Pelindung: Dr. Fihris, M.Ag. Dr. Kasan Bisri, M.A. Muhammada Faza Nasrullah Penanggung Jawab: Fajar Fahrozi Kurniawan Hilman Najmi Baihaqi Koordinator Divisi Komunikasi dan Informasi: Nurul Laely Mahmudah Pimpinan Redaksi: Amelia Novianti Sekretaris Redaksi: 1. Galuh Asmarani Yunitasari 2. Ilma Ilaina Editor: 1. Abdul Hanif Fauzi 2. Azka Nurfadila Layouter 1. Khoirul Anam 2. Muhamad Taqwa 3. Amelia Risma 4. Hanbal Ahmad Zoelva 5. Hisyam Abdullah Oemar Redaktur: 1. Nurul Laely Mahmudah 2. Adinda Syaharani 3. Rifty Ariyani 4. Fajar Fahrozi Kurniawan 5. Fadya Mustafidhah 6. M. Nauval Fitriansyah 7. Muhammad Faza Nasrullah 8. M. Nur Kholis 9. Ernest Sherin Amalia 10. Rizqi Putra Sya’bana 11. Izzatul Aini Salsabila 12. Mahresbaeti 13. Yusron Nur Hadi 14. Shihatud Diniyah An-Nabila Pelindung: Dr. Fihris, M.Ag. Dr. Kasan Bisri, M.A. Muhammada Faza Nasrullah Penanggung Jawab: Fajar Fahrozi Kurniawan Hilman Najmi Baihaqi Koordinator Divisi Komunikasi dan Informasi: Nurul Laely Mahmudah Pimpinan Redaksi: Amelia Novianti Sekretaris Redaksi: 1. Galuh Asmarani Yunitasari 2. Ilma Ilaina Editor: 1. Abdul Hanif Fauzi 2. Azka Nurfadila Layouter 1. Khoirul Anam 2. Muhamad Taqwa 3. Amelia Risma 4. Hanbal Ahmad Zoelva 5. Hisyam Abdullah Oemar Redaktur: 1. Nurul Laely Mahmudah 2. Adinda Syaharani 3. Rifty Ariyani 4. Fajar Fahrozi Kurniawan 5. Fadya Mustafidhah 6. M. Nauval Fitriansyah 7. Muhammad Faza Nasrullah 8. M. Nur Kholis 9. Ernest Sherin Amalia 10. Rizqi Putra Sya’bana 11. Izzatul Aini Salsabila 12. Mahresbaeti 13. Yusron Nur Hadi 14. Shihatud Diniyah An-Nabila Kampus 2 UIN Walisongo Semarang Jalan Prof. Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang 50185 Jawa Tengah Indonesia
SAPA REDAKSI Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Salam PAI!!! Halo Sobat PASTI!! Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt karena dengan karunia dan hidayah-Nya Buletin Sigap PAI Edisi III yang bertema "Teknologi AI dalam transformasi pendidikan" pada bulan Oktober 2023 ini dapat diterbitkan walaupun masih kurang dari kesempurnaan. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad Saw yang telah membawa kita dari zaman kegelapan kepada zaman terang benderang dan mengantarkan menuju dunia keilmuan yang penuh dengan pendidikan bagi umat Islam. Buletin ini merupakan karya mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Buletin ini adalah salah satu wadah dari kami untuk menuangkan ide dan gagasan melalui sebuah tulisan. Dalam kesempatan ini, izinkan saya mewakili Redaksi Buletin Sigap PAI Edisi III mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penerbitan buletin ini. Kami menyadari bahwa buletin ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan pada edisi berikutnya . Harapan kami semoga buletin ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi amal baik bagi kita semua. Amin Ya Robbal Alamin. 3 Sapa Redaksi Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan
Daftar Isi Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 4 3 Sapa Redaksi Headline News Artikel PAI Update Esai Opini Review Film Puisi Suara Mahasiswa Zona Informasi TTS Persepsi Flayer Resensi Buku Kaleidoskop Cerpen 21 5 22 7 24 10 29 12 31 14 34 17 37 20 39
Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan Dunia teknologi semakin berkembang pesat, dan salah satu inovasi paling menarik yang telah merevolusi cara kita hidup adalah Artificial Intelligence atau AI. Teknologi ini telah menjadi pilar penting dalam berbagai bidang, membawa dampak besar dalam cara kita bekerja, berinteraksi, dan mengambil keputusan. Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam pendidikan di sejumlah negara telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir dan terus berkembang pesat. Penerapan AI dapat melibatkan penggunaan teknologi seperti mesin pembelajaran, chatbot, augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan masih banyak lagi. Teknologi ini membuka kemungkinan baru pada proses pembelajaran di dalam dan di luar kelas, serta meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu mahasiswa Teknologi Pendidikan UNS, Widodo Febri Utomo mengatakan bahwa, "Menurut MC Leod dan Schell, kecerdasan buatan hadalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasnya dengan kemampuan yang ditampilkan oleh Headline News Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 5
manusia." John McCarthy menciptakan istilah Articial Intelligence, yang dia usulkan dalam konferensi Dartmouth yang terkenal pada tahun 1956. Konferensi ini dihadiri oleh 10 ilmuwan komputer, John McCarthy mengeksplorasi cara-cara dimana mesin dapat belajar dan bernalar seperti manusia. AI dalam pendidikan dipandang sebagai suatu inovasi yang tidak membosankan manusia. Karena tren pendidikan 4.0 adalah menghargai kecakapan proses belajar mandiri siswa. Siswa juga dituntut untuk memiliki 10 skill di era digital. Diantaranya manajemen SDM, koordinasi, pengambilan keputusan, orientasi pelayanan, kecerdasan emosional, pemecahan masalah yang kompleks, fleksibilitas dalam bekerja, berpikir kritis, kreatif, dan negosiasi. Lebih lanjut, Widodo mengatakan bahwa AI menawarkan berbagai macam produk dalam pendidikan. "AI menawarkan mentor virtual. Kemudian ada voice assistant, smart content, presentation translator", ucap Widodo. Dapat dikatakan bahwa manusia tidak bisa menghindari AI. Bagaimana kita memperoleh dampak positif atau negatif AI bergantung dari cara kita menggunakannya. Penulis : Nurul Laely Mahmudah (Mahasiswa PAI UIN Walisongo) Headline News Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 6
What is AI ? Artikel Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 7 Di zaman modern era 4.0 ini, siapa yang tidak mengenal istilah AI atau Artifical Intelligence? Seperti yang talah diketahui bahwa teknologi AI ini sangat membantu mempermudah banyak kalangan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Di antaranya adalah masalah perkantoran, pendidikan, keuangan dan lain-lain. Perkembagan teknologi yang cukup drastis ini tentunya juga memiliki dampak tersendiri yang pasti dirasakan dampaknya oleh seluruh pengguna teknologi. Tanpa disadari perkembangan teknologi sangat berpengaruh dalam merubah cara berpikir kaum muda. Banyak hal yang dibahas mengenai pengaruh AI (Artifical Intelligence) dalam PODIUM PAI (Pojok Diskusi Untuk Mahasiswa PAI) jilid 2. Bersama Widodo Febri utomo, S.Pd., PODIUM PAI jilid 2 memaparkan bahwa banyak kaum muda tenggelam pada interaksi digital daripada kegiatan tatap muka. Di abad 21 atau disebut dengan abad keterbukaan (abad globalisasi) mengalami perubahan yang fundamental sehingga muncul berbagai tantangan baru agar kita dapat bersaing secara terbuka. "Sebenarnya, apa itu AI menurut ahli ?" MC Leod dan Schell memaparkan bahwa kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer
