Sistem Pencernaan
pada Manusia
UNTUK SMP KELAS VIII
SEMESTER I
DAFTAR ISI
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………….………… 1
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ………………………………………………………………. 2
Peta Konsep …………………………………………………………………………………………………………. 3
Organ Saluran Pencernaan ………………………………………………………………………………… 4
Kelenjar Pencernaan dan Enzim-Enzim yang Dihasilkan ………………………………. 8
Penyerapan dan Peredaran Sari Makanan ……………………………………………………….. 12
Penggunaan Energi Hasil Pencerrnaa …………………………..……………………………………. 13
Gangguan pada Sistem Pencernaan ………….………………………………………………………. 14
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………………… 17
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 1
Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan
serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-
hari
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang
berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan
4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 2
PETA KONSEP
Terdiri dari Mulut
Esofagus
Saluran Lambung
Pencernaan Usus Halus
Usus Besar
Terdiri dari Kelenjar Saliva
Lambung Anus
Kelenjar Hati
Pencernaan Pankreas Ptialin
Renin
SISTEM Pepsin
PENCERNAAN Maltose
Laktose
PADA Sukrose
MANUSIA Tripsin
Enterokinase
Terdiri dari
Enzim
Pencernaan
Terdiri dari Diare
Maag
Ganggunan Konstipasi
Pencernaan
S ISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Setiap hari kita selalu memasukkan makanan ke dalam tubuh kita. Apakah yang
terjadi pada makananyang kita makan? Makanan yang kita makan tidak dapat
secara langsung diserap oleh tubuh (usus halus), tetapi harus melalui proses pencernaan
terlebih dahulu. Proses pencernaan makanan adalah proses perubahan makanan dari
bentuk yang kasar (kompleks) menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga
dapat diserap oleh usus. Sebagai contoh, bila kalian memakan makanan sebelum
kalian telan biasanya makanan akan kalian kunyah terlebih dahulu hingga halus.
Proses pencernaan ini terjadi dalam organ-organ pencernaan kita. Setelah kita
kunyah, makanan kita telan dan akan masuk ke dalam organ pencernaan
berikutnya.
Proses pencernaan makanan terjadi melalui dua cara, yaitu pencernaan
mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik adalah proses pencernaan
yang dilakukan secara fisik dengan cara menghancurkan makanan menjadi ukuran
yang lebih kecil, contoh dari pencernaan mekanik adalah saat kita mengunyah
makanan di mulut dengan bantuan gigi. Selanjutnya setelah makanan tadi kita
kunyah, maka akan bercampur dengan air ludah. Pencampuran makanan dengan
zat-zat kimia yang terkandung dalam air ludah inilah yang disebut sebagai
pencernaan kimiawi. Selain air ludah, zat kimia lain yang berperan dalam pencernaan
kimiawi adalah asam lambung, cairan empedu, dan getah pankreas.
A. Saluran Pencernaan
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan. Alat-alat pencernaan makanan pada manusia adalah organ-organ tubuh
yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan terdiri dari dua
yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan manusia
terdiri dari pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-
turut dimulai dari rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan
anus.
1. Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut, terdapat gigi,
lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Gigi terbentuk
dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi
terdiri atas mahkota gigi yang terletak diatas gusi,
leher yang dikelilingi oleh gusi, dan akar gigi yang
tertanam dalam kekuatan-kekuatan rahang.
Mahkota gigi dilapisi email yang berwarna putih.
Kalsium, fluoride, dan fosfat merupakan bagian
penyusun email. Coba kalian perhatikan gambar Gambar 1. Struktur gigi
struktur gigi pada Gambar 1.
(Sumber: https://gigimulutsehat.files.wordpress.com)
Untuk perkembangan dan pemeliharaan gigi
yang baik, zat-zat tersebut harus ada di dalam makanan dalam jumlah yang
cukup. Akar dilapisi semen yang melekatkan akar pada gusi. Ada tiga macam gigi
manusia, yaitu:
a. gigi seri (insisor) yang berguna untuk memotong makanan
b. gigi taring (caninus) untuk mengoyak makanan
c. gigi geraham (molar) untuk mengunyah makanan. Terdapat dua macam gigi
geraham yaitu gigi geraham depan (prae molar) dan gigi geraham belakang
(molar).
