MENGENAL PENCAK SILAT BERSAMA PERGURUAN GARUDA MAS SAKTI
UU No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4 Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral dan hak ekonomi. Pembatasan Pelindungan Pasal 26 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap: i. penggunaan kutipan singkat ciptaan dan/atau produk hak terkait untuk pelaporan peristiwa aktual yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan informasi aktual; ii. penggAndaan ciptaan dan/atau produk hak terkait hanya untuk kepentingan penelitian ilmu pengetahuan; iii. penggAndaan ciptaan dan/atau produk hak terkait hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali pertunjukan dan fonogram yang telah dilakukan pengumuman sebagai bahan ajar; dan iv. penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang memungkinkan suatu ciptaan dan/atau produk hak terkait dapat digunakan tanpa izinpelaku pertunjukan,produserfonogram, atau lembaga penyiaran. Sanksi Pelanggaran Pasal 113 1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda palingbanyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). 2. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
MENGENAL PENCAK SILAT BERSAMA PERGURUAN GARUDA MAS SAKTI Omar Nurcholis
MENGENAL PENCAKSILAT BERSAMA PERGURUAN GARUDA MAS SAKTI Omar Nurcholis Editor: Meri Sutri Yani Desainer: Mifta Ardila Sumber: www.freepik.com Penata Letak: Meri Sutri Yani Proofreader: Tim ICM Ukuran: viii, 61 hlm., 14,8x21 cm ISBN: 978-623-348-974-4 Cetakan Pertama: September 2022 Hak Cipta 2022, pada OmarNurcholis Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang kerasmenerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Anggota IKAPI: 020/SBA/20 PENERBIT INSAN CENDEKIA MANDIRI (Grup Penerbitan PT INSAN CENDEKIA MANDIRI) PerumahanGardenaMaisa2,Blok F03, NagariKoto Baru,Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat– Indonesia 27361 HP/WA: 0813-7272-5118 Website: www.insancendekiamandiri.com E-mail: [email protected]
Daftar Isi v Daftar Isi PRAKATA .............................................................vii BAB 1: PENDAHULUAN ............................................1 A. Apa itu pencak silat ..................................... 2 B. Mengapa harus belajar pencak silat .............. 3 C. Manfaat belajar pencak silat......................... 6 D. Kapan sebaiknya belajar pencak silat ............ 7 BAB 2: PENCAK SILAT DI INDONESIA.....................9 A. Sejarah perkembangan pencak silat di indonesia................................................ 10 B. Hakikat belajar pencak silat.........................12 C. Nilai-nilai dalam pencak silat .......................12 D. Berbagai kategori seni pencak silat ..............13 E. Apa itu IPSI...............................................14 F. Makna lambang IPSI ..................................14 G. Jumlah perguruan silat di Indonesia.............17 H. Prasetya pesilat Indonesia...........................18 I. Seragam pencak silat .................................19 J. Kategori pertandingan (Fight)......................20 K. Babak pertandingan dan waktu ...................25 L. Kategori seni tunggal .................................26 M. Kategori seni ganda ...................................27
vi Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti N. Kategori seni beregu...................................29 BAB 3: PENGENALAN SINGKAT PERGURUAN PENCAK SILAT GARUDA MAS SAKTI (GMS)31 A. Garuda mas sakti .......................................32 B. Arti lambang perguruan pencak silat garuda mas sakti ................................................ 32 C. Janji perguruan .........................................33 BAB 4: GERAKAN DASAR DALAM PENCAK SILAT GARUDA MAS SAKTI ..................................35 A. Sikap hormat........................................... 36 B. Salam ikatan tali persaudaraan....................36 C. Kuda-kuda .............................................. 37 D. Pukulan .................................................. 41 E. Tangkisan............................................... 45 F. Tendangan ............................................. 49 G. Sapuan................................................... 52 DAFTAR PUSTAKA ..................................................54 TENTANG PENULIS.................................................61
Prakata vii Prakata Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul “Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti”. Tulisan ini merupakan setetes dari ilmu-ilmu pencak silat yang ada. Tulisan yang sederhana ini diharapkan dapat membantu para siswa, mahasiswa, masyarakat umum, bahkan bagi para pelatih dan pembina olahraga pencak silat untuk menambah rasa cinta dan keingintahuan yang mendalam tentang pencak silat. Penulis sangat menyadari bahwa tulisan ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru Besar Garuda Mas Sakti, Susanto beserta istrinya Agustinawati, A.Md.Ak., para pendekar, dan seluruh adik-adik perguruan pencak silat Garuda Mas Sakti. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu sehingga selesainya penulisan buku ini. Kepada semua pembaca, penulis mohon kritik dan masukan demi pengembangan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi semuanya dalam menambah wawasan dan kecintaan kita kepada pencak silat. Malang, JawaTimur Penulis