Artikel Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 8 dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa teknologi AI digencarkan bertujuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Sebagai contoh di dunia pendidikan, dahulu guru berperan sebagai pusat informasi, tetapi saat ini guru bergeser perannya sebagai fasilitator pembelajaran di dalam kelas. Hal ini menegaskan, bahwa perkembangan dan kemajuan teknologi membawa revolusi yang memiliki pengaruh besar dalam mengubah cara berpikir kaum muda. Namun, pernahkah kita berpikir akan dampak yang ditimbulkan dari munculnya AI? Sebagaimana halnya mata uang yang memiliki dua sisi,AI memiliki dampak positif dan dampak negatif. Banyak pengaruh positif yang dimiliki oleh AI. Yang kerap dirasakan adalah dengan menggunakan AI banyak orang mampu menemukan inovasi baru baik itu tentang teknologi atau hal lain yang dapat bermanfaat. Dalam bidang pendidikan AI dapat membantu mengurangi beban administrasi para guru sehingga waktu yang lebih luang dapat digunakan untuk fokus pada tugas pengajaran. Hal ini membantu menghemat waktu guru dan memudahkan interaksi dengan murid-murid yang berbeda diberbagai kelas. Lalu, apa saja dampak negatif dari AI? Kemampuan teknologi AI untuk melakukan tugas tertentu dengan lebih cepat dan akurat dapat menggantikan pekerjaan manusia dalam beberapa sektor. Hal ini dapat menyebabkan dipangkasnya lapangan pekerjaan yang akan menimbulkan hilangnya lapangan pekerjaan Sebagian orang. Selain pembahasannya yang menarik, PODIUM PAI mampu membuat para peserta memiliki rasa antusias yang cukup tinggi dalam merespon diskusi. Beberapa peserta mampu bertanya dan memantik diskusi melalui pertanyaan yang disampaikan. Kehilangan banyak lapangan pekerjaan di beberapa bidang yang telah digantikan oleh AI menjadi suatu hal yang cukup menarik untuk ditemukan solusinya. Adapun hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah memeprkaya keterampilan diri dengan keterampilan era abad 21. Setiap orang harus mampui mengikuti arus apabila tidak mau tergerus oleh arus. Misalnya, guru di China mendapatkan porsi pelatihan sebanyak tiga kali dalam satu tahun untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan AI. Di beberapa negara, pemerintah juga sudah mendesain kurikulum yang tidak menggerus manusia. Supaya manusia bisa berdampingan dengan AI bukan tergantikan dengan AI. AI juga memiliki manfaat dalam bidang psikologi dan perannya dalam memahami serta merespon emosi manusia. Manusia masih menjadi salah satu pemeran
Artikel Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 9 utama untuk menyelesaikan masalah utama akan tetapi bisa di bantu oleh AI. Namun demikian, belum ada AI yang sepenuhnya memahami emosi manusia. Contoh, adanya chat GBT memang mampu mengetikan sendiri tulisan akan tetapi tidak bisa memahami solusi sepenuhnya. Hasil dari AI tidak sepenuhnya akurat. Mengenai tantangan utama dalam mengahadapi kecerdasan buatan yang kompleks, bagaimana manusia dapat bertahan ? Sejatinya kecerdasan buatan (AI) mampu membuat dirinya belajar dengan cepat. Tetapi, apapun yang menjadi hasil pencarian ataupun buatan AI, tidak semuanya merupakan hal yang tepat. Seringkali keluiar konteks ataupun keluar dari pembahasan yang diinginkan. Tantangannya dalah bagaimana manusia dapat mengimbangi cepatnya AI belajar dan memperbanyak informasi. Itulah beberapa poin penting dalam diskusi PODIUM PAI jilid 2 dengan judul "Informasi Pendidikan Melalui Teknologi Kecerdasan Buatan AI (Artifical Intelligence)" bersama Widodo Febri Utomo, S.Pd. Garis besar mengenai hasil diskusi adalah dengan adanya AI manusia dipermudah dari beberapa aspek. Namun, sebagai pengguna AI wajib mmenggunakan AI dengan bijak dan jangan sampai tergantikan oleh Al. Jalannya adalah dengan mengupdate terus pengetahuan tentang AI. Dengan begitu semua orang mampu berdampingan dengan AI, bukan malah tergantikan oleh AI. Sebagai penutup, Widodo Febri Utomo, S.Pd. menegaskan bahwa AI memang memberikan kesempatan untuk mendukung guru dalam tanggung jawab pendidikan dan kecerdasan. Namun, perlu diingat interaksi manusia dan kolaborasi antara guru dan siswa harus tetap menjadi inti dari Pendidikan. Sampai kapanpun guru tidak dapat digantikan oleh mesin dan pemerintah juga harus memastikan bahwa guru merasa dilindungi dengan kebijakan pemerintah. Penulis : Adinda Syaharani (Mahasiswa PAI UIN Walisongo)
Semarakkan Puncak Harlah, Ratusan Jamaah Ikuti Pengajian Bersama Gus Rifqil dan Ning Imaz Semarang – Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (HMJ PAI) UIN Walisongo Semarang mengadakan Ngaji Pendidikan Islam dalam rangka puncak harlah ke-53 PAI UIN Walisongo pada Rabu (20/9/2023) di Gedung Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Puncak harlah kali ini dilangsungkan dalam bentuk Talkshow: Ngaji Pendidikan Islam bersama Gus Rifqil Muslim Suyuti, M. Pd. dan Ning Imaz Fatimatuz Zahra sebagai pembicara. Talkshow ini bertema "Mengupas Peran Besar Pendidikan Islam dalam Kemajuan Teknologi Digital". Harapan setelah diadakan acara ini, dapat membantu generasi muda untuk merefleksikan kemajuan teknologi digital dengan Pendidikan Agama Islam. Talkshow yang diikuti oleh lebih dari 700 jamaah ini dibuka dengan sambutan oleh Sekretaris Jurusan PAI, Dr. Kasan Bisri M.A. Beliau mengatakan, "Alhamdulillah, di usia PAI yang ke-53 kita mendapatkan kado yang istimewa yakni bertambahnya guru besar. Ini juga menjadi tantangan kita PAI Update Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 10
semua dalam menjadi seorang guru yang akan dihadapkan dengan berbagai keadaan nanti di masa depan. Saya juga turut menyambut Gus Rifqil bersama Ning Imaz yang telah berkenan hadir. Terimakasih saya ucapkan sekali lagi kepada para dosen, panitia dan semua yang terlibat. Semoga kita semua dapat saling bahu-membahu agar membawa keberkahan dan keteduhan." Dipandu oleh M Maula Sultan Ajillah S. Pd. sebagai moderator memandu acara dengan seru. Talkshow ini dikemas dalam bentuk penyampaian materi dari Gus Rifqil kemudian disusul oleh pemaparan materi dari Ning Imaz dan ditutup dengan sesi tanya jawab. Gus Rifqil menyampaikan dalam materi yang berfokus kepada pendidikan Islam harus tetap mengikuti perkembangan zaman. "Jadilah kamu orang yang menjadi pengajar atau orang yang belajar. Saya berpesan ketika kalian menjadi seorang guru jadilah guru yang kehadirannya selalu ditunggu dan ketidakhadirannya selalu dirindu. Digitalisasi adalah keniscayaan, karena teknologi diciptakan manusia untuk membantu manusia. Semua orang sekarang mulai menggunakan AI. Diera gempuran AI jikalau kalian tidak mau beradaptasi maka siap-siap saja untuk tereliminasi." terang Gus Rifqil. Sedangkan Ning Imaz menyambung rangkaian selanjutnya dengan berfokus kepada belajar dalam rangka mencari keberkahan ilmu dari para guru. "Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dirham atau harta, tapi warisan berupa Ilmu. Orang ketika ingin menjadi ahli apapun entah dunia maupun akhirat harus dengan ilmu. Ilmu adalah kewajiban dan kebutuhan dan Ilmu itu berkembang. Ilmu hati, ilmu lisan, ilmu akhirat dan dunia." tambah Ning Imaz. Kemudian acara ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Ali Muchtar, LC., M.A. dan dilanjutkan dengan foto bersama. Penulis : Fajar Fahrozi dan Amelia Novianti (Mahasiswa PAI UIN Walisongo) PAI Update Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 11
Di zaman sekarang banyak sekali alat-alat buatan modern, misalnya AI (Artificial Intelligence). Kecerdasan buatan AI telah menjadi sorotan utama dalam perkembangan dunia teknologi modern. Kini, AI tidak lagi sekedar konsep ilmiah, tetapi menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari kita. Teknologi ini sebagai mesin untuk memahami, belajar, dan menyelesaikan tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia. Dengan adanya AI membantu pekerjaan manusia lebih ringan, misalnya dalam penyelesaian tugas-tugas belajar. Walaupun AI menjanjikan kemajuan yang luar biasa, tetapi juga menghadapi sejumlah tantangan yang harus diatasi untuk memastikan penggunaannya yang efektif. Membahas mengenai tantangan, ada beberapa tantangan utama AI yaitu Pertama, Keterbatasan sumber data. AI bisa memberikan data-data secara spesifik, namun tidak bisa memberikan sumber datanya, sehingga membatasi kinerja dan keakuratan AI. Kedua, Keamanan dan privasi. Dari sekian banyak data yang digunakan untuk melatih sistem AI dihasilkan atau dikumpulkan oleh jutaan pengguna. Bisa jadi informasi tersebut merupakan informasi sensitif. Dengan demikian, sistem AI dapat melakukan pelanggaran data dan pencurian identitas, sehingga dalam Mendalami Dunia Kecerdasan Buatan: Tantangan dan Peluang AI Esai Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 12
