Kelas
Guru Pengampu:
JOHANNES PARDOSI, S.Pd
SMK NEGERI 1
TRIMURJO
TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF
MODUL 1 SISTEM PENERANGAN
RANGKAIAN DASAR SISTEM PENERANGAN KENDARAAN
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL (Model Project Based Learning)
1. BAGI GURU
Guru mengarahkan dan memfasilitasi peserta didik dalam mempelajari materi pada
modul ini sebagai panduan bagi siswa untuk mengerjakan LKPD 1 SISTEM KELISTRIKAN
LAMPU KEPALA, LAMPU KOTA, LAMPU REM DAN LAMPU MUNDUR dan mengerjakan proyek
secara mandiri.
2. BAGI PESERTA DIDIK
a. Baca dan pahami setiap tujuan pembelajaran pada modul ini dengan seksama !
b. Pahami setiap konsep materi dengan membaca dan memperhatikan materi yang
disajikan dengan baik !
c. Pergunakan modul ini sebagai sumber belajar dalam mengerjakan LKPD 2 SISTEM
KELISTRIKAN LAMPU KEPALA, LAMPU KOTA, LAMPU REM DAN LAMPU MUNDUR!
d. Modul ini bukanlah satu-satunya sumber belajar dalam mengerjakan LKPD 2,
silahkan manfaatkan sumber lain yang memuat materi serupa !
e. Catat dan tanyakan kepada guru setiap kesulitan yang kalian alami selama
mempelajari modul ini dan mengerjakan proyek !
2
MODUL 1 SISTEM PENERANGAN
RANGKAIAN DASAR SISTEM PENERANGAN KENDARAAN
KOMPETENSI DASAR :
3.1. Menerapkan cara perawatan sistem penerangan dan panel instrument
4.1. Merawat secara berkala sistem sistem penerangan
A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengerjakan proyek, berdiskusi dan menggali informasi, siswa diharapkan
1) Mampu menyimpulkan rangkaian lampu kepala pada kendaraan dengan benar
2) Mampu merangkai rangkaian lampu kepala pada trainer kelistrikan dengan benar
3) Mampu menyimpulkan rangkaian lampu kota pada kendaraan dengan benar
4)Mampu merangkai rangkaian lampu kota pada trrainer kelistrikan dengan benar
5) Mampu menyimpulkan rangkaian lampu rem dan lampu mundur pada kendaraan
dengan benar
6) Mampu merangkai rangkaian lampu lampu rem dan lampu mundur trainer kelistrikan
dengan benar
B. ISI MODUL
1. SISTEM KELISTRIKAN
LAMPU KEPALA
2. SISTEM KELISTRIKAN
LAMPU KOTA
3. SISTEM KELISTRIKAN LAMPU
REM dan LAMPU MUNDUR
3
MODUL 1 SISTEM PENERANGAN
RANGKAIAN DASAR SISTEM PENERANGAN KENDARAAN
1. SISTEM KELISTRIKAN LAMPU KEPALA
Sistem lampu kepala merupakan lampu penerangan untuk menerangi jalan
dibagian depan kendaraan. Pada umumnya lampu besar ini dilengkapi dengan
lampu jauh dan lampu dekat (high beam dan low beam) dan dapat dihidupkan dari
salah satu switch oleh dimmer switch. Ada 3 (tiga) tipe lampu besar yang
digunakan pada kendaraan, yaitu :
a. Lampu besar tipe sealed beam.
Di dalam lampu besar tipe sealed beam,
penggunaan bola lampunya tidak terpisah,
keseluruhan terpasang menjadi satu
seperti bola lampu dan filament terpasang
di depan kaca pemantul untuk menerangi
kaca lensa. Gambar 1. Lampu sealed beam
b. Lampu besar tipe semisealed beam (Pijar).
Keterangan:
1. Lampu
2. Reflektor: merupakan cermin cekung berbentuk
parabola untuk memantulkan sinar lampu.
Dilapisi aluminium supaya sifat refleksi baik dan
menguapkan pada bidang parabola.
3. Kaca bias: untuk membagi cahaya yang datang
menjadi fokus baru supaya di jalan lebih
sempurna, selain itu untuk membantu
pengaturan lampu jarak dekat dan jauh.
