The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by utaminurfitrianisa, 2021-12-08 02:58:59

MODUL PEMBERDAYAAN Edit pdf

MODUL PEMBERDAYAAN Edit pdf

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan modul ini tepat pada waktunya.

Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan hingga akhir hayat dan saat ini
semua masyarakat harus mengenyam pendidikan wajib belajar 12 tahun. Faktanya tidak
semua masyarakat bisa mengenyam pendidikan formal karena keterbatasan ekonomi, waktu
dan kesempatan serta letak geografis wilayah tempat tinggal. Pendidikan kesetaraan sebagai
pendidikan alternatif dapat dipilih oleh mereka yang tidak dapat mengenyam pendidikan
formal yakni melalui program belajar paket yang terdiri dari paket A setara SD, paket B
setara SMP dan paket C setara SMA.

Pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan prinsip flexible learning sesuai
dengan karakteristik peserta didik kesetaraan. Penerapan prinsip pembelajaran tersebut
menggunakan sistem pembelajaran modular dimana peserta didik memiliki kebebasan dalam
penyelesaian tiap modul sehingga memungkinkan peserta didik untuk belajar dan melakukan
evaluasi ketuntasan secara mandiri.

Tahun 2021 SPNF SKB Kota Bima diberikan kesempatan untuk mengembangkan
modul kontekstual berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan mengacu pada
kearifan lokal. Modul kontekstual berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila ini
mengambil tema Tenun Bima sebagai kekayaan budaya lokal untuk dijadikan obyek
pembelajaran kepada peserta didik agar peserta didik tersebut tetap menjaga kelestarian
budaya lokal.

Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kemdikbud, para akademisi, fasilitator, pamong belajar, tutor pendidikan kesetaraan dan
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan modul ini.

Kota Bima, 2021

Kepala SPNF SKB Kota Bima

Intansari, M.Pd.
NIP. 19760511 201101 2 005

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iii
Petunjuk Penggunaan Modul .............................................................................................. iv
Pengantar Modul ………………………………................................................................ iv
Unit 1. Perencanaan Proyek Asyiknya Berkreasi fashion dari Tenun Bima ...................... 1

1.1. Penentuan Individu dalam Kelompok.............................................................. 1
1.2. Sosialisasi Kegiatan pada Kelompok .............................................................. 2
1.3. Konsolidasi Kelompok..................................................................................... 2
1.4. Pembuatan Strategi dan Rencana Kegiatan Kelompok ................................... 2
Unit 2. Pelaksanaan Proyek Asyiknya Berkreasi fashion dari Tenun Bima....................... 4
2.1. Koordinasi dengan jejaring terkait................................................................... 4
2.2. Sosialisasi Kegiatan pada Komunitas .............................................................. 4
2.3. Identifikasi Awal Kondisi Komunitas ............................................................. 4
2.4. Pendampingan Kegiatan dengan Komunitas ................................................... 5
Unit 3. Hasil Proyek Asyiknya Berkreasi fashion dari Tenun Bima .................................. 6
3.1. Penguatan Kapasitas Peserta Didik.................................................................. 6
3.2. Ketercapaian Rencana dan Target Program..................................................... 7
3.3. Dampak Kegiatan pada Komunitas ................................................................. 7
3.4. Keberlanjutan Program Kegiatan..................................................................... 8
3.5. Pelaporan Kegiatan ......................................................................................... 8
Sumber Belajar Pendukung................................................................................................. 9
Penilaian.............................................................................................................................. 9
Kriteria Lulus Modul Projek .............................................................................................. 9
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 10

iii

Petunjuk Penggunaan Modul

Modul ini terdiri dari 2 (dua) unit yang satu sama lain saling berhubungan. Pembahasan
setiap unit merupakan satu kesatuan untuk dapat memahami modul secara baik. Anda perlu
mengikuti petunjuk berikut untuk membaca modul.

