Downloaded from: justpaste.it/58i4p
M A K R A B W I T H
S. A. S
D R A F T P L O T
26 / 10 / 22
(edit.)
[ SESI 1 — Elligio ]
⠀⠀⠀⠀
14.40: Angin yang menerpa pepohonan membuat daun-daun rapuh berjatuhan di atas tanah.
Sepasang mata memandang ke sekeliling untuk memastikan semua telah siap. Senyum tipis
terlihat ketika ia mengangkat tongkat sihir ke arah leher. “Sonorus!” Suaranya seketika
terdengar lantang.
ㅤ
14.45: “Selamat sore!” Ia mulai membuka suara. “Pengumuman bagi seluruh Newizzy Oktober
2022, dimohon untuk segera berkumpul di Aula Besar pada pukul tiga tepat untuk mengikuti
kegiatan Malam Keakraban bersama S.A.S. Kami tunggu kehadirannya segera. Terima kasih!”
ㅤ
14.45: Quote Cuitan Presensi.
【 Makrab bersama S.A.S 】
Murid baru yang menghadiri kegiatan malam keakraban bersama S.A.S, diharap untuk
mengisi buku presensi berikut.
Presensi: tinyurl com/MakrabSAS-Presensi
DL: 15.15 WIB.
ㅤ
15.15: Pintu Aula Besar telah dibuka. Para penyihir cilik mulai memasuki ruangan yang telah
dihiasi dengan tema Halloween. Dekorasi berupa lantai bermotif catur, kursi yang digantung
sehingga terlihat melayang, dan beragam hiasan lainnya membuat suasana terasa berbeda
dari biasanya.
15.18: Sang pemandu telah berdiri di tengah ruangan menggunakan jubah Gryffindor miliknya.
Ia mempersilakan murid-murid untuk duduk di tempat yang disediakan. “Selamat sore! Silakan
pilih tempat duduk yang nyaman, kegiatan Malam Keakraban sebentar lagi akan dimulai,”
ujarnya ramah. (Visualisasi tempat.)
⠀⠀⠀
15.21: Pandangan beralih untuk menghitung jumlah penyihir yang sudah hadir. “Sepertinya
sudah lengkap semua.” Ia tersenyum manis. “Sebelum mulai, saya ingin bertanya. Setelah
tiga hari berada di kastel apakah kalian sudah memiliki pengalaman yang unik atau
menyenangkan?”
⠀⠀⠀
15.24: Melihat antusiasme dari penyihir gemas di hadapannya, ia mengangguk dan tersenyum
lebar. “Wah, terdengar menyenangkan! Semoga kalian senantiasa dapat menikmati setiap
momen di Hogwarts, ya. Jangan sungkan bertanya atau meminta bantuan kepada senior
karena kita adalah keluarga.”
⠀⠀⠀⠀
15.27: Ia terdiam beberapa detik sebelum mengalihkan pembicaraan. “Oh iya, saya sampai
lupa belum memperkenalkan diri.” Kedua sudut bibirnya terangkat ke atas. “Perkenalkan, saya
Elligio Gauthier yang akan menemani kalian sepanjang sore hari ini. Salam kenal!” (Gunakan
foto face claim sebagai visualisasi.)
15.30: Tanggapan beragam yang didapat membuat semburat kemerahan muncul di pipi.
“Baiklah, tanpa menunggu lama lagi mari kita mendengar sambutan dari Elliotte Gauthier
selaku Vice Leader S.A.S. Kepada @siescent, kami persilakan.” Ia selanjutnya mengambil
langkah mundur.
15.30 - 15.50: Sambutan dari Vice Leader S.A.S.
15.53: Tepuk tangan terdengar ke segala penjuru setelah Elliotte menyelesaikan kalimat
sambutan. “Terima kasih banyak atas sambutan yang diberikan, Kak Elliotte. Semoga apa
yang tadi sudah disampaikan dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, ya.”
15.56: Suara tepuk tangan yang riuh perlahan-lahan memudar. Setelah suasana kembali
tenang, ia segera membuka suara, “Karena sudah saling berkenalan, saya punya sebuah
hadiah sebagai ucapan selamat datang.” Matanya menatap audiensi. “Hadiahnya akan sangat
berguna bagi kalian, lho.”
15.59: Tongkat Birch diayunkan untuk menerbangkan buku ke pangkuan murid-murid baru.
“Itu adalah hadiahnya. Buku ini berisikan peraturan sekolah beserta tips dan trik dalam
menjalani kehidupan sebagai murid. Silakan dibaca selama lima menit.” (https://cutt
ly/0NtOp5R)
16.04: “Waktu habis!” Suaranya meninggi. “Sudah selesai dibaca semua belum?” tanya sang
lelaki. Iris cokelat memandang sekitar. “Buku tersebut boleh dibawa pulang dan tak perlu
dikembalikan karena bersifat sebagai hadiah. Jadi kalian bisa membacanya ulang nanti.”
16.07: “Kami berharap hadiah yang diberikan dapat bermanfaat bagi kalian selama
bersekolah di Hogwarts. Sampai di sini apakah ada pertanyaan?” Kedua alis sengaja
diangkat, ia lantas memperhatikan ekspresi dari murid-murid. “Apabila ada, silakan langsung
mengangkat tangan, ya!”
