The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Pengantar Kitab Suci.
Untuk mewahyukan Diri kepada manusia, Allah berbicara dalam kebaikan-Nya kepada manusia dengan Bahasa manusiawi. Seperti dahulu Sabda Bapa yang kekal, dengan mengenakan daging kelemahan manusiawi, telah menjadi serupa dengan manusia. (DV 13)
Melalui kata-kata Kitab Suci, Allah hanya mengatakan satu kata: Sabda-Nya yang tunggal, dan di dalam Dia Ia mengungkapkan Diri seutuh-Nya. (KGK 101-102 Art 3)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by agaribudicahyanto, 2022-03-11 22:45:19

Pertemuan 1 - Sakramen Krisma

Pengantar Kitab Suci.
Untuk mewahyukan Diri kepada manusia, Allah berbicara dalam kebaikan-Nya kepada manusia dengan Bahasa manusiawi. Seperti dahulu Sabda Bapa yang kekal, dengan mengenakan daging kelemahan manusiawi, telah menjadi serupa dengan manusia. (DV 13)
Melalui kata-kata Kitab Suci, Allah hanya mengatakan satu kata: Sabda-Nya yang tunggal, dan di dalam Dia Ia mengungkapkan Diri seutuh-Nya. (KGK 101-102 Art 3)

Keywords: Kitab Suci,Allah,Katolik,Sakramen krisma

Pengantar
Kitab Suci

Pengajaran Sakramen Penguatan
(Pertemuan 1)

Pengantar

Untuk mewahyukan Diri kepada manusia, Allah berbicara dalam
kebaikan-Nya kepada manusia dengan Bahasa manusiawi. Seperti
dahulu Sabda Bapa yang kekal, dengan mengenakan daging
kelemahan manusiawi, telah menjadi serupa dengan manusia. (DV 13)
Melalui kata-kata Kitab Suci, Allah hanya mengatakan satu kata: Sabda-
Nya yang tunggal, dan di dalam Dia Ia mengungkapkan Diri seutuh-
Nya. (KGK 101-102 Art 3)

1. Kitab Suci

Alkitab berasal dari Bahasa Arab. Al = The, Kitab = Book. Jadi Alkitab itu
The Book. Dalam Bahasa Yunani: TA BIBLIA TA HAGIA yang artinya
kumpulan dari Kitab-Kitab Suci. Bahasa asli Kitab Suci Katolik adalah
Bahasa Ibrani.
Perlu diketahui bahwa Kitab Suci itu kumpulan dari kitab-kitab maka
tentunya juga ditulis oleh banyak penulis dari jaman yang berbeda-
beda. Tapi tetap menjadi satu kesatuan yaitu firman Allah sendiri.

Kitab Suci disebut Wahyu Allah, tapi wahyu yang disampaikan secara bertahap,
yang disampaikan kepada umat pilihan-Nya.. Untuk itu Kitab Suci bukan buku
sejarah apa adanya, bukan buku laporan sejarah, dan buka reportase. Tapi,
Kitab Suci merupakan buku sejarah perkembangan iman umat pilihan-Nya.
Jadi Kitab Suci boleh dikatakan sebagai buku sejarah kesaksian iman. Allah
mewahyukan diri-Nya dalam sejarah. Dari pengalaman akan wahyu Allah itu,
mereka melakukan refleksi, melakukan upaya untuk memahami akan
pewahyuan itu. Hasil dari pemahaman itu kemudian mereka merceriterakan
dan meneruskan kepada keturunannya.

Dan sebagian dari kesaksian tersebut mereka tulis dan mereka bukukan
dalam kitab-kitab. Tapi tidak semua kitab itu suci, maka dalam prosesnya
untuk menjadi Kiab Suci yang kita punya sekarang ini terdapat proses
KANON KITAB SUCI
Proses penentuan Kanon Kitab Suci, yaitu daftar kitab-kitab yang
diinspirasikan oleh Roh Kudus dan menjadi bagian dari Alkitab, dilakukan
Gereja dalam Tradisi apostolik sejak para Rasul: “Dalam tradisi apostolik,
Gereja menentukan kitab-kitab mana yang harus dicantumkan dalam
daftar Kitab-kitab suci

2. Kitab Suci Perjanjian Lama (KSPL)

2.1 Perjanjian Lama adalah Sabda Allah. Allah menyatakan Dirinya

kepada Manusia. Allah mengundang setiap orang untuk masuk
dalam persekutuan Cinta Kasih dengan Allah

2.2 Perjanjian Lama ditulis oleh Manusia yang dipilih oleh Allah.

Sehingga manusia menulisnya dalam pengalaman rohani nya.

