The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by afifhisyam419, 2022-12-20 07:56:58

1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4

1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4

MODUL 1.4.a.9.1 TINDAKAN

AKSI NYATA

BANGUN BUDAYA POSITIF
DENGAN MELALUI
PEMBUATAN

KEYAKINAN/KESEPAKATAN
KELAS

By MUHAMMAD YUSUF
CGP ANG.7 KOTA MAKASSAR

Latar Belakang

Sesuai dengan filosofi KHD, bahwa sekolah ibarat tanah tempat bertumbuhnya murid
dalam mewujudkan karakter profil pelajar pancasila dengan tetap memperhatikan kodrat
alam dan kodrat zaman murid. Guru sebagai petani menjaga, merawat, menyiangi,
memupuk, dan memastikan tanamannya sesuai kodratnya. Budaya sekolah adalah
sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan, keseharian dan simbol-
simbol yang dipraktikkan oleh seluruh stakeholder sekolah. dengan mengutamakan
pembelajaran yang bepihak kepada murid, merdeka belajar diharapkan menjadi langkah
awal dalam pembentukan karakter sebagai bagian dari mengawal generasi bangsa
Indonesia selanjutnya.

TePoerinMghoatirvgaasain, H, Rueksutmitaunsdi an



kabtahapniSendrueareagaklmklakklauaktabmmheuhseraealsaldmrnaejtaakibaunmnruuriaeiaandskmhhga.uunaprkcrgaudauansnirmstegyaisapabuilunebiaannrairptditdukeiiekanybnngaadgmgangaagrgeilnuaanbhmptgeimnarpsgrbaupaekedrhbeadiadmakha,ga.pblnaaHseikiunkpsuktboaeuuyeldbokmanauganthaainusgahnkl

DISIPLIN POSITIF

Disiplin positif adalah sebuah pendekatan yang dirancang untuk
mengembangkan karakter murid agar menjadi pribadi dan anggota
dari komunitas yang bertanggung jawab, penuh hormat dan kritis.
Disiplin positif mengajarkan keterampilan sosial dan kehidupan yang
penting dengan cara sangat menghormati dan membesarkan hati, tidak
hanya bagi murid tetapi juga bagi orang dewasa. Oleh karena itu
perubahan “Peraturan yang beralih kepada keyakinan” dilakukan di
lingkup yang lebih kecil terlebih dahulu yakni di kelas dengan
mewujudlkan murid yang selamat dan bahagia.

Tujuan

Dengan memiliki keyakinan kelas di masing-masing kelas,
diharapkan hal tersebut dapat memberikan kesadaran
kepada murid terutama motivasi internal mereka. Karena
dengan keyakinan kelas yang sudah disepakati bersama,
bukan lagi hukuman namun akan memunculkan
konsekuensi yang harus mereka lakukan jika melakukan
pelanggaran

Tolak Ukur

Murid menjadi lebih tertib, bukan takutdihukum namun sadar akan
konsekuensinya jika melanggar.Konsekuensi diharapkan mempunyai
efekbaik jangka panjang dibandingkan dengan hukuman yang sifatnya
dapat menyebabkan traumatis

Lini Masa Tindakan yang Dilakukan

Menghadap kepada kepalasekolah dan menjelaskan pentingnya penanaman budaya positif disekolah serta memohon
izin untuk menyampaikan rancangan tindakan aksi nyata yang akan saya lakukan. Menemui dan berkoordinasi
denganguru BK tentang pentingnya penanaman budaya positif di sekolah serta menyampaikan rancangan tindakan
aksi nyata yang akan saya lakukan. Berkoordinasi dan berkolaborasi denganrekansejawat di jenjang kelas 4 dan
memberikanpenjelasantentang penanaman budaya positif di sekolah serta menyampaikanrancangan tindakan
aksinyata yang akan saya lakukan. Melaporkan kepada Kepala Sekolah tentanghasil yangtelah didapatkan dan
berharap bisamelaksanakan budaya positif yanglainnya di sekolah.

Dukungan yang Dibutuhkan Dukungan yang paling utama adalah dukungan dari Kepala Sekolah, guru BK dan rekan
sejawat yaitu wali kelas, pendamping serta guru Mapel di Jenjang kelas 4 agar tindakan tersebut dapat dilakukan
secara menyeluruh. Dengan dukungan seluruh stakeholder yang ada di sekolah, dampak yang diinginkan terkait
dengan perubahan dari peraturan beralihmenjadi keyakinan kelas diharapkan dapat segeraterwujud.

Thank you!


Click to View FlipBook Version