segi keamanan dan privasi menurun. Ketiga, Kurangnya tenaga kerja terampil. Saat ini, terdapat kekurangan SDM yang terampil dalam bidang pengembangan strategi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi AI. Sehingga mungkin sulit untuk menemukan profesional yang memiliki keahlian yang tepat untuk membangun solusi kecerdasan buatan khusus untuk perusahaan. Keempat, Biaya pembangunan yang tinggi. Dalam mengembangkan dan menerapkan solusi AI bisa memakan biaya yang sangat mahal. Misalnya, dalam hal meningkatkan anggaran tim pengembangan perangkat lunak agar mereka dapat mempelajari teknologi baru seperti pembelajaran mesin atau pembelajaran mendalam, lalu membuat algoritme khusus untuk aplikasi perusahaan. Selain tantangan pada AI, juga ada peluang didalamnya, yang Pertama, Terciptanya inovasi dan penemuan baru. Dengan menganalisis data secara cepat dan akurat, AI dapat membantu memunculkan inovasi baru di berbagai bidang seperti transportasi, energi, kesehatan, dan banyak lagi. Kedua, Peningkatan pelayanan kesehatan. AI dapat digunakan untuk menganalisis data medis, mengoptimalkan prosedur pengobatan, mendukung diagnosis penyakit, intinya membawa manfaat besar bagi sektor kesehatan. Ketiga, Memberikan pembelajaran mengenai mesin dan pendidikan. AI dapat mempersonalisasi pengalaman belajar, memfasilitasi pembelajaran mandiri, dan memberikan akses lebih luas ke pengetahuan dan pendidikan. Keempat, Mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas. AI memungkinkan otomatisasi tugas-tugas yang repetitif dan kompleks, meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor. Pada dasarnya, keberhasilan AI terletak pada bagaimana kita bisa mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi sambil memaksimalkan peluang untuk mewujudkan perubahan positif. Dengan pendekatan yang hati-hati, transparansi, dan etika yang kuat, AI memiliki potensi untuk membentuk masa depan yang lebih cerah dan mempermudah aktivitas masyarakat secara menyeluruh. Penulis : Rifty Ariyani (Mahasiswa PAI UIN Walisongo) Esai Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 13
Diskusi Dalam Kelas: Nilai Pendewasaan yang hilang Makalah adalah salah satu produk karya tulis ilmiah yang ditulis oleh seseorang. Menulis sebuah makalah bukanlah hal yang sulit, melainkan hanya membutuhkan kejelian untuk melihat situasi dan kondisi yang menuangkannya sebagai ide penulisan. Selain itu dibutuhkan kemampuan menulis yang baik berdasarkan kaidah penulisan karya tulis ilmiah. Makalah biasanya digunakan oleh mahasiswa untuk mempresentasikan hasil pelaksanaan tugas yang dibebankan oleh dosen. Makalah yang ditugaskan oleh dosen kepada mahasiswa sebagai tugas kelompok dan dipresentasikan di dalam kelas, merupakan upaya pendewasaan bagi mahasiswa. Dengan menerapkan pembelajaran dan pemahaman secara mandiri, kemudian diaktualisasikan dengan praktek menjelaskan pemahaman tersebut kepada mahasiswa lain dalam lingkup kelas. Itu semua adalah bentuk pendewasaan mahasiswa dalam kuliah. Presentasi adalah berbicara atau berkomunikasi di hadapan orang banyak untuk menyampaikan, ide, gagasan, ataupun materi tertentu. Supaya berjalan dengan baik, presentasi harus disiapkan dengan matang agar maksud yang disampaikan presentator dapat diterima dan difahami para audien. Presentasi yang baik akan mengantarakan kepada keberhasilan presentasi yang dapat dilihat melalui Opini Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 14
fahamnya audiens dan aktifnya diskusi tanya jawab pada sesinya. Namun, apabila presnter tidak menguasai materi atau tidak menyiapkan presentasi dengan baik tentu akan sangat berdampak pada presentasi yang akan disajikan. Audiens akan kebingungan, tidak faham, dan tidak akan memebrikan perhatiannya kepada presenter yang sedang melakukan presentasi. Kenyataannya inilah yabg kerap terjadi dan menjadi salah satu penghambat dalam proses perkuliahan. Dalam upaya menjadi presentator yang baik, yang harus dilakukan adalah: Pertama, Menguasai materi apa yang ingin disampaikan kepada audien. Pendalaman materi sangat penting dilakukan sebelum presentasi. Pasalnya jika presentator tidak terlalu menguasai materi yang disampaikan, tentunya akan membuat audien ragu tentang apa yang disampaikan yang bisa mengakibatkan kurangnya rasa simpati terhadap presentator. Kedua, menyampaikan presentasi dengan cara bercerita. Dengan menyisipkan cerita-cerita yang relevan dengan materi yang dibahas akan membuat suasana menjadi lebih hidup dan memudahkan audien dalam menceran materi yang dibawakan. Ketiga, berinteraksi dengan audien agar suasana lebih hidup. Hal demikian bisa memompa semangat audien agar lebih memerhatikan apa yang sedang dipaparkan oleh presentator. Makalah sebagai bahan diskusi yang ditugaskan oleh dosen berdasarkan kelompok, kerap kali dalam proses pembuatannya didasarkan atas pembagian sub bab tertentu. Mahasiswa cenderung memilah setiap isi pembahasan dan mengerjakannya sesuai sub pembahasan yang didapatkan berdasarkan pembagian yang telah disepakati. Akibatnya kesenjangan pemahaman utuh terhadap suatu ide yang dibahas. Alhasil ketika diskusi berlangsung dan mendapati persoalan di luar sub pembahasana, mahasiswa akan mengalami kesulitan untuk mencerna persoalan tersebut dan tidak mampu mengidentifikasi jawaban atas persoalan itu. Seharusnya tiap individu yang berada dalam kelompok membahas tuntas semua ide yang ada di dalam pembahasan, kemudian mendiskusikannya untuk saling bertukar isi pikiran. Sinergi semacam inilah yang telah luput dari dalam diri mahasiswa. Padahal upaya ini akan melancarkan proses presentasi yang mudah dipahami dan menarik minat audien. Di lain sisi, pengiriman bahan diskusi kelas atau makalah seringkali dikirim ke dalam forum kelas pada tengah malam. Padahal tengah malam tentunya para mahasiswa telah merebahkan badannya, terlelap tidur menyembuhkan lelah yang menempel dari kehidupan. Padahal tidak selayaknya kebiasaan seperti itu terus menerus dilakukan. Kebiasaan ini yang akan berdampak buruk kepada mahasiswa. Sudah seharusnya bagi seorang mahasiswa yang mendapatkan tugas makaOpini Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 15
lah menyelesaikan pekerjaannya tidak terlalu mepet. Hal ini dilakukan guna memperdalam keluwesan materi yang akan disampaikan dan pengirimannya tepat waktu. Tepat waktu yang dimaksud ialah satu atau dua hari sebelum makalah tersebut dipresentasikan, sehingga para mahasiswa dapat mempelajari terlebih dahulu dan menganalisanya terlebih dahulu. Sebagian para mahasiswa menganggap remeh hal yang dasar tersebut, bahkan menjadikannya seolah-olah tiada artinya. Sekedar menyelesaikan tugas yang diberikan tanpa menyadari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pendewesaan yang ingin dicapai ini kemudian terhalang oleh sifat apatis-pragmatis yang lambat laun menciderai generasi penerus bangsa. Penulis : M Nauval Fitriyansyah (Mahasiswa PAI UIN Walisongo) Opini Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 16