Seiring dengan perkembangan manusia, struktur gigi manusia juga
berubah. Anak usia 1-6 tahun memiliki 20 gigi di dalam rongga mulut yang disebut
gigi susu. Anak di atas 6 th dan orang dewasa memiliki gigi sebanyak 32 yang
disebut gigi permanen. Di bawah ini adalah perbedaan susunan gigi susu dan gigi
permanen.
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 1
Gambar Rongga Mulut sebagai mana dapat
dilihat pada Gambar 2. Di dalam rongga mulut, lidah
menempatkan makanan di antara gigi sehingga
mudah dikunyah dan bercampur dengan air liur.
Makanan ini kemudian dibentuk menjadi lembek dan
bulat yang disebut bolus. Kemudian bolus dengan
bantuan lidah, didorong menuju faring.
Gambar 2. Rongga Mulut
2. Esofagus (kerongkongan)
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang
berbentuk bolus akan masuk kedalam tekak (faring). Faring
adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga
mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esofagus). Pada
pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut
epiglottis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran
pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran
pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esofagus.
Esofagus merupakan suatu organ berbentuk tabung lurus,
berotot lurik, dan berdidnding tebal (Lihat Gambar 3). Otot
kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan Gambar 3. Esofagus
meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan
otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik.
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 2
3. Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esofagus,
berbentuk seperti kantung. Lambung dapat
menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter.
Lambung terdiri dari tiga bagian yaitu bagian atas
(kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan
bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan
hatidan berhubungan dengan esofagus. Pylorus
berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di Gambar 4. Lambung
bagian ujung kardiak dan pylorus terdapat klep atau
sfingter yang mengatur keluar dan masuknya makanan ked an dari lambung.
Struktur lambung dapat dilihat pada gambar 4.
Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus
makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot. Ada 3 jenis otot polos yang
menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus, memecahnya secara mekanis,
dan mencampurnya dengan getah lambung.
4. Usus halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung.
Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus
terbagi menjadi 3 bagian yaitu usus dua belas jari atau
duodenum (± 25 cm), usus kosong atau jejunum (± 2,5 m),
serta usus penyerapan atau ileum (± 3,6 m). Lihat gambar
5. Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara
kimiawi saja. Pada usus halus terdapat jonjot-jonjot usus
yang disebut villi. Villi berfungsi untuk memperluas Gambar 5. Usus Halus
penyerapan sari-sari makanan sehingga makanan yang
diserap lebih bayak dan lebih cepat.
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 3
5. Usus Besar (Kolong)
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus
akhirnya masuk ke dalam usus besar. Lihat gambar 6. Usus
besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian yang
menaik (ascending colon), bagian yang mendatar
(transverse colon), bagian yang menurun (descending
colon), dan berakhir pada anus.
Bahan makanan yang sampai pada usus besar
dapat dikatakan sebagai bahan sisa. Sisa tersebut terdiri Gambar 6. Usus Besar
atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak
dapat tercerna, misalnya selulosa. Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada
sisa makanan. Bila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus
besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan
kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya
ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali mikroorganisme yang
membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak
terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan
dikeluarkan melalui anus.
6. Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari
tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih
dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang
maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2,
yaitu otot polos dan otot lurik. Lihat gambar 7. Gambar 7. Rectum
B. Kelenjar Pencernaan dan Enzim-Enzim yang Dihasilkan dan Anus
(Sumber: academia.edu)
Selain saluran pencernaan, alat pencernaan yang kedua yaitu kelenjar
pencernaan. kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi (enzimatis). Kelenjar pencernaan pada manusia terdiri dari
kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati, dan pancreas.
