The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Sirah Nabi Muhammad (Sejarah Tarikh Sunnah) ( PDFDrive )

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by g-04371821, 2020-11-16 00:59:30

Sirah Nabi Muhammad (Sejarah Tarikh Sunnah) ( PDFDrive )

Sirah Nabi Muhammad (Sejarah Tarikh Sunnah) ( PDFDrive )

Sejumlah bffizb (ptaraulama penghafal hadits) telah menyusun

kitab tersendiri dalam masalah ini, seperti Ibrahim al-Harbi, Yahya bin

Sha'id, ath-Thabrani,r,8 al-Bazzar,Ibnu Mandah, dan para ulama Salaf

Iainny a dari kalan gan rnutdqdddimin (y Demikian pula
IbnulJauzi serta Yusuf bin Khalil dari k^anlagntgeardnauhlaumlua).Muta-akhkbirin

(y^ng belakangan). Sementara itu, Ibnush Shalah, an-Nawawi, dan

para ahli hadits lainnya telah menegaskanke-mutawatir-an hadits ini.

Pendapat itulah yangbenar.

OIeh sebab itulah, para ulama sepakat atas kafirnya orang
yarLg sengaja berdusta atas nama Nabi dan menghalalkan perbuatan
dusta tersebut. Akan tetapi, mereka masih berbeda pendapat tentang
orang y^ngsengaja melakukannya (namun tidak menganggap hal itu

diperbolehkan). Syaikh Abu Muhammad menyatak an: "Iajuga kafir. "
Namun, pendapatnyaittt ditentang oleh jumhur ulama.roe

Para ulama jrga berbeda pendapat mengenai apakah riwayat
hadits orang yangberdusta atas nama Rasulullah itu diterima apablla
ia telah bertaubat? Ada dua pendapat dalam hal ini.

Ahmad bin Hanbal,Yahya bin Ma'in, dan Abu Bakar al-

Humaidi menyatakan: "Riwayatnya tidak bisa diterima, berdasarkan

sabda Nabi ffi:

r* li':;it -* +K u, *i Ju ; $,6,",y v $ 3l

((rBl irr

'Berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta atas nama

seseorang. Barang siapa yang berdusta atas namaku maka hendaklah
ia siap-siap menempati tempat duduknya di Neraka.'Drto

Lebih lanjut, mereka menjelaskan: "Sudah dimaklumi bahwa

orangya;ng berdusta atas nama selain Rasulullah M saja berarti ia

telah berbuat dosa dan kefasikan. Bagaimana pula dengan orang yang
berdushrrr atas nama beliau? Orang yang bertaubat dari perbuatan dusta

SirahNabiMuhammail ffi 431

atas nama orang lain masih bisa diterima riwayatnya, berdasarkan ijma'
ulama. Namun, orang yalgberdusta atas nama Nabi sudah selayaknya
tidak dapat diterima riwayatnya. Hal itu untuk membedakan antara

orang yaln.g pernah berdusta atas nama Nabi dengan orang yang
berdusta atas nama selain Nabi."

Adapun jumhur ulama berpendapat: "Riwayatnya dapat di-
terima. Pada dasarnya, orang yar,g melakukan perbuatan itu telah
kufur, sedangkan riwayat orang kafir dapat diterima apabila ia telah
bertaubat dari kekufurannya. Itulah pendapat yarrg benar. " I 12

Di antara kekhususan Rasulullah ffi, bahwasanya siapa saja

melihat Nabi di dalam mimpi berarti ia benar-benar telah melihat

beliau, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:

(.a,,w.i,1\r.jJr ,iF D

"Sesungguhnya syaitan tidak bisa menyerupai diriku.'l,3

Hal itu dengan syarat seseorang melihat Nabi sesuai dengan rupa

beliau ketika masih hidup di dunia, sebagaimana disebutkan dalam
riwayat an-Nasa-i dari Ibnu'Abbas c!{r.t'o

Para ulama sepakat bahwa hadits yangdiriwayatkan seseorang

dari Nabi ffi melalui mimpi tidak bisa diamalkan. Sebab, ketepatan

ingatan terhadap (apa yang dilihat atau didengar melalui) mimpi
itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, karena mimpi
terjadi pada saat roh seseorang dalam keadaan lemah dan kehilangan
kemampuan untuk mengingat secara tepat. Wallaahu a'lam.

Di antara kekhususan Nabi ffi adalah yang disebutkan oleh

al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kabiirtts dari Abul
'Abbas bin al-Qash, yaitu berkenaan dengan firman Allah:

*( @ .... G# -5r.11 Ler 6 ...

"... Jika kamu mempersekutukan (Allo\, niscaya akan bapuslab amalmu

...." (QS. Az-Zumar: 65)

432 Kekhus us an R as ulull ah ffi

Abul 'Abbas mengatakan: 'Hal itu tidak berlaku bagi selain

beliau, kecuali apabila orang tersebut mati dalam keadaan musyrik,
berdasarkan firman-Nya:

64f;t"-19';t e"i -*-)e"!',z+'ii civ *

{@---.+'aq

"... Barang siapa yang rnurtdd di antara kamu dari agamanya, lalu dia
mati dalam kekafiran, maka mereka itulab ydng sia-sia amalnya ...."
(QS. Al-Baqarah:217)

Al-Baihaqi menegaskan: "Demikianlah yang dikatakan Abul
'Abbas. Para ulam a lainnya berpendapat bahwa redaksi ayat im tidak
ditujukan kepada Nabi ffi.Hanyasaja, nash-nash yang mutlaq (umum)
harus dipahami dalam konteks nash-nash yang muqa.yyad (khusus).
Selesai sampai di sini ucapannya."

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: "Pembahasan masalah ini tidak
perlu dijabarkan di sini karena tidak memberikan faedah. Kalaulah
bukan untuk menepis pemahaman bahwa jika seseorang melakukan
dosa syirik maka seluruh pahala amalnyaakan gugur seketika itu pula
(meskipun ia belum meninggal), seperti halnyayangberlaku pada diri
Rasulullah, tentulah hal seperti ini tidak layakuntuk [kita sebutkan"6].
Kalau bukan karena alasan di atas, tentu hal-hal semacam ini tidak

selayaknya dibahas. lVallaabu d,'larn."

Di antara kekhususan lain Rasulullah adalah beliau tidak
memiliki sif.at kbaa-inatul a'yun (pandangan curang). Beliau tidak

pernah berisyarat dengan lirikan mata untuk menunjukkan sesuatu
yang berbeda dengan apa yang terlahir dari ucapannya. Perbuatan
itu sendiri bisa dikategorikan sebagai sindirian. Hal ini dibuktikan
melalui kisah'Abdullah bin Sa'ad bin Abi as-Sarh yangbeliau halalkan
darahnya pada Penaklukan kota Makkah, dan lakilaki itu memang
termasuk salah seorang yangdihalalkan darahnya ketika itu.

SirahNabiMuhammad ffi 433

Ketika Abdullah bin Sa'ad dibawa oleh Utsman bin Affan-yang
merupakan saudara sepersusuannya-menemui beliau,'I-Itsman bin

ffiAffan gE berkata: "\ilflahai Rasulullah, bai' atlah orang ini. " Rasulullah

diam sejenak menanti kalau ada orang lain yang datanglalu membunuh

lakilaki itu. Karena tidak ada, beliau pun membai'atnya.

Setelah itu, beliau berkata kepada para Sahabat: "Tidakkah ada di
anr.ara kalian seorang laki-laki cerdas yalgsegera menghampiri orang
tersebut saat melihatku menahan tanganku, lalu dia membunuhnya?"
Para Sahabat menjawab: "'Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak

memberi isyarat dengan kedipan mata kepada kami?" Beliau ffiber-

sabda:

* #i((..I,11 ,4y'i :jH :ti {1,,

"Tidak pantas bagi seorang Nabi memiliki khaa-inatul a'y un (pandangan

curang) seperti itu.DrrT

B. Kitab Thaharah (Bersuci)

Di antara kekhususan Rasulullah ffi, pada awalnya beliau

diperintahkan berwudhu' setiap akan shalat. Karena hal itu terasa

sangat berat, maka beliau diperintahkan untuk bersiwak saja. Dasarnya

adalah riwayat 'Abdullah bin Hanzhalah bin Abi'Amir, bahwasanya
Rasulullah ffi diperintahkan berwudhu'setiap kali hendak shalat, baik

masih dalam keadaan berwudhu' maupun sudah batal wudhu'nya.

Tatkala kewajiban itu terasa berat baginya maka beliau hanya

diperintahkan bersiwak setiap kali hendak shalat."t18

Secara zhahir,hadits ini menunjukkan bahwa beliau diwajibkan
bersiwak. Demikianlah yang benar menunrt sebagian rekan kami, dan
itu pendapat Abu Zakaria an-Nawawi. Pendapat ini dinilai kuat oleh
Syaikh Abu'Amr bin ash-Shalah. Hadits ini dikuatkan lagi oleh riwayat

ffiImam Ahmad dari Ibnu'Abbas ,ig,r-.,, bahwa Nabi bersabda:

J\"r,.rri*rj ll

434 Kekhususan Rasulullah ffi

"Aku senantiasa diperintahkan untuk bersiwak, sampai-sampai aku
menyangka akan ada ayat al-Qur-an atau wahyu yang diturunkan

kepadaku berkaitan dengannya."r re

Diriwayatkan dari l-Immu Salamah €k,, ia berkata bahwa

Rasulullah ffi bersabda:

e((v\Pi * ., u; 4w\ *-," sbiS u D

"Jibril tenrs berwasiat kepadaku untuk bersiwak sehingga aku meng-
khawatirkan gigi gerahamku."

Diriwayatkan juga oleh al-Baihaql.tzo 6[-[,gkhari berkata:
"Hadits ini hasan."r2r

'Abdullah bin \flahb berkata; Yahya bin'Abdullah bin Salim
telah mengabarkan kepada kami; dari'Amr, budak yang dibebaskan
oleh al-Muththalib; dari al-Muththalib bin'Abdullah, dari'Aisyah

€k-, , bahwasanya Rasulullah ffi bersabda:

((.uii 3iil'F ,i; !t-;l\ aj*Ii ll

"Aku tenrs bersiwak, sampai-sampai aku khawatir kebiasaan ini akan
merusak gigiku."

Hadits itu diriwayatkan oleh al-Baihaqi,tzz namun sanadnya

terputus antara al-Muththalib dengan'Aisyah r€F, .

Namun demikian, pendapat wajibnya Rasulullah ffi untuk

bersiwak di atas bisa jadi tidak sepenuhnya benar. Sebab, ada riwayat

lain dari Ahmad, dari'\il7atsilah bin al-Asqa' +b , ia berkata bahwa

Rasulullah ffi bersabda:

K.-* e3 oie# e 4Yr:)! -.ilt

"Aku diperintahkan untuk bersiwak sehingga aku khawatir kalau hal
itu diwajibkan atas diriku."r23

Oleh sebab itulah, sebagian rekan kami mengatakan bahwa
bersiwak tidaklah diwajibkan bagi beliau, namun hanya rnustahab

(dianjurkan).

SirahNabi Muhammad M 43s

Kekhususan lain, wudhu'Rasulullah M tidak batal karena

tertidur. Dalilnya adalah hadits Ibnu' Abbas q$, y ang terdapat dalam

kitab asb-Shahiibain!'o

((.:\-L6

b e &\\ I *
5', t;4 ii-3:r 1 i;v'? iv M'ii n

\-

"Rasulullah M pernah tertidur sehingga terdengar dengkurannya.

Tidak lama kemudian, dat an glah muadzin mengumandan gkan adzan,

lalu beliau pun shalat tanpa berwudhu' kembali."

Dalil lainnya disebutkan dalam hadits 'Aisyah €F, , dia pernah

bertanya kepada Rasulullah ffi: '\Wahai Rasulullah, mengapa engkau
tidur sebelum mengerjakan shalat'STitir?" Beliau ffi menjawab:

((.# iui'tSgv;L itr rii;te ! yy

"Hai 'Aisyah, kedua mataku memang tertidur, tetapi hatiku tidak."

Hadits tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.t25

Para ulama berbeda pendapat mengenai apakah wudhu' beliau
batal karena bersentuhan dengan wanita? Ada dua pendapat. Yang
paling masyhur adalah wudhu' beliau batal karena bersentuhan dengan
wanita.

Adapun mereka yang berpendapat bahwa wudhu' beliau tidak
batal karena bersentuhan dengan wanita berdalil dengan hadits
'Aisyah €9, dalam Sbabiih Muslim, bahwasanya diapernah mencari-
cari Rasulullah Mdalammasjid. Kemudian, tangan'Aisyah ek, pun

menyentuh Rasulullah ffi yang ketika itu sedang sujud, sementara

beliau membaca: "Ya Allah, aku memohon perlindungan dengan

keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan penyelamatan-Mu dari

siksa-Mu, dan kepada-Mu dari diri-Mu. Aku tidak sanggup menghitung

pujian dan sanjungan atas diri-Mu sebagaimana Engkau memuji
diriMu sendiri."r26 Diriwayatkan juga melalui beberapa ja\ur bahwa

Rasulullah M pernah mencium isterinya, kemudian shalat tanpa

kembali berwudhu'.r27

Kelihatanrya, orangyang berpegang pada pendapat pertama

beranggapan hal itu merupakan kekhususan bagi Rasulullah M.

