The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

11. BAB IX cedera jaringan lunak-2

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by pengembangdiklat.pusdiklatkar, 2021-11-14 07:10:37

CIDERA JARINGAN LUNAK

11. BAB IX cedera jaringan lunak-2

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Penanganan Cedera Jaringan Lunak

Cedera Jaringan Lunak

Bagian ini menjelaskan cedera pada jaringan lunak tubuh - kulit, otot, saraf, pembuluh darah,
jaringan lemak, dan sel-sel, sejak kanak-kanak, kita telah belajar tentang cedera jaringan lunak
seperti memar, goresan, dan luka. Gagasan tentang amputasi dan cedera tumbuk paling tidak
sudah diketahui, jika tidak disaksikan, sebelum kita memasuki masa remaja. Pengalaman kita
sendiri dan orang-orang di sekitar kita mengarah pada pemahaman umum kita tentang luka-luka.

Pengetahuan ini akan bermanfaat bagi anda. Untuk menjadi seorang first respnder, anda akan
belajar untuk memperbaiki pengetahuan ini, belajar bagaimana mengenali dan menyediakan
perawatan untuk berbagai macam luka. Namun, Anda tidak boleh melupakan pemahaman dasar
tentang luka yang sudah anda miliki. Sebagian besar pasien anda akan memiliki tingkat
pemahaman yang sama yang anda miliki ketika anda baru saja memulai latihan ini. Mengingat hal
ini akan membantu anda ketika mewawancarai pasien dan juga dalam memberikan penjelasan
dan jaminan. Juga, mengingat apa yang anda ketahui tentang cedera saat anda terluka pada
masa kanak-kanak akan membantu anda ketika berhadapan dengan anak-anak yang terluka.

Jenis Luka

Cedera jaringan lunak dapat dikategorikan baik sebagai luka tertutup ataupun luka terbuka.

Luka tertutup adalah cedera di mana kulit tidak rusak atau terganggu.
Cedera seperti ini biasanya disebabkan benda tumpul. Perdarahan dapat
berkisar dari kecil ke besar, sementara tingkat cedera dapat berkisar dari
memar sederhana sampai ruptur organ dalam.

Kebanyakan luka tertutup yang terdeteksi dalam pengamatan first responder adalah memar
(luka contusi). Selalu ada perdarahan internal yang terkait dengan memar. Karena kulit tidak rusak,
darah bocor di antara jaringan, menyebabkan perubahan warna seiring waktu berkisar dari hitam dan

152

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

biru ke coklat-kuning. Perlu diketahui bahwa memar yang besar dapat berarti kehilangan darah yang
serius dan bahwa mungkin ada patah tulang atau kerusakan jaringan yang luas di bawah lokasi
memar.

Pada kasus luka terbuka, kulit ter-robek/terbuka. Cedera dapat berkisar
dari gesekan ringan (abrasi) ke robek atau membelah kulit (lecet).
Gesekan sederhana dari kulit mungkin tidak menghasilkan perdarahan,
sedangkan luka terbuka yang lebih parah dapat berhubungan dengan
perdarahan minor hingga perdarahan yang mengancam nyawa.

Luka terbuka dapat diklasifikasikan sebagai:

Abrasi.
Luka-luka seperti siku dan lutut tergores, “road rash" (memar jalan), "rug burns" (luka bakar karpet),
dan goresan duri adalah luka terbuka minor yang dikenal sebagai abrasi. Meskipun luka goresan dan
lecet seperti itu mungkin menyakitkan, cedera jaringan biasanya tidak parah karena kulit tidak
sepenuhnya tertembus dan gaya yang menyebabkannya tidak menghancurkan struktur-struktur di
dasar. Mungkin perdarahan tidak terdeteksi atau hanya sedikit perdarahan kapiler. Kontaminasi luka
cenderung menjadi masalah yang paling serius yang dihadapi ketika merawat lecet pada kulit.

Laserasi.
Dalam kasus laserasi, kulit sepenuhnya tertembus dengan cedera juga terjadi pada jaringan di bawah
kulit. Laserasi dapat diklasifikasikan sebagai:
Luka sayatan, atau insisi , yang dihasilkan oleh benda yang sangat
tajam, seperti pisau cukur, pisau, dan/atau pecahan kaca. Tepi luka sayat
biasanya lurus dan mulus, dan tidak ada sobekan dengan tepi bergerigi.
Insisi yang dalam dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang parah
dan perdarahan yang mengancam nyawa.
Luka dengan tepi bergerigi adalah sayatan dengan ujung/tepi yang kasar . Terkadang luka denga tepi
bergerigi dapat disebabkan oleh benda tumpul. Biasanya terjadi ketika kulit terluka oleh sebuah
objek yang tidak memiliki sisi yang tajam.

153

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Luka tusuk. Objek seperti pisau, paku, dan pemecah es dapat
menghasilkan luka tusukan. Sebuah benda yang menusuk tubuh
akan merobek melalui kulit dan biasanya berlangsung dalam
garis lurus, merusak semua jaringan yang dilaluinya. Sebuah luka
tusukan dapat berkisar dari dangkal ke dalam mungkin juga
memiliki keduanya luka masuk dan luka keluar, sebagaimana sebuah objek, seperti peluru,
melewati tubuh. Seringkali, luka keluar lebih besar dan lebih serius dari keduanya

Avulsi. Luka ini paling sering melibatkan robekan yang melenggarkan
ataupun melepas flap kulit yang lebar/luas . Telinga yang robek,
bola mata yang keluar dari tempatnya, dan hilangnya gigi juga
contoh – contoh avulsi.

Amputasi. Luka ini melibatkan memotong atau merobek lepas jari-jari
tangan, jari kaki, tangan, telapak kaki, lengan, atau kaki.
Karena amputasi dapat dilakukan sebagai prosedur
pembedahan, cedera ini sering disebut traumatik amputasi.

Cedera tumbuk/ hancur. Sering kali, ketika orang melihat suatu
kejadian di mana bagian tubuh telah hancur, pikiran pertama mereka adalah patah tulang.
Jaringan lunak dan organ internal juga tertumbuk, dan sering kali pecah/hancur . Perdarahan
eksternal maupun internal yang hebat dapat terjadi.

Perawatan Darurat Dasar
Mereka yang terlibat dalam suatu situasi darurat dapat mulai melakukan pertolongan sebelum Tim
Medis Darurat atau anggota lain dari sistem kegawatdaruratan medis tiba untuk memberikan
penilaian profesional dan perawatan tindak lanjut.
Individu yang tidak terlatih sering terfokus pada cedera jaringan lunak (soft tissue injuries).

154

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Sistem kegawatdaruratan medis anda mungkin meminta Anda untuk tidak berusaha
membatalkan apa yang telah dilakukan sebelum kedatangan Anda sampai Tim Bantuan Medis (TBM)
tiba atau personil lain yang lebih terlatih tiba di tempat.

Biasanya, sistem protokol kegawatdaruratan medis menyatakan bahwa tindak perawatan
yang jelas berbahaya harus dihentikan dan diperbaiki. Misalnya, seseorang di tempat kejadian
mungkin telah menggunakan perban dengan sangat ketat sehingga menghentikan sirkulasi secara
ekstrim.

