The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tesakalumata05, 2022-11-20 12:14:57

Sumatif BS

Sumatif BS

GOD STORY IN

Tesa’s

LIFE

WRITTEN BY

TESA KALUMATA

Perkenalkan nama saya Tesa Mellita Ekaristy Kalumata. Kisah saya di dunia
ini, dimulai pada 5 Mei 2005. Saya lahir di keluarga Kristen, bahkan seorang
hamba Tuhan. Saya yakin Tuhan punya rencana indah bagi saya, ketika Ia
melbghadirkan saya di tengah-tengah keluarga ini dan di daerah tempat
kami tinggal. Saya dibesarkan dan dididik oleh keluarga saya dengan sangat
baik. Saya diajarkan nilai-nilai …. , dan salah satu hal yang selalu saya ingat
sampai saat ini yaitu saya diajarkan untuk tidak memaki karena kita
seharusnya menjadi berkat lewat perkataan kita.
Bisa dibilang keluarga saya, adalah keluarga yang harmonis. Sejak kecil,
saya diajarkan untuk rajin beribadah dan mengikuti kegiatan-kegiatan
Gereja. Jadi bisa dibilang sejak kecil, saya sudah terbiasa mendengar dan
belajar Firman Tuhan.

Tidak hanya keluarga, saya juga memiliki teman dan sahabat yang menjadi
support system saya.

God Story in Tesa’s Life

Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti seperti, tarian, drama, cca, choir, bible
course/camp. Bahkan sampai saat ini, saya masih cukup aktif mengikuti
kegiatan-kehiatan tersebut. Rasanya sangat menyenangkan dan membuat
saya bisa mengenal Tuhan lebih dalam, serta mendapat banyak pengalaman
menarik.

Saat saya masih kecil, saya adalah seorang anak yang memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi, cukup tertarik mencoba hal-hal yang menantang, dan suka
belajar. Sangat bersyukur karena dari saya masih anak-anak sampai saat ini,
boleh mendapat beberapa prestasi. Sampai saya pernah berada di titik di
mana saya merasa, hidup saya seperti hanya untuk memenuhi ekspektasi
orang lain. Saya takut ketika saya tidak bisa menjadi seperti yang mereka
pikirkan dan inginkan. Sampai saya sadar, motivasi saya ternyata salah.
Saya harusnya melakukan yang terbaik untuk Tuhan, bukan untuk
manusia. Hal inilah yang membuat saya menjadi orang yang cukup
perfeksionis, kelebihannya saya sangat suka ketika sesuatu tang sudah
direncanakan dapat berjalan dengan baik. Namun, kekurangannya saya
akan sangat-sangat kecewa ketika tidak sesuai harapan saya, bahkan bisa
menghalalkan segala cara untuk memperoleh apa yang dinginkan dan
diharapkan.

God Story in Tesa’s Life

Berbicara soal motivasi, saya jadi teringat pengalaman saya mengikuti
kegiatan pemilihan remaja teladan. Awalnya saya hanya iseng saja, kalau
teman saya ikut, ya saya juga ikut, pasti juga tidak akan lolos. Itulah motivasi
dan pemikiran saya awalnya. Sama sekali tidak terpikir rencana Tuhan
ketika saya mengikuti ajang pemilihan tersebut. Saya sangat takut dan
khawatir tidak akan mampu, tapi saya teringat perkataan seseorang bahwa
“Kita tidak akan sampai sejauh ini, jika kita tidak mampu atau
dimampukan.” Ternyata diluar dugaan, saya bisa lolos menjadi finalis dan
masih harus lanjut dengan tahapan-tahapan selanjutnya.
Bahkan satu hal yang sangat-sangat di luar ekspektasi saya adalah boleh
mendapat gelar Wakil 2 Putri atau juara 3 di tingkat rayon. Belum berhenti
sampai disitu saja saya harus lanjut ke tahapan sinode. Saat itu rasanya
sangat-sangat mustahil, tetapi saya tetap mengikuti coaching dan persiapan
untuk tes wawancara nanti. Namun, mendekati hari wawancara rasanya
sangat sulit dan berat bagi saya. Rasanya ingin menyerah saja, karena saya
rasa saya pasti tidak akan bisa.

God Story in Tesa’s Life

Hari tes wawancara pun tiba, rasanya tidak terlalu banyak persiapan yang
dilakukan karena saya tidak berharap akan lolos. Setelah selesai wawancara,
menyelesaikan pertanyaan demi pertanyaan yang ada, saya merasa sangat
lega dan bersyukur. Tidak disangka juga, puji Tuhan saya lolos menjadi
grand finalis pemilihan retel sinode GMIM 2021. Jujur, saat itu saya sangat
bergumul karena merasa tidak akan bisa melewatinya. Dan sekali lagi saya
dibuat terkagum-kagum dengan kasih karunia Tuhan. Saya dimampukan
melewati tahapan demi tahapan hingga pada malam final, saya mendapat 2
gelar yaitu putri Intelegensia dan Wakil 2 Putri Retel Sinode GMIM 2021.
Semua karena Tuhan dan hanya untuk Tuhan. Ayat-ayat Alkitab yang
menjadi kekuatan saya dalam kegiatan pemilihan ini yaitu Yeremia 29:11
dan Roma 10:11. Jika Tuhan sudah bawa sampai sejauh ini, Tuhan pasti
tolong dan mampukan, rencana-Nya selalu indah dan tepat pada waktunya.