436 Kekhusus an Rasulull ah ffi

Akan tetapi, pihak lain tidak bisa menerima argumen tersebut,

mereka menyatakan: "Pada asalnya, sebuah hukum tidak mengandung
pengkhususan, kecuali ada dalil yangmenunjukkannya."

Masalah: t2s Apakah Rasulullah mengalami mimpi Basah

Ada dua pendapat dalam hal ini. Imam an-Nawawi membenarkan

pendapat yangmenyatakan bahwa itu tidak terjadi pada Rasulullah ffi.
Namun, pendapatnyaini tidak sepenuhnyabenar. Sebab, di dalam

#,hadits 'Aisyah , dalam kitab asb-Sbabiibain,tze disebutkan:

i bW2 -o.

. IJ4 rr-)
erv-\F br.M +lrr &r, oK lt

(|h')

"Pada suatu pagi Rasulullah ffi bangun dalam keadaan junub yang

bukan dikarenakan mimpi basah,"o kemudian mandi dan melanjutkan

puasanya."

Yang lebih tepat dalam perincian masalah ini ialah jika yang

dimaksudkan dengan mimpi basah adalahkeluarnya mani dari tubuh,
maka tidak ada masalah. Akan tetapi, jika yang dimaksud adalah
karena godaan syaitan terhadap diri Nabi, maka sesungguhnya beliau
terpelihara dari hal itu. Oleh sebab itu, tidak mungkin beliau terkena
penyakit gila. Namun, mungkin saja beliau pingsan. Bahkan, beliau
pernah pingsan sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan

oleh'Aisyah d# dalam kitab ash-Sbabiib, disebutkan dalam hadits itu:

k; j* arvLlr s;J,Ltffi,'ii))

"Beliau ffi mandi setelah siuman dari pingsan dan kejadian seperti ini

tidak hanyaterjadi sekali."l3r Hadits ini masyhur.

Keistimewaan Rasulullah lainnya disebutkan oleh Abul'Abbas

bin al-Qash, yaitu beliau tidak diharamkan berdiam dalam masjid dalam
kondisi junub. Mereka beralasan dengan hadits yarLgdiriwayatkan oleh

at-Tirmidzi'3z dari Salim bin Abi Hafshah, dari'AthiWah, dari Abu

Sa'id, ia berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:

SirahNabi Muhammad ffi 437

((W)&* *,;j\r.i,6 p- ,* o\ *'t knrp E D

"Hai 'Ali! Tidak halal bagi seorang pun yang junub (berada) O, Ortr-

masjid ini, kecuali aku dan kamu."

At-Tirmidzi menilai: "Hadits ini basan gharib. Kami hanya

mengetahuinya melalui jalur ri'wayat ini. Al-Bukhari pernah mendengar
hadits ini dariku.""'

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: "'Athiyyah adalah perawi

lemah. Al-Baihaqi menegaskan: 'Ia tidak bisa dijadikan sebagai hujjah.'
Demikian pula orangyang meriwayatkan darinya, yangjuga lemah.
Dhirar bin Shurad mengartikan hadits itu sebagailarangan istitbraaq
(melintas dalam keadaan junub). Demikian diriwayatkan at-Tirmidzi

dari gurunya, 'Ali bin Mundzir ath-Thariqiy. Hal itu masih sulit

dipahami, sebab istithraaq ini boleh dilakukan oleh setiap Muslim.
Tidak ada pengkhususan dalam hal ini, kecuali apabila dikatakan
bahwa istitbraaq di Masjid Nabawi tidak dibolehkan, kecuali bagi

mereka berdua. OIeh sebab itu, Rasulullah ffi bersabda: 'Tidak halal

bagi seorang pun yar,gjunub (berada) dalam masjid ini, kecuali aku
dan kamu.' WallaahLt d.'ld.rn."

Mahduj adz-D zhuhali meriw ay atkan dari Jasrah binti Daj aj ah,

dari Ummu Salamah q#, , ia bercerita bahwa Nabi M pernah

[masuk]". ke ruangan masjid ini dan bersabda: "Ingatlah, siapa pun
yangjunub tidak boleh masuk masjid ini, demikian juga wanita
haidh; kecuali Rasulullah fri,'Ali, Fathimah, al-Hasan, dan al-Husain.

Ingatlah, aku menjelaskan nama-nama tersebut kepada kalian supaya

kalian tidak tersesat!" Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan

"'al-B aihaqi. Redaksi ini adalah lafazhny a (al-Baihaqi).

Al-Bukhari menjelaskan: "Riwayat Mahdudz dari Jasrah masih
perlu diteliti lagi."

Kemudian, a1-Baihaqi136 meriwayatkan dari jalur lain, dari Isma'il
bin 'Umayyah, dari Jasrah, dari Ummu Salamah WY. secara marfu'
dengan lalazhyangsama dengan hadits di atas.

438 Kekhususan Rasulullah ffi

Meskipun demikian, tidak ada satu pun riwayat tersebut yang
benar.r37 Oleh karena itu, al-Qaffal dari kalangan sahabat kami me-

ngatakan: "sesungguhnya hal itu tidak termasuk kekhususan beliau ffi."

Imam al-Haramain menyalahkan pendapat al-'Abbas bin al-Qash

dalam masalah ini. lVallaabu a'lam.

Contoh lain dari kekhususan Nabi ffi adalah rambut beliau

tetap suci, sebagaimana diriwayatkan secara shahih dalam kitab Shahiih

Muslimt3s dari Anas #,ia bercerita:

((-.,,:Bl t''i#r'AEUi;i r*; Otp Arl M'ii n

"setelah mencukur rambutnya pada mweamktbuaghia-bjia,gRikaasnurluamllabhutMbe^liaru-
merintahkan Abu Thalhah gia untuk

kepada kaum Muslimin."

Hal ini dapat kita golongkan sebagai kekhususan Nabi kalau

Msaja kita menganggap rambut manusia selain beliau yang sudah

terpisah dari tubuhnya saat masih hidup adalah najis. Itu merupakan

salah satu dari dua pendapat.

Adapun hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Adiy"' melalui Ibnu
Abi Fudaik, dari Buraih bin 'Umar bin Safinah, dari ayahnya, dari

ffikakeknya, bahwa ia bercerita: "Rasulullah berbekam, kemudian

berkata kepadaku:

gtK-1,\-2il\t .,,rElt ,iS:\--iJr,t, ilt J6-

et'
tolo14 z.nlr rl.-. ia| | )

{Lg:tg p-til ))

'Ambil darahku ini dan kuburlah ia di dalam tanah agar tidak diganggu
oleh binatang dan burung." Dalam riwayatlain: "... oleh manusia dan
binatang."

Ibnu Abi Fudaik ragu mana di antara dua kalimat itu yar,g

benar. Ia melanjutkan: "Setelah itu, aku mencari tempat sembunyi dan
meminumnya. Tatkala, beliau benanya kepadaku, aku memberitahukan
kepadanya bahwa aku telah meminumnya; namun beliau hanya
tertawa."

SirahNabiMuhammad ffi 439

Hadits ini lemah dikarenakan Buraih ini, nama aslinya adalah

Ibrahim, seorang perawi yatgsangat dha'if.

Al-Baihaqirao meriwayatkannya melalui jalur lain, ia berkata;
Abul Hasan bin 'Abdan mengabarkan kepada kami, ia berkata; Ahmad
bin'Ubaid telah mengabarkan kepada kami, ia berkata; Muhammad
bin Ghalib mengabarkan kepada kami, ia berkata; Musa bin Isma'il
(Abu Salamah) menceritakan sebuah riwayat kepada kami, ia berkata;
Hunaid bin Qasim menceritakan sebuah riwayat kepada kami, ia
berkata; aku pernah mendengar Amir bin 'Abdullah bin az-Zubair

menceritakan dari ayahnya, ia berkata bahwa Rasulullah ffi pernah

berbekam dan memberikan darahnyakepadaku seraya bersabda: "Pergi

dan kuburlah darah ini sehingga tidak diganggu oleh binatang buas,

anjing, atau manusia."

Sesudah itu, aku mencari tempat sembunyi dan meminum darah
tersebut. Kemudian, aku kembali menemui beliau dan ditanya: "Apa

yang telah kamu lakukan?" Aku menjawab: "Aku mengerjakan apa
yang engkau perintahkan." Nabi ffi berkata: 'Menurutku, engkau telah

meminumnya?" Aku menjawab: "Ya.'Beliau ffi bersabda: 'Apa yang

bisa dilakukan ummatku terhadapmu?"

Akan tetapi, sanad hadits al-Baihaqi ini juga lemah karena

terdapat perawi yangbernama Hunaid bin al-Qasim al-Asadi al-Kufi.
Ia seorang perawi yarLgberstatus matrukul hadits. Bahkan, Yahya bin
Ma'in menegaskan bahwa Hunaid adalah pendusta.

Akan tetapi, al-Baihaqi menambahkan: "Hadits ini juga diriwayat-

kan melalui beberapa jalur lainnya, yaitt dari Asma binti Abu Bakar

dan Salman al-Farisi e-,,;,, y angberkaitan dengan kisah lbnu az-Zubair
ui$., yangmeminum darah Rasulullah ffi."r+r

Aku (Ibnu Katsir) menegaskan: "Oleh sebab itu, sebagian dari

rekan-rekan kami berpendapat bahwa setiap materi Q,at) yangkeluar
dari tubuh Rasulullah, hingga air seni dan kotoran, adalah suci, sungguh
menakjubkan."

fDalam hal ini]'a2 mereka berdalil dengan riwayat al-Baihaqi
dari Abu Nashr bin Qatadah, ia berkata; Abul Hasan Muhammad

40 Kekhusus an Rasulullah ffi

bin Ahmad bin Hamid al-Aththar telah menceritakan kepada kami, ia
berkata; Ahmad bin al-Hasan bin'AbdulJabbar menceritakan sebuah
riwayat kepada kami, ia berkata; Yahya bin Ma'in menyampaikan
riwayat kepada kami, ia berkata;Hajjaj menceritakan sebuah riwayat

kepada kami dari Ibnu Juraij, ia berkata; Hakimah binti Umaimah
mengabarkan kepadaku dari Umaimah; ibunya menceritakan

bahwasanya Rasulullah ffi pernah buang air kecil pada sebuah bejana

dari 'Idan. Kemudian, bejana itu diletakkan di bawah tempat tidur

beliau. [Setelah itu, beliau buang air di situ dan meletakkannyakembali
di bawah tempat tidurnyal.'a3 Tatkala Nabi hendak mengambil bejana
tersebut untuk menggunakannya lagi, ternyatabejanaitu sudah tidak
ada isinya. Beliau bertanya kepada seorang wanita bernama Barakah
yang pernah menjadi pelayan lJmmu Habibah, yaitu orang yang
berhijrah bersama lJmmu Habibah dari negeri Habasyah: "Di manakah

air seni ya;ngtadi ada di dalam bejana ini?" 'Wanita itu menjawab:

"Aku telah meminumnya, wahai Rasulullah." Demikianlah al-Baihaqi
meriwayatkannya.

Akan tetapi, sanad hadits itu tidak dikenal. Diriwayatkan juga

oleh Abu Dawud dan an-Nasa-i dari hadits Hqj^j bin Muhammad

al-A'war, dari Ibnu Juraij. Namun, tidak ada kisah Barakah dalam

riwayat tersebut.r4

C. Kitab Shalat

Di antara kekhususan Rasulullah M, yang lain adalah terkait

dengan shalat Dhuha dan shalat'$7itir, seb agaima na y angdiriwayatkan
oleh Ahmad dalam Musnad-nya dan al-Baihaqi dari hadits Abu Janab

al-Kalabi-yang nama aslinya adalah Yahya bin Abu Hayyah-dari

'Ikrimah, dari Ibnu'Abbas @-,, dari Nabi ffi, bahw^sanya Nabi

bersabda:

6S ;)tS F\,'tF H fi ,h\?'*,F &* ;
(('di-!'aIJ,,l

SirahNabi Muhammail ffi 41

"Ada tiga jenis ibadah yangdiwajibkan kepadaku, namun disunnahkan

kepada kalian: menyembelih hewan kurban, shalat \[itir, dan dua

r akaat shalat Dhuha.''4s

Jumhur sahabat-sahabat kami (ulama) berpatokan pada hadits
ini sehingga mereka berpendapat bahwa ketiga jenis ibadah itu wajib

(bagi beliau).

Syaikh Taqiyyuddin Ibnush Shalah ,+!Mo mengatakan: "sahabat-
sahabat kami dari kalangan ulama madzhab asy-Syafi'i tidak sepenuhnya

sepakat dalam menetapkan kewajiban bersiwak atas Rasulullah ffi,

tetapi mereka memastikan wajibnya shalat Dhuha, menyembelih

kurban, dan shalat \fitir bagi beliau."

Padahal, Ibnush Shalah mendha'ifkan hadirs yang menjadi
sandarannya, seperti yang kami sebutkan sebelumnya. Andaikata
para ulama itu merivisi pendapat mereka, yakni memastikan wajibnya
bersiwak atas beliau dan meragukan kewajiban pelaksanaan tiga jenis
ibadah tersebut bagi beliau, tenru hal itu lebih mendekati kebenaran.
D engan demikian, s andaran keragu-raguan mereka adalah kelemahan
hadits tersebut karena [kedha'ifan]ra6 seorang perawi bernama Abu
Janab al-Kalabi, meskipun kedha'ifannye- masih diperdebatkan di
kalangan ahli hadits. Sebagian ulama menganggapnya sebagai perawi
tsiqah, rutallaabu a'lam.

