The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Menurut Oxford Dictionaries E-book merupakan buku cetak yang dikonversi ke dalam bentuk elektronik. Dimana ebook tersebut dapat dibaca menggunakan perangkat genggam dan komputer. yang dimana memudahkan setiap pembaca dalam mengakses materi dimanapun pembaca berada.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by wirdanurhdyt, 2021-11-20 12:07:11

E-Book Komunikasi dan Keperawatan

Menurut Oxford Dictionaries E-book merupakan buku cetak yang dikonversi ke dalam bentuk elektronik. Dimana ebook tersebut dapat dibaca menggunakan perangkat genggam dan komputer. yang dimana memudahkan setiap pembaca dalam mengakses materi dimanapun pembaca berada.

Keywords: E-book,Komunikasi Terapeutik,Komunikasi dan Keperawatan,Keperawatan,Komunikasi,Komter

masyarakat, yang terdiri dari pemimpin keluarga dan beberapa anggota
yang hidup bersama dalam satu atap dalam situasi ketergantungan.

3. Ciri-ciri Komunikasi Keluarga
a. Keterbukaan (openness)
Sejauh mana orang ingin terlibat dengan orang lain secara terbuka
disebut sebagai keterbukaan.
b. Empati (Empathy)
Empati adalah sensasi individu yang mirip dengan apa yang orang
lain rasakan tanpa benar-benar terlibat dalam perasaan atau
perilaku mereka..
c. Dukungan
Adanya dukungan dapat mendorong seseorang untuk lebih
bersemangat dalam menyelesaikan tugas dan mencapai
tujuannya..
d. Perasaan Positif (Positiveness)
Ketika seorang individu mendapat sentimen yang menyenangkan
tentang apa yang orang lain bicarakan tentang dia, ini disebut
sebagai perasaan..
e. Kesamaan (Equality)
Ketika berbicara dan mendengarkan, orang memiliki banyak
kesamaan.

4. Aplikasi Komunikasi Terapeutik Pada Kelompok/Tenaga Kesehatan
1. Komunikasi antara Perawat dengan Dokter
Dalam hal memberikan dukungan kepada pasien, kemitraan perawat-
dokter telah ada sejak lama. Perawat berkolaborasi dengan dokter
dalam berbagai cara. Perawat dapat bekerja dalam pengaturan di mana
sebagian besar asuhan keperawatan didasarkan pada perintah medis. Di
unit perawatan kritis, perawat dapat mengikuti protokol standar yang
ditetapkan yang memungkinkan mereka untuk beroperasi lebih bebas.
Perawat dan dokter dapat berkolaborasi dalam penanganan pasien.

46

Perawat dan dokter dapat berkomunikasi secara efektif jika
mereka dapat berinteraksi satu sama lain daripada melakukan pekerjaan
mereka sendiri. Perawat dan dokter merupakan satu kesatuan tenaga
medis yang tidak dapat dipisahkan. Dokter membutuhkan bantuan
perawat dalam memberikan data asuhan keperawatan, sedangkan
perawat membutuhkan bantuan dokter dalam menegakkan diagnosis
penyakit pasien dan memberikan pengobatan lebih lanjut. Semua ini
dapat dicapai dengan komunikasi yang memadai antara perawat dan
dokter.
2. Komunikasi antara Perawat dengan Perawat
Komunikasi antar petugas kesehatan khususnya sesama perawat sangat
penting dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pelanggan.
Jika hubungan atau komunikasi antar perawat baik, kesinambungan
informasi tentang klien dan rencana tindakan yang telah, sedang, dan
akan dilakukan oleh perawat dapat dialihkan. Koneksi profesional,
hubungan struktural, dan ikatan intrapersonal adalah tiga jenis
hubungan yang ada antara perawat dan perawat yang memberikan
pelayanan keperawatan.
3. Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Terapi Respiratorik
Terapis pernapasan ditugaskan untuk memberikan obat untuk
membantu klien meningkatkan ventilasi atau oksigenasinya. Dalam
upaya bersama, perawat dan terapis pernapasan bekerja sama. Seorang
terapis (fisioterapis) memulai pengobatan, yang kemudian diikuti
dengan evaluasi oleh perawat. Perawat dan fisioterapis berkolaborasi
untuk menilai kemajuan klien dan untuk mengembangkan tujuan dan
rencana pemulangan yang mencakup klien dan keluarganya. Perawat
juga mengirim klien ke fisioterapis untuk terapi tambahan.
4. Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Farmasi
Seorang ahli farmasi atau apoteker adalah praktisi bersertifikat yang
dapat mengembangkan dan mengeluarkan obat-obatan. Apoteker dapat
bekerja terutama di apotek mungkin terlibat dalam konferensi
perawatan klien atau pengembangan sistem pemberian obat.

