama dari Ny. Rohani No. 165 : 1 & 2 “Yesus Memesan”

……………(bait yang ke 2 disilakan berdiri)……………

9) Berkat : Oleh Ibu.
Untuk menerima berkat Tuhan mari kita menyanyi Ny. Rohani No. 18 : 1 “Anugerah Tuhan Kami Yesus Kristus”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Rabu, 12 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, Ny Dua Sabat Lama, Ny Suara
Gembira, Ny Seruling Emas dan Kidung Jemaat
 Lilin dinyalakan

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Damai di keluarga………..Kemuliaan bagi Allah.
Karena rahmat dan kasih‟Nya sehingga sebagai orang percaya kita dapat berkumpul kembali di malam ini untuk
beribadah bersama, untuk itu disilakan berdiri dan kita memuji dari dalam Ny. Rohani No. 10 : 1 & 2 “Pujilah
Tuhanmu”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Bapa kami yang maha baik, Bapa yang kami sembah di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, saat ini kami berkumpul
untuk beribadah bersama, berkati dan kuduskanlah ibadah kami ini, demi Kristus kami bermohon. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Anak.
Sekali lagi kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 10 : 3 “Pujilah Tuhanmu Yang Sebelum”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.

Mari kita berdoa………… Kami rindu mendengar suaramu ya Tuhan, kami rindu memahami dan melakukan firman‟Mu
dalam kehidupan keluarga kami, untuk itu ya Tuhan pimpinlah kami dengan kasih dan hikmat‟Mu agar setiap kata
demi kata yang kami baca dan dengar boleh kami nyatakan dalam seluruh kehidupan keluarga kami. Di dalam nama
Yesus kami bermohon. Amin.

Pembacaan Alkitab : “BILANGAN 14 : 11 – 14”

5) Renungan : Oleh Bapak.

“JANGAN MENISTA TUHAN”

Ada seseorang yang sedang menghadapi masalah dalam keluarga berkata: „Seandainya dulu Tuhan tidak
pernah mempertemukan kami, pasti keadaannya berbeda. Lebih baik dulu saya tidak menikah. Kenapa Tuhan
lambat menjawab doa saya dan membiarkan semua ini saya hadapi sendiri.‟

Perkataan ini tidak jauh berbeda maksudnya seperti yang tertulis pada ayat sebelumnya dari bacaan kita (ayat
3) isi perkataan seperti inilah yang disebut dalam ayat 11 sebagai sebuah tindakan menista Tuhan. Menista artinya
menganggap hina, rendah atau mencela Tuhan. Dalam konteks bacaan kita saat ini menista Tuhan itu seorang
bersungut-sungut, mempersalahkan dan merendahkan Tuhan serta menyesal mengikuti keputusanNya. Seorang
yang menista Tuhan adalah seorang yang tidak percaya kepada Tuhan.

Setelah Israel mendengar penjelasan para pengintai tentang tanah Kanaan, penjelasan yang mengerikan
bahwa orang-orang di sana adalah pemakan manusia dan bentuk seperti raksasa. (Ayat 32-33) Maka reaksi Israel
adalah sebuah reaksi yang menghujat Tuhan dengan sikap yang sangat tidak terpuji. Apa yg terjadi akibat penistaan
itu? Tuhan akan menghukum mereka. Tetapi pada ayat selanjutnya Musa meminta pengasihan Tuhan atas Israel.
Israel yang menista Tuhan menanggung akibat yang sangat menyedihkan.

Bagaimana dengan kita yang akan menjalani hari ini, kita akan menghadapi banyak hal yang menyenangkan,
tetapi juga hal-hal yang menyebalkan, menyesalkan dan menyesakkan dada. Akankah kita menista Tuhan karena
apa yang kita harapkan berbeda dengan apa yang kita terima? Akankah kita menista Tuhan karena selama yang kita
lalui sebagai pengikutNya begitu curam dan terjal, seperti kita akan mati tak berdaya?

Janganlah pernah merendahkan dan meragukan Tuhan Allah yang kita sembah dan kita imani adalah Allah
yang mampu membawa kita melihat merasakan dan menjalani banyak hal tak terduga dan mengagumkan dalam
hidup ini. Berdoalah agar Roh Kudus menolong kita untuk terhindar dari tindakan menista Tuhan. Bersiaplah
menerima tanda mujizat Tuhan hari-hari hidup kita. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Ibu.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Ny. Kidung Jemaat No.
299 : 1 “Bersyukur Kepada Tuhan” atau Ny. Rohani No. 129 : 3 “Murah’Mu Kuhormati”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu.

8) Pujian : Oleh Bapak.
Disilakan berdiri dan kita menyanyi Ny. Rohani No. 79 : 1 – 2 “Tuhanlah Kekal”

9) Berkat : Oleh Bapak.
“Tuhan sumber perlindungan, kiranya memberkati kehidupan kita untuk melewati malam dengan selamat dan
sejahtera. Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Kamis, 13 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, Ny Dua Sabat Lama, Ny Suara
Gembira, Ny Seruling Emas dan Kidung Jemaat
 Lilin dinyalakan

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Syaloom………..Damai di hati.

Betapa baiknya Tuhan dalam hidup kita semua, sehingga kita telah dijaga sepanjang hari ini dengan segala baik, dan
juga oleh penyertaan tangan kasih‟Nya sehingga sebagai orang yang percaya kita bisa berkumpul untuk beribadah,
untuk itu disilakan berdiri dan kita memuji Tuhan bersama dengan pujian yang berkata “Betapa Baiknya Engkau
Tuhan” atau Ny. Rohani No. 9 : 2 “Yang Rumahnya T’rang’

2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.
Tuhan Yesus di malam ini, kami sebagai keluarga hendak beribadah kepada‟Mu. Kami mohon Tuhan hadir dalam
peribadahan kami dari awal, pertengahan, sampai selesainya terjadi menurut kasih dan sayang‟Mu. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Anak.
“Sungguhku Bangga Bapa” atau Ny. Rohani No. 9 : 3 “Ya Allah Esa, Penabur Berkat”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Mari kita berdoa…………Tuhan Yesus Maha Baik, saat ini kami mau membaca kebenaran firman‟Mu beri kami hikmat
dan pengertian agar kami mampu memahami firman‟Mu ini. Amin.

Pembacaan Alkitab : “TITUS 2 : 1 – 10”

5) Renungan : Oleh Ibu.

“NASIHAT DAN TELADAN”

Jika berbicara mengenai nasihat dan teladan pasti sebagai orang percaya kita sudah memahami dengan baik
apa itu nasihat dan apa itu teladan dalam kehidupan keluarga. Kehidupan keluarga Kristen yang beriman kepada
Tuhan juga dilihat dari, bagaimana cara orang tua memberi ajaran yang baik bagi anak-anak untuk bisa dicontohi
dalam pertumbuhan iman percayanya kepada Tuhan.

Pertanyaan Diskusi :
1. Apa itu Nasihat dan teladan dalam kehidupan keluarga Kristen?
2. Bagaimana cara kita merespon nasihat dan teladan dalam kehidupan setiap hari?
3. Apa yang menyebabkan sehingga sebagai anak kita tidak bisa menerima nasihat dari orang tua?
4. Apa harapan anak-anak terhadap orangtua dalam hal menjadi teladan?

(Setelah jawab pertanyaan, Bapak menyampaikan inti pesan Firman Tuhan)

Inti Pesan : Keluarga yang diberkati Tuhan dari bacaan dan diskusi kita ada beberapa hal yang kita pelajari
bersama yaitu.

Nasihat dan teladan sangat penting bagi kehidupan keluarga Kristen agar kita mampu membentuk kepribadian
kekristenan yang dewasa dalam kehidupan keluarga serta kerelaan untuk diajar dan meneledani ajaran Tuhan
dalam kehidpan kita selaku orang yang percaya.
Nasihat dan teladan merupakan suatu hubungan interaktif antara orang tua dan anak, agar bisa menjadi dewasa
dalam menjalani kehidupan dengan berdasarkan Iman percaya kepada Yesus Kristus.
Nasihat dan teladan sangat penting bagi kehidupan keluarga Kristen mengapa?, karena dengan adanya nasihat
dan teladan mengajarkan kita sebagai keluarga bisa saling menghargai dan menghormati terlebih lagi saling
menjaga satu dengan yang lain untuk, selalu hidup dalam TUHAN. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Ny. Suara Gembira No.
64 : 1 “Anak-Anak, Pujilah” atau Ny. Rohani No. 106 : 5 “Sehari – Harian”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Ibu.
Kita memuji Tuhan dari Ny. Rohani No. 111 : 1 & 3 “Tinggal Sertaku”
……………(bait ke 3 berdiri)……………

9) Berkat : Oleh Ibu.
“Kasih anugerah selamat dan sejahtera dari Yesus Kristus, kiranya menyertai kehidupan kita dengan segala baik
mulai malam ini, besok dan selamanya. Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Jumat, 14 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, Ny Dua Sabat Lama, Ny Suara
Gembira, Ny Seruling Emas dan Kidung Jemaat
 Lilin dinyalakan

1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Damai di keluarga………..Kemuliaan bagi Allah,
Kita berkumpul kembali untuk beribadah, memuliakan Tuhan dan mendengar sabda firman‟Nya, tenangkan hati dan
diri kita dan kita hendak memulai ibadah kita, untuk itu disilakan berdiri dan kita sama-sama memuji Tuhan dengan
pujian yang berkata, “Satukanlah Hati Kami” atau Ny. Mazmur No. 84 :1 “Alangkah Elok Rumah’Mu”

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa……, Tuhan Yesus sebagai keluarga, kami telah berkumpul untuk beribadah kepada‟Mu, kami siap
untuk memuji dan memuliakan nama‟Mu di malam ini, untuk itu bersehati kami kiranya ibadah ini terjadi di dalam
nama Tuhan Yesus Kristus sumber hidup kami. Amin.

(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Ibu.

Ny. Mazmur No. 84 : 3 “Yang Diam Dalam Rumah’Mu”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Mari kita berdoa………… Sebagai persekutuan di malam ini kami rindu untuk membaca firman‟Mu, beri kami hikmat
ya Tuhan agar kami mampu memahami apa isi kebenaran firman‟Mu bagi kami. Amin.

Pembacaan Alkitab : “MARKUS 4 : 26 – 29”

5) Renungan : Oleh Bapak.

“BENIH YANG TUMBUH”

Kehidupan orang percaya pasti pernah merasakan apa itu kecewa, apa lagi di saat melakukan pekerjaan baik
dikantor atau pekerjaan dalam pelayanan yang tidak maksimal sehingga cenderung mengakibatkan kita merasa
bersalah dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Mengapa demikian? Hal ini sering terjadi dalam setiap kehidupan
orang percaya, karena sering beranggapan bahwa keberhasilan dan kesuksesan dalam melakasanakan pekerjaan
adalah bagian dari hasil kepintaran dan kekuatan kita, apalagi kita sering kali mengukur setiap pekrajan atau
pelayanan kita dilihat dari besar dan kecilnya pekerjaan tersebut.

Bacaan kita malam ini mengajarkan kita agar bisa menjadi benih yang tumbuh dengan mengenal dan
menghargai apa yang menjadi kehendak Allah. Dalam menjalani setiap proses pekerjaan yang kita kerjakan baik di
kantor dan juga pekerjaan kita dalam pelayanan ditengah-tengah jemaat. Ada beberapa pokok penting yang akan
kita belajar mengenai benih yang tumbuh yaitu :

Pokok pertama : Kesuksesan suatu pekerjaan baik di kantor atau pekerjaan pelayanan di jemaat sepenuh
merupakan milik Allah atau sepenuhnya merupakan pekerjaan Allah tidak dilihat dari usaha kita, kita dapat
berupaya, tetapi pertumbuhan atau perkembangannya tergantung sepenuhnya pada karya Allah. Artinya benih
itu akan tumbuh subur dan menghasilkan apabila kita tetap teguh akan iman percaya kita kepada Yesus Kristus
tanpa harus mengandalkan kekuatan dan kepintaran kita.
Pokok kedua : Benih yang tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang baik dilihat dari seberapa besar
hidup kita mengenal Allah dan melibatkan Allah berkehendak dalam setiap pekerjaan dan pelayanan kita.
Pokok yang ketiga : lakukanlah pekerjaan dan pelayanan kita sekecil apapun itu pekerjaannya dengan sepenuh
hati, dan biarkanlan TUHAN yang menjadikan setiap proses pekerjaan dan pelayanan kita menjadi benih yang
tumbuh besar setrurut kehendak‟Nya. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Kita memuji Tuhan bersama-sama dengan menyanyi Ny. Rohani No. 132 : 3 “Kar’na Segala Tumbuhan”

7) Doa Syafaat : Oleh Anak.
Mari kita berdoa…… Bapa kami yang disurga, bapa yang kami puji dan muliakan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Bersyukur kami dimalam ini atas kasih dan sayang‟Mu dalam hidup kami sekeluarga, kami percaya bahwa kasih
dan sayang Tuhan tidak pernah meninggalkan kehidupan kami, namun kasih dan sayang Tuhan terus menjaga dan
memlihara kehidupan kami.
Di malam ini kami berdoa bagi kehidupan seluruh warga jemaat GKI Di Tanah Papua yang sedang beribadah memuji
dan memuliakan nama‟Mu, sekiranya Tuhan sertai dan lindungi setiap keluarga-keluarga Kristen yang terus setia,
taat jujur, adil dalam kehidupan mereka, Tuhan terus beri kuat dan sehat Dalam kehidupan dan kerja mereka agar
mereka terus menjadi keluarga-keluarga yang mencerminkan kasih Allah bagi banyak orang. Berdoa kami juga bagi
para hamba-hamban‟Mu baik pendeta, guru jemaat, guru injil, guru sekolah minggu dan para penatua serta syamas
yang dengan setia selalu melaksanakan tugas pelayanan dengan segala baik, Tuhan selalu beri kuat dan sehat bagi
kehidupan dan kerja mereka bahkan keluarga mereka Tuhan pelihara.

