CURHATAN Mas'e OPS

CURMHaAs ‘Te AN

OPS

Arwan Setyo

Jam 06.00 aku selalu dibangunkan oleh teman setia tak bernafas ku yaitu alarm. Aku orang
yang susah untuk bangun pagi dari dulu. Biasa ibuku adalah alarm terbaikku, dengan
berbagai cara agar aku bisa bagun.

" 5 menit lagi ya alarm, masih ngantuk banget aku". Pesanku pada alarm pagi ini.

Mata inipun pun terpejam lagi. Mungkin efek semalaman mataku enggan terpejam karena
harus menatap laptop untuk sebuah tugas yang hanya bisa dikerjakan pada malam hari
(tidak pada jam sibuk). Tak lama aku dikagetkan dengan suara dering HP ku dan membuatku
mau tak mau harus membuka mata yang masih ingin terpejam beberapa menit lagi.

" Hallo, mas udah bangun belum?" Tanya ibu disambungan telepon. Karena ibu tau betul
kalau aku orang yang susah bangun pagi.

" iya bu, ini aku udah bangun.” Ucapku sambil menguap

" Ya Allah mas, ini udah hampir jam 06.30 lho, kenapa belum berangkat juga mas? Ini hari
pertamamu di tempat kerja baru, jangan sampe telat. Malu kalo karyawan baru telat datang,
meski itu tempat kamu dulu menempuh pendidikan semasa sekolah dasar." Ucap ibu tanpa
jeda yang hampir membuat telingaku pecah.

" Walau pun kamu sudah familiar dengan tempat kerja barumu, tapi kamu itu harus belajar
bangun pagi. Dan jangan terlambat datang. Berilah kesan pertama yang indah untuk rekan
kerja barumu mas." Pesan ibu di pagi hari ini.

" OK siap ibu, ya udah ya bu, aku mau mandi dulu terus berangkat." Ucapku sambil
mematikan sambungan telepon.

Aku pun tiba di tempat kerja, di halaman sekolah sudah banyak guru-guru karena akan ada
brifing di awal sebelum memulai kerja. Kepala sekolah pun mulai memperkenalkanku kepada
para guru-guru yang lain. Mereka semua ramah dan baik. Di tempat baru, akupun sudah

kenal bahkan akrab dengan beberapa guru. Yaah, karena semasa saya menimba ilmu di
sekolah ini beliau masih mengajar dsini sampai saat ini.

“ mbak Dewi minta tolong, mas arwan diantar ke ruang kerjanya ya! “ kata bu Tanti kepada
mbak dewi tenaga perpustakaan d SD itu.

“ baik bu. “ jawab mbak dewi.

“ ayo mas.” Kata mbak dewi kepadaku

Akupun mulai mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepadaku seperti pendataan siswa,
pendataan sarpras dan yang lainnya. Selang bebrapa waktu aku pun mendapatakan info dari
teman kerja ditempat lama kalau pembuatan RKAS BOS harus dengan ARKAS. Aku pun
bergegas keruang guru untuk bertanya dimana ruang kepala sekolah.

" ibu, dimana ruang kepala sekolah?" Tanyaku pada salah satu ibu guru yang aku temui di
ruang guru.

" Mari saya antar ke ruangan Ibu tanti?" Jawab Bu Darti, guru yang aku temui tadi.

" pak ahong, ibu ada di ruangan gak ya? Kok dari tadi pintunya tertutup terus". Tanya Bu
darti kepada Guru yang lain.

" Ibu tanti sedang supervisi di kelas Bu Lilis." Jawab Pak ahong dengan ramah.

" oh ya sudah klo begitu pak, bu, terima kasih banyak atas bantunnya." Jawabku sambil
tersenyum.

Aku pun mulai akrab dengan beberapa guru yang ada disini. Setelah cerita-cerita berbagai
pengalaman akhirnya Ibu Tanti kembali keruangannya dan akupun masuk ke ruangan kepala
sekolah.

Ops (saya) : “ bu, Bos kini pakai ARKas baik rncana maupun pengadministrasian...”

Kpsk (Bu Tanti) : “ oooo….. trus bagaiman mas..??? “

Ops : “ ya....info yang saya dapat, katanya itu harus disusun dulu... Kalau mau dana bos nya
cair bu...!! “

Kpsk : “ ooo.... kalau gitu panggil bendahara aja mas, biar nanti klop.”

Ops : “ baik bu. “

Kpsk : “ itu semua bendahara yang mengerti kebutuhan sekolah kita mas, jadi koordinasikan
dengan beliau ya. Bendahara SD kita bu darti mas. “

Ops : “ baik bu. “

Ops : “ buk bend, kata bu tanti kita di suruh menyusun belaja 1 tahun anggaran BOS di
Arkas.”

Bndh (bu darti) : “ trusss.....”

Ops : “ saya mw tanya dalam 1 tahun belanja apa saja untuk keperluan sekolah? “ (Bendahara
disini mulai bingung)

Bndh : “ oohh.... Ya sebentar saya temui ibu kepala sekolah dulu. ”

Bendh : “ bu tanti ..... kira kira apa yg akan dbelanjakan nanti kalau Bos cair... Ini Arkas mau
disusun takut salah belanja nya bu dan malah uangnya harus habis nanti. “

Kpsk : “ saya serahkan sama ibu aja deh, koordinasikan dengan mas arwan dan bapak ibu
yang lainnya ya bu darti!”

Tak lama Bu Darti pun keluar dari ruang kepala sekolah dan berjalan menghampiriku yang
sedang menunggu dari kejauhan.
Ops : “ knp bu ....?” jawabku sembari tersenyum.
Bndh : “ kagak kenapa kenapa mas, tiba tiba kepala saya pusing aja...”
Ops : “ jd bu kita susun arkasnya bu ????”
Bndh : “ kayaknya mau mundur aja deh mas jadi bendahara BOS, soalnya jabatan Bendahara
hanya papan merek aja, giliran diperiksa saya yang puyeng sendiri.”
Ops : (dalam hati berkata) “duuuh .... ujung ujunge aku lagi aku lagi yang buat rincian
arkasnya nih.”

( ini hanya cerita pengalaman ya guys dan sedikit dikasih bumbu penyedap agar sedikit
menarik, tidak semuanya begitu kok)