The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Swamedikasi adalah upaya pengobatan atau perawatan diri sendiri yang dilakukan oleh masyarakat terhadap penyakit yang umum diderita melalui penggunaan obat bebas yang didapatkan tanpa resep dokter dan diserahkan oleh apoteker di apotek berdasarkan keterangan obat yang ada di brosur sesuai dengan kondisi penyakitnya. Swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan penyakit ringan yang dialami oleh masyarakat seperti demam, nyeri, pusing, sakit kepala, batuk, influenza, maag, cacingan, dan diare (Depkes RI, 2007). Masyarakat secara luas belum mengetahui penggunaan obat - obatan tersebut, sehingga untuk meminimalisir atau mencegah terjadinya kesalahan dalam pemilihan obat, penyalahgunaan, hingga adanya interaksi obat yang tidak diinginkan, maka penyampaian informasi swamedikasi sangat penting untuk dilakukan.
Swamedikasi harus dilakukan berdasarkan penyakit yang dialami. Pelaksanaannya harus memenuhi kriteria penggunaan obat yang rasional, meliputi ketepatan dalam pemilihan obat, ketepatan dosis obat, dan informasi mengenai efek samping. Dalam kenyataannya, kesalahan penggunaan obat dalam swamedikasi masih sering terjadi, terutama tidak tepatnya obat dan dosis obat. Apabila kesalahan terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, maka dikhawatirkan dapat terjadi efek samping yang tidak diinginkan pada kesehatan. Kesalahan pengobatan (medication error) dapat disebabkan karena keterbatasan pengetahuan masyarakat terhadap obat, penggunaan obat, dan informasi obat yang minim. Meskipun kesadaran masyarakat akan kesehatan sendiri meningkat, akan tetapi masyarakat pada umumnya tidak begitu mengetahui informasi yang lengkap mengenai obat yang akan dikonsumsi.
Tersedianya obat yang dijual bebas dapat memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan dan mengkonsumsi obat tersebut dengan mudah, sedangkan ketersediaan informasi mengenai obat dapat menentukan pemilihan dan penggunaan obat tersebut. Oleh karena itu, disusunnya E-buletin ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi yang tepat dan relevan mengenai swamedikasi obat bebas terutama pada penyakit demam, asam lambung, jerawat, bisul dan sakit gigi.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Siwardin Harefa, 2024-04-30 09:02:13

PENYAKIT TIDAK MENULAR KENALI BENTUK PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN PAHAMI BENTUK PENCEGAHANNYA

Swamedikasi adalah upaya pengobatan atau perawatan diri sendiri yang dilakukan oleh masyarakat terhadap penyakit yang umum diderita melalui penggunaan obat bebas yang didapatkan tanpa resep dokter dan diserahkan oleh apoteker di apotek berdasarkan keterangan obat yang ada di brosur sesuai dengan kondisi penyakitnya. Swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan penyakit ringan yang dialami oleh masyarakat seperti demam, nyeri, pusing, sakit kepala, batuk, influenza, maag, cacingan, dan diare (Depkes RI, 2007). Masyarakat secara luas belum mengetahui penggunaan obat - obatan tersebut, sehingga untuk meminimalisir atau mencegah terjadinya kesalahan dalam pemilihan obat, penyalahgunaan, hingga adanya interaksi obat yang tidak diinginkan, maka penyampaian informasi swamedikasi sangat penting untuk dilakukan.
Swamedikasi harus dilakukan berdasarkan penyakit yang dialami. Pelaksanaannya harus memenuhi kriteria penggunaan obat yang rasional, meliputi ketepatan dalam pemilihan obat, ketepatan dosis obat, dan informasi mengenai efek samping. Dalam kenyataannya, kesalahan penggunaan obat dalam swamedikasi masih sering terjadi, terutama tidak tepatnya obat dan dosis obat. Apabila kesalahan terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, maka dikhawatirkan dapat terjadi efek samping yang tidak diinginkan pada kesehatan. Kesalahan pengobatan (medication error) dapat disebabkan karena keterbatasan pengetahuan masyarakat terhadap obat, penggunaan obat, dan informasi obat yang minim. Meskipun kesadaran masyarakat akan kesehatan sendiri meningkat, akan tetapi masyarakat pada umumnya tidak begitu mengetahui informasi yang lengkap mengenai obat yang akan dikonsumsi.
Tersedianya obat yang dijual bebas dapat memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan dan mengkonsumsi obat tersebut dengan mudah, sedangkan ketersediaan informasi mengenai obat dapat menentukan pemilihan dan penggunaan obat tersebut. Oleh karena itu, disusunnya E-buletin ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi yang tepat dan relevan mengenai swamedikasi obat bebas terutama pada penyakit demam, asam lambung, jerawat, bisul dan sakit gigi.

PENYAKIT TIDAK MENULAR KENALI BENTUK PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN PAHAMI BENTUK PENCEGAHANNYA E-BULETIN D3 FARMASI 2024


Pemimpin Anggota Kelompok Editor tulisan Desain & Layout Penulis Mida Berliana Puji Handayani Latifah Kusdia Wati Angelica Carolina Cristina Devi Elisa Vica Intan Anastasya Linda Siwardin Yenjelita Diana Melisa Saragih Novi ana Yuniar Tiara Raisha Desain & Layout Desain & Layout


Daftar Isi Mata Kuliah Komunikasi farmasi Tahun Pembuatan 2024 Nama Dosen apt. Febbyasi Megawaty Rangka, M. Farm. E-BULETIN D3 FARMASI 2024 Kata Pengantar...............................i Gigi......................................................1 Obat..........................................2 Efek Samping.......................2 Pencegahan...........................3 Jerawat..............................................4 Obat.........................................5 Efek Samping......................7 Asam Lambung.............................8 Obat.......................................10 Efek Samping....................11 Pencegahan........................12 Demam............................................13 Obat.......................................14 Efek Samping....................15 Pencegahan........................15 Bisul..................................................16 Obat.......................................18 Pencegahan........................19


Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas E-buletin D3 Farmasi 2024 dengan topik “Penyakit Tidak Menular” sebagai nilai ujian akhir semester dari mata kuliah Komunikasi Farmasi. Dalam E-buletin ini kami membahas mengenai obat bebas yang mencakup pada obat sakit gigi, bisul, jerawat, asam lambung dan demam beserta dengan cara penggunaan pada obat tersebut. Dalam menyelesaikan E-buletin ini kami mendapat masukan dari berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: apt. Febbyasi Megawaty Rangka, M. Farm. selaku dosen mata kuliah Komunikasi Farmasi yang telah memberikan kesempatan kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan tugas E-buletin ini, sehingga dapat memberikan dan menambah pengetahuan kami mengenai informasi obat bebas. 1. Teman sekelompok yang sudah berusaha memberikan yang terbaik pada tugas E-buletin ini. 2. Pihak-pihak terkait dan tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang turut membantu kami dalam menyelesaikan E-buletin ini sehingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu. 3. Kami menyadari E-buletin yang kami buat ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai evaluasi tugas- tugas kami selanjutnya. Karawaci, 30 April 2024 Kelompok 2 Komunikasi Farmasi 2022 Kata Pengantar i


Gejala dan Tanda SAKIT GIGI Pengertian Gigi dapat menjadi penyebab umum nyeri. Terkadang penyebab nyerinya tidak dapat ditemukan sehingga disebut sakit gigi idiopatik. Kesehatan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, karena kesehatan mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Perilaku yang dapat menyebabkan penyakit gigi antara lain jarang menggosok gigi, merokok, kebiasaan makan yang tidak menentu, banyak mengonsumsi makanan manis, kurang gizi, dan jarang untuk cek ke dokter gigi. 1. Terjadi pembengkakan gusi di sekitar gigi yang terkena. 2. Terjadi pembengkakan pada rahang dan wajah. 3. Bau mulut. 4. Gigi atau gusi berdarah. 5. Sulit dan nyeri saat membuka mulut. 1. Paracetamol Acetaminophen atau dikenal sebagai Paracetamol merupakan salah satu obat sakit gigi yang paling populer. Paracetamol juga dapat meredakan sakit gusi, sakit kepala, demam, dan menggigil yang sering menyertai sakit gigi. Obat ini bisa dibeli tanpa resep dokter. Obat ini boleh digunakan untuk meredakan sakit gigi pada anak usia 2 bulan ke atas, dan pada ibu melahirkan setelah 37 minggu jika memiliki kelebihan berat badan >4 kg. Dosis parasetamol untuk anak usia 2 hingga 3 bulan berbeda dengan dosis untuk anak yang usianya lebih besar. Obat 2. Ibuprofen Selain paracetamol, sakit gigi pada anak juga bisa diobati dengan mengonsumsi ibuprofen. Obat ini termasuk dalam kelompok obat pereda nyeri NSAID yang menghambat produksi zat inflamasi dalam tubuh. Ibuprofen dapat digunakan sebagai obat pereda sakit gigi untuk anak mulai usia 3 bulan jika berat badan anak 5 kg atau lebih. Hindari obat ini jika anak Anda menderita asma, masalah ginjal dan hati, serta gangguan pembekuan darah. 1


Gigi sensitif Gigi sensitif terjadi ketika lapisan luar gigi terbuka dan memperlihatkan lapisan sensitif di bawahnya (dentin). Hal ini bisa disebabkan karena terlalu sering menggeretakkan gigi, menyikat gigi terlalu keras, atau menggunakan pasta gigi yang terlalu abrasif. 3. Cengkih Cengkih memiliki kandungan eugenol 78-95% yang berupa senyawa alami yang umumnya digunakan untuk mengatasi masalah sakit gigi atau gusi. Terdapat dua cara untuk menggunakannya: 1. Mengunyah seluruh batang tanaman cengkih untuk meredakan sakit gigi. 2. Menempatkan kapas yang direndam dalam minyak cengkeh di area gigi yang terasa sakit. 2. Bawang putih Bawang putih dapat meredakan sakit gigi dengan cara membunuh bakteri penyebab infeksi gigi. Terdapat tiga metode cara untuk menggunakannya: 1. Mengunyah bawang putih mentah selama beberapa menit di sekitar gigi yang sakit. 2. Mengiris tipis bawang putih dan tempelkan pada bagian gigi yang terasa sakit. 3. Menghancurkan bawang putih, lalu gosokkan pada area gigi yang terasa sakit. 1.Daun Mint Daun mint mengandung minyak esensial peppermint yang memiliki sifat sebagai antibakteri yang efektif untuk membantu meredakan sakit gigi. Pada penggunaanya cukup dengan merendam daun mint kering dalam air panas selama 20 menit. Setelah itu, gunakan larutan mint sebagai obat kumur. Obat Efek Samping Obat Penggunaan obat analgesik antiinflamasi non-steroid (AINS) masih sangat esensial dalam mengatasi nyeri dan inflamasi. Obat AINS paling banyak diresepkan bahkan sebagian dijual bebas dan dapat diperoleh tanpa menggunakan resep dokter, sehingga perlu hati-hati untuk penggunaan dalam jangka waktu panjang karena dapat menimbulkan efek samping serius seperti pendarahan lambung, kerusakan hati, dan reaksi alergi. Abses gigi Abses gigi adalah infeksi yang terjadi di sekitar akar gigi atau gusi. Hal ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri yang menyebar ke jaringan lunak gigi akibat kerusakan gigi, atau trauma yang tidak diobati. Kerusakan gigi Kondisi ini terjadi ketika gigi belum erupsi sempurna atau rusak. Gigi yang memiliki dampak paling signifikan adalah gigi bungsu (geraham ketiga) di rahang atas atau bawah. 2


Listrianah. 2017. “Indeks karies gigi ditinjau dari penyakit umum dan sekresi saliva pada anak di Sekolah Dasar Negeri 30 Palembang 2017”. Jurnal Kesehatan Palembang. Vol 12(2): 136-148. Hantoro, T., Pristianty, L., Athiyah, U. 2014. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (AINS) Oral Pada Etnis Arab Di Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas. Vol 1(2): 45-48. Kemenkes RI. 2019. World Health Organization (WHO) Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Jurnal Kesehatan Indonesia. Vol 9(3). Sumber Sikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi dan obat kumur bila perlu. Batasi mengonsumsi makanan yang terlalu keras, terlalu manis, dan terlalu asam. Menjaga kebersihan mulut dan gigi. Periksa gigi ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Hindari merokok. Cara Pencegahan Pulpitis Pulpitis terjadi ketika jaringan di dalam gigi (pulp) mengalami peradangan atau infeksi. Hal ini disebabkan oleh kerusakan gigi yang mencapai pulpa, cedera pada gigi, atau keausan gigi yang berlebihan. Gingivitis atau periodontitis Ini adalah suatu kondisi di mana gigi dan gusi menjadi meradang atau bengkak akibat penumpukan plak bakteri di sekitar gigi. Jika tidak diobati, gingivitis dapat berkembang jadi periodontitis, yaitu infeksi yang menyebar ke jaringan dan tulang penyangga gigi. Sinusitis odontogenik Infeksi yang biasanya terjadi pada gigi geraham atas atau premolar, dan menyebar ke sinus di sekitarnya sehingga menyebabkan gejala seperti sakit gigi dan tekanan pada wajah. Efek Samping Obat 3