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 4
1. Kelenjar air ludah (kelenjar saliva) Gambar 7. Rectum dan Anus
Kelenjar saliva mengeluarkan ludah yang
(Sumber: academia.edu)
mengandung enzim amilase. Enzim ini berfungsi
untuk mencerna karbohidrat amilum menjadi
maltosa. Terdapat pula tiga buah kelenjar saliva
pada mulut, yaitu
a. kelenjar parotis, terletak di bawah telinga
b. kelenjar sublingualis, terletak di rahang bawah
c. kelenjar submandibularis, terletak di bawah lidah
Letak kelenjar saliva dapat dilihat pada gambar 8.
Kelenjar parotis mengahasilkan aludah yang bewrbentuk cair. Kelenjar
submandibularis dan kelenjar sublingualir menghasilkan getah yang mengandung air
dan lender. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa dicerna oleh pencernaan selanjutnya.
Info Sains
Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu
monosakarida, disakarida, dan polisakarida
a. Monosakarida : adalah bentuk karbohidrat yang terdiri dari satu
molekul gula. Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling
sederhana. Contoh glukosa dan fruktosa
b. Disakarida : adalah karbohidrat yang terdiri dari dua molekul gula,
atau terdiri dari dua unitmonosakarida. Contohnya sukrosa (gula
pasir/gula putih) dan maltosa. Sukrosa terdiri dari glukosa +
fruktosa. Maltosa terdiri dari glukosa + glukosa
c. Polisakarida : adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak molekul
gula atau terdiri dari banyak unit monosakarida. Contohnya pati
(amilum), glikogen, dan selulosa. Glikogen sering disebut gula otot.
Selulosa merupakan pembentuk dinding sel tumbuhan
2. Lambung
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar. Sel-sel kelenjar berfungsi
sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 5
mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim
pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam
lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri
yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan
protease. Enzim renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu (kasein) yang
terdapat pada susu. Adanya renin dan enzim pepsin menunjukkan adanya proses
pencernaan kimiawi dalam lambung.
Info Sains
Protein dibentuk oleh berbagai macam asam amino. Dua puluh asam
amino diperlukan untuk membentuk protein-proteindalam tubuh manusia.
Sepuluh asam amino di antaranya tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia,
sehingga diperoleh dari makanan yang mengandung protein.
3. Hati Gambar 8. Hati
Hati adalah organ bagian dalam manusia
(Sumber :
yang paling besar. Lihat gambar 8. Hati http://ipaisfun21.blogspot.com)
menghasilkan empedu dan ditampung di dalam
kantong empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan
melalui saluran empedu ke usus dua belas jari
sesuai kebutuhan. Empedu mengandung garam-
garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin).
Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak.
Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan
dihasilkan dengan cara merombak sel darah
merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu
memberikan ciri warna cokelat pada feses.
4. Pankreas
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 6
Pankreas adalah kelenjar memanjang yang
mengeluarkan enzim pencernaan dan cairan
pankreas. Cairan pankreas berfungsi untuk
menetralkan asam lambung di dalam
deudenum serta menghasilkan pH yang optimal
untuk kerja enzim dari pankreas. Seperti halnya
saluran empedu, saluran pankreas bermuara ke
usus dua belas jari yang mengalirkan enzim- Gambar 9. Pankreas :
enzim pencernaan. Pankreas menghasilkan
getah pankreas yang mengandung enzim- (Sumber
enzim sebagai berikut. http://www.sridianti.com)
a. Amilopsin (amilase pankreas), yaitu enzim yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi gula yang lebih sederhana (maltose)
b. Steapsin (lipase pankreas), yaitu enzim yang mengubah lemak enjadi asam
lemak dan gliserol
c. Tripsinogen yang belum aktif diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein menjadi pepton menjadi dipeptidadan asam amino yang
siap diserap oleh usus halus.
Info Sains
Lemak tersusun dari asam lemak dan gliserol. Untuk memenuhi
kebutuhan lemak dalam tubuh, manusia bisa mengambil sumber lemak dari
hewan atau lemak hewani dan dari tumbuhan atau lemak nabati.