Dalam situasi seperti ini, Anda mungkin diminta untuk kembali membangun sirkulasi distal.
Instruktur Anda akan mengingatkan anda tentang protokol khusus untuk sistem kegawatdaruratan
medis Anda.

Dalam situasi di mana perawatan telah diberikan oleh individu-individu yang memiliki
pelatihan yang lebih minim dibandingkan dengan Tim Bantuan Medis (TBM), ikuti protocol sistem
kegawatdaruratan medis Anda untuk penilaian dan perawatan. Jika ada keraguan, telepon atau
minta seseorang menelepon 911 (USA) / 112/119 DKI Jakarta

Perawatan Selama Penilaian
perawatan minimal dapat mulai di terapkan pada saat penilaian pasien. Segera lakukan

perawatan luka dan cedera seperti pada pendarahan besar dan shock.
Sebagai First Responder, Anda mungkin dapat segera memberikan perawatan cedera

jaringan lunak selama penilaian, tetapi berhati-hatilah dan hindari perawatan yang hanya
memperhatikan “satu diantara sekian banyak” keadaan korban .

Ingat bahwa setiap pasien berbeda Ikuti protocol lokal dan mulai tindakan perawatan pada
saat aman terkendali. Anda harus memberikan perawatan terhadap cedera yang mengancam
kehidupan pasien di saat anda menemukan cedera tersebut, tapi selalu ingat untuk terus memantau
“ABC”, karena hal ini diutamakan.

Jangan terburu-buru untuk memulai perawatan terhadap pasien sehingga anda gagal
mendeteksi cedera yang serius.

155

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Perawatan Luka Tertutup
Seperti yang disebutkan sebelumnya dalam Bab ini, luka tertutup yang paling sering terlihat

adalah memar memar. Secara umum, memar tidak memerlukan perawatan darurat di lapangan.
Namun, memar bisa menjadi pertanda adanya luka dalam dan pendarahan terkait.

Carilah memar besar atau daerah tubuh yang tertutupi dengan memar. Ingat, bahwa “memar
dalam” seukuran kepalan tangan pasien dapat menyebabkan kehilangan darah sekitar 10%.

Pastikan untuk mencari pembengkakan dan kelainan bentuk yang mungkin menunjukkan
kemungkinan fraktur (patah). Perhatikan jika perut pasien kaku, jika pasien batuk darah, atau jika ada
darah di mulut, hidung, atau telinga.

Perawatan Luka Terbuka
Untuk merawat luka terbuka, Anda harus :

1. Paparkan luka secara terbuka. Pakaian di atas luka dan sekitar luka terbuka harus dipotong.
Hindari tindakan yang mengakibatkan cedera bertambah. Jangan mencoba untuk membuka
pakaian dengan menariknya ke atas kepala pasien atau melewati anggota badan. Cukup
angkat ke samping, atau potong pakaian dari daerah cedera.

2. Angkat benda asing yang ada di permukaan luka dengan kasa steril pad. Metode ini akan
mengurangi kontaminasi dari jari bersarung Anda dan akan melindungi ujung jari Anda.
Jangan mencoba untuk membersihkan luka atau mengangkat setiap partikel atau puing-
puing/kotoran. Jika pendarahan dari luka terkontrol, berhati-hatilah untuk tidak memacu
atau meningkatkan aliran darah.

3. Kontrol perdarahan dengan tekanan langsung, atau tekanan langsung dan elevasi. Jika
perdarahan terus berlanjut, cobalah melakukan tekanan pada titik tekan (pressure point).
Tourniquet (perban) hanya digunakan sebagai upaya terakhir untuk-perdarahan dari organ
tubuh yang mengancam jiwa. Pemberian oksigen harus mengikuti peraturan lokal.

4. Cegah kontaminasi lebih lanjut dengan menggunakan pembalut steril, kain bersih, atau sapu
tangan bersih untuk menutupi luka. Setelah pendarahan telah dikendalikan, gunakan perban
untuk mempertahankan letak pembalut.

156

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

5. Pastikan pasien terbaring dalam posisi tetap karena aktivitas apapun akan meningkatkan
sirkulasi. Gunakan selimut dan lain lain untuk memberikan perlindungan dari elemen dan
alam.

6. Tenangkan pasien.' Hal ini akan mengurangi gerakan pasien dan dapat membantu
menurunkan tekanan darah pasien ke tingkat normal.

7. Perawatan untuk shock. Ini berlaku untuk semua keadaan kecuali luka ringan.. Jangan
mengangkat tungkai jika ada kemungkinan patah tulang, kecuali tungkai atau anggota badan
yang tersebut lumpuh.

Jika Anda harus mengontrol pendarahan ekstremitas atau jika luka di tungkai termasuk panjang,
rawat dan balut luka dan gunakan bebat agar tungkai tidak bergerak.

Jika bidai udara merupakan bagian dari Peralatan medis darurat Anda, gunakan untuk membantu
mengendalikan perdarahan.

Perawatan Luka-luka Tertentu
Perawatan untuk cedera jaringan lunak tertentu

Luka tusuk
Ketika berhadapan dengan luka tusukan, asumsikan bahwa ada cedera ekstensif internal dan

perdarahan internal. Selalu periksa “luka keluar” (exit wound), dengan pengertian bahwa luka keluar
lebih serius daripada luka masuk (dalam kasus luka tembak). rawat luka masuk dan luka keluar
seperti halnya luka terbuka.
Jika pada luka tusukan masih terdapat benda yang menyebabkan tusukan (seperti kaca, pisau, kayu,
logam, atau plastik), lakukan yang berikut (Gambar 10,37).

1. Ambil tindakan pencegahan BSI yang sesuai.
2. Jangan menggerakan atau mencabut benda penyebab tusukan
3. Paparkan luka, tanpa mengganggu benda penyebab tusukan. Jangan mengangkat pakaian

melewati objek.
4. Kontrol perdarahan. Berikan oksigen berdasarkan protocol.

157

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

5. Cobalah untuk menstabilkan objek bersangkutan dengan menggunakan perban besar.
Beberapa lapisan perban, kain, atau sapu tangan diletakkan di sisi objek Akan membantu
menstabilkan benda tersebut. Pendekatan alternatif lainnya adalah dengan memotong
lubang di tengah pembalut besar, buat potongan sedikit lebih besar dari objek. Dengan
lembut letakan perban dan posisikan potongan membalut objek sehingga meningkatkan
stabilitas objek.

6. Berikan perawatan untuk shock.
7. Pastikan pasien dalam posisi nyaman.

CATATAN
Berhati-hatilah agar sarung tangan atau tangan anda terpotong oleh objek penyebab

tusukan. terapkan tekanan di lokasi luka dengan cara merenggangkan jari di sekitar objek dan.
Jangan menekan objek atau jaringan yang terletak dekat dengan bagian tajam benda tersebut.