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: 'Jumhur ulama jarb uat ta'dil

(penilai kredibilitas perawi hadits) sepakat atas kedha'ifannya."

Abu Zakariya an-Nawawi menyebutkan pula keragu-raguan
seb agian sahab at kami-ula ma madzhab asy-Syafi' i-berkaitan den gan
wajib atau tidaknya ketiga jenis ibadah ini atas Rasulullah ffi. Sebagian
mereka beranggapan bahwa hukumnya rnustabab (sunnah) bagi

Rasulullah ffi. Pendapat ini lebih tepar apabila ditinjau dari beberapa

sisi:

Pertama, sandaran dalam masalah ini adalah hadits di atas,

sedangkan para pembaca tentu sudah mengetahui kedha'ifannya.

Ada riwayat darijalur riwayat lain dalam hadits Mandal bin 'Ali al-

42 ffiKekhus us an R a sulull ah

'Unazi,taT namun perawi ini (Mandal) lebih buruk kondisinyadaripada
AbuJanab.

Kedua, disebutkan dalam kitab asb-Sbabiibdint4s dari Ibnu

ffi'I-Imar ,ne!r-,, bahwasanyaRasulullah melakukan shalat Nflitir di atas

kendaraannya.

Demikianlah bantahan kami terhadap madzhab Hanafi yang

mengatakan bahwa shalat \flitir tidaklah wajib atas beliau. Menurut

mereka, jika hal itu wajib, tentu beliau tidak akan mengerjakannya

di atas kendaraannya. Hal itu menunjukkan bahwa shalat \flitir

hukumnya sunnah. lVallaabu a'lam.

Mengenai shalat Dhuha, terdapat riwayat dari 'Aisyah €y,

dalam kitab asb-Sbabiih,'o' bahwasanya Rasulullah M melakukan

shalat Dhuha hanya pada saat beliau pulang dari bepergian. Kalau
shalat Dhuha hukumnya wajib bagi Nabi, maka [riwayat],'o yarg
menceritakan bahwa beliau melakukannya secara rutin seharusnya
lebih masyhur darrpadariwayat ini.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah ffi pernah

melakukan shalat Dhuha dua rakaat dan terkadang menambahnya
semampu beliau.tstJadi, yang dimaksudkan ialah Nabi biasa melaksana-
kan shalat tersebut, demikian pula tatkala beliau baru pulang dari safar,
untuk menggabungkan antara dua hadits tadi. W'allaahu a'lam.

1. Kewaiiban shalat Tahaiiud atas Rasulllah ffi

Adapun shalat malam, yait:u shalat Tahajjud, ia [berlainan)rsz

dengan shalat \7itir. Ini menurut pendapat yang benar, berdasarkan
riwayat Imam Ahmad dan [an-Nasa-i]ts: dari Ibnu 'LJmar c{S-,,

bahwasanya Rasululah ffi bersabda:

((',J.lJl ,\ b'X:;;iY

"Shalat \7itir adalah satu rakaatyangdilakukan di akhir malam."

Sanad hadits hadits tersebu ja1ryid $agas).,'o

SirahNabi Muhammad ffi u3

[Apabila hal itu sudah terbukti, maka ketahuilah bahwa]r5s
mayoritas sahabat kami-dari kalangan ulama madzhab asy-Syafi'i-

menyatakan bahwa shalat Tahajjud wajib atas Rasulullah ffi. Mereka
berpatokan dengan firman Allah \H:

(;3 6i, A; tL;, i;; 6 44a &i Uy

^b6.*. gffii

\ \r/

"DAn pada sebagian rnalam bari sbalat Tabajjudlah kamu sebagai suatu

ibadab tambaban bagimu, mudab-rnudaban Rabbmu mengangkat kamu
ke tempat yang terpujr." (QS. AI-Israa':79)

'Athiyyah bin Sa'id al-Aufa meriwayatkan dari Ibnu'Abb as @7,

tentang makna firman Allah ffi 2 "... sebagai suatu ibadab tambaban

bagimu... " yakni untuk Nabi M [secara khusus].,tu Rasulullah

diperintahkan untuk melaksanakan shalat malam, lalu shalat itu

diwajibkan atas beliau.'rs7

'lJrwah meriwayatkan dari 'Aisyah €9, , bahwa apabila

Rasulullah ffi mengerjakan shalat, beliau berdiri sangar lama hingga

[kedua kakinya]'58 membengkak. 'Aisyah €k, bertanya: "'Wahai
Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini; padahal Allah telah

mengampuni semua dosa-dosamu, baik yang dahulu maupun yang

akan datang?" Rasulullah ffi menjawab:

(.68J\"r& 3i<iXi r"i;e! yy

"Hai'Aisyah, bukankah sepantasnya aku menjadi seorang hamba yang
bersyukur?"

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslimr5e dari Harun bin Ma'ruf,
dari 'Abdullah bin \7ahab, dari Abu Shakhr, dari Ibnu Qasith, dari
'lJrwah.

Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslimr60

dari jalur riwayat lain, dari al-Mughirah bin Syu'bah gE .

ffi44,, Kekhusus an R a s ulull ah

Sementara, diriwayatkan oleh a1-Baihaqit6t dari hadits Musa bin
'Abdurrahman ash-Shan'ani, dari Hisyam bin 'IJrwah, dari ayahnya,

dari'Aisyah q.&-, , ia menceritakan bahwasanya Rasulullah ffi pernah

bersabda:

tt.,Frr iVS lWS 3)\,H *"';;t^-a;'"4e k*n

"Ada tiga ibadah yffigdiwajibkan atas diriku, namun disunnahkan bagi
kalian: shalat '$7itir, bersiwak, dan qiamul lail (shalat malam)."

Kemudian, al-Baihaqi berkomentar: "Musa bin'Abdurrahman
lemah sekali, bahkan tidak ada satu pun sanad yang shahih dalam
masalah ini. IVallaahu a'lam."

Sementara itu, Syaikh Abu Hami4raz ,aib, menceritakan dari
Imam Abu 'Abdullah asy-Syafi'i ,noss bahwa hukum (wajib) shalat
malam itu telah di-mansukb-kanbagi Rasulullah ffi, sebagaimana juga

bagi ummat Islam, walaupun pada awal Islam hukumnyaadalahwajib
bagi seluruh ummat.

Syaikh Abu 'Amr Ibnush Shalah menegaskan: "Itulah pendapat

yang benar berdasarkan hadits-hadits yang ada, di antaranya hadits

Sa'ad bin Hisyam yang diriwayatkan dari'Aisyah ,eV.. Hadits ini sudah
ma'ruf (dikenal luas) terdapat di dalam kitab asb-Shabiib. Demikianlah
y dikatakan oleh Abu Zakariy a an-Nawaw i,*w .

^ng

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar, hadits yang beliau isyaratkan
tersebut diriwayatkan oleh Muslimt63 dari hadits Hisyam bin Sa'ad,
bahwasanya ia pernah menemui'Aisyah [Ummul Mukminin]ts qEg,
dan berkata: "'Wahai Ummul Mukminin, ceritakanlah kepadaku
tentang shalat malam Rasulullah {S."'Aisyah iy-, berkata: "Tidakkah
kamu pernah membaca firman Allah \H:

{@ 3;}i(qy

'W'abai ord.ng yang berselirnn t.' (QS. Al-M uzzammrl: l)"

SirahNabiMuhammad ffi 45

Aku menjawab: "Ya, pernah." 'Aisyah eF.,, melanjutkan:

"Dahulu, Allah W mewajibkan shalat malam berdasarkan bagian

awal surat ini. Maka dari itu, Rasulullah W, dan para Sahabatnya

melaksanakan shalat tersebut selama satu tahun, sampai-sampai kaki

mereka bengkak. Allah IH masih menahan bagian akhir surat ini
selama dua belas bulan di langit. Setelah Allah W menurunkan

keringanan pada bagian akhir surar rersebur, sejak saat itulah shalat

malam menjadi shalat sunnah setelah sebelumnyaia adalah shalat

fardhu."

Imam asy-Syafi'i mengisyaratkan penggunaan hadits ini sebagai
dalil yang membuktikan bahwa kewajiban melaksakanan shalat

Tahajjud tersebut telah dihapuskan. Selain berdasarkan hadits rersebut,

juga berdasarkan firman Allah \gyZ:

{ /a .,/tb/V-r)li.{/ ;//-/ i ,Yii;'Y

....€lJ

"Da.n pada sebagian malam lakuhanlab sbalat Tahajjud sebagai suatu
ibadab tambahan bagimu.... " (QS. Al-lsraa' : 79)

Imam asy-Syafi'i berkata: "Allah \H memberitahukan bahwa

shalat malam adalah ibadah nafilab (sunnah), bukan wajib. lvallaahu
lW a'lam."

2. Shalat sunnah dua rakaat setelah shalat Ashar

Suatu ketika, Rasulullah ffi tidak sempar melaksanakan shalat

sunnah dua rakaat sesudah Zhuhur, maka beliau melaksanakannya

sesudah Ashar dan menetapkan kedua rakaattersebut sesudah Ashar.r65

Kemudian beliau secara rutin melaksanakannya, sebagaimana yang
diriwayatkan dalam kitab asb-shabiih.r66 Yang demikian itu termasuk

salah satu kekhususan Rasulullah ffi, menurut pendap at yangpaling

benar dari dua pendapat di kalangan sahabat-sahabat kami. Meskipun

demikian, ada ulamayang berpendapat bahwa hal itu juga berlaku
untuk selain beliau, apabila seseorang juga rutin melakukan shalat

sunnah sesudah Zhuhur tersebut.l6? lVallaabu W a'larn.

u6 ffiKekhusus an Ra sulull ah

3. Pahala shalat sunnah sambil duduk sama dengan

sambil berdiri

Shalat sunnah Rasulullah M, dalam keadaan duduk sama

pahalanyadengan shalat beliau dalam kondisi berdiri [dan]'68 walaupun
bukan karena suatu udzur. Hal itu tidak berlaku bagi selain beliau yang
hanya mendapatkan pahala setengahnya apabila mereka melakukan-
nya sambil duduk.

Para ulama beralasan dengan hadits yang diriwayatkan oleh

Musliml6e dari 'Abdullah bin 'Amr qgF,, bahwa ia berkata; telah di-

sampaikan kepadaku sebuah riwayat bahwa Rasulullah ffi bersabda:

.\:J-\+ ,F"'n.,,g.;4iq;ik .ri"d\ Gb-(+v ;1}\'ri,; >t

,&i;s ir*d,i +r *f q ,^Y ,it;t ,VY, & +*,3L;;

( !>\.!1 ,$-Jb\'-'r\3 J;}\ii..,y 'at3 *i +t i;tq dj;i

k"€L )LK ei ",G41 tFb\,itlSrlle\5 eJiS

"Shalat (sunnah) seseorang dalam keadaan duduk itu mendapat pahala
setengah dari shalat dalam keadaan berdiri." suatu ketika aku menemui
Rasulullah . T erny ataaku mendapati beliau sedang shalat sambil duduk.
Aku pun meletakkan tangan di atas kepalaku. (Selesai shalat), beliau
bertanya: "Ada apa geratgan denganmu, hai 'Abdullah bin 'Amr?"
Aku Menjawab: "Aku mendengar rrwayat bahwa engkau bersabda:
'Shalat seseorang dalam keadaan duduk itu mendapat pahala setengah
dari shalat dalam keadaan berdiri.' Namun, sekarang engkau shalat
sambil duduk." Beliau bersabda: "Benar. Akan tetapi aku, aku berbeda
dengan siapa pun dari kalian."

4. Hukum meniawab panggilan Rasulullah ffi ketika

sedang mengeriakan shalat

Orang yang sedang shalat sekalipun, apabila dipanggil oleh

Rasulullah M, tetap harus menjawabnya. Hal ini berdasarkan hadits

SirahNabi Muhammad ffi u7

Abu Sa'id bin al-Mu'alla dalam Shabiibul Bukbari.nt Meskipun demikian,

hukum ini tidak berlaku bagi selain beliau ffi.

Te rdap at riw ay at y arTg diceritakan oleh aI- Auza' i dari gurunya,
yakni Mak-hul, bahwa beliau memandang wajib menjawab panggilan
seorang ibu meskipun sang anak sedang shalat, berdasarkan haditsJuraij

ar-Rahib. Disebutkan dalam riwayat itu bahwa ia pernah dipanggil

oleh ibunya ketika sedang shalat. Ia berkata dalam hati: "Ya Allah, aku
mendahulukan ibuku atau shalatku?" Kemudian, ia tetap melanjutkan

shalatnya. Setelah panggilan itu terjadi sampai dua dan bahkan tiga
kali, akhirnya si ibu mendo'akan keburukan aras si anak. Allah pun
mengabulkan do'anya. Kisahnya itu tercantum dalam Sbabiibul
Bukbarin2 dan kitab lainnya. Pendapat itu dipaparkan secara jelas dan

ia tidak mengingk arinya.

