GIZI
IBU MENYUSUI
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segala limpahan
Rahmat,Taufik dan Hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan
E-Book Gizi Ibu Menyusui ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga E-Book ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.
Harapan penulis semoga buku ini
membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga
penulis dapat memperbaiki bentuk maupun
isi buku ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Terima kasih penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuannya sehingga E-Book
ini dapat disajikan. Kritik dan saran
sangat penulis hargai untuk
penyempurnaan E-Book ini.
2
DAFTAR
ISI
01 SAMPUL
Judul dan Nama penyusun
02 KATA PENGANTAR
Harapan dan kalimat terima kasih
03 DAFTAR ISI
Urutan halaman isi
04 GIZI SEIMBANG
Definisi gizi seimbang
05 KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG PADA IBU
MENYUSUI
Definisi dan kebutuhan pada ibu menyusui
07 MAKANAN DAN NUTRISI YANG DAPAT
MENINGKATKAN PRODUKSI ASI
12 makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI
11 BAHAN MAKANAN KHUSUS YANG DAPAT
MENINGKATKAN PRODUKSI ASI
8 makanan khusus yang bernutrisi
15 MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI
SELAMA MENYUSUI
10 makanan yang perlu dihindari saat menyusui
19 PENGATURAN POLA MAKAN SEHARI UNTUK
IBU MENYUSUI
Tabel kebutuhan porsi selama menyusui
20 CONTOH MENU MAKANAN UTAMA
Contoh menu makanan beserta kalorinya
21 REFERENSI
3
Gizi Seimbang
Apa itu Gizi
Seimbang?
Gizi seimbang adalah
susunan pangan sehari-
hari yang mengandung
zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman
atau variasi makanan,
aktivitas fisik, kebersihan
dan berat badan ideal.
Gizi yang dibutuhkan
seseorang terdiri dari zat
gizi makro dan zat gizi
mikro. Yang termasuk
kelompok zat gizi makro
yaitu karbohidrat, lemak,
protein, dan air/cairan,
sedangkan zat gizi mikro
yaitu vitamin dan mineral.
4
KEBUTUHAN GIZI
SEIMBANG PADA
IBU MENYUSUI
Gizi seimbang pada ibu menyusui dapat
diartikan bahwa konsumsi makanan ibu
menyusui harus memenuhi kebutuhan
untuk dirinya sendiri dan untuk
pertumbuhan serta pekembangan
bayinya.
Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui
membutuhkan tambahan energi sebesar
400-500 kalori/hari untuk menghasilkan
jumlah ASI normal.
Total kebutuhan energi selama menyusui
akan meningkat menjadi 2400 kkal per
hari yang akan digunakan untuk
memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu
itu sendiri yang dalam pelaksanaannya
dapat dibagi menjadi 6 kali makan (3x
makan utama dan 3x makan selingan)
sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang
yang dianjukan.
5
KEBUTUHAN GIZI
SEIMBANG PADA
IBU MENYUSUI
Pada ibu menyusui kebutuhan gizi
meningkat dibandingkan dengan tidak
menyusui dan masa kehamilan. Gizi
pada ibu menyusui sangat erat
kaitannya dengan tumbuh kembang
bayi. Apabila pemberian ASI berhasil
baik, maka berat badan bayi akan
meningkat.
Kebutuhan nutrisi selama menyusui
didasarkan pada kandungan nutrisi air susu
dan jumlah nutrisi penghasil susu. Apabila
asupan gizi ibu kurang maka kebutuhan gizi
yang diperlukan untuk memproduksi ASI akan
diambil dari tubuh ibu. Kurangnya asupan
nutrisi pada ibu menyusui dapat
mempengaruhi kesehatan ibu dan anak serta
produksi air susu ibu.
6
Makanan dan Nutrisi yang Dapat
Meningkatkan Produksi ASI
Cairan diperlukan dalam proses metabolisme tubuh Cairan
dan menambah pasokan ASI. Cairan diperoleh
dengan minum air putih sedikitnya 3 liter setiap hari
atau delapan gelas per hari serta bisa diperoleh dari
sari buah (jus buah), sup, atau susu rendah lemak.