viii Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti
BAB 1 PENDAHULUAN
2 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti A. Apa itu pencak silat Pencak silat merupakan seni beladiri khas dari nusantara, pencak silat ini tidak hanya dikenal di Indonesia saja, akan tetapi sudah tersebar di hampir seluruh negara di dunia. Menurut KBBI, pencak silat adalah kepandaian berkelahi, seni bela diri khas Indonesia dengan ketangkasan membela diri dan menyerang untuk pertandingan atau perkelahian. Pencak silat merupakan salah satu dari kebudayaan nasional dan juga pusaka leluhur bangsa Indonesia. Pencak silat diajarkan turuntemurun oleh nenek moyang kita, sehingga perlu dijaga dan dilestarikan. Pencak silat ini sangat diyakini oleh para pendekarnya dan pakar-pakarnya bahwa salah satu seni ilmu beladiri yang digunakan nenek moyang dalam berjuang melawan penjajah. Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa pencak silat sudah ada sejak zaman prasejarah, bermula dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan mempertahankan kehidupannya dari tantangan alam, sehingga mereka para nenek moyang menciptakan beladiri dengan menirukan Gerakan binatang yang ada di alam, seperti harimau, kera, dan binatang lainnya. Beladiri pencak silat ini juga berkembang dari suku-suku
BAB 1: Pendahuluan 3 yang mempunyai keterampilan dalam menggunakan alatalat dalam berburu dan berperang seperti tombak, golok, tongkat, dan parang. Pencak silat adalah olahraga beladiri yang sangat memerlukan banyak konsentrasi, setiap Gerakan yang dilakukan mempunyai seni tergantung kebudayaan daerah tempat pencak silat tersebut berasal. misalnya daerah Jawa Barat yang banyak dikenal dengan aliran Cimande, di Yogyakarta terkenal Tapak Suci, di Sumatera Selatan terkenal HIMSSI (Himpunan Seni Silat Indonesia). Jenis pencak silat yang ada di Indonesia sangat majemuk, sehingga dibentuk organisasi persatuan antar setiap perguruan silat di Indonesia yang di beri nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI. B. Mengapa harus belajar pencak silat Pencak silat tidak hanya dipergunakan untuk melawan musuh, akan tetapi pencak silat juga digunakan dalam melatih emosional, naluri dan kepekaan terhadap sekitar. Pencak silat mempunyai 4 aspek pembinaan yang bernilai sangat tinggi yaitu 1) Aspek beladiri, 2) aspek olah seni, 3) aspek pembinaan mental dan spiritual, dan 4) aspek olahraga.
4 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti 1. Aspek Beladiri Untuk belajar ilmu beladiri dalam pencak silat ini penting untuk menguasai rasa kepercayaan dan ketekunan diri. Pada aspek ini, pencak silat bertujuan untuk mempertajam naluri manusia untuk membela diri terhadap bahaya ataupun ancaman yang datang. Aspek beladiri ini mencakup sikap kesiapsiagaan fisik maupun mental, selalu mengamalkan ilmu beladiri ini dengan benar, bukan untuk merasa paling jagoan, tidak bersifat sombong dan menjauhkan diri dari sifat pendendam. 2. Aspek olah seni Pencak silat tidak bisa terlepas dari seni. Budaya seni dalam pencak silat menjadi salah satu aspek yang penting. Seni yang ada di pencak silat pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat dengan irama dan pakaian adat tradisional. Aspek olah seni ini merupakan kebudayaan dalam bentuk kaidah gerak dan irama, sehingga perlunya keselarasan antara irama dan gerakan. 3. Aspek pembinaan mental dan spiritual Pencak silat tidak hanya mengajarkan beladiri saja, akan tetapi juga membangun dan mengembangkan
BAB 1: Pendahuluan 5 kepribadian dan karakter seseorang. Dalam aspek pembinaan mental dan spiritual ini, pencak silat banyak memfokuskan untuk pembentukan sikap dan watak kepribadian seseorang pesilat menjadi sikap dan water seorang pendekar yang sesuai dengan nilainilai budi pekerti yang luhur. Aspek pembinaan mental dan spiritual ini meliputi seperti sikap bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sikap budi pekerti yang luhur, mencintai tanah air, saling membantu dan memaafkan, bersifat tanggung jawab, bersifat jujur, adil, dan menjunjung tinggi kebenaran. 4. Aspek olahraga Dalam aspek ini, para pendekar mempunyai kesadaran dan kewajiban untuk selalu berlatih dan menjadikan pencak silat sebagai olahraga yang dijadikan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Pesilat harus mencoba menyatukan antara pikiran dan olah tubuh. Aspek olahraga ini meliputi pertandinganpertandingan jurus tunggal, jurus ganda, ataupun jurus regu.