Selotip maupun jenis perekat lainnya seringkali tidak menempel pada kulit di sekitar lokasi
luka objek disula. Darah dan keringat di kulit dapat menyebabkan perekat bergeser, bahkan ketika
permukaan sudah dibersihkan.
(Cravats) dapat digunakan untuk mengikat perban di tempat. Cravat ini harus dibuat dari perban
yang dilipat segitiga. Setelah dilipat, lebar cravat harus setidaknya dua inci.

Jika objek penyebab tusukan terdapat di bagian dada atau perut, sebuah belat tipis atau
gantungan mantel dapat digunakan untuk mendorong cravat melalui celah di punggung pasien
sehingga dapat diikatkan di sekitar punggung pasien

Avulsi dan amputasi
Perawatan untuk avulsi dan amputasi tidak berbeda, Jika kulit atau bagian tubuh lain terkoyak dari
tubuh, atau jika penutup kulit telah robek dan menggantung dari bagian tubuh, Anda harus merawat
luka dengan pembalut tekanan yang cukup besar:

1. Ambil tindakan pencegahan BSI yang sesuai.
2. Bersihkan permukaan luka.
3. Jika terdapat avulsi, kembalikan kulit ke posisi normal. Ikuti protokol lokal untuk prosedur.

158

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

4. Kontrol perdarahan dan perawatan seperti yang Anda lakukan untuk merawat luka terbuka,
gunakan tekanan perban besar.

5. Berikan perawatan untuk shock, dan berikan oksigen sesuai ketentuan protokol lokal.

Simpan dengan baik bagian avulsi atau teramputasi, lakukan dengan membungkus bagian tersebut
dengan perban steril yang sedikit basah, jika memungkinkan pertahankan agar tetap dingin tetapi
hindari “ pembekuan”.

Jangan menempatkan bagian avulsi atau teramputasi dalam air atau kontak langsung dengan
es. Pastikan bahwa tas yang membawa bagian teramputasi atau ter avulsi tersebut diangkut dengan
pasien. Alangkah baiknya tas di beri label dengan nama pasien.

Pada kebanyakan kasus avulsi atau amputasi, pendarahan dapat dikendalikan oleh tekanan
langsung, evaluasi keadaan, dan tekanan pembalut diatas tunggul atau bidang avulsion. Gunakan
teknik titik tekanan (pressure point) jika pendarahan berlanjut. Jika hal ini gagal, gunakan tourniquet.

ORGAN MENONJOL KELUAR
Sebuah luka terbuka mendalam ke perut dapat menyebabkan organ-

organ untuk menonjol keluar melalui lubang luka.
Hal ini dikenal sebagai sebuah pengeluaran isi (eviserasi). Dalam kasus-
kasus seperti ini:

• Jangan mencoba menggantikan organ atau memasukan organ.
• Gunakan plastik untuk membalut organ terbuka. Jika memungkinkan, gunakan pembalut

yang bagian atas untuk mempertahankan panas tubuh.
• Berikan perawatan untuk syok. Jangan memberikan apa-apa melalui mulut pasien.

Cedera kulit kepala
Cedera kulit kepala bisa sulit untuk dirawat karena pembuluh darah bersumber di sana dekat

dengan permukaan kulit,yang menyebabkan perdarahan hebat bahkan perdarahan dari luka kecil.
Masalah Tambahan juga timbul jika terdapat cedera pada tulang tengkorak.

First Responder memerlukan upaya ekstra untuk memberikan dukungan emosional bagi pasien jika
terdapat pada bagian Luka pada kulit kepala (dan wajah).

159

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Cedera ini cenderung sangat menyakitkan, menghasilkan perdarahan yang banyak
menyebabkan pasien takut, dan tampak di wilayah tubuh pasien yang mempengaruhi penampilan
pasien dan terlihat oleh orang-orang.

Bicaralah layaknya seorang profesional dengan tenang. Selalu biarkan mereka tahu apa yang
akan Anda lakukan sebelum Anda melakukannya. Pastikan bahwa mereka tahu bantuan tambahan
akan tiba.

Prosedur untuk perawatan luka-jaringan lunak tertutup dalam bab ini berlaku juga untuk
perawatan jaringan lunak di kulit kepala, Namun, ada tiga pengecualian:

• Pengecualian 1: jangan mencoba untuk membersihkan permukaan kulit kepala luka. Hal ini
sering Akan menyebabkan perdarahan tambahan dan dapat memper-parah cedera jika ada
retak pada tulang tengkorak.

• Pengecualian 2:. Jangan menekan luka atau daerah cedera karena kemungkinan adanya retak
tulang (fraktur).

Perawatan luka kulit kepala adalah sebagai berikut :
• Jangan bersihkan benda asing jelas atau kotoran dari luka. Ini Akan menyebabkan
perdarahan tambahan.
Kontrol perdarahan dengan perban dan berikan tekanan lembut, Hindari menggunakan

tekanan berlebihan jika ada tanda-tanda tengkorak retak atau jika daerah cedera terasa kenyal.

• Perban perekat tidak akan bekerja dengan baik. Sebuah pembalut rol atau kasa dapat
digunakan untuk membungkus kepala pasien jika perdarahan telah dikendalikan.

• Jika ada indikasi cedera leher atau tulang punggung, jangan membungkus kepala pasien
dengan gulungan perban. Jangan membungkus perban di rahang bawah pasien atau leher.

• Jika tidak ada tanda-tanda patah tulang tengkorak atau luka pada tulang belakang, leher,
atau dada, Anda dapat memposisi-kan pasien sehingga kepala dan bahu diangkat.

Pendekatan opsional adalah dengan mengunakan pembalut segitiga yang tersedia secara komersil
menggunakan atau yang terbuat dari kain kasa atau kain lainnya.

160

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

LUKA WAJAH
Perhatian utama ketika merawat luka wajah adalah memastikan bahwa jalan napas pasien terbuka
dan memiliki ruang pernapasan yang cukup. Meskipun yang mungkin tampak hanya masalah
pendarahan, periksa saluran udara dan pastikan adanya denyut nadi karotis.
Tetap perhatikan pasien dan pastikan jalan napas tetap terbuka dan bebas cairan dan penghalang
pernapasan (lidah, gigi, dan pembekuan darah).
Ketika merawat pasien dengan luka pada wajah, Anda harus :

1. Pastikan pernapasan pasien bebas masalah, berhati-hatilah dalam penanganan agar tidak
terjadi cedera leher dan cedera tulang belakang.

2. Kontrol perdarahan dengan tekanan langsung, berhati-hati untuk tidak menekan terlalu
keras karena retak pada tulang wajah banyak yang tidak tampak.

3. Gunakan pembalut luka dan perban.

Fokus Geriatri
Luka pada wajah umumnya mengalami pendarahan yang cukup banyak pada pasien, tapi

pada orang lanjut usia yang mungkin menggunakan obat "pengencer darah" seperti Coumadin,
warfarin, atau aspirin, pendarahan mungkin mengancam jiwa.