2.3 Perjanjian Lama terdiri dari: 46 buku. Mulai dari Kitab Kejadian

sampai dengan Kitab Makabe. Hal ini mengisahkan bagaimana
Allah menyiapkan bangsa Israel untuk menerima perjanjian Allah
yang abadi dalam diri Yesus Kristus.

2.4 Kitab Taurat atau Pentateukh : Terdiri dari 5 Kitab, yaitu Kitab

Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, dan Kitab
Ulangan.

2.5 Kitab Sejarah, terdiri dari Kitab Yosua, Hakim-Hakim, Ruth, 1

Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 2 Raja-raja, 1 Tawarikh, 2
Tawarikh, Ezra, Nehemia, Tobit, Yudit, Esther, 1 Makabe, 2
Makabe

2.6 Kitab Kebijaksanaan dan Nyanyian, terdiri dari Kitab Ayub,

Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, Kebijaksanaan,
Sirakh.

2.7 Kitab Kenabian, terdiri dari Kitab Yesaya, Yeremia, Ratapan,

Barukh, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus,
Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi.

2.8 Kitab Deuterokanonik, terdiri dari Kitab Tobit. Yudit, 1 dan 2

Makabe, Kebijaksanaan, Sirakh, Barukh, (Termasuk Surat
Yeremia), Tambahan Esther, dan Tambahan Daniel

3. Kitab Suci Perjanjian Baru (KSPB)

3.1 Pewartaan tentang Yesus sebagai Mesias/Kristus yang

dijanjikan, serta pemenuhan segala nubuat dalam Perjanjian
Lama.

3.2 Kabar Gembira tentang Yesus Kristus, Anak Allah, diwartakan

dalam Perjanjian Baru ini supaya manusia percaya kepada-Nya
dan karena-Nya memperoleh kehidupan yang kekal.

3.3 Perjanjian Baru bersama dengan Perjanjian Lama, merupakan

Sabda Allah yang disampaikan untuk keselamatan Manusia.

3.4 Disebut Perjanjian Baru sejak tahun 192. Hal ini disimpulkan dari

2 Korintus 3 : 14

3.5 Perjanjian Baru, terdiri atas 27 Kitab

3.5.1 Injil (4) : Matius, Markus, Lukas, Yohanes

Inti dari Kitab Injil adalah, Kabar baik tentang Yesus
Kristus yang diwartakan oleh Yesus Kristus sendiri
yang bersifat historis.

3.5.2 Kisah Para Rasul (1)

Merupakan Historis Perkembangan Gereja mulai dari
Yerusalem ke Roma. Di tulis oleh para Rasul, maka
disebut Kisah Para Rasul.

3.5.3 Surat Paulus (13)

Surat yang ditulis otoritasnya Rasul Paulus. Terdiri
dari: Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi,
Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2
Timotius, Titus, Filemon, Ibrani

3.5.4 Surat Katolik (7)

Disebut Surat Katolik, karena Surat ini ditujukan
kepada umum (Katolikos dalam Bahasa Yunani),
umum/universal. Surat-surat ini ditulis oleh para
Rasul tersebut. Terdiri dari: Yakobus, 1 Petrus, 2
Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas.

3.5.5 Surat Ibrani (1)

Penulisanya masih dalam Penelitian Bapa Gereja,
tetapi Gereja Katolik menerima sebagai kanon
Perjanjian Baru, karena isinya amat dipengaruhi oleh
Rasul Paulus.

3.5.6 Kitab Wahyu (1)

Merupakan Kitab Wahyu kepada Yohanes. Bersifat
Doctrinal dari Allah, dan isinya mengungkapkan
sejarah dunia hingga Akhir Zaman.

Kitab Suci
bagi
Gereja

Dei Verbum 21

, “Sebab dalam kitab-kitab suci Bapa yang ada di surga
penuh cinta kasih menjumpai para putra-Nya dan
berwawancara dengan mereka. Adapun demikian
besarlah daya dan kekuatan sabda Allah, sehingga bagi
Gereja merupakan tumpuan serta kekuatan, dan bagi
putra-putri Gereja menjadi kekuatan iman, santapan
jiwa, sumber jernih dan kekal hidup rohani. Oleh karena
itu bagi Kitab Suci berlakulah secara istimewa kata-kata:
“Memang sabda Allah penuh kehidupan dan kekuatan”
(Ibr 4:12), “yang berkuasa membangun dan
mengaruniakan warisan di antara semua para kudus”
(Kis 20:32; lih. 1Tes 2:13).

