BUKU PROFILE DESA BUKU DESA SOKOBANAH DAYA KABUPATEN SAMPANG SEJARAH & ASAL-USUL DESA, PROFILE PEMRINTAHAN DESA , POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA PERKEMBANGAN DESA SOKOBANAH DAYA, KECAMATAN SOKOBANAH, KABUPATEN SAMPANG. TAHUN 2023 WWW.SOKOBANAHDAYA.DATADESA.COM
D A F T A R I S I B U K U D E S A I. DESKRIPSI DESA Sejarah Desa Letak Geografis Demografi Infrastruktur 1 5 8 11 13 15 16 17 26 27 32 35 37 39 41 43 46 II. PEMERINTAH Visi Misi Nama-Nama Kepala Desa Struktur Pemerintah Desa Lembaga-Lembaga Desa III. POTENSI DESA Potensi SDA Potensi Dusun Kampung Wisata Panjalin IV. PERMASALAHAN DESA B U K U D ES A S O K O B A N A H D A Y A - S A M P A N G Permasalahan Dusun Lembung Permasalahan Dusun Lonangkek Permasalahan Dusun Lebak Permasalahan Dusun Pongkerep Permasalahan Dusun panjalin Bidang dan Permasalahan Utama
B U K U D ES A S O K O B A N A H D A Y A - S A M P A N G i. Deskripsi Desa
SEJARAH DESA Menurut keterangan sesepuh terdahulu d Sokobanah termasuk berada di bawah panembahan Bangkalan yang berada di perbatasan nantara Bangkalan dan pamekasan. Pada waktu itu sebagian rakyat yang tidak menyetujui pada pemerintahan Bangkalan, kemudian mereka menimbulkan kerusuhan-kerusuhan disana sini antar rakyat yang pro dan anti panembahan Bangkalan. Pembunuhan, pencurian dan bajak laut merajalela sehingga keadaan tidak aman. Pelopor kerusuhan-kerusuhan tersebut tak lain adalah Djujuk kita bersaudara (4 orang) yang terkenal dan termasyhur diantara 4 bersaudara. Djujuk kita tersebut bernama Sagatra yang mempunyai 3 saudara yang kesemuanya laki-laki seperti tersebut di atas.
Berhubung keadaan di sukosodho terus menerus tidak aman bahkan semakin parah, akhirnya oleh panembahan Bangkalan diadakan penjagaanyang terdiri dari pasukan/prajurit (Pajinaman) dan semua penjaga yang ada di Sokobanah, akhirnya membahu dan mendengar bahwa kepala dari kerusuhan tersebut adalah Djaga sagatra (Djaga Satra bersaudara) sedangkan prajurit penjaga keamanan dibawah pimpinan seorang tumenggung bersama-sama rakyat yang pro padanya serentak mengadakan penangkapan terhadapnya. Tetapi malang nasib mereka karena perlawanan dari Sagatra Cs yang amat seru dan sengit, sehingga diantara prajurit-prajurit dan rakyat banyak yang menemui ajal, luka berat sedangkan yang lain melarikan diri. Jenasah dari pihak lawan maupun kawannya oleh Djujuk Sagatra Cs ditumpuk disebelah utara rumah yang ditempati Camat (Tugu Pahlawan) yaitu rumah R.Astro Judho disana ada sebidang tanah yang dinamai Palo batang yang terletak disebelah barat pemakaman Buk Pandan. Tak lama dari kejadian tersebut dengan tiba-tiba Djujuk Sagatra dan Sagatro (Djaga Sagatro) ditangkap oleh prajurit yang kemudian ditawan ke Bangkalan. Sedangkan saudaranya yaitu Sraba (Djaga Sabra) melarikan diri keselatan dan menurut para sepuh, beliau menuju Batu ampar, Omben Sampang yaitu yang terkenal dengan Bujuk Kenanga. Justru karena itulah menurut keterangan mbah atau kakek kita ada pesan dari para sesepuh, jika ada diantara keturunan Djujuk berselisih dengan orang omben batu ampar jangan dilayani khawatir mereka masih keturunannya. Sedangkan saudaranya yang termuda (R.Ario Djaga Astra) bersembunyi di Sokobanah.