Acne vulgaris merupakan gangguan inflamasi pada unit pilosebasea, yang dapat ditemukan pada semua umur dengan kejadian yang berlangsung secara kronis dan dapat sembuh dengan sendirinya (self-limited disease). Acne vulgaris dipicu oleh Cutibacterium acnes (sebelumnya dikenal sebagai Propionibacterium acnes) pada masa remaja, di bawah pengaruh sirkulasi normal dehydroepiandrosterone (DHEA). Acne vulgaris merupakan kelainan kulit yang sangat umum serta dapat muncul dengan lesi inflamasi dan non-inflamasi terutama pada bagian wajah, tetapi juga dapat terjadi pada lengan atas, dada, dan punggung. Hal tersebut terjadi karena adanya peradangan kronis pada unit folikel kelenjar sebaceous. Penyebabnya dan ciri klinisnya berupa komedo, papula, pustula, nodul, dan kista. JERAWAT Pengertian Menurut Habibie & Aldo (2019) terjadinya jerawat disebabkan oleh timbunan kelenjar minyak pada kulit yang terlalu aktif yang tersumbat oleh kotoran dan terjadi infeksi karena adanya bakteri S. aureus. Jerawat biasanya muncul di permukaan kulit wajah, leher, dada, punggung, dan timbunan lemak berlebih. Timbunan lemak tersebut bisa menyumbat pori-pori kulit ketika kelenjar minyak di kulit terlalu aktif. Jika tumpukan tersebut bercampur dengan keringat, debu, dan kotoran lainnya, maka akan menimbulkan timbunan lemak hingga flek hitam yang disebut komedo. Acne vulgaris Penyakit ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti perubahan pola keratinisasi, meningkatnya sebum, terbentuk fraksi asam lemak bebas, peningkatan jumlah bakteri, hormon androgen meningkat, dan psikis. Hal tersebut juga dapat dipicu oleh faktor-faktor lain seperti usia, ras, diet, dan cuaca. Hampir setiap orang pernah mengalami acne vulgaris , terutama pada usia muda dengan kejadiannya sekitar 85%. Prevalensi tertinggi terjadi pada wanita usia 14-17 tahun (83-85%), dan pada pria usia 16-19 tahun (95-100%). Berdasarkan survei di wilayah Asia Tenggara, terdapat 40-80% kasus acne vulgaris. Sedangkan di Indonesia, menurut catatan Riset Dermatologi Estetika Indonesia, jumlah kasus 60% pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007, dan pada tahun 2009 terdapat 90% penderita acne vulgaris (Saragih et al ., 2016). Propionibacterium acnes 4


JERAWAT Penyebab timbulnya jerawat dapat disebabkan oleh faktor internal, diantaranya adalah faktor fisik (fisiologis) dan psikologis, dan faktor eksternal. Faktor fisiologis meliputi perubahan cara produksi kreatinin dalam folikel, peningkatan sekresi sebum, pembentukan komponen asam lemak, peningkatan jumlah flora folikel, terjadinya reaksi inang, androgen anabolik, kortikosteroid, gonadotropin, dan ACTH. Sedangkan pada faktor psikologis dapat dipicu oleh stres, kemudian pada faktor eksternal meliputi usia, makanan, cuaca, aktivitas, lingkungan, penggunaan kosmetik dan perawatan wajah. Gejala dan tanda Jerawat ditandai dengan kemunculan bintik atau sering disebut dengan komedo yang berwarna hitam atau putih, atau benjolan yang meradang. Komedo merupakan bentuk jerawat paling ringan dan tidak menimbulkan nyeri. Namun, jerawat yang meradang dapat memiliki kondisi yang lebih parah, sehingga gejala yang muncul juga lebih berat. Bentuk-bentuk jerawat yang meradang berdasarkan tingkat keparahannya yaitu sebagai berikut: Papula, yaitu benjolan kecil kemerahan yang biasanya terasa nyeri. Pustula, yaitu benjolan kecil di ujungnya terdapat nanah warna putih kekuningan. Nodul, yaitu benjolan cukup besar di bawah kulit yang teraba padat dan terasa nyeri. Kista, yaitu benjolan besar, padat, berisi nanah bila pecah menimbulkan bekas luka. Obat Pengobatan jerawat dapat dilakukan dengan cara memperbaiki folikel yang abnormal, mengurangi produksi sebum, mengurangi jumlah koloni P. acnes atau hasil metaboliknya, dan mengurangi peradangan pada kulit. Populasi P. acnes dapat dikurangi dengan pemberian zat antibakteri seperti eritromisin, klindamisin dan tetrasiklin (Hafsari et al., 2015). Mekanisme kerja pengobatan yang paling umum untuk jerawat dapat dikategorikan dalam kategori yang berhubungan dengan patofisiologi, yaitu memperbaiki pola keratinisasi folikel yang berubah, menurunkan aktivitas kelenjar sebaceous, menurunkan populasi bakteri folikuler, khususnya P. acnes, dan menggunakan efek anti-inflamasi. Obat antijerawat yang beredar kebanyakan mengandung antibiotik golongan sintetik yang bekerja mengikat reseptor sel atau menghambat enzim. Obat jerawat yang mengandung antibiotik jenis sintetik tersebut bisa menimbulkan efek yang tidak diinginkan seperti iritasi, resistensi, kerusakan organ, bahkan imunohipersensitivitas . Oleh karena itu, diperlukan bahan alternatif alami pengganti yang mudah ditemukan dan dapat mengatasi jerawat (Ismarani dkk., 2014). Dikarenakan antibiotik tidak boleh dibeli secara sembarangan dan harus menggunakan resep dokter, namun masih ada beberapa obat yang dapat dibeli dan digunakan secara bebas sesuai dengan anjuran, seperti: 5