1. Membaca modul dengan cermat secara berurutan agar bisa memahami isi modul
2. Lakukan penugasan yang ada pada modul secara berurutan untuk mengukur

pemahaman terhadap materi disetiap unit.
3. Kerjakan latihan soal pada akhir modul agar dapat dinilai sejauh mana pemahaman

terhadap isi modul
4. Bila ada kesulitan dalam memahami materi modul, anda dapat meminta bantuan

kepada teman, tutor atau Pamong Belajar, atau orang yang Anda anggapdapat
memberikan penjelasan lebih baik
5. Anda dapat dikatakan TUNTAS belajar modul ini apabila hasil penilaian memiliki
skor 75 atau lebih
6. Selamat membaca dan mempelajari Modul ini

Pengantar Modul

a. Latar Belakang

Di lingkungan masyarakat semua mengenal tenun dengan berbagai macam model
tenun, kain tenun biasa digunakan hanya untuk acara tertentu atau dipakai dihari tertentu, dan
tidak menutup kemungkinan ada sebagian orang memakai kain tenun setiap hari.

Siapa yang mengira bahwa tenun ini dapat di kreasikan berbagai macam variasi ada
yang berbentuk baju, tas, sepatu, topi, dompet dll. Hampir setiap rumah memiliki kain tenun,
walaupun harganya lumayan mahal akan tetapi masyarakat tetap membelinya, seiring
berjalannya waktu kain tenun Bima banyak diminati di berbagai daerah sampai manca
Negara sehingga mampu membantu ekonomi masyarakat Bima.

Modul ini mengajak anda untuk menemukan pengembangan produk yang inovasi
sebagai peluang usaha agar dapat bersaing dengan para kompetitor. Dengan sedikit

iv

kreativitas anda dapat menyulap kain tenun menjadi kerajinan yang bernilai jual yang tinggi,
bahkan mampu menjadi kerajinan yang bernilai ekspor, fantastis bukan?

Melihat data kain tenun yang jumlahnya banyak di lingkungan atau daerah sekitar,
ternyata kain tenun merupakan potensi unggul yang dapat dikembangkan pada pendidikan
kesetaraan. Di dalam modul ini anda akan mempelajari tentang keunggulan kain tenun Bima
dan mengenal ragam kreasi kerajinan kain tenun, anda juga akan mengetahui cara
memodifikasi produk kerajinan kain tenun yang tepat.

Selain penjelasan mengenai materi, modul ini juga dilengkapi dengan latihan untuk
menguji pemahaman dan penguasaan anda terhadap materi yang telah dipelajarinya, juga
terdapat refleksi terhadap pemahaman anda yang telah dicapai melalui kegiatan membaca dan
mempraktikan modul ini, diharapkan anda mampu mengembangkan secara mandiri dan
terstruktur

b. Isu Strategis
Dari kurangnya trend fashion dalam kehidupan sehari-hari pada kaum milineal saat ini

membuat rasa cinta dan bangga terhadap budaya sangat mengkhwatirkan sehingga
membumingkan Tenun Bima dalam kreasi fashion menjadi solusi dalam menciptakan rasa
cinta dan bangga terhadap budaya tersebut.

c. Tujuan Strategis
Setelah membaca dan memperlajari modul ini, secara umum peserta didik diharapkan

mampu:
1. Membuat kreasi fashion dari kain Tenun Bima
2. Menampilkan hasil kreasi fashion yang telah dibuat

d. Kompetensi Dasar:
1. Membuat Kreasi fashion dari kain Tenun Bima
2. Bekerjasama dengan komunitas terkait dalam menampilkan kreasi fashion Tenun
Bima

e. Indikator Program:
1. Kemampuan berinovasi dalam menciptakan kreasi fashion dari kain Tenun Bima
2. Kemampuan menjalin kerjasama dengan komunitas dalam menampilkan hasil kreasi
dari kain Tenun Bima.

v

f. Kompetensi yang akan Dicapai Peserta Didik
1. Peserta didik mampu membuat inovasi dalam membuat kreasi fashion dari kain
Tenun Bima.
2. Peserta didik menunjukkan sikap tanggung jawab, serta lebih mandiri, kreatif dan
inovatif sebagai perwujudan dari dimensi Profil Pelajar Pancasila.

g. Usulan Projek
Membuat berbagai macam kreasi inovasi dari kain Tenun Bima.