Akhirnya saudaranya yang termuda dan famili-famili yang lainnya ingin sekali mendengar duduk perkara kedua saudaranya yang ditawan oleh panembahan Bangkalan. Dan kurang lebih 4 bulan dari tertawannya Djaga Satra dan Djaga Satro maka saudaranya yang termuda (Djaga Astra) bersama dengan familinya pergi ke Bangkalan naik perahu. Sesudah tiba di Bangkalan, kampung Bandaran mereka mendengar bahwa dua tawanan yang dari Sokobanah dijatuhi hukuman rajam sampai mati. Menurut orang yang memberi kabar itu, setelah tawanan tersebut menderita kesakitan akhirnya mereka berdua minta kepada para perajam yaitu saudara tertua (Djaga Satra) minta ditikam dibawah pelernya (kemaluannya) sedang saudara yang satunya (Djaga Satro) minta ditikam dibawah ketiaknyahingga meninggal. Jadi kelemahan Djaga Satra dan Djaga Satro adalah seperti tersebut diatas. Setelah mendengar yang demikian itu, saudara termuda (Djaga Astra) mempunyai pendapat untuk menghadap panembahan guna mohon ijin agar jenasah dibawa ke Sokobanah. Permintaan tersebut oleh panembahan diijinkan dan untuk membongkar jenasah saudara-saudaranya tersebut beliau diantar oleh hulubalang ketempat pekuburannya di maladjah. Pada waktu penggalian orang-orang turut menyaksikan kagum, sebab jenasah kedua tawanan Djaga satra dan Djaga Satro tersebut, walaupun mereka sudah dikubur lebih dari 5 bulan, jasadnya tidak membusuk, kemudian setelah itu diangkat keperahu. Dan sesampainya di Sokobanah jenasah tersebut dikubur di pemakaman mongging yang terkenal dengan sebutan Bujuk Mongging. Akhirnya saudara Sagatra termuda yang kita sebut dengan Djujuk Labang oleh panembahan Bangkalan diangkat menjadi kepala Maduratan Labang (pintu gerbang)didaerah Sokobanah dan daerah bagian atau kekuasannya yang ada di kecamatan Sokobanah.
Setelah R.Ario Djaga Astra tersebut diangkat oleh panembahan Tjokroningrat ke V Bangkalan tahun 1747 M sebagai kepala Maduratan labang, yaitu pintu gerbang perbatasan kraton Bangkalan dan Sumenep. Sebagai hadiah pada beliau kerena bisa mengamankan pemberontakan yang ada di desa Suko sodo, atas jasa djujuk kita (R. Djaga Astra) itulah maka daerah tersebut diberi nama Soka Ba`nah (Suka kamu). Kemudian oleh nenek moyang kita kekuasan tanah pemberian ini diberi nama Soka banah yang sekarang menjadi nama kecamatan Sokabanah. Karena wilayah Sokobanah sangat luas maka yang berada di bagian utara, diberi nama Sokobanah Tengah Sokobanah Daya.
LETAK GEOGRAFIS Lokasi dari Desa Sokobanah daya terletak di bagian utara Kecamatan Sokobanah dengan ketinggian 82 meter di atas permukaan Laut dan memiliki luas wilayah 7,38 km . Secara geografis, sebagian besar wilayah Desa Sokobanah daya adalah daerah dengan wilayah pertanian dan kelautan. Secara administratif batas– batas Desa Sokobanah Daya sebagai berikut : 2 Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sokobanah Tengah Kec. Sokobanah, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bira Timur Kec. Sokobanah, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tamberu Barat Kec. Sokobanah
2 Lokasi Desa Sokobanah daya memiliki curah hujan dengan tingkat curah hujan 1.953 mm/th, yang merupakan desa yang terletak 1 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit dari kantor Kecamatan Sokobanah. Desa Sokobanah Daya terdiri dari lima dusun yaitu Dusun Lembung, Dusun Panjalin, Dusun Pongkerep, Dusun Lebak dan Dusun Lonangkek. Jarak desa sokobanah daya terhadap ibu kota atau kabupaten adalah 57 Km dan jarak terhadap Ibu kota Propinsi 57 Km. Pada desa Sokobanah daya memiliki tempat wisata yakni wisata kampung panjalin yang bertempat di dusun panjalin.