1. Asam Salisilat Obat jerawat yang mengandung asam salisilat dapat menekan produksi minyak berlebih. Dimana kandungan ini berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati dan mencegah pori-pori tersumbat sehingga dapat mengurangi dan mencegah timbulnya jerawat. Namun, asam salisilat harus diperhatikan dalam penggunaanya, salah satunya yaitu penggunaan bersamaan dengan retinol. Hal tersebut dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi dan memperburuk keadaan kulit wajah. 2. Benzoil Peroksida Benzoil peroksida merupakan kandungan yang sering dijumpai pada skincare, facial wash, pelembat atau obat jerawat. Benzoil peroksida dapat mengatasi dan mencegah munculnya jerawat dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, mencegah pori-pori tersumbat, dan mengangkat sel kulit mati. Namun, zat ini dapat membuat kulit kering dan iritasi apabila penggunaanya tidak diperhatikan. Maka dari itu, penggunaanya dianjurkan untuk menggunakan 1 kali dalam sehari. Apabila kulit sudah mulai terbiasa dan beradaptasi pada penggunaannya, maka dapat dilanjutkan apabila kulit wajah menemukan kesesuaian dengan zat aktif ini. 3. Sulfur Sulfur atau belerang tidak jauh berbeda dengan asam salisilat dalam mengatasi jerawat dan benzoil peroksida, yaitu mengurangi produksi minyak berlebih, mencegah pori-pori tersumbat dan mengangkat sel kulit mati. Sulfur bersifat antibakteri yang mampu menekan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Dibandingkan dengan asam salisilat dan benzoik peroksida, sulfur cenderung lebih ramah dikulit, sehingga aman bagi yang mempunyai kulit sensitif. Namun penggunaan obat dengan zat aktif ini ini tidak direkomendasikan bagi yang memiliki jerawat parah atau jerawat batu. 4. Retinol Retinol merupakan salah satu kandungan paling banyak yang digunakan dalam skincare untuk jerawat dan pencerah kulit. Retinol mempunyai kemampuan untuk mengurangi produksi minyak berlebih dan bahkan mendukung produksi kolagen untuk mengencangkan kulit dan mencegah penuaan dini. Retinol harus digunakan secara hati-hati bagi penggunanya terutama pada kulit sensitif, karena kandungan ini memicu terjadinya iritasi kulit. Untuk mengurangi hal tersebut disarankan menggunakan skincare dengan kandungan retinol tidak lebih dari 0,2% dan pemakaiannya dilakukan secara rutin untuk meningkatkan konsentrasi dan menggunakanya lebih sering. 5. Asam azaleat Asam azaleat bersifat antibakteri dan antiradang, sehingga kandungan skincare ini juga efektif dalam mengatasi jerawat. Meski begitu, asam azaleat umumnya memberikan hasil yang lebih lama daripada bahan aktif lainnya. Jadi, Anda perlu memakainya selama beberapa bulan agar jerawat benar-benar hilang. Selain itu, kandungan lain yang biasa ditemukan dalam skincare untuk jerawat, yaitu adapalene dan AHA. Penggunaan produk skincare untuk kulit berjerawat dapat menimbulkan reaksi atau menunjukkan efektivitas berbeda-beda bagi setiap orang Obat JERAWAT 6


Efek samping dari penggunaan antibiotik terhadap jerawat dapat meliputi iritasi, kemerahan, hingga kulit kering. Untuk mengurangi efek samping tersebut, maka penggunaan obat dapat dimulai dari konsentrasi rendah yang kemudian dapat dinaikkan konsentrasinya secara bertahap. Bahan alam digunakan sebagai alternatif antijerawat adalah daun sirsak. Tanaman sirsak (Anonna muricata L.) merupakan tanaman yang mudah ditemui yang hidup di daerah tropis dan diketahui memiliki banyak khasiat. Selain daun, kulit kayu, akar, dan batang, ekstrak biji buah sirsak juga terbukti bisa digunakan sebagai zat antibakteri. Daun sirsak (Annona muricata L.) terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis penyebab jerawat. Ekstrak etanol dari daun, batang, serta akar pohon sirsak diketahui bersifat antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus, E. coli, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeruginosa, dan Bacillus subtilis . JERAWAT Obat Pencegahan Pencegahan jerawat dapat dilakukan melakukan perawatan kulit wajah dengan benar, menerapkan gaya hidup sehat dengan tepat yang dapat di mulai dari pola makan, olahraga, dan pengelolaan emosi. Merokok dapat menyebabkan prevalensi dan keparahan jerawat dimana rokok mengandung asam arakidonat dan hidrokarbon polisiklik aromatik dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan peradangan melalui fosfolipase dan selanjutnya merangsang sintesis asam arakidonat. Selain itu, diduga terdapat reseptor asetilkolin keratinosit nikotinat yang dapat menginduksi hiperkeratosis dan menimbulkan komedo. Jerawat di wajah juga dapat disebabkan oleh kebersihan diri dan kebersihan lingkungan. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan mencegah timbulnya jerawat adalah dengan mencuci muka minimal tiga kali sehari. Selain itu, pemilihan sabun pembersih juga faktor penting dalam menghilangkan kotoran pada permukaan kulit. Pada produk pembersih tertentu biasanya terdapat penambahan senyawa aktif atau kombinasi beberapa senyawa aktif untuk membunuh bakteri penyebab jerawat. Efek samping obat Sumber: Habibie, D. R., & Aldo, D. 2019. Sistem Pakar Untuk Identifikasi Jenis Jerawat Dengan Metode Certainity Factor. JOINTECS (Journal of Information Technology and Computer Science). Vol 4(3): 79–86. https://doi.org/10.31328/jointecs. v4i3.1055. Hafsari, A. R., Cahyanto, T., Sujarwo, T., & Lestari, R. I. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Daun Beluntas. Jounal Istek. Vol 9(1): 142–161. Nurjanah, N., Aprilia, B. E., Fransiskayana, A., Rahmawati, M., & Nurhayati, T. 2018. Senyawa Bioaktif Rumput Laut Dan Ampas Teh Sebagai Antibakteri Dalam Formula Masker Wajah. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. Vol 21(2): 304-316. https://doi.org/10.17844/jphpi. v21i2.23086. Ramdani, R., Sibero, & T., H. 2015. Treatment for Acne vulgaris. Journal Majority. Vol 4(2): 87–95. Saragih, D. F., Opod, H., & Pali, C. 2016. Hubungan tingkat Kepercayaan Diri dan Jerawat (Acne vulgaris) Pada Siswa-Siswi Kelas XII di SMA Negeri 1 Manado. Jurnal E-Biomedik. Vol 4(1): 1–8. https://doi.org/10.35790/ebm.4.1.2016.12137. Wibawa, I. G. A. E., & Winaya, K. K. 2019. Karakteristik Penderita Acne vulgaris di Rumah Sakit Umum (RSU) Indera Denpasar Periode 2014-2015. Jurnal Medika Udayana. Vol 8(11): 1–4. 7