Zona Informasi Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 17 Kemajuan dan perkembangan teknologi yang terjadi pada lingkungan masyarakat, telah berlangsung secara masif. Dengan adanya kemajuan ini, masyarakat dituntut untuk beradaptasi di tengah gempuran perkembangan yang terjadi. Pada masa inilah, peran pendidikan sangat diperlukan guna mengedukasi masyarakat akan pentingnya melakukan penyesuaian diri. Terutama peran Pendidikan Islam yang harus juga beradaptasi sesuai perkembangan zaman, karena banyaknya kondisi atau peristiwa yang muncul disebabkan adanya perkembangan zaman, perlu dicari solusi penanganannya sesuai kaidah yang berlaku. Penyelesaian inilah yang harus dijadikan sebagai barometer utama dalam pengajaran Pendidikan Islam. Kolaborasi antara dunia teknologi dengan dunia pendidikan harus selaras, linier, dan berjalan beriringan satu sama lain. Sehingga dapat tercapailah sinergi modernisasi dan globalisasi dengan baik. Kemajuan teknologi digital akan berpengaruh dalam dakwah Pendidikan Islam. Salah satu perannya adalah memberikan ruang interaksi yang lebih luas Ngaji Pendidikan Islam bersama Gus Rifqil Muslim Suyuthi, M.Pd. dan Ning Imaz Fatimatuz Zahra (Mengupas Peran Besar Pendidikan Islam dalam Menghadapi Kemajuan Teknologi Digital)
antara pendakwah dan pendengar, sehingga memungkinkan penyebaran dakwah lebih mudah dan cepat dicapai dengan media sosial yang bisa diakses masyarakat dari berbagai daerah. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan teknologi digital, dakwah Pendidikan Islam dapat menjadi lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan dengan jangkauan masyarakat yang lebih luas. Peran Guru dalam Pendidikan Islam Era Digital Seperti pepatah yang sering didengar bahwa “Guru itu harus bisa digugu dan ditiru, ora mung digugu dan ditinggal turu”, guru memiliki peran yang sangat besar dalam proses Pendidikan seseorang. Selain itu, guru juga harus mencerminkan perilaku yang baik sehingga dapat dihormati dan dapat dijadikan teladan. Berkaitan dengan digitalisasi, digitalisasi merupakan keniscayaan, diciptakan karena untuk membantu bukan mempersulit. Sehingga adanya platfrom digital ini dapat memudahkan guru dalam memberikan pengajaran kepada muridnya dengan menggunakan berbagai model-model pengajaran yang dapat disesuaikan dengan pokok bahasan yang sepadan. Seiring berjalannya waktu, dakwah seorang guru atau kyai dapat dilakukan di youtube, instagram, tiktok, dll. Dahulu seorang Kyai dilihat dari keilmuannya yang dapat menyebarkan dakwah hingga dapat diterima masyarakat dengan baik, tetapi di zaman sekarang dilihat dari jumlah followernya. Boleh mempercayai Kyai, Habaib, atau lainnya, asalkan ilmunya jelas, sanadnya jelas, dan apa yang diajarkannya masih relevan dengan Pendidikan Islam yang diajarkan sejak zaman Rosulullah. Mencari ilmu merupakan sebuah kewajiban dan kebutuhan yang harus dilakukan oleh semua orang. Dalam menuntut ilmu dapat ditekankan lagi bahwa orientasinya jangan bersifat eksternal, melainkan internal. Yaitu bagaimana cara mendapatkan pemahaman yang benar dalam mukasyafatul qulub, menuntut ilmu harus dari bawah, artinya seseorang harus mempelajari dasarnya dulu agar selanjutnya dapat langsung mengikuti dan tidak akan kesusahan. Pendidikan Islam dalam Kemajuan IPTEK Dengan kekuatan spiritual kita mempunyai pedoman dalam melakukan sesuatu yang bermanfaat, kemudian bisa mengembangkan diri dengan benar yang dapat berorientasi dengan benar pula. Maka secara tidak langsung, seseorang akan fokus untuk meningkatkan pribadi dirinya menjadi lebih baik. Meskipun demikian, di zaman sekarang, maraknya teknologi lebih banyak berpengaruh buruk daripada kemanfaatannya. Akan tetapi, dengan adanya teknoloZona Informasi Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 18
logi kita lebih bisa mengoptimalkan pembelajaran, sehingga dapat lebih efisien dan mudah dalam mencari berbagai informasi pengetahuan. Dengan teknologi inilah, kita dapat memanfaatkan pendidikan menjadi mudah diakses bagi siapa saja, terutama bagi Pendidikan Islam. Seperti halnya mengikuti berbagai platform media guna mendapatkan ilmu keagamaan. Jika mendapatkan ijazah doa atau amalan dari laman platform media, seperti youtube misalnya. Kita juga bisa mendapatkannya, walaupun tanpa bertatap muka sekalipun, karena Ijazah itu ada yang 'am ada yang khos, jika kita mengaji pada seorang guru dari internet misalnya, itu bisa tetap mendapatkan sanad. Tetapi jikalau sanad yang khos itu harus didapatkan melalui sowan atau hanya bisa didapatkan bagi orang-orang tertentu. Intinya adalah dengan adanya kemajuan teknologi sekalipun, tidak akan menghambat proses dalam mendapatkan ilmu dari pembelajaran, dengan catatan dapat digunakan dengan baik dan benar. Sebab apapun ilmu kita yang digunakan untuk hal-hal yang baik, maka akan berguna juga di akhirat kelak. Penulis : Mazidah Naimatil Khoiriyah (Mahasiswa PAI UIN Walisongo) Zona Informasi Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 19
TTS Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 20 1 4 2 3 5 9 10 8 6 7 MENDATAR 1. Penyimpangan dari yang sudah ada 2. Bersifat sama atau sederajat 3. Kemampuan mengetahui sesuatu tanpa dipikirkan, bisikan hati 4. Nama lain dari kemeja 5. Selingan pada waktu beristirahat MENURUN 6. Pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian 7. Tindakan menakut-nakuti, terutama untuk memaksa orang berbuat sesuatu 8. Wibawa yang berkenaan dengan prestasi atau kemampuan seseorang 9. Air beku, air membatu 10. Perasaan nyaman atau gembira yang berlebihan
KALEIDOSKOP 20 KEGIATAN HMJ PAI 23 Maret Mei Juni Agustus November April Juli September Oktober Januari Februari Pra Rapat Kerja Rapat Kerja Studi Banding dengan HMPS PAI INISNU Workshop Kepenulisan Jurnal Ilmiah Pelatihan Desain Grafis Temanggung Evaluasi Tengah Periode Bakti Sosial PODIUM PAI Pembukaan Harlah ke-53 PAI Lomba Da’i Nasional GAFMA PAI 2023 Kaleidoskop Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 21
RESENSI NOVEL “BOTCHAN” Identitas Buku Judul : Botchan Penulis : Natsume Soseki Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Penerjemah : Indah Santi Pratidina Edisi : Cetakan keduabelas, 2022 Tebal : 20 cm Halaman : 224 Halaman ISBN : 978-602-065-209-2 Harga : Rp. 60.000,- Diresensi oleh : Shihatud Diniyah An Nabilah Buku Novel yang berjudul Botchan merupakan novel bergenre pendidikan dan fiksi. Novel botchan karya Natsume Soseki menceritakan kisah seorang pemuda. Ia yang diberi julukan “botchan” oleh seorang pramuwisma keluarganya. Kata “botchan” dalam bahasa Jepang diartikan seperti Tuan muda. Pemberian julukan botchan dimaksudkan karena rasa sayang pramuwisma yang bernama Kiyo, untuk pemuda tersebut. Pada novel ini diceritakan bahwa botchan merupakan seorang guru muda yang tidak setuju dengan sistem pendidikan di desa tempat ia mengajar. Botchan dalam novel ini memiliki karakter yang jujur, tegas, pantang menyerah, mandiri, teguh pendirian, pekerja keras, tidak suka menganggap orang lain remeh, dan tidak mau berpura-pura. Karakter botchan yang tidak mau berpura-pura kerap menjadikan ia mengalami kesulitan ketika bersama orang-orang sekitar. Ia juga memiliki kebiasaan memberikan julukan untuk orang-orang yang berada di sekitarnya. Botchan menjadi guru di Sekolah Menengah Atas yang berada jauh dari Tokyo (tempat tinggalnya). Disana Botchan menemukan banyak ketidakadilan yang sudah menjadi hal lumrah untuk dilakukan di lingkungan sekolah, ia bersama temannya yang bernama Hotta (seorang guru matematika) tidak setuju dengan sistem pendidikan, mereka melakukan banyal hal untuk menghentikan ketidakadilan tersebut. Sinopsis Buku Resensi Buku Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 22