Makanan yang diperlukan ibu menyusui harus mengandung gizi
seimbang yaitu sebagai berikut :
1. Kalori
bpawKeekmatrraeuntebhnbaintauummagtrhuiubde.hdraneIaabahgwnnungasgkammesiaaknkeeilgetonmnabgryyireuuuepm4tsbpuau0aerhdio0rbaslas-ukenea5kmbskan0aaamn0iAlskoe1aSnk.rt8Iayiamrak0lbuoae0ojsrnariale.kiynsknPaugm.aalsaouednriai
2. Kalsium dan Vitamin D
gvsprpiaataoaalmmrtpdmsaeioakuimpnneKmbe,jabDuer1ale,2rshdsnjsi0eaauaatmurmpgtmiku.uaraadeSrctnanmaaddytnntiiuuupigkpkvslpeakaaaiutroilnngaiorsrgmiilmsssuehuiadmheiassnraneuddr.inDitnea.kanggrKrbrii,aikomegsaanrudi,gtt.ssae1uuKmu6numna0gera2lesnasg8niiujnuarkd0nama5datmguli0hsdrkl-iaiikuamk6mamna0alnori
3. Magnesiu
m
7
(BmakmMadedebeidaamomyelglapalCbnaheheeairngsmjknuitautugeeuanmrnat,dgj2aymtudeuad0mrielbanai1nuk2gtdngat)oagutah.itn.hnnuKoSkgkd,taua,atgucmefncainum.absgnnenpeggmlgreskt-miaudeksgbdaaaanuengrcehlaanassfeunuii,usngsydmiuatauaunnmnkg
4. Sayuran dan Buah 5. Karbohidrat Kompleks
Kebutuhan yang diperlukan
sedikitnya tiga porsi sehari. Satu
porsi setara dengan 1/8
semangka, 1/4 mangga, 3/4
cangkir brokoli, 1/2 wortel, 1/4 - 1/2
cangkir sayuran hijau yang telah
dimasak, atau satu tomat.
Karbohidrat merupakan bahan
makanan pokok yang harus
dikonsumsi. Selama menyusui,
kebutuhan karbohidrat kompleks
diperlukan enam porsi per hari.
Selain itu jagung memiliki kadar
vitamin B1 dan mineral lebih tinggi
daripada beras.
6. DHA
DHA penting untuk
perkembangan penglihatan dan
mental bayi. Asupan DHA
berpengaruh langsung pada
kandungan dalam ASI. Sumber
DHA ada pada telur, otak, hati,
dan ikan.
8
7. Lemak
Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga
sendok makan kacang tanah atau kenari, empat
sendok makan krim secangkir es krim, ½ buah alpukat,
dua sendok makan selai kacang. 120-140 gram daging
tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dus iris cake,
satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua
sendok makan saus salad.
8. Garam
Selama menyusui, hindari konsumsi
garam berlebihan. Hindari makanan
asin seperti kacang asin, keripik
kentang, atau acar.
9. Vitamin
Selama menyusui, kebutuhan vitamin meningkat. Vitamin yang
diperlukan antara lain vitamin A sejumlah 1.300 mcg yang berguna
bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta mata yang terdapat dalam
telur, hati, dan keju. Vitamin B6 sebanyak 2,0 mg per hari untuk
membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi saraf dan
bisa dikonsumsi dari daging, hati, padi-padian, kacang polong,
dan kentang, Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan.
meningkatkan stamina, dan daya tahan tubuh yang terdapat dalam
makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati, dan gandum
Setelah melahirkan, ibu nifas diberikan vitamin A 200.000 unit
agar bisa memberikan. Vitamin A kepada bayi melalui ASI.
9
10. Zink (Seng)
Zink berfungsi untuk kekebalan tubuh,
penyembuhan luka, dan pertumbuhan.
Kebutuhan zink didapat dalam daging,
telur, dan gandum. Enzim dalam
pencernaan dan metabolisme memerlukan
zink. Kebutuhan zink setiap hart sekitar 12
mg. Sumber zink terdapat pada makanan
laut, hati, dan daging.