6 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti C. Manfaat belajar pencak silat Belajar pencak silat merupakan sesuatu hal yang penting. Banyak sekali manfaat yang didapat ketika kita mau berlatih pencak silat, diantaranya yaitu: 1. Melatih konsentrasi Mengapa berlatih pencak silat dapat melatih konsentrasi? Karena ketika berlatih pencak silat, kita harus fokus saat menggerakkan suatu jurus, mengikuti apa yang diajarkan oleh guru atau pelatih. Pesilat harus selalu konsentrasi ketika melakukan serangan atau tangkisan ketika dalam suatu pertandingan, supaya tidak mengalami kekalahan. 2. Melatih kesabaran Sebagai seorang pesilat, sifat sabar merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menjalani setiap proses belajar dan latihan. Pesilat harus dimulai dari tingkatan paling dasar, setelah berlatih dengan tekun guru atau pelatih akan menilai apakah pesilat cukup memenuhi syarat untuk naik ke tingkat selanjutnya atau tidak. Kebanyakan para pesilat hanya mengikuti di awal saja ketika masih mempelajari gerakan-gerakan
BAB 1: Pendahuluan 7 dasar. Begitu sudah naik tingkat, para pesilat mulai diserang rasa malas sehingga latihan mulai tidak rutin. 3. Menjaga tubuh tetap sehat Pada saat melakukan gerakan-gerakan silat, semua bagian tubuh ikut bergerak, sehingga otot-otot pada tubuh terasa direnggangkan. Peredaran darah lebih lancar. Pencak silat dapat menjadi olahraga yang tepat untuk mencegah terjadinya kenaikan berat badan yang berlebih, karena pada saat berlatih pencak silat kalorikalori dalam tubuh terbakar dalam waktu singkat. Pencak silat menjadi cara untuk mencegah terjadinya obesitas. 4. Melatih mental Berlatih pencak silat mempunyai tujuan yang salah satunya yaitu meningkatkan keberanian dan mengurangi rasa takut. Berani jika dalam posisi benar, berani meminta maaf jika melakukan kesalahan. Siap menyerang atau diserang oleh lawan. Oleh karena itu, perlu latihan yang tekun agar meningkatkan mental tersebut. D. Kapan sebaiknya belajar pencak silat Tidak ada aturan baku yang menjelaskan tentang kapan sebaiknya belajar pencak silat atau beladiri sebagainya.
8 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti Namun, sangat baik bila pencak silat diajarkan sejak usia 6 tahun. Sebab pada usia tersebut sebagian besar anakanak sudah dapat mengikuti instruksi dengan baik, sehingga akan lebih mudah dalam memahami pelatihnya. Setiap beladiri atau pencak silat khususnya mempunyai materi pembelajaran untuk anak-anak. Anak-anak akan dilatih dengan materi tingkat dasar, seperti kuda-kuda, memukul, menendang, menangkis serangan, dan menghapal jurus. Dan semua materi tingkat dasar tersebut dibuat dengan menyenangkan sehingga anak-anak tidak mengalami rasa takut dan trauma ketika mempelajari pencak silat.
BAB 2 PENCAK SILAT DI INDONESIA
10 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti A. Sejarah perkembangan pencak silat di indonesia Pencak silat merupakan budaya asli dari Nusantara, pencak silat digunakan oleh masyarakat Melayu untuk beladiri di masa prasejarah. Karena pada saat itu manusia harus berhadapan dengan alam yang keras serta untuk melawan binatang ganas demi mempertahankan kelangsungan hidup-nya. Masyarakat Melayu ini pada dasarnya adalah masyarakat agraris dan masyarakat yang mempuyai budaya kekeluargaan, kegotongroyongan, kekerabatan, kerukunan, toleransi sosial, dan kebersamaan. Gotong royong dan kebersamaan ini merupakan gambaran kebaikan yang ada dalam setiap perguruan pencak silat, setiap perguruan pencak silat tidak ada yang menyarankan gotong royong dalam keburukan atau kejahatan. Berlatih pencak silat sesungguhnya berlatih tentang kehidupan bermasyarakat. Belajar bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat sekitar, bangsa dan negara, hingga kepada Tuhan yang maha kuasa.
BAB 2: Pencak Silat di Indonesia 11 Dalam mengembangkan pencak silat, para pendekar dan semua pihak dengan rasa cinta dan kesadaran yang penuh para generasi muda untuk menjadikan pencak silat benar-benar berkembang dan diresap di masyarakat, maka mulai pada saat PON I hingga PON VII Pencak Silat dipertandingkan secara ekshibisi dan pada PON VIII tahun 1975 di Jakarta, Pencak Silat resmi dipertandingkan di bawah kepemimpinan Bapak Cokropranolo. Pertandingan pencak silat mulai sering dipertandingkan dan menjadi primadona IPSI, seperti pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Olahraga negaranegara Asia Tenggara (SEA Games), hingga Kejuaraan Dunia. Perkembangan pencak silat ini menjadi salah satu olahraga yang mulai dipertandingkan di berbagai pertandingan baik tingkat regional maupun internasional. Sehingga memberikan konsekuensi bahwa olahraga pencak silat ini telah diterima menjadi olahraga dunia sehingga semua negara yang mengembangkan pencak silat akan berlomba-lomba semaksimal mungkin untuk mendapatkan medali.
