The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Nadia Intan, 2024-06-04 08:33:54

Materi Unsur Pembangun Teks Puisi

Media Pembelajaran Kelas X

UNSUR PEMBANGUN PUISI SMK Negeri 7 semarang


Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur puisi yang membangun puisi dari dalam. Unsur intrinsik puisi ini masih terbagi lagi dalam dua jenis, yaitu unsur fisik dan unsur batin. Pengertian


Yang dimaksud unsur fisik puisi merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Secara umum terdapat 6 unsur fisik puisi, yaitu diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima, dan topografi. Berikut penjelasannya : a. Diksi Diksi adalah pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya. Puisi adalah bentuk karya sastra yang padat dengan sedikit kata-kata sehingga diksi atau pemilihan kata menjadi sangat penting dan krusial bagi nilai estetika puisi. b. Imaji Imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual) dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil) Contoh imaji visual Dan aku melewati Jalan setapak yang berliku-liku Dengan ditumbuhi pepohonan Yang bergeletar daunnya Oleh angin. UNSUR FISIK PUISI Contoh imaji sentuh Tubuhnya begitu lunglai Diantara dekapan angin gunung Nafasnya tersengal-sengal Menahankan dingin yang melekat Contoh imaji auditif Dan kesunyianpun mencekam Tak ada suara yang terdengar Kecuali deru angin.


c. Kata Konkret Kata kongkret merupakan kata yang memungkinkan terjadinya imaji. Kata konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji, biasanya berhubungan dengan kata kiasan atau lambang. Contoh kata konkret dalam puisi, yaitu : Dengan kuku-kuku besi, kuda menebah perut bumi Bulan berhianat, Gosokkan tubuhnya pada pucuk pucuk para. Mengepit kuat-kuat lutut penunggang perampok yang diburu. Kata konkret tersebut beserta artinya adalah sebagai berikut: Kuku besi = Kaki kuda yang bersepatu besi Kulit bumi = Jalan yang tidak beraspal Penunggang perampok yang diburu = perampok yang naik kuda. d. Gaya Bahasa Gaya bahasa atau majas adalah penggunaan bahasa yang bersifat seolah-olah menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Beberapa macam-macam majas yang sering digunakan Pada puisi misalnya seperti retorika, metafora, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, repetisi, anafora, antitesis, klimaks, antiklimaks, satire, paradoks dan lain-lain.


e. Rima Rima atau irama merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah atau pada akhir baris puisi. Sementara ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ini contoh puisinya : Tanam melati / di rama-rama Ubur-ubur / sampingan dua Sehidup semati/ kita bersama Satu bubur/ kita berdua. f. Tipografi Tipografi atau perwajahan adalah bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan dan tidak memiliki pengaturan baris. Biasanya pada baris puisi tidak selalu diawali huruf besar (kapital) serta tidak diakhiri dengan tanda titik.


Unsur batin puisi merupakan unsur yang berkaitan dengan batin dalam pembacaan puisi. Secara umum ada 4 unsur batin puisi yakni tema, rasa, nada, dan amanat. a. Tema Tema adalah unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Pada puisi, sebuah tema menjadi landasan dan garis besar dari isi puisi tersebut. Ini contohnya : Jaring-Jaring Piek Ardijanto Kali ini Nelayan menebar jaring di laut Menangkap ikan Kali lain Tuhan menebar jaring maut Menangkap insan (Biarkan Angin Itu, 1996) UNSUR BATIN PUISI


b. Rasa Rasa atau feeling pada puisi merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial, pengalaman, dan psikologi penyair. Contoh puisi dengan perasaan sedih ada pada karya : 1) “Senja di Pelabuhan Kecil” - karya Chairil Anwar 2) “Anakku,” JE. Tatengkeng 3) “Selamat Jalan Anakku,” karya Agnes Sri Hartini 4) “Orang-orang Rangkasbitung,” karya Rendra


c. Nada Yang dimaksud nada atau suasana pada puisi adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa yang ditujukan penyair pada pembaca, bisa dengan nada menggurui, mendikte, nada sombong, nada tinggi atau seolah ingin bekerja sama dengan pembaca. Ini contohnya : Pahlawan Tak Dikenal Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring Tetapi bukan tidur, sayang Sebuah lubang peluru bunda di dadanya Senyum bekumnya mau berkata, kita sedang perang. ….. Wajah sunyi setengah tengadah Menangkap sepi padang senja Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu Dia masih sangat muda Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun Orang-orang ingin kembali memandangnya Sambil merangkai karangan bunga Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalinya (Suara, 1950)


d. Amanat Pada puisi, amanat atau tujuan merupakan pesan yang terkandung di dalam sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung atau tidak langsung. Ini contohnya : Dari Seorang Guru kepada Murid-Muridnya Adakah yang kupunya anak-anakku Selain buku-buku dan sedikit ilmu Sumber pengadianku kepadamu Kalau hari Minggu engkau datang ke rumahku Aku takut anak-anakku Kursi-kursi tua yang di sana Dan meja tulis sederhana Dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya Semua kepadamu akan bercerita Tentang hidupku di rumah tangga. …. (Buku Puisi, 1982)


Contoh Teks Puisi 1. Surat Cinta Karya W.S Rendra 2. Pada Suatu Hari Nanti Karya Sapardi Djoko Damono 3. Derai-Derai Cemara Karya Chairil Anwar 4. Biru Bukit, Bukit Kelu Karya Taufik Ismail 5. Adakah Suara Cemara Karya Taufiq Ismail 6. Diponegoro Karya Chairil Anwar 7. Nyanyian Hujan Karya Kahlil Gibran Link : https://anyflip.com/jfeuw/dgbt/ 8. Ibu Karya Kahlil Gibran


TERIMA KASIH


Click to View FlipBook Version