5. Usus Halus
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menganhasilkan getah usus
halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut.
a. Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
b. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
c. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
d. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 7
e. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen (enzim yang dihasilkan
pankreas) menjadi tripsin
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak
dicerna menjadi asam lemak dan gliserol dan protein dicerna menjadi asam
amino. Jadi, pada usus dua belas jari , seluruh pencernaan karbohidrat, lemak,
dan protein diselesaikan.
Untuk lebih mendalami jalannya makanan pada sistem pencernaan pada
manusia kalian dapat mengakses melalui link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=8gvvB9POcVQ
https://www.youtube.com/watch?v=g9LvjUavRMg
https://www.youtube.com/watch?v=rwgUxUx0TN0
https://www.youtube.com/watch?v=0A-9s0bkEDo
http://ygi.or.id/10-fakta-menarik-tentang-proses-pencernaan-makanan-di-
tubuh-kita/
C. Penyerapan dan Peredaran Sari Makanan
Setelah melalui seluruh proses
pencernaan hingga semua
makanan menjadi bentuk paling
sederhana maka proses selanjutnya
adalah penyerapan sari-sari
makanan. Proses penyerapan
(absorpsi) akan berlangsung di usus
kosongdan sebagian besar di usus
penyerapan. Karbohidrat diserap
dalam bentuk glukosa, lemak
diserap dalam bentuk asam lemak Gambar 10. Struktur usus halus
dan gliserol, dan protein diserap
dalam bentuk asam amino. (Sumber : http://www.sridianti.com)
Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan langsung diserap oleh usus
halus. Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar 10.
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 8
Pada dinding usus penyerapan terdapat tonjolan atau jonjot-jonjot usus yang
disebut villi. Pada setiap villi terdapat tonjolan lagi yang lebih kecil disebut microvilli.
Villi berfungsi memperluas daerah penyerapan sehingga proses penyerapan menjadi
lebih banyak da lebih cepat. Dinding villi bayak mengandung kapiler darah dan
pembuluh limfe (pembuluh getah bening). Sari-sari makanan yang sudah siap
digunakan oleh tubuh diedarkan oleh darah. Agar dapat mencapai darah, sari-sari
makanan harus menembus sel dinding usus halus selanjutnya masuk pembuluh darah
dan pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin dan mineral setelah diserap oleh
usus halus masuk ke kapiler darah menuju vena portal hepatika yaitu pembuluh
darah yang langsung mengarah ke hati. Sesampainya dihati, sari-sari makanan
didetoksifikasi dari zat-zat toksik (beracun) sebelum darah bersirkulasi ke seluruh
tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang
disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel villi asam lemak dan gliserol akan
terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol di bawa oleh pembuluh getah bening
(oembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam
empedu yang telah masuk ke darah menuju hati untuk dibuat empedu kebali.
Vitamin yang larut dalam lemak (vitain A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus. Sisa
makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan menuju ke usus besar.
D. Penggunaan Energi Hasil Pencerrnaan
Salah satu tujuan kita mengkonsumsi makanan adalah untuk memperoleh
energi yang dapat digunakan untuk beraktivitas. Tidak semua sari-sari makanan
dapat menghasilkan energi. Zat makanan yang berfungsi sebagai sumber energi
adalah karbohidrat dan lemak. Setelah karbohidrat dan lemak diserap oleh tubuh
dalam bentuk glukosa, asam lemak, dan gliserol maka akan di proses kembali hingga
terbentuk energi yang dapat digunakan oleh tubuh.
1. Pembentukan energi dari karbohidrat (glukosa)
Proses pembentukan energy dari karbohidrat terdiri dari dua tahap yaitu.
a. Glikolisis. Yaitu reaksi kimia yang terjadi di sitoplasma sel tanpa disertai dengan
oksigen. Dari proses glikolisis terbentuk 8 ATP (Adenosin Tri Phospat)
b. Respirasi seluler. Yaitu reaksi yang terjadi di mitokondria dengan bantuan oksigen.