Bapa di Sorga, kami berdoa juga bagi situasi dan kondisi keadaan papua dan papua barat mengenai situasi dan
kesehatan seluruh, bersehati kami ya Tuhan sekiranya pengasihan terjadi bagi kehidupan kami semua dalam
menghjadapi situasi ini. Tuhan tolong anak-anak Tuhan yang Engkau tetapkan untuk menjadi seorang pemimpin di
tanah ini, ajarilah mereka untuk selalu kerja jujur, adil dan setia, beri mereka kuat dan sehat untuk bisa mangatasi
situasi kesehatan yang sedang terjadi.
Terima kasih ya Tuhan, berdoa kami juga untuk persembahan kami ini ya Tuhan, kiranya Engkau boleh memberkati
dan mengkuduskan pemberian kami ini, agar dapat menjadi alat yang berguna untuk menunjang setiap pelayanan
di tengah-tengah jemaat. Terima kasih ya Tuhan ini doa kami, demi kristus Allah yang hidup kami berdoa dan
bersyukur. Amin.

8) Pujian : Oleh Bapak.
Kita memuji Tuhan bersama-sama dengan menyanyi Ny. Rohani No. 189 : 1 & 3 “Serikat Persaudaraan”

……………(bait ke 3 berdiri)……………

9) Berkat : Oleh Bapak.
“Kiranya TUHAN yang pemeliharaan‟Nya begitu baik dalam kehidupan kita, terus menjaga dan melindungi kita
dengan rahmat‟Nya mulai malam ini terus sampai selama-lamanya. Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Sabtu, 15 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, Ny Dua Sabat Lama, Ny Suara

Gembira, Ny Seruling Emas dan Kidung Jemaat
 Lilin dinyalakan

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Syaloom………..Damai di hati.
Sungguh indah kasih dan sayang Tuhan bagi keluarga kita, sehingga malam ini kita semua masih diberikan
kesempatan bisa berkumpul untuk beribadah, untuk itu tenangkan hati kita dan kita saat teduh sejenak..…
Terimakasih, untuk memulai ibadah, disilakan berdiri dan kita memuji Tuhan bersama dari dalam : Ny. Seruling
Mas No. 27 : 1 “Enam Hari Banting Tulang”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Mari kita berdoa…. Bersyukur bagiMu Tuhan Yesus atas kasih dan penyertaan‟Mu sepanjang hari ini, kami terus
dijaga dan dilindungi oleh Engkau, di malam ini kami sebagai keluarga telah berkumpul untuk beribadah, bermohon
kami sekiranya ibadah yang kami laksanakan terjadi menurut kasih dan kehendak‟Mu. Amin.

(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Anak.
Kita memuji Tuhan bersama-sama dengan menyanyi Ny. Seruling Mas No. 27 : 2 “Dengan Otak Dengan Tangan”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.
Mari kita berdoa……… Tuhan Yesus saat ini kami mau membaca dan merenungkan kebenaran firman‟Mu, pimpin dan
tuntunlah kami dengan roh dan hikmat agar kami mengerti dan mampu melakukan firman‟Mu dalam hidup dan
kehidupan kami setiap hari. Amin.

Pembacaan Alkitab : “LUKAS 19 : 1 – 10”

5) Renungan : Oleh Ibu.

“IMAN YANG MENYELAMATKAN”

Kisah atau cerita Zakeus merupakan sebuah cerita yang sering kita dengar, apa lagi kisah ini sering di ceritakan
oleh para guru-guru sekolah minggu bagi anak-anak sekolah minggu untuk didengarkan dan bisa dilakukan dalam
hidup dan kehidupan mereka setiap hari. Dan juga dibalik cerita ini sebenarnya mengajarkan kita sabagai orang
percaya mengenai suatu usaha iman yang menyelamatkan kehidupan orang percaya, jika berbicara mengenai iman
itu berarti berbicara menegenai suatu keyakinan yang kita imani dalam hidup dan kehidupan kita selaku orang
percaya, pertanyaanya? Apa bentuk usaha kita akan iman percaya kita terhadap TUHAN. Ada 3 hal penting yang kita
belajar dari bacaan kita malam ini mengenai “Iman Yang Menyelamatkan” yaitu :
1. Hal yang pertama : Iman yang menyelamatakan dilihat dari usaha kita untuk mengenal Yesus, zakeus merupakan

seorang pemungut cukai yang kaya ia tidak melihat status sosial dan status pekerjaannya untuk berusaha
mengenal Yesus, sekalipun kemudian, ia tidak berhasil karena terhalang oleh banyaknya orang yang menutup
jalan untuk mengenal siapa itu Yesus. Artinya sebagai orang percaya kita diajarkan untuk bisa berusaha
mengenal siapa itu Yesus dalam hidup kita tanpa harus melihat status pekerjaan dan jabatan kita. Jika ada usaha
pasti ada kemauan sekalipun akan diperhadapkan dengan berbagai banyak halangan dan rintangan yang kita
lewati dikemudian hari.
2. Hal yang kedua : iman yang menyelamatkan dilihat dari bagaimana kita mau menerima kehendak Yesus terjadi
dalam kehidupan kita setiap hari.
3. Iman yang menyelamatkan dilihat dari bagaimana cara kita menerima Yesus hadir dalam kehidupan keluarga
kita hari lepas hari.

Yesus memberkati dan menyelamatkan Zakeus karena dilihat dari usaha dan kemauan zakeus untuk mengenal
siapa itu Yesus. Pertayaan perenungan kita malam ini apakah kita mampu melakukan apa yang dilakukan Zakeus,
dalam hidup dan kerja kita agar kita juga mendapat berkat dan selamat dalam hidup dan kerja kita hari kepas hari.
Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Bapak.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Ny. Rohani No. 130 : 1 &
2 “Kepada Tuhan Jua”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Ibu.
Kita memuji Tuhan bersama-sama dengan menyanyi Ny. Rohani No. 86 : 1 – 3 “Ya Tuhan Bimbing Aku”

……………(bait ke 3 berdiri)……………
9) Berkat : Oleh Ibu.

“Kiranya Anugerah dari Tuhan Yesus Kristus, pengasihan dari Allah Bapa dan Persekutuan dengan Roh Kudus
menyertai kita sekalian. Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA

Tata Ibadah Dalam Keluarga

Minggu, 16 Agustus 2020
 Persiapan Ibadah :

 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara

Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Disilakan berdiri dan kita menyanyi Ny. Rohani No. 97 : 1 “Tuhan Allah Hadir”

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Mari Kita Berdoa : “Tuhan Yesus yang maha baik, kami bersyukur kepada-Mu atas penyertaan dan cinta kasihMu kepada
kami, dan saat ini kami hendak beribadah, kiranya ibadah di saat ini mau terjadi hanya dalam Nama Allah, Yesus Kristus
dan Roh Kudus. Amin.”
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Ibu.
Mari kita menyanyi : Ny. Rohani No. 97 : 3 “Nyanyikanlah Puji-Pujian”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Sebelum membaca Alkitab, mari kita berdoa… Tuhan kami akan membaca firmanMu beri kami hikmat sehingga kami
dapat mengerti dan melakukan firmanMu, hanya dalam namaMu saja kami berdoa. Amin.

Kita akan membaca Firman Tuhan : “ULANGAN 16 : 18 – 20”

5) Renungan : Oleh Bapak.

“MELAKUKAN YANG BENAR”

Persekutuan yang Kristus kasihi, dengan hal seperti apakah sesuatu dianggap itu benar? (bertanya kepada
keluarga) ataukah perbuatan seperti apa yang di anggap itu adil? (bertanya kepada keluarga), terkadang ada dari
antara kita itu seringkali tidak memahami dan mengeri dengan baik apa itu kebenaran dan apa itu keadilan, mengatar
kita untuk lebih lagi memahi Firman Tuhan di saat ini, ada seorang lelaki yang telah di penjarakan selama kurang lebih 18
tahun karna di tuduh membunuh. Dalam tahun berjalan ia pun tidak membantah dan selalu menuruti apa yang harus
dilakukan di dalam penjara. Selain itu juga selama di dalam penjara ia pun menghabiskan waktu dengan membaca buku
dan berdoa agar meminta keadilan atas tuduhan yang didapat. Ada juga seorang pengacara yang berusaha untuk
menyelesaikan masalah ini dengan tuntas, pengacara ini mencari segala dokumen agar menjadi barang bukti ketika nanti
harus ke pengadilan untuk sidang. Sampai pada akhirnya proses selama 18 tahun akhirnya ia pun harus naik sidang.
Dengan apa yang sudah dilakukan oleh pengacara tadi dan sungguh-sungguh akhirnya ia pun bebas dari segala tuduhan.
Sampai pada akhirnya lelaki ini juga tahu bahwa di balik semua ini ada kerjasama dan saling sogok dengan uang agar
semua yang benar itu ditutupi dan tidak ada keadilan. Ketika kita bersama mendengar dari sebuah cerita tadi tidak beda
jauh dengan pembacaan kita di saat dimana bangsa Israel diminta untuk melakukan suatu yang benar dan tidak
memutarbalikkan keadilan, berkata yang benar. Pada ayat 19 ini merupakan suatu larangan yang di awali dengan kata
jangan berarti dengan jelas bahwa hal yang tidak boleh di lakukan sama sekali oleh bangsa Israel, sebab suap membuat
buta mata orang-orang bijaksana dan membalikkan perkataan orang-orang benar. Sebab semuanya itu ada tidak akan
pernah ada keadilan. Sehingga yang menjadi penegasan pada ayatnya yang ke 20, bahwa harus mencari keadilan itu yang
harus dikejar tidak ada yang lain lagi, agar mereka hidup di tempat atau negeri yang TUHAN ALLAH berikan kepada
mereka, dan itu janji pasti dan benar yang sudah disediakan asalkan mereka hidup dan melakukan apa yang di
perintahkan dengan adil dan benar.

Lalu bagaimana dengan kehidupan kita, masihkah kita hidup dengan melakukan sesuatu yang tidak adil atau
mengeluarkan kata-kata yang tidak benar ataukah kita masih saling menerima atau memberikan suap untuk menutupi
kesalahan kita atau bekerja sama agar kita tidak disalahkan. Nah, pembacaan di saat malam ini menjadi perenungan
yang sangat penting dalam proses kehidupan kita, kalau saja kita mau mengikuti apa yang Tuhan mau maka dengan cara
seperti inilah yang Tuhan inginkan dari kita untuk berlaku adil dan benar melakukan segala sesuatu yang benar. Atau
apakah ini hal yang sulit dan rumit bagi kita ketika di perhadapkan dengan sesuatu atau sebuah pilihan. Tapi ingat bahwa
proses yang kita lakukan dan yang kita lalui Tuhan sedang melihat dan memperhitungkan itu semua. Jadi, marilah kita
mengikuti apa yang diingikan Tuhan, tetapi juga apa yang di perintahkan Tuhan agar supaya Tuhan selalu menyediakan
berkat-berkat yang tanpa disadari itu akan ada dan hadir dalam hidup kita. Kiranya Tuhan Memberkati kita dengan
firmannya. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Ny. Pujian “Memuji
Tuhan Selalu”
Memuji Tuhan selalu mari kita puji Dia.
Memuji Tuhan selalu mari kita puji Dia.
Sukacita! mari kita puji Dia!
Sukacita! mari kita puji Dia!

7) Doa Syafaat : Oleh Anak.
“Doa Bapa Kami” Bersama-sama

8) Pujian : Oleh Anak.
Disilakan berdiri dan kita menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 446 : 2 “Setialah” atau Ny. Rohani No. 134 : 2 “ Tuhan
Janganlah Biarkan”

9) Berkat : Oleh Bapak.
Mari kita berdoa memohon Berkat Tuhan : “Kasih karunia dan damai sejahtera kiranya menyertai dan melindungi kita
semua mulai dari saat ini sampai selamanya. Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Senin, 17 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara

Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Disilakan berdiri dan kita menyanyi Ny. Rohani No. 119 : 1 “Jemaat Memuji Tuhannya”

2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.
Mari Kita Berdoa… “Tuhan Yesus yang maha baik, kami bersyukur kepada-Mu atas penyertaan dan cinta kasihMu
kepada kami, dan saat ini kami hendak beribadah, kiranya ibada di saat ini mau terjadi hanya dalam Nama Allah,
Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.”