11. Zat besi
Zat besi berfungsi di dalam pembentukan
darah terutama membentuk sel darah
merah hemoglobin dan mengurangi risiko
terkena anemia. Kebutuhan zat besi
sebanyak 30 mg per hari dan bisa
diberikan selama 40 hari masa nifas. Selain
bayam dan sayuran hijau, zat besi juga
dapat diperoleh pada hati, daging, atau
ikan.
12. Protein
Sumber protein sangat dibutuhkan oleh
ibu menyusui. Kebutuhan protein yang
dibutuhkan adalah kurang lebih 3
porsi/hari. Protein terbagi menjadi 2,
yaitu protein hewani dan protein nabati.
sumber protein hewani dapat diperoleh
dari telur, daging, ikan. Sedangkan
protein nabati dapat diperoleh dari
brokoli, kacang kedelai, kacang hijau,
kacang polong.
10
Bahan Makanan Khusus yang
Dapat Meningkatkan produksi
ASI
1. DAUN UBI JALAR
Daun ubi jalar memiliki serat
yang tinggi dan komponen
bioaktif yang bersifat
laktagogum yaitu bisa
meningkatkan produksi ASI.
Selain itu, juga mengandung
karotenoid, zat besi, provitamin
A dan protein.
2. DAUN KATUK
Daun katuk mengandung
protein, lemak, kalium fosfor,
besi, vitamin A, B1, dan C yang
lengkap. Kandungan yang
terdapat pada daun katuk
dapat melancarkan ASI dengan
berperan mencukupi asupan
nutrisi. Sebaiknya, konsumsi
daun katuk yang telah dimasak.
Perebusan daun katuk dapat
menghilangkan sifat racun
(antiprotozoa) yang terkandung
di dalamnya.
11
3. DAUN KELOR
Daun kelor memiliki nutrisi
yang baik, terutama
golongan mineral dan
vitamin. Setiap 100 gr daun
kelor mengandung 3.390 SI
vitamin A, yaitu dua kali
lebih tinggi dari bayam dan
30 kali lebih tinggi dari
buncis. Daun kelor juga
tinggi kalsium, sekitar 440
mg/100 gr. serta fosfor 70
mg/100 gr. Kandungan inilah
yang menyebabkan
memperlancar produksi ASI.
4. DAUN PEPAYA
MUDA
Berdasarkan penelitian para ahli,
daun pepaya diketahui
mengandung tocophenol, zat
alkaloid dan enzim papain. Fungsi
dari enzim ini adalah untuk
memecah protein sebab
mempunyai sifat proteolitik.
Mencermati kandungan daun
pepaya yang kompleks ini.
Keampuhan daun pepaya dapat
menyembuhkan beberapa
penyakit serta melancarkan
produksi ASI. Rasa pahit pada
daun pepaya disebabkan oleh
kandungan senyawa alkaloid
karpainnya (CHNO).
12
5. DAUN ALFAFA
Alfafa merupakan tanaman
herbal yang mengandung
protein, vitamin, serta mineral
yang tinggi. Peran alfafa pada
ibu menyusui adalah
merangsang dan menambah
pengeluaran ASI. Alfafa dapat
dikonsumsi mentah berupa
salad atau ditumis maupun
dapat dikonsumsi dalam bentuk
suplemen herbal yang sudah
dikemas.
6. FENUGREEK
Merupakan tumbuhan
herbal yang memiliki
fungsi penyembuhan dan
bahan utama dalam
makanan dan minuman
yang membantu
meningkatkan laktasi,
atau produksi ASI.
13
7. ALMOND
Semua makanan yang
terbuat dari bahan kacang
almond yaitu seperti susu
almond maupun mentega
dari almond dapat
meningkatkan produksi ASI.
Almond memiliki kandungan
omega-3 yang dapat
membantu meningkatkan
hormon sehingga dapat
membantu meningkatkan
kuantitas dan kualitas ASI.