Bersiaplah untuk mengobati luka secepatnya dengan perban dan tekanan langsung,
Jika Anda menemukan pasien memiliki objek yang menembus pipi dan menempel ke mulut, Anda
mungkin harus mencabutnya.
Hal ini harus dilakukan jika benda tersebut menghalangi jalan napas atau dapat jatuh ke dalam jalan
napas. Untuk mencabut benda penyebab tusukan lihat

1. Lihatlah ke dalam mulut dan periksa jika objek telah melewati dinding pipi.
2. Jika Anda menemukan penetrasi, tariklah atau amankan dan secara hati-hati dorong objek

keluar dari dinding pipi, mengikuti arah masuk objek tersebut. Hindari memotong sarung
tangan Anda dan diri Anda sendiri. Jika objek belum menembus dinding pipi atau jika Anda
tidak dapat dengan mudah mengeluarkan objek, stabilkan dengan perban yang diterapkan
pada permukaan luar pipi.
3. Dalam semua kasus, kecuali cedera leher dan cedera tulang belakang, posisikan pasien
sehingga darah Akan mengalir keluar dari mulut. Jika ada cedera leher atau tulang punggung,

161

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

jangan gerakan pasien. Gunakan perban dan pembalut dan tekan bagian dalam luka untuk
mengontrol aliran darah.
4. Jika Anda mencabut objek tersebut, tempatkan perban diantara luka dan gigi pasien, dan
pastikan sebagian perban berada di luar mulut untuk mencegah agar tidak tertelan. Pastikan
agar perban tidak menjadi longgar dan memblokir jalan napas. Jangan berasumsi bahwa
refleks pasien Akan mencegah terjadinya obstruksi jalan napas.
5. Balut dan perban bagian luar luka.
6. Memberikan perawatan untuk shock.

Cedera mata
Dua aturan utama dalam perawatan cedera -jaringan lunak pada saat merawat cedera mata:

jangan memberikan perawatan pada bola mata yang tergores, ada satu pengecualian utama yang
tercantum dalam prosedur penanganan bola mata yg tergores.

Ada satu pengecualian utama pada prosedur yang tercantum perawatan cedera -jaringan
lunak: jangan berikan tekanan langsung pada bola mata yang terluka.
Pembalut besar longgar Akan membantu pembentukan gumpalan darah untuk mengendalikan
pendarahan.

Masalah pada umumnya terjadi karena adanya benda asing di mata yang berkisar dari iritasi
ringan hingga cedera permanen.
Jika air mata sendiri pasien tidak membasuh benda asing tersebut gunakan air mengalir untuk
membasuh, tapi jangan lakukan hal tersebut jika ada goresan atau benda asing yang menusuk mata.

Alirkan air di sudut rongga mata dekat dengan hidung pasien, anda mungkin harus
membantu pasien membuka kelopak mata, ketika air di alirkan instruksikan pasient untuk melihat sisi
ke sisi dan ke atas dan ke bawah.

Sebelum selesai, minta pasien berkedip beberapa kali. Jika memungkinkan, lanjutkan
pencucian di bawah aliran air setidaknya selama 20 menit atau sesuai petunjuk medis.
Sangat penting bahwa Anda:

• Tidak mencabut benda atau partikel yang Menancap, termasuk potongan-potongan kecil
kaca di permukaan bola mata

• Jangan meraba ke dalam rongga mata.

162

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

• Kurangi gerakan mata pasien. Jika ada benda tajam di mata pasien, jangan sarankan pasien
untuk mengerakan otot mata saat membasuh. Setelah membasuh, pastikan mata pasien
tertutup. tutup kedua mata, dan gunakan perban dan pembalut.

Setiap kali Anda sedang merawat pasien dengan cedera mata, Anda harus menutup kedua mata
pasien.
Dalam kebanyakan kasus, hanya satu mata yang terluka,Namun, ketika salah satu mata bergerak,
mata lain juga akan bergerak (gerakan simpatik.

Jika Anda menutup mata yang terluka dan meninggalkan mata yang lain terbuka, ketika mata yang
tidak terluka bergerak, akan merangsang otot mata yang terluka untuk bergerak dan bereaksi,
Sehingga akan mata akan lebih terluka. Jika kedua mata pasien tertutup Akan mengurangi gerakan
mata.

Apakah aman?
Dalam beberapa kasus, mengamankan tangan pasien yang tidak responsif dan mengalamai

cedera mata adalah tindakan tepat.
Jika pasien menjadi responsif, ia mungkin mencoba untuk melepaskan perban. Lakukan hanya jika
diizinkan oleh protokol lokal Anda.

jika kedua mata pasien tertutup dapat menyebabkan rasa takut dan kekhawatiran. Katakan
alasan menutup mata yang tidak terluka. Pastikan anda berada dekat dengan pasien atau pastikan
ada orang lain yang tinggal dekat.

Cobalah untuk mempertahankan kontak dengan pasien melalui percakapan dan sentuhan.
Jika seorang teman atau orang yang dicintai pasien juga terluka, yakinkan pasien bahwa perawatan
telah disediakan bagi mereka yang bersangkutan.

Selalu ingat untuk menutup kelopak mata pasien yang tidak responsif.. Karena orang tidak
responsif tidak berkedip, permukaan mata menjadi kering dan merusak mata.
Jika Anda melihat bahwa pasien memakai lensa kontak, pastikan untuk memberitahukan hal ini
kepada petugas rumah sakit yang mengambil alih perawatan pasien.

163

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

• Luka bakar ringan seperti “kebutaan Salju " dan " kebutaan tukang las" adalah dua contoh
dari luka bakar ringan. Tutup kelopak mata pasien dan olesi dengan salep berwarna gelap
pada kedua kelopak mata dan sekitarnya. Jika Anda tidak memiliki salep berwarna gelap,
kemudian gunakan perban tebal atau balutan diikuti dengan lapisan bahan seperti plastik
berwarna gelap.

• luka bakar Kimia. Banyak bahan kimia menyebabkan kerusakan parah dengan cepat pada
mata. Bilas mata dengan air. Jangan menunda perawatan dengan mencoba mencari air
steril.gunakan sumber air minum bersih apapun. Jika memungkinkan, lanjutkan mencuci di
bawah aliran setidaknya selama 20 menit. Setelah membilas mata pasien, tutup kelopak mata
dan gunakan balutan dan perban yang longgar dan basah.

Jika Anda menemukan objek yang Menancap pada bola mata pasien, Anda harus:
1. Gunakan beberapa lapisan balutan atau gulungan kecil kasa untuk membuat bantalan tebal.

Tempatkan pada sisi objek. Jika Anda hanya memiliki bahan cukup untuk membuat satu
balutan tebal, buatlah lubang, Sama dengan ukuran lubang mata, di tengah tengah balutan.
Posisikan lubang balutan diatas mata pasien, sehingga balutan dapat menahan objek secara
stabil melalui pembukaan lubang balutan.
2. Posisikan sebuah gelas plastic sekali pakai atau kertas karton kerucut menutupi objek yang
Menancap pada bola mata yang Akan berfungsi sebagai perisai pelindung, namun jangan
biarkan pelindung ini menyetuh objek yang Menancap
3. Amankan pelindung dengan mengikatkan perban lain atau bahan kain lainnya agar tidak
terlepas.
4. Gunakan perban atau balutan untuk menutup mata yang tidak terluka, dan amankan balutan
ini agar tidak lepas untuk mengurangi gerakan otot simpatik pada mata.
5. Siapkan perawatan untuk shock.
6. Memberikan dukungan emosional kepada pasien.