h. Durasi Waktu
Dalam mempelajari modul ini dibutuhkan 2 kali pertemuan dalam seminggu selama 1
bulan

i. Sasaran Projek
• Warga Belajar Paket C (kelas XII)
• Komunitas yang berhubungan dengan Tenun Bima

h. Daya Dukung
Tutor/fasilitator saat peserta didik melakukan pembelajaran berbasis proyek perlu selalu
mendampingi. Peserta didik mengikuti setiap intruksi pada modul proyek ini dan
bekerjasama dengan komunitas dan mitra terkait. Dukungan pendidik dan komunitas pada
projek ini akan menghasilkan peningkatan kapasitas peserta didik, terutama rasa
keberdayaan diri peserta didik yang dipraktikkan pada komunitas untuk keberdayaan
kolektif, baik secara sikap/mental, pengetahuan, dan keterampilan.

vi

UNIT 1

Perencanaan Proyek Asyiknya Berkreasi fashion Dari Tenun Bima

Setiap tahunnya trend fashion selalu berubah-ubah, hal ini disebabkan karena
kebanyakan orang tidak ingin memakai baju/pakaian yang modelnya sama setiap tahunnya.
Perubahan trend fashion mulai baju yang di pakai sehari-hari sampai busana muslim maupun
aksesoris yang biasa digunakan untuk menunjang penampilan kini telah mengalami
perkembangan fashion yang cukup pesat, di Kota Bima yang memiliki budaya Tenun Bima
yang mempunyai nilai eksotis untuk dapat dikembangkan yaitu kain Tenun Khas Bima yang
bisa dikreasikan dengan barbagai jenis fashion.

Oleh karena itu, maka diperlukan 4 (empat) perencanaan dalam menyusun proyek Aku
Bangga Tenun Bima, yaitu: 1). Penentuan individu peserta didik sebelum tergabung dalam
sebuah kelompok. 2). Tutor mensosialisasikan rencana kegiatan budidaya 3). Penggabungan
(konsolidasi) ide/gagasan yang ada dalam pemikiran peserta didik dan komunitas untuk
mewujudkan harapan yang mereka sepakati bersama dalam sebuah kelompok. 4). Membuat
strategi dan rencana aksi proyek dalam sebuah kelompok yang disesuaikan dengan target
waktu yang mereka sepakati bersama.

1.1. Penentuan Individu Peserta Didik dalam Kelompok Masyarakat (Komunitas)
Sebelum masing-masing peserta didik tergabung dalam kelompok, maka perlu dilakukan
identifikasi awal mengenai harapan yang diinginkan peserta didik mengikuti proyek
Asyiknya Berkreasi dengan Tenun Bima. Sebelum membentuk kelompok, peserta didik
diminta untuk menuliskan harapan, kekhawatiran selama mengikuti proyek ini, dan
mengisi pretest (identifikasi awal pengetahuan peserta didik) yang telah disiapkan oleh
tutor. Langkah selanjutnya adalah:

1) Peserta didik membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 5 orang.
2) Tutor membuat tiap kelompok secara proporsional berdasarkan kemampuan masing-

masing peserta didik
3) Pembuatan lembar komitmen persetujuan untuk mengikuti modul pemberdayaan ini

secara tuntas.

1

1.2. Sosialisasi Proyek pada Kelompok

Tahap selanjutnya adalah sosialisasi proyek pada kelompok. Tahapan sosialisasi ini
dilakukan oleh tutor/fasilitator kepada kelompok yang telah ditentukan diawal. Berikut
ini tahapan yang harus dilakukan:

1) Tutor/fasilitator memberikan arahan kepada seluruh kelompok untuk mempelajari
terlebih dahulu mengenai pengetahuan tentang tenun Bima dan pendukung lainnya.
Arahan ini sudah dilakukan oleh tutor/fasilitator 1 minggu sebelumnya.

2) Tutor/fasilitator menginformasikan pada seluruh kelompok mengenai garis besar dari
tujuan proyek maupun capaian hasil yang diharapkan dari proyek Asyiknya
Berkreasi dengan Tenun Bima

3) Tutor/fasilitator menginstruksikan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan
tentang topik proyek. Hasil yang diharapkan dari diksusi kelompok, antara lain:
a) Memetakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proyek ini
b) Peluang kampanye dan sosialisasi tenun Bima pada masyarakat.

4) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dihadapan kelompok lain
dan didampingi oleh tutor/fasilitator.

1.3. Konsolidasi Kelompok

Setelah masing-masing kelompok mempresentasikan rencana proyek yang akan mereka
lakukan kedepannya, maka langkah selanjutnya adalah:

1) Masing-masing peserta didik dalam satu kelompok telah berbagi perannya dan
memahami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) nya.

2) Silahkan bekerjasama dalam setiap kelompoknya untuk segera menyusun
perencanaan pelaksanaan topik proyek.

3) Buatlah kesepakatan kerja bersama, dimana jika ada anggota kelompok lain
mengalami kesulitan dengan pekerjaannya. Silahkan saling bantu atau bergotong
royong dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi secara bersama dengan
kelompoknya.

1.4. Pembuatan Strategi dan Rencana Kegiatan Kelompok

Dalam tahapan ini peserta didik diminta untuk menyusun Rencana Aksi Proyek (RAP)
yang akan dilakukan oleh kelompok selama periode tertentu. Item yang ada dalam RAP
tersebut, antara lain: bentuk aktivitas, penanggungjawab kegiatan, indikator kegiatan,

2

waktu pelaksanaan, mitra yang dilibatkan, dan sumber anggaran yang dibutuhkan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1. Rencana Aksi Proyek (RAP) Perberdayaan Asyiknya Berkreasi dengan
Tenun Bima

Pertem Bentuk Penanggung Indikator Waktu Mitra Komuni Sumber Ket
uan Aktivitas jawab Pelaksa tas Anggaran

naan

3

UNIT 2

Pelaksanaan Kegiatan Asyiknya Berkreasi dari Tenun Bima

Setelah menyelesaikan unit 1, maka selanjutnya adalah melakukan tahapan
pelaksanaan kegiatan. Tahapan ini terdiri atas 4 (empat) langkah, yaitu: 1) Melakukan
koordinasi dengan jejaring atau stakeholders untuk mendukung proyek membuat
kreasi fashion dari tenun Bima. 2) Mensosialisasikan proyek ini kepada komunitas. 3).
Mengidentifikasi kondisi komunitas sebagai langkah awal melakukan proyek. 4)
Melakukan pendampingan kegiatan dengan komunitas.

2.1. Koordinasi dengan Jejaring Terkait

Setelah kelompok sepakat akan melakukan kegiatan topik proyek, maka mereka
diminta untuk:
a) Menentukan jejaring/stakeholders yang akan diajak kerjasama dalam

meningkatkan skil kelompok
b) Melakukan kunjungan ke mitra/stakeholders yang telah kelompok sepakati.

Minta arahan dari tutor/fasilitator mengenai hal-hal apa saja yang perlu
dipersiapkan sebelum melakukan kunjungan, seperti: menentukan waktu
yang tepat untuk melakukan kunjungan, mengajukan surat permohonan
pemberitahuan ke pihak mitra/stakeholders, dan lain sebagainya.
c) Menentukan capaian/target yang akan disepakati dalam melakukan
kunjungan ke pihak mitra/stakeholders.

2.2. Identifikasi Awal Kondisi Komunitas
Sebelum kita melakukan praktek, maka perlu dilakukan identifikasi awal kondisi
komunitas yang akan diajak kerjasama, antara lain:
a) Asal komunitas. Mereka berasal dari kelompok pecinta tenun Bima
b) Identifikasi ketersediaan perlengkapan dan kebutuhan yang dimiliki oleh
komunitas dalam mendukung proyek ini
c) Jarak tempuh/lokasi mitra dan komunitas.