Novel ini menceritakan permasalahan yang kerap terjadi pada kehidupan sehari-hari. Tokoh utama pada cerita Botchan merupakan seorang guru muda yang menghadapi banyak kesulitan dalam menghentikan sistem pendidikan yang salah, permasalahan tersebut kerap terjadi di lingkungan pendidikan yang lingkupnya meliputi; siswa, guru, orang tua, dan permasalahan kehidupan sekolah. Pada hal ini perlu juga dijadikan salah satu referensi seorang pendidik untuk selalu menegakkan dan mengajarkan kejujuran serta keadilan. Karakter yang bervariasi menambah daya tarik tersendiri untuk para pembaca, terutama karakter Botchan yang kompleks (baik, jujur, tegas, namun juga grusa-grusu dalam mengambil tindakan). Pada novel botchan menggunakan sudut pandang orang pertama dengan didukung latar waktu, suasana, dan tempat yang jelas, Penggunaan bahasa sehari-hari yang memudahkan para pembaca untuk berimajinasi membuat cerita pun menjadi lebih mudah dipahami. Novel ini mengandung pesan moral yang baik, sehingga relevan dibaca oleh beberapa kalangan yang berkaitan dengan dunia pendidikan; seperti guru, dosen, dan wali murid. Karena dalam buku ini menjelaskan terkait kritik sosial dan pendidikan yang ada di Jepang yang memiliki kemiripan dengan sistem pendidikan di Indonesia. Kelemahan Buku Novel Botchan ini menggunakan alur cerita mundur dan tidak teratur, alur ini dianggap kurang menarik dan membuat pembaca harus berhenti pada beberapa kalimat untuk memahami ulang ceritanya. Terdapat beberapa bab yang memiliki alur yang menggantung, seperti pada bab 11 yang menceritakan pembalasan Botchan bersama Hotta kepada oknum guru. Tidak adanya daftar isi pada buku menjadikan beberapa pembaca kesulitan untuk meresensi, sehingga harus membaca ulang dari awal. Penulis : Shihatud Diniyah An Nabilah (Mahasiswa PAI UIN Walisongo) Kelebihan Buku Resensi Buku Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 23
Cinta Pertamaku Berkhayal adalah hobi yang tanpa kusadari telah kulakukan sejak SMP. Seiring berjalannya waktu, kuabadikan khayalan-khayalan itu ke dalam sebuah tulisan. Aku mendapatkan gaya baru dalam berkhayal setelah mengenalmu. Aku berkhayal dengan menikmati senja yang hendak tenggelam di dasar lautan rindunya, dengan malam yang menyimpan melankolinya. Menghisap nikotin di teras rumah, serta membisu di antara hingar bingar kehidupan. Mengingat kembali kisah itu membuat bibirku tersenyum. Kisah itu adalah hal yang tidak akan pernah aku lupakan. Sebab kata Soekarno “Jangan sekali-kali melupakan sejarah” maka tentu aku tak akan pernah bisa lupa. Ya, aku ingat saat itu aku duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan. Aku yang hanya anak desa ini ingin mencoba merubah tata kehidupan menjadi lebih baik. Mengais ilmu dan pengalaman di dalam gedung yang bernama sekolah. Namun naasnya, bukan hanya ilmu yang kudapat, tetapi juga cinta. **** “Buatlah kelompok dengan masing-masing kelompok dua orang!” tegas seorang guru si kelasku. Dengan berani aku menunjukkmu untuk menjadi partnerku. Sorak sorai dari kawan sekilas menyertaiku yang berjalan mengahampiri meja tempatmu duduk dengan manis. Tangan ini gemetar, saat semesta memberikan kesempatan untukku duduk di sampingmu. Tak cukup keberanianku untuk menatap mata indahmu itu. Saat kau suguhkan senyum manis yang hanya bisa kubalas dengan senyuman ragu. Entah, aku tak tau apa yang ada di dalam kepalamu saat itu. Seorang kerdil secara terang-terangan berani memilihmu walau dengan maksud yang tersirat. Aku tak peduli dengan bisikan yang berusaha menahanku untuk tidak memilihmu. Aku keras kepala, hanya demi bisa duduk berdua bersamamu. **** Goresan pulpen dan kertas terpadu menjadi satu menuliskan tentang dirimu. Kamu lebih cantik yang hari ini, dengan jilbab dan ciput kesukaanmu, mata sipitmu, yang dihias lengkung senyummu, serta caramu tertawa Cerpen Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 24
saat menggangguku. Semua itu melemahkanku. Pada malam berikutnya, kuuji keberanianku dengan sekedar bertanya “kok belum tidur?” ketikku membalas sesuatu yang kau unggah di akun media sosialmu. Kutunggu beberapa menit, kupejamkan mataku, memusnahkan harapan bahwa beberapa pertanyaan yang kubuat malam ini tak jadi kukirimkan padamu. “Kringg” dengan renyah hpku berbunyi. Mataku terbuka, reflek kunyalakan layar gadgetku. Ternyata pesanmu yang masuk membalas pesanku. Senyumku mengembang. Pertanyaan-pertanyaan yang beberapa menit lalu kususun, akhirnya bisa kusampaikan padamu. “Iya nih, masih belum ngantuk,” balasmu. Berlanjut dengan basa-basi percakapan yang mungkin tak penting bagimu, tetapi bagiku Ia seperti air yang kau gunakan untuk menyiram tunas yang tumbuh di hatiku. Dan tanpa kuduga, “kerudung ini cocok ga buat aku?” kau kirim wajah cantikmu dengan kerudung warna biru. Beberapa pertanyaan datang dan mengantre untuk dicarikan jawaban. Mengapa kau kirim wajah cantikmu itu? Apakah memang benar sekedar menanyakan pendapat atau ada maksud tersirat yang ingin kau sampaikan untukku? Ataukah aku yang terlalu percaya diri? Tak mungkin bisa kujawab sendiri pertanyaan itu, apakah kamu bisa membantuku menemukan jawabannya? Seharusnya kamu bisa menjawabnya, karena pertanyaan itu atas keresahan di otakku untuk disampaikan kepadamu. Hingga akhirnya, kuakhiri percakapan kita dengan, “selamat malam” dan kau tutup dengan, “selamat malam juga”. Tak lama setelah itu tanda online di whatsappmu menghiasi yang menandakan percakapan kita malam ini telah usai. Percakapan memang telah berhenti, tapi tidak dengan otak dan hatiku. Seperti minum kopi, zat kafein yang bereaksi pada otak sehingga menahanku agar tak tidur. Sudah kupejamkan mata agar bisa menidurkan raga ini, bukan tenggelam di alam bawah sadar yang kudapati justru wajahmu yang terlukis di sana. Entahlah aku tak tahu, apakah jatuh cinta itu rasanya seperti ini, aku tak tahu bagaimana cara menyikapinya. Kubiarkan tubuh ini menyepi dihimpit tembok, di atas kasur melepaskan beberapa tekanan. Dan kemudian aku terlelap dengan membawa senyummu di imaji ku. **** Pagi itu kamu terlihat murung, ku dengar kamu pagi ini telah dilecehkan oleh orang, yang ternyata adalah temanku. Kudatangi orang itu, dengan tanpa bertanya dengan penuh emosi ku Ia dengan tanganku, sampai akhirnya kami terlibat perkelahian yang hebat. Hingga kau datang dan menahanku untuk berhenti. Kau menggenggam tanganku kemudian membawaku ke UKS karena dahiku berdarah terkena pukulan. Duniaku serasa hancur mendengar suara sendu tangismu. Ingin rasanya memeluk kepalamu sembari mengusap air matamu. “Udah ya jangan nangis,” hanya itu yang bisa kuucap, sembari tanganku menghapus air mata yang mengalir membasahi pipi bulatmu. Matamu menatap mataku dan tangismu Cerpen Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 25