Namun Jumhur ulama berpendapar bahwa hukumnya tidak
wajib, bahkan dalam shalat tidak boleh dicampuri dengan sesuatu
dari ucapan manusia, berdasarkan hadits shahih.,r3 Terkecualiyang
dipandang boleh menurut Imam Ahmad, yakni seputar pe rtutyaarLimam
kepada makmum tentang ada tidaknyalbagian-bagianlTa] rukun shalat
yang teninggal, berdasarkan hadits Dzul Yadain.tTs W'allaahu a'lam.

5. Kekhuzusan Rasulllah ffituhadap ienazah kaum Muslimin

Rasulullah M menolak menshalatkan jenazah orang yang

meninggal dunia dalam keadaan menanggung beban urang yangbelum
dilunasinya, [sebagaimana]r76 yangdikeluarkan oleh al-Bukhari dalam

Sbahiih-nyatl7 dengan sanad tsulatsi dari Salamah bin al-Akwa' gE .
Meskipun demikian, sahabat-sahabat kami (ptaraulama) masih berbeda
pendapat, apakah hal itu memang diharamkan atas beliau arau sekadar
dimakruhkan? Ada dua pendapat dalam hal ini.

Akan tet api, hukum tersebut lalu di-man s u kb -kan den gan sab da

beliau ffi:

(@yA\ir:iuis a; fi #';#iv a;' p

48 Kekhusus an Rasulullah ffi

"Barang siapa yangmeninggalkan hana benda maka itu akan menjadi
hak ahli warisnya, sedangkan barang siapa yangmeninggalkan utang
ata:utanggungan maka itu akan menjadi tanggunganku.'l78

Dalam hal itu, adayangberpendapat bahwa Nabi ffi melunasi

utang tersebut sebagai kewajiban beliau. Ada lagi yangmenyebutkan
bahwa beliau melakukannya sebagai wujud kebaikan hatinya.

Kekhususan beliau lainnya adalah apabila Rasulullah M

mendo'akan penghuni kubur, maka Allah \H akan memenuhi

kuburan tersebut dengan cahayadan keberLr|rrrrtzr berkat do'a beliau.
Semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpah atas beliau. Hal
tersebut sebagaiman yang disebutkan dalam Shabiih Muslimts\ dari
'Aisyah rd9,.

Di antara kekhususan Nabi ffi lainnya terlihat pada saat

beliau melewati dua kuburan. Beliau berkata: "sesungguhnya peng-

huni kedua kuburan ini sedang disiksa, dan tidaklah keduanya

disiksa karena mereka telah melakukan satu dosa besar." Kemudian,
Rasulullah ffimengambil pelepah kurma dan membelahnya menjadi

dua bagian. Beliau pun meletakkan setiap belahan itu pada dua

kuburan tersebut itu, seraya bersabda: "semoga Allah meringankan
siksa atas kedua orang tersebut selama kedua pelepah ini belum me-
ngering." Hadits di atas dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim
dari Ibnu 'Abbas ,rg;-,.'r'

6. Penderitaan yang luar biasa ketika sakit

Bentuk lain kekhususan Rasulullah ffi adalah beliau mengalami

penderitaanyatgluar biasa ketika sedang sakit. 'Abdullah bin Mas'ud
4E pernah datang menjenguk beliau dan bertanya: "'$7'ahai Rasulullah,
tampaknya engkau merasakan sakit yang luar biasa." Beliau menjawab:
"Benar, sesungguhnya aku merasakan sakitt82 seperti yangdialami dua

orang di antara kalian." Aku bertanyalagi: "Apakah karena engkau

mendapatkan pahala dua kali lipat?" Beliau menjawab: "Ya." Hadits
itu diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.'s3

SirahNabi Muhammad ffi 49

7. Mendapat pilihan dari Allah sebelum wafat

ffiSebelum Rasulullah wafat, Allah \W memberikan pilihan

kepada beliau, yaitu dipanjangkan umurnya kemudian dimasukkan ke

dalam Surga atausegera bertemuAllah W secepatnya. Beliau ffi memilih
balasan yangada di sisi Allah \H daripada kehidupan dunia. Riwayat

ini tercantum dalam kitab asb-Sbahiihain,t}a yakni dari 'Aisyah rdp,.

8. Jasad Rasulullah ffi tidak akan rusak

Bentuk lain dari kekhususan Rasulullah ffi adalah Allah \W,
melarang bumi memakan jasad para Nabi. Dalilnya adalah hadits

Syaddad bin Aus "49, yangterdapat dalam kitab as-Sunan.t85 Sebagian
ulama menyatakan shahih riwayat tersebut.

D. Kitab Zakat

I Rasulullah ffi tidak memakan harta sedekah

Diharamkan atas Rasulullah ffi memakan (sesuatu dari) sedekah,

baik sedekah wajib (zakat) ataupun sedekah sunnah, berdasarkan sabda

beliau ffi:

#.rc#..J) .f; E n u''Ar!l ll

"Sesungguhnyahasil sedekah (zakat) tidak dihalalkan bagi Muhammad

ffi dan keluarga Muhammad.Dr86

Diriwayatkan oleh MuslimtsT dari Abu Hurairah gE, bahw asanya

Rasulullah ffi mau memakan (sesuatu dari) hadiah, namun beliau tidak

mau memakan (sesuatu dari) sedekah." Makna yangterkandung dalam

hadits ini bersifat umum.

Imam asy-Syafi'i memiliki pandangan tersendiri renrang sedekah
sunnah. Ia berpendapat bahwa sedekah sunnah dihalalkan bagi beliau,

sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Abu Hamidrs8 dan al-

Qaffal.'8e

4s0 Kekhusus an Rasulullah ffi

Syaikh Abu 'Amr bin ash-shalah menyanggah: "Hal ini tersamar
atas Imam a1-Haramain dan al-Ghazali. Yang benar adalah pendapat

pertama."

Adapun anggapan sebagian kaum Arab Badui sesudah Rasulullah

wafat [bahwa zakatfieohanyadiserahkan kepada Rasulullah ffi semasa

hidupnya, sehingga tidak wajib lagi menyerahkannya kepada Abu

Bakar ash-Shiddiq gg , /ang mengakibatkan mereka diperangi

hingga mau kembali kepada kebenaran dan menunaikan zakat, para
ulama memberikan beberapa jawabanreratas anggapan mereka yang
keliru ini. Kami juga telah membahasnya secara panjanglebar dalam
kesempatan lain.

E. Kitab Puasa

1. Hukum puasa 'Visbal

Rasulullah Mi dibolehkan melakukan puasa ,.uisbal, namun

Mbeliau melarang ummatnya melakukarTtya.Para Sahab at bertanya:

"Akan tetapi, bukankah engkau melakukan itu?" Beliau menjawab:
"Aku ddak sama dengan kalian.te2 Aku bermalam di bawah pengawasan

Rabbku, bahkan Dia memberiku makan dan minum." Hadits ini

dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim.'e3

Kaum Muslimin dilarang meniru Nabi dalam amal ini karena

amalan ini merupakan kekhususan beliau, yakni karena Allah memberi
makan dan minum kepada beliau.

Para ulama berbeda pendapat, apakah makan dan minum di sini
hakiki aathanya bersifat maknawi? Ada dua pendapat. Yang benar,
makan dan minum dalam hadits ini bersifat maknawi (bukan makanan
dan minuman hakiki). Sebab, jika makan dan minum yatgdimaksud
itu hakiki, berarti yangdilakukan beliau bukan lagi puasa a.,ishal.

2. Rasulullah ffi boleh mencium isterinya ketika sedang

berpuasa

Rasulullah ffi pernah mencium isterinya saat sedang berpuasa.tea
Ada riwayat yang menyebutkan bahwa hal itu khusus bagi beliau.

SirahNabi Muhammad ffi 451

Jika demikian, apakah hukum melakukannyabagi selain Nabi adalah
makruh, haram, atau boleh? Batalkah puasa orang yang melakukannya,
seperti halnyapendapat Ibnu Qutaibah, atau justru dianjurkan demikian?
Apakah terdapat perbedaan hukum antaraanak muda dan orang tua?

Ada banyak pendapat ulama dalam masalah ini. Pandangan
mereka itu nanti akan kami paparkan pada bagian yang lain.re5

3. \flaiibkah Rasulullah ffi menyempurnakan puasa

sunnahnya?

Sebagian sahabat kami mengatakan: "Apabila Rasulullah ffi

memulai puasa sunnah, maka beliau harus menyempurnakannya."

Namun, pendapat ini lemahte6 dan terbantahkan oleh hadits y{tg

tercantum dalam Sbabiih MuslimteT yangdiriwayatkan dari 'Aisyah

€9-, , bahwasanyasuatu ketika Rasulullah ffi mendatangi'Aisyah W ,

lalu'Aisyah Wy, memberitahu beliau: "'Wahai Rasulullah, di sini ada

makanan bdis."|e8 Rasulullah ffi menjawab: 'Tunjukkan kepadaku.ree

Sebetulnya sejak pagi tadi aku berpuasa." Rasulullah ffi pun kemudian

menyantap sebagian dari makanan tersebut.

F. Kitab Haii

1. Tentang ucapan Talbiyah

Sebagian sahabat kami mengatakan bahwa apabila Rasulullah

M melihat sesuatu yang membuatnya takjub, maka beliau selalu

mengatakan: " Labbaika. Sesungguhnya kehidupan hakiki adalah

kehidupan akhirat."

Dasarnya adalah hadits riwayat al-Bukhari20o dari Sahal bin
Sa'ad, ia berkata: "Kami berjuang bersama Rasulullah ffipadaPerang
Khandaq. Beliau yang menggali tanah, sedang kami yangmemindahkan
tanahnya. Beliau memandang ke arah kami serayabersabda:

rcthViJ! y;;\ Y96 e7it,#'il ;+'i I I

4s2 Kekhusu s an R a sulull ah ffi

"Tidak ada kehidupan selain kehidupan Akhirat. Ya Allah, ampunilah
kaum Anshar dan Muhajirin."

Imam asy-Syafi'i2or berkata:

"Sa'id202 rclah menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juraij,
ia berkata: Humaid al-A'ra) telah menceritakan kepada kami, dari

Mujahid, ia berkata: Rasulullah gt biasa melakukan talbiyab dengan

suara keras:

#c;S i,;:;tS i:rir $Ld1 ,^ ,tS--1 'i ag ,Ag,;lIr n

((.dji ,!3;'i,..+tiE

'Aku penuhi panggilan-Mu, Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu.
Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku penuhi
panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat, dan kerajaan
hany alah kepunyaan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu. "'

Suatu ketika kaum Muslimin mulai meninggalkan bacaan
tersebut, namun beliau begitu tertarik terhadap isinya, maka beliau

menambahkan:

((.!j;Jl .wLri{Jt'..iL,lX: >

'Aku sambut panggilan-Mu. Tidak ada kehidupan, kecuali kehidupan

akhirat."

Ibnu Juraij menegaskan: "Saya kira peristiwa itu terjadi pada

hari Arafah."

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar, zhahir kedua hadits ini tidak
menunjukkan kewajiban mengerjakan amal tersebut, melainkan

maksimal bersifat anjuran saja. Ada pula yang menyebutkan bahwa

hal itu hanya berlaku bagi orang-orang mukallaf. Hadits Mujahid di
atas lnursa/, sedangkan ucapan Ibnu Juraij it:u munqathi'.}l3 lWallaabu

a'lam.

SirahNabi Muhammad ffi 453

2. Kota Makkah pernah dihalalkan bagi Rasulullah ffi

Makkah pernah dihalalkan bagi Rasulullah ffi selama satu hari,

sehingga beliau pun memasukinya tanpa berihram. Pada hari itu, ada
sekitar dua puluh orang penduduk Makkah yangterbunuh.

Apakah penaklukan kota tersebut dilakukan dengan kekerasan
atau dengan jalan damai? Ada dua pendapat dari Imam asy-Syafi'i,
yang setiap pendapatnya mendapat dukungan dari para ulama.

Kesimpularnya, semua itu termasuk kekhususan Rasulullah M;

sebagaimana yang beliau jelaskan sendiri dalam khutbah pada pagi

hari tersebut:

f-Y)&f iirt ',iL,t)#.\el$,itt )*, )q,';i 64o,r! ll

rc;LiilqPi

"Kalau ada orang beranggapan bahwa boleh menumpahkan darah di

dalam kota itu dengan alasan Rasulullah ffi sebelumnya telah berperang
di sana, maka katakanlah kepadanya: 'sesungguhnya Allah lW hanya

mengizinkan hal itu untuk Rasul-Nya, namun Allah tidak mengizinkan
(hal itu) untuk kalian.'D204

Hadits tersebut amatlah populer (masyhur).

3. Menyembelih hewan kurban

Telah dipaparkan sebelumnya2O5 hadits yang intinya menerangkan

kewajiban menyembelih kurban bagi Rasulullah ffi. Namun, derapt

hadits itu lemah.

G. Kitab Atb'imah (Makanan)

7. Tentang hukum memakan bawang

Sebagian sahabat kami berpendapat bahwa diharamkan bagi

Rasulullah ffi memakan bawang merah, bawang putih, dan bawang

bakung. Dasarnya adalah riwayat yang dikeluarkan oleh al-Bukhari

454 Kekhusus an Rasulullah ffi

*dan Muslim206 dari Jabir gE , bahwasanya [Rasulullahlzot pernah

diberi satu panci berisi sayuran. Karena mencium aroma tak sedap pada
sayuran tersebut, maka beliau pun menyuruh sebagian Sahabatnya

untuk memakannya. Ketika melihat mereka enggan memakannya,

beliau berseru:

;((-h\3'f ,bri U,,S ))

"Makanlah! Sesungguhnya aku berbicara kepada makhluk (MalaikaQ
yangkalian tidak bisa berbicara dengannya."