Oksigen diperoleh dari proses pernapasan. Dari reaksi ini dihasilkan air dan
karbondioksida. Energi yang diperoleh dari reaksi ini adalah 36 ATP
2. Pembentukan energi dari lemak
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 9
Pembentukan energi dari lemak hampir sama dengan pembentukan energi pada
karbohidrat. Namun jumlah ATP yang dihasilkan lemak lebih besar. Dari proses
glikolisis dihasilkan 8 ATP dan dari proses respirasi sel dihasilkan 36 ATP. Jadi total
energi yang dihasilkan adalah 44 ATP. Namun, energi dari lemak tidak langsung
digunakan. Energi dari lemak digunakan ketika glukosa sudah tidak mampu
bereaksi menjadi ATP. Energi dari lemak disimpan di lapisan bawah kulit atau
jaringan adipose.
Energi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber energi untuk
beraktivitas mekanik dan metabolisme sel. Satuan energi yang dihasilkan oleh bahan
makanan disebut kalori. Menurut Anna Poedjiadi (1994) 2 mol ATP ekivalen dengan
energi sebesar 14.00 kalori. Setiap satu gram karbohidrat dapat menghasilkan 4,1
kalori sedangkan setiap satu gram lemak dapat menghasilkan 9,3 kalori.
E. GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan pada tubuh manusia harus dijaga agar tidak terjadi hal yang
bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh kita. Sistem pencernaan
terganggu, otomatis akan mengganggu suplai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Gangguan sistem pencernaan manusia dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor
penyebab gangguan pada sistem pencernaan manusia misalnya kelainan sistem
pencernaan, masuknya bibit penyakit, mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, pola
makan yang tidak teratur, program diet yang ekstrim, gaya hidup, memakan
makanan dengan zat aditif yang berbahaya, mengkonsumsi makanan yang tidak
bernutrisi, makan makanan yang tidak higienis, atau proses pemasakan dan
penyimpanan makanan yang salah. Gangguan sistem pencernaan manusia antara lain
sebagai berikut:
1. Gastritis
Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan dimana terjadi
peradangan pada dinding lambung yang menyebabkan sakit, mulas dan perih.
Gastritis disebabkan karena kadar asam klorida (Hcl) terlalu tinggi. Gastriris juga
dapat disebabkan oleh makanan yang banyak mengandung kuman-kuman
penyakit, mengkonsumsi obat-obatan tertentu, alcohol, pola tidur yang tidak
teratur dan stres.
2. Konstipasi (sembelit)
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 10
Sembelit merupakan gangguan pencernaan dimana penderita
mengeluarkan feses yang keras. Sembelit terjadi karena penyerapan air oleh usus
besar terlalu banyak. Sembelit disebabkan oleh kebiasaan buruk seseorang yang
selalu menunda buang air besar, kurangnya mengkonsumsi makanan berserat
seperti buah dan sayuran.
3. Maag
Maag merupakan gangguan pencernaan
dimana penderita merasa perih pada dinding
lambung diserati rasa mual dan perut kembung.
Maag terjadi karena kadar asam lambung terlalu
tinggi. Maag disebabkan karena pola makan yang
tidak teratur, pikiran yang terlalu tegang ataupun
stress. Gambar 2. Sakit Maag
https://www.google.co.id/search?q=maag
4. Hepatitis
Hepatitis merupakan gangguan pencernaan akibat infeksi virus pada hati.
Virus tersebut masuk melalui makanan maupun air yang dikonsumsi. Selain factor
mkaanan, hepatitis juga disebabkan karena factor keturunan.
5. Apendisitis
Apendisitis merupakan ganguan pencernaan dimana
terjadi peradangan pada umbai cacing atau usus buntu
yang disebabkan oleh bakteri.
Gambar 3. Apendisitis
https://www.google.co.id/search?q=apendisitis
6. Hemaroid (wasir)
Wasir merupakan gangguan pencernaan dimana
pembuluh vena mengalami pembengkakan disekitar
anus. Wasir sering dialami oleh ibu hamil maupun orang
yang terlalu banyak duduk.