malah semakin menjadi. Rasanya begitu menyayat, bagaimana tidak? Melihat orang yang kita sayang disakiti bahkan sampai meneteskan air mata. Lagi-lagi aku hanya bisa diam, lagi-lagi hanya tanganku yang bisa bergerak dengan memberikan ketenangan di kepalamu. “Ah sial, aku tak bisa apa-apa,” gerutuku dalam hati. Esoknya kulihat senyum mulai menghiasi wajahmu. Lega rasanya, kau tak berlarut dalam kesedihan. **** Berbulan-bulan dengan sekuat tenaga, aku menyimpan perasaan ini agar tak diketahui oleh. Menyimpan dan mengabadikannya di dalam buku kuning yang kubeli beberapa bulan lalu. Buku itu menjadi saksi betapa aku menyayangimu, dalam diam. Mungkin jika dia mau berbicara, dia akan mengeluh dan bosan. Jika dia bisa berbicara, aku yakin dia akan bilang, “dasar laki-laki pengecut, menulisnya tak akan bisa membuatmu mendapatkannya, cobalah untuk menyampaikan.” Namun dia baik, dengan segala kesabarannya mau mendengar dan mengabadikan perasaanku di setiap lembarnya. Kuakui aku memang lelaki pengecut, yang tak berani mengungkap isi hati. Karena aku takut jika kusampaikan, bukan mendapatkannya malah merusak pertemananku dengannya. Biarlah perasaan ini kupendam dahulu untuk saat ini. Hingga akhirnya, kau mengetahui aku sedang menulis sesuatu yang mungkin sangat rahasia. Dan kau penasaran. Aku lengah, kau mengambil buku itu dariku. Kau lari, menjauh dariku, membawa perasaanku yang ada di dalam buku itu.Aku terdiam, aku tak mengejarmu, membiarkan dirimu membaca setiap kata yang ada di dalam buku itu. Hatiku berkecamuk, takut kau marah, takut…ah entahlah. Setengah jam kau pergi, membuat hatiku gelisah. Hingga kau datang, membawa senyum bibirmu. Aku tak tahu apa maksudmu. Kau tersenyum sembari menghampiriku yang sedang duduk dengan gelisah. “Kamu gak marah?” tanyaku kepadamu. “Enggak, kenapa marah? Aku nulis sesuatu di situ, tapi jangan dibaca sekarang, nanti aja di rumah,” ucapmu kepadaku. Kemudian kau beranjak meninggalkanku, menitipkan berbagai tanda tanya yang hinggap di kepalaku. Aku berdiam diri di dalam keramaian, bertengkar dengan pikiranku sendiri. Apakah yang dia tulis di dalam buku ini? Apakah lampu hijau atau lampu merah? Apakah nanti dia bersamaku, atau malah semakin menjauh? Seperti ada rakitan bom di buku itu. Aku benar-benar tak berani membukanya, takut sewaktu-waktu akan meledak. Kusimpan buku itu di dalam tas yang kupakai untuk sekolah, bersama buku-buku materi sekolahku. Kutahan nafsuku untuk membuka dan membacanya hingga menunggu waktu untuk pulang dan sampai di rumah. “Hai.. aku adalah orang yang dibicarakan di halaman ke dua tuh. Jujur dari dulu aku penasaran banget dengan isi buku ini, aku dah nyuri-nyuri kesempatan buat nyari tahu isi buku ini, eh malah ketahuan terus. Dan hari ini dengan cara memaksa aku minta buku ini. Aku terkejut, di halaman kedua isinya Cerpen Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 26
aku maju, menuju bangku yang biasa kugunakan untuk duduk. Kubulatkan tekadku untuk menghampirimu. “Hai, selamat pagi,” kuhampiri dirimu dengan duduk di sampingmu. “Oh hai selamat pagi juga,” fokusmu kini beralih kepadaku. Aku duduk di sampingmu sambil memandangimu, “ada apa?” tanyamu. “Emm, Rin, mungkin kamu sudah tahu bagaimana sebenarnya perasaanku kepadamu,” ucapku dengan dirimu yang terpaku memandangku. Ririn itulah namanya, nama yang selama ini membuat kocar-kacir pikiranku. “Lewat tulisan-tulisan yang kutulis itu, seharusnya kamu sudah paham. Jadi, maksudku adalah untuk pertama kalinya secara langsung, biar kusampaikan bahwa Ririn, aku mencintaimu.” Hatiku begitu bergemuruh mengucapkan kata-kata itu. Seakan matamu menyihirku untuk tak berpaling dari tatapanmu. Kamu terdiam, sedikit kurasa ada senyum yang timbul di bibirmu. “Kii, kamu tidak bercandakan?” tanyamu padaku dengan pandangan mata yang sayu. Rifki, itulah namaku. “Rin, adakah raut bercanda di wajahku,?” jawabku. “Emmm, Kii, aku merasa tatapanmu begitu tulus kepadaku, kalau boleh jujur, aku nyaman bila kamu ada di sampingku, aku bahagia bila bisa mengganggumu, bisa menjahilimu, tapi aku belum sadar apa maksud dari perasaan ini. Dan ternyata kamu lebih tentang aku. Dan aku tak menyangka dia yang biasanya aku jahili, biasa bercanda denganku, ternyata punya rasa sama aku. Jujur sih aku paham dengan kode-kode itu, tapi akunya aja yang berlagak bodoh. Sebab aku takut kalau aku nanti sakit lagi karena cinta. Tapi sih kalo aku dekat dia rasanya nyaman banget.” Seketika kinerja jantungku serasa lebih cepat dari biasanya. Mendorong darah di pembuluh darahku untuk mengalir lebih cepat. Ada senyum yang tersimpul di hatiku dan ada juga gelisah yang terlukis di sana. Aku merebahkan tubuhku, mataku menatap langit-langit rumah. “Hufftttt…” apa ini, apa maksudmu, aku tak tahu. Kau bilang, kau nyaman bila di dekatku. Apa ini artinya kau mau membalas perasaanku? Atau sekedar agar aku senang? Agar aku tak kecewa? “Aahh.., apa-apaan aku ini, tak mungkin dia mau denganku.” Pikiran-pikiran itu berkecamuk di otakku. Kupandangi lagi tinta yang kau goreskan di lembar di bukuku. Hingga aku terlelap, meninggalkan kamu yang ada di imajinasiku. Dengan langkah yang diiringi bahagia, aku percaya diri. Meninggalkan gelisah yang kemarin bermain di kamarku. Membawa setangkai mawar merah yang kusimpan di hatiku. Menyiapkan beberapa kata untuk nanti kusampaikan padamu. Bahwa nanti akan kuucapkan, aku mencintaimu. Langkahku akhirnya sampai di depan pintu kelas tempatmu bercanda dengan temanmu. Aku berdiri sambil memandangimu yang sedang duduk begitu cantik bagiku. Perlahan Cerpen Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 27
“Kii, aku tidak bisa memberimu jawaban sekarang, aku butuh waktu Kii,” ucapmu membalas kata-kata itu. “Iya, aku tak berharap banyak darimu, karena aku tahu siapa kamu, dan aku sadar siapa aku. Aku mau keluar dulu ya,” aku berpaling darimu dengan meninggalkan gejolak resah di hatiku. Maafkan aku, untuk siang ini kusiratkan kepadamu, “selamat berpikir dan merenung, Rin. Maaf karena terkesan memaksakan perasaanku untukmu.” Penulis: Mohammad Nur Kholis (Mahasiswa UIN Walisongo Semarang dulu menyadarinya. Tapi kii, aku takut, aku dulu pernah sakit karena cinta.” Kau sampaikan perasaanmu dengan raut wajah memelas. “Ririn, selama ini aku belum pernah jatuh cinta, apalagi menyampaikan perasaanku secara langsung seperti ini. Entah, akupun tak tahu dari mana datangnya nyaliku ini. Aku tak tahu kenapa aku punya rasa ini kepadamu. Aku tidak memaksamu untuk membalas perasaanku, apalagi kau pernah merasakan pahitnya cinta. Tapi satu yang harus kamu tahu, jika dirimu berjalan bersamaku, aku memang tidak bisa memberikan kebahagiaan yang sempurna, tetapi aku akan selalu berusaha menjagamu dengan segala kekuatanku.” Ucapku untuk memantapkan hatimu. Cerpen Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 28
Judul Film : Barbie Sutradara : Greta Gerwig Produser : Margot Robbie, David Heyman, Robbie Brenner, Tom Ackelrey Penulis : Greta Gerwig & Noah Baumbach Produksi : Warner Bros. Pictures Durasi : 113 menit Resentator : Earnest Sherin Barbie Can be Anything Women Can be Anything gang oleh fakta bahwa laki-laki disana mempunyai hak jabatan yang lebih tinggi daripada perempuan. Laki-laki lebih dihargai dan memegang kendali. Dari sinilah Ken mengenal istilah "patriarki" dan membawanya ke Barbie World. Barbie World seketika berubah. Semua seakan terbalik dari sebelumnya. Perempuan tak lagi menjadi pemeran utama, perempuan justru kurang dihargai dan harus melayani para laki-laki. Barbie menyadari adanya perubahan Barbie Wold yang disebabkan oleh Ken. Ia sedih dan marah. Barbie menyusun rencana untuk mengembalikan suasana barbie wold seperti semula. Rencana Barbie dan teman-temannya sukses ketika Ken sedang berusaha menyembunyikan tangisannya. Ken berpikir bahwa menangis adalah hal haram bagi laki-laki. Padahal, menangis adalah bentuk emosional yang wajar baik bagi perempuan ataupun laki-laki. Melalui film ini Greta dan Noah ingin Sekilas Film Barbie memang terlihat seperti film yang mengusung tema fantasi dan cocok ditonton anak-anak. Namun, film yang ditulis oleh Greta Gerwig dan Noah Baumbach ini rupanya menyiratkan pesan tentang feminisme dan patriarki. Tentu film ini lebih cocok ditonton oleh kalangan remaja dan dewasa, bukan anak-anak. Film Barbie menyuguhkan latar dunia barbie atau barbie world yang serba pink dan nampak unreal. Dalam Barbie Worl, perempuan lah yang lebih memegang kendali dan dominan dibandingkan laki-laki. Pada awalnya mereka menjalani hari-hari dengan menyenangkan hingga suatu ketika Barbie dan Ken berpetualang ke dunia nyata. Keduanya terkejut karena di dunia nyata laki-laki yang mendominasi jabatan dan perempuan kerap diremehkan. Barbie merasa tidak nyaman berada di dunia nyata. Ia mendapat pelecehan di pantai saat ia pertama kali berada di dunia nyata. Sedangkan Ken, ia merasa tercenReview Film Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 29
