The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tradisi perawatan masa nifas di Desa Manunggang Jae, Sumatra Barat

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nailaisyatirr123, 2021-03-29 04:12:07

Tradisi Marapi

Tradisi perawatan masa nifas di Desa Manunggang Jae, Sumatra Barat

Keywords: Nifas

TRADISI Tradisi Masa Nifas
MARAPI

DI DESA MANUNGGANG
JAE, SUMATRA BARAT

APA ITU TRADISI ? 01

TRADISI MASA NIFAS Tradisi adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh
manusia secara turun
temurun dari setiap aspek kehidupannya yang
merupakan upaya untuk
meringankan hidup manusia. Tradisi diikuti karena
dianggap akan memberikan semacam
pedoman hidup bagi mereka, tradisi itu dinilai sangat
baik oleh mereka yang memilikinya, bahkan dianggap
tidak dapat diubah atau ditinggalkan oleh mereka

BAGAIMANA LAHIRNYA Tradisi lahir disaat ketika orang
TRADISI DALAM menetapkan fragmen tertentu dari
MASYARAKAT ? warisan masa lalu sebagai tradisi.
Tradisi berubah ketika orang
02 memberikan perhatian khusus pada
fragmen tradisi tertentu dan
mengabaikan fragmen yang lain.
Tradisi bertahan dalam jangka
waktu tertentu dan mungkin lenyap
bila benda material dibuang dan
gagasan ditolak atau dilupakan.
Tradisi mungkin pula hidup dan
muncul kembali setelah lama
terpendam.

THE POSTPARTUM PHASE TRADISI MASA
NIFAS

Masyarakat memiliki bermacam-
macam tradisi yang sudah ada sejak
dahulu dan masih dijalankan sampai

sekarang, salah satunya adalah
tradisi yang dilakukan pada masa
nifas yang disebut dengan tradisi

marapi.

03

APA ITU TRADISI 04
MARAPI ?

adalah tradisi mengasapkan
atau memanaskan ibu yang
baru melahirkan bersama
bayinya selama 40 hari. Marapi
dilakukan dengan meletakkan
perapian di bawah tempat tidur
ibu.

Marapi ditujukan untuk 05
kesehatan ibu yang baru melahirkan
TRADISI agar kesehatannya cepat pulih dan
MARAPI ibu cepat kuat

Diharapkan ibu tidak sering merasa
kedinginan, membantu proses
pembersihan darah kotor agar dapat
mempercepat
penyembuhan luka. Juga dimaksudkan
agar menghangatkan ibu dan bayi
agar tidak sakit karena kedinginan.

TRADISI MARAPI 06

Tradisi masih masih
dilakukan karena alat-alat
yang dibutuhkan untuk
melakukan tradisi ini masih
tersedia dan masih mudah
didapatkan, seperti arang,
kayu bakar dan beberapa
jenis daun-daunan tertentu.

07 BAGAIMANA
PRAKTIK
ibu dan bayi harus tidur di atas tempat TRADISI
tidur yang dibawahnya sudah MARAPI ?
diletakkan perapian. Ibu dan bayi
harus tidur DI DESA MANUNGGANG JAE,
di atas tempat tidur yang dialasi SUMATRA BARAT
dengan tikar yang tipis, ini
dimaksudkan
panas dari api bisa dirasakan oleh ibu
dan bayi, agar menghangatkan ibu
dan bayi agar tidak sakit karena
kedinginan.

Adanya resiko kemungkinan
terjadinya luka bakar karna
tidak ada ketetapan pasti
tentang ukuran panas yang
dihasilkan oleh arang yang
dibakar dan berapa lama
ibu harus berbaring di atas
perapian

08 Apa Bahaya dari Tradisi Marapi ?

Asap dari pembakaran kayu, arang dan bahan organik lain
mengandung berbagai zat kimia, yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan pada
manusia seperti gangguan pernapasan, penyakit asma dan
bronchitis, luka mata,
mata terasa pedih dan berair, pusing kepala, kelelahan,
batuk-batuk serta dapat
menimbulkan gangguan pada sistem syaraf

09 Apa Bahaya dari Tradisi Marapi ?

BAGAIMANA SOLUSI Perawatan masa nifas untuk ibu dan
DARI TRADISI MARAPI bayi diharapkan
UNTUK IBU NIFAS ? dapat dilakukan dengan cara yang
lebih sehat. Misalnya untuk
10 menghangatkan ibu
dan bayi bisa menggunakan selimut
atau dengan alat maupun benda
yang tidak menimbulkan asap.
Dengan cara demikian ibu dan bayi
dapat terhindar dari asap saat
melakukan tradisi marapi.


Click to View FlipBook Version