Luas Tanah Menurut Penggunaan Data Banyaknya Hari Hujan dan Rata-Rata Curah Hujan Setiap Bulan di Kecamatan Sokobanah.
Demografi Desa Usia 20-58 th 4047 Usia 0-4 th 945 Usia 15-19 th 827 Usia 10-14 th 599 Usia 5-9 th 520 Usia >59 th 100 Jumlah Penduduk Desa Sokobanah Daya Pada diagram tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk desa sokobanah daya: a) usia 0-4 th 945 jiwa ; b) usia 5-9 th 520 jiwa ; c) usia 10-14 th 599 jiwa ; d) usia 15-19 th 827 jiwa ; e) usia 20-58 th 4047 jiwa ; f) usia >59 th 100 jiwa Jumlah Rumah Tangga Pertanian Jumlah Rumah Tangga Pertanian Pertanian Perkebunan Kehutanan Peternakan Perikanan 1.000 750 500 250 0 Pada diagram tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah rumah tangga pertanian, yaitu: a) Pertanian sebanyak 600 rumah tangga ; b) Perkebunan sebanyak 47 rumah tangga ; c) Kehutanan sebanyak 0 rumah tangga ; d) Peternakan sebanyak 818 rumah tangga ; e) Perikanan sebanyak 129 rumah tangga.
Belum/Tidak/Sudah Tidak Sekolah SD SLTP SLTA/SMA Perguruan Tinggi 4.000 3.000 2.000 1.000 0 Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Pada diagram tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk desa Sokobanah Daya berdasarkan tingkat pendidikan, yaitu: a) Belum/Tidak/Sudah tidak Sekolah sebanyak 3916 jiwa ; b) SD sebanyak 1315 jiwa ; c) SLTP sebanyak 783 jiwa ; d) SLTA/SMK sebanyak 498 jiwa ; e) Perguruan TInggi sebanyak 73 jiwa. Dari data di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Sokobanah Daya tidak mampu menyelesaikan sekolah dijenjang pendidikan wajib belajar enam tahun, dan hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri. Data Penduduk Pra Sejahtera/Miskin
Laki-Laki Perempuan Jumlah Dusun Lembung Dusun Panjalin Dusun pongkerep Dusun Lebak Dusun Lonangkek 1.500 1.000 500 0 Jumlah Penduduk Pada diagram tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah rumah tangga pertanian, yaitu: a) Perdagangan sebanyak 197 rumah tangga ; b) Angkutan sebanyak 111 rumah tangga ; c) Kehutanan sebanyak 0 rumah tangga ; d) Peternakan sebanyak 818 rumah tangga ; e) Perikanan sebanyak 129 rumah tangga. Jumlah Rumah Tangga Non Pertanian Perdagangan Angkutan Industri Pertukangan Jasa 200 150 100 50 0 Jumlah Rumah Tangga Non Pertanian Pada diagram tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk desa Sokobanah daya yaitu: a) Dusun Lembung sebanyak 1118 jiwa ; b) Dusun Panjalin sebanyak 1493 rumah jiwa ; c) Dusun Pongkerep sebanyak 1464 jiwa ; d) Dusun Lebak sebanyak 1368 jiwa ; e) Dusun Lonangkek sebanyak 1283 jiwa
Infrastruktur Desa Banyaknya Kendaraan Bermotor dan Jenisnya Truk Colt Pick Up Sepeda Motor 2.000 1.500 1.000 500 0 Sepeda TV Pribadi 100 75 50 25 0 Banyaknya Kendaraan tidak Bermotor dan Jenisnya dan sarana komunikasi Banyaknya Sekolah Raudhatul Athfal SDN SLTP Umum SMA Umum MIMTS MA Ponpes 6 4 2 0 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Puskesmas Pembantu Posyandu 6 4 2 0
II. PEMERINTAH
Menciptakan masyarakat Desa Sokobanah Daya menjadi masyarakat yang religius, adil, dan sejahtera VISI MISI 1.Meningkatkan program kegiatan keagamaan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2.Melakukan langkah-langkah terjadinya kerukunan antar dan intern warga masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan keyakinan, organisasi, golongan atau kelompok dan lainnya dalam suasana saling menghargai dan menghormati. 3.Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan penataan pengairan, perbaikan jalan sawah/jalan usaha tani, pemupukan, dan pola tanam yang baik. 4.Membangun dan meningkatkan hasil peternakan dengan jalan perbaikan sarana dan prasarana yang menunjang peningkatan hasil peternakan sapi, kambing dan ayam kampung. Serta peternakan ikan lele. 5.Menciptakan Pemerintahan Desa Sokobanah Daya yang kompak dan bertanggung jawab dalam mengemban amanah masyarakat. Serta upaya langkah-langkah evaluasi. 6.Meningkatkan pelayanan prima terhadap masyarakat secara terpadu, cepat dan mudah. Transparansi dan akuntabiliti.
