Siti Nuur Khatimah Khafifah Calon Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Banjarbaru Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Saya ingin menuliskan jurnal refleksi dwi mingguan untuk modul 1.4 mengenai penerapan budaya positif di sekolah. Model refleksi yang saya gunakan adalah model refleksi 4F yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway, seorang ahli pendidik dan fasilitator. Model refleksi 4F meliputi Facts (peristiwa), Feelings (perasaan), Findings (pembelajaran) and Futures (penerapan). Jurnal ini merupakan refleksi saya selama mengikuti pembelajaran pada modul 1.4 bersama dengan fasilitator Bapak Ahmad Sahroni dan pengajar praktik Ibu Nurmila Sari.
Melalui pembelajaran modul 1.4 mengenai budaya positif ada beberapa peristiwa yang saya alam diantaranya melakukan kolaborasi bersama kelompok membahas studi kasus mengenai kebutuhan dasar manusia, motivasi perilaku manusia berupa penghargaan dan hukuman, keyakinan kelas, nilai-nilai kebajikan, posisi kontrol guru dan bagaimana menyelesaikan masalah menggunakan segitiga restitusi. Setelah bersama-sama melakukan studi kasus di ruang kolaborasi, saya membuat video skenario penerapan segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah bersama dengan 2 orang murid yang kemudian saya buat dalam video demonstrasi kontekstual. Kemudian saya membuat koneksi antar materi dari modul 1.1 mengenai filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, modul 1.2 mengenai nilai dan peran guru penggerak, modul 1.3 mengenai visi guru penggerak dan modul 1.4 mengenai penerapan budaya positif. Selanjutnya, untuk penerapan aksi nyata yaitu membuat keyakinan kelas dan melakukan diseminasi kepada rekan sejawat mengenai budaya positif dan penerapans egitiga restitusi dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 22 Juli 2023. Diseminasi ini juga merupakan forum untuk diskusi, evaluasi dan refleksi mengenai penerapan budaya positif di lingkungan sekolah dan upaya untuk menyelesaikan masalah dengan segitiga restitusi. 01. Facts (peristiwa)
Perasaan saya setelah mempelajari modul 1.4 ini sangat merasa termotivasi karena materi yang dipelajari sangat berkaitan dengan budaya sekolah yang selama ini sudah diterapkan. Saya juga merasa senang karena mendapatkan ilmu baru mengenai langkah - langkah segitiga restitusi yang efektif diterapkan di sekolah. Saya juga merasa tertantang untuk memaksimalkan penerapan budaya positif dimulai dengan membuat keyakinan kelas dengan bahasa yang positif dan menggunakan nilai - nilai kebajikan. 02. Feelings (Perasaan) 03. Findings (Pembelajaran) Pembelajaran yang saya dapat setelah mempelajari modul 1.4 ini yaitu mengenai konsep budaya positif antara lain pengertian disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan sekolah/kelas dan penyelesaian masalah dengan segitiga restitusi. Disiplin positif adalah suatu cara penerapan disiplin di lingkungan sekolah tanpa kekerasan dan ancaman yang dalam praktiknya melibatkan komunikasi tentang perilaku yang efektif antara guru dan peserta didik. Dengan disiplin positif mengajarkan murid untuk bertanggung jawab dan menumbuhkan kesadaran diri berdasarkan nilai-nilai kebajikan, disiplin diri untuk mengontrol segala tindakan yang dilakukan dan menjadikan murid dapat memahami dan menyadari segala tindakan berdasarkan motivasi internal, bukan karena paksaan, pujian dan hukuman. Saya juga belajar mengenai motivasi perilaku manusia diantaranya mengghindari ketidaknyamanan atau hukuman, mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain dan menjadi orang yang mereka inginkan serta menghargai diri sendiri dengan nilai - nilai yang mereka percayai, hal ini merupakan termasuk motivasi internal yang diharapkan muncul pada diri murid dalam melakukan setiap tindakan.
03. Findings (Pembelajaran) Saya juga menjadi memahami posisi kontrol sebgai seorang guru ada 5 yaitu sebagai penghukum, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau dan manajer. Diharapkan seorang guru dapat berada di posisi kontrol sebgai manajer dimana guru berbuat sesuatu bersama murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya dan mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Posisi manajer mengacu pada restitusi yang dapat menjadikan murid sebagai manajer bagi dirinya sendiri sehingga tercipta identitas positif pada diri murid. Guru juga dapat menjadikan siswa menjadi manajer bagi dirinya sendiri dengan mengajak siswa untuk menganalisa kebutuhan dirinya sendiri dan juga siswa lain serta mengajak siswa berkolaborasi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi untuk memperbaiki kesalahan yang mereka lakukan. Saya juga mempelajari bahwa kebutuhan dasar manusia diantaranya kebutuhan untuk bertahan hidup, cinta dan kasih sayang, kebebasan, kesenangan dan kekuasaan. Selain itu, dari modul 1.4 saya dapat memahami bahwa uru berperan dalam mewujudkan terbentuknya keyakinan sekolah/kelas dengan adanya diskusi dan kesepakatan antara guru dan murid. Keyakinan sekolah/kelas tersebut berupa pernyataan universal yang mudah diingat, dipahami dan harus diterapkan dalam lingkungan sekolah/kelas. Jika ada anak yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan keyakinan kelas maka seorang guru dapat melakukan penyelesaian masalah dengan segitiga restitusi. Segitiga restitusi dalam penyelesaian masalah yaitu proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat. Langkah segitiga restitusi ada 3 yaitu : menstabilkan identitas, memvalidasi tindakan yang salah dan menanyakan keyakinan. Tujuan dari segitiga restitusi yaitu untuk menghasilkan murid yang mandiri dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang telah dilakukannya.
04. Futures (Penerapan) Setelah mempelajari modul ini harapan kedepannya saya akan terus berusaha semaksimal mungkin dalam menerapkan budaya positif di lingkungan kelas maupun sekolah dan dapat menerapkan segitiga restitusi dalam penyelesaian masalah setiap tindakan siswa yang belum sesuai dengan keyakinan kelas. Selain itu, saya juga berusaha untuk berada di posisi kontrol sebagai seorang manajer dan juga menjadikan siswa manajer bagi dirinya sendiri agar tercipta siswa yang memiliki karakter positif.
Tergerak Bergerak Menggerakkan TERIMA KASIH