Pendapat di atas tidak bisa dibenarkan sepenuhnya. Sebab,
terdapat dtsar y angdiriwayatkan oleh at-Tirmid zi dari' Ali dan Syarik
bin Hanbal, tentang pendapat keduanya bahwa bawang merah dan
bawang putih yangharam adalah yangmasih menrah.2,8

Yang tepat, berdasarkan kaidah yang benar, hukum memakannya
tidaklah haram atas Nabi. Akan tetapi, hukumnya hanyalah makruh

bagi beliau. Dalilnya adalah riwayat Muslim2on dari Abu Ayyub,

bahwasanya ia menehidangkan makanan untuk Rasulullah M yang

terkandung bawang putih di dalamnya. Namun beliau menolak
makanan itu dan tidak mau memakannya. Abu Ayyub lalu bertanya

kepada Nabi: "Apakah makanan itu haram?" Beliau menjawab: "Tidak,

hanya saja aku tidak menyukainya." Abu Ayprb berkata: "Aku juga

tidak menyukai apayarTgtidak engkau sukai."

Syaikh Abu'Amr menegaskan: 'Hadits ini membatalkan peng-

haraman tersebut. lf,/allaabu A'ldrn."

2. Tentang hukum memakan biawak

Sama sepefti itu (memakan bawang merah, bawang putih, dan

ffibawang bakung) adalah masalah biawak. Rasulullah bersabda:

(.y/n:#\&-:jy;

"Aku tidak mau memakannya, tetapi aku juga tidak mengharamkan-

nya."2t0

SirahNabiMuhammail ffi 455

Dengan kata lain, Nabi tidak mengharamkan biawak atas kaum

Muslimin . Hanya saja, beliau tidak memakannya karena merasa
jijik.

Khalid pernah bertanya kepada Nabi: "Haramkah makanan ini,
wahai Rasulu[ah?" Beliau menjawab: "Tidak, hanya saja binatang itu

tidak hidup di negeriku sehingga aku merasa jijik memakannya."zll

Begitulah, makruh hukumnya bagi siapa saja memakan sesuatu
yang tidak disukainya, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh
Abu Dawud.,z

Rasulullah ffi bersabda:

((.Jij.Jt *-At,y'JD)

"sesungguhnya sengaja mendatangi tempat yangsedang dilanda wabah
penyakit akan menjerumuskan kepada kematian." 2r3

Para dokter memakruhkannya karena perbuatan itu bisa merusak
tabiat manusia. ll{/allaabu a.'lArn.2la

3. Tentang hukum makan sambil bersandar pada sesuatu

Diriwayatkan oleh al-Bukhar s dari Abu Juhaifah, bahwasanya

721

Rasulullah ffi bersabda:

((.\K&fifir:ir11 yy

"Adapun diriku, aku tidak akan makan sambil bersandar."

Sebagian sahabat kami berpendapat: "Hal itu hanya diharamkan
atas beliau saja."

An-Nawawi berkata: "Yang benar adalah hukumnya makruh
bagi beliau, tidak haram."

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar, berdasarkan hal itu, perbuatan

ini tidak termasuk kekhususan Nabi ffi. Sebab, hukum makan sambil

bersandar juga dimakruhkan atas selain beliau; baik bersandar yang
diartikan dengan berbaring, sebagaima na yarlgdipahami secara langsung

ffi456 Kekhu su s an R a sulull ah

oleh kalangan masyarakat awam, karena memang posisi itu dapat
menimbulkan gangguan (pencernaan), sepeft i halny a dilarang minum

sambil berdiri;2'6 maupun yangdianikan dengan makan sambil bersila,
seperti yang dijelaskan oleh al-Khaththabi dan ahli bahasa lainnya.
Makna inilah y^ngbenar,2t, apabila dicermati dan diperhatikan dengan
seksama, karena cara makan demikian menunjukkan kesombongan

dan keangkuhan.2r8 W'allaahu W a'lam.'

4. Larangan menyantap makanan tanpa diundang

Abul'Abbas bin al-Qash berkata: "Rasulullah melarang seseorang

menyantap makanan tanpa diundang."2re Namun, tatkala tiba-tiba

Abud Darda' gb mendatangi Nabi yangsedang menyantap makanan,

beliau pun memerintahkannyauntuk memakannya. Hal ini menjadi

kekhususan bagi beliau ffi.

Al-Baihaqi menegaskan: "Aku belum menemukan fhadits]
tentang larangan menyantap makanan tanpa diundang [ini] dari jalur

shahih [yang semisal dengannyaf."zzo Lalu, al-Baihaqi menyebutkan
hadits Abu Dawu&" yangdiriwayatkan dari Durust binZiyad, dari
Abban bin Tharig, dari Nafi', dari Ibnu'LJmar secara marfu'z

$|{,;-.ei;3lL:, & 3fi 4" * e:dr ))

--JJ-vV ^$')'iur (.\.;t€fi6rvFt_a

"Barang siapa yang diundang makan dan tidak memenuhi undangan
tersebut maka ia telah durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nyr. Barang
siapa yangmendatangi jamuan makan tanpa diundang maka ia masuk
sebagai pencuri dan keluar sebagai perampok /penjarah."

5. \7aiib memberikan makanan yang diminta oleh

Rasulullah i{5

Para ulama mengatakan: "Salah satu kekhususan RasulullahiW
adalah apabila beliau meminta makanan kepada seseorang yanghanya
cukup untuk dirinya, maka diawajib memberikan makanan itu kepada
beliau. Hal itu dilakukan untuk menjaga kehormatan seorang Nabi

Sirah Nabi Muhammad ffi 457

dan menjaga kemuliaan diri beliau, baik denganharta maupun jiwa.
Hal ini berdasarkan firman Allah \H:

{@....'6UA"fi\cfir"giy

*Nabi itu (bendaknya) lebih utama bagi ordng-ordng Mukmin dari diri

mereka sendiri...." (QS. Al-Ahzaab: 6)

Aku (Ibnu Katsir) tambahkan, mirip dengan ayat ini adalah

hadits yangterdapat dalam asb-Sbahiibain, "' yakni:

esU el1, ri, ,y )ll,tLi S$i e ?;:iiji.i;
(G;#i

'Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian hingga diriku lebih
dicintainya daripada anaknya, orang tuaflya, dan manusia seluruh-

nya-'"

6. Tentang pembatasan daerah larangan menggembalakan

hewan

Al-Bukhari223 meriwayatkan hadits dari Sha'ab bin Jatstsamah
secara marfu':

K.i-;)i {t.r= j n

"Tidak boleh menetapkan pembatasan (wilayah penggembalaan hewan)
kecuali yangtelah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nyr."

Sebagian sahabat kami menjelaskan: "Hukum ini khusus bagi
Rasulullah ffi."

Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa hal itu boleh

bagi selain Nabi ffi [untuk kemaslahatanf.22a Hal ini sebagaimana
Rasulullah M menjadikan an-Naqr'.zzs sebagai daerah larangan

penggembalaan umum. Demikian pula, 'tImar qb,yangpernah

membuat daerah larungandi Syaraf dan Rabdzah.226Hanyasaja daerah

larangan Rasulullah ffi sama sekali tidak boleh diubah.

458 Kekhu su s an R a sulu ll ah M,

H. Hibah

1. Rasulullah ffi boleh menerima hadiah
Rasulullah M menerima hadiah dan biasanya beliau selalu

membalasnya.

Diriwayatkan secara shahih dalam kitab ash-Sbabiib'27 dari
'Aisyah €9,, bahwasany^ Rasulullah melakukan itu semata-mata
untuk melunakkan hati orang yangmemberi hadiah kepadanya.Lain
halnya dengan para urndra' (ptemimpin) selain beliau. Diriwayatkan

dalam sebuah hadits shahih bahwa: "Hadiah yang diberikan kepadapara
pegawai (pemerintah) termasuk kategori gbulul (pengkhianatan)."228
Sebab, hadiah kepada mereka tergolong suap. Yang demikian itu akan
menimbulkan kecurigaan dan tuduhan (fitnah) . IVallaabu a'lam.

2. Tentang riba balal

Zakaria bin 'Adi berkata: Ibnul Mubarak menyampaikan

riw ay at kep ada kami dari al-Au za' i, dari Ibnu' At h a-Z akariya b e rkat a :
Menurutku, Ibnu 'Atha itu adalah 'LImar-dari Ibnu 'Abbas qg!r,,
berkenaan dengan firman Allah:

{ @. . . .7r UGiv quUie G*;g G-XI;W y

"DAn sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia menambab

pada harta manusia, maka riba itu tidak menambab p/a sisi Allab ...."

(QS. Ar-Ruum: 39)

Yang dimaksudkan dalam ayatitttadalah sejenis riba halal, yaitu
memberikan hadiah dengan niat mendapatkan balasan yang lebih
daripada yang dihadiahkan. Pelakunya tidak mendapat pahala dan

tidak juga mendapat dosa. Akan tetapi, secara khusus Rasulullah ffi

dilarang melakuka nny a.

(@)\9:'#,1iy

"Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleb Balasan)
yang lebih banyak." (QS. Al-Muddatstsir: 6)

SirahNabi Muhammad ffi 459

Atsar tersebut diriwayatkan oleh al-Baihaqi2ze darial-Hakim dan
yang lainnya, darial-Asham, dari Muhammad bin Ishaq, dariZakariya.
Akan tetapi, dtsdr tersebut terputus sanadnya. Kalau y^ngdimaksud

dengan'Llmar bin'Atha' adalah Ibnu'Waraz, berarti ia perawi dha'if.
Namun, kalau orang itu adalah Ibnu Abil Khawar, maka ta adalah
perawi yangdipakai oleh Imam Muslim (perawi tsiqab).Ia juga telah
meriwayatkan hadits dari Ibnu 'Abbas d!r,. Meskipun demikian,

masalahnya di sini masih samar.

I. Faraa-idb (Varisan)

I Apakah Rasulullah ffi mewariskan sesuatu?

Rasulullah ffi tidak mewariskan sesuatu. Ap, salayangbeliau

tinggalkan adalah sedekah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim

dalam asb-SbabiibainB, dariAbu Bakar qd, bahwasanya Fathimah 6F-,
pernah bertanya kepada Abu Bakar tentang warisan ayahnya. Abu
Bakar menjawab: "Aku pernah mendengar Rasulullah W bersabda:

K.:as5';Wiu,3.G \j yy

'Kami tidak diwarisi, karena harta yang kami tinggalkan adalah

sedekah.'"

Abu Bakar *!b melanjutkan: "Meskipun demikian, keluarga

Muhammad M boleh memakan harta tersebut. Demi Allah, aku

tidak akan mengubah sedikit pun hukum memakan harta sedekah bagi

Rasulullah ffi dari kondisi asalnya semasa hidup beliau."

Masih dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah

45 , bahwasanya Rasulullah ffi bersabda:

* tyu {i')$-tt 4}i'i| Xlu.56; €r3i.,.li'f yy
2<. .
((.d.et_^,

460 Kekhusus an Rasulullah ffi

"Ahli warisku ddak akan menerima bagian satu dinar pun. Segalayang
aku tinggalkan, setelah jatahyangdiberikan untuk isteriku dan upah
untuk pelayanku, adalah sedekah."23,

Ablul Hilli utal Aqdi (dewan para ulama dan penguasa) sepakat
atas hal ini. Dengan demikian, tidak perlu ditanggapi segala bentuk

khurafat yang diada-adakan oleh kaum Syi'ah Rafidhah. Sungguh,
kejahilan mereka sudah sangat terkenal.

J. Kitab Nikah

Dalam masalah nikah inilah paling banyak didapati kekhususan-

kekhususan Rasulullah ffi. Semoga shalawat dan salam senantiasa

terlimpah bagi beliau. Kita akan menyebutkannya secara berurutan,
berdasarkan urutan yaflg sering digunakan oleh para ulama agar
menjadi lebih ringkas dan mudah dipahami.

1. Perkara Nikah Yang Hanya'$/aiib Atas Rasulullah ffi

Dan Tidak wafib Atas Orang Lain

Allah \H memerintahkan Nabi ffi untuk memberi pilihan

kepada isteri-isterinya, sebagaimana firman-Nya:

(re,Aut q\i <,"r3"# oL{i"iif i$i (:Jr- F

:iit <r;j""K,"4iA, i *q;k;L.,K:A<;{tri

#ffiill a.. J '
\ \7

*Hai Nabi, katakanlab kqada isteri-isterirnu: fika kamu sekalian rneng-

inginkan kebidupan dunia dan perbiasannyd., marilab supdya kuberikan

kepadamu mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan card yang baik. Dan

jika kamu sekalian mengbendaki (keridbaan) Allab dan Rasul-Nya serta

(kesenangan) di negeri akbirat, maka sesunggubnya Allah menyediaban

bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pabala ydng besar." (QS. A1-

Ahzaab:28-29)

SirahNabi Muhammad ffi 46'.1

Al-Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dalam kitab mereka,
ash-Shahiibain,Bz dari'Aisyah €9, , sebuah hadits tentang pilihan yang

diajukan Rasulullah ffi kepada isteri-isterinya,bahwasanya Allah \ffi

benar-benar memerintahkan beliau untuk melakukan hal tersebut.