Membungkus gelas kertas atau kerucut dengan kain kasa tidak dapat dilakukan dengan mudah
kecuali Anda berlatih, Idealnya Anda harus membungkus gelas plastik dan kemudian membungkus

164

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

kepala pasien dengan balutan dari gelas plastik seluruh kepala pasien dan membungkus sekitar gelas
plastik lagi.

Prosedur ini diulang sampai gelas plastik stabil pada tempatnya. Berhati hatilah agar untuk tidak
mendorong gelas itu ke objek yang Menancap atau menarik tarik gelas itu dari tempatnya.

Jika bola mata keluar dari rongga mata (mata avulsi), perawatan yang diberikan Sama seperti untuk
perawatan pada objek yang Menancap di mata.

Cedera Telinga
Cedera telinga eksternal meliputi :

• Tergores. Terapkan balutan atau perban di tempat goresan.
• Robekan. Terapkan balutan besar, dimulai dengan beberapa lapis

di belakang jaringan telinga yang robek.
• Avulsi. Gunakan sedikit perban besar yang dibasahi, dibalut pada

tempat ter-avulsi. Simpan bagian avulsi dalam kantong plastik
atau bungkus plastik. Pastikan tersebut kering dan tetap dingin.
Jika tidak ada plastik tersedia gunakan balutan atau perban. Pastikan untuk melabel tempat
penyimpanan dengan Nama pasien.
luka Internal pada telinga dapat terlihat sebagai perdarahan dari telinga. Setiap pendarahan dari
telinga harus dianggap sebagai tanda cedera kepala serius. Darah atau cairan bening yang mengalir
keluar dari telinga menunjukkan adanya retak atau patah tulang tengkorak. Untuk hal tersebut,
asumsikan ada cedera serius dan memberikan perawatan yang diperlukan. Jangan tutupi saluran
telinga eksternal. karena dapat menyebabkan cedera internal meningkat. Jika ada perdarahan atau
eksresi cairan bening dari telinga, terapkan perban pada bagian eksternal, steril jika mungkin, dan
gunakan perban untuk menahan balutan. Laporkan ekskresi ini kepada petugas medis. Jangan
mencoba untuk mengeluarkan benda asing dari dalam telinga. Terapkan balutan eksternal, jika
perlu, dan beri dukungan emosional kepada pasien. Jika pasien memberitahu Anda bahwa rasanya
telinganya yang "buntu" atau tidak dapat menerima suara tersangka mungkin kerusakan terjadi pada

165

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

gendang telinga, cairan di telinga tengah, atau karena adanya objek dalam saluran telinga. Banyak
masalah ini dapat teratasi setelah perawatan di rumah sakit.

CEDERA HIDUNG
Ketika berhadapan dengan cedera atau luka pada hidung -jika tidak terlihat tanda- tanda

patah atau retak pada tulang tengkorak atau tulang belakang. Anda memiliki dua tugas:
mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka dan kontrol pendarahan.

Jika mimisan terjadi pada pasien responsif, jaga agar jalan napas tetap terbuka. posisikan
pasien dalam posisi duduk, membungkuk sedikit ke depan. Posisi ini akan membantu mencegah
darah dan lendir dari menghalangi jalan napas atau mengalir
ke dalam tenggorokan dan masuk ke dalam perut, yang dapat
menyebabkan mual dan muntah, Selanjutnya minta pasien
untuk menekan hidung dan lubang hidung keseluruhan
(nostrils).

Pendarahan biasanya terkendali jika nostril ditekan. Jika pasien tidak dapat menekan hidung
mereka, Anda harus melakukannya. Namun, jika pasien lain memerlukan bantuan Anda, jangan tunda
pertolongan dengan duduk menekan hidung pasien.

Minta bantuan orang lain, sarankan mereka mengenakan sarung tangan, menekan hidung
pasien, dan memberitahukan Anda tentang masalah yang terjadi saat Anda terus merawat pasien
lainnya.

Jangan menutup dengan menyumbat lubang hidung pasien. Jangan biarkan pasien untuk
membuang ingus jika pendarahan masih berlangsung atau dalam keadaan terkendali.

Untuk penanganan mimisan pada pasien tidak responsif atau pada pasien yang terluka
sedemikian rupa sehingga ia tidak dapat ditempatkan dalam posisi duduk, posisikan pasien di satu
sisi dengan kepala berpaling untuk menyediakan drainase dari hidung dan mulut. Coba untuk
mengendalikan perdarahan dengan memencet lubang hidung. Jangan sumbat hidung. Jangan
mengcabut objek atau meraba ke dalam hidung.

Untuk avulsi hidung, terapkan balutan dengan tekanan . Simpan bagian avulsi dalam plastik
atau atau balutan steril.pastikan bagian tetap dingin.

166

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Cedera Mulut
Sebagaimana semua cedera yang terjadi di dalam atau di sekitar jalan napas, perhatian pertama

adalah untuk memastikan jalan napas terbuka.
Jika tidak ada dugaan cedera pada tengkorak, leher, atau tulang belakang, posisikan pasien

dalam posisi duduk dengan kepala miring sedikit ke depan untuk memungkinkan untuk drainase. Jika
pasien tidak dapat ditempatkan dalam posisi, posisikan pasien di satu sisi dengan kepala berpaling
sedikit ke bawah untuk memberikan drainase untuk darah dan cairan lainnya agar dapat mengalir
keluar.

Untuk bibir yang tergores gunakan balutan yang digulung atau dilipat, Pasang balutan antara
bibir pasien dan gusi. Pastikan agar pasien tidak menelan balutan.

Untuk bibir avulsi, terapkan balut tekan ke daerah cedera. Simpan bagian avulsi dalam plastik
atau atau membersihkan balutan steril.pastikan agar bagian avulsi tetap dingin.

Untuk perawatan goresan pada bagian pipi internal, posisikan balutan di antara pipi dan gusi
dengan tangan bersarung. Jangan sumbat mulut dengan pembalut .

Selalu sisakan tiga sampai empat inci bagian balutan di luar mulut pasien untuk
memungkinkan penggantian dengan cepat. Hal ini diperlukan untuk mencegah pasien menelan
balutan.

Jika mungkin, posisi kepala pasien untuk memungkinkan drainase.

Luka Leher
Sebagai first responder, waspadai tanda-tanda berikut yang menunjukkan luka-jaringan lunak ke
leher:

• Kesulitan berbicara, kehilangan suara.
• Obstruksi jalan napas ketika mulut dan hidung bebas dari ham batan yang pada jalan napas.

Hal ini sering disebabkan oleh jaringan yang bengkak.
• bengkak atau memar leher.
• Nyeri saat menelan atau berbicara.
• Trakea terdorong ke satu sisi (tracheal deviation)
• Depresi pada leher.
• Goresan, luka atau luka tusukan.

