Pkkwu
Nama : Irgi Anggriawan
Kelas : XI – PG 2
Absen : 17
SMK NEGERI 7 JAKARTA
Cetak Offset Masih Menjadi Pilihan Saat Ini
Dunia printing telah mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Sehingga, saat ini kita lebih
mengenal apa yang namanya teknik digital
printing. Dan cetak offset merupakan tekhnologi
yang hadir sebelumnya.
Pilihannya adalah :
Jika anda membutuhkan cetakan dengan jumlah
sedikit (minimal order) maka digital printing
merupakan solusinya. Namun jika anda
membutuhkan cetakan dengan quantity besar,
maka cetak offset masih menjadi pilihannya.
Hanya saja, cetak offset ini termasuk dalam
kategori cetak konvensional mengingat masih
membutuhkan tahapan yang cukup panjang dalam
prosesnya.
Misalnya masih harus menyiapkan film dan
alumunium plate sebagai media transfer yang
selanjutnya akan dicetak di atas bahan kertas,
plastik, kain atau media lainnya.
Nah bagi yang baru kenal percetakan, istilah cetak
offset (offset printing) bisa jadi asing buat anda.
Oleh karena itu, saya akan menjelaskannya secara
lengkap pada artikel ini.
Cetak Offset
Pengertian cetak offset
Menurut Wikipedia, cetak offset
adalah teknik cetak yang banyak digunakan,
dimana citra (image) bertinta di-transfer (atau di-
“offset”) terlebih dahulu dari plat ke lembaran
karet, lalu ke permukaan yang akan dicetak.
Ketika dikombinasikan dengan proses litografi,
yang berdasarkan pada sifat air dan minyak yang
tidak bercampur.
Maka teknik offset menggunakan sebuah pemuat
citra yang rata (planographic) dimana citra yang
akan dicetak mengambil tinta dari penggulung
tinta (ink rollers).
Sementara area yang yang tidak dicetak menarik
air, dan menyebabkan area tersebut terbebas dari
tinta.
Sederhananya begini,
Offset printing (cetak offset) merupakan
sebuah teknik cetak yang prosesnya dimulai dari
sebuah gambar bertinta yang menempel pada
master/plat dan ditransfer ke lembaran karet
(blanket) lalu kembali ditransfer ke permukaan
bahan yang dicetak.
Bahan cetak tersebut umumnya berupa kertas
atau plastik.
Proses pra-cetak dalam offset printing
Seiring perkembangan teknologi, proses cetak
semakin berkembang dan maju.
Dulu, proses sebelum cetak merupakan pekerjaan
yang mempunyai tahapan panjang dan dibutuhkan
ketelitian dalam menjalankannya.
Kini, semua bisa dikerjakan lebih singkat waktunya
karena perkembangan teknologi membuat
semuanya lebih praktis.
Namun tidak berarti harus mengabaikan ketelitian.
Karena dalam percetakan, ketelitian sejak tahap
awal merupakan hal wajib yang harus selalu
dilakukan.
Dan ini yang dilakukan ketika ingin memulai cetak
offset :
Desain
Desain merupakan satu proses awal sebelum cetak
offset.
Ada banyak software yang digunakan dalam
membuat desain grafis, diantaranya yang umum
digunakan adalah CorelDraw dan Adobe Ilustrator
untuk mengolah file vector dan Adobe Photoshop
untuk mengolah file image.
Proses desain dimulai dengan menentukan ukuran
produk yang akan dicetak.
Kemudian dilanjut dengan pembuatan desain
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan
customer apakah berupa undangan, kalender,
kemasan, brosur, dsb.
Pada proses desain perlu diperhatikan pada file-file
dipersiapkan yaitu apakah gambar sudah optimal
sehingga tidak pecah ketika dicetak.
Perlu dilakukan pengecekan pada kelengkapan file
yang akan dicetak sehingga tidak ada image yang
tertinggal.
Dilakukan juga pengecekan terhadap teks-teks
pada desain agar tidak terjadi kesalahan
penulisan.
Perlu ditambahkan atribut-atribut cetak untuk
membantu pada saat proses cetak, atribut cetak
tersebut antara lain :
Colorbar
Deretan warna yang digunakan untuk mengetahui
kerataan warna tinta pada saat proses cetak,
dibuat sesuai dengan warna desain yang
digunakan baik warna separasi dan warna khusus.