Para sahabat kami dari kalangan ulama madzhab asy-Syafi'i
berbeda pendapat: apakah pemberian pilihan itu hukumnya wajib atas
beliau atauhanya sunnah? Ada dua pendapat dalam masalah ini. Imam
an-Nawawi dan ulam alainnyaberpendapat bahwa hukum memberikan
pilihan tersebut wajib bagi beliau.

Para ulama kami berbeda pendapat pula, apakah isteri-isteri beliau
wajib menjawab secara langsung atau diberi tenggang waktu? Ada dua
pendapat juga dalam persoalan ini. Ibnu Shabbagh berpendapat: "Tidak
ada perbedaan pendapat tentang renggang waktu yangdiberikan Nabi
kepada'Aisyah rd9, , sesuai dengan sabdanya:

rc,*:;i &-*w:)i 4l'>r,5 D

'Tidak ada salahn ya jikakamu meminta pertlmbangan kedua orang

1gx1n11."'233

Para ulama mempert anyakan,apakah diharamkan atas Rasulullah

ffi menceraikan isteri-isterinya, apabila mereka telah memilih Allah,

Rasul-Nya, dan negeri akhirat? Terdapat dua pendapatlagi dalam
hal ini. Pada umumnya mereka (para ulama) lebih mengunggulkan
pendapat tidak haramnyamenceraikan mereka bagi beliau.

Pada mulanya, Allah mengharamkan kepada beliau untuk

mengambil wanita lain selain isteri-isterinya saat itu, tidak lain sebagai
bentuk penghormatan terhadap sikap (kesetiaan) mereka. Namun,
kemudian hal itu dibolehkan kembali, sebagai karunia untuk beliau.

'Aisyah menegaskan: "Sebelum Rasulull^h M wafat, sudah dibolehkan

lagi bagi beliau untuk mengambil wanita lain selain isteri-isteri yang
sudah ada (dinik ah7)."2t+

[Demikianlah yang diriwayatkan oleh Imam asy-Syafi'i.]235

ffi462 Kekhu su s an R a sulull ah

2. Perkara Nikah Yang Haram Atas Nabi, Namun Tidak

Atas Orang Lain

") Mempertahankan isteri yangmeminta cerai dari beliau

Para ulama berpendapat bahwa diharamkan bagi Rasulullah

ffi mempertahankan isteri beliau yang lebih memilih bercerai dari

beliau. Ini menurut pendapat yang benar. Berbeda halnya dengan

seorang Muslim (selain Rasulullah) yang memberikan pilihan kepada
isterinya. Karena apabila isterinya memilih untuk bercerai, dia tidak
wajib menceraikan isterinya. Wallaabu a'lam.

Sebagian ulama menjelaskan: "Nabi ffi menceraikan isterinya

demi kehormatan."

b) Tentang menikahi wanita Ahul Kitab

Bolehkah Rasulullah menikahi wanita Ahlul Kitab? Terdapat
dua pendapat dalam masalah ini:

[An-Nawawilz:o menerangkan pendapat peftama, yaitu bahwa

pernikahan itu haram bagi Nabi ffi. Pendapat inilah yangdipilih oleh
Ibnu Suraij,237 al-Ishthakhri,238 serta Abu Hamid al-Marwarudzi.z3e
Syaikh Abu Nashr bin ash-Shabbagh berdalil untuk memperkuat
pendapat yangmenyatakan haram ini dengan sabda Nabi ffi:

((.!;'ii c$b)qiill e *tr:: n

"Isteriku di dunia adalah isteriku juga di akhiraL'z4,

Kemudian an-Nawawi menyebutkan pendap at y ang lain, yaitu

bahwa hal itu dibolehkan bagi beliau, dan sepertinya dia cenderung
kepada pendapat ini, sebagaimana terlihat dalam komentarnya:
"Riwayat tersebut [tidak]'o' dapat dijadikan hujjah karena bisa saja

ffiwanita yangmenikah dengan Nabi it:u kemudian masuk Islam."

Saya (Ibnu Katsir) berpendapat: "Hadits di atas tidak memiliki
dasar yang bisa menjadikannya sebagai riwayat marfu'yang sampai

SirahNabi Muhammad ffi 463

kepada Nabi ffi. Sebenarnya, riwayat itu hanyalah berasal dari

pendapat sebagian Sahabat.D242

Abu Ishaq al-Marwazi2a3 berkata: "Hal itu tidaklah haram atas
Nabi."

Tentang boleh tidaknya Rasulullah memiliki budak wanita Ahlul
Kitab atau menikahi budak wanita Muslimah, terdapat tiga pendapat
dariparaulama. Pendapat yangpaling benar adalah beliau dibolehkan
memiliki budak-budak wanita Ahlul Kitab, tetapi tidak dibolehkan
menikahi budak wanita Muslimah, bahkan hal itu diharamkan bagi
beliau. Adapun budak wanita Ahlul Kitab, jumhur ulama bersepakat

Mbahwa Nabi haram menikahinya. Sementara, al-Hannathrz44

menyebutkanz45 dua pendapat dalam masalah ini, namun keduanya

sangat lemah.

Pendapat-pendapat yangmereka kembangkan itu sangar rusak
sehingga mengabaikannya lebih baik daripada menyebutkannya.
Bentuk penyimpangan seperti inilah yang telah diperingatkan oleh Ibnu

Khairan dan al-Imam. Mereka benar dalam masalah ini.lWallaahu a'lam.

3. Perkara Nikah Yang Hanya Boleh Bagi Nabi, Namun

Tidak Boleh Bagi Orang Lain

4 Menikahi lebih dari empat orang wanita

Ketika wafat, Rasulullah ffi memiliki sembilan orang isteri.

Para ulama sepakat bahwa beliau boleh mengawini sembilan orang
wanita. Namun, para sahabat kami dari kalangan ulama asy-Syafi'i

berbeda pendapat, apakah beliau boleh mengawini lebih dari sembilan

wanita?

Pendapat ymgbenar adalah hal itu boleh bagi Rasulullah. Sebagai

dalilnya adalah hadits yangterdapat dalam Sbabiibul Buhbari,2au y^ng

diriwayatkan dari bundar, dari Mu'adzbinHisyam, dari ayahnya, dari

sQeamtaudaahis,tdearirni yAanadsala"!mb ,iaberkata: "Dahulu, Rasulullah ffi menggilir
satu waktu
pada malam maupun siang hari.

Jumlah isteri beliau ketika itu adalah sebelas orang."

464 Kekhusus an Rasulullah ffi

ffiAku benanya kepada Anas: "Apakah Rasulullah mampu

melakukannya?" Anas 45 menjawab: "Kami pernah berbincang-

bincang bahwasanya beliau diberi kekuatan yang setara dengan tiga

puluh orang laki-laki." Bahkan, dalam riwayat y^ng lain disebutkan:

"Empat puluh orang laki-laki."

Kemudian, al-Bukhari2aT meriwayatkan hadits Sa'id dari Qatadah,

dari Anas eB : "Beliau memiliki sembilan isteri." fAnas berkata: "Nabi

ffi menikahi lima belas orang wanita. Yang beliau gauli sebanyak

tiga belas orang, sedangkan yangberkumpul (hidup berumah tangga)

dengan beliau berjumlah sebelas orang. Pada waktu waf.at, beliau ffi

meninggalkan sembilan orang isteri."]2a8

Qatadah juga menyatakan riwayat seperti iur.,4e

Ibnush Shabbagh menyebutkan dalam kitab Syamaa-il-nya dari
Abu'Ubaid,zto iaberkata: "Rasulullah menikahi delapan belas wanita

dan memiliki tiga budak wanita."

b) Melangsungkan akad nikah dengan laftazh hibah

Para ulama mengatakan: "Rasulullah ffi boleh melakukan akad

nikah dengan lafazh hibah, berdasarkan firman Allah \ffi:

vd;;.tt$i;ri;tt;4 bLw'-{fi...}
{@
gi,t4'L4'

'... Dan perernpuan Mukmin ydng menyerahkan dirinya kepada Nabi
kalau Nabi lndu rnengd.aininya, sebagai pengkbususan bagimu, bukan
untuk sernurt. orangMukmin...." (QS. Al-Ahzaab: 50)

Apabila Nabi ffi melakukan akad nikah dengan menggunakan

kata hibah, maka beliau tidak wajib memberi mahar karena akad

tersebut maupun karena bercampur. Berbeda dengan selain beliau.

Apakah talak Rasulullah i{S itu dibatasi sampai talak tiga saja?
Dalam hal itu ada dua pendapat. Pendapat yangpaling benar adalah:

"Ya, dibatasi sampai tiga, berdasarkan keumuman ayaLt' Pendapat yang

SirahNabi Muhammad ffi 465

kedua menyatakan: "Tidak dibatasi, sebagaimana beliau tidak dibatasi
menikah dengan empat isteri saja. Demikian juga halnya dengan talak
beliau yangtidak dibatasi sampai tiga kali saja." Akan tetapi, pendapat

y^ng kedua ini 1emah25', sebab tidak ada korelasi antara nikah dan

talak.

.) Menikah tanpawali dan saksi

Rasulullah ffi diperbolehkan menikah tanpa wali dan tanpa

saksi, menurut pendapat yarLg shahih. Hal ini berdasarkan hadits
Zainab binti Jahsy, bahwas anya ia membanggakan diri kepada isteri-

isteri Nabi ffilajrnnya dengan mengatakan:

K.7UV:" & oj.? ii'l e.S:S 3L!;i'JLr.y)))

"Kalian dinikahkan oleh waliwali kalian, sedangkan aku dinikah-

kan langsung oleh Allah W dari atas langit yangtujuh." Hadits ini

diriwayatkan oleh al-Bukhari.252

d) Boleh menikah ketika sedang ihram

Bolehkah Nabi ffi menikah pada waktu ihram? Dalam masalah

ini ada dua pendapat. Pendap at pefiama, hal itu tidak boleh bagi beliau,
berdasarkan keumuman hadits [yang diriwayatkan]zs: oleh Muslim dari

'Lltsman, dari Rasulullah ffi, beliau bersabda:

(.dZ'tS&nSi#'6i+'il

"Orang yang sedang ihram itu tidak boleh menikah, tidak boleh

menikahkan, dan tidak boleh melamar wanita."

Dalam hal ini, mayoritas ulama berpendapat bahwa orang yang
mengatakan perkataan ini (yaitu Rasulullah) ,adalahtermasuk ke dalam
cakupan keumuman sabdanya tersebut.

Sementara, ulama lainnya menguarkan pendapat kedua, yaitu
pendapat y^ng menyatakan bahwa Nabi boleh melangsungkan

466 Kekhusus an Rasulullah ffi

I #'pernikahan saat ihram, dengan hadits Ibnu'Abb yang dikeluarkan

oleh al-Bukhari dan Muslim:2'a

(-?f 'F)1JW{:S M'iin

"Bahwasanya Rasululah ffi menikahi Maimunah rCF, dalam keadaan

sedang berihram."

Akan tetapi, pernyataan itu bertentangan dengan hadits y^ng
diriwayatkan oleh Muslim'ss dari Maimunah #t-, sendiri:

((.g'i>t; UisWj;'i't))

"Rasulullah M_, menikahirTya"u saat keduanya dalam keadaan halal
(tidak sedang berihram)."

Orang y^ngterlibat langsung dalam kisah (Maimunah) tentu
lebih mengetahui daripada orang lain. lVallaabu a'lam.

.) Lamaran Rasulullah ffi tidak boleh ditolak
ffiApabila Rasulullah ingin menikahi seorang wanita, maka

wanita itu wajib menerimanya. Demikianlah menurut pendapat para
sahabat kami. Bahkan, wanita itu tidak boleh dilamar oleh orang lain.

0 Tidak wajib membagi giliran menginap

\Tajibkah Rasulullah ffi membagi giliran untuk isteri-isteri dan

budak-budak wanitanya? Mengenai hal ini ada dua pendapat. Yang

zhahir dari matan beberapa hadits adalah wajib. Sebab, ketika sakit,
beliau terus mendatangi isteri-isterinya, meskipun dalam kondisi
demikian, hingga akhirnya beliau meminta izin kepada mereka untuk
beristirahat di rumah 'Aisyah W., . Para isteri beliau pun mengizin-

kannya.2sT

Abu Sa'id al-Isthakhri berkata: "Hal itu tidaklah wajib atas

beliau. Dasarnya adalah firman Allah W: ,7Wr-*Li<isaut/ ,43y

{ .... b c; ,41cfi

{d

SirahNabiMuhammadffi 467

'Kamu boleb rnenanggubkan (menggauli) siapa ydng kamu kebendaki
di antara rnereka (isteri-isterimu) dan (boleb pula) menggauli sizpa ydng
kamu kebendaki....'" (QS. Al-Ahzaab: 51)

Dengan demikian, tidak wajibnya membagi giliran bermalam

itu termasuk salah satu kekhususan Rasulullah ffi.

Akan tetapi, apakah perkawinan beliau sama kedudukannya
dengan kedudukan mengambil budak perempuan2sS bagi kita atau
tidak? Dalam hal ini ada dua pendapat.

g) Memerdekakan budak sebagai mahar

Rasulullah M memerdekakan Shafiyah dan menjadikan

pemberian kemerdekaan itu sebagai maharnya. Hal ini sebagaimana
disebutkan dalam kitab ash-Sbabiibainzse dariAnas 4E .