Tukak lambung merupakan penyakit dengan gangguan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh asam lambung dan pepsin yang disekresi berlebihan oleh mukosa lambung. Faktor utama penyebab tukak lambung adalah penggunaan Non Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID), steroids, merokok, Helicobacter pylori dan diet tinggi garam. Tukak lambung terjadi saat pecahnya mukosa saluran cerna bagian atas akibat pencemaran asam peptik yang mengakibatkan terbentuknya ulkus yang melampaui mukosa muskularis ke submukosa. Penyakit ini terjadi di lambung dan bagian pertama duodenum, namun dapat juga terjadi di bagian distal esofagus, duodenum distal, dan jejunum dengan mukosa lambung heterotrofik. Penyakit tukak lambung masih menjadi salah satu gangguan paling umum yang ditemui (Afriyanti & Adrianto, 2023). Pemicu utama dari terjadinya tukak lambung adalah peningkatan sekresi asam lambung dan kurangnya daya proteksi dari lambung. Asam lambung adalah mekanisme pertahanan utama yang mencegah banyak agen infeksi mendapatkan akses ke saluran usus karena beberapa bakteri dapat menahan pH lambung yang rendah. Oleh karena itu, peningkatan pH lambung yang berkepanjangan dapat menyebabkan komplikasi (Michael, 2023). Asam lambung adalah cairan pencernaan yang dihasilkan oleh sel-sel di lapisan lambung. Cairan ini mengandung berbagai zat penting, yaitu: Asam klorida (HCl) : Zat ini berperan utama dalam memecah protein menjadi rantai asam amino yang lebih kecil, sehingga mudah diserap oleh tubuh. HCl juga membantu mengaktifkan enzim pencernaan lainnya. Pepsin : Enzim ini bekerja sama dengan HCl untuk memecah protein menjadi peptida yang lebih kecil. Mukus : Zat ini melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam lambung yang kuat. Faktor intrinsik : Protein ini membantu tubuh menyerap vitamin B12 dari makanan. Pengertian Asam lambung diproduksi oleh sel-sel parietal di lapisan lambung. Sel-sel ini merespons rangsangan seperti makanan, histamin, dan asetilkolin dengan melepaskan asam lambung. Fungsi utama asam lambung: Mencerna protein : Asam lambung membantu memecah protein menjadi peptida yang lebih kecil, sehingga mudah diserap oleh tubuh. Membunuh mikroorganisme : Asam lambung bersifat asam kuat, sehingga dapat membunuh bakteri dan virus yang tertelan bersama makanan. Membantu penyerapan mineral : Asam lambung membantu meningkatkan penyerapan zat besi dan kalsium dari makanan. tukak lambung8


Tukak Lambung Secara umum asam lambung tidak berbahaya. Namun, pada beberapa kasus, berlebihnya asam lambung dapat menyebabkan suatu kondisi yang disebut penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD). Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan suatu gangguan saluran pencernaan di mana isi lambung mengalami refluks secara berulang ke dalam esofagus, yang menyebabkan terjadinya beberapa gejala hingga komplikasi (Kuswono, 2021). Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu “gastro”, yang berarti perut/lambung dan “itis” yang berarti inflamasi/peradangan. Dengan kata lain, maag adalah kondisi inflamasi dari mukosa lambung (Zulkarnain, 2011). Sakit maag diakibatkan oleh kelebihan asam lambung, sehingga dinding lambung lama-lama tidak kuat menahan asam lambung tersebut sehingga timbul rasa sakit yang dapat menyebabkan maag. Didalam proses pencernaan, makanan akan dicerna oleh asam yang diproduksi oleh lambung manusia. Tubuh manusia tidak akan bisa menyerap nutrisi dengan sempurna apabila asam lambung tidak ada. Oleh karena itu, diperlukan asam lambung yang seimbang. Namun, asam lambung yang berlebih dapat menimbulkan rasa mual dan perih dalam lambung karena dinding mukosa lambung teriritasi. Lambung akan susah untuk menyesuaikan diri apabila tidak mengatur pola makan dan biasanya penyakit asam lambung ini tidak begitu diperhatikan oleh penderitanya. Efek parahnya, penyakit ini akan berkembang menjadi kanker apabila saluran tenggorokan telah rusak karena asam lambungnya telah meningkat hingga mecapai tenggorokan maupun kerongkongan. Gejala dan tanda Gejala umum dari tukak lambung adalah nyeri perut epigastrium, kembung, perut penuh, mual dan muntah, penurunan berat badan/penambahan berat badan, hematemesis, melena (kondisi tinja berwarna gelap akibat pendarahan). Namun pada tingkat yang lebih parah, tukak lambung dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan, disfagia progresif, perdarahan gastrointestinal, anemia defisiensi besi dan emesis berulang. Gejala ini merupakan gejala serius dari tukak lambung. Oleh sebab itu, jika gejala ini terjadi dibutuhkan penanganan yang serius secara klinis (Malik et al., 2023). Selain itu, pada penderita tukak lambung dapat ditemukan pola pain-food-relief. Artinya bila penderita makan, nyerinya hilang, tetapi dalam waktu 1,5 sampai 2 jam akan kembali mengalami nyeri perut lagi. Begitu juga bila pada penderita diberikan obat antisekresi asam (Abdullah, 2008). 9