8. GANDUM ATAU
OUTMEAL
Selain mengandung
karbohidrat, gandum/outmeal
juga kaya akan zat besi,
protein, dan serat. Kandungan
tersebut sangat penting untuk
memproduksi ASI yang
berkualitas.
14
MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI SELAMA
MENYUSUI
Segala sesuatu yang dikonsumsi ibu menyusui bisa memengaruhi bayinya.
Hal ini mengharuskan seorang ibu yang menyusui untuk ekstra waspada
saat akan mengonsumsi suatu makanan. Hal ini disebabkan apa yang
dimakan ibu maka itulah yang dimakan/dikonsumsi bayi. Jika ada makanan
yang berbahaya lalu dikonsumsi oleh ibu, maka mengakibatkan sesuatu
yang buruk bagi bayi. Berikut ini ada beberapa makanan yang hendaknya
dihindari oleh ibu menyusui :
1. KAFEIN
Makanan yang mengandung kafein perlu
dihindari dikarenakan kafein pada ibu menyusui
tidak akan terbuang secara sempurna, tetapi
sebagian akan tersisa pada ASI yang dihasilkan
sehingga ASI yang dihasilkan akan mengandung
kafein dan tertelan oleh bayi. Akibatnya, bayi
dapat menjadi rewel dan sulit tidur dikarenakan
bayi belum dapat mengeluarkan kafein dari
dalam tubuh sebaik orang dewasa. Namun, bila
ibu menyusui sudah terbiasa minum kopi, batasi
konsumsinya hingga maksimum secangkir per
hari. Selain kopi. kafein juga terdapat pada
cokelat, teh, beberapa jenis minuman ringan,
dan obat.
2. MAKANAN
PEDAS
Kandungan rasa pedas yang ada di
dalam makanan sedikit banyak akan
terkonsumsi oleh bayi melalui ASI.
Hal ini akan membuat perut anak
menjadi panas (iritasi) dan bahkan
dapat mengakibatkan diare
15
3. OVERDOSIS
VITAMIN C
Pada ibu menyusui disarankan untuk
tidak terlalu banyak mengonsumsi
vitamin C karena cenderung bersifat
asam. Apabila Vitamin C yang terbawa
terlalu banyak di dalam ASI akan
tersimpan lama di dalam tubuh bayi dan
menimbulkan efek negatif diantaranya
membuat perut bayi menjadi perih
bahkan sistem pencernaan bayi terkena
iritasi.
4. MAKANAN / MINUMAN
YANG MEMICU ALERGI
Hindari mengonsumsi makanan yang
menimbulkan alergi pada bayi. Susu sapi adalah
salah satu makanan yang tidak dapat dicerna
oleh banyak bayi dengan baik. Bukan setiap
bayi, melainkan cukup banyak bayi yang
memiliki intoleransi terhadap bahan makanan
berbasis susu sapi (lactose-intolerant). Saat ibu
menyusui mengonsumsi susu sapi, sebagian dari
alergen yang ada di dalam susu sapi akan masuk
ke dalam ASI. Akibatnya, alergen tersebut akan
memicu alergi pada bayi yang dapat membuat
bayi menjadi kolik, muntah, susah tidur bahkan
terkena eksim pada kulit.
5. MINUMAN
RINGAN
Kandungan gula dalam minuman
ringan sangat tinggi sehingga
bisa meningkatkan kadar gula
darah dalam tubuh.
16
6. MSG
MSG diduga menyebabkan kumpulan
gejala penyakit yang disebut Chinese
Restaurant Syndrome (CRS). Gejalanya
antara lain rasa kebal pada leher bagian
belakang, lengan, dan seluruh tubuh
terasa lemah, serta terjadi peningkatan
denyut nadi. MSG juga berkaitan dengan
tercetusnya berbagai gangguan alergi
seperti asma, gatal, infeksi kulit,
gangguan irama jantung, kelainan saraf
tepi, dan gangguan pencernaan.