167

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Untuk semua pendarahan dari leher, pastikan bahwa seseorang mengaktifkan EMS dan laporkan
masalah yang terjadi dan perlunya transportasi.
Untuk perawatan pada arteri yang terputus di leher lakukan prosedur berikut:

1. Ambil tindakan pencegahan BSI yang sesuai.
2. Segera berikan tekanan langsung pada luka dengan menggunakan telapak tangan Anda

yang bersarung .
3. Cobalah mengendalikan perdarahan dengan balut tekan, berhati-hati untuk tidak menutup

jalan napas dan hindari tekanan padakedua sisi leher.
4. Setelah pendarahan terkendali, posisikan pasien di sebelah kiri, Jika memungkinkan,

baringkan pasien pada permukaan yang dapat dimiringkan (papan tulang belakang, meja,
bangku panjang, kayu lapis) sehingga seluruh tubuh bisa miring ke bawah posisi kepala.
kemiringan yang tidak boleh lebih dari 15 derajat. Hal ini akan membantu menangkap
gelembung udara apapun yang mungkin telah memasuki aliran darah.
5. Berikan perawatan untuk shock, dan berikan oksigen sesuai protokol lokal.
Pendarahan dari luka besar atau pembuluh darah leher yang terputus biasanya tidak dapat
dikendalikan oleh tekanan dressing.
Untuk keadaan darurat tersebut, Anda harus :
1. Segera terapkan tekanan langsung pada luka, menggunakan telapak tangannya yang
bersarung Anda.
2. terapkan okslusif atau atau jenis plastic lain pada luka. Gunakan untuk perekat medis pada
balutan di semua sisi. Ketika selesai, balutan harus kedap udara. Jika Anda tidak memiliki
bahan untuk membuat balutan oklusif, menggunakan bahan lain yang bersih atau steril dan
kendalikan perdarahan dengan tekanan langsung.
3. Untuk membantu perangkap gelembung yang mungkin telah memasuki aliran darah, tempat
pasien di sisi kiri untuk transportasi, dengan tubuh miring seperti yang dijelaskan di atas.

CATATAN
Jangan mencoba menggerakan pasien jika ada indikasi cedera tulang punggung.
4. Berikan Perawatan untuk shock dengan menjaga suhu tubuh pasien agar tetap hangat dan

berikan oksigen.

168

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Sebuah metode alternatif untuk mengamankan balutan untuk leher adalah sebagai berikut.
Instruktur Anda akan memberitahu Anda jika teknik ini telah disetujui untuk digunakan, Metode ini
menggunakan prosedur yang sama untuk pendarahan kedua arteri dan vena di leher:

1. Terapkan tekanan langsung atas luka, menggunakan telapak tangan Anda yang bersarung.
2. Tempatkan balutan okslusi atau plastik atas luka dan terus berikan tekanan, menggunakan

telapak tangan Anda. Jangan hanya mengunakan satu lapisan karena Terlalu tipis dan
mungkin tersedot ke dalamluka. Idealnya balutan okslusi harus memanjang satu inci dari luar
sisi luka pada semua sisi.
3. Tempatkan gulungan kasa pembalut atau bahan perban di atas balutan okslusi dan terus
berikan tekanan. Gulungan lain dapat ditempatkan antara luka dan trakea untuk membantu
mengurangi tekanan pada trakea.
4. Sementara mempertahankan tekanan, amankan seluruh perban dengan pelekat perban
membentuk bungkus-delapan guna menghindari pita perekat menempel ke permukaan
berdarah.
5. Tempatkan pasien pada sisi kiri untuk transportasi, dengan tubuh sedikit miring di bawah
posisi kepala.
6. Perawatan untuk shock dengan mempertahankan suhu tubuh dan memberikan oksigen.

CATATAN
Metode ini memerlukan banyak latihan dan tinjauan agar dapat dilakukan dengan benar di lapangan.
Jika usaha anda untuk mengontrol pendarahan pada leher gagal, sebuah jalan terakhir adalah
dengan menempatkan jari bersarung tangan ke dalam luka dan berusahalah untuk menekan arteri
atau mencubit pinggiran luka.

Metode ini hanya digunakan bila prosedur perawatan standar oleh Responden Medis Darurat
telah gagal untuk mengendalikan pendarahan yang berlebihan dan mengancam kehidupan.
Luka Menembus Dada
Cedera Jaringan lunak di dada menerima jenis perawatan dasar yang sama seperti yangAnda berikan
kepada-cedera jaringan lunak di area lain tubuh.

169

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Umumnya cedera yang terjadi adalah luka, memar, dan luka tusukan. cedera jaringan lunak Serius di
dada adalah luka tusukan yang dalam, luka penetrasi, dan benda yang Menancap.
Untuk luka tusukan dan penetrasi, gunakan balutan oklusif ( occlusive ).
benda yang Menancap harus distabilkan. Luka akibat
tusukan dan benda yang Menancap dapat menembus dada
dan menimbulkan luka keluar, Jika hal ini terjadi, Anda
harus merawat kedua luka masuk dan luka keluar. Luka
tusukan pada dada umumnya serius karena organ-organ
vital terletak di sana.

Paru-paru akan gagal berFungsi (collapse) karena terdapat udara pada sekat antara dinding
dada dan paru paru, menyebabkan bertambahnya tekanan dalam rongga dada dan pernapasan
menjadi tidak efektif. Anda harus menyumbat atau menutup luka terbuka di dada untuk mencegah
udara masuk ke se kat dada dan menyebabkan gagal paru-paru.

Sumbatan itu akan memungkinkan paru-paru untuk kembali berkembang. Dalam beberapa
kasus, paru-paru itu sendiri akan ditembus. Saat pasien menghirup, udara dari paru-paru ini akan
bocor keluar dan masuk rongga dada. Jika luka luar telah tertutup rapat, tekanan masih bisa terjadi
karena udara terus masuk rongga dada dari paru-paru yang tertusuk selama pasien bernafas, Kecuali
tekanan pada rongga dada dapat di atasi, hal ini akan mengganggu fungsi jantung dan paru-paru.

Anda akan dapat mengetahui apakah luka tusukan yang menembus paru-paru dengan tanda-
tanda berikut:

• Luka terbuka pada dada yang berakibat diding dada koyak atau bocor.
• Suara hisapan setiap kali pasien bernafas. Inilah sebabnya mengapa jenis luka ini kadang-

kadang disebut luka dada mengisap ( Sucking chest wound)
Gelembung (bubbling) di bagian yang cedera dapat dicatat.
• Pasien batuk, berbusa darah merah segar.
Jika Anda menemukan luka tusukan pada dada memiliki luka masuk dan luka keluar, asumsikan
bahwa setidaknya satu paru-paru telah gagal berfungsi
Metode berikut ini direkomendasikan untuk luka dada yang bebas dari benda yang
Menancap .