(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Bapak.
Mari kita menyanyi Ny. Rohani No. 119 : 7 “Syukur dan Puji bagi-Mu”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Mari kita berdoa… Di saat ini Tuhan kami akan membaca firman urapi kami dengan kuasa Roh KudusMu agar kami
tidak hanya sekedar membaca, mendengar saja tapi kami dapat mengerti dan memahami maksud firmanMu dalam
hidup kami, ini kami Tuhan kami siap untuk membaca Firman Tuhan. Amin.

Kita akan membaca Firman Tuhan : “YOHANES 15 : 1 – 8”

5) Renungan : Oleh Ibu.

“YESUSLAH POKOKNYA”

Dalam segi kehidupan yang kita jalani atau yang kita pahami dengan baik atau bahkan yang kita lihat, jikalau
pohon yang kering dan daun-daunnya tidak ada sampai buahnya juga tidak berbuah apa yang kita lakukan dengan
pohon tersebut?

Sudah pasti yang kita pikirkan adalah tebang saja pohonnya tidak usah dibiarkan karna kalau di pandang
tidak bagus. Atau tanaman bunga yang kita lihat daunnya sudah menguning namun daun yang lain masih hijau,
pasti kita potong atau bersihkan daun yang kuning supaya tidak tersebar dan merusak daun yang lain. Dengan
seperti itulah pembacaan kita di saat ini yang dimana Yesus memberikan suatu perumpamaan kepada murid-murid
pada saat itu. Yesuslah sebagai Pokok anggurnya dan sudah pasti bahwa yang menjadi pengusaha itu adalah Allah
Bapa. Dalam perumpamaan atau kiasan ini Yesus menggambarkan dirinya dan Allah bapa agar murid-murid bisa
lebih memahami apa yang di maksudkan oleh Tuhan Yesus. Ia pun mengatakan setiap rating-ranting yang tidak
berbuah dipotong dan sebaliknya yang berbuah di bersihkan supaya ia lebih berbuah banyak. Dengan halnya
mereka yang sudah bersih karena Firman, di sini ada suatu penegasan Yang Yesus katakan kepada mereka bahwa
mereka tinggal di dalam Dia maka sudah pasti Tuhan tinggal di dalam mereka. Lewat bacaan di saat ini dimana kita
diajak untuk hidup dan tekun di dalam Yesus karna kalau kita hidup tanpa Dia maka semuanya akan sia-sia, apapun
yang kita minta juga tidak akan sia-sia tapi akan di jawab Tuhan, karena kehidupan kita akan membawa berkat
berbuah banyak. Sekarang pilihan ada pada kita. Mau menjadi ranting yang tidak berbuah lalu dipotong atau jadi
ranting yang berbuah dibersihkan agar berbuah banyak. Marilah hidup kita tinggal di dalam Dia maka Tuhan juga
ada di dalam Kita. Dan kehidupan kita membawa berkat bagi setiap orang. Tuhan Memberkati kita dengan
FirmanNya. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Ny. Pujian “Yesus
Pokok”

Yesus Pokok dan kita carangnya, tinggallah di dalam Dia
Yesus Pokok dan kita carangnya, tinggallah di dalam Dia
Yesus Pokok dan kita carangnya, tinggallah di dalam Dia

Pastilah kau akan berbuah

**Yesus cintaku, ku cinta kau, kau cinta Dia
Yesus cintaku, ku cinta kau, kau cinta Dia

Yesus Pokok dan kita carangNya, tinggallah di dalam Dia
Yesus Pokok dan kita carangNya, tinggallah di dalam Dia
Yesus Pokok dan kita carangNya, tinggallah di dalam Dia

Pastilah kau akan berbuah!

7) Doa Syafaat : Oleh Anak.
Mari kita berdoa… Segala Puji dan syukur kami panjatkan ke hadiratMu atas setiap penyertaan Tuhandalam
kehidupan kami secara khusus dalam keluarga terlebih lagi Tuhan dalam setiap pribadi kami hari lepas hari, saat ini
Tuhan kami telah membaca FirmanMu kiranya Tuhan bri hikmat sehingga firmanMu tetap tanam dalam hati kami
menjadi dasar bagi kami untuk selalu tetap berpegang pada firmanMu urapi kami dengan kuasa Roh kudusMu.
Sebagai tanda ungkapan syukur Tuhan, kami telah memberikan persembahan kiranya Tuhan memberkati untuk
menunjan pekerjaan pelayananMu, di tengah-tengah jemaat,klasis maupun di aras sinode, kami berdoa bagi setiap
orang yang di percayakan memegang keuangan dan mengelolanya kiranya Tuhan beri selalu kesehatan dan
kekuatan terlebih keluarganya, dan juga takut akan Tuhan. Kamipun menyerahkan kehidupan kami menjadi
persembahan yang hidup dan yang berkenan di hadapan Tuhan demi hormat dan kemuliaanMu. Tuhan yang maha
baik, tak henti-hentinya kami terus berdoa satu hati menyerahkan setiap keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
kami, lingkungan kami sekitar tetapi juga keadaan yang sedang berjuang melawan corona maupun
masalah-masalah yang terjadi, kiranya Tuhan turut berperkara di dalamnya, agar semua dapat terselesaikan dengan
baik. Tuhan tegurlah kami dengan caraMu sendiri ketika kami berpaling dariMu. Lalu Tuhan pakailah setiap
kehidupan kami agar kami menjadi berkat bagi setiap orang. Ini Doa kami Tuhan, malam menjadi bagian dalam
hidup kami dan sebentar lagi kami akan beristirahat Tuhan jaga lindungi dan pagari rumah kami dengan malakat
kasihMu agar kami istrahat di mala mini dengan baik dan bangun di pagi hari menyambut hari yang baru di situ
namaMu puji dan dipermuliakan. Terima kasih Tuhan, inilah Doa Syukur dan syafaat kami. Kami yakin dan percaya
doa kami Tuhan akan jawab tidak cepat, tidak lambat tetapi indah pada waktunya. Ampunkan segala dosa yang
telah kami perbuat. Demi Kristus kami telah berdoa. Amin.

8) Pujian : Oleh Anak.
Disilakan berdiri dan kita menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 356 : 1 “Tinggalah Dalam Yesus” atau Ny. Rohani
No.183 : 1 “Pasti Akan Di Genapkan”

9) Berkat : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa memohon Berkat Tuhan : “Kasih Karunia dari Allah Bapa, Anugerah dan Damai Sejahtera dari Yesus
Kristus dan Penyertaan kuasa Roh Kudus, kiranya memberkati, melindungi dan memimpin kita sekalian dari sekarang
sampai selama-lamanya. Amin.(Dinyanyikan. Amin…Amin… Amin…)

GKI DI TANAH PAPUA

Tata Ibadah Dalam Keluarga

Selasa, 18 Agustus 2020
 Persiapan Ibadah :

 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara

Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Disilakan berdiri dan kita menyanyi Ny. Mazmur No. 138 : 1 “Bernyanyi Seg’nap Hatiku” atau Ny. Kidung
Jemaat No. 355 : 1 “Yesus Memanggil Mari Seg’ra”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Mari Kita Berdoa : Kami bersyukur Tuhan atas penyertaan Tuhan dalam kehidupan kami sampai sat dan detik ini,
kami berkumpul serasa memuji dan memuliakan dalam Tuhan lewat beribadatan kami di saat ini, untuk itu kiranya
Tuhan ibadah di saat ini, mau terjadi hanya di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.”

(disilakan duduk)
3) Pujian : Oleh Anak.

Mari kita menyanyi Ny. Rohani No. 138 : 2 “Mereka K’lak Menyanyikan” atau Ny. Kidung Jemaat No. 355 : 2
“Hai Marilah Kecil dan Besar”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.
Mari kita berdoa… Tuhan Yesus yang baik, di saat ini kami akan membaca sebagian dari FirmanMu, dan mereflesikan
dalam bentuk permainan bri kami hikmat agar kami mengerti maksud FirmanMu dalam kehidupan kami. Amin.

Kita akan membaca Firman Tuhan : “MAZMUR 119 : 106”

5) Renungan/Game : Oleh Bapak.
“MENCARI KATA TERSEMBUNYI DI ALKITAB”

Siapa cepat dia menang, dalam permainan ini, Inti dari Permainan ini adalah Setiap kita atau masing – masing
orang harus dibekali Alkitab supaya, bisa dengan cepat mencari kata yang tersembunyi di setiap ayat yang sudah
di siapkan. Setiap orang atau petunjuk harus bisa menemukan kata dalam sebuah ayat yang sudah pemimpin
siapkan, jadi siapa cepat yang bisa menebak kata dari clue atau petunujuk saya, maka akan menang, jika dirasa
sudah menemukan kata tersebut, salah satu orang harus angkat tangan dan menjawab kata yang tersembunyi
tersebut.

Contohnya : Apa Kata Ke 5 dari Amsal 13 ayat 20 ? (jawabannya adalah Bijak)
skemanya begini "(1)Siapa (2)bergaul (3)dengan (4)orang (5)bijak akan menjadi bijak tetapi siapa berteman dengan
orang bebal menjadi malang".

Soal :

1 : Apa Kata ke 9 dari Roma 12 ayat 2 ? 7 : Apa Kata ke 7 dari Matius 6 : 4 ?
Jawaban : Berubahlah Jawaban : Maka

2 : Apa Kata ke 5 dari Yohanes 1 : 5 ? 8 : Apa Kata ke 10 dari Lukas 2 : 6 ?
Jawaban : Dalam Jawaban : Bersalin

3 : Apa Kata Ke 10 dari Mazmur 84 : 11 ? 9 : Apa kata ke 8 dari Ayub 6 : 6 ?
Jawaban : Seribu Jawaban : Apakah

4 : Apa Kata ke 10 dari Yeremia 52 : 31 ? 10: Apa Kata ke 4 dari Bilangan 11 : 2 ?
Jawaban : Yehuda Jawaban : Itu

5 : Apa Kata ke 6 dari Yunus 4 : 3 ? 11: Apa Kata ke 5 dari Ulangan 1 : 2 ?
Jawaban : Banyak Jawaban : Dari

6 : Apa Kata ke 2 dari Zefanya 1 : 2 ? 12: Apa kata ke 15 dari Kolose 2 : 12 ?
Jawaban : Akan Jawaban : DIbangkitkan

Renungan : Makna yang dapat kita ambil dari permainan di saat ini. Sebagai orang yang mengimani Yesus
Kristus bahwa dalam setiap kehidupan kita selalu berjalan bersama Tuhan, namun terkadang kita lupa akan Firman
Tuhan itu. Untuk itu marilah kita tetap mengetahui dan memahami setiap Firman dalam hidup kita tidak saja kita
hanya baca tetapi itu menjadi dasar bagi kita semua. karna Yesus Kristus adalah dasar Iman orang Percaya dan
lewat FirmanNya juga menjadi pelita dan terang bagi setiap jalan kita. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita dengan
FirmanNya. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Ibu.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Ny. Rohani No. 95 :
1 “Firman Hu Berprintahlah” atau Ny. Kidung Jemaat No. 387 : 4 “Seluruh Jalan Hidupku”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu.

8) Pujian : Oleh Ibu.
Disilakan berdiri dan kita menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 356 : 1 “Tinggalah dalam Yesus” atau Ny. Rohani
No.183 : 1 “Pasti Akan Di Genapkan”

9) Berkat : Oleh Anak.
Mari kita memohon Berkat Tuhan : “Menyanyi Ny. Rohani No. 19 “Berkati Dan Lindungi Kami”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Rabu, 19 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Disilakan berdiri dan kita menyanyi Ny. Rohani No. 144 : 1 “Segala Benua dan Langit” atau Ny. Kidung Jemaat
No. 407 : 1 “Tuhan Kau Gembala Kami”

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Mari Kita Berdoa : “Tuhan, kami bersyukur kepada-Mu atas penyertaan dan cinta kasihMu kepada kami, dan saat ini
kami hendak beribadah, kiranya ibada di saat ini mau terjadi hanya dalam Nama Allah, Yesus Kristus dan Roh
Kudus. Amin.”
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Ibu.
Mari kita menyanyi Ny. Rohani No. 144 : 2 “Sesungguhnya Yesus” atau Ny. Kidung Jemaat No. 407 : 3
“JanjiMu Kau Trima Kami”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Mari kita berdoa… Kembali Tuhan kami menghampiri tahta kekudusanMu, saat ini kami hendak membaca sebagian
dari FirmanMu, beri kami hikmat agar kami mengerti dengan baik FirmanMu. Amin.