Gambar 1.3 4. Pemegang
5. Tutup lampu
Gambar 2. Konstruksi lampu kepala pijar
Perbedaan antara semisealed beam dan sealed beam ialah pada konstruksinya,
dimana pada semisealed beam bola lampunya dapat diganti dengan mudah sehingga
tidak di perlukan penggantian secara keseluruhan bila bola lampunya putus atau
terbakar. Lagi pula bila menggantinya dapat langsung diganti dengan cepat. Bola
lampu besar semi sealed beam tersedia dalam tipe lampu biasa dan halogen.
c. Tipe konvensional yaitu lampu yang terdiri dari tiga bagian yaitu kaca penutup,
reflektor dan bohlam. Bila terjadi kerusakan komponen maka penggantiannya cukup
komponen yang rusak saja.
4
MODUL 1 SISTEM PENERANGAN
RANGKAIAN DASAR SISTEM PENERANGAN KENDARAAN
Sistem lampu kepala terdiri dari lampu jauh dan lampu dekat, dimana lampu dekat digunakan
sebagai penerangan jalan terutama pada malam hari sedangkan lampu jauh sering digunakan
sebagai tanda pengganti klakson, antara lain ketika akan mendahului kendaraan lain
Keterangan : Gambar 3. Lampu 2 filamen a. Lampu dekat b.
a. Pada nyala lampu dekalatmfilpaumjeanuthterletak lebih ujung dari titik api dan pada bagian bawah filament
diberi penutup yang bertujuan agar sinar filament hanya memantul ke atas menuju lengkungan
reflector bagian atas sehingga arah pantulan cenderung kea rah bawah.
b. Pada nyala lampu jauh nyala filament terletak tepat pada titik api reflector sehingga sinar
dipantulkan lurus dengan sumbu reflector.
2. RANGKAIAN LAMPU KEPALA
Komponen-komponen rangkaian kepala:
a. Baterai, sebagai sumber arus untuk menghidupkan lampu.
b. Fuse, sebagai pengaman rangkaian jika terjadi konsleting.
c. Saklar kombinasi, sebagai penghubung dan pemutus arus dari baterai ke lampu.
d. Relay, sebagai saklar elektrik agar arus dari baterai dapat mengalir ke lampu.
e. Lampu, sebagai pemijar yang mengeluarkan cahaya.
f. Kabel, sebagai penghubung antar komponen.
g. Massa, sebagai ground agar terjadi rangkaian tertutup.
CARA KERJA : Pada rangkaian lampu kepala pengendali (+):
a. Jarak dekat
Pada saat saklar utama posisi H dan saklar dimmer posisi HL maka arus mengalir melalui:
- Baterai → fuse → saklar utama (56) → H saklar utama → ED saklar dimmer → HL saklar
dimmer → 86 Relay HL → 85 Relay HL → massa, sehingga relay HL akan aktif.
- Baterai → fuse → 30 Relay HL → 87 Relay HL → lampu kepala HL → massa, sehingga lampu
kepala jarak dekat menyala.
b. Jarak jauh
Pada saat saklar utama posisi H dan saklar dimmer posisi HU maka arus mengalir melalui:
- Baterai → fuse → B saklar utama → H saklar utama → ED saklar dimmer → HU saklar
dimmer → 86 Relay HU → 85 Relay HU → massa, sehingga relay HU akan aktif.
- Baterai → fuse → 30 Relay HU → 87 Relay HU → lampu kepala HU → massa, sehingga
lampu kepala jarak jauh menyala.
- Baterai → fuse → 30 Relay HU → 87 Relay HU → lampu indikator HU → massa, sehingga
lampu indikator HU menyala.
5
MODUL 1 SISTEM PENERANGAN
RANGKAIAN DASAR SISTEM PENERANGAN KENDARAAN
c. Dimmer atau flash
Pada saat saklar utama posisi OFF dan saklar dimmer posisi HF maka arus mengalir melalui:
- Baterai → fuse → HF saklar dimmer → HU saklar dimmer → 86 Relay HU → 85 Relay HU →
massa, sehingga relay HU akan aktif.
- Baterai → fuse → 30 Relay HU → 87 Relay HU → lampu kepala HU → massa, sehingga lampu
kepala jarak jauh menyala.