Register Mark
Untuk mengecek penumpukan warna pada saat
proses cetak dan biasa disebut pengecekan
register cetak. Cara melihatnya adalah dengan
menggunakan lup untuk memperjelas apakah
register dari tiap warna bergeser atau tidak.
Recording
Batasan area atau ukuran yang akan dicetak,
pegangan dari mesin dan untuk memudahkan
proses punching
Unleg
Untuk mengetahui kerataan cetakan, dengan
melihat pinggiran dari tumpukan kertas yang telah
tercetak
Nama file desain
Sebagai informasi yang digunakan untuk
mempermudah pengerjaan cetak
Pembuatan Plat Cetak
Plat cetak pada proses cetak offset digunakan
sebagai acuan cetak yang memindahkan image ke
media cetak.
Proses pembuatan plat cetak dapat dilakukan
dengan menggunakan dua metode yaitu dengan
pembuatan plat secara manual dan dengan
menggunakan CtP/CtCP.
Ini penjelasan lengkapnya :
Membuat plat secara manual
Pembuatan plat secara manual prosesnya lebih
panjang dan rumit dibandingkan dengan
pembuatan plat cetak dengan mesin CtP.
Kira-kira seperti ini,
File >RIP > File S & R > Film Montage > Copier >
Cuci Plat > Plate
1. File hasil desain dikirim untuk dijadikan plat
cetak diproses dengan menggunakan RIP (Raster
Image Processor) pada mesin CtF.
Pada Proses ini dicek kelengkapannya dengan
menggunakan komputer selanjutnya, pengecekan
meliputi jumlah dan jenis warna yang dipakai,
ukuran desain, teks, gambar dan pola desain.
Setelah dicek file dikirim ke mesin CtF untuk
menghasilkan film cetak.
2. Film yang sudah jadi kemudian ditata diatas
astralon yang berupa mika seukuran plat cetak
untuk dilakukan proses montage, emulsi harus
dalam posisi tak terbaca agar emulsi plate dan
emulsi film bertemu.
Sehingga hasil gambar yang dihasilkan sesuai
dengan gambar film. Jika emulsi plate dan emulsi
film tidak bertemu akan terjadi penurunan dot dan
berpengaruh pada warna hasil cetakan.
Hal lain yang perlu diperhatikan pada saat
penggandaan film adalah :
• Pemberian atribut
• Pemberian nomer up
• Kebersihan astralon
• Penyinaran
• Pencucian/Densito, toleransi penurunan dot
raster 2 %
3. Sebelum diekspose, lembar astralon dan plat
cetak harus benar-benar rapat, untuk
mendapatkan kerapatan antara plate cetak dan
astralon maka dilakukan proses vakum, setelah
benar-benar vakum maka dapat dilakukan ekspose
plate.
4. Proses ekspose dilakukan selama kurang lebih
sekitar 9 menit dengan menggunakan lampu
ultraviolet
5. Plate yang sudah diekspose kemudian
dikeluarkan dan dicuci dengan menggunakan
devepoler plate, komposisi cairan developer dan
air 1 : 3
6. Apabila masih terdapat sisa emulsi maka
dibersihkan dengan menggunakan remover.
7. Plat cetak diberi lapisan gumm untuk mencegah
oksidasi
Adapun beberapa kelemahan dari proses
pembuatan plate secara manual adalah apabila
pada montage plate lebih dari 1 warna tidak
presisi dalam peletakannya, maka hasil cetak
nantinya juga tidak presisi.
Kelemahan lainnya adalah proses pembuatannya
yang membutuhkan waktu lama sehingga kurang
efisien.
Computer to Plate (CTP)
Pembuatan plate dengan menggunakan sistem CtP
atau CtCP (Computer To Conventional Plate) lebih
singkat daripada menggunakan cara manual
dimana proses montage hanya dilakukan secara
digital sehingga pembuatan film tidak diperlukan
lagi, raster image langsung dibentuk dengan
menggunakan CtP.
Alur proses CtP adalah sebagai berikut :
File > RIP (tiff B) > File S & R > CtP > Plate
Video di bawah ini akan menjelaskan prosesnya.