Gambar 4. Wasir
https://www.google.co.id/search?q=wasir
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 11
7. Radang usus buntu
Radang usus buntu merupakan gangguan
pencernaan karena usus buntu mengalami infeksi
oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi karena
tersumbatnya lubang antar usus buntu dan usus
besar.
Gambar 5. Apendisitis
https://www.google.co.id/search?q=ususbuntu
8. Sariawan
Sariawan merupakan gangguan
pencernaan dimana mulut, gusi, maupun lidah
terluka dan terasa perih saat makan. Sariawan
terjadi karena karena panas dalam pada rongga
mulut dan rongga lidah dan juga disebabkan
kakurangan vitamin C.
Gambar 6. Sariawan
https://www.google.co.id/search?q=sariawan
9. Malnutrisi (gizi buruk)
Gizi buruk merupakan gangguan pencernaan
dimana pembentukan enzim pencernaan mengalami
gangguan. Gizi buruk disebabkan sel-sel pancreas
antropi terlalu banyak kehilangan reticulum
endoplasma.
Gambar 7. Malnutrisi
https://www.google.co.id/search?q=malnutrisi
10. Parotitis (gondong)
Gondong yaitu gangguan pada kelenjar parotid yang membengkak.
Gangguan ini disebut juga penyakit gondong.
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 12
Gambar 8. Parotitis
https://www.google.co.id/search?q=parotitis
11. Diare
Diare merupakan gangguan pencernaan dimana perut terasa mulas dan
feses penderita encer. Diare terjadi karena selaput dinding usus besar mengalami
iritasi. Adapun penyebab diare karena mengkonsumsi makanan yang
mengandung kuman sehingga gerakan peristaltik usus tidak terkendali dan tidak
terjadi penyerapan air di dalam usus besar. Apabila feses penderita bercampur
dengan darah atau nanah, gejala tersebut menunjukka penderita mengalami
desentri yang disebabakan oleh infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar
penderita.
Masih banyak gangguan pada sistem pencernaan, jadi sangat penting untuk
menjaga kesehatan kita. Utamanya kesehatan organ pencernaan, ketika organ
pencernaan mengalami gangguan dapat berakibat fatal pada kondisi tubuh dan jika
dibiarkan berlarut-larut bisa menyebabkan penyakit lebih parah. Penyakit yang lebih
parah tentunya bisa mengancam keselamatan jiwa penderitanya.
Perhatikan video tentang gangguan yang dialami pada sistem pencernaan dalam link
berikut : https://www.youtube.com/watch?v=EdAixh_jOrw
Materi Pengayaan :
Makanan Ultra Proses
Mengenal makanan ultra-proses
Istilah makanan ultra-proses sesungguhnya relatif baru. Makanan ultra proses adalah makanan
olahan pabrik yang dibuat secara massal dan dijual dalam bentuk kemasan. Makanan ultra proses
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 13
mengandung zat penguat rasa hingga adiktif lainnya. Pada 2016, Carlos Monteiro, seorang ahli gizi
dari Brasil, membuat sistem penggolongan makanan sesuai tingkat pengolahannya yang disebut
NOVA food groups. Kini, sistem NOVA food groups banyak digunakan dalam industri makanan.
Menurut penggolongan NOVA, ada empat grup makanan, yakni:
Grup 1
Yang termasuk ke dalam grup ini adalah makanan yang tidak atau hanya diproses secara minimal,
seperti buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, daging, susu, dan telur. Tidak diproses
artinya dapat dimakan apa adanya, seperti bagian biji, buah, daun, batang atau akar dari
tanaman, atau susu dan telur dari hewan.
