Inpian Dalam Mimpi
Pagi ini cuacanya segar sekali
Sembari minum kopi
Kududuki kursi tua entah yang dibuat tahun berapa
Dan menghayalkan masa depanku nanti
Terdengar suara panggilan ibuku
Nak..Nasinya sudah matang
Silahkan makan dulu dan jangan melamun melulu
Jawabku dengan singkat.Iya bu
Tatapanku terarah pada daun yang bergoyang
Tertiup angina dan berselimut sinar mentari
Hayalanku sudah sampai kemana-mana
Membayangkanmu yang teramat aku cinta
Kupegang tanganmu
Kulihat tatap matamu
Dan tanpa rasa ragu
Kumanuskkan cincin di jari manismu
Setelah penghulu berkata sah
Orang-orang pun segera berkata sah juga
Sungguh kebahagiaan yang tak bisa kubeli
Kuucapkan Alhamdulillah dalam hati
Telingaku mulai terganggu
Eh ternyata itu bunyi alarm tidurku
Perlahan ku buka mata dan kulihat jendela
Ahh..sudahlah ternyata hanya mimpi belaka
Senyum Manismu
Tak bisa mudah saja kulupa
Tidak semudah itu kekasihku
Engkau selalu ada didalam jiwa
Senyum manismu meruntuhkan tembok hatiku
Bayangmu selalu ada
Sungguh bayangmu itu benar-benar ada
Kucoba untuk berlari
Kucoba untuk bersembunyi
Tapi kau tak berhenti mengikuti
Entah rasa apa yang kualami ini
Gilanya diriku ini
Tak tau aku bagaimana cara menghapusnya
Tak tau juga sampai kapan ujungnya
Yang jelas senyummu tak bisa kulupa
Pertamakali Kulihatmu Kekasih
Hari apa ini
Inikah hari keberuntunganku
Dipertemukan oleh waktu
Dan mungkinkah ini takdirku
Inikah cinta pandangan pertama
Atau perasaanku yang lebay saja
Ingan kamu siapa dan dia siapa
Kau tidak memiliki hubungan apapun
Bisikan yang ada ditelingaku
Tapi tak kuhiraukan hal itu
Kucubo mencari buku tentang dirimu
Kuharap waktu akan kembali membuat baik hariku
Dengan catatan kita telah bersatu
Cintamu Cukup Tipis
Dulu kurasa kau benar akan menjadi pasangan hidupku
Dulu kurasa kau benar yang akan menjadi semangat hidupku
Tapi itu dulu beberapa tahun yang lalu
Sebelum kita dipisahkan oleh asumsi pribadi ini
Fikirku ketidak sengajaan dan ketidak tahuan
Bisa digantikan dengan kata maaf
Dan merasa bersalah akan perbuatan yang dilakukan
Ternyata itu tidak berlaku dalam sebuah hubungan
Berbohong pada diri sendiri ?
Itu sungguh menyiksa hidupku ini
Melawan rasa dalam ati
Kucoba temukan cahaya dalam gelapnya malam
Semoga pagiku nanti akan cemerlang
Ku percaya takdirmu Tuhanku
Ada Karena Terbiasa
Atau Sudah Takdir Dari Yang Esa
Seperti halnya air
Kasih ini terus mengalir
Tanpa sepengetahuan batu yang kulewati
Dan keluar tanpa adanya suara
Akir-akir ini dirimu kurasa cukup mengganggu pikiranku
Dirimi seperti terus ada
Memaksaku untuk memikirkannya
Bukannya aku tak mau memikirkan itu
Tapi kusadari peran diriku
Kurasa ini bukan adanya cinta
Mungkin kau hanya kebetulan lewat saja
Tak Sengaja yang Tak Kulupa
Tak pernah kurancangkan sebelumnya
Betemu denganmu ohh yang mungkin ku cinta
Kata-kataku terbelenggu
Mulutku pun mendadak kaku
Fikirku entah kemana
Jauh dariku yang telah duduk bersamamu
Obrolah terus berlalu
Namu hanaya beberapa butir kata yang dapat kulontarkan
Waktu terus berjalan
Menuju malam yang penuh kegelapan
Namun fikirku tetap melayang
Dan tetap saja ku terbungkam oleh suasana
Waktu pulang pun telah tiba