7. Mencari dan menambah debit air untuk mencukupi kebutuhan pertanian, juga untuk kebutuhan air bersih masyarakat. 8.Menumbuh Kembangkan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani serta bekerja sama denga HIPPA atau dengan pihak ketiga lainnya untuk memfasilitasi kebutuhan Petani dan mengembangkannya. 9.Menumbuhkembangkan usaha kecil dan menengah, serta menjalinkan kerja sama dengan pihak ketiga. 10.Bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan di dalam Melestarikan Lingkungan Hidup, penanaman pohon-pohon hijau untuk mencegah polusi. 11.Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik formal maupun informal yang mudah diakses dan dinikmati seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali yang mampu menghasilkan insan intelektual, inovatif dan enterpreneur (wirausahawan). 12.Membangun dan mendorong usaha-usaha untuk pengembangan dan optimalisasi sektor perikanan, pertanian, perkebunan, dan peternakan, baik tahap produksi, tahap pengolahan hasilnya maupun pemasarannya kepada masyarakat luar. 13.Membangun sarana prasarana baik insfrastruktur dasar maupun pendukung guna mempermudah transportasi masyarakat.
Nurkasih (1989) MH. Dhori (1954) Astra (1951) Saduk (1953) Suki (1967) Supriyadi (1999 - 2008) H. Moh. Tamrin (2008) PLT Syafi’i (2008 - 2015 ) Jatem (2015 - 2021 ) Parhan (2021 - Sekarang) PJ NAMA - NAMA KEPALA DESA SOKOBANAH DAYA
STRUKTUR DESA SOKOBANAH DAYA
PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) LEMBAGA DESA SOKOBANAH DAYA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KELOMPOK 1
KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TANI DESA SOKOBANAH DAYA
POTENSI DESA III.
Memiliki lahan pertanian (sawah) seluas 26,000 Ha dan area tanaman kayu seluas 95,000 Ha. Memiliki lahan pekarangan 176,300 yang dapat dipergunakan sebagai lahan material bangunan atau lahan kebun rakyat Memiliki lahan tegal atau perkebunan seluas 436,900 Ha Adanya kawasan hutan negara yang masih gundul Potensi Sumber Daya Alam
Tersedianya pakan ternak yang baik untuk mengembangkan peternakan seperti sapi, kambing dan ternak lain Banyaknya sisa kotoran ternak sapi dan kambing, memungkinkan untuk dikembangkan usaha pembuatan pupuk organik Adanya hasil panen kacang tanah, jagung, ubi tanah, dan lainnya yang cukup yang melimpah dari hasil pengelolaan hutan bersama masyarakat Adanya potensi sumber air tawar dan sungai yang bisa dikembangkan untuk usaha perikanan air tawar
Dusun Panjalin merupakan dusun yang terletak di desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur. Panjalin sendiri diambil dari batang kayu panjalin yang banyak tumbuh di dusun tersebut. Mayoritas penduduk di dusun Panjalin yaitu menjadi TKI dan petani. Hasil panen yang dihasilkan berupa padi, jagung dan kacang. Di dusun Panjalin juga memiliki lembaga seperti pondok pesantren yang terletak di daerah perbatasan, sedangkan untuk karang taruna di dusun tersebut masih belum aktif. Selain itu, di dusun Panjalin terdapat satu wisata berupa pemandangan dari atas bukit yaitu Kampung Wisata Panjalin. Tempatnya pun terjaga dan terawat karena sudah mempunyai pengelola sendiri di wisata tersebut. POTENSI DUSUN PANJALIN
POTENSI DUSUN LEMBUNG Dusun lembung merupakan dusun yang terletak di desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa TImur. Kata Lembung sendiri diambil karna terdapat lumbung air yang berada dibawah dusun tersebut. Selanjutnya, untuk mata pencaharian masyarakat lembung yakni bermata percaharian sebagai petani dan sebagian besarmenjadi TKI di malaysia. Untuk potensi alamnya sendiri melakukan budidaya tanaman pangan yakni padi dan jagung, hal ini dikarenakan pada dusun tersebut memiliki lahan kering sehingga memiliki kandungan unsur hara yang rendah.