tukak lambung Obat Kimia Antasida DOEN Antasida merupakan obat yang memiliki mekanisme kerja dengan menetralkan asam lambung. Antasida termasuk obat bebas yang dapat dibeli oleh setiap individu atau masyarakat di pasaran maupun di apotek. Efek samping dari penggunaan antasida tidak jarang terjadi. Beberapa efek samping yang dapat terjadi seperti sindrom susu alkali, diare, dan konstipasi (Septyaningrum & Hastuti, 2022). Obat ini hanya bertindak sebagai agen penetral asam lambung dan tidak mengurangi volume dari asam lambung. Anatasida DOEN secara umum terdiri atas dua zat aktif yakni magnesium hidroksida (MgOH) 200 mg dan aluminium hidroksida (Al(OH)3) 200 mg. Obat ini diindikasikan untuk mengurangi nyeri lambung akibat kadar asam lambung berlebih, gastritis, ulkus gastritis, ulkus duodenal dengan gejala mual dan perih. Obat ini tidak disarankan digunakan untuk pasien dengan diet rendah fosfor, pasien hemodialisis, dan gangguan fungsi ginjal. 1. Lidah Buaya Lidah buaya mengandung aloin, aloin-emodin, resin, tanin dan polisakarida yang baik untuk mengobati sakit maag. Zat aktif lain diidentifikasi sebagai Aloctin A dan Aloctin B. Aloctin A menghambat sekresi asam lambung dan pepsin jika diberikan secara intra vena pada penelitian preklinis terhadap tikus. Kandungan yang berkhasiat lain adalah aloin dan antrakinon yang dapat meningkatkan produksi prostaglandin. Cara penggunaannya adalah dengan merebus hingga matang (air mendidih). Sajikan dengan menambahkan madu untuk mengurangi rasa pahitnya atau dapat juga dijadikan jus dengan menambahkan madu. Obat Herbal 2. Pisang Raja Pisang raja mengandung pektin yang tinggi yang dapat berperan untuk melindungi selaput lendir lambung terhadap pengaruh asam lambung. Cara penggunaan dari pisang raja sebagai obat tukak lambung adalah dengan mengambil pisang yang belum matang lalu dikeringkan dengan mengupas kulitnya terlebih dahulu kemudian dipotong kecilkecil lalu dikeringkan kembali. Selanjutnya, dapat dijadikan bubuk dengan cara ditumbuk atau diblender. Penggunaannya bisa dicampur dengan madu serta dikonsumsi pagi dan malam. 10


Tukak lambung 3. Kacang Hijau Senyawa yang terkandung dalam kacang hijau bisa memperkuat lapisan lambung dan mengurangi kadar asam lambung sehingga dapat menekan penyakit maag. Kacang ijo digunakan dalam pengobatan asam lambung dengan pengeringan lalu ditumbuk hingga halus. Hasil tumbukan dapat dicampurkan dengan air hangat dan diminum 3 kali sehari. Efek Samping Diare dan Kosntipasi Efek samping ini ditimbulkan oleh adanya dua zat aktif sekaligus dalam sediaan antasida DOEN secara bersamaan. Efek samping diare dalam penggunaan anatasida dipicu oleh MgOH sedangkan efek samping ditimbulkan oleh Al(OH)3. Gastroesophageal Reflux (GERD) GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan atau yang biasa disebut acid reflux. Ketika hal ini terjadi, rasa sakit akan terasa hingga membakar bagian tengah dada. GERD umumnya terjadi setelah makan siang atau makan malam. Gejala yang timbul adalah mengalami mulas yang terus-menerus, bau mulut, mual, nyeri di dada, hingga sulit untuk menelan. Cara untuk mengatasi penyakit ini adalah tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang memicu gejalanya. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi antasida yang berguna untuk mengurangi produksi asam lambung dan radang tenggorokan. Gastritis Gastritis adalah sebuah kondisi ketika lambung mengalami peradangan karena asam lambung yang terlalu kuat sehingga merusak lapisan pelindung tersebut. Umumnya, gastritis disebabkan oleh beberapa hal, seperti alkohol, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), hingga infeksi dari bakteri H. pylori. Selain rasa sakit pada perut bagian atas, gejala lainnya yang dapat terjadi adalah perasaan kembung, nafsu makan yang berkurang, mual dan muntah, hingga cepat kenyang berlebih. Jenis 11


tukak lambung Pencegahan Sumber: Mengatasi GERD tidak hanya melalui melalui obatobatan. Namun, dengan mengubah gaya hidup juga penting dilakukan untuk mendukung pemulihan penyakit asam lambung. Berikut ini beberapa panduan gaya hidup sehat yang dapat diterapkan untuk menghindari dan mengatasi asam lambung atau GERD adalah sebagai berikut: • Menurunkan berat badan. • Berhenti merokok. • Menghindari makan dalam porsi besar dan berat di malam hari. • Menghindari makanan pemicu seperti cokelat, kafein, dan alkohol. • Makan maksimal 3 jam sebelum tidur. • Tidak langsung berbaring setelah makan. • Meninggikan posisi kepala saat berbaring (Siloam Hospital, 2024). Abdullah. 2008. “Ilmu Penyakit Dalam (Internal Medical Disease)”. Universitas Sumatera Utara: Medan. Afriyanti, A., Adrianto, D. 2023. Evaluasi Ketetapan Penggunaan Obat Tukak Lambung pada Pasisen Penderita Tukak Lambung di Poli BPJS Rumah Sakit X Periode Januari. Indonesian Journal of Health Science, 3(2): 281-287. Malik, T. F., Gnanapandithan, K., Singh, K. 2023. Peptic Ulcer Disease. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing Ndraha, S. Dkk. 2016. Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Terapi GERD Factors Associated with The Success of GERD Therapy. Siloam Hospitals. 2024. GERD atau Penyakit Asam Lambung: Pengobatan & Cara Mengatasi: Oleh dr. Agus Sudiro Waspodo, SpPD-KGEH. Artikel ini dibuat dan diterbitkan oleh Siloam Hospitals, baca selengkapnya di: https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-gerd-kenali-penyebab-faktor-risiko-dancara-mengatasinya Septyaningrum, A. E., Hastuti, D. 2022. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Pengetahuan Penggunaan Anatasida Di Dusun Kepek Bantul Periode Januari 2022. Forte Jurnal 2(2): 137-142. Zulkarnain, H. N. 2011. “Asuhan Keperawatan (Askep) Gastritis”. Skripsi. Jurusan Keperawatan, Universitas Airlangga: Surabaya. 12