Grup 2
Semua bahan yang diproses menjadi produk untuk memasak atau memberi bumbu pada
masakan termasuk ke dalam grup ini. Contohnya, minyak, mentega, gula, dan garam. Sebagian
besar dari bahan-bahan ini tidak mengandung zat aditif, kecuali zat-zat yang digunakan untuk
menjaga sifat bahan aslinya. 1 dari 2 halaman
Grup 3
Grup ini terdiri dari buah dan sayuran yang diawetkan, seperti ikan asin, ikan kalengan, keju dan
roti. Umumnya, makanan dalam grup ini terbuat dari dua atau tiga bahan, yang berasal dari
kombinasi makanan dalam grup 1 dan 2. Dalam grup ini, pengolahan makanan maupun
penambahan zat aditif ditujukan untuk menjaga kualitas bahan makanan asli, mencegah
kontaminasi kuman, memodifikasi, atau membuatnya menjadi lezat.
Grup 4
Di sinilah makanan ultra-proses berada. Contohnya cokelat, es krim, minuman bersoda, makanan
siap saji, sup bubuk, camilan dalam kemasan, daging yang dilarutkan, dan makanan beku yang
telah dimasak sebelumnya. Makanan dari grup 1 dan 3, yang mengandung zat aditif yang bersifat
kosmetik atau penguat rasa seperti yoghurt dengan pemanis buatan, juga termasuk ke dalam grup
ini.
Mengapa berbahaya bagi kesehatan?
Yang membuat makanan ultra-proses tidak sehat bukan hanya kandungan zat gizi yang dianggap
berisiko. Namun, terkait dengan perubahan fisik dan kimia yang terjadi akibat proses pengolahan
tingkat tinggi. Para pakar menyebutkan bahwa ini merupakan faktor risiko tersendiri di luar
tingginya kadar gula, garam dan lemak di dalam makanan ultraproses. Ini artinya, beberapa jenis
makanan—karena sangat diproses—tidak akan menjadi lebih baik, meski kandungan gizinya telah
dimodifikasi menjadi lebih sehat. Dengan kata lain, mengurangi gula, garam, dan lemak atau
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 14
menambahkan serat serta zat gizi lain ke dalam makanan ultra-proses tidak akan cukup untuk
membuatnya menjadi makanan sehat.
Cara mengenali makanan ultra-proses
Membaca fakta nutrisi pada kemasan merupakan cara paling sederhana untuk menemukan
makanan ultra-proses. Sebagian besar makanan ini memang disajikan dalam bentuk kemasan.
Coba perhatikan, apakah komposisinya bisa ditemukan di dapur Anda. Bila daftar komposisi
makanan sangat panjang, dengan banyak istilah kimia, hampir pasti itu adalah makanan ultra-
proses. Kandungan seperti kasein, laktosa, whey, dan gluten umumnya hanya ditemukan dalam
makanan ultra-proses. Selain itu, ada bahan yang berasal dari pemroresan lanjut, seperti minyak
terhidrogenasi, protein terhidrolisis, isolat protein kedelai, maltodekstrin, dan sirup jagung (high-
fructose corn syrup/HFCS). Selain itu, makanan ultra-proses dirancang untuk memiliki masa
kedaluwarsa yang panjang serta harganya terjangkau dan praktis. Dengan mengetahui ciri dan
bahaya makanan ultra-proses, diharapkan Anda mulai waspada. Bukan hanya karena kadar
gula, garam, dan lemaknya yang tinggi, tapi juga cara makanan tersebut diproses. Memang tak
mungkin sama sekali menghindari konsumsi makanan ultra-proses, tapi membatasinya akan
membantu Anda hidup lebih sehat.
Untuk lebih memahami makanan ultra proses, bacalah artikel berikut ini.
https://nationalgeographic.grid.id/read/133467794/ilmuwan-berusia-16-tahun-
mengungkap-dampak-buruk-makanan-ultra-
proses?page=all#:~:text=American%20Heart%20Association.-
,Makanan%20ultra%20proses%20adalah%20makanan%20olahan%20pabrik%20yang%2
0dibuat%20secara,penguat%20rasa%20hingga%20adiktif%20lainnya.
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 15
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017. Edisi Revisi 2017
Wahono, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Buku Guru. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
SISTEM PENCERNAAN – MARSELINA JEHOMO,S.Pd 16