POTENSI DUSUN PONGKEREP Dusun Pongkerep merupakan dusun yang terletak di desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur. Pongkerep sendiri memiliki arti padat penduduk dan hanya hanya sekedar nama kampung saja. Mayoritas penduduk di dusun Pongkerep yaitu menjadi TKI dan petani. Hasil panen yang dihasilkan berupa padi, jagung dan kacang. Selain itu, penduduk di dusun Pongkerep membudidayakan sapi yang memiliki dua jenis yaitu sapi lokal dan sapi limosin.
POTENSI DUSUN LEBAK Dusun lebak merupakan dusun yang terletak di desa sokobanah daya, kecamatan sokobanah, kabupaten sampang. Dusun lebak sendiri rata-rata masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan yang memiliki 17 perahu dikarenakan terletak di wilayah pantai sehingga potensi alamnya yakni ikan yang terdiri atas ikan cakalang, kepiting hijau, dan rajungan. Dan, hasil laut tersebut tidak diolah dan langsung dijual pada pengepul. Selain menjadi nelayan, sebagian masyarakat dusun lebak bermata pencaharian sebagai TKI di Malaysia. Selanjutnya, untuk selanjutnya, untuk kesenian yang berada di dusun lebak sendiri yaitu pencak silat (Kobra)
POTENSI DUSUN LONANGKEK Dusun Lonangkek merupakan dusun yang terletak di desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur. Arti dusun lonangkek yakni kecil atau sedikit, yang mana pada dusun tersebut memiliki kampung yang agak kecil, rapat-rapat, dan memiliki jumlah penduduk paling sedikit setelah dusun Lembung. Selanjutnya, karna sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani sehingga potensi alamnya yakni tanaman pangan yakni padi, jagung, dan kacang tanah dan tanaman hortikultura yakni melon, cabai rawit dan cabai besar. Kemudian, untuk hasil pertaniannya sebagian besar untuk padi dan jagung dijual pada pengepul atau ke pasar namun tidak dilakukan pengolahan pada hasil pertanian tersebut.
KAMPUNG WISATA PANJALIN Kabupaten Sampang tepatnya di Desa Sokobenah Daya, Kecamatan Sokobenah, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, ada tempat Wisata Alam Tani Kampung Panjelin. Lokasi wisata alam tani cukup bagus dan indah karena berada didataran tinggi pegunungan. Sehinga, ke indahan alam persawahan dan hutan tampak jelas terlihat. Wisata tani kampung panjelin dibangun 2 Juni 2020, yang dikelola oleh para pemuda milineal Desa dan dibina oleh kelompok tani Bangunsari, Desa Sokobenah Daya yang diketuai oleh Mulyadi. Fasilitas wisata alam tani kampung panjelin, tidak hanya menampilkan pemandangan alam pegunungan yang indah dan asri.
Akan tetapi juga mengenalkan seputar pertanian seperti mesin pencacah jerami untuk pakan dan coper untuk membuat pupuk organik. Pembuatan pupuk organik atau bokasi dari limbah kotoran ternak dan sisa makanan untuk mengolah sawah dan perbaikan unsur hara tanah. Wisata Alam tani kampung panjelin juga di lengkapi, kandang sapi moderen yang mengelola ternak sapi Madura, 50 ekor sapi hanya di rawat oleh 3 orang pekerja. Pembuatan pakan ternak permentasi dari limbah pertanian (jerami dan pohon jagung serta rumput gajah, red) yang di permentasi, sehingga bisa awet sampai 6 bulan tanpa tiap hari cari pakan ternak.
PERMASALAHAN DESA IV.
PERMASALAHAN DUSUN LEMBUNG
Bidang dan Permasalahan Utama