The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kasus penyalahgunaan narkoba tidak mengenal jenis kelamin dan usia, siapa saja berpotensi terjerumus dalam narkotika. Mulai dari remaja, orang tua, publik figur dan lain sebagainya dapat terjerumus dalam konsumsi narkoba

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by murhabanarco9, 2022-05-26 00:09:52

SEBERAPA BAHAYAKAH NARKOBA

Kasus penyalahgunaan narkoba tidak mengenal jenis kelamin dan usia, siapa saja berpotensi terjerumus dalam narkotika. Mulai dari remaja, orang tua, publik figur dan lain sebagainya dapat terjerumus dalam konsumsi narkoba

Keywords: PENYULUH

?

Kasus penyalahgunaan narkoba tidak mengenal jenis kelamin dan usia, siapa saja berpotensi
terjerumus dalam narkotika. Mulai dari remaja, orang tua, publik figur dan lain sebagainya
dapat terjerumus dalam konsumsi narkoba.

Penyalahgunaan ini dapat berbahaya tidak hanya jangka pendek, namun dalam jangka
panjang dapat merusak diri dan orang lain.

Baik, kita coba mengangkat dari sebuah kisah nyata. Mari dibaca hingga akhir !
Sekitar 8 tahun lalu, sebutlah si (M) Ia menjadi pemuda tangguh. Dia menimba ilmu di salah
satu perguruan tinggi swasta di Daerahnya.

Jurusannya teknik Informatika.Sambil kuliah, pria tersebut juga bekerja. Menjadi kontraktor.
Proyek yang dipegangnya cukup banyak. Kantongnya selalu terisi full.
Hingga dua tahun kuliah, dia meminang kekasihnya ke pelaminan. Rejekinya sebagai pekerja
kontraktor tak surut.

Sehingga bisa memiliki rumah yang besar dan mewah, begitupun dengan mobil serta meliki
sejumlah fasilitas hidup yang memukau. Sayangnya, pergaulan kampus merusaknya. Pertama
kali ditawarkan narkoba oleh rekan kampusnya.

”Coba kamu pakai ini (narkoba), rasanya bikin kamu lebih fresh, kuat, dan percaya diri,”
sebut kawannya.
Dia termakan rayuan temannya. Akhirnya dicoba. Pertama kali menggunakan dia tak
merasakan apapun.

Namun akhirnya berkali-kali diminta mencoba. Hingga tiga kali diberikan secara gratis.
Setelah itu, diminta mengeluarkan uang sharing dan akhirnya harus mengeluarkan uang
sendiri.

Saat menggunakan narkoba yang dirasakan hanya halusinasi. Pikirannya itu macam-macam.
Berkhayal jadi orang ganteng, dan sejumlah hayalan tinggi lainnya.

Setelah beberapa bulan menggunakan narkoba jenis sabu secara rutin, pria itu masuk dalam
fase pecandu. Satu hingga empat hari dia bisa menghabiskan sabu-sabu hingga satu gram.
Per gram sabu saat itu harganya di beli Rp 1,4 juta.

Tak terasa, kecanduan narkoba membuatnya hancur. Mobil dan rumahnya dijual. Perusahaan
yang dibangun bersama istrinya bangkrut. Lalu berefeknya ke rumah tangga.

Hubungannya dengan keluarga menjadi renggang. Hampir berpisah karena setiap hari harus
bertengkar. Stress melanda. Pemasukan kantong yang tak seperti dulu terenggut gara-gara
narkoba menambah beban pikiran.
Dan akhirnya diapun ditangkap polisi dan hidup menderita di penjara.
Lagi-lagi hancur gara-gara Narkoba!

" , "
edukasi dan sosialisasi bahaya narkoba

Oleh : Tgk. Murhaban (Penyuluh Agama Islam Non PNS KUA Kecamatan Lhoksukon)


Click to View FlipBook Version