2.3. Sosialisasi Kegiatan pada Komunitas
Setelah identifikasi mengenai kondisi awal komunitas dipetakan dengan baik,
maka selanjutnya adalah melakukan sosialisasi kegiatan proyek sesuai dengan

4

topik yang telah kelompok sepakati diawal (unit 1). Adapun tahapan sosialisasi
tersebut antara lain:
a) Tahap perkenalan tutor dan peserta didik kepada komunitas yang telah

ditentukan di sub unit 2.2.
b) Tutor dibantu perwakilan kelompok peserta didik menjelaskan gambaran

umum mengenai maksud dan tujuan kegiatan proyek.
c) Praktek proyek Asyiknya Berkreasi dengan Tenun Bima. Saat proses praktek

ini dibuat, perwakilan komunitas yang telah ditunjuk menjadi teamwork
kelompok peserta didik ikut terlibat dan berpatisipasi aktif dalam
menyelesaikan praktek ini.
2.4. Pendampingan Kegiatan dengan Komunitas
Produk/karya proyek yang telah berhasil dibuat oleh kelompok peserta didik,
maka tahap selanjutnya adalah menentukan komunitas masyarakat mana yang
akan melanjutkan proyek tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan ide
orisinal yang telah peserta didik buat. Selanjutnya, akan dilakukan pendampingan
oleh tutor dan peserta didik secara berkala kepada komunitas tersebut.
Pendampingan akan berakhir sesuai dengan kesepakatan antara SKB dan
komunitas.

5

UNIT 3
Hasil Kegiatan Pemberdayaan Asyiknya Berkreasi dari Tenun Bima

3.1. Penguatan Kapasitas Peserta Didik

Konteks penguatan kapasitas peserta didik di unit ini adalah penguatan pemahaman yang
harus ditingkatkan oleh peserta didik dalam menghasilkan produk/karyanya. Tentunya
produk/karya yang telah mereka buat dengan komunitas masih banyak hal-hal yang
harus ditingkatkan kembali, maka perlu melakukan hal-hal berikut ini:

a) Refleksi kembali proses aktivitas yang dilakukan di unit 1 dan unit 2 sehingga dapat
melakukan tindakan yang lebih baik untuk ke depannya.

b) Lakukan monitoring dan evaluasi (monev) oleh tutor/fasilitator SKB atau melibatkan
pihak luar dalam memberikan penilaian objektif yang telah dilakukan selama ini.
Berikut ini format monev kegiatan proyek (tabel 2):

Tabel 2. Formulir Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pemberdayaan Asyiknya

Berkreasi dengan Tenun Bima

Monev Aktivitas Ketercapaian Target Keterangan

6

Setelah refleksi dan monev dilakukan, tahap selanjutnya adalah menentukan jenis atau
bentuk kegiatan untuk penguatan kapasitas peserta didik dan komunitas dalam proyek
Asyiknya Berkreasi dengan Tenun Bima. Penentuan jenis kegiatan yang akan dilakukan
dalam penguatan kapasitas peserta didik dapat merujuk pada hasil post test (identifikasi
pengetahuan setelah kegiatan terlaksana) yang telah disiapkan oleh tutor/fasilitator.
Berikut ini format identifikasi penguatan kapasitas:

Tabel 3. Rencana Kegiatan untuk Penguatan Kapasitas Peserta Didik
tentang Asyiknya Berkreasi dengan Tenun Bima

No. Jenis Narasumber Lokasi Target Waktu Keterangan

Kegiatan Kegiatan Kapasitas Pelaksanaan

3.2. Ketercapaian Rencana dan Target Program

Tutor/fasilitator melakukan kroscek ulang terhadap Rencana Aksi Proyek yang telah
dibuat oleh kelompok peserta didik untuk memastikan apakah seluruh rencana kegiatan
terlaksana seluruhnya atau tidak. Untuk itu, mereka diminta untuk memberikan laporan
singkat untuk setiap bentuk kegiatan yang telah mereka rencanakan.

3.3. Dampak Proyek pada Komunitas

Proyek membuat kreasi tenun Bima yang dilakukan oleh peserta didik dan melibatkan
komunitas masyarakat telah memberikan manfaat dan peluang bagi masyarakat. Oleh
sebab itu, perlu dilakukan diskusi terfokus (FGD) dengan perwakilan masyarakat
mengenai manfaat dari proyek ini.