Menurut satu pendapat, maksud dari hal itu adalah Rasulullah

ffi memerdekakan Shafiyah dengan syaratshafiyah mau dinikahi oleh

beliau. Maka dari itulah Shafiyah wajib memenuhi syarat tersebut.
Namun hukum wajib memenuhi syarat seperri ini tidaklah berlaku

terhadap selain Rasulullah. Ada juga yang mengatakan bahwa Rasulullah

ffi menladikan pemberian kemerdekaan itu sebagai mahar. Hal ini

diperbolehkan secara khusus bagi beliau, namun tidak diperbolehkan
bagi yang lain." Pendapat inilah yangdipilih oleh al-Ghazali.

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar, bahwa pendapat di atas harus
dikaji ulang mengingat adanya riwayat yang dikeluarkan oleh at-
Tirmidzl260 dari asy-Syafi'i, bahwasanya beliau membolehkan hal itu
kepada siapa saja. Terlebih lagi pendapat ini sangat populer.

Menurut pendapat yaln.g lain, Rasulullah ffi memerdekakan

Shafiyah tanpa ada syarat imbalan apa pun. Beliau menikahinyatanpa
mahar, baik secara kontan maupun tempo. Pendapat ini diriwayatkan
dari Abu Ishaq. Al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi26r menetapkan
pendapat ini, dan pendapat ini pun dibenarkan oleh Ibnush Shalah
dan an-Nawawi.

Aku (Ibnu Katsir) katakan, alasan Syaikh Abu 'Amr adalah

(hadits): "Beliau menjadikan hal itu sebagai maharnya." Maksudnya/ur'

ffi468 Kekhusu s an R a s ulull ah

Nabi ffi hanya memerdekakan Shafiyah tanpa memberikan mahar

kepadanya. Konteks ini persis seperti ungkapan: "Lapar adalah bekal
bagi orang yangtidak punya bekal."

Pendapat yang lain lagi menyebutkan: Bahkan, Nabi memberikan

seorang budak wanita kepada Shafiyyah sebagai maharnya. Hal itu

sebagaima na y arlgdiriwayatkan oleh a1-Baihaqi263 dengan sanad gharib
dan tidak shahih. l,l/allaahu a'lam.

4. Keutamaan Yang Hanya Disebabkan Karena Menikah
Dengan Nabi ffi Dan Tidak Dengan Orang Lain

^) Menjadi Ummabatul Mukminin

Di antara keutamaan tersebut adalah bahwa isteri-isteri beliau
disebut sebagai (Jmmahatul Mukminin $br bagi kaum laki-laki yang
beriman), sepefti dalam firman Allah W:

{ @ ....W #;G Ar$ a G;5\ JSr,piy

*Nabi itu ftendakryo) lebih utama bagi ordng-ordng Mukmin dari diri

mereka sendiri dan isteri-isterinya adalab ibu-ibu mereka.... " (QS. A1-

.Nhzaab: 6).

Arti umuumah'* (ibu) di sini adalah penghormatan, ketaatan,
haram didurhakai, dan wajib dimuliakan. Yang dimaksud bukanlah

diharamkan menikahi anak-anak mereka dan boleh berkhalwat dengan
mereka! Sungguh, kehormatan ini tidak diberikan kepada kaum wanita
selain mereka.

Apakah mereka juga disebut (Jmnwbatul Mukminar (ibu bagi kaum
wanita ymLgberiman) ? Mengenai hal ini ada dua pendapat. Para ulama

melarang penyebutan gelar itu, sebagaimana pendapat 'Aisyah QF' .zes

Perbedaan pendapat yangberedar hanyalah seputar apakah kata

jama' mudzakkar salim (bentuk jamak laki-laki) itu mencakup kaum
wanita? Masalah ini telah ditetapkan dalam ushul fiqih.

SirahNabi Muhammad ffi 469

Apakah saudara-s atdara perempuan dari para isteri Nabi
itu boleh disebut sebagai Akbanalul Mukminin (bibi-bibi kaum
Mukminin)? [Dalam masalah ini ada perbedaan pendapat].266 Adapun

nash menunjukkan bolehnya penyebutan gelar tersebut.

Apakah gelar Akhwaatul Mukminin (saudara-saudara perempuan
kaum Mukminin) juga boleh diucapkan untuk puteri-puteri mereka?

Asy-Syafi'i membolehkannya dan itu disebutkan di dalam kitab al-
Mukbtasbdr.z6T Sebagian ulama juga membolehkan hal itu, namun
ulama lain melarangnya. Dalam masalah ini Ibnush Shabbagh dan

ulama lainnya membantah pendapat al-Muzani, seraya menegaskan:
"Pendapatnya itu keliru."

b) Memanggil Rasulullah M dengan Abul Mukminin

Bolehkah Nabi ffi dipanggil dengan sebutan Abul Mukminin

(bapak orang-orang Mukmin)? Al-Baghawi menukil dari sebagian
Sahabat bahwa hal itu boleh.

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar, ini adalah pendapat Mu'awiyah
€5 , berdasarkan riwayat Ubay dan Ibnu (Abbas268 E#., yang membaca
firman Allah dengan lafazh:

W #.;;t-, - ;il,ii rt- "A# u <,",;F\ c54i y

{@....

*Nabi itu ftendak"yo) lebib utama bagi ordng-orang Mukmin dari diri

mereka sendiri-dan belizu sebagai ayab bagi mereka-dan isteri-isterinya
adalab ibu-ibu mereka...." (QS. Al-Ahzaab: 6)

Al-r$Tahidi telah menukil laranganpenyebutan gelar seperri iru

dari sebagian Sahabat, sesuai dengan firman Allah \H:

{ @ --.Ft; drct-$39i'{tiy

"Mubammad itu buhanlab sekali-kali bapak dari seorang laki-laki di
antdla kamu,...." (QS. Al-Ahzaab: a0)

ffi470 Kekhu su s an R a sulull ah

Yang dimaksud oleh ayat di atas adalah bahwa Rasulullah

bukanlah bapak mereka dari sisi nasab. Sebab, dalam sebuah hadits
y ang diriwayatkan oleh Abu Dawud diseburkan:26e

((....ijgrr j,Hr:irJr p

"Sesungguhnya aku, bagi kalian, ibarat seorang bapak."

Hadits Abu Dawud itu terdapat dalam kitab al-Istitbaabab.

.) Menjadi wanita paling utama

Isteri-isteri Nabi ffi adalahwanita yangpaling utama di antara

kaum wanita ummat ini. Sebab, mereka memperoleh pahala yang
berlipat ganda, berbeda dengan wanita-wanita lainnya. Kemudian,
wanita yangpaling mulia di antara isteri-isteri beliau adalah IGadijah

dan'Aisyah u9.,.2"

Abu Sa' id al-Mutawalli"' berkat a: "P arasahabat kami dari ulama
madzhab asy-Syafi'i berselisih pendapat, manakah antara keduanya

(Khadijah dan'Aisy"h) yrrg lebih utama?"

Ibnu Hazm272 berpendapat: "Sesungguhnya seluruh isteri beliau
lebih utama daripada seluruh Sahabat, bahkan lebih urama dari Abu

Bakar # ." Namun, tidak ada seorang ulama pun yang berpendapat

seperti ini sebelumnya sehingga pendapat ini sangat lemah.

d) Ummahatul Mukminin tidak boleh dinikahi laki-laki lain

Ulama telah sepakat atas haramnya menikahi isteri-isteri

Rasulullah ffi sepeninggal beliau. Hal itu dikarenakan mereka adalah

isteri-isteri beliau di Surga kelak.

[Apabila seorang wanita tidak menikah]273 setelah ditinggal
mati oleh suaminya, maka ia akan tetap menjadi isterinya di akhirat.

Sepeni halny a dalam sebuah riw ay at, bahwasany a pada saat menj elan g

kematian Abud Darda' ce!',, isterinya"o berkata kepadanya: '\rahai

Abud Darda',sesungguhnya kamu telah melamarku kepada keluargaku,

SirahNabi Muhammad ffi 471

lalu mereka menikahkanmu denganku. Maka pada hari ini, akulah yarlg
melamar dirimu." Abud Darda'pun berkata: "Kalau begitu, janganlah
kamu menikah dengan laki-laki lain sepeninggalku."

Setelah Abud Darda' meninggal dunia, Mu'awiyah gg t lang

saat itu menjadi Khalifah, datang melamarnya, namun Ummud Darda'
menolak lamaran tersebut.275

A1-Baihaqi276 meriwayatkan sebuah hadits dari'Isa bin'Abdur-
rahman as-Sulami, dari Abu Ishaq, dari Shilah, dari Hudzaifah *!F-, ,

bahwasanyaia berkata kepada isterinya: Jika kamu ingin menjadi

isteriku di Surga nanti, maka janganlah menikah lagi sepeninggalku.
Sesungguhnya seorang wanita di Surga akan menjadi milik suaminya
yangterakhir ketika di dunia."

Oleh karena itu, isteri-isteri Nabi g diharamkan menikah

lagi setelah beliau wafat, karena mereka akan menjadi isteri beliau di

Surga.

Para ulama berbeda pendapat tentang isteri Nabi yarLg beliau
ceraikan semasa hidupnya. Dalam hal ini adatigapendapat. (Pendapat
pertama, boleh menikah lagi. Pendapat kedua, tidak boleh menikah
lagi). Pendapat ketiga, wanita yarlgpernah bercampur dengan beliau
haram dinikahi oleh orang lain. Dalam hal ini asy-Syafi'i menetapkan
pengharamafftyasecara mutlak. Pendapatnya ini didukung oleh Ibnu

Abi Hurairah,"'berdasarkan firman Allah W:

{@....o';ffi#.;\5...}

"... dd.n isteri-isterinya adalab ibu-ibu mereka...." (QS. Al-Ahzaab: 6)

Berlandaskan hal itu, ada dua pendapat menyangkut budak-

budak wanita yangpernah bercampur dengan beliau lalu ditinggalkan,
baik karena beliau meninggal dunia atau sebab lainnya.

Menurut satu pendapat, [isteri-isteri Nabi]2?' M y^ng haram

dinikahi oleh orang lain hanyalah isteri yangbeliau tinggalkan karena
lrematian. Dalilnya adalah dyat tdklryiir (suratAl-Ahzaab :28-29). Sebab,

472 Kekhususan Rasufullah ffi

jika mereka tidak diperbolehkan memilih laki-laki lain, [maka hak
pilih yang beliau berikanl2Te kepada isteri-isterinya itu tentu tidak ada

artinya sama sekali. ll{/allaabu a'lam.

.) Hukuman bagi mereka yang menuduh'Aisyah pernah

berzina

Barang siapa menuduh 'Aisyah Ummul Mukminin €y, berzina,
maka ia harus dihukum mati berdasarkan ijma ulama. Kesepakatan
ini telah dikemukakan oleh as-Suhaili dan yang lainnya berdasarkan
nash al-Qur-an yangjelas-jelas menyatakan kesucian dirinya. Adapun
terhadap isteri-isteri Nabi yanglain selain'Aisyah, para ulama terbagi

menjadi dua pendapat.

0 Hukuman bagi mereka yang menghina Rasulullah ffi

Demikian juga halnya dengan siapa saja yang menghina Rasulullah

M, yaitu orang itu dibunuh, baik laki-laki maupun perempuan,

berdasarkan banyak hadits yangmenegaskan hal tersebut. Akan tetapi,
pembahas annya terlalu panjang apabila dij abarkan di sini.

Salah satu di antarahadits tersebut berasal dari Ibnu'Abbas .;e!r-,,
tentang kisah seorang buta yang membunuh ummu aulad-ny*8, karena
menghina Nabi ffi. Ketika pembunuhan itu disampaikan kepada Nabi

ffi, beliau pun berkata:

(6 "5' W:''3i \3'te:x\ff ll

"Saksikanlah oleh kalian, bahwasanya darah wanita itu halal."'s'

Syu'bah meriwayatkan dari Taubah al-Anbari dari Abus Suwar,

dari Abu Barzat,z'z bahwasanya seorang laki-laki menghina Abu
Bakar. Abu Barzatbertanya: "Mengapa tidak [engkau penggal]2s3 saja
lehernya?" Abu Bakar gE menjawab: "Hal itu tidak berlaku bagi selain

Nabi ffi." Hadits itu diriwayatkan oleh an-Nasa-i dan al-Baihaqi.2sa
Ibnu Adiy"' pun meriwayatkan sebuah hadits dari Yahya

bin Isma'il al-tU7asithi, ia berkata, Ibrahim bin Sa'ad dan az-Zthri

SitahNabi Muhammail ffi 473

meriurayatkan kepada kami dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah
gE , beliau bersabda:

((M{t*1oi;i,?;:iid'i;

"Salah seorang dari kalian tidak boleh dibunuh karena menghina orang

lain, kecuali jika ia menghina Nabi ffi."