Kau berjalan menujun kendaraan pribadimu
Begitupun diriku
Sambil melihat dirimu
Dan ternyata kau pun ikut menatapku
Mulutku terkunci tanpa kata-kata
Ku hanya bisa senyum belaka
Dan kuharap ini bukan akhir dari pertemuan ini
Dan kuharap ini awal dari cerita dari hidup ini
Berlalu Tanpa Arti
Benarkah kini kau selamanya berjlan melaluiku
Atau hanya sekejak saja untuk melepas rasa kesalmu
Harapku dalam cemas
Semoga engkau tidak berlalu begitu saja
Seiring berjalannya waktu
Kau rampas hari-hariku
Kau tinggalkan jejak kakakimu didalam hatiku
Yang tak pernah kusangka sebelumnya
Bahwa kisah ini akan berakhir tanpa sedikitpun makna
Meninggalkan butiran-butiran arti
Dan tak akan mungkin dipahami artinya
Apakah semua ini kau anggap gurauan saja
Atau bahkan bahan cendaan saja
Kasihku tak bisa lagi kumengerti sikapmu
Baiklah ini pilihanmu dan kau berhak menentukan hidupmu
Tak Mua Lagi Ku Merindu
Tak terasa waktu akan menembus malam
Suara laju kendaraan pun ikut berkurang
Ku matikan kipas angina bututku
Agar tak menerpa lagi saat waktu tidurku
Tapi aneh sekali malah ini
Kumerasakan hal yang sangat sepi
Yang membuat kenanganku datang berhamburan
Kuingat satu persatu
Dalam ingatanku pertamaku
Tiba-tiba terlindas dirimu
Bidadari yang pernah mengisi hari-hariku
Yang selalu membuatku rindu
Yang meninggalkanku tanpa ragu
Sudahlah tak mau lagi aku mengingat hal itu
Karenamu Aku Ambigu
Melihat dulu
Beberapa tahun yang lalu
Kurasa tak begini nasib hidupku
Kurasa aku sebutir harapan dari ribuan kesuksesan
Sejak kehadiranmu
Pikirku terus melaju
Tanpa batas
Bahkan terlihat bodoh nasibku
Tak bisa kumengerti
Logikaku berbenturan dengan hatiku
Apakah ini yang kau mau
Nasihat tak lagi kudengarkan
Hatiku sudah linglung ditengah hamparan perasaan
Kumelangkah Pergi
Kasihku
Dengarlah ocehan terakhirku
Kini aku tak lagi seperti dulu
Kau banyak merubah hidupku
Bahkan kau hampir membunuh fikiranku
Kasihku
Bukan maksud menyudutkan dirimu
Ini hanya keluh kesah dariku
Tapi ingat aku sudah tak seperti dulu
Yang memilih berjalan diatas duri
Menari-nari dalam kesedihan
Memilih untuk menunggu bunga mekar
Tanpa mengerti bahwa wakti terus berjalan
Kasihku
Kini waktu telah memrubahku
Kembali melaju tanpa ragu
Ke pusat rembulan yang terang dan cemerlang
Catatan Kecilku
Tak sengaja ku pegang catatan usamku
Kubuka satu persatu
Dan mencoba mengingat kisah yang dahulu
Tanpa sandar dan mengerti
Setengah tulisan ini menjelaskan tentang dirimu
Cintaku yang dahulu
Senyumku tak bisa kutahan
Sambil membaca tulisan yang pernah ku buat
Cepat sekali waktu berlalu
C.I.N.T.A
Cinta tak bisa dipisahkan oleh kaula anak muda
Numun boleh juga untuk usia yang lainnya
Apakah benar cinta tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
Atau itu hanya peribahasa masa lalu saja
Cinta menggambarkan tentang keindahan
Tidak lupa juga arah menuju kebahagiaan
Setiap orang berhak akan adanya rasa cinta
Tidak ada yang boleh membatasinya
Tapi ingat
Cinta juga memiliki bisa
Yang kadang membuatmu luka
Bahkan menjadi tak berdaya
Aku Pasti Kembali
Apakabarmu kekasihku
Disebrang pulau juah sana
Yang membuatku merindu
Dan memang harus merindu