Demam merupakan suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas ataupun mengurangi produksi panas (Perry & Potter, 2010). Dengan kata lain, demam adalah kondisi dimana terjadinya peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas (Perry & potter, 2010). DEMAM Pengertian Demam didefinisikan sebagai proses alami tubuh dalam melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37 ℃ ) dan merupakan proses alami tubuh dalam melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam dapat terjadi pada suhu >37 ℃ yang disebabkan karena infeksi (bakteri, virus, jamur atau parasit), penyakit autoimun ataupun obat-obatan. Banyak sekali tanda maupun gejala yang menyertai terjadinya demam termasuk gejala seperti nyeri punggung, kulit hangat, kulit kemerahan, peningkatan saat dalam bernafas, menggigil/merinding (berupa perasaan hangat dan dingin), nyeri dan sakit (misal: sakit kepala), keletihan, kelemahan, berkeringat, dan hilangnya nafsu makan (Carpenito, 2014). Gejala dan tanda 13


DEMAM Pengobatan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menurunkan demam melalui pemberian obat yang memiliki khasiat sebagai antipiretik seperti parasetamol maupun ibuprofen (Soedibyo & Souvriyanti, 2012). Kunyit Kunyit memiliki sifat sebagai antibakteri, antiradang, dan antioksidan. Selain itu, kunyit juga bersifat antimikroba yang mampu menghambat pertumbuhan jamur, bakteri, dan virus. Kunyit mampu mengembalikan sistem imun agar tubuh menjadi kuat kembali dalam mencegah infeksi yang memicu demam. Air beras Air beras merupakan salah satu obat demam alami rumahan yang dapat membantu dalam menyembuhkan infeksi virus. Cukup dengan minum satu gelas air beras saat perut kosong dapat mengeluarkan racun dari tubuh untuk menurunkan demam. Obat Selain melalui pemberian obat jadi atau sintesis, adapun obat demam alami yang dapat digunakan untuk membantu meredakan gejala demam sekaligus menjadi obat penurun panas, hingga dapat dijadikan sebagai alternatif pertolongan pertama saat tubuh mulai merasa hangat atau panas. Berikut ini merupakan bahan herbal alami yang dapat dijadikan pengobatan dalam menurunkan panas dan demam yaitu sebagai berikut: Air jahe Air jahe digunakan sebagai obat alami yang sangat efektif dalam menurunkan demam karena memiliki potensi sebagai zat antimikroba (menghambat atau mematikan pertumbuhan mikroba), dan dapat berperan sebagai antiradang. Bawang putih Bawang putih mampu meredakan panas tubuh yang dapat diberikan dengan menambahkan potongan bawang putih yang telah dihaluskan kedalam sajian makanan. Bawang putih juga dapat ditambahkan kedalam seduhan teh sebagai obat demam alami. Hal tersebut disebabkan karena bawang putih mengandung senyawa antivirus, antibiotik, dan antiseptik yang mampu melawan infeksi penyebab demam. Paracetamol memiliki kegunaan dalam menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi peradangan dan pemicu demam dalam tubuh, sehingga akan menormalkan kembali suhu tubuh dan membantu dalam meredakan nyeri. Paracetamol Ibuprofen Ibuprofen memiliki khasiat sebagai antiinflamasi, analgetik, dan antipiretik. Obat ini bekerja dengan menyembuhkan demam maupun sakit kepala yang disebabkan oleh demam. 14


Penggunaan obat analgesik antiinflamasi non-steroid (AINS) masih sangat esensial dalam mengatasi nyeri dan inflamasi. Dalam mengatasi demam, obat AINS paling banyak diresepkan bahkan sebagian dijual bebas dan dapat diperoleh tanpa menggunakan resep dokter, sehingga perlu hati-hati dalam penggunaannya karena dapat menimbulkan efek samping serius seperti pendarahan lambung, kerusakan hati, dan reaksi alergi (Kalim & Handono, 2000). Demam dapat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: Demam ringan yang terjadi ketika suhu tubuh naik hingga 38oC. Demam sedang yang terjadi ketika suhu tubuh 39,1oC. Demam tingkat tinggi yang terjadi ketika suhu tubuh lebih dari 39,4oC. Demam dapat mereda dengan sendirinya dalam kurun waktu satu sampai tiga hari, namun demam juga bisa terjadi hingga berhari-hari. Berdasarkan durasinya, demam terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: Demam akut yang berlangsung kurang dari 7 hari. Demam sub-akut yang berlangsung hingga 14 hari. Demam kronis yang berlangsung selama lebih dari 14 hari. Penyakit serta gejala demam biasanya tidak terlalu berbahaya, dan dapat sembuh dalam beberapa hari dengan sendirinya. Berikut ini merupakan cara penanganan awal dalam mencegah terjadinya demam, yaitu: Rajin mencuci tangan baik sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah berada di sekitar banyak orang. Membawa pembersih tangan seperti tissue antibakteri, maupun hand sanitizer. Tutup mulut saat sedang batuk dan tutup hidung saat sedang bersin. Gunakan masker jika sedang berada di luar rumah agar terhindar dari penularan virus yang dapat tersebar melalui percikan air liur atau droplet. Menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, pola makan yang sehat dan seimbang, olahraga atau aktivitas fisik secara teratur, serta minum air putih dalam jumlah yang cukup. Carpenito, L. J. 2014. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 13. Kedokteran EGC: Jakarta. Kalim, H. D. 2000. Masalah Penyakit Reumatik di Indonesia Serta Upaya-Upaya Penanganannya. Temu Ilmiah Reumatologi: Jakarta. Perry., & Potter. 2010. Fundamental of Nursing, Edisi 7. Salemba Medika: Jakarta. Soedibyo, S. S. E. 2012. Gambaran Persepsi Orang Tua Tentang Penggunaan Antipiretik Sebagai Obat Demam. Sari Pediatri 2006. Vol 8(2): 142. Efek Samping Jenis Pencegahan Daftar Pustaka DEMAM 15