God Story in Tesa’s Life

Dari pemilihan tersebut saya juga menjadi lebih sadar bahwa setiap orang
ada panggilannya masing-masing. Saya juga menjadi lebih sering melayani
Tuhan dengan tarian di Gereja. Saya menjadi lebih senang menari, tidak
hanya dalam pelayanan di Gereja tetapi juga tarian-tarian lainnya.

God Story in Tesa’s Life

Nah, dari kegiatan-kegiatan yang telah saya ikuti, pengalaman hidup yang
telah saya lewati, bahkan lewat perilaku saya dan apa yang saya lakukan
terhadap orang lain, pastinya akan melahirkan pandangan-pandangan baik
yang baik dan benar maupun yang kurang tepat dan kurang baik. Setelah
saya sharing dengan teman-teman saya, di mata mereka saya kadang terlalu
menganggap rendah diri saya. Saya harusnya bisa jika mau berusaha
terlebih mengandalkan Tuhan, namun terkadang saya malah
mengunderestimate diri saya sendiri. Selain itu, saya juga terlalu memaksa
diri saya untuk menjadi sama dengan yang saya inginkan, kadang saya
terlalu keras pada diri saya sendiri. Oleh karena itu, saya akan belajar untuk
lebih percaya lagi pada diri saya sendiri dan melakukan yang terbaik sebisa
saya, dengan tidak memaksa terlalu jauh, tentunya dengan selalu
mengandalkan Tuhan.
Jika dilihat dari perspektif Tuhan, mungki saya adalah orang yang sering
jatuh, sering egois dengan lebih memilih sibuk dengan urusan saya. Namun,
saya tetap mau untuk terus bangkit dan berusaha menjadi lebih baik lagi.
Lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan melakukan kehendak-Nya.

God Story in Tesa’s Life

Sebelumnya saya sudah sempat menyinggung soal panggilan hidup. Saat ini
saya sudah berada di kelas 12 . Masa dimana saya sudah harus menentukan
pilihan hidup saya yang selanjutnya. Jujur saja, saat ini masih cukup dilema
karena terkadang rasa diri tidak bisa dan tidak mampu itu datang. Dari kecil
saya sudah bercita-cita menjadi dokter. Semakin saya dewasa, rasanya tidak
mungkin lagi mengingat jurusan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit
dan dari penglihatan saya harus memiliki kemampuan otak yang lebih dari
yang lainnya.
Sehingga muncul suatu pemikiran, yaitu pilihan keduanya jurusan farmasi
atau menjadi seorang apoteker. Sulit juga, karena sesungguhnya memang
tidak mudah untuk melewati proses perkuliahan ini. Pada intinya saya ingin
melayani dalam bidang kesehatan. Saya ingin membantu orang lain dengan
kemampuan yang telah Tuhan berikan. Saya ingin menjadi berkat bagi
banyak orang lewat panggilan hidup saya dalam hal ini pekerjaan saya di
bidang kesehatan. Saya berkerinduan dapat menjadi perpanjangan tangan
Tuhan membantu mereka yang membutuhkan bantuan, mereka yang
mungkin tidak mampu membayar pengobatan mereka. Saya jadi teringat
pesan pada chapel hari jumat yang lalu, saya mungkin tidak bisa langsung
melakukan hal besar tetapi saya bisa melakukan hal kecil dengan cinta yang
besar.

God Story in Tesa’s Life

Saat ini, saya akan mulai dengan hal-hal sederhana seperti belajar dengan
sungguh-sungguh dan mengerjakan tugas dan tanggung jawab saya dengan
baik, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Membantu orang
disekitar saya dengan talenta dan kemampuan yang Tuhan berikan, serta
membawa dampak yang baik dengan menjadi contoh yang baik bagi orang
lain. Menjadi remaja Kristen yang membawa damai sejahtera di tengah-
tengah dunia ini. Tidak suka membuat masalah melainkan menjadi orang
yang bisa mendamaikan kekacauan, mendukung teman baik dalam suasana
suka maupun duka, dan tidak menghina ataupun menceritakan kebusukan
orang lain. Tentunya dengan tetap memelihara kesetiaan kepada Tuhan
dan pelayanan yang Ia titipkan kepada kita.

God Story in Tesa’s Life

Jadi, tadi saya sudah membahas banyak hal tentang saya dan kehidupan
saya.

God Story in Tesa’s Life

HARAPAN PENULIS
SETELAH MENULIS BUKU INI, SAYA BERHARAP SAYA
BISA MENJADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK LAGI, LEBIH
DEKAT KEPADA TUHAN DAN BISA MENJADI BERKAT
BAGI BANYAK ORANG

WRITTEN BY

TESA KALUMATA

THANK YOU
&

GOD BLESS YOU

WRITTEN BY

TESA KALUMATA


Click to View FlipBook Version