BY YUDHA SATRIYA 38/ X-2 PERANAN SUPELTAS DI DAERAH BANYUWANGI
Definisi Supeltas Menurut The Strait Times, Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Illegal Traffic Wardens) Merupakan Pengatur Lalu Lintas Tidak Resmi Yang Mana Kebanyakan Ditemukan Di Pertigaan, Di Putaran Jalan Hingga Persimpangan Rel Kereta Api. Sedangkan Menurut Charles A. Chopel Dalam Bukunya Violent Conflict In Indonesia, Supeltas Adalah Pengatur Jalan Illegal Yang Biasanya Meminta Upah Di Jalan Atas Jasa Mereka Dalam Mengatur Ketertiban Atau Kelancaran Lalu Lintas Supeltas yang saya amati di daerah lugjag kabupaten banyuwangi
PERANAN SUPELTAS Peran Supeltas sebagai kelompok volunter adalah keberadaannya sangat membantu karena dapat mengatur kekacauan atau kemacetan lalulintas serta dapat mengurai kemacetan sedangkan terdapat juga pandangan yang mengatakan bahwa tindakan mereka hanya akan memperparah kemacetan dan juga bahkan melakukan tindakan -tindakan paksa yang hanya untuk memperoleh upah saja.
Kajian Pribadi Tentang Supeltas Pengamatan yang saya lakukan di daerah Lugjag Kabupaten Banyuwangi ialah Pemandangan Supeltas yang sedang mengatur lalu lintas di perempatan, pertigaan, atau jalur putar balik mungkin bukan pemandangan yang asing. Dengan memakai rompi warna hijau cerah dan peluit, Supeltas dengan sigap mengatur jalannya setiap kendaraan yang melintas. Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) merupakan perealisasian dari masyarakat Indonesia sendiri yang gemar membantu. Meskipun menuai pro dan kontra dalam masyarakat pada umumnya, namun demikian kegiatan tersebut tetaplah ilegal dan tidak sah untuk dilaksanakan. Keberadaan mereka memang sangat mulia, dimana mereka bersedia dengan suka rela berdiri di persimpangan jalan raya untuk membantu kelancaran jalannya lalu lintas. Sumber: Dokumen Pribadi 20-9-2023
Kajian Pribadi Tentang Supeltas Orang yang rela memberikan waktu dan tenaganya untuk tujuan tertentu dengan tanggung jawab yang besar, juga dengan atau tanpa pelatihan khusus, meski tidak di beri upah atau imbalan. Supeltas yang membantu kelancaran jalan tanpa mengharap keuntungan apapun atau secara sukarela, juga memiliki rasa duka ataupun dampak yang kurang baik seperti yang di ketahui para relawan, mengatur di persimpangan jalan yang ramai dalam kondisi panas disertai polusi maupun kondisi hujan. Sebelum menjadi sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) di Kabupaten Banyuwangi hal-hal yang dirasakan oleh Subyek antara lain yaitu perasaan kurang nyaman, kurang tenang, kurang bahagia dan kurang bermanfaat bagi orang lain. Hal ini dikarenakan tidak adanya pekerjaan yang pasti bagi para subyek sehingga subyek hanya banyak berdiam diri dirumah. Kemudian dengan adanya keinginan untuk dapat membantu orang lain, keinginan memiliki kegiatan yang bermanfaat serta keinginan untuk membantu menertibkan lalu lintas. Keinginan ini diwujudkan dengan cara membantu ketertiban serta keselamatan para pengguna jalan dan berbagi kepada para masyarakat yang membutuhkan melalui penggalangan dana.
Kajian Pribadi Tentang Supeltas Meskipun menuai pro dan kontra dalam masyarakat pada umumnya, namun demikian kegiatan tersebut tetaplah ilegal dan tidak sah untuk dilaksanakan. Keberadaan mereka memang sangat mulia, dimana mereka bersedia dengan suka rela berdiri di persimpangan jalan raya untuk membantu kelancaran jalannya lalu lintas. Mereka tidak pernah memungut imbalan dari apa yang mereka lakukan, tetapi jika mereka diberi imbalan oleh pengguna jalan raya, maka hal itu merupakan tanda terimakasih para pengguna jalan tersebut. karena telah dibantu untuk berkendara dengan nyaman dalam menghadapi lalu lintas tepatnya di Kabupaten Banyuwangi
DOKUMENTASI Sumber: Dokumentasi Pribadi 20-09-2023
THANK YOU