Kita akan membaca Firman Tuhan : “ 2 KORINTUS 1 : 20”

5) Renungan : Oleh Anak.

“PASTI DAN BENAR”

Persekutuan Yang diberkati Tuhan, apa yang kita pahami dengan kata “Ya” atau kata “Amin”? Siapa yang bisa
katakan silakan.

Lihat dalam bacaan kita di saat ini lewat pembacaan 2 Korintus 1 : 20. Dengan jelas ada 2 kata yang
sebenarnya berbeda tetapi mempunyai suatu kepastian atau makna yang dalam meyakini dan membenarkan
sesuatu. Disini kita lihat apa yang yang surat Paulus katakan kepada Jemaatnya di Korintus bahwa Kristus itu adalah
“Ya” yang berarti bahwa pasti bagi semua janji Allah, begitu juga sebabnya oleh Dia yaitu Kristus Tuhan kita dengan
yakin mengatakan “Amin” yang berarti benar untuk memuliakan Allah. Begitu juga halnya ketika kita berdoa dan di
akhiri dengan kata “ Amin” yaitu pasti dan benar kita yakin akan setiap doa yang kita naikkan kepada Tuhan yang
pasti kita sunggu-sungguh akan di kabulkan.

Seperti halnya dalam setiap kehidupan kita dan untuk menyakinkan orang kita dengan tegas megatakan
Ya…Ya…. Atau kita katakan pasti atau juga benar dengan ekspresi tubuh atau muka kita untuk meyakinkan orang
lain. Dengan belajar dari firman Tuhan dan memahami setiap kata yang ada dalam Firman Tuhan. Itu mempunyai
makna dan arti tertentu. Jikalau kita benar menyakini bahwa Tuhan itulah Juruselamat kita maka, pasti dan benar
Tuhan selalu ada dalam kehidupan kita dan selalu memuliakan Tuhan dengan setiap apa yang kita lakukan demi
hormat dan kemulian. Kita tau bahwa “Ya” dan “Amin” mengungkapkan keyakinan dan kasih setiaan Allah serta
kepastian janji-janji-Nya. Itulah suara iman, yang meneguhkan lagi dan menyatu dengan diri dan kebenaran Injil
Kristus yang tak tergoyahkan. Untuk itu marilah dengan keyakinan yang kita miliki akan kepastian dan kebenaran
itu akan Tuhan kita, maka memuliakan Allah dengan setiap apa yang kita lakukan agar janji Allah itu di berikan
kepada kita tepat pada waktunya. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Kita akan memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita menyanyi bersama Ny. Kidung Jemaat
No. 402 : 1 “Kuperlukan Juruslamat” atau Ny. Rohani No. 132 : 7 “Tidak Terbalas KasihNya”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Bapak.
Disilakan berdiri dan kita menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 402 : 3 “Kuperlukan Juruslamat” atau Ny. Rohani
No. 131 : 1 “Pimpin aku Tuhan Hua”

9) Berkat : Oleh Bapak.
Mari kita memohon Berkat Tuhan : “Anugerah Tuhan kami Yesus Kristus menyertai dan melindungi kita mulai saat
ini terus kekal sampai selama-lamanya. Amin.

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Kamis, 20 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny Mazmur, Ny Rohani, Ny Dua Sabat Lama, Ny Suara

Gembira, Ny Seruling Emas dan Kidung Jemaat
 Lilin dinyalakan

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Syaloom………..Damai di hati.
Segala puji dan syukur bagi TUHAN atas kasih dan sayang‟Nya sehingga sebagai keluarga kita dapat berkumpul di
malam ini dengan segala baik untuk beribadah, untuk itu disilakan berdiri dan kita memuji Tuhan bersama dari
dalam Ny. Rohani No. 16 : 1 & 2 “Sekarang B’ri Syukur”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Mari kita berdoa…. Tuhan kami mau beribadah dimalam ini, bermohon kiranya ibadah kami ini dipimpin oleh
penyertaan kasih‟Mu. Amin.

(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Anak.
Kita memuji Tuhan bersama-sama dengan menyanyi Ny. Rohani No. 16 : 3 “Muliakan Allahmu”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.
Mari kita berdoa………… Kami mau membaca serta merenungkan firman‟Mu kuasailah hati kami dengan roh dan
hikmat‟Mu agar kami mampu memahami kebenaran firman‟Mu. demi Kristus kami bermohon. Amin.

Pembacaan Alkitab : “HOSEA 10 : 12”

5) Renungan : Oleh Ibu.

“HIDUP ADIL DI HADAPAN TUHAN”

Adil merupakan sifat, perbuatan atau perlakuan yang benar dalam kehidupan setipa orang percaya. Entah adil
dalam pekerjaan dikantor, adil dalam pekerjaan pelayanan dan, juga adil dalam kehidupan sebagai keluarga Kristen.
Hdup adil di hadapan Allah artinya hidup benar dan tidak menyimpang dari kebenaran firman dan kehendak Allah.
Bacaan kita malam ini mengajarkan kita mengenai sebuah Hidup Adil Di hadapan Allah, apa itu hidup adil di
hadapan Allah? Bagaimana cara hidup adil di hadapan Allah dan mengapa sebagai orang percaya kita harus hidup
adil di hadapan Allah?. Ada 3 hal penting yang kita belajar mengenai hidup adil di hadapan Allah yaitu :

Orang percaya yang hidup adil di hadapan Allah, hidup dan kehidupannya berjalan tidak menyimpang akan
kebenaran firman dan kehendak‟Nya.
Orang percaya yang hidup adil di hadapan Allah selalu mencerminkan Kasih Allah dalam hidup dan kerja.
Orang percaya yang hidup adil di hadapan Allah selalu setia mencari TUHAN lewat persekutuan ibadah-ibadah.

Allah selalu menjamin keselamatan anak-anak-Nya melalui anugerah Yesus Kristus. Allah juga menjanjikan
pemeliharaan menyeluruh atas seluruh kehidupan kita di dunia ini. namun jikalau kita menolak untuk hidup benar
di hadapan Allah, itu berarti sebagai orang percaya tanpa disadari kita sedang menolak Allah dalam kehidupan kita
setiap saat. berlakulah hidup adil di hadapan Allah agar kehidupan keluarga kita terus diberkati dan diselamatkan.
Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Bapak.
Sebagai tanda syukur, kita akan memberi persembahan dan kita menyanyi Ny. Rohani No. 76 : 6 “Kasih Allah Suci
Kuat”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Ibu.
Disilakan berdiri dan kita memuji Tuhan bersama-sama dengan menyanyi Ny. Kidung Jemaat No. 450 : 1 & 2
“Hidup Kita Yang Benar” atau Ny. Rohani No. 83 : 4 “Kukasih Yesus Rela Hatiku”

9) Berkat : Oleh Ibu.
“Kiranya TUHAN Allah menjaga dan memberkati kehidupan kita dengan kasih‟Nya mulai malam ini dan selamanya.
Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Jumat, 21 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu
Syaloom…..
Kita akan beribadah kepada Tuhan. Untuk itu, disilakan berdiri dan kita menyanyi dari Ny. Rohani No. 3 : 1
“Hormat Bagi Allah Bapa”

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Kita Berdoa…… penyertaan yang sungguh luar biasa kami rasakan dan memang benar tidak ada kesanggupan kami
balasakan karena dosa yang kami lakukan. Namun, saat ini kami mau beribadah sebagai wujud syukur, ampunilah
dosa kami ya Tuhan supaya ibadah yang kami laksanakan saat ini berkenan kepada-Mu. berkati, tuntun dan sertailah
ibadah ini dari awal sampai berakhirnya terjadi dengan nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Ibu.
Ny. Rohani 3 : 2 “Hormat Bagi Raja Sorga”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Mari kita berdoa… Ya Tuhan firman yang hidup, saat ini kami akan membaca dan merenungkan firman-Mu, artikan
itu bagi kami agar kami mampu mengerti dan dengan kuasa Roh Kudus kami mampu malakukan dalam kehidupan
setiap hari. Amin.

Mari kita membaca Firman dari “YESAYA 1 : 21 – 31”

5) Renungan : Oleh Bapak.
“JANGANLAH HILANG KEADILAN DALAM HIDUPMU”

Bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih Allah sebagai umat-Nya sehingga standar kehidupan yang Allah
tentukan juga harus dipenuhi mereka, namun mereka meninggalkan Allah dengan perlakuan yang tidak setia yakni
menyembah para berhala yang bukan Allah mereka. Disebutkan pada ayat 21 bahwa bangsa Israel dulunya adalah
bangsa yang adil dan penuh kebenaran, ayat 22 juga dikatakan perak dan arak sudah tidak seperti dulu yang murni
(jaman itu pedagang israel diwajibkan untuk menjual perak dan arak yang murni namun kemudian tidak ada lagi
kemurnian), bahkan ayat 23 dikatakan bahwa para pemimpin berlaku tidak adil, setiap perkara atau masalah yang
diadukan kepada mereka dan hak-hak yang menjadi milik orang tidak lagi dibela atau diperhitungkan karena
kalakuan mereka yang berkerja sama dengan pencuri yakni dengan menerima suap sehingga orang-orang kecil
tidak akan mampu melawan pemimpin apapun juga hak dan perkara mereka. Akan tetapi, di ayat 24-27
mengatakan Allah akan memulihkan keadaan Isreal sehingga menjadi kota yang adil dan setia kepada-Nya lagi.
Dilanjutkan perkataan Allah pada ayat 28-31 bahwa orang-orang yang melakukan dosa, memberontak dan
meninggalkan Allah akan dihancurkan dan habis lenyap serta orang yang hendak memberi diri menyembah berhala
tidak akan menjadi kuat sebab Allah akan membuat kelemahan kepada mereka artinya bahwa kelakuan yang tidak
benar akan mendapat hukuman atau ganjaran yang setimpal dengan perbuatan yang dilakukan.

Dari pembacaan ini maka sesungguhnya harus menjadi pelajaran penting bagi kita yaitu jangan pernah
meninggalkan Allah. Jaman sekarang mungkin sudah kurang orang-orang yang menggunakan kuasa gelap
sehingga penyembahan berhala seperti itu sudah kurang kita temui meskipun masih ada oleh sebab itu yang
menjadi fokus kita saat ini yaitu meninggalkan Allah dengan perlakuan tidak adil. Berbicara mengenai keadilan
berarti suatu kondisi kebenaran yang nyata dengan tidak berpihak kepada siapapun. Inilah yang menjadi masalah
orang Kristen. Saat jabatan, harta, kekayaan yang melimpah terkadang dapat membuat mereka lupa siapa yang
memberi itu semua bahkan rasa kurang puas pun tetap ada sehingga korupsi yaitu menggambil milik hak orang
lain pun mereka lakukan hanya untuk memuaskan keinginan mereka. Hal ini terjadi bukan hanya di dunia
pemerintahan namun juga di dalam gereja. Ayat 28 – 31 menegaskan bahwa akan terjadi hukuman bagi mereka
yang tidak berperilaku benar dan adil, itu pun berlaku pada kita, siapa yang berbuat salah pasti akan kena hukuman
menurut kehendak Allah oleh sebab itu mintalah hikmat dari Allah agar “Jangan Pernah Hilang Keadilan di dalam
Hati dan Kehidupan Kita Setiap Hari”, Tuhan Yesus menolong. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Ibu.
Untuk menyatakan syukur kita, mari kita berikan persembahan syukur. Mengiringinya kita menyanyi dari Ny.
Mazmur No. 136 : 1 - 3 “Bersyukur dan Pujilah”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu.

8) Pujian : Oleh Bapak.
kita nyanyikan Ny. Rohani No. 165 : 1 & 3, bait pertama dalam keadaan duduk dan bait ketiga dalam keadaan
berdiri. “Yesus Memesan”….

9) Berkat : Oleh Bapak.
“Berkat, Kasih dan Damai Sejahtera dari Tri-Tunggal Allah kiranya selalu menaungi dan memberkati kita sampai
selama-lamanya” Amin.

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Sabtu, 22 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Syaloom .... Damai di hati....
Kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena kita telah dijaga dan dipelihara, sehingga kita boleh tiba pada malam hari
ini. Mari kita siapkan hati kita untuk beribadah kepada Tuhan. Kita bersaat teduh sejenak........ Saat teduh selesai,
terima kasih... Kita berdiri dan memuji Tuhan dari Ny. Rohani 2 : 1 “Ya Tuhan Kami Puji NamaMu Besar”

2) Votum dan Salam : Oleh Bapak.
Ibadah yang dilakukan di tengah-tengah keluarga......... ini, dari awal, pertengahan hingga akhirnya, terjadi dalam
nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
Damai dan sejahtera kiranya atas kita semua dari Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus.

3) Pujian : Oleh Ibu.
Kita memuji Tuhan sekali lagi dari Ny. Rohani 2 : 3 “Ya Kristus Yang Di Tangan Kanan Bapa-Mu”
(disilakan duduk)

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.