7

3.4. Keberlanjutan Program Kegiatan

Tutor/fasilitator dan peserta didik melakukan diskusi dengan mitra terkait dan komunitas
yang telah bekerjasama untuk mengetahui keberlanjutan proyek ini. Output yang
diharapkan dalam proses diskusi ini adalah menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)
selama periode tertentu. RTL ini merupakan rencana kedepan yang akan dilakukan oleh
satuan pendidikan setelah RAP dapat terlaksana dengan baik. Apabila dalam RAP masih
ada kegiatan yang belum terlaksana, maka dapat dimasukkan menjadi bagian dari RTL.

Tabel 4. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

No Kegiatan Waktu Mitra Komunitas

3.5. Pelaporan Kegiatan
- Kelompok peserta didik membuat laporan proyek.
- Laporan proyek menuliskan proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai hasil
evaluasi serta refleksi proyek yang telah dilasanakan.
- Kelompok peserta didik juga membuat laporan singkat beserta proses pembuatan
produk proyek dalam bentuk video untuk diupload di jejaring sosial agar lebih
bermanfaat untuk orang lain.
- Setiap kelompok wajib mempresentasikan laporannya di depan kelas serta peserta
kelompok lain menanggapinya.

8

Sumber Belajar Pendukung
• Kunjungan langsung ke komunitas Tenun Bima
• Modul 4 (Asyiknya Berkreasi Fashion Dengan Tenun Bima)
• Internet
Penilaian
Teknik penilaian: observasi
Berdasarkan hasil observasi, berilah penilaian pada peserta didik terkait aspek sikap
dengan memberikan skor 4, 3, 2 atau 1. Kriteria penilaian adalah sebagai berikut:
1) Skor 4 diberikan apabila peserta didik SELALU menunjukkan SIKAP dan
PERILAKU baik.
2) Skor 3 diberikan apabila peserta didik SERING menunjukkan SIKAP dan
PERILAKU baik.
3) Skor 2 diberikan apabila peserta didik KADANG-KADANG menunujukkan
SIKAP dan PERILAKU baik.
4) Skor 1 diberikan apabila peserta didik JARANG/TIDAK PERNAH
menunjukkan SIKAP dan PERILAKU baik
Kriteria Lulus Modul Projek

Peserta dinyatakan lulus / tuntas dalam mempelajari modul Aku Bangga Tenun Bima:
1. Memperoleh capaian nilai minimal 75 berdasarkan akumulasi dari seluruh proses

yang diikuti oleh peserta didik mulai dari unit 1, unit 2, dan unit 3.
2. Mampu membuat makalah berdasarkan pengamatan ke tempat kunjungan
3. Mampu membuat karya/produk
4. Mampu menyelesaikan baik materi, penugasan dan praktik 75%

9

DAFTAR PUSTAKA

Barnard, Malcolm, 2006, Fashion as Communication, diterjemahkan oleh Idy Subandy

Ibrahim. Fashion sebagai Komunikasi Cara Mengkomunikasikan Identias

Sosiasl, Seksual, Kelas dan Gender, Jalasutra, Yogyakarta.
Toruan, Rachel Caroline (2018). “22 Istilah Dalam Dunia Fashion”,

https://kumparan.com/rachel-caroline-toruan/22-istilah-dalam-dunia-fashion-

21dM5TZOe9 diakses pada 8 Agustus 2021
Putri, Vanya Karunia Mulia (2021). “Ekonomi Kreatif: Pengertian, Ciri-Ciri Faktor

Pendorong”,https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/19/130652969/ekono

mi-kreatif-pengertian-ciri-ciri-faktor-pendorong-perkembangan?page=all

diakses pada 8 Agustus 2021
Setiawan, Samhis (2021). “Pengertian Fashion – Stylist, sejarah, manfaat, ciri,

Perkembangan, factor, para ahli” https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-

fashion diakses pada 6 agustus 2021

…………..…(2020).”Manfaat dan Kegunaan Topi Sehari-hari Yang harus kamu

ketahui” https://www.zeropromosi.com/2020/04/manfaat-dan-kegunaan-topi-

sehari-hari.html diakses pada 6 agustus 2021

10


Click to View FlipBook Version