Fim Barbie menunjukkan bahwa kerjasama yang baik antar kedua gender ini dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Penulis: Ernest Sherin (Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)t membangkitkan semangat perempuan untuk bermimpi setinggi-tingginya. Film Barbie menyadarkan kaum laki-laki bahwa beberapa perilaku mereka dapat membatasi bahkan mematikan mimpi perempuan. Tidak hanya itu, film ini juga berpesan kepada laki-laki bahwa mereka tidak dituntut untuk selalu terlihat kuat. Review Film Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 30
Puisi Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 31 Berlagak bicara bijak Demi diteima di kalangan masyarakat dengan layak Bicara saja yang yang banyak Tak usah ada gerak Omong kosong yang sering disuarakan Teriakan rancu yang bisa diandalkan Kenapa hanya mengatur? Tak langsung bererak membaur Seringkali mencari kesalahan orang lain Tanpa mau berkaca dan berbenah diri Sukanya hanya memberi intruksi Tanpa tau bahwa dirinya juga butuh intropeksi Bagaimana mau berjalan dengan ringan Jikalau yang kau ucapkan hanyalah beban Bagaimana semua bisa dikendalikan Jikalau hanya amarah yang dikedepankan Penulis : Izzatul Aini Salsabila (Mahasiswa UIN Walisongo) Omong Kosong
Katanya pensil warna warni Namun mengapa kalian tak memilihku sesekali Ujarmu pensil pancawarna Tapi aku bak raga tak bernyawa Berjibun lukisannya Tak satupun ada aku dilukisannya Bertumpah ruah idenya Tak satu pun diuraikannya Bermacam macam suaranya Tapi tiada yang mengenangnya Dalam mimpi aku berdiri, Sosoknya muncul dan menghampiri “Kau terlampau muda, tubuhmu terlalu indah untuk dipamerkan pada dunia” Lalu kami tertawa Berjalan beriringan padataman kosong Tinggalkan dunia yang tak tertolong Penulis : Mahreshaibati Bilqis Ikramina (Mahasiswa UIN Walisongo) Pensil Warna Warni Puisi Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 32
Gamang… Aku si tak tau apa-apa Hanya mendengar kata-kata Aku takut naluriku tertutup hima Hingga tak dapat melihat dibalik akara Muak… Calon bupala satu dikultuskan Sedang calon bupala lain diketuskan Tercipta banyak adorasi Hanya untuk sebuah posisi Cukup… Ingin rasanya menjadi tirta Yang menyegarkan dahaga Tetapi aku hanya manusia biasa Yang harus menentukan pilihan pertama Terbesit… Apa aku tak usah memilih saja? Agar aku tak terlibat permainan mereka Toh suaraku satu saja Tak akan ada pengaruhnya Tapi, aku sadar tak memilih bukan jalan utama Karena pilihanku tentang negara tercinta Akhirnya… Negara bagai bareksa Bupala bagai akarnya Bareksaku Indonesia Bupalaku presidennya Maka, akan kuberikan pilihan pertama Untuk masa depan Indonesia Penulis : Amelia Novianti (Mahasiswa UIN Walisongo) Pilihan Pertama Puisi Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 33
Persepsi Pro dan Kontra Mahasiswa tentang Teknologi dalam Perkuliahan Di dalam suatu universitas, mahasiswa menjadi suatu unsur yang urgent dalam suatu kampus, kehadiran mahasiswa di dalam suatu universitas ibarat sebuah rakyat yang berada di dalam suatu negara. Ibarat rakyat, mahasiswa harus taat kepada pimpinannya di universitas. Namun mahasiswa juga memiliki peran sebagai agen of change di negeri ini, maka mereka berhak menyuarakan pendapatnya demi kemajuan suatu universitas. Ibarat sebuah Negara yang akan maju apabila rakyat di dalamnya saling menyupport dengan cara memberikan aspirasi kepada pemimpin nya, begitupun dengan universitas juga akan maju apabila unsur di dalamnya menyuarakan aspirasinya untuk kemajuan di instansinya. Oleh karenanya mahasiswa diharapkan untuk dapat menyuarakan gerakan perubahan di segala bidang untuk kemajuan universitas-nya. Pada zaman sekarang ini, kehadiran mahasiswa diikuti dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan & Teknologi yang sangat cepat, hal ini berakibat pada suatu kampus untuk segera bertransformasi dengan cara mengintegrasikan teknologi dalam segala bidang yang berkaitan dengan sistem perkuliahan. Baik dalam hal pelayanan dapat dilakukan melalui laman situs web, maupun pengajaran yang semakin maju dengan adanya fasilitas-fasilitas yang lebih modern dibandingkan Suara Mahasiswa Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 34
zaman sebelumnya. Hal ini merupakan sesuatu hal yang harus segera dilakukan agar kampus tersebut tidak tertinggal di tengah era digitalisasi. Teknologi digital yang disediakan oleh FITK UIN Walisongo merupakan sebuah upaya terobosan yang dilakukan oleh fakultas untuk menghadirkan sensasi terbaru dalam perkuliahan. Menurut Prof. Dr. Mahfud Junaedi, M. Ag. selaku Wakil Dekan 1 FITK UIN Walisongo adanya Teknologi digital ini merupakan upaya perwujudan Smart Class yang dilakukan oleh FITK UIN Walisongo. Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat melakukan presentasi dengan smart dalam artian dapat melakukan presentasi dengan cara interaktif sehingga mahasiswa yang menyaksikan presentasi tersebut dapat paham betul apa yang dia sampaikan kepada teman-temannya. Namun kehadiran teknologi digital di dalam sistem pengajaran di FITK UIN Walisongo menuai beberapa pendapat pro dan kontra dari mahasiswa. Hal ini didasarkan dengan adanya teknologi digital di dalam sistem pengajaran itu akan menimbulkan suatu permasalahan dan solusi yang baru, sehingga hal tersebut menjadi salah satu pokok permasalahan yang harus ditemukan jawabannya, sehingga diharapkan nantinya dalam menjalankan perkuliahan dengan berbasis ICT ini, mahasiswa sudah tidak bingung lagi dengan adanya teknologi digital yang ada. Untuk menjawab persoalan pro dan kontra tentang kehadiran teknologi digital dalam perkuliahan, kami mengadakan survei dengan menanyakan tentang keluh kesah yang dialami oleh mahasiswa PAI selama perkuliahan dengan menggunakan teknologi digital. Adapun hal pertama yang ditanyakan adalah mengenai Keefektifan Perkuliahan berbasis teknologi digital. Terkait dengan pertanyaan ini ada 5 opini dari mahasiswa yang terbagi menjadi dua kategori, yakni pro dan kontra. Dari mahasiswa yang merasa efektif dengan perkuliahan berbasis teknologi ini, mereka beranggapan bahwa dengan adanya fasilitas berupa teknologi digital ini dapat meningkatkan aksesbilitas. Dengan adanya teknologi digital berupa (e-learning) ini, mahasiswa dapat mengakses bahan kuliah yang diberikan oleh dosen dimana saja dan kapanpun itu, sehingga mereka dapat belajar setiap saat, mengerjakan tugas setiap saat tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Pendapat kedua, mahasiswa beranggapan dengan adanya teknologi digital ini presentasi yang dilakukan saat perkuliahan di depan teman-temannya dapat menjadi interaktif dan kreatif, Dasar dari pendapat ini adalah, dengan adanya teknologi digital mahasiswa dapat mengekspresikan dirinya dengan cara interaktif dengan TV Smart/LCD/Proyektor yang ada di dalam kelas. Selain itu mereka juga dapat memperlihatkan kemampuan dalam membuat animasi dalam presentasinya Suara Mahasiswa Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 35