47

Perawat dapat membantu klien meningkatkan dan menjaga
kesehatannya dengan mendorong mereka untuk mencari perawatan
lebih awal jika mereka membutuhkannya. Perawat harus selalu
menyadari pekerjaan, efek yang diinginkan, dosis yang tepat, dan efek
samping dari semua obat yang diberikan. Jika perawat tidak dapat
menemukan informasi dalam bahan referensi konvensional seperti
buku teks atau formula rumah sakit, dia harus menemui apoteker.
Ketika komunikasi terjadi, apoteker memberi tahu pasien tentang obat
mana yang tepat dan dapat dicampur atau diberikan pada saat yang
bersamaan. Jika perawat dan apoteker mengetahui dosis yang
diberikan, kesalahan pemberian dosis obat dapat dihindari. Jika perawat
memiliki keraguan tentang ketepatan dosis obat, ia dapat berkonsultasi
kembali dengan tim medis. Selanjutnya, apoteker dapat mendidik
perawat tentang obat bebas yang berpotensi berinteraksi negatif dengan
resep resep, sehingga informasi ini dapat dimasukkan dalam rencana
pemulangan.
5. Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Gizi
Kesehatan dan gizi sangat penting karena berdampak langsung pada
kualitas sumber daya manusia (SDM). Pelayanan gizi rumah sakit
merupakan hak yang dimiliki setiap orang dan memerlukan kriteria
agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu. Perawat harus
menghubungi ahli gizi tentang obat yang digunakan pasien agar
kepuasan nutrisi pasien sesuai dengan yang diinginkan; jika perawat
tidak mengomunikasikannya, ahli gizi dapat memilih makanan yang
membatasi penyerapan obat.

Istilah "komunikasi terapeutik" mengacu pada komunikasi yang
digunakan atau dimaksudkan untuk digunakan untuk alasan terapeutik.
Empati, kepercayaan, kejujuran, validasi, kepedulian, dan mendengarkan
secara aktif adalah bagian atau elemen dari komunikasi terapeutik. Teknik –
teknik dalam komunikasi terapeutik menurut Stuart dan Sundeen, 1987,
hal.124, yakni: mendengarkan, pertanyaan terbuka, pengulangan, klarifikasi,
refleks, konsentrasi, berbagi kesan, mengenali "tema", ketenangan, informasi,

48

dan rekomendasi adalah semua teknik yang mungkin digunakan. Melalui
hubungan perawat-pasien, komunikasi terapeutik mendorong dan
mengajarkan kolaborasi antara perawat dan pasien. Tujuan komunikasi
terapeutik adalah membantu klien dalam mengatasi masalah, mengurangi
beban perasaan dan pikiran, membantu klien/pasien dalam mengambil
tindakan yang tepat, meningkatkan pengalaman emosional klien, dan
mencapai tingkat pemulihan yang diantisipasi. Menurut Stuart, G.W, fase
pra-interaksi, fase pengenalan atau orientasi, masa kerja, dan fase terminasi
adalah empat fase komunikasi terapeutik. Ada tugas atau kegiatan yang harus
diselesaikan perawat dalam setiap langkah.

49

DAFTAR PUSTAKA
Anjaswarni, T. (2016). Komunikasi dalam Keperawatan. Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia.
Gumilang, G. S. (2019). Identification of Self Position and Basic Attitude of

Counselors By Semar Text. Journal of Guidance and Counseli, 50-57.
Muhith, A. &. (2018). Aplikasi komunikasi terapeutik nursing & health. Penerbit

Andi.
Sela Setianing, S. K. (2019). Perubahan Kecemasan Pasien Pra Operasi Sectio

Caesarea Dengan Pemberian Komunikasi Terapeutik Metode Helping
Relationship di Rumah Sakit Bina Sehat Tahun 2018. Jurnal Pendidikan
Kesehatan, 50-57.

50


Click to View FlipBook Version