12 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti B. Hakikat belajar pencak silat Hakikat dari belajarnya pencak silat adalah sebuah gerakan olah tubuh yang digunakan untuk pertahanan diri, membela diri, dan pertunjukan seni. Pada saat ini, pencak silat banyak digunakan dalam olahraga pertandingan dan pertunjukan seni pencak silat. Pencak silat juga digunakan untuk membentuk karakter perilaku manusia yang meliputi unsur mental, unsur fisik, dan unsur spiritual. C. Nilai-nilai dalam pencak silat Nilai merupakan suatu hal yang diyakini dengan kuat, dijadikan pedoman sebagai sesuatu yang berharga dan baik untuk acuan hidup serta dapat dijadikan motivasi dalam menjalankan kehidupan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pencak silat mempunyai 4 aspek pembinaan yang bernilai sangat tinggi yaitu 1) Aspek beladiri, 2) aspek olah seni, 3) aspek pembinaan mental dan spiritual, dan 4) aspek olahraga. Keempat aspek ini menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak bisa dilepaskan dalam pencak silat. Dari 4 aspek pembinaan ini terdapat nilai-nilai positif yang dapat dijabarkan, yaitu 1) meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan yang maha
BAB 2: Pencak Silat di Indonesia 13 Esa, 2) Cinta terhadap Tanah Air dan Bangsa, 3) Kesehatan jasmani dan rohani, 4) kebugaran, 5) membangkitkan rasa percaya diri, 6) melatih kekuatan mental, 7) menciptakan jiwa ksatria dan rasa sportifitas, 8) mengajarkan disiplin dan ulet. D. Berbagai kategori seni pencak silat Pencak silat mempunyai 3 bagian seni, ada pencak silat seni ekshibisi, pencak silat seni rekreasi, dan ada juga pencak silat seni prestasi. Beberapa daerah menggunakan pencak silat seni ekshibisi di acara hajatan khitanan dan di acara prosesi pernikahan. Pencak silat seni ekshibisi ini juga sering ditampilkan di event-event regional, nasional, hingga internasional. Untuk pencak silat seni rekreasi dilakukan secara individu atau bersama-sama untuk mendapatkan kesenangan batin. Sedangkan pencak silat seni prestasi digunakan dalam kompetisi. Pencak silat seni prestasi ini mulai dikompetisikan sejak tahun 1982. Dan pada tahun 1996 kompetisi-kompetisi ini disebut dengan wiragana (seni peragaan tunggal), wirasanggha (seni peragaan ganda), dan wiraloka (seni peragaan beregu). Pencak silat seni prestasi dilaksanakan menggunakan senjata atau dengan
14 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti tangan kosong, dengan diiringi musik tradisional khas pencak silat. E. Apa itu IPSI Di Indonesia, istilah pencak silat baru mulai digunakan dan dipakai setelah berdirinya organisasi pencak silat (IPSI), sebelumnya di tanah Sumatera lebih dikenal dengan istilah silat, sedangkan di tanah Jawa lebih dikenal dengan istilah pencak saja. Organisasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) ini didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, yang diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro yang pada waktu itu menjabat sebagai ketua Pusat Kebudayaan Kedu. F. Makna lambang IPSI
BAB 2: Pencak Silat di Indonesia 15 Lambang adalah suatu identitas sebuah perkumpulan yang dapat berbentuk gambar ataupun tulisan dengan arti tertentu. IPSI mempunyai lambang yang mencirikan dari sebuah organisasi. Lambang IPSI ini disusun dan dibuat oleh Harsoyo dan Yanuarno. Harsoyo membuat rumusan makna gambar lambang, sedangkan Yanuarno adalah orang yang membuat gambar lambang tersebut. Pada Munas IPSI tahun 1977, disahkan lah lambang tersebut. Makna lambang IPSI tersebut adalah: 1. Warna kuning: berarti bahwa IPSI mengedepankan budi pekerti dan kesejahteraan lahir dan batin dalam menuju kejayaan nusa dan bangsa. 2. Warna merah pada logo IPSI yang berbentuk segi lima memiliki arti keberanian dalam usaha kebenaran. 3. Warna hijau pada tulisan “IPSI” dan “IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA”, memiliki arti ketenangan dalam menghadapi sesuatu dan kemantapan jiwa. 4. Bentuk Perisai Segi Lima: berarti bahwa IPSI berasaskan landasan idiil Pancasila, serta bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati. 5. Sayap Garuda berwarna Kuning berototkan merah: berarti kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan kemurnian, keluruhan dan dinamika, Sayap 18 lembar,