Pembacaan Alkitab : “MATIUS 22 : 34 – 40”

5) Renungan : Oleh Ibu.

“KASIH SEBAGAI DASAR PENEGAKKAN KEADILAN”

Keluarga yang Tuhan Yesus kasihi, dalam pembacaan firman Tuhan saat ini, kita menyaksikan bahwa Yesus
menjawab seorang Farisi yang bertanya dengan maksud mencobai Dia (ayat 35-36) . Yesus dengan tepat
menjawabnya. Inti dari Hukum Taurat adalah Kasih kepada Allah dan Kasih kepada sesama.

Semua hukum digenapi dengan satu kata KASIH. Semua kepatuhan dan ketaatan dimulai dari kasih. Tidak
ada sesuatu yang dilakukan benar jika tidak ada kasih. Kebaikan adalah tujuan yang benar dari kasih.

Kasihilah Tuhan Allahmu. Kalimat ini secara tidak langsung mengajarkan kita bahwa Allah adalah
satu-satunya Tuhan yang harus disembah, dipuji dan dimuliakan. Dialah pencipta, pemilik dan penguasa kita.
Dibutuhkan kesungguhan dari kita untuk mengasihi Allah yaitu dengan segenap hati, jiwa dan akal budi.

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kita harus mengasihi, menghargai dan menghormati
semua orang, dan tidak boleh berbuat jahat dan merugikan siapapun. Kita harus memiliki niat baik untuk semua
orang. Dalam setiap kesempatan kita berusaha berbuat baik dan adil terhadap semua orang. Jujur dan tulus
mengasihi orang lain sama seperti mengasihi diri kita sendiri.

Tema mingguan kita kali ini adalah Tegakkan Keadilan. Untuk meujudkan keadilan, dibutuhkan Kasih. Jika
kita sanggup mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita, maka kita juga mampu untuk mengasihi
sesama kita. Kita mampu berlaku adil bagi sesama kita yang lemah, miskin, menderita dan terpinggirkan. Sebaliknya
jika kita tidak berlaku adil bagi sesama kita, disitulah kita gagal mengasihi Allah. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Ibu.
Kita memberikan persembahan kita dengan menyanyikan pujian yang berkata “Kasih Pasti Lemah-Lembut” atau
Ny. Rohani No. 76 : 6 “Kasih Allah Suci, Kuat”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Bapak.
Disilakan berdiri dan kita memuji Tuhan bersama-sama dengan menyanyi Ny. Rohani No. 160 : 1 dan 4
“Tuhan Ambil Hidupku”

9) Berkat : Oleh Bapak.
Anugerah, Berkat, Selamat dan Sejahtera kiranya memberkati kita sekalian. Hari ini, terus kekal, sampai
selama-lamanya... Amin.

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Minggu, 23 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara

Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Syaloom... Damai di Hati
Keluarga yang dikasihi Tuhan, mari kita tenangkan hati dan pikiran kita, lalu kita beribadah kepada Tuhan kita yang
hidup. Bersama kita berdiri dan bernyanyi dari Ny. Rohani No. 94 : 1 “Berhimpun Semua”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Tuhan yang baik. Kami bersyukur kepadaMu, karena sayangMu jua, kami ada sampai saat ini. Kami akan beribadah
kepadaMu. Kiranya ibadah yang kami lakukan saat ini mau terjadi dalam nama Bapa, Anak dan Roh kudus. Amin.

3) Pujian : Oleh Anak.
Kita bernyanyi dari Ny. Rohani No. 94 : 3 “Berdoa dan Jaga Supaya Jangan”

(disilakan duduk)

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak

Pembacaan Alkitab : “YUNUS 2 : 1 – 10”

5) Renungan : Oleh Bapak

“DOA SEBAGAI PENGINGAT KASIH ALLAH”

Keluarga yang dikasihi Tuhan, bila kita membaca kisah Yunus dari pasal pertama, kita dapati bahwa, Yunus
mengingkari panggilan Tuhan untuk pergi ke Niniwe dengan cara melarikan diri ke Tarsis. Sikap Yunus yang
menolak kehendak Allah ini pun berkibat buruk bagi dirinya sendiri. Secara manusiawi, kita bisa saja berpikir bahwa
Yunus binasa. Namun Tuhan berkehendak agar Yunus tetap hidup dan rencana-Nya harus tetap berjalan. Atas
kehendak Tuhan Yunus ditelan oleh Ikan besar, dan ia tinggal di dalam perut ikan tiga hari-tiga malam lamanya
(Yunus 1 : 17).

Dari dalam perut ikan ia berdoa kepada Tuhan. Dalam doanya, ia mennyatakan bahwa Tuhan telah
menolongnya (ayat 2). Setelah itu, ia juga menyatakan bagaimana Tuhan menolong dia dari ombak besar yang bisa
membenamkannya ke dasar laut (Ayat 3-7). Kemudian ia juga menjelaskan mengapa Tuhan menolong dia dan
berjanji memperbaiki kesalahannya (ayat 8-10).Doa Yunus ini hadir dari dalam hati yang penuh penyesalan akan
dosanya. Kesadaran Yunus akan dosanya membawa ia pada sikap yang pasrah dan bersedia menanggung hukuman
tetapi juga pernyataan bahwa apa yang Tuhan buat baginya adalah adil. Ada 3 hal yang bisa kita pelajari dari doa
Yunus ini.
1. Pertama, Ingatlah bahwa kita ada sampai saat ini karena Tuhan yang menolong kita.
2. Kedua. Dosa membuat kita tidak layak di hadapan Allah. Tapi Dia menarik kita dari dalam lumpur dosa lewat

karya penebusan Yesus Kristus di kayu salib. Kita bisa saja ada dalam keadaan seperti Yunus, yang siap terkubur
dalam lautan yang dalam. Kita siap terkubur dalam dalam dosa-dosa kita. Tetapi Allah menolong dan
menyelamatkan kita.
3. Ketiga. Mengapa Tuhan menolong kita? Apa karena perbuatan baik kita? Tidak. Melainkan Tuhan terlalu
mengasihi kita. Manusia adalah ciptaanNya yang paling mulia. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3 : 16).

Dalam hidup ini kita tidak dapat menghindari masa-masa sulit dan penuh kekecewaan, kita pun harus
menyadari bahwa tidak sedikit salah dan dosa yang kita buat. tapi ingatlah kasih Tuhan tidak pernah meninggalkan
kita. Jadikanlah doa Kita sebagai pengingat Kasih Tuhan bagi kita dan berkomitmen untuk hidup lebih baik lagi.
Tuhan menolong kita. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Ibu.
Sebagai tanda syukur kita kepada Tuhan, kita akan memberikan persembahan Syukur kita. Sementara memberikan
persembahan kita, kita bernyanyi dari. Ny. Rohani No. 117 : 1 “Di Gunung dan Di Lembah”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu. (Doa Bapa Kami)

8) Berkat : Oleh Ibu.
Disilakan berdiri dan mari kita memohon Berkat Tuhan dengan Menyanyikan Ny. Rohani No. 18 “Anug’rah
Tuhan Kami Yesus Kristus”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Senin, 24 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Syaloom..... Damai di Hati
Keluarga yang dikasihi Tuhan, memulai ibadah kita saat ini, mari kita bersaat teduh sejenak............... Terima kasih...
Bersama kita berdiri dan bernyanyi dari Ny. Dua Sabat Lama (DSL) No. 136 : 1 “Jam Sembahyang Yang Kudus
atau Ny. Kidung Jemaat 454 : 1 “Indahnya Saat Yang Teduh”
DSL 136 “Jam Sembahyang Yang Kudus”
Jam sembahyang yang kudus Bila engkau keluh
pada Tuhan yang tahu kesusahanmu.
Denganhati beriman Biar dia pergi segra
Klak kau rasa sentosa, duduk disitulah
Reef : Bersembahyanglah Pada Bapanya
Dengan nama Yesus Turut kehendaknya

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa..... Kami bersyukur kepadaMu Tuhan, waktu yang indah Tuhan berikan bagi kami untuk beribadah
di saat ini. Kiranya ibadah ini dari awal sampai akhirnya terjadi dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.

(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Ibu.
Bersama kita menyanyikan Ny. Rohani No. 94 : 3 “Berdoa dan Jaga Supaya Jangan”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.
YA Tuhan yang baik, saat ini kami hendak membaca bagian b‟rita Firman-Mu. Kiranya Roh Kudus menolong kami
agar kami tidak hanya membaca dan mendengar saja, tetapi mampu melakukannya dalam hari-hari hidup kami.
Demi Kristus Firman yang hidup, kami berdoa. Amin.

Pembacaan Alkitab : “YOHANES 17 : 6 – 19”

5) Renungan : Oleh Bapak.

“MENDOAKAN SESAMA”

Keluarga yang dikasihi Tuhan, dalam pembacan kita saat ini, kita dapat melihat suatu kondisi menjelang Yesus
ditangkap. Inilah saat terakhir dimana Yesus akan segera menggenapi misiNya lewat penderitaan dan
kematianNya. Sungguh ini merupakan suatu keadaan yang berat dimana Yesus akan berpisah dengan
murid-muridNya. Setelah meyakinkan para murid tentang jati diriNya dan juga hubunganNya dengan Bapa, IA
berdoa bagi mereka.

Dalam bagian doa Yesus yang kita baca saat ini, Ia berdoa bagi para muridNya. Ia berdoa untuk
mempersiapkan mereka menghadapi setiap tantangan dalam melanjutkan misinya di dalam dunia. Yesus berdoa
agar para murid dan semua orang yang percaya kepadaNya dipelihara dan menjadi satu, agar mereka semua dijaga
dari dunia yang jahat dan juga agar mereka dikuduskan dalam kebenaran. Supaya mereka sanggup dan layak
melanjutkan misi sebagai utusan-utusan Kristus. Tentunya dalam melaksanakan misi Kristus ini mereka akan menjadi
musuh dunia. Untuk itu mereka perlu ditopang dengan doa. Agar mereka setia dan tekun walaupun penderitaan
yang akan ditemui mereka kemudian.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, Yohanes 17 : 6-19 yang kita baca saat ini, memberikan sebuah pelajaran tentang
teladan Yesus Kristus. saat yang paling berat bagiNya sekalipun ia sanggup mendoakan para murid dan semua
pengikutnya.

Bagaimana dengan kita? Tindakan Yesus ini patut kita hayati dalam kehidupan kita. Bahwa dalam keadaan
apapun, kita jangan pernah lupa untuk mendoakan sesama kita. Bukan hanya keluarga dekat saja. Tetapi juga semua
orang yang mengasihi kita bahkan yang membenci kita sekalipun , hamba-hamba Tuhan dan semua orang yang
mengabdikan diri dalam pelayanan gereja Tuhan di tengah dunia ini. Bukan orang yang seiman dengan kita saja
melainkan juga sesama kita yang tidak seiman. Jangan lupakan pemimpin-pemimpin kita biak di Gereja maupun
dalam kehidupan bermasyarakat. Tuhan memberkati kita. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Bapak.
Mari kita memberikan persembahan kita kepada Tuhan. Sementara kita memberi persembahan kita bernyanyi dari
Ny. Rohani No. 158 : 1 & 6 “Isilah Tuhan Hidupku”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.
Mari kita bedoa... Ya Tuhan, Ya Allah kami, kami bersyukur utnuk semua yang berkat telah kami terima, terlebih nafas
kehidupan yang kau berikan, sehingga saat ini kami semua boleh beribadah kepadaMu. Sebagai tanda syukur kami,
saat ini kami bawa persembahan kami di hadapanMu. Kiranya persembahan ini diberkati, dan berguna demi
menopang pelayanan gerejaMu. Ajarlah kami untuk mempersembahkan seluruh karya dan kerja kami sebagai
persembahan yang hidup dan berkenan di hadapanMu. Kami berdoa di saat ini untuk Firman yang telah kami baca,
biarlah roh kudus menolong kami untuk melakukan Firman ini dalam kehidupan sehari-hari kami. Kami berdoa bagi
keluarga kami dimanapun mereka berada kiranya Tuhan selalu menyertai dan menjaga mereka.
Pemimpin-pemimpin kami dari pusat hingga daerah kiranya Tuhan memberkati mereka selalu, memberikan
kekuatan bagi mereka, dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Demikian juga dengan Pemimpin Gereja
kami GKI Di Tanah Papua dan semua Hamba Tuhan juga semua orang yang terlibat dalam pelayanan gerejaMu,
Tuhan berkati setiap kerja dan pelayanan mereka. Kami juga berdoa bagi tenaga medis dan semua pihak yang
bekerja dalam usaha mengatasi penyebaran virus corona, kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi mereka. Kami
juga berdoa bagi saudara-saudara kami yang terkena covid 19, tuhan berkati setiap makanan, minuman dan
obat-obatan yang mereka pakai demi kesembuhan mereka. Penyebaran virus corona yang kami hadapi saat ini,
biarlah semuanya boleh berlalu sesuai dengan kehendakMu saja ya Tuhan. Ini Syafaat kami kepadaMu Tuhan, jadilah
kehendakMu dalam kehidupan kami, terpujilah namaMu kekal selamanya. Amin.