170

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Jika tidak ada tusukan ke paru-paru, metode ini akan bekerja. Jika paru –paru tertusuk, metode ini
akan memungkinkan pelepasan udara yang terjebak dalam dada:

1. pastikan semua balutan yang di perlukan siap. Ambil tindakan pencegahan BSI yang sesuai.
Lalu tutup luka pasien itu dengan telapak tangan yang bersarung saat pasien mengembuskan
napas, hembusan yang kuat akan mendorong udara yang terjebak dari rongga dada). Jangan
membuka segel luka untuk mempersiapkan ganti. Minta orang lain di tempat kejadian
membantu menyiapkan pembalut.

2. Pasang balutan oklusif di bawah tangan Anda, sementara pasien mengembuskan napas,
tekan dan biarkan di tempat.

• Rekatkan di tiga sisi: minta seseorang untuk menutup dengan mengikat tali pita pada tiga
sisinya. Ini Akan menghasilkan efek katup flutter (flutter valve effect), Yaitu saat pasien
menghirup udara, bagian tepi yang bebas Akan menutup dan berlaku seperti segel terhadap
kulit.

Ketika pasien mengembuskan napas, bagian tepi yang bebas akan membebaskan diri dari kulit dan
mengijinkan udara yang terjebak dalam rongga dada untuk keluar.

• Rekatkan di empat sisi: beberapa sistem EMS lebih memilih menggunakan perekat di
keempat sisi. Sisi terakhir adalah ditutup dengan perekat saat pasien mengembuskan napas.
Instruktur Anda Akan memberitahu anda tentang protokol lokal.

Dengan rekatan apapun, pasien harus dipantau. Jika pasien mulai mengalami kesulitan bernapas lagi,
angkat satu sisi plastik dan minta agar dia menghembuskan napas. Lalu dengan cepat posisikan
kembali plastik ke posisi segel.

3. sediakan oksigen secepat mungkin, dan beri perawatan untuk shock.
balutan okslusi yang tersedia seacara komersil adalah pilihan terbaik untuk luka dada terbuka,
plastik pembungkus manapun dapat digunakan, tapi harus dilipat beberapa kali sehingga cukup tebal
untuk mencegah udara menembus dan sehingga tidak akan tersedot ke luka. Balutan okslusif harus
menyisakan panjang setidaknya 2 inci atau lebih pada luar tepi luka.
Jika darah atau keringat mencegah perekat melekat ke kulit pasien, gunakan balutan besar di atas
balutan okslusif dan amankan di tempat dengan menggunakan kravat. Anda masih harus memonitor
pasien dan mengurangi penumpukan tekanan jika pasien mengembangkan kesulitan bernapas.

171

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Dalam kasus ketika kedatangan EMT (Emergency Medical Team ) atau petugas rumah sakit
tidak akan tertunda dan perekat tidak bertahan, gunakan telapak tangan Anda yang bersarung dan
tekan balutan oklusif pada tempatnya.

Jika kondisi pasien menurun, secara berkala lepaskan salah satu ujung perekat untuk
memungkinkan udara yang terjebak keluar sesuai penjelasan sebelumnya
Jika ada luka masuk dan luka keluar, balutan di perlukan untuk keduanya.

Anda mungkin harus menunggu bantuan EMT untuk membalikan badan pasien dan
menerapkan balutan pada bagian belakang pasien.

Luka Penetrasi pada dada Bisa juga menembus jantung. Ketika ini terjadi, Responden Darurat
medis tidak bisa berbuat banyak selain menyediakan perawatan untuk shock dan perawatan pada
luka dada terbuka dan memberikan perawatan pendukung hidup sesuai kebutuhan.

Objek Menancap
Semua benda yang Menancap harus dibiarkan di tempatnya. Meskipun menciptakan luka,

objek yang Menancap juga menutup luka. Jika di cabut,pendarahan akan lebih deras. Objek yang
Menancap harus di stabilkan dengan perban atau balutan besar.

Mulailah dengan menempatkan bahan-bahan tersebut di sisi berlawanan dari objek,
sepanjang garis vertikal (sumbu panjang) dari tubuh. Tempatkan lapisan berikutnya tegak lurus
(berlawanan arah) yang pertama.

Gunakan perekat medis atau cravat untuk menahan semua balutan dan bantalan di tempat.
Jika perekat tidak dapat menahan balutan, terapkan cravat dengan hati-hati menurut protokol lokal.

Cedera abdomen
Perdarahan internal dapat menjadi perdarahan serius ketika organ dalam rusak. Selain itu,

organ-organ berongga bisa pecah dan mengeluarkan isinya ke dalam rongga perut dan panggul,
menghasilkan reaksi yang sangat serius dan menyakitkan. Sebagai Responden Medis Darurat , Anda
harus menyadari tanda-tanda berikut, yang menunjukkan cedera pada organ perut dan panggul:

172

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

* Setiap luka goresan yang dalam atau luka tusukan pada perut, panggul, atau punggung bawah.
* Indikasi trauma tumpul pada perut atau panggul.
* Rasa sakit atau kram di daerah perut atau panggul.
* Pasien melindungi perut (menjaga).
* Pasien sedang mencoba untuk berbaring diam dengan kaki memanjang.
*pernapasan dangkal yang Cepat dan denyut nadi cepat.
* Kaku, buncit, dan / atau perut terasa lembek.
Untuk perawatan untuk semua cedera perut dan panggul:

1. Ambil tindakan pencegahan yang sesuai BSI.
2. Kendalikan semua perdarahan eksternal yang terlihat.
3. Mintalah pasien berbaring telentang. Untuk luka terbuka atau eviserasi, luruskan kaki pasien

dan berikan mereka bantal atau selimut yang digulung. Jangan luruskan kaki jika ada tanda-
tanda cedera pada tulang panggul, tungkai bawah, atau punggung. Untuk obyek Menancap,
biarkan kaki dalam posisi apa adanya pada saat pasien ditemukan.
4. Perawatan untuk shock, berikan oksigen, dan terus-menerus monitor tanda vital pasien.
5. Waspadai dan perhatikan jika pasien muntah.
6. Jangan menyentuh organ internal yang menonjol keluar dari tubuh.
Tutupi mereka dengan balutan okslusif. jaga kehangatan tubuh dengan menempatkan perban
atau handuk di atas pembalut occlusive (Gambar 10,52). (Beberapa sistem EMS menyediakan
bahan steril untuk mengizinkan Medis Darurat Responden untuk menerapkan lembab, rias steril
di tempat saus occlusive Ikuti protokol lokal).
7. Jangan mencabut objek yang Menancap. Stabilkan dengan perban besar.
Banyak pasien dengan sakit perut menemukan cara untuk meringakan rasa sakit dengan
memeluk sebuah objek besar lembut seperti bantal perut.