16 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti bulu 5 lembar + 4 lembar + 8 lembar berarti tanggal berdirinya IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar, terdiri dari 17+1 berarti IPSI dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan bersatu membangun negara. 6. Untaian lima lingkaran: melambangkan bahwa IPSI melalui olahraga merupakan ikatan perikemanusiaan antara beragam aliran dengan memegang teguh asas kekeluargaan, persaudaraan dan kegotong royongan. 7. Ikatan pita berwarna merah Putih: bahwa IPSI merupakan suatu ikatan pemersatu dari beragam aliran Pencak Silat, yang menjadi hasil budaya yang kokoh karena dilandasi oleh rasa berbangsa, berbahasa dan bertanah air Indonesia. 8. Gambar tangan putih di dalam Dasar hijau: menggambarkan bahwa IPSI membantu negara dalam bidang ketahanan nasional melalui pembinaan mental/fisik agar kader-kader IPSI berkepribadian nasional serta berbadan sehat, kuat dan tegap. 9. Senjata trisula, mempunyai arti bahwa IPSI selalu siap siaga dalam berpartisipasi membantu negara dengan tiga poin pokok, yaitu: Mengusahakan keluhuran budi
BAB 2: Pencak Silat di Indonesia 17 pekerti; Memelihara dan merawat kebudayaan; dan Melestarikan dan menjalankan olahraga pencak silat. G. Jumlah perguruan silat di Indonesia Seiring berjalannya waktu, pencak silat di Indonesia mengalami pengembangan-pengembangan. Banyak sekali perguruan-perguruan pencak silat yang tergabung dalam IPSI. Berdasarkan laman IPSI, tercatat ada sekitar 840 perguruan pencak silat yang tergabung dalam anggota IPSI sejak tahun 1993. Berikut adalah beberapa perguruan yang terdaftar menjadi anggota IPSI. 1. Persinas ASAD 2. IKS.PI KeraSakti 3. TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH 4. KPS Nusantara 5. Kelatnas PerisaiDiri 6. Persaudaraan Setia Hati/PSH 7. Persaudaraan Setia Hati Terate/PSHT 8. Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo Madiun/PSHTMW/PSHW 9. Persaudaraan Setia Hati Organisasi/PSHO 10. PS Nusantara 11. Ikatan Pencak Silat NahdhatulUlama / Pagar Nusa
18 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti 12. Pencak Silat Tenaga Dalam SUNAN KALIJAGA 13. Merpati Putih 14. Mawar Putih 15. Persaudaraan Rasa Tunggal 16. Ki Ageng Pandan Alas 17. Persatuan Hati 18. Pencak Silat Cempaka Putih 19. Tadjimalela 20. Satria Muda Indonesia 21. Seni beladiriSABANDAR KARIMADI 22. PERISAI 23. Trisusila 24. Ikatan Pencak Silat Nur Harias 25. Ikatan pencak silat aliran cimande H. Prasetya pesilat Indonesia Prasetya pesilat merupakan sumpah atau janji dari semua perguruan pencak silat yang tergabung dalam IPSI. Prasetya pesilat ini mempunyai 7 butir prasetya sebagai satu kesatuan. Prasetya pesilat ini dapat juga disebut dengan kode etik para pesilat. Kode etik merupakan tata krama yang harus selalu di ingat oleh pesilat dimanapun dan kapanpun. Isi dari prasetya pesilat Indonesia adalah sebagai berikut:
BAB 2: Pencak Silat di Indonesia 19 1. Kami pesilat Indonesia adalah warga negara yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa dan berbudi pekerti luhur. 2. Kami pesilat Indonesia adalah warga negara yang membela dan mengamalkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945. 3. Kami pesilat Indonesia adalah pejuang yang cinta bangsa dan tanah air Indonesia. 4. Kami pesilat Indonesia adalahpejuang yang senantiasa menjunjung tinggi persaudaraan dan persatuan bangsa. 5. Kami pesilat Indonesia adalah pejuang yang senantiasa mengejar kemajuan dan kepribadian bangsa. 6. Kami pesilat Indonesia adalah Kesatria yang senantiasa menegakkan kebenaran, kejujuran, dan keadilan. 7. Kami pesilat Indonesia adalah Kesatria yang tahan uji dalam menghadapi cobaan atau godaan. I. Seragam pencak silat Seragam pencak silat sangat beragam tergantung dengan perguruan yang menggunakan, tetapi untuk seragam pertandingan umumnya menggunakan seragam berwarna hitam. Seragam pencak silat ini harus terbuat
20 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti dari bahan yang kuat dan tidak mudah koyak, akan tetapi seragam pencak silat tidak boleh kaku supaya mempermudah dalam melakukan pergerakan dan jurus. Model seragam pencak silat dibuat dengan bentuk baju lengan panjang hingga ke pergelangan, pesilat menggunakan sabuk berwarna putih, sedangkan pendamping pesilat menggunakan sabuk berwarna orange. Untuk pesilat yang bertanding, menggunakan sabuk merah atau biru sebagaitanda pengenal sudut. J. Kategori pertandingan (Fight) Kategori pertandingan adalah kategori-kategori pesilat untuk saling berhadapan dengan menggunakan tangkisan dan serangan yang telah dipelajari selama berlatih. Menggunakan teknik yang diajarkan oleh pelatih agar dapat menjatuhkan lawan, memperoleh banyak poin hingga mendapatkan kemenangan. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan serangan yaitu menangkis/mengelak/mengena/menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan; menggunakan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang, menggunakan kaidah dengan memanfaatkan kekayaan teknik dan jurus, kategori pertandingan diatur berdasarkan kelas berat