8) Pujian : Oleh Anak.
Keluarga yang Tuhan Yesus Kasihi…. Mari kita berdiri dan bernyanyi dari Ny. Rohani 145 : 1 “Sertai Kami Tuhan”

9) Berkat : Oleh Bapak.
Anug‟rah, Selamat dan Sejahtera kiranya menyertai, menguatkan dan memberkati kami semua, semua orang yang
mengasihi kami bahkan membenci kami sekalipun, mulai dari hari ini t‟rus kekal selama-lamanya... Amin.

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Selasa, 25 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Syaloom, Damai di hati...
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita ada hingga saat ini kar‟na sayang Tuhan bagi kita. Untuk itu, mari kita beribadah,
memuji dan memuliakan namaNya. Dipersilakan berdiri dan kita bernyanyi bersama dari Ny. Rohani No. 107 : 1
“KepadaMu Ya Tuhan Hua”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Mari kita berdoa... Dengan penuh rasa syukur, kar‟na kasih dan sayang‟Mu atas kehidupan kami, kami datang
kepadaMu dalam ibadah kami di malam ini. Biarlah ibadah yang kami lakukan ini, dari awal sampai akhirnya mau
terjadi dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.

3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita menyanyi dari Ny. Rohani No. 107 : 3 “Ku Tahu Siang Malam”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa... Ya Tuhan, Firman-Mu itu pelita bagi kaki kami dan terang bagi jalan kami. Kami rindu
mendengarkan suaraMu lewat Firman yang akan kami baca saat ini. Berfirmanlah bagi kami Ya Tuhan, kami siap
mendengarnya. Demi Kristus Firman yang hidup, kami berdoa. Amin.

Pembacaan Alkitab : “MATIUS 7 : 7” (dibaca 2 kali)

5) Diskusi : Oleh Ibu.

“MENANTI JAWABAN TUHAN”

Keluarga yang dikasihi Tuhan, pada pasal sebelumnya (Matius 6 : 5-15, Tuhan Yesus sudah berbicara
mengenai doa sebagai suatu kewajiban yang diperintahkan. Dan apabila doa itu dilakukan dengan benar, akan
mendatangkan upah. Dalam pembacaan kita saat ini, Yesus berbicara mengenai doa sebagai sarana untuk
memperoleh apa yang kita butuhkan.

Dari pembacaan kita saat ini juga, kita akan berdiskusi dengn tema “Menanti Jawaban Tuhan”. Ada
beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh Bapak/Ibu dan anak-anak :
1. Apa itu doa ?
2. Mengapa kita harus berdoa ?
3. Sesuai dengan pembacaan kita saat ini, menurut Bapak/Ibu dan anak-anak. Bagaimanalah cara kita dalam

menanti jawaban Tuhan atas doa kita?

Diberikan waktu masing-masing menjawab, setelah itu pemimpin diskusi membacakan kesimpulan/jawaban diskusi.

Kesimpulan / Jawaban Diskusi
Apa Itu Doa?
Doa adalah Nafas hidup orang percaya. Doa seperti udara yang kita hirup sehari-hari. Tanpa udara, tanpa doa, kita
tidak dapat bertahan dalam kehidupan rohani kita. Doa adalah sarana kita berkomunikasi dengan Allah. Tempat
dimana kita mencurahkan seluruh isi hati kita dan ungkapan syukur kita kepada Tuhan. Doa juga merupakan proses
membangun relasi antara manusia dengan Tuhan.
Mengapa Kita Harus Berdoa?
Pada pengantar diskusi kita di atas, telah dipaparkan 1 alasan mengapa kita harus berdoa. Kita harus berdoa karena
Allah memerintahkan kita untuk berdoa. Pada pembacaan kita di Ibadah Minggu kemarin, Filipi 4 : 6 juga berbicara
bahwa kita harus menyatakan segala keinginan kita pada Allah dalam doa permohonan dengan ucapan syukur.
Pembacaan kita saat ini juga memberikan suatu pelajaran pada kita bahwa, kita harus berdoa karena Allah
menghendaki doa sebagai sarana untuk memperoleh jalan keluar dalam segala situasi. Allah berjanji bahwa doa kita
tidak akan sia-sia. Doa juag merupakan cara kita membangun hubungan dengan Allah. Untuk itu kita harus selalu
berdoa.
Bagaimana Cara Kita Menanti Jawaban Doa Kita?
Pada ayat 7, ada 3 kata perintah yaitu “Mintalah, Carilah dan Ketoklah”. Dari ketiga perintah ini, ada beberapa hal
yang harus kita pahami, saat kita menanti jawaban Tuhan. yaitu :

- Kesungguhan dan ketekunan kita berjalan seiring dengan keyakinan kita bahwa Allah akan menjawab
doa-doa kita.

- Kita sebagai pendoa dan Allah adalah penjawab doa. Dalam posisi ini kita harus ingat bahwa Allah yang berhak
menentukan apa yang ia berikan kepada kita. Doa bukanlah cara memaksa atau mengatur Allah mengikuti
kemauan kita, melainkan bagaimana kita tunduk pada kehendakNya.

- Minta, Cari dan Ketok, memberi isyarat bagi kita “Tetaplah Berdoa”, miliki kedekatan hati dengan Allah,
sehingga kita pun memahami apa yang IA kehendaki atas kita.

- Bagaimana supaya hati kita dekat dengan Allah? Mulailah dengan Doa, membaca Alkitab, pakailah waktu yang
IA sediakan bagi kita untuk melayaniNya dan menjadi berkat bagi sesama.

6) Persembahan Syukur : Oleh Ibu.
Kita memberikan persembahan kita sambil bernyanyi dari Ny. Rohani No. 154 : 1 “Jika Jiwaku Berdoa”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Bapak.
Disilakan berdiri dan kita menyanyikan Ny. Rohani 154 : 2 “Apa Juga Yang Kautimbang”

9) Berkat : Oleh Bapak.
Kasih Karunia dan Damai Sejahtera dari Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus menyertai kita sekalian,
sekarang dan selamanya. Amin.

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Rabu, 26 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Syaloom.. Damai di Hati... Karena begitu besar kasih Tuhan dalam kehidupan kita, maka kita boleh ada sampai
dengan saatini. Lewat ibadah kita di malah hari ini, mari kita bersyukur, memuji dan membesarkan namaNya..
bersama kita berdiri dan bernyanyi dari Ny. Rohani No. 11 : 1 “Kami Puji Engkau Hu”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Mari kita berdoa... kami bersyukur kepadaMu Tuhan, karena penyertaanMu, kami boleh ada sebagaimana kami ada
di malam ini. Kami hendak beribadah, memuji dan membesarkan namaMu. Kiranya ibadah kami di saat ini jadi dalam
nama Bapa, Anak dan Roh Kudus... Amin.

3) Pujian : Oleh Anak.
Kita bernyanyi dari Ny.Rohani No. 11 : 2 “Suci KeadaanMu”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.

Pembacaan Alkitab : “MATIUS 6 : 5 – 13”

5) Renungan : Oleh Bapak.

“MAKNA DOA BAPA KAMI”

Keluarga yang Tuhan Yesus pembacaan kita di malam hari ini merupakan rangkaian dari Khotbah Yesus di
bukit (Matius 5-70. Dalam Matius 6 : 5-15 secara khusus Yesus berbicara mengenai hal berdoa. Yesus sementara
mengajarkan kepada murid-murid dan semua orang yang ada pada saat itu untuk tidak berdoa seperti kebiasaan
orang-orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat. Bagi Yesus, motivasi doa dari mereka adalah agar mereka dilihat orang,
dipandang religius. Pada ayat 6, Yesus hendak mengajarkan bahwa doa itu bersifat maksud dan tujuan dari doa itu
senditi bukan hanya meminta dan diberi (Transaksional), karena Bapa sudah lebih dulu tahu apa yang kita perlukan
sebelum kita memintanya (ayat 8). Lebih jauh Yesus hendak mengajarkan bahwa doa merupakan sarana
membangun hubungan dengan Allah, layaknya seorang anak dengan Bapanya. Untuk itu tidak usah bertele-tele
seperti orang yang tidak mengenal Allah. Selanjutnya Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami, sebagai orang Kristen,
Doa Bapa Kami ini dianggap doa yang sempurna karena diajarkan langsung oleh Tuhan Yesus. Apa makna dari Doa
Bapa Kami itu sendiri.? Mari kita lihat bersama.

Bagian awal dari Doa Bapa Kami adalah Ucapan syukur dan hormat pada Allah
 Bapa kami yang disurga, Yesus hendak mengajarkan bahwa Allah bukanlah Allah yang jauh (transenden). Tetapi

ia begitu dekat. Ia adalah Bapa kita. Dengan memanggil Allah sebagai Bapa, kita membangun relasi yang begitu
dekat dengan Tuhan.
 Dikuduskanlah nama-Mu, Allah Bapa harus menjadi pusat hidup kita yang paling utama dengan memuliakan
namaNya yang kudus.
 Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga, artinya kita memohon dan berharap
agar kemuliaan dan kehendak Allah nyata terjadi dalam dunia.

Bagian yang berikutnya adalah Permohonan akan keperluan kita
 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, permohonan ini menunjukkan bahwa Allah

memperhatikan dan memelihara kehidupan kita. Permohonan ini juga hendak mengajarkan kita bahwa, apapun
yang Allah berikan kita harus senantiasa bersyukur. Kita percaya bahwa Allah sangat mengenal kita lebih dari kita
mengenal diri sendiri. Allah tahu apa yang kita perlukan dan apa yang cukup bagi kita.
 Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah pada
kami, selain kebutuhan Jasmani, Pengampunan adalah kebutuhan Rohani yang penting bagi kita dari kalimat ini,
Yesus hendak mengajarkan kepada kita bahwa dalam doa kita, kita harus menyadari siapakah diri kita. Kita adalah
manusia yang penuh dengan dosa, butuh pengampunan dan kasih sayang Allah. Allah itu maha pengampun. Ia
mengampuni segala dosa dan salah kita. Jika Allah yang maha kuasa itu mau mengampuni kita, maka kita juga
harus bisa mengampuni orang yang bersalah pada kita.
 Dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat, Kalimat
ini merupakan pengajaran Yesus bagi kita agar kita menyadari bahwa hidup ini penuh dengan berbagai
pencobaan karena keinginan hati kita. Maka kita harus menjaga hati dari keinginan yang jahat. Kita harus melatih
diri kita untuk bergantung pada pertolongan Tuhan. Tanpa Tuhan kita tidak mampu menghadapi cobaan-cobaan
dalam hidup kita.

Bagian yang terakhir adalah Pengharapan akan kemuliaan Allah
 Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan Kuasa, dan Kemuliaan sampai selama-lamanya, pengakuan

akan kemuliaan Allah akan menghibur dan menjamin hidup kita, karena segala kuasa dibumi dan disurga ada
dalam kuasa Tuhan.
 Amin sebagai penutup doa yang berarti ya atau demikanlah terjadi, ini adalah pengungkapan kemauan yang
kokoh untuk melaksanakan kehendak Allah dan memohon kekuatan Allah untuk melakukan segala sesuatu yang
ditugaskanNya dan harapkan dari Kita.

Dari semua yang telah kita pelajari, Kita menemukan bahwa, di dalam Doa Bapa Kami terkandung pengajaran
yang merubah cara pikir dan hati kita. Doa bukanlah soal meminta. Tetapi juga soal membangun relasi dengan Allah,
mengakui kedaulatan Allah, mencari kehendakNya dan membangun komitmen untuk hidup sesuai kehendakNya.
Tuhan menolong kita memaknai Firman ini dalam kehidupan kita hari lepas hari. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Bapak.
Mari kita berikan persembahan kita, sambil memberi persembahan kita bernyanyi dari Ny. Rohani No. 129 : 1
“Karunia Baik Semua”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu.

8) Pujian : Oleh Ibu.
Disilakan berdiri dan mari kita bernyanyi bersama dari Ny. Rohani No. 130 : 5 “Kepada-Nya Serahkan, Beban
Pengurusan”

9) Berkat : Oleh Ibu.
Kiranya Tuhan memberkati kita, Tuhan menjaga dan melindungi kita, dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Kamis, 27 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Syaloom…..
Sebagai ungkapan syukur kita atas kasih-Nya, mari kita beribadah pada-Nya. Untuk itu, disilakan berdiri dan kita
menyanyi dari Ny. Rohani No. 11 : 1 dan 2 “Kami Puji Engkau Hu”

2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.
Kita Berdoa…… Terima kasih untuk anugerah yang Engkau nyatakan dalam menjaga dan melindungi kami setiap
hari. Kami sangat bersyukur dengan semua yang Kau beri sehingga saat ini kami mau beribadah kepada-Mu sebagai
persekutuan keluarga. Tuhan kuatkan kami agar kami tetap berdiri menghadapi beratnya persoalan hidup dan
sertailah ibadah kami dari awal sampai berakhirnya menurut kasih dan kehendak-Mu. Amin.