Proses cetak offset printing
Proses cetak berfungsi untuk menggandakan
sekumpulan gambar atau teks sesuai dengan
acuan cetak/plate yang dibuat di bagian prepress
sebelumnya.
Dalam proses penggandaan ini, parameter-
parameter yang harus diperhatikan meliputi
ketepatan register, ketepatan warna, kebersihan
hasil cetakan, kestabilan jalannya kertas, dsb.
Proses cetak offset merupakan cetak tidak
langsung, artinya peralihan tinta dari acuan cetak
tidak langsung mengenai bahan cetak, tetapi
melalui media perantara yaitu silinder karet
(blanket silinder).
Posisi gambar pada acuan cetak terbaca,
kemudian pada silinder blanket tidak terbaca dan
sampai pada bahan cetakan terbaca kembali.
Prinsip cetak offset dapat digambarkan dalam
skema proses cetak dibawah ini :
Keterangan :
1.Unit penintaan
2.Unit pembasahan
3.Silinder plate
4.Silinder blanket
5.Silinder penekan
6.Bahan cetak/material cetak
Pada dasarnya proses cetak offset terdiri dari
beberapa proses yang berurutan dan saling
berkaitan, karena setiap proses yang ada di
dalamnya dapat mempengaruhi hasil cetakan.
Urutan proses cetak offset adalah sebagai berikut
:
1.Acuan cetak menerima tinta dari unit
penintaan dengan tebal lapisan tinta
tertentu.
2.Bahan cetak bergerak untuk bersinggungan
dengan silinder blanket dan
lapisan tinta.
3.Lapisan tinta ditransfer ke bahan cetak.
4.Proses ini terjadi karena adanya tekanan pada
dua permukaan tersebut (antara
silinder impresi dengan silinder blanket), ini
disebut tekanan cetak.
5.Proses transfer tinta terjadi dalam waktu yang
singkat karena tingginya
kecepatan mesin cetak.
6.Hasil dari proses ini adalah lapisan tinta
menempel pada bahan cetak.
Seperti itulah gambaran dari sebuah proses cetak
offset, hingga menghasilkan cetakan yang
diinginkan.
Di bawah ini adalah sebuah video yang
menjelaskan tentang proses cetak dengan
menggunakan mesin offset teknologi terkini.
Proses finishing pada offset printing
Finishing cetak offset adalah sebuah proses pasca
cetak dimana pada bagian ini hasil cetakan akan
diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan.
Ada beberapa jenis finishing yang umum dilakukan
dalam percetakan, diantaranya :
Potong kertas/sisir kertas
Adalah sebuah proses merapihkan pinggiran
kertas atau memotong kertas sesuai ukuran yang
dibutuhkan.
Laminating
Sebuah proses setelah cetak dengan cara melapisi
kertas dengan bahan plastik agar cetakan terlihat
lebih menarik dan bisa menjadi tahan lama (awet)
Ada 2 jenis laminating yang sering orang cetakan
lakukan, yaitu laminating doff (permukaan kertas
jadi tidak mengkilap) dan laminating glossy
(permukaan kertas menjadi mengkilap)
UV
Teknik ini digunakan untuk menimbulkan efek
yang sama dengan laminating, akan tetapi bahan
yang digunakan berbeda. Jika laminating
menggunakan bahan plastik maka UV
menggunakan bahan dari cairan khusus.
Poly (hot stamp)
Metode ini digunakan untuk membuat bagian
tertentu dari hasil cetakan tampak mengkilap
dengan dua warna paling umum yaitu gold dan
silver.
Ada banyak warna pilihan lainnya yang sering
digunakan.
Emboss/deboss
Yaitu suatu cara untuk mempercantik hasil cetak
bagian tertentu saja dengan efek timbul atau
tenggelam sehingga menghasilkan teks atau
gambar terlihat menjadi berbeda dari hasil cetak
biasa.
Pond
Cara ini digunakan untuk memotong suatu cetakan
dengan bentuk khusus seperti yang diinginkan.
Ada juga istilah rel dalam teknik pond, dimana
fungsinya membuat garis agar desain mudah
dilipat.
Teknik ini biasa digunakan untuk kotak makanan,
kotak obat, kotak mainan, amplop, undangan
dengan bentuk khusus atau banyak lagi yang
lainnya.