apabila didukung dengan fasilitas teknologi digital yang memadai. Selain itu dengan adanya teknologi digital ini, mahasiswa dapat menumbuhkan rasa semangat dan semakin percaya diri dalam menyampaikan materi. Dengan sistem perkuliahan menggunakan teknologi digital ini, banyak mahasiswa yang menyatakan semakin semangat dalam menjelaskan materi yang ada sekaligus semakin percaya diri dalam menyampaikan materi. Apalagi dengan konteks calon seorang guru di FITK UIN Walisongo, kepercayaan diri itu wajib untuk dimiliki bagi setiap individu, karena mereka adalah guru-guru yang ada di masa depan. Selain pendapat pro dari beberapa mahasiswa tersebut, ada beberapa mahasiswa yang kontra terhadap adanya teknologi digital dalam perkuliahan, mereka banyak beranggapan bahwa dengan adanya pengadaan teknologi digital ini, maka waktu perkuliahan yang ada tidak akan efektif. Karena waktu banyak habis untuk mengoneksikan Smart TV dengan laptop atau bahan ajar. Sebagai salah satu teknologi yang baru, maka sebaiknya harus ada tindak lanjut dari pihak universitas atau fakultas, dengan mengadakan berbagai pelatihan lebih lanjut mengenai pengoperasian teknologi digital tersebut. Hal ini didasarkan karena banyak dari pihak dosen atau mahasiswa yang belum tahu cara mengoperasikan teknologi tersebut. Selain itu pendapat yang lain mengatakan dengan adanya teknologi digital dalam perkuliahan ini berpotensi menyebabkan mahasiswa itu kecanduan terhadap adanya teknologi digital dalam sistem perkuliahan. Sehingga mahasiswa banyak yang lupa terkait sumber utama dalam belajar yakni membaca buku. Adanya teknologi digital ini memang memanjakan mahasiswa dalam mengakses informasi maupun sumber belajar lainnya, namun tidak dapat dipungkiri kehadiran teknologi digital ini justru membuat mahasiswa itu kecanduan dalam mencari informasi secara Instan, sehingga implikasinya dapat membuat menurunnya pengunjung perpustakaan, menurunnya intensitas mahasiswa dalam membaca buku, dan bahkan dapat menambah angka kecurangan apabila teknologi digital ini digunakan mahasiswa untuk membantu mengerjakan tugas-tugas mahasiswa. Dengan adanya beberapa suara mahasiswa terkait teknologi digital tersebut, para mahasiswa berharap kepada pimpinan universitas/fakultas/program studi untuk segera menuntaskan problematika terkait dengan teknologi digital di kampus, baik dari tahap penggunaannya dalam perkuliahan maupun dari sisi operasionalnya, sehingga diharapkan perkuliahan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dan efisien untuk membentuk kecerdasan mahasiswa. Penulis: Yusron Nur Hadi (Mahasiswa UIN Walisongo Semarang) Suara Mahasiswa Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 36
Penggunaan Teknologi di jurusan PAI UIN Walisongo Dari yang saya amati, di PAI penggunaaan teknologi sudah sangat begitu pesat, karena dalam proses pembelajarannya saja menggunakan proyektor dan jarang sekali dosen yang menjelaskan menggunakan buku. Tugas yang diberikan dosenpun rata-rata berbasis teknologi. Seperti pembuatan artikel, makalah, dan PPT. Materi yang didapat pun sebagian besar mereka dapat dari teknologi. Pada saat ini keberadaan teknologi menjadi bagian yang terpenting dan sangat diperlukan. Teknologi akan sangat berkaitan dengan berbagai aktivitas yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya teknologi yang paling umum dan yang paling mudah untuk ditemui di kalangan masyarakat adalah sosial media. Perkembangan pada teknologi membuat dunia menjadi semakin kaya akan data, data-data tersebut dapat berupa tulisan, gambar, video, dan suara. Tidak hanya itu saja, adanya teknologi dapat mempermudah dan mempercepat berkomunikasi dengan siapa pun serta kita dapat mencari hiburan. Peran era digital juga dirasakan oleh mahasiswa dalam bidang pendidikan maupun dalam kehidupan nyata. Sebagai seorang mahasiswa, saya merasa cukup terbantu dengan adanya perubahan perkembangan yang terjadi saat ini. Karena saya dapat memanfaatkan dan menggunakan teknologi canggih ini untuk berkomunikasi dengan mudah serta memperoleh informasi yang belum saya ketahui. 1. Persepsi Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 37
Dalam teknologi informasi, internet memudahkan saya untuk mengakses informasi tentang ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan. Namun, banyak orang yang menyalahgunakan internet untuk mengakses hal-hal yang berdampak negatif. Selain itu melalui teknologi komunikasi saya dapat berkomunikasi dengan teman-teman kampus yang belum pernah saya temui sebelumnya. Menurut saya penggunaan teknologi digital di jurusan pendidikan agama islam sendiri itu sudah cukup baik, karena banyak fasilitas fasilitas yang menggunakan teknologi yang disediakan di kampus seperti penggunaan laptop di setiap mata kuliah supaya dapat memudahkan siswa dalam belajar di kelas dan juga memudahkan untuk membuat jurnal,artikel atau makalah, kemudian penggunaan smartphone di setiap mata pelajaran untuk memudahkan siswa untuk mengakses pengetahuan yang lain melalui via internet dan juga memudahkan siswa dalam hal berkomunikasi antara mahasiswa dengan mahasiswa maupun mahasiswa dengan dosen jika terjadi sesuatu, seperti tidak dapat masuk kuliah karena ada halangan. Dan juga teredianya proyektor disetiap kelas, sehingga mampu memudahkan siswa untuk memahami materi ketika proses pembelajaran. Namun walaupun cukup baik penggunaan teknologi di jurusan pai namun masih ada beberapa dosen yang masih menggunakan metode manual dibandingkan dengan menggunakan alat-alat teknologi canggih yang bisa memudahkan dalam proses pembelajaran, seperti ketika pelaksanaan uts maupun uas, masih terdapat dosen yang menggunakan metode manual seperti memakai kertas ujian, padahal seharusanya bisa menggunakan akses via online seperti quizz dan aplikasi ujian lain, disamping dapat memudahkan mahasiswa juga dapat memudahkan dosen dalam melakukan penilaian dalam proses pembelajaran karena lebih praktis dan cepat dibandingkan dengan menggunakan cara yang manual. Selain penggunaan media manual dalam penilaian hasil pembelajaran, juga masih terdapat beberapa dosen yang tidak menggunakan proyektor ketika pembelajaran berlangsung dan lebih memilih menggunakan metode ceramah atau menulis di papan tulis,padahal itu sangat diperlukan untuk memudahkan mahasiswa untuk memahami materi dan juga masih terdapat beberapa mahasiswa yang belum memiliki laptop walaupun sebagian sudah memeliki, sehingga tidak semua mahasiswa dapat mengakses aplikasi aplikasi atau fitur-fitur yang hanya dalam laptop saja, sehingga proses pembelajaran menjadi kurang efektif karena kurangnya alat untuk mengakses fitur yang ada. Penulis: M. Faza Nasrullah (Mahasiswa UIN Walisongo Semarang) 2. Persepsi Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 38
Flayer Buletin SIGAP Edisi III : November 2023 - Teknologi AI dalam Transformasi Pendidikan 39 Karya: Rizki Putra Syahbana (Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)
Produced By Nurul Laely Mahmudah | Khoirul Anam | Hisyam Abdullah Omar | Amelia Risma Sufrotin Nida | Ilma Ilaina | Hanbal Ahmad Zoelva | Fajar Fahrozi Kurniawan | Muhammad Taqwa | Hilman Najmi Baihaqi | Amelia Novianti | Galuh Asmarani Yunitasari DIVISI KOMINFO HMJ PAI UIN WALISONGO SEMARANG Produced By