(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Bapak.
Mari kita menyanyi dari Ny. Rohani 11 : 3 “Bapa Kami, Janganlah”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Mari kita berdoa… Tuhan tolong berikanlah kami hikmat supaya kami mengerti firman yang hendak kami baca saat
ini. Kuatkan kami dengan kuasamu dan tetap ajarilah kami untuk setia berdoa melalui firman-Mu ini. Demi Tuhan
firman yang hidup kami berdoa. Amin.

Mari kita membaca Firman dari “2 RAJA-RAJA 6 : 8 – 23”

5) Renungan : Oleh Ibu.

“KUASA DOA DALAM MENGHADAPI KEKUATIRAN”

Ibarat sapu lidi yang hanya satu saja tidak akan dapat membersihkan sehingga membutuhkan lidi-lidi yang
lain menjadi satu kesatuan agar dapat membersihkan, demikianlah juga manusia tidak dapat melakukan sesuatu
tanpa bantuan orang lain itulah sebabnya manusia disebut sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Sama dengan pembacaan saat ini yang menjadi pernyataan bahwa memang manusia tidak bisa hidup sendiri.

Berdoa adalah cara kita berkomunikasi dan mengandalkan Tuhan. Di dalam doa ternyata memiliki kuasa yang
besar yaitu jawaban doa yang terwujud. Akan tetapi dibalik kuasa doa ada yang namanya Iman (ayat 15-18) yaitu
suatu keyakinan yang sungguh kepada Tuhan akan mendengar dan menjawab doa kita, nabi Elia menjadi contoh
bahwa doa dengan Iman yang sungguh dapat terwujud (1 Raja-raja 17:1 – 18:46) di dalam doanya ia berdoa agar
hujan tidak turun selama 3 tahun 6 bulan (ayat 17) dan kembali ia berdoa agar hujan pun turun (ayat 18) sehingga
doa yang lahir dari iman memang sangat besar kuasanya. Selain itu, manusia yang saling membutuhkan juga
termasuk dalam kuasa doa yaitu saling mendoakan, iman orang lain juga dapat menyelamatkan kita, sehingga
Yakobus mau mengatakan bahwa kita juga memerlukan orang lain untuk mendoakan kita (ayat 14-16) saat kita
sakit atau yang dirasakan penderitaan itu terlalu berat dan membuat kita kuatir apakah kita dapat melaluinya atau
tidak. Bukan hanya saling mendoakan akan tetapi saling mengampuni itu sangat penting karena bagaimana
mungkin kita mau berdoa akan tetapi masih ada marah atau dendam terhadap saudara kita maupun orang lain.
Kuasa Doa dapat menjadikan kita kuat menghadapi penderitaan (ayat 13), dapat menyembuhkan dari sakit (ayat
15a) bahkan dapat mengampuni dosa kita (ayat 15b).

Menjadi makna bagi kita ialah jangan pernah kita meragukan kuasa doa sebab doa yang dari lahir dari iman
dapat menyelamatkan kita dari rasa kekuatiran akan masalah atau tantangan yang berat. selain itu hamba-hamba
Tuhan contohnya pendeta, penatua, majelis, dll dapat kita meminta bantuan dengan mendoakan kita namun
ingatlah tetap percaya pada Tuhan bukan kepada manusia yang mendoakan kita. Untuk itu tetaplah berdoa dan
saling mandoakan dengan iman yang sungguh serta saling mengampuni agar kekuatiran tidak berkuasa menutupi
kepercayaan kita pada Tuhan. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Bapak.
Untuk menyatakan syukur kita, mari kita berikan persembahan syukur. Mengiringinya kita menyanyi dari Ny. Rohani
No. 83 : 1 “Ku Kasih Yesus”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.

8) Pujian : Oleh Ibu.
Sebelum kita mengakhiri ibadah di saat ini, mari kita nyanyikan Ny. Rohani No. 85 : 1 & 2, bait pertama dalam
keadaan duduk dan bait kedua dalam keadaan berdiri. “Ya Tuhan Bimbing Aku di Jalanku”….

9) Berkat : Oleh Ibu.
“Semoga Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus sumber damai sejahtera dan Kasih karunia kiranya selalu memberkati
dan melindungi kita sampai selama-lamanya” Amin.

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Jumat, 28 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara
Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Damai di Keluarga….. Kemuliaan bagi Allah
Kita akan beribadah pada Tuhan di saat ini, untuk itu dipersilakan berdiri dan mari kita nyanyikan Ny. Rohani No.
14 : 1 “Kesukaan Yang Ceria”

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Mari kita berdoa…. Tuhan yang Mahakuasa. Kami sebagai persekutuan keluarga mau beribadah kepada-Mu.
Tuntunlah kami dalam satu kesatuan yang hendak memuliakan dan memuji Engkau dalam ibadah ini sehingga
berkatilah akan ibadah ini dan terjadilah menurut kehendak-Mu. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Ibu.
Bersama kita puji Tuhan dengan menyanyi dari Ny. Rohani No.14 : 3 “T’rang dan Warna”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Anak.
Kita berdoa… Firman yang adalah perkataan Tuhan sebagai pedoman dalam kahidupan kami, untuk itu kami mau
membaca serta merenungkannya, diberkatilah kami dengan kuasa-Mu agar kami mengerti dan terus melakukan
setiap hari. Amin.

Marilah kita membaca bagian Firman Tuhan yang terdapat dalam“YAKOBUS 5 : 13 - 18”

5) Renungan : Oleh Bapak.

“KUASA DOA DALAM MENGHADAPI KEKUATIRAN”

Ibarat sapu lidi yang hanya satu saja tidak akan dapat membersihkan sehingga membutuhkan lidi-lidi yang
lain menjadi satu kesatuan agar dapat membersihkan, demikianlah juga manusia tidak dapat melakukan sesuatu
tanpa bantuan orang lain itulah sebabnya manusia disebut sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan. Sama
dengan pembacaan saat ini yang menjadi pernyataan bahwa memang manusia tidak bisa hidup sendiri.

Berdoa adalah cara kita berkomunikasi dan mengandalkan Tuhan. Di dalam doa ternyata memiliki kuasa yang
besar yaitu jawaban doa yang terwujud. Akan tetapi dibalik kuasa doa ada yang namanya Iman (ayat 15-18) yaitu
suatu keyakinan yang sungguh kepada Tuhan akan mendengar dan menjawab doa kita, nabi Elia menjadi contoh
bahwa doa dengan Iman yang sungguh dapat terwujud (1 Raja-raja 17:1 – 18:46) di dalam doanya ia berdoa agar
hujan tidak turun selama 3 tahun 6 bulan (ayat 17) dan kembali ia berdoa agar hujan pun turun (ayat 18) sehingga
doa yang lahir dari iman memang sangat besar kuasanya. Selain itu, manusia yang saling membutuhkan juga
termasuk dalam kuasa doa yaitu saling mendoakan, iman orang lain juga dapat menyelamatkan kita, sehingga
Yakobus mau mengatakan bahwa kita juga memerlukan orang lain untuk mendoakan kita (ayat 14-16) saat kita sakit
atau yang dirasakan penderitaan itu terlalu berat dan membuat kita kuatir apakah kita dapat melaluinya atau tidak.
Kuasa Doa dapat menjadikan kita kuat menghadapi penderitaan (ayat 13), dapat menyembuhkan dari sakit(ayat
15a) bahkan dapat mengampuni dosa kita (ayat 15b).

Menjadi makna bagi kita ialah jangan pernah kita meragukan kuasa doa sebab doa yang dari lahir dari iman
dapat menyelamatkan kita dari rasa kekuatiran akan masalah atau tantangan yang berat. selain itu hamba-hamba
Tuhan contohnya pendeta, penatua, majelis, dll dapat kita meminta bantuan dengan mendoakan kita namun
ingatlah tetap percaya pada Tuhan bukan kepada manusia yang mendoakan kita. Untuk itu tetaplah berdoa dan
saling mandoakan dengan iman yang sungguh agar kekuatiran tidak berkuasa menutupi kepercayaan kita pada
Tuhan. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Ibu.
Kita berikan persembahan syukur, dan untuk mengiringi persembahan ini, kita nyanyikan Pujian “Kami Bawa Pujian
Ke Dalam Rumah Tuhan” atau Ny. Rohani No. 76 : 2 & 3 “Bapa Kami Jangan Lalu”

7) Doa Syafaat : Oleh Ibu.
Mari Kita Berdoa…..

8) Pujian : Oleh Bapak.
Semua dipersilakan berdiri dan mari kita menyanyikan Ny. Rohani No. 86 : 1 & 4 “Tahanlah dan Berjuang T’rus”

9) Berkat : Oleh Bapak.
“kiranya Anugerah, Damai dan Sukacita dari Tri-Tunggal Allah akan terus memberkati, melindungi dan menyertai
kita untuk tetap setia berdoa dan saling mendoakan dari saat ini sampai selama-lamanya. Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA

Tata Ibadah Dalam Keluarga

Sabtu, 29 Agustus 2020
 Persiapan Ibadah :

 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara

Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Anak.
Syaloom…
Mensyukuri akan segala berkat dan rahmat yang Ia limpahkan untuk itu mari kita beribadah kepada Tuhan. Sebelum
memulainya kita berdiri dan kita menyanyi bersama dalam Ny. Rohani No. 17 : 1 “Ya Bapa Kami Mahabaik”

2) Doa Pembukaan : Oleh Anak.
Kita Berdoa… Bapa yang di sorga, kami manusia biasa yang punya banyak keterbatasan sehingga kami sadar tanpa
Engkau hidup kami menjadi sia-sia. Untuk itulah kami mau terus hidup di dalam-Mu dan saat ini kami akan
beribadah sebagai bentuk kami memerlukan-Mu. berkatilah akan ibadah ini sampai selesai dengan kuasa-Mu. demi
Tuhan yang hidup kami berdoa. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Anak.
Mari kita nyanyikan Ny. Rohani No. 17 : 3 “Hari ini Juga Apalah”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.
Mari kita berdoa… Ya Tuhan Yesus, hendak saat ini Alkitab yang merupakan firman-Mu akan kami baca dan
renungan bersama. Taruhlah hati yang sungguh-sungguh percaya kepada-Mu agar firman ini dapat kami lakukan
setiap hari dengan tuntunan kuasa Roh Kudus. Amin.

Hendak kita baca Kebenaran Firman Tuhan, yang terambil dari “MAZMUR 13 : 1 - 6”

5) Renungan : Oleh Ibu.

“TETAP BERDOA DI TENGAH-TENGAH PENDERITAAN”

Mazmur pasal 13 merupakan ungkapan dari seorang pemazmur yakni raja Daud yang merupakan raja Israel
yang di dalamnya kuasa Roh Allah bekerja sehingga ia tetap menjadi raja yang setia pada Allah. Cerita tentang Daud
pastinya sudah banyak kita baca dan dengar sehingga itu tidak asing di telinga kita. Dan kali ini pemazmur Daud
sedang mengalami penderitaan yang hebat, itu terlihat jelas dari ayat 2-3 yang berkata “Berapa lama lagi?” diulang
sebanyak 4 kali namun tidak dikatakan penderitaan seperti apa yang ia alami, sakit penyakit ataukah peperangan
melawan musuh akan tetapi jika dilihat dari seluruh isi bacaan ini maka dapat dikatakan ini bukanlah mengenai
penderitaan penyakit melainkan saat menghadapi musuh, ini dapat didukung dengan membaca beberapa tafsiran
salah satunya buku yang berjudul Wycliffe. Penderitaan yang dialami pun mengakibatkan ia merasa Allah tidak
mempedulikannya saat ia sangat membutuhkan Allah, mengakibatkan kekuatiran yang dirasakan membuatnya
bersedih hati dan juga membuat musuh meninggikan diri atasnya sehingga timbul keragu-raguan dan perasaan
tertekan yang ia rasakan. Dibalik penderitaan yang dialami, ayat 4-5 menjelaskan bahwa ia tetap berdoa meminta
pertolongan Allah supaya sukacita dan kesenangan kembali ia rasakan dan di dukung dengan ayat 6 yang
menunjukan ia tetap percaya pada kasih setia Allah yang pasti akan mendatangkan kebaikan dan penyelamatan.