Syaikh al-Imam Abul'Abbas Ibnu Taimiyyahtelah menyusun
sebuah kitab khusus dalam masalah ini yang berjudul asb-Sbaarimul
Masluul'alalman Sabbal2s6 ar-RasuuL 287 Kitab itu adalah kitab terbaik
jika dibandingkan dengan kitab-kitab serupa yangmengupas masalah
itu. lVallaah u a' lam.2s}

g) Celaan dari Rasulullah ffi sebagai Kaffarat

Contoh lain dari kekhususan Nabi ffi adalah apabila beliau

menghina seorang laki-laki Muslim, padahal tidak seharusnya ia

dihina, [maka]28e penghinaan Rasul itu menjadi kffirar (penghapus

dosa) [baginya].2e0

Dalilnya adalah hadits yangdiriwayatkan oleh al-Bukhari dan

Muslim dalam kitab asb-Sbahiibain2et dariAbu Hurairah .!y, ia berkata

bahwa Rasulullah ffi bersabda:

;b.At &u trx.rs1 tJ1,1a! C \"'.iL a'r-+- a rit$J, r+1 I I

'4?3 <jStK:S';i-;a Uf+u '^Xi 3t'oi,3;+ Ji'..e;;",,'^1;:'i

((.etrJr i;$LU

"Ya Allah, aku telah mengambil sebuah perjanjian dari-Mu yang
Engkau tidak akan menyelisihinya. Sesungguhnya aku hanyalah
seorang manusia biasa, maka orang Mukmin mana saja yang tanpa
sengaja aku sakiti, atau pernah kucela, atau pernah kudera, ata:u
pernah kulaknat, maka jadikanlah hal itu sebagai do'a, pembersih

474 Kekhusus an Rasulullah ffi

dosa, dan qurbab Q<etaatan) yang mendekatkannya kepada-Mu pada
hari Kiamat."

Oleh karena itu, ketika Muslim menyebutkan keuramaan

Mu'awiyah di dalam kitab Sbahiib-nya, maka hadits perrama yang di-
cantumkannya adalah riwayat ini. Kemudian ia menyeftakan hadits:

k:,i;,i.iu53i 'i11

"Semo ga Allah tidak mengenyangkan perutny a.o2e2

Duahadits tersebut menunjukkan keutamaanMu'awiyah €E . Hal
itu juga merupakan salah satu bukti ketinggian ilmu Imam Muslim abfig.

K. (Kitab Jihad),,

1. Kewaiiban melaniutkan fihad
Apabila telah mengenakan baju perang, Nabi ffi tidak

boleh melepasnya hingga Allah memberikan keputusan-Nya. Hal
ini berdasarkan kisah dalam Perang Uhud, tatkala sejumlah kaum
Muslimin menyerukan kepada beliau untuk keluar menyambut

ffimusuhnya di Gunung Uhud. Rasulullah pu masuk rumah dan

mengenakan baju besinya. Ketika beliau telah siap untuk memerangi
mereka, para Sahabat bertanya: *Ya Rasulullah, sebaiknya engkau
kembali ke Madinah?" Beliau menjawab:

((e;oirYt:,;'.t A)$td#inl,,

"Sesungguhnya tidak layak bagi seorang Nabi untuk pulang kembali

apabila ia telah [mengenaktn)zen baju perangnya...."2ss

Hadits yangpanjang ini telah disebutkan oleh paraahlisejarah.

Mayoritas para sahab at kam72e6 mengatakan, sesungguhnya hal

itu wajib atas Rasulullah ffi, bahkan haram baginya melepas baju

perang tersebut hingga beliau berperang.

SirahNabiMuhammad ffi 475

Atas dasar itu, para ulama pun mengembangkan masalah, bahwa-
sanya apabila Nabi sudah mulai melakukan suatu ibadah sunnah, maka
beliau wajib menyempurnakannya, menurut salah satu dari dua pendapat

yang ada. Namun, pendapat ini lemah, berdasarkan apa yang sudah
kami sebutkan dalam Kitab Puasa. W'allaabu a'lam. Pengembangan
masalah seperti ini dilemahkan pula oleh AbuZakariya.

2. Melakukan musyawarah

Para ulama menceritakan bahwa drantarakekhususan Nabi ffi

adalah kewajiban bermusyawarah. Yakni, beliau selalu bermusyawarah
dengan para Sahabatnya dalam urusan peperangan.

Allah \W berfirman:

{ @ -...7'ii a 13:63...}

"... dAn bermusyaanrablab dengan mereka dalam u.rusan itu...." (QS.
Ali'Imran: L59)

Asy-Syafi'i2e7 meriw ayatkan: Sufyan bin Uyainah meriwayatkan

kepada kami dari az-Zu,hri, ia berkata: Abu Hurairah €E berkata:

"Belum pernah aku melihat seseorangyanglebih sering bermusyawarah
dengan Sahabat-S ahabatny a selain Rasulullah ffi . "

Asy-Syafi'i 'ro)y" menegaskan bahwa al-Hasan berkata: "Sesung-

guhnya Rasulullah ffi tidak butuh musyawarah. Akan tetapi, beliau

ffi menginginkan agar [hal itu1"' dijadikan Sunnah (diikuti) oleh para

penguasa setelahnya.'2e'

Aku (Ibnu Katsir) menyimpulkan, jika berdasarkan hal itu maka

perkara ini bukanlah kekhususan bagi beliau M."

3. Teguh menghadapi musuh

Para ulama mengatakan: "Rasulullah ffi wajib meneguhkan ke-

sabaran menghadapi musuh meskipun mereka menambah kekuatan."

Pendapat mengenai hal itu sepertinya dikutip dari peristiwa

ffi476 Kekhu su s an R a sulull ah

Hudaibiyah, wallaahu a'larn, yaitu ketika Rasulullah M bersabda

kepada 'I-Jrwah. Termasuk dalam sabda beliau tersebut adalah:

'f J:-;\i rii ,t'-\:,;t:d{- iifu,t'i itwsi j,6 ))
((.41;

"Apabila mereka menolaknya, maka demi Allah, sungguh aku akan
memerangi mereka (yakni kaum Quraisy) demi membela agama ini
hingga putus leherku."

Hadits ini tercantum dalam kitab Sbahiihul Bukbari.3}}

4. Tentang strategi peperangan

Sebelumnya telah kami sebutkan sabda Rasulullah ffi:

((.+'Yi 4v$HiflD

'Sesungguhnya seorang Nabi tidak boleh memiliki kbaainatul a'yun

(pandangan mata curang)."'o'

Para ulama berkomentar: "[Bahkan],302 Rasulullah ffi boleh

menggunakan tipu dayadalampeperangan, sesuai dengan sabda beliau:

k:aL"t J.iA))

'Peperangan itu adalah tipu daya.'"303

Tipu daya itu, sepemi yang telah Nabi ffi lakukan dalam peperangan
Ahzab, yakni dengan memerintahkan [Nu'aim bin Mas'ud gg ]s untuk
memprovokasi kaum Quraisy dengan Bani Quraidzah. Nu'aim pun

ffimerencanakan [aksi yang ia lakukan]30s sesuai dengan perintah Nabi

sehingga melalui usahanya tersebut Allah W memecah belah kekuatan

kaum Musyrikin. Akibatnya, timbullah permusuhan di antara mereka.

Dengan aksinya itu, dan dengan tipu muslihatnya yanglain, Allah lH
memecah belah persatuan orang-orang kafir. Segala puji dan karunia
milik Allah semata.3ffi

SirahNabiMuhammad ffi 477

5. Tentang Gbanimab

sesungguhnya Nabi ffi boleh memilih dan menga mbil gbanirnah
(harta rampasan perang) menurur kehendak beliau, baik harta itu
berupa budak lakilaki atau budak perempuan maupun persenjataan
dan sebagainya, yaitu sebelum rampasan perang itu dibagi-bagikan.
Banyak hadits yang menyebutkan hal ini dalam kitab as-Sunin dan

kitab yanglainnya.3oT

Demikian juga halnya, Rasulullah ffi berhak mendapat bagian

[seperlima]"t darihin^r^ p,^san perang ii-".-p* perlima dari h"arta

fa-i. Itulah mahzab kami dan tidak ada perselisihan dalam hal itu.

L. (Kitab Hukum)'on

l. Dalam memutuskan sebuah hukum

Para ulama berkata: "Rasulullah ffi boleh menetapkan hukum

berdasarkan informasi sepihak yang diterimanya. Sebab, keputusan
hukum beliau sama sekali tidak mengandung unsur-unsur kepentingan

pribadi terrentu. Dalilnya adalah hadits Hindun binti 'utbah 6g,
tatkala ia mengeluhkan sifat kikir suaminya, Abu Sufyan gla . Maka

dari itu, Rasulullah ffi bersabda:

((.4# FS 4;r-q3-Y r);eI du y s+; ;

"Ambillah hartanyasecara baik untuk dapat menutupi kebutuhanmu
dan kebutuhan anak-anakmu.'

Hadits ini terdapat di dal arnl,..tab ash- sbabiihaidl, dan'Aisyah qEg, .

Apakah selain beliau boleh memutuskan sebuah hukum
berdasarkan informasi sepihak yang diterimanya? Temang hal ini
terdapat tiga pendapat yangmasyhur. Adapun pendapat yangketiga

menyebutkan: "seseorang boleh memutuskan suatu perkara berdasarkan

informasi sepihak selama itu tidak terkait dengan masalah budud."

Para ulama berkomentar: 'Berdasarkan pendapat yxLgketiga ini,
artinya seseorang boleh memutuskan hukum atas dirinya sendiri dan

ffi478 Kekhu susan R a sulull ah

anak-anaknya, serta boleh memberi kesaksian atas dirinya sendiri dan
anaknya,juga diterima kesaksian orang lain atas dirinya. Kesimpulan

ini berdasarkan hadits Khuzaimah bin Tsabit yang derajatnya hasan,

sebagaimana telah diuraikan di tempat lain, wallaabu a'lam.

ffi2. Hukum melecehkan Rasulllah

Para ulama berkata: 'Barang siapa yatgmelakukan pelecehan

atauberuina di hadapan Rasulullah ffi , maka ia telah kafir."

Ab:u Z akariya an-Nawawi b erkat a: " D al am hal zina mas ih p e rlu
ditinjau kembali,"' wallaabu d'ldrn.."

3. Bolehkah menggunakan nama Rasulllah ffi?

Boleh memberikan nama dengan nama Rasulullah. Dalam hal ini

tidak ada perbedaan pendapat. Akan tetapi, adadgapendapat mengenai
bolehnya menggunakan kun-yaD (ulukan) beliau (Abul Qasim):

Pertama, [hal itu]3t2 dilarang secara mutlak. Demikianlah
menurut madzhab asy-Syafi'i, sebagaimana yang dinukil oleh al-
Baihaqi, al-Baghawi, dan Abul Qasim bin'Asakir ad-Damsiqy. Mereka
mendasarkan pendapat ini kepada hadits dariJabir gb , ia berkata bahwa

Rasulullah ffi bersabda:

((- \bs\-)?\r#n

"Berilah nama dengan namaku, tetapi jangan kalian berkun-yah dengan
kun-yah-ku."

Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.3r3 Keduanya

juga meriwayatkan dari Abu Hurairah3ta hadits *iB yang semakna

dengan hadits tersebut.

Kedua, membolehkan secara mutlak. Demikianlah menurut
madzhab Imam Malik dan inilah pendapat yarLg dipilih an-Nawawi

'+la. Sebab,Iarangan itu hanya berlaku ketika Rasulullah ffi masih

hidup sehingga tidak berlaku setelah beliau wafat.3r5

SirahNabi Muhammad ffi 479

Ketiga, dibolehkan bagi seorang Muslim yangnamanya bukan
Muhammad, namun tidak boleh bagi yang bernama Muhamm ad, agar
tidak terjadi penggabungan antaranama dan kun-yab beliau. Pendapat
inilah yangdipilih oleh Abul Qasim 'Abdul Karim ar-Rafi'i.316

4. Penisbatan cucu-cucu dari anak-anak perempuan

Rasulullah ffi

Di antara kekhususan Nabi yang disebutkan oleh para ulama

adalah nasab cucu-cucu beliau dari jalur anak-anak perempuannya

dinisbatkan kepada beliau. Hal ini berdasarkan riwayat al-Bukhari3rT

dari Abu Bakrah, dia bercerita: "Aku pernah melihat Hasan bin 'Ali

ffidi sisi Nabi saat beliau berada di atas mimbar. Sesekali beliau
Hasan dan terkadang kaum
',e$., juga ke arah jamaah

menoleh ke arah

Muslimin. Kemudian, Rasulullah ffi bersabda:

U( &oi) ql.rit ciP y, eill,pS,'#lj.i &il 5! ll

((.oel::il

"Sesungguhnya anakku ini adalah Sryyid. Semoga melalui dirinya Allah
mendamaikan dua kelompok [besar]3's kaum Muslimin (y*gbertikai)."

5. Keutamaan nasab Rasulullah ffi

Contoh lain dari kekhususan Nabi ffi adalah manfaat dan

kebaikan setiap nasab dan keturunan akan terpurus pada hari Kiamat,

kecuali nasab dan keturunan Rasulullah ffi serta hubungan kekerabatan

melalui perkawinan dengan beliau.

Allah \ffi berfirman:

{ @ 6J r${r1i ;{; 46-fi tAi aAcy y

"Apabila sangkakala ditiup, maha tidaklab ada lagi pertalian nasab di

dntdrd mereka pada hari itu, dan tidak adapula mereka salingbertanya."
(QS. A1-Mu'minuun: 101)

ffi480 Kekhus us an R a sulull ah


Click to View FlipBook Version