- Baterai → fuse → 30 Relay HU → 87 Relay HU → lampu indikator HU → massa, sehingga lampu
indikator HU menyala.
RANGKAIAN LAMPU KEPALA PENGENDALI POSITIF (+)
Lampu kepala
Lampu kepala
Indikator HU Relay HU Relay HL
Saklar utama Saklar dimmer
Fuse
Batt
Gambar 4 . Rangkaian lampu pengendali (+)
6
MODUL 1 SISTEM PENERANGAN
RANGKAIAN DASAR SISTEM PENERANGAN KENDARAAN
RANGKAIAN LAMPU KEPALA PENGENDALI NEGATIF (-)
Lampu kepala
Lampu kepala
Indikator HU
Relay
Saklar utama Saklar dimmer
Fuse
Batt
Gambar 5. Rangkaian lampu kepala pengendali (-)
Cara kerja:
a. Jarak dekat
Pada saat saklar utama posisi H dan saklar dimmer posisi HL maka arus mengalir melalui:
- Baterai → fuse → 85 Relay → 86 Relay → H saklar utama → massa, sehingga relay akan aktif.
- Baterai → fuse → 30 Relay → 87 Relay → sumber arus lampu kepala → lampu kepala HL → HL
saklar dimmer → massa, sehingga lampu HL menyala.
7
MODUL 1 SISTEM PENERANGAN
RANGKAIAN DASAR SISTEM PENERANGAN KENDARAAN
b. Jarak jauh
Pada saat saklar utama posisi H dan saklar dimmer posisi HU maka arus mengalir melalui:
- Baterai → fuse → 85 Relay → 86 Relay → H saklar utama → massa, sehingga relay akan aktif.
- Baterai → fuse → 30 Relay → 87 Relay → sumber arus lampu kepala → indikator lampu kepala
HU → lampu kepala HU → HU saklar dimmer, sehingga lampu indikator HU menyala.
- Baterai → fuse → 30 Relay → 87 Relay → sumber arus lampu kepala → lampu kepala HU → HU
saklar dimmer → massa, sehingga lampu HU menyala.
c. Dimmer atau flash
Pada saat saklar utama posisi OFF dan saklar dimmer posisi HF maka arus mengalir melalui:
- Baterai → fuse → 85 Relay → 86 Relay → H saklar utama → massa, sehingga relay akan aktif.
- Baterai → fuse → 30 Relay → 87 Relay → sumber arus lampu kepala → indikator lampu kepala
HU → lampu kepala HU → HF saklar dimmer, sehingga lampu indikator HU menyala.
- Baterai → fuse → 30 Relay → 87 Relay → sumber arus lampu kepala → lampu kepala HU → HF
saklar dimmer → massa, sehingga lampu HU menyala.
PEMERIKSAAN
Komponen-komponen yang perlu kita periksa pada sistem penerangan dan wiring adalah : baterai,
saklar utama, sekering, lampu-lampu, relay, wiring atau pengkabelan.
1) Baterai
Baterai dapat kita periksa dengan baterai checker, sehingga kita dapat mengetahui kondisi. Jika
hasilnya masih baik berarti masih dapat kita gunakan sedangkan apabila kondisinya kurang baik maka
perlu ditambah air accu atau perlu dicharger.
2) Saklar utama
Dengan menggunakan avometer kita dapat mengidentifikasi dan sekaligus memeriksa kondisi saklar
utama. Apabila kerja dari saklar utama sudah benar maka tugas selanjutnya tinggal menyambungkan
dengan komponen-komponen sistem penerangan yang lain. Apabila hubungan-hubungannya tidak
baik maka perlu adanya perbaikan.
3) Fuse/SEKRING
Fuse berfungsi untuk menyalurkan dan membatasi arus listrik yang mengalir pada sirkuit rangkaian
dalam suatu sistem. Untuk itu fuse perlu diuji kondisinya apakah masih dapat digunakan ataukah
harus diganti. Kita dapat menguji kodisi fuse secara visual atau menggunakan alat yaitu avometer.
Apabila kita hubungkan kedua ujung fuse dengan Ohmmeter jarum menunjuk berarti kondisi fuse
masih baik dan apabila jarum tidak menunjuk (pada posisi hambatan terbesar) berarti kondisi fuse
jelek, maka perlu diadakan penggantian.
