Strategi dalam Mewujudkan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

S t r a t e g i
d a l a m
Mewujudkan Pemikiran

Ki Hadjar Dewantara

oleh :
Fauziah/ 225076849/D

Konsep Pendidikan menurut
Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan sebagai

proses menuntun siswa
dengan cara menerapkan
beberapa konsep yaitu :

Menyesuaikan kodrat
alam dan kodrat
zaman siswa.
Mengibaratkan guru
sebagai seorang
petani.
Pendidikan yang
palingutama adalah
budi pekerti.
Pendidikan berpusat
pada siswa.

Pendidikan sebagai proses
menuntun siswa

Menuntun segala kodrat
yang ada pada anak -
anak, agar dapat
mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang

setinggi - tingginya baik
sebagai manusia
maupun sebagai

anggota masyarakat.

1. Konsep pendidikan
sesuai dengan kodrat
alam siswa dan
implementasinya

1.Guru menuntun dan
mengarahkan pembelajaran
dengan kegiatan
pembiasaaan sosio-kultural
( Jum'at Mengaji, gerakan 5 S
(Salam, Senyum, Sapa,
Sopan, Santun.

2.Guru harus menguasai IT
dalam pembelajaran abad 21
ini. Misalnya pembelajaran
menggunakan Quizziz,
Google
Workspace,Canva,dsb.

2. Pendidikan
mengibaratkan guru

sebagai petani

Seorang pendidik
diibaratkan sebagai
seorang petani yang
menuntun tumbuhnya
padi, memelihara, juga
memupuk nya dan tidak
bisa mengubah kodratnya
menjadi jagung. Begitu
pula pendidik dalam

menuntun siswa.

3. Pendidikan yang
paling utama adalah

Budi Pekerti

Budi pekerti diartikan
sebagai perpaduan antara

Cipta ( Kognitif ), Karsa
(Afektif), sehingga
menciptakan Karya

(Psikomotor). Keluarga
menjadi dasar utama dalam
mengajarkan budi pekerti.
Implementasi dikelas dapat

dengan membuat
kesepakatan mengenai
aturan dikelas antara
pendidik dan peserta didik.

4. Pendidikan berpusat
pada siswa.

Tujuan kegiatan ini yaitu
untuk meningkatkan peran
siswa dalam pembelajaran,
meningkatkan antusiasme,

dan menanamkan
pendidikan karakter disiplin

pada siswa.
Implementasinya dapat

dengan memberikan
kesempatan pada siswa
untuk berkolaborasi dan
berkreasi secara bebas dan
terarah guna mencapai
hasil yang diharapkan.

"Mempunyai ketetapan,
tidak tergoyahkan, berisi

dengan berilmu
pengetahuan, hingga
yakin dengan seyakin-
yakinnya bahwa apa yang
dilakukannya adalah

benar dan baik."

Ki Hadjar Dewantara