The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

by Panitia Peringatan Hari Lahir Pancasila

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by GENIUS LIBRARY, 2022-03-09 23:45:51

Kisah Pancasila

by Panitia Peringatan Hari Lahir Pancasila

Keywords: by Panitia Peringatan Hari Lahir Pancasila,Kisah Pancasila

Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan
tekad itu.

Dengarlah Proklamasi kami:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahaan kekuasaan dll.,
diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya.

Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.

Demikianlah Saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada satu ikatan lagi
yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita!
Mulai saat ini kita menyusun negara kita: Negara Merdeka,
Negara Republik Indonesia. Merdeka kekal dan abadi.
Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.”

96

Lampiran 6. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

97

-

“Saudara-saudara! Dasar-dasar Negara telah saya usulkan. Lima
bilangannya. Inikah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Dharma
tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita
membicarakan dasar. Saya senang kepada simbolik. Simbolik angka
pula. Rukun Islam lima jumlahnya. Jari kita lima setangan. Kita
mempunyai Panca Indra. Apa lagi yang lima bilangannya? Pandawa
pun lima orangnya. Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan,
internasionalisme, mufakat, kesejahteraan dan ketuhanan, lima pula
bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini
dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa—namanya ialah
Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah
kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi.”

—Soekarno, 1 Juni 1945

Direktorat Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

2017


Click to View FlipBook Version