Yakinlah waktu akan membawa kita untuk berjumpa
Sabarlah Aku akan kembali
Berjanjilah Kamu tidak berpindah hati
Tunggu aku kekasihku
Engkaulah satu-satunya harapanku
Undangan Pernikahan
Terkejut hatiku ingi
Dan mendadak berhenti detak jantungku
Melihatmu datang kerumahku
Membawa bungkusan yang isinya entah apa
Kau datangi aka
Kau berikan bingkisan itu
Serta selember kertas yang ada ditanganmu
Tak tau tak tak kuhiraukan semua itu
Yang kufikirkan hanyalah dirimu
Perlahan kau pergi
Tak berupah dari dulu
Seyummu sungguh memukai hatiku
Lambaian tanganmu menutup pertemuan singkat itu
Kulihat sedikit kebawah
Kubuka perlahan lahan
Kubaca surat yang engkau berikan
Dan ternyata itu surat undangan
Udangan pernikahan
Hancur sekali perasaanku
Kau cambuk lagi hatiku
Pilihanmu Tepat
Meratapi nasib yang semakin tidak menentu ini
Berfikir lagi harus gimana lagi aku ini
Langkahku kini tak pasti
Mencoba lari tapi terasa berat sekali kali ini
Jika memang aku tak pantas untukmu
Jika memang aku tak ditakdirkan bersama
Aku menerima semua itu
Aku sadar akan banyaknya kekuranganku
Mencari kebahagiaan adalah tujuan semua orang
Hidup menyenangkan selalu menjadi impian
Begitupun denganmu
Yang memilih Berjalan dengan arah tak sama lagi denganku
Aggung Namamu
Anggun…
Parasmu cantik sesuai namamu
Bak kilau cahaya terpancar disetiap senyumanmu
Bahkan jadi candu dalam diriku
Adaikan ada satu peluang
Izinkan aku mengenalmu
Kusampaikan lewat hembusan angin rindu
Terbayang selalu saat diamku
Anggun parasmu anggun namamu
Seiring bergantinya hari
Semakin membara juga hasrat ini
Meski ragaku jauh darimu
Jiwaku selalu dekat denganmu
Berlalulah Jika Kau Mau
Bagaikan merpati yang hanya mengatarkan pesan
Kau datang dan pergi hanya meninggalkan kesan
Sebatang kara ku sendiri disini
Yang belalang pun tak juga perduli
Anehnya lagi kau ikut serta untuk pergi
Tidak kupaksakan adanya dirimu
Jika engkau memang ingin berlalu
Cukup sampai disini perjuanganku
Kuhentikan langkah kakiku
Dan kurasa cukup aku yang mengerti semua itu
Diatas Motor Kesayanganku
Kaupeluk tubuhku tanpa rasa ragu
Diatas motor merah kesayanganku
Wajahmu tampak bergembiran
Tumbuhan dijalanpun ikut bersukaria
Menceritakan banyak hal
Memberikan banyak pelajaran
Perjalanan kala itu sangat berarti
Dan motorku ini telah menjadi saksi
Secercah Kata
Saat pertama kali kumelihatmu
Bagai secercah harapan
Bagi hati yang telah lama menanti tuan
Saat pertama kali kumelihatmu
Aku menaruh harapan padamu
Untuk hati yang telah mendamba rasa
Saat pertama kali kumelihatmu
Kutepis segala rasa egoku
Untuk hati ini yang telah lama gersang dan tandus
Engkau adalah rasa yang terpintas
Saat matahari tenggelam diambang batas
Sedangkan aku kata air kepada batu
Yang lambat laun mengikis rasa angkumu
Bisa Apa
Aku bisa apa
Jika kau berpatok dengan angka
Aku bisa apa
Jika kau melihat dari rupa
Jika kau melihat cinta dari rupa
Bagaimana jika rupa mulai menua
Jika kau melihat cinta dari harta
Bagaimana jika harta mulai sirna
Jangan bicara cinta jika tak punya harta
Jangan nagih cinta jika tak tau rupa
Jelas Dorlin
Jika kau melandaskan cinta
Dengan harta
Dengan rupa
Dengan jabatan
Itu bukan cinta tapi rakus