7. LEMAK JENUH DAN
LEMAK TRANS
Makanan yang mengandung lemak jenuh
dan lemak trans dapat berbahaya bagi
perkembangan otak bayi, dikarenakan
kandungan tersebut terbukti menghambat
produksi Omega 3 yang sangat dibutuhkan
oleh perkembangan otak bayi. Hindari
makanan gorengan yang memakai minyak
bekas karena mengandung lemak jenuh
yang tinggi. Selain itu, hindari makanan
cepat saji seperti hamburger dan hot dog
karena mengandung lemak trans yang
berbahaya.
8. OBAT-OBATAN
TERTENTU
Jangan minum obat selama masa
menyusui, kecuali sudah
dikonsultasikan dengan dokter.
Menurut Perinasia (2009: 5-10),
obat yang langsung ke ASI
jumlahnya sangat kecil.
17
9. MAKANAN
BERPENGAWET/
PEWARNA
Kandungan zat pewarna tekstil
dapat menyebabkan gangguan
fungsi hati hingga kanker. Selain
itu, zat pengawet berbahaya
seperti formalin dan boraks
banyak digunakan dalam bakso,
mie, dan tahu. Pemanis buatan
yang dikonsumsi secara berlebihan
dalam jangka panjang bisa
menyebabkan kanker kandung
kemih.
10. ROKOK DAN
ALKOHOL
Ibu menyusui yang mengonsumsi
makanan yang mengandung
alkohol /nikotin akan
membahayakan bayi dikarenakan
alkohol/nikotin akan terbawa
dalam ASI dan terkonsumsi oleh
bayi. Hal ini akan membuat bayi
pusing, lemah, sulit bangun dan
juga produksi ASI pun akan
berkurang.
18
Pengaturan Pola Makan
Sehari untuk Ibu
Menyusui
Sumber : Kurniasih dkk, 2010
Keterangan :
1. Nasi 1 porsi = 3/4 gls = 100 g = 175 kkal
2. Daging 1 porsi= 1 ptg sdg = 35 gr= 75 kkal
3. Tempe 1 porsi = 2 ptg sdg = 50 gr = 75 kkal
4. Sayur 1 porsi= 1 gls = 100 gr = 25 kkal
5. Buah 1 porsi= 1-2 bh= 50-190 gr = 50 kkal
6. Minyak 1 porsi= 1 sdt = 5 gram = 50 kkal
7. Susu 1 porsi= 4 sdm = 20 gr = 75 kkal
8. Gula 1 porsi= 1 sdm= 13 gram = 50 kkal
19
Contoh Menu
Makanan Utama
20
REFERENSI
Astutik, R. 2017. Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika.
Nugroho, Taufan, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta:
Nuha Medika
Widuri, Hesti. 2013. Cara Mengelola ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
Tamara, Dita. 2020. [Gambar Daun Ubi Jalar],
https://plus.kapanlagi.com/9-manfaat-daun-ubi-jalar-bagi-kesehatan-
tubuh-mampu-mengatasi-sakit-menstruasi-obati-demam-berdarah-
d4d49e.html
Novie, R. 2019. [Gambar Daun Katuk],
https://www.bola.com/ragam/read/4141798/20-manfaat-daun-katuk-
untuk-kesehatan-ketahui-efek-sampingnya
Syahrial, M. 2021. [Gambar Daun Kelor],
https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/13/173200165/7-
manfaat-daun-kelor-untuk-kesehatan?page=all
Sulistiowati, Tri. 2021. [Gambar Daun Pepaya Muda],
https://kesehatan.kontan.co.id/news/ini-efek-samping-dan-manfaat-
daun-pepaya-untuk-kesehatan
Angga. 2016. “Gizi Seimbang Ibu Menyusui”, http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-
seimbang-ibu-menyusui/, diakses pada 20 Juni 2022 pukul 18.30 WIB
Ediyati, Asri. 2017. “Daftar Asupan Yang Bisa Jadi ASI Booster Ibu
Menyusui”. https://www.haibunda.com/menyusui/20171012112957-
54-10196/daftar-asupan-yang-bisa-jadi-asi-booster-ibu-menyusui,
diakses pada 22 Juni 2022 pukul 16.20 WIB
21