Lem panas (binding)
Lem panas digunakan ketika merekatkan sebuah
cover buku dengan isinya yang tebal sehingga
menjadikan teknik binding inilah yang dipilih.
Prosesnya dimana lem tersebut harus dipanaskan
dulu sebelumnya dengan suhu tertentu. Selain
menggunakan mesin otomatis, lem panas ini juga
menjadi cepat kering (sekitar kurang lebih 20
detik) sehingga prosesnya akan lebih cepat
dibanding menggunakan lem biasa.
Cacah (perforasi)
Ini adalah sebuah teknik membuat lubang kecil-
kecil yang membentuk garis pada hasil cetakan
dengan tujuan untuk memudahkan penyobekan.
Mesin offset printing
Mesin offset adalah sebuah mesin yang digunakan
dalam sebuah proses cetak.
Mesin cetak offset ini dipercaya sanggup
menghasilkan cetakan dengan kualitas terbaik
dibanding jenis cetak lainnya. Namun, tentu saja
karena kualitasnya paling baik maka setimpal
dengan harga mesinnya yang cukup mahal.
Beberapa contoh jenis mesin cetak offset di bawah
ini adalah yang perlu anda ketahui :
Mesin cetak Toko
Toko 820
Mesin cetak Ryobi 4 warna
Ryobi
Mesin cetak GTO 4 warna
GTO V
Mesin cetak Speed Master 52
Speed Master 52
Mesin cetak Speed Master 72
Speed Master 72
Mesin cetak Speed Master 102
Speed Master 102
Mesin cetak Roland 700
Roland 700
Mesin cetak Komori
Komori
Mungkin ini hanya sebagian contoh kecil saja. Ada
masih banyak lagi jenis mesin cetak dengan
berbagai merk dan ukuran lainnya.
Namun mesin di atas merupakan mesin cetak yang
paling umum digunakan saat ini pada percetakan-
percetakan di Indonesia.
Keunggulan dan kekurangan offset printing
Di Indonesia, usaha jasa percetakan offset
memang sangat menjamur. Dan yang saya tahu,
usaha percetakan ini merupakan satu dari sekian
banyak peluang usaha yang sangat menjanjikan.
Hal ini dikarenakan kualitas dari hasil cetak offset
ini memang luar biasa baik dibanding hasil cetak
lainnya. Dan karena itu pula cetak offset sangat
diminati masyarakat percetakan.
Kualitas baik belum tentu selalu unggul dalam hal
lainnya, ada beberapa kelemahan dari cetak offset
ini.
Inilah keunggulan dan kekurangan dari cetak
offset :
Kelebihan teknik offset printing
• Untuk cetak dengan model gradasi, garis tipis
atau font yang berukuran sangat kecil, teknik
ini memiliki hasil yang sangat baik dan akurat
• Cocok untuk pencetakan dalam kuantitas
sedang hingga besar
• Teknik ini sangat baik untuk digunakan pada
material dengan permukaan halus maupun
permukaan yang kasar
• Biaya plate yang tergolong murah
• Dapat mencetak pada media kertas yang tebal
(karton box), media kertas yang sangat tipis
(nota)
• Dapat mencetak diberbagai ukuran kertas
• Hasil cetak yang dapat bertahan cukup lama
dan warnanya tidak mudah pudar
Kelemahan teknik offset printing
• Untuk jumlah cetakan yang sedikit, maka
biaya yang diberikan akan cukup mahal
karena teknik ini menggunakan plat atau film
• Untuk order dalam jangka panjang (repeat
order), teknik ini kurang efektif karena plat
tidak bertahan lama
• Semakin banyak warna yang digunakan serta
jenis dokumen yang dicetak, maka akan
semakin tinggi biayanya
• Sulit untuk menjaga konsistensi warna, karena
emulsi antara air dan tinta yang bersifat
berminyak
• Untuk warna-warna yang special terdapat
keterbatasan penyesuaian
Demikianlah uraian yang dapat saya sajikan
mengenai cetak offset, pengertian offset printing
dan mesin cetak. Semoga bermanfaat.
(Sumber artikel : Stikom/Institut Bisnis dan
Informatika)
(Sumber gambar : www.google.co.id)
Cetak Offset | Pengertian Offset Printing dan
Prosesnya
Video tentang mesin offset :
https://youtu.be/VpjUuQy7-KQ