BAB 2: Pencak Silat di Indonesia 21 badan dengan penggolongan menurut umur dan jenis kelamin. Golongan Usia Dini untuk putra dan putri, usia 9–12 tahun. Golongan Pra Remaja untuk putra dan putri, usia 12–14 tahun. Golongan Remaja untuk putra dan putri, usia 14–17 tahun. Golongan Dewasa untuk putra dan putri, usia 17–35 tahun. Dan tingkat Pertandingan Pendekar untuk putra dan putri, usia >35 tahun. 1. Kategori dan kelas pertandingan Usia Dini untuk Putra Kelas A 26 kg – 28 kg Kelas B >28 kg – 30 kg Kelas C >30 kg – 32 kg Kelas D >32 kg – 34 kg Kelas E >34 kg – 36 kg Kelas F >36 kg – 38 kg Kelas G >38 kg – 40 kg Kelas H >40 kg – 42 kg Kelas I >42 kg – 44 kg Kelas J >44 kg – 46 kg Kelas K >46 kg – 48 kg Kelas L >48 kg – 50 kg Kelas Bebas >50 kg – 56 kg 2. Kategori dan kelas pertandingan Usia Dini untuk Putri Kelas A 26 kg – 28 kg Kelas B >28 kg – 30 kg Kelas C >30 kg – 32 kg Kelas D >32 kg – 34 kg
22 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti Kelas E >34 kg – 36 kg Kelas F >36 kg – 38 kg Kelas G >38 kg – 40 kg Kelas H >40 kg – 42 kg Kelas I >42 kg – 44 kg Kelas J >44 kg – 46 kg Kelas Bebas >46 kg – 52 kg 3. Kategori dan kelas pertandingan Pra Remaja untuk Putra Kelas A 34 kg – 37 kg Kelas B >37 kg – 40 kg Kelas C >40 kg – 43 kg Kelas D >43 kg – 46 kg Kelas E >46 kg – 49 kg Kelas F >49 kg – 52 kg Kelas G >52 kg – 55 kg Kelas H >55 kg – 58 kg Kelas I >58 kg – 61 kg Kelas J >61 kg – 64 kg Kelas K >64 kg – 67 kg Kelas L >67 kg – 70 kg Kelas Bebas >70 kg – 79 kg 4. Kategori dan kelas pertandingan Pra Remaja untuk Putri Kelas A 34 kg – 37 kg Kelas B >37 kg – 40 kg
BAB 2: Pencak Silat di Indonesia 23 Kelas C >40 kg – 43 kg Kelas D >43 kg – 46 kg Kelas E >46 kg – 49 kg Kelas F >49 kg – 52 kg Kelas G >52 kg – 55 kg Kelas H >55 kg – 58 kg Kelas I >58 kg – 61 kg Kelas J >61 kg – 64 kg Kelas Bebas >64 kg – 73 kg 5. Kategori dan kelas pertandingan Remaja untuk Putra Kelas A 39 kg – 43 kg Kelas B >43 kg – 47 kg Kelas C >47 kg – 51 kg Kelas D >51 kg – 55 kg Kelas E >55 kg – 59 kg Kelas F >59 kg – 63 kg Kelas G >63 kg – 67 kg Kelas H >67 kg – 71 kg Kelas I >71 kg – 75 kg Kelas J >75 kg – 79 kg Kelas K >79 kg – 83 kg Kelas L >83 kg – 87 kg Kelas Bebas >87 kg – 99 kg 6. Kategori dan kelas pertandingan Remaja untuk Putri Kelas A 39 kg – 43 kg Kelas B >43 kg – 47 kg Kelas C >47 kg – 51 kg
24 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti Kelas D >51 kg – 55 kg Kelas E >55 kg – 59 kg Kelas F >59 kg – 63 kg Kelas G >63 kg – 67 kg Kelas H >67 kg – 71 kg Kelas I >71 kg – 75 kg Kelas J >75 kg – 79 kg Kelas Bebas >79 kg – 91 kg 7. Kategori dankelas pertandingan Dewasa untuk Putra Kelas A 45 kg – 50 kg Kelas B >50 kg – 55 kg Kelas C >55 kg – 60 kg Kelas D >60 kg – 65 kg Kelas E >65 kg – 70 kg Kelas F >70 kg – 75 kg Kelas G >75 kg – 80 kg Kelas H >80 kg – 85 kg Kelas I >85 kg – 90 kg Kelas J >90 kg – 95 kg Kelas Bebas >85 kg 8. Kategori dan kelas pertandingan Dewasa untuk Putri Kelas A 45 kg – 50 kg Kelas B >50 kg – 55 kg Kelas C >55 kg – 60 kg Kelas D >60 kg – 65 kg Kelas E >65 kg – 70 kg Kelas F >70 kg – 75 kg Kelas Bebas >65 kg 9. Kategori dan kelas pertandingan Pendekar untuk Putra
BAB 2: Pencak Silat di Indonesia 25 Kelas A 45 kg – 50 kg Kelas B >50 kg – 55 kg Kelas C >55 kg – 60 kg Kelas D >60 kg – 65 kg Kelas E >65 kg – 70 kg Kelas F >70 kg – 75 kg Kelas G >75 kg – 80 kg Kelas H >80 kg – 85 kg Kelas I >85 kg – 90 kg Kelas J >90 kg – 95 kg Kelas Bebas >85 kg 10. Kategori dan kelas pertandingan Dewasa untuk Putri Kelas A 45 kg – 50 kg Kelas B >50 kg – 55 kg Kelas C >55 kg – 60 kg Kelas D >60 kg – 65 kg Kelas E >65 kg – 70 kg Kelas F >70 kg – 75 kg Kelas Bebas >65 kg K. Babak pertandingan dan waktu Pertandingan pencak silat dilaksanakan dengan 3 babak. Di antara babak-babak tersebut diberi waktu 1 menit untuk istirahat. Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding. Ketika ada pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak dimasukkan dalam hitungan waktu bertanding. Waktu bertanding untuk usia dini dan pra remaja 1,5 menit
26 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti setiap babak, untuk remaja dan dewasa 2 menit, dan untuk pendekar 1,5 menit. L. Kategori seni tunggal Kategori seni tunggal adalah kategori pertandingan pencak silat yang menunjukkan seorang pesilat memperlihatkan kemahirannya dalam melakukan gerakan jurus seni tunggal secara tepat, benar, penuh penghayatan baik dengan tangan kosong maupun menggunakan senjata. 1. Jurus seni tunggal Kategori tunggal adalah pertandingan pencak silat yang menunjukkan seorang pesilat memperlihatkan kemahirannya dalam melakukan gerakan secara benar, tepat, mantap, dan penuh penjiwaan dengan tangan kosong maupun menggunakan senjata. Jurus seni tunggal ini merupakan bentuk keterampilan yang kompleks terdiri dari berbagai macam jurus dan gerakan. Dalam pertandingan kategori seni tunggal ini, seorang pesilat menunjukkan jurus seni tunggal dengan tangan kosong, menggunakan golok, dan juga menggunakan toya. Seni tunggal ini dilakukan sesuai dengan urutan gerakan yang benar selama 3 menit.