Dei Verbum 25

, “Oleh sebab itu semua rohaniwan, terutama para imam Kristus
serta lain-lainnya, yang sebagai diakon atau katekis secara sah
menunaikan pelayanan sabda, perlu berpegang teguh pada
Alkitab dengan membacanya dengan asyik dan
mempelajarinya dengan saksama. Maksudnya jangan sampai
ada seorang pun di antara mereka yang menjadi “pewarta
lahiriah dan hampa sabda Allah, tetapi tidak
mendengarkannya sendiri dalam batin.”

Dei Verbum 25

Padahal ia wajib menyampaikan kepada kaum beriman
yang dipercayakan kepadanya kekayaan sabda Allah
yang melimpah, khususnya dalam Liturgi suci. Begitu
pula Bapa-bapa Konsili Suci mendesak dengan
sangat dan istimewa semua orang beriman, terutama
para religius, supaya dengan sering kali membaca
kitab-kitab ilahi memperoleh “pengertian yang mulia
akan Yesus Kristus” (Flp3:8).

Kitab Suci bagi Kita

Tujuan membaca Kitab Suci

Mengajar
Melalui Kitab Suci, Allah berbicara dan mengajar kita. Dokumen
dan Ajaran Gereja mengambil ayat-ayat Kitab Suci sebagai
sumbernya. Gereja menyadari bahwa melalui Kitab Suci, Allah
Bapa menjumpai anak-anak-Nya, untuk mengajar dan
memberikan sumber kekuatan iman.

Menyatakan Kesalahan:
Dengan membaca Kitab Suci kta dapat disadarkan dari perbuatan yang salah.
Selain itu, Kitab Suci menyatakan kesalahpahaman tentang suatu pengajaran
tertentu. Termasuk di sini, kesalahpahaman bahwa Gereja Katolik mengajarkan
sesuatu yang bertentangan dengan Kitab Suci. Sebab, jika Kitab Suci dibaca
dalam kaitannya dengan Tradisi Suci, akan diperoleh pengertian yang
menyeluruh tentang apa yang tertulis dalam Kitab Suci

Memperbaiki Perilaku/Tindakan
Kitab Suci membantu kita memperbaiki perilaku dan sifat kita
agar sesuai dengan kehendak Tuhan, yaitu meniru teladan
Tuhan Yesus. Kitab Suci pun membantu kita meninggalkan
dosa dan meningkatkan kebajikan.

Mendidik dalam kebenaran:
Di atas semua itu, Kitab Suci melatih dan mendidik kita
agar hidup kudus. Jadi kita membaca Kitab Suci bukan
terutama untuk dihafalkan saja ayat-ayatnya, tetapi
melaksanakannya agar kita dapat berumbuh dalam
kekudusan, yaitu semakin mengasihi Tuhan dan sesama

Persiapan dalam Membaca Kitab Suci

Berdoa Membaca Kitab Suci

Mohon bimbingan Dimulai dari membaca
Roh Kudus untuk Kitab Kejadian, berurutan
sampai dengan selesai di
mengerti dan
memahami apa isi Kitab Wahyu. Atau
membaca Kitab Suci sesuai
dari Kitab Suci
dengan penanggalan
Liturgi, Setiap Hari

Meng-Interpretasikan
Alkitab

Meng-Interpretasikan Alkitab

1. Tidak diperkenankan untuk “menginterpretasikan” sendiri isi dalam
Kitab Suci. Nubuatan-nubuatan Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan
menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuatan dihasilkan
oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang
berbicara atas nama Allah (2 Ptr 1 : 20-21)

2. Apabila kurang memahami dalam membaca Kitab Suci dapat
dilengkapi dengan membaca (Kompendium) Katekismus Gereja
Katolik yang isinya menjelaskan tentang yang tertulis dalam Alkitab

3. Hanya “Magisterium” yang berhak menginterpretasikan ALKITAB
4. Infabilitas Kepausan.

Infabilitas Kepausan

4.4.1 4.4.2

Dogma yang menyatakan bahwa, dengan Menurut ajaran Konsili Vatikan Pertama dan tradisi
kuasa Roh Kudus, Sri Paus dilindungi dari Katolik, syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
(bahkan) kemungkinan membuat kesalahan mengeluarkan ajaran ex cathedra adalah sebagai
berikut:
ketika ia secara resmi menyatakan atau "Uskup Roma"
mengumumkan kepada Gereja mengenai "Menyatakan ex cathedra"
"Ia menentukan"
sebuah ajaran dasar tentang iman atau "bahwa sebuah doktrin mengenai iman atau
moralitas seperti yang terkandung di dalam moralitas"
"harus dipatuhi oleh seluruh Gereja" (Pastor
wahyu Tuhan, atau setidaknya memiliki Aeternus bab 4)
hubungan yang sangat dalam dengan wahyu

Tuhan.


Click to View FlipBook Version