4) Lampu
Lepas pegas yang menahan bohlam dan lepas bohlam. Hindarkan tangan agar tidak menyentuh
bohlam karena akan memperpendek umur bohlam. Soket dudukan bohlam agar ditutup sehingga
tidak memungkinkan benda-benda asing masuk ke bagian dalam dan merusak lensa.
8
MODUL 1 SISTEM PENERANGAN
RANGKAIAN DASAR SISTEM PENERANGAN KENDARAAN
a. Set tester kelistrikan pada rentang pengukuran
tahanan.
b. Hubungkan kawat timah tester kelistrikan pada
bohlam dan periksa kontinuitas Sisi lampu dekat:
Hubungkan tester antara terminal 1 dan terminal
c. Jika tidak ada kontinuitas berarti lampu putus. Gambar 3. Mengukur kontinuitas pada
d. Sisi lampu jauh: Hubungkan tester antara terminal bohlam
terminal 2 dan terminal 3. Jika tidak ada
kontinuitas berarti lampu putus.
5) Relay
Sistem penerangan tidak bekerja sakah satu penyebab diantaranya adalah relay rusak. Kerusakan
relay ini biasa disebabkan oleh lamanya pemakaian. Untuk selang yang menggunakan 4 kaki,
terminal-terminal yang ada yaitu terminal 30,85,86,87. Cara pengujian relay kita dapat menggunakan
ohmmeter dan baterai. Pertama kita hubungkan kedua colok ohmmeter dengan terminal 85 dan 86.
Apabila jarum menunjuk berarti kumparan penghasil medan magnet tidak putus. Untuk memastikan
kerja dari relay kita bisa menggunakan baterai. Terminal 30 dan 86 kita hubungkan dengan terminal
(+) baterai dan terminal 85 kita hubungkan dengan (-) baterai sementara tes lamp kita hubungkan
antara (-) baterai dengan terminal 87 relay, bila tes lamp menyala berarti relay dalam keadaan baik,
Bila tidak menyala berarti relay harus diganti.
6) Wiring ( Pengkabelan )
Pemasangan pengkabelan yang tidak rapi setelah proses perbaikan mesin ataupun body sering
menjadi penyebab kesalahan ataupun kerusakan wiring. Untuk itu perlu diadakan pengecekan dan
pengujian pada wiring jika terjadi sistem penerangan tidak bekerja dengan baik. Untuk melakukan
pengujian wiring maka kita memerlukan alat bantu Avometer. Cara memeriksa / menguji suatu kabel
yaitu dengan jalan menghubungkan kedua colok ohmmeter dengan kedua ujung kabel. Bila ada
hubungan (jarum bergerak) berarti kabel putus, maka perlu kita perbaiki.
9
MODUL 1 SISTEM PENERANGAN
RANGKAIAN DASAR SISTEM PENERANGAN KENDARAAN
Pustaka
Bahan Ajar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2005. Sistem Kelistrikan dan
Elektronika pada Kendaraan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. (Bab
10: Sistem Penerangan, Halaman 377-398)
Irnawati, Noviana. 2018. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan. Surakarta: Mediatama.
(Halaman 171-175)
Rahmad, Basuki. 2005. Memasang, Menguji, dan Memperbaiki Sistem Penerangan dan Wiring.
Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. (Halaman 10-24)
Sitanggang, Rinson. 2013. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan. Jakarta: Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan. Edisi Pertama. (Halaman 4-
9)
http://statik.tempo.co/data/2022/01/01/id 1077757 720.jpg. diakses pada tanggal 06 Juli2022
pukul 18.30
https://imgx.gridoto.com/crop/45x1:621x372/360x240/photo/2019/09/08/865865656.jpg
diakses pada tanggal 06 Juli2022 pukul 18.30
https://www.suzuki.co.id/uploads/image/2._SCroos__1_(1).jpg. diakses pada tanggal 06 Juli2022
pukul 18.30
https://www.rumahmodifikasi.com/apps/public/uploads/products/photos/SyutXnmNV1.
diakses pada tanggal 07 Juli2022 pukul 11.15
10