Pembacaan kita saat ini mengajarkan bahwa penderitaan dapat menimbulkan keraguan kepada Allah bahkan
membuat kekuatiran menjadi besar yang dapat menjatuhkan kepercayaan kita. Ada 2 hal yang di ajarkan untuk kita
jangan ragu dan tidak kuatir. Pertama, tetap berdoa meminta pertolongan Tuhan. Doa adalah cara kita dapat
berkomunikasi dengan Tuhan meskipun kita tahu tidak langsung dijawab apa yang menjadi doa kita namun harus
tetap berdoa. Kedua, doa bukan sekedar kita berkata-kata melainkan harus didasari dengan kepercayaan kepada
Allah artinya bahwa beriman adalah sesuatu yang sangat penting saat kita berdoa pada Allah. Kedua hal ini akan
dapat membuat kita merasa penderitaan pasti akan berlalu diwaktu yang Tuhan perkenankan sehingga
berhati-hatilah agar jangan penderitaan yang kita alami dapat meruntuhkan kepercayaan kita pada Allah dan dapat
membuat kita menjadi ragu dan kuatir. Tuhan menolong agar kita terus kuat dalam doa dan percaya pada Allah.
Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Mari kita menyanyi Ny. Rohani No. 133 : 2 & 3 “Ia Yang Mendengar Doa” sambil mengiringi persembahan syukur
saat ini.

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.
Diberikan waktu ± 5 menit untuk masing-masing kita berdoa kepada Tuhan menyampaikan segala hal yang kita
gumuli, setelah itu saya akan berdoa bagi persembahan syukur dan Firman lalu kita akan mengakhiri Doa ini dengan
mengucapkan “Doa Bapa Kami” Secara bersama-sama.

8) Pujian Penutup : Oleh Ibu
Di silakan berdiri dan mari kita puji Tuhan dengan menyanyi dari Ny. Rohani No. 111 : 3 “Engkau Perlu Padaku
Tiap Jam”

9) Berkat : Oleh Ibu.
“Kasih Karunia, Damai Sejahtera dan Berkat dari Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kiranya selalu memberkati dan
melindungi serta menaungi kita sekalian dari saat ini terus kekal selama-lamanya. Amin.”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Minggu, 30 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara

Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Bapak.
Syaloom… Kita akan beribadah sebagai ungkapan syukur kita kepada Tuhan, untuk itu disilakan berdiri dan kita
nyanyi bersama dari Ny. Rohani No. 97 : 1 “Tuhan Allah Hadir”

2) Doa Pembukaan : Oleh Bapak.
Kita Berdoa…… kami sekeluarga berkumpul hendak mau beribadah untuk menaikan syukur dan pujian kepada-Mu.
berkati dan sertai akan ibadah kami dengan kuasa dan kehendak-Mu supaya ibadah ini berkenan juga kepada-Mu.
Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Bapak.
Mari kita menyanyi dari Ny. Rohani No. 97 : 3 “Datang Dalam Hati” sebelum kita membaca dan merenungkan
firman Tuhan.

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.
Mari kita berdoa…Ya Tuhan Juruselamat kehidupan kami keluarga, saat ini kami akan membaca dan merenungkan
firman yang kami percaya selalu mengajarkan kami jalan kehidupan yang benar. Kuasailah kami dengan Roh Kudus
agar kami mengerti dan melakukan dengan takut akan Engkau. Demi Yesus Firman yang hidup kami berdoa. Amin.

Pembacaan malam ini terdapat dalam Perjanjian Baru, “YOHANES 4 : 46 - 54” Kita baca bersama-sama.

5) Game : Oleh Ibu.

“IMAN DALAM KELUARGA”

Ada Permainan singkat yang akan kita mainkan saat ini. Permainannya mudah saja, siapkanlah alat tulis dan

aturan mainnya ialah setiap anggota keluarga masing-masing akan menulis satu kata secara bergantian sehingga

menjadi suatu kalimat. Jangan menulis lebih dari satu kata. Contoh : Pertanyaan, siapa itu Yesus menurut anda? Lalu

mulailah satu per satu menulis secara bergantian : 1. Yesus, 2. Adalah, 3. Juruselamat, 4. Orang, 5. Percaya. Sehingga

menjadi sautu kalimat yaitu Yesus adalah Juruselamat orang percaya. Jika anggota keluarga hanya 2 atau 3 orang

saja maka dapat dilakukan bergantian sacara berulangan terus-menerus sampai kalimatnya selesai.

2 pertanyaan yang akan kita mainkan saat ini, yaitu :

1. Menurut Bapak/Ibu/Anak-Anak apa itu Iman ?

Jawaban :

.

. :
2. Menurut Bapak/Ibu/Anak-Anak apa itu Keluarga ?

Jawaban
.

.

Dari permainan dan pembacaan ini, maka dapat diambil pelajaran yang Pertama, Iman bukanlah sesuatu
yang hanya dapat menyelamatkan diri sendiri sebab iman juga dapat menyelamatan orang lain, tidak terlepas
sebagai anggota keluarga, pembacaan tadi seorang ayah/pegawai istana yang percaya dan mengharapkan kuasa
Yesus menyembuhkan anaknya yang sakit, itupun terjadi tanpa Yesus harus bertemu secara langsung dengan
anaknya, ini menggambarkan bahwa iman dalam keluarga sangat dibutuhkan sehingga kehidupan yang sebagai
anggota keluarga harus sehati dan saling menopang di dalam Tuhan. Kedua, berbicara mengenai sahati dan saling
menopang maka permainan tadi sebenarnya adalah bentuk gambar bagaimana setiap anggota keluarga penting
dan kekompakan dalam keluarga itu juga penting. Sebagai keluarga Kristen jangan sampai terjadinya permasalahan
yang dapat menimbulkan dendam yang berkepanjangan sebab itu menunjukan tidak adanya Iman dalam keluarga
karena iman tanpa perbuatan hakekatnya adalah mati. Tuhan kiranya menolong kita manjadi keluarga yang tetap
bersama bertumbuh beriman pada Tuhan. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Anak.
Untuk memberi persembahan syukur, mari kita nyanyikan Ny. Rohani No. 55 : 1 “Hati Ku Beriman”

7) Doa Syafaat : Oleh Anak.
Mari kita ucapkan “Doa Bapa Kami” secara bersama-sama…..

8) Pujian : Oleh Ibu.
Sebelum kita menerima berkat Tuhan, disilakan berdiri dan mari kita nyanyikan Ny. Rohani No. 162 : 3 “Ya
Tuhanku, Ku Ikut Beriman”

9) Berkat : Oleh Ibu.
Mari kita menerima berkat Tuhan dengan menyanyikan Ny. Rohani No. 18 “Anugerah Tuhan Kami Yesus Kristus”

GKI DI TANAH PAPUA
Tata Ibadah Dalam Keluarga

Senin, 31 Agustus 2020

 Persiapan Ibadah :
 Lilin dan Tempat Persembahan disiapkan.
 Masing-masing anggota keluarga menyiapkan Alkitab, Ny. Mazmur, Ny. Rohani, Ny. Dua Sabat Lama, Ny. Suara

Gembira, Ny. Seruling Emas dan Kidung Jemaat.
 Lilin dinyalakan.

1) Lagu Pembukaan : Oleh Ibu.
Syaloom…..
Mari kita beribadah pada-Nya. Untuk itu, disilakan berdiri dan kita menyanyi dari Ny. Rohani No. 94 : 1 “Berhimpun
Semua”

2) Doa Pembukaan : Oleh Ibu.
Kita Berdoa…… Ya Allah Ya Tuhan kami, sebagai orang yang percaya kepada-Mu kami mau beribadah di akhir bulan
agustus ini, tolonglah kami dengan kuasa-Mu agar ibadah yang kami lakukan terjadi dengan nama Allah, Yesus Kristus dan
dan Roh Kudus. Amin.
(disilakan duduk)

3) Pujian : Oleh Ibu.
Mari kita menyanyi dari Ny. Rohani No. 94 : 3 “Berdoa dan Jaga”

4) Doa dan Pembacaan Alkitab : Oleh Bapak.

Mari kita membaca Firman dari “MATIUS 8 : 5 - 13”

5) Renungan : Oleh Anak.

”KEKUATAN IMAN KEPADA ORANG LAIN”

Perwira biasanya mengepalai atau memimpin 100 orang prajurit dalam suatu kerajaan. Sebagai seorang pemimpin
biasanya memiliki sifat yang berbeda-beda, ada yang merasa harus di hormati namun ada juga yang menganggap
bawahannya adalah teman-temannya. Dan dalam pembacaan ini perwira yang datang kepada Yesus meminta agar Yesus
menyembuhkan hambanya yakni dapat dikatakan juga adalah bawahannya yang mengalami sakit lumpuh. Ia tidak
menjadikan dirinya pemimpin yang egois namun dengan kerelaan hatinya ia mau menolong hambanya dengan meminta
bantuan dari Yesus. saat Yesus mau datang menyembuhkan hambanya secara langsung ternyata ia menolak dengan
mengatakan ia tidak layak menerima Yesus di rumahnya, tidak dikatakan dengan alasan yang jelas akan tetapi dengan
merendahkan diri ia meminta agar Yesus mengucapkan perkataan yang dapat menyembuhkan hambanya tanpa harus
bertemu. Ia menggunakan gambaran bahwa ia seorang perwira yang dapat memerintah dengan hanya menggunakan
perkataannya dan akan terjadi maka ia juga akan melakukan perintah yang dikatakan Yesus, demikianlah hal ini dilihat
Yesus sebagai gambaran Iman yang sungguh darinya dan Yesus berkata bahwa iman seperti yang dia miliki tidak ada
orang Israel yang memilikinya. Lalu di ayat 13 dikatakan bahwa Yesus menyuruhnya pulang dan jadilah seperti yang ia
percaya maka sembuhlah hambanya itu.

Sebalum mengakhiri bulan Agustus ini dan akan memasuki bulan September maka ada hal penting yang perlu kita
maknai dalam kehidupan kita yaitu. Pertama, jangan pernah kita egois karena saling menolong adalah cara kita
menyatakan kasih Allah kepada orang lain. Kedudukan atau jabatan jangan menjadikan kita seorang yang merendahkan
orang lain sebab di mata Yesus semua orang sama tidak ada yang berbeda. Kedua, Ternyata iman yang kita renungan
pada perenungan kemarin tanggal 30 Agustus yaitu iman dalam keluarga juga iman yang sama dapat membantu,
menolong dan menyelamatkan orang lain yang buka keluarga kandung kita. Ini menunjukan bahwa iman sangat penting
bagi setiap orang yang mau mengikut Yesus. Kekuatan Iman dapat membuat Yesus akan terus menyertai kita dan
menjadikan kita berkat bagi orang lain sama seperti Perwira terhadap hambanya di pembacaan tadi. Kiranya kita terus
beriman dengan sungguh-sungguh kepada Yesus agar kitapun di berkati. Amin.

6) Persembahan Syukur : Oleh Bapak.
Mengiringi persembahan syukur, kita nyanyikan Ny. Rohani No. 130 : 8 “Imanmu Harus Tahan”

7) Doa Syafaat : Oleh Bapak.
Allah yang kekal dan kudus, kami sekeluarga bersyukur atas penyertaan-Mu bagi kami setiap hari bahkan di

sepanjang bulan agustus ini. Semua yang telah dilalui, kami sadar kehidupan yang benar masih jauh dari kami karena dosa
dosa yang dilakukan. Tuhan tolong ampunilah kami agar kami pun dapat belajar dan tidak lagi malakukan kesalahan dosa.
dosa. Setiap hal yang kami gumuli dalam kehidupan secara pribadi maupun keluarga kiranya semua Engkau
mendengarnya dan mewujudkan sesuai dengan waktu dan kehendak-Mu. Setiap pekerjaaan, pendidikan maupun
pelayanan kami kiranya kuasa Roh Kudus dapat terus menguatkan dan memampukan kami setiap hari untuk dapat
melakukannya dengan baik.

Ya Tuhan, firman yang telah kami baca dan renungkan biarlah kami dipimpin dengan Roh Kudus supaya kami dapat
dapat melakukan semua sesuai dengan firman-Mu. persembahan yang diberikan, berkatilah agar dapat dipergunakan
dengan baik untuk menunjang akan setiap perkerjaan pelayanan bagi-Mu.

Ya Tuhan, kami ada di penghujung bulan ini dan akan memasuki bulan yang baru di hari esok. Kiranya
penyertaan-Mu ada bagi kami dengan selalu mengingatkan kami untuk menyenangkan hati-Mu. Semua akan menjadi
rahasia yang kami tidak tahu apa yang akan terjadi namun kami tetap mau menaruh harapan dan iman kepada-Mu agar
apapun yang terjadi Engkaulah yang menguatkan dan menolong kami untuk melaluinya. Terimakasih ya Tuhan Allah. Ini
doa syukur dan syafaat kami, dengar dan sahutilah doa kami, demi Tuhan yang hidup kami berdoa. Amin.

8) Pujian : Oleh Ibu.
disilakan berdiri dan mari kita nyanyikan Ny. Rohani No. 134 : 1 “Tersembunyi Ujung Jalan”

9) Berkat : Oleh Ibu.
“Allah Pencipta, Allah Penyelamat dan Allah Penolong kiranya memberkati, menyertai dan terus menopang kita sekalian

untuk memasuki bulan September dengan baik bahkan sampai selama-lamanya . Amin.”


Click to View FlipBook Version