BAB 2: Pencak Silat di Indonesia 27 Tanda awal mulai gerakan dan akhir gerakan ditandai dengan bunyi gong. Kriteria penilaian berdasarkan aturan yang ada adalah sebagai berikut, 1. Kebenaran gerakan, seperti urutan gerakan, gerak tidak ditampilkan dan urutan jurus. Semua ini memiliki nilai maksimum 100 2. Penghayatan/kemantapan/stamina, Batasan nilai 50 – 60. 3. Hukuman, terdiri waktu (gerakan terlalu cepat atau terlalu lambat), keluar garis, pakaian, mengeluarkan suara, senjata yang digunakan terlepas. Tujuan dibuat atau dipertandingkannya jurus seni tunggal ini selain membuat standar/patokan gerakan teknik dasar dan jurus adalah mengacu pada keinginan untuk menampilkan sebanyak-banyaknya nilai budaya yang menjadi kekayaan pencak silat seperti jurus beladiri dan keterkaitannya dengan budaya lain. Seperti musik/irama, senjata, dan busana. M. Kategori seni ganda Kategori jurus seni ganda adalah kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan 2 orang pesilat
28 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti memperlihatkan kemahirannya dan kekayaan teknik jurus serang bela yang dimiliki oleh setiap pesilat. Gerakan seni ini ditampilkan secara teratur, dan juga sudah direncanakan. Gerakan ini dilakukan dengan penjiwaan baik bertenaga dan cepat maupun dalam gerakan lambat yang dimulai dengan tangan kosong dan dilanjutkan dengan menggunakan senjata. Kategori jurus seni ganda ini mempunyai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Kriteria penilaian seni ganda terdiri atas: 1. Teknik serang bela Nilai teknik serang bela tangan kosong maupun menggunakan alat senjata mencakup penggunaan berbagai bentuk teknik serang bela dengan tangan dan kaki, seperti pukulan, tendangan, tangkisan, jatuhan, tangkapan, dan lainnya. Faktor-faktor yang dijadikan penilaian adalah sebagai berikut: a. Kualitas teknik serangan maupun tangkisan baik tangan kosong maupun menggunakan senjata b. Kekayaan teknik serang bela baik tangan kosong maupun bersenjata c. Keterampilan dan kreativitas dari teknik yang digunakan pada serang bela
BAB 2: Pencak Silat di Indonesia 29 d. Logika pelaksanaan teknik serang bela. 2. Nilai kemantapan Nilai kemantapan ini meliputi faktor kekompakan, keberanian para pesilat dalam meragakan gerakan. Faktor-faktor yang dijadikan penilaian adalah sebagai berikut: a. Kemantapan dan ketegasan gerakan b. Kekompakan para pesilat c. Keberanian pesilat dalam menggunakan senjata d. Stamina dan power 3. Nilai penghayatan a. Keserasian irama gerakan b. Keserasian ekspresi dalam menghayati gerakan N. Kategori seni beregu Kategori jurus seni beregu merupakan pertandingan pencak silat yang menampilkan 3 orang pesilat dari tim yang sama untuk memperlihatkan kemahirannya dalam menggerakkan seni regu secara benar, tepat, kompak, dan penuh penjiwaan dengan tangan kosong. Jurus seni beregu ini merupakan bentuk keterampilan yang kompleks yang terdiri dari berbagai macam gerakan dan jurus. Gerakan dan jurus ini dilakukan oleh 3 orang pesilat secara bersama-sama
30 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti dengan posisi sejajar. Seni beregu ini diperlombakan mulai dari tingkat pra remaja, remaja, hingga dewasa. Kriteria penilaian seni beregu terdiri atas: 1. Nilai kebenaran a. Benar dalam setiap gerakan dalam jurus-jurus tersebut b. Benar urutan dalam setiap gerakan c. Benar urutan dalam setiap jurus 2. Nilai kekompakan a. Kemantapan dan kekompakan gerakan b. Keserasian irama gerakan para pesilat c. Kesamaan penghayatan gerakan d. Stamina dan power
BAB 3 PENGENALAN SINGKAT PERGURUAN PENCAK SILAT GARUDA MAS SAKTI (GMS)
32 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti A. Garuda mas sakti Garuda Mas Sakti adalah perguruan pencak silat yang lahir di kota Palembang Sumatera Selatan. Garuda Mas Sakti dipimpin oleh seorang Guru Besar bernama Susanto. Visi dari perguruan pencak silat Garuda Mas Sakti adalah melestarikan dan mengembangkan seni bela diri pencak silat asli ilmu beladiri. Membentuk dan menciptakan murid-murid yang handal, unggul, berbobot, berprestasi, yang berkualitas, beriman, berbudaya, berbudi pekerti yang luhur dan berjiwa ksatria, serta bermanfaat juga berdaya guna bagi umat manusia. Penulis merupakan salah satu anggota dan juga pelatih dari perguruan Pencak Silat Garuda Mas Sakti ini. B. Arti lambang perguruan pencak silat garuda mas sakti 1. Garuda Mas Sakti: Artinya dalam penggunaan seni Pencak Silat Garuda Mas Sakti dan Beladiri serta