Cedera pada Kelamin
Karena lokasinya , organ reproduksi eksternal umumnya bukan merupakan daerah yang sering
mengalamai cedera. Panggul dan paha biasanya mencegah cedera pada organ-organ ini, yang dikenal
sebagai alat kelamin eksternal. Bila cedera terjadi, dua jenis cedera jaringan lunak sering terlihat:

173

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

* trauma akibat pukulan, cedera yang sangat menyakitkan, tetapi hanya sedikit yang dapat dilakukan
oleh First Responder. Kantong es, jika tersedia, dapat membantu.
* goresan. Pendarahan harus dikontrol oleh tekanan langsung. Gunakan Sebuah balutan steril atau
“pad” sanitasi . Jika salah satu tidak tersedia, gunakan balutan steril apa saja. Setelah perdarahan
terkontrol, balutan dapat di amankan di dengan perban segitiga besar yang diterapkan sama seperti
penggunaan popok bayi.
prosedur perawatan cedera jaringan lunak lainnya juga berlaku pada saat merawat luka pada
kemaluan:

* Jangan mencabut objek Menancap.
* Simpan bagian avulsi, dengan menyimpan bagian dalam plastik, perban steril, atau balutan

bersih.
First Responder adalah bagian dari team kesehatan profesional. Dengan demikian, Anda harus
menjalankan peran Anda dengan cara yang akan tidak akan mempermalukan pasien.

Katakan kepada pasien apa yang akan Anda lakukan. Katakan padanya mengapa Anda harus
memeriksa dan merawat alat kelamin. Melindungi pasien dari pandangan penonton dengan meminta
penonton meninggalkan tempat kejadian.
Jika hal ini tidak mungkin, minta mereka melihat kea rah lain. Lalu mulai melakukan perawatan.
Lakukan sesuai prosedur dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan dalam perawatan untuk
cedera pada bagian tubuh yang lain. Hal sangat penting jika Anda ingin menyediakan perawatan
pasien total tepat.

Cedera Genital mungkin terjadi akibat perkosaan. jaga privasi pasien, dan tetap profesional dalam
percakapan dan perawatan. Beritahu pasien untuk tidak mencuci, buang air kecil, atau mengganti
pakaian. Pasien harus diangkut oleh EMS ke bagian gawat darurat. Jika memungkinkan, perawat
harus berjenis kelamin yang sama dengan pasien untuk mengurangi segala kekhawatiran pasien.

Banyak cedera genital terjadi secara sengaja karena pasien (self inflicted)atau merupakan hasil dari
pelecehan. Cedera dapat disebabkan pula oleh upaya untuk menggugurkan janin yang belum lahir
oleh ibu atau orang lain yang tidak memiliki izin. Apa pun penyebabnya, pasien akan membutuhkan
dukungan emosional dan pengertian.

174

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

Kesimpulan
luka di definisikan sebagai kerusakan keutuhan (kontinuitas) kulit, membran dan tulang atau organ
tubuh lain. saat terjadinya luka, maka akan muncul beberapa gejala seperti hilangnya seluruh atau
sebagian fungsi organ, perdarahan, rasa nyeri, kontaminasi bakteri, dan kematian sel. Berdasarkan
proses terjadinya, luka dapat dibedakan menjadi :

• Luka insisi, yakni luka yang terjadi akibat teriris benda tajam.
• Luka memar, merupakan luka yang terjadi akibat benturan oleh benda dan menekan jaringan

lunak tubuh.
• Luka tusuk, adalah luka yang terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk

ke dalam kulit dengan diameter yang kecil.
• Luka gores, adalah luka yang terjadi akibat benda tajam seperti kaca atau kawat.
• Luka tembus, adalah luka yang menembus bagian dalam tubuh. diameter pada luka masuk

biasanya kecil, kemudian pada luka keluar diameternya besar.
• Luka bakar, yakni luka yang disebabkan oleh api/ sesuatu yang panas.

Semua jenis luka tersebut dapat menimbulkan perdarahan baik sedikit maupun banyak. Berikut ini
beberapa cara tepat dalam penanganan luka akibat perdarahan :

1. Pada prinsipnya, menangani luka perdarahan ialah untuk menghentikan perdarahannya.

2. Sebelum menolong korban, cuci kedua tangan dengan air mengalir dan sabun.

3. Idealnya saat membersihkan luka memakai sarung tangan. Hal ini penting untuk mencegah
terjadinya kontaminasi bakteri yang ada di luka korban ke tangan penolong. Apalagi jika korban
diduga menderita HIV atau hepatitis.

4. Bersihkan luka dengan air bersih yang mengalir.
5. Bilas luka dengan cairan antiseptik yang tersedia.
6. Jika luka mengeluarkan darah, balut luka dengan kain kassa disertai tekanan pada luka saat

membalut, tujuannya untuk menghentikan perdarahan dengan cara membantu mekanisme
pembekuan darah bekerja sehingga jaringan yang terpisah bisa bertemu. pada beberapa kasus
luka perdarahan memang harus di jahit. Namun dengan balut tekan akan menjadi pertolongan
pertama sebelum ditangani oleh tenaga medis.

175

Medical First Responder Cedera Jaringan
Lunak

7. Pada luka yang banyak mengeluarkan darah, sebaiknya baringkan korban. Jika luka terdapat di
bagian tungkai, usahakan bagian yang luka itu ditinggikan sehingga posisinya lebih tinggi dari
jantung. Tindakan menghentikan perdarahan harus didahulukan sebelum luka dibersihkan
dengan sempurna.

8. Lepaskan pakaian atau kain yang ada disekitar luka. Lepaskan juga perhiasan seperti gelang,
cincin, dan jam tangan sehingga tidak mengganggu proses pembersihan atau pembekuan darah.

9. Tekan dengan kassa balut selama 15 menit. Jika darah merembes tambahkan lagi dengan kassa
atau kain di atasnya.

10. Pada luka ringan, perdarahan biasanya akan berhenti meski telah dilakukan penekanan selama 15
menit berulang-ulang, segeralah bawa ke rumah sakit. Dikhawatirkan terdapat kelainan darah.

11. Pada luka berat atau perdarahan hebat, lakukan tindakan penekanan selama 15 menit, sambil
meninggikan bagian yang terluka (posisi luka lebih tinggi dari jantung). segera bawa korban ke
rumah sakit. Jangan sekali-sekali mengikat bagian yang mengalami perdarahan dengan tujuan
menghambat aliran darah. Hal ini dapat mengakibatkan kematian jaringan. Pada beberapa kasus,
tindakan tersebut dapat mengakibatkan korban diamputasi.

12. Luka Amputasi. Pada luka amputasi lakukan penutupan pada luka yang teramputasi, bila
perdarahan terjadi terus menerus lakukan pengikatan / tornikuet, pastikan tindakan ini dilakukan
pada kasus amputasi. Buatlah ikatan dengan kain mitela kemudian letakan kayu / pulpen sebagai
tuas/puntiran yang berguna untuk mengalirkan darah sampai ke luka amputasi sehingga
jaringannya tidak mati. Setiap lima belas menit sekali tuas dikendorkan hal ini dilakukan bila jarak
TKP ke Rumah Sakit jauh.
Dengan penanganan luka perdarahan yang tepat, maka luka perdarahan dapat
ditangani dengan baik. setidaknya untuk pertolongan pertama sebelum korban
ditangani oleh tenaga medis.

176


Click to View FlipBook Version