Bisul Pengertian Penyebab Penyebab bisul adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada folikel rambut. Jenis bakteri ini sering ditemukan pada kulit dan lapisan dalam hidung, namun tidak menimbulkan gangguan apapun. Bakteri ini akan menginfeksi jika terdapat luka gores atau gigitan serangga pada kulit. Seseorang lebih mungkin mengalami bisul bila sistem imunnya terganggu atau punya masalah kesehatan yang memperlambat pemulihan luka. Diabetes dan eksim (masalah kulit kronis yang ditandai dengan kulit kering dan gatal) adalah dua contoh masalah kesehatan kronis yang bisa meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Gejala dan Tanda Bisul atau furunkel adalah peradangan pada folikel rambut yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Mulanya, infeksi menimbulkan benjolan dan kemerahan pada kulit. Setelah 4-7 hari, benjolan tersebut akan terisi oleh nanah dan terasa nyeri. Jenis penyakit kulit ini dapat menyerang semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi, seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita diabetes atau gagal ginjal, lebih rentan mengalami bisul. Gejala utama bisul adalah benjolan kecil berwarna kemerahan dan padat yang terasa sakit. Benjolan ini umumnya terdapat di bagian tubuh yang paling sering berkeringat atau mengalami gesekan, seperti wajah, leher belakang, paha, ketiak, dan bokong. Gejala lainnya meliputi: Kulit di sekitar benjolan bisul tampak membengkak Bisul awalnya kecil, lalu membesar hingga diameternya bisa mencapai lebih dari 5 sentimeter. Muncul nanah beberapa hari setelah benjolan terbentuk. Di ujung benjolan muncul titik putih kekuningan yang kemudian pecah dan membuat nanah keluar. Bila terdapat beberapa bisul yang terkumpul di satu area, kadang pasien mengalami gejala demam, kelelahan, meriang, atau tidak enak badan. 16


1. Folikulitis Folikulitis merupakan gejala awal bisul. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil dengan bintik putih di sekitar tumbuhnya rambut dan terkadang area sekitar benjolan kemerahan. 2. Karbunkel Karbunkel adalah sekumpulan bisul yang terbentuk secara berdekatan, lalu menyatu menjadi bisul yang lebih besar. Penyakit kulit ini biasanya muncul di punggung dan leher, namun bisa juga berkembang di bagian tubuh lain. 3. Jerawat kistik Jerawat kistik termasuk jenis bisul yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyebab bisul ini karena penumpukan minyak dan sel kulit mati yang menyumbat folikel rambut, sehingga menjadi tempat ideal bertumbuhnya bakteri. bisul Jenis 4. Hidradenitis suppurativa Hidradenitis suppurativa adalah jenis bisul kronis. Bisul yang berisi nanah ini bersifat kambuh atau berulang kali muncul di tempat sama, terutama di area lipatan tubuh seperti ketiak, selangkangan, tengkuk leher, lipatan payudara, dan lain-lain. 5. Abses pilonidal Abses pilonidal adalah jenis bisul yang terbentuk di kulit, tepatnya di atas lipatan pantat. Penyebab bisul ini bisa karena iritasi, tekanan, atau duduk dalam jangka waktu lama. 6. Bintitan Bintitan merupakan jenis bisul yang cukup umum. Penyebab bisul yang biasanya muncul di kelopak mata ini berasal dari infeksi bakteri staphylococcus. 17


5. Gunakan obat alami Manfaatkan bahan obat bisul alami yang bisa membantu mempercepat proses penyembuhan. Obat bisul alami yang sering digunakan seperti tea tree oil, kunyit, bawang putih, bawang bombay, jahe, daun sirsak, dan lain-lain. Pastikan anda tidak mengalami alergi terhadap bahan alami tersebut agar tidak memunculkan reaksi negatif saat pemakaian. bisul Pengobatan 1. Kompres hangat Menempelkan kompres hangat dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan gatal pada bisul. Caranya cukup mudah, Anda tinggal menyiapkan kain lap bersih, celupkan ke dalam air hangat, lalu kemudian peras. Tempelkan kompres hangat pada bisul dan area sekitarnya selama 10 hingga 15 menit. Lakukan ini tiga sampai empat kali sehari sampai bisul cukup merasa tidak sakit atau sembuh. Ingat, jangan sekali-kali memencet atau menusuk bisul karena dapat membuat infeksi meluas. 2. Konsumsi Paracetamol atau Ibuprofen Jika bisul atau bintitan terasa nyeri, pertimbangkan untuk mengonsumsi Ibuprofen atau Paracetamol yang dapat membantu mengurangi rasa sakit. Pastikan Anda membaca petunjuk pada kemasan untuk mengetahui dosis yang tepat. 3. Menjaga kebersihan area bisul Selalu jaga kebersihan area bisul, dan hindari menyentuh, menggosok bisul, atau bintitan pada bagian mata. Jika mengalami bintitan, hindari penggunaan riasan mata maupun lensa kontak sampai bintitan tersebut sembuh. 4. Tutup bisul nenggunakan kain kasa atau perban Jaga area yang mengalami bisul agar tetap tertutup. Jika bisul pecah, tutupi dengan perban atau kain kasa steril untuk mencegah infeksi meluas selama proses penyembuhan. 18


Kapan harus ke dokter? Secara umum, bisul tak memerlukan penanganan medis. Hal tersebut khusus untuk bisul yang hanya satu dan tak menyebabkan gejala parah atau mengarah pada komplikasi. Namun, jika bisul sering muncul, alangkah baiknya segera periksakan diri ke dokter. Begitu pun termasuk apabila timbul rasa nyeri dari bisul yang tak kunjung reda dan bisul tak kunjung pecah setelah beberapa minggu. Cara mencegah bisul yang efektif adalah dengan mempraktikkan pola hidup bersih dan sehat. Contohnya: Rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer. Menghindari berbagi benda pribadi seperti handuk, baju, selimut, atau pisau cukur. Mencuci seprai dan selimut dengan rutin. Menghindari kontak dengan orang yang terkena infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Bisul Pencegahan Sumber: Ekawati, E. R 2018. Bakteriologi: Mikroorganisme Penyebab Infeksi. Deepublish:Yogyakarta. Haryanto, S. 2012. Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia. Palmall: Jakarta. Murlistyarini, S., Prawitasari, S., & Setyowatie, L. 2018. Intisari Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Universitas Brawijaya Press: Malang. Warisno., & Dahana, K. 2012. Daun Sirsak Langkah Alternatif Gempur Penyakit. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. 19


Penyakit tidak menular (PTM) merupakan jenis penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi dan tidak dapat ditularkan dari satu individu ke individu lainnya. Penyakit ini berlangsung dalam jangka waktu panjang dan dapat berkembang secara lambat. Faktor risiko utama untuk penyakit tidak menular dapay didasarkan dari pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan, dan aktif merokok. Penyakit tidak menular sering kali dapat dicegah melalui gaya hidup sehat dan manajemen penyakit yang tepat. PENYAKIT TIDAK MENULAR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN Jl. M. H. Thamrin Boulevard, No.1100 Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Banten 15811 Telp. 021-5460901


Click to View FlipBook Version