BAB 3: Pengenalan Singkat Perguruan Pencak Silat Garuda MAS Sakti (GMS) 33 tekniknya harus di dasari jiwa yang kuat dan hati yang suci. 2. Merah: Berjiwa pemberani dalam bertindak demi kebenaran 3. Kuning: Mempunyai jiwa yang kuat dan kesatria yang tidak di sombongkan. 4. Putih: Berhati bersih dan memancarkan perdamaian antar umat beragama. 5. Pacaran Cahaya: Memancarkan semangat untuk mengembangkan seni Pencak Silat ke seluruh pelosok Nusantara. C. Janji perguruan Perguruan pencak silat Garuda Mas Sakti mempunyai janji perguruan, janji perguruan ini dibuat bagi setiap anggota yang mengikuti perguruan pencak silat Garuda Mas Sakti. Berikut adalah isi dari janji perguruan pencak silat Garuda Mas Sakti: Kami anggota Perguruan Pencak Silat Garuda Mas Sakti Berjanji: 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepada kedua orang tua.
34 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti 2. Demi Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang akan patuh terhadap pelatih dan mematuhi peraturan yang ditetapkan. 3. Kemampuan yang di dapat dari perguruan Garuda Mas Sakti, akan kami gunakan untuk membela yang lemah demi kebenaran. 4. Akan menjujung tinggi nama baik perguruan dan menjaga ikatan tali saudara seperguruan. 5. Jika kami melanggar ikrar PerguruanGaruda MasSakti baik itu tertulis maupun lisan kami siap mendapat sanksi yang di tentukan oleh perguruan dan hukum yang berlaku.
BAB 4 GERAKAN DASAR DALAM PENCAK SILAT GARUDA MAS SAKTI
36 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti A. Sikap hormat Sikap hormat merupakan sikap yang paling utama dalam belajar dan berlatih pencak silat. Sikap tegak yang digunakan untuk menghormati senior, kawan, junior, ataupun lawan. Posisi sikap hormat ini dengan badan tegap, kaki rapat, dan kedua tangan di rapatkan di depan dada dengan jari-jari menghadap ke atas. B. Salam ikatan tali persaudaraan Salam ikatan tali persaudaraan adalah sikap untuk menghormati perguruan-perguruan pencak silat yang lainnya. Posisi salam ikatan tali persaudaraan ini yaitu dengan menggenggam tangan kiri dengan diletakkan di lambang IPSI pada baju, dengan tangan kanan
BAB 4: Gerakan Dasar dalam Pencak Silat Garuda Mas Sakti 37 ditempelkan pada tangan kiri. Arti salam ini adalah bahwa setiap perguruan pencak silat adalah bersaudara. C. Kuda-kuda Istilah kuda-kuda sudah sangat akrab digunakan dalam seni pencak silat. Kuda-kuda merupakan kunci dasar melakukan teknik pencak silat selanjutnya. Posisi ini digambarkan seperti seseorang yang sedang menunggang kuda agar lebih mudah untuk diingat. Kudakuda merupakan hal penting sebelum melakukan penyerangan atau menangkis serangan dari musuh. Latihan kuda-kuda berfungsi untuk memperkuat otototot kaki. 1. Kuda-kudaSejajar
38 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti Yakni kuda-kuda dengan sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, posisi kedua telapak kaki serong membentuk sudut 30 derajat. 2. Kuda-kuda paku sejajar Yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki berada di depan, dengan tangan bersiap di depan dan di dada, badan menghadap ke samping, pandangan ke depan. Posisi kuda-kuda paku sejajar sama dengan posisi kuda-kuda sejajar, hanya saja dalam kuda-kuda paku sejajar salah satu posisi kaki berada di depan, dan kaki
BAB 4: Gerakan Dasar dalam Pencak Silat Garuda Mas Sakti 39 satunya berada di belakang. Kuda-kuda ini biasa disebut dengan kuda-kuda sikap pasang. 3. Kuda-kuda paku bumi Yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki berada di depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan ditopang oleh kaki depan. Posisi membentuk sudut 30 derajat.
40 Mengenal Pencak Silat bersama Perguruan Garuda Mas Sakti 4. Kuda-kuda belalang Yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki berada di depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan ditopang oleh kaki belakang.