16.10: “Baik, saya anggap semuanya sudah paham.” Senyum mengembang tatkala tidak ada
pertanyaan yang diajukan. “Kalau begitu bagaimana kalau kita bermain saja?” Raut ceria
terlihat jelas pada ekspresi wajah. “Nama permainannya adalah ʻFact Checkʼ, ada yang
tahu?”
⠀⠀
16.13: “Kalian akan diberikan sebuah pernyataan dengan satu kata yang salah. Tugas kalian
adalah mengoreksi pernyataan tersebut dengan memberi jawaban yang tepat. Mudah, ʻkan?”
tanyanya ceria. “Jangan lupa untuk menyebutkan kode brankas juga, ya!”
⠀⠀⠀⠀
16.16: “Yuk, langsung ke soal pertama!” Tongkat sihir mengayun untuk menerbangkan
perkamen ke arah penyihir gemas. “Perhatikan kalimatnya baik-baik, apakah sudah benar
atau ada yang salah?” [ DL: 16.19 ] (Gambar Q1.)
16.20: Suara dari berbagai sisi berebut untuk memberikan jawaban mereka. “Hebat ada yang
berhasil menjawab.” Sebuah lengkungan muncul pada kedua sisi bibir sebelum melanjutkan
perkataan, “Mari beralih ke pernyataan kedua! Betul atau salah, nih?” [ DL: 16.23 ] (Gambar
Q2.)
⠀⠀⠀
16.24: Pemandu menahan tawa usai mendengar jawaban dari murid-murid gemas. Ia tak lupa
mengacungkan ibu jari sebagai bentuk apresiasi. “Lanjut ke soal ketiga. Jangan lupa sebutkan
kalimat yang benar dari pernyataan tersebut, ya.” [ DL: 16.27 ] (Gambar Q3.)
⠀⠀⠀
16.28: Atmosfer di dalam Aula Besar dipenuhi oleh semangat membara dari Newizzy yang
berebut menjawab pertanyaan. “Kalian betul-betul pintar!” Tongkat Birch kembali mengayun
dan lembaran perkamen terbang ke atas meja. “Soal keempat. Ada yang bisa menjelaskan?” [
DL: 16.31 ] (Gambar Q4.)
⠀⠀⠀
16.32: Ia mengangguk saat pertanyaan keempat juga berhasil dijawab dengan mudah. “Hore!
Sekarang kita masuk ke pernyataan nomor lima sekaligus soal terakhir. “Senyum manis
kembali diperlihatkan. “Siapa yang bisa menyebutkannya secara lengkap?” [ DL: 16.35
] (Gambar Q5.)
⠀⠀⠀⠀
16.36: Tepuk tangan kembali terdengar meriah dari penjuru ruangan. “Baik, permainan sore
hari ini sudah selesai. Namun, sebelum itu saya hendak memberikan buklet sebagai oleh-
oleh.” Tongkat sihirnya bergerak untuk membagikan buklet satu per satu ke atas meja. (cutt
ly/AHAB-2112)
16.39: “Selain itu, jika dari kalian ada yang merasa butuh tempat mengadu atau hendak
melaporkan sesuatu kepada pihak sekolah, kalian dapat menuliskan hal tersebut pada lembar
berikut, ya.” Sepasang mata cokelatnya menatap sekeliling ruangan. (bit ly/FP-AH)
16.42: Ekor mata pemandu melirik ke arah jam dinding; waktu sudah memasuki waktu senja.
“Terima kasih banyak atas partisipasinya. Semoga seluruh peraturan maupun tips dan trik
dapat dipahami serta diterapkan dengan baik oleh teman-teman semua.” Sang pemandu
berkata sembari tersenyum.
⠀⠀⠀
16.45: Jemala mengangguk untuk memberi aba-aba kepada peri rumah yang sudah berdiri di
balik pintu. Aroma makanan seketika tercium saat piring-piring berisi hidangan tersebut
memasuki Aula Besar. “Mari kita beristirahat sejenak sembari menikmati makan malam.”
(Visualisasi makanan.)
16.48: Berbagai macam minuman pun turut tersaji di atas meja setiap murid. Penampilan yang
menggiurkan dari makanan serta minuman membuat perut secara otomatis merasa lapar.
“Silakan menikmati seluruh makanan dan minuman yang sudah kami siapkan. Selamat
beristirahat!” (Visualisasi minuman.)
⠀⠀⠀
16.50: [ BREAK TIME UNTIL 19.00 GMT +7. ]
[ SESI 2 — Lucielle (Dimitrius) ]
19.00: Tepat pukul tujuh malam, dapat didengar sapaan lantang dari seorang wira. “Selamat
malam, semuanya!” Senyuman ramah pun ia ulas sembari menghitung tiap kepala yang telah
hadir. “Semoga semakin semangat setelah beristirahat, ya! Jadi, sudah selesai mengisi ulang
energinya?”
19.03: Kedua ibu jari sang taruna teracung begitu mendengar sahutan tanggapan atas
pertanyaannya. “Kalau begitu, mari kita lanjutkan!” serunya antusias. “Tak kenal maka tak
sayang. Sebelumnya, perkenalkan, saya Dimitrius Carrow yang akan menemani kalian pada
sesi malam ini.” (Gunakan face claim sebagai visualisasi.)
19.06: Jemalanya menggangguk mendengar tanggapan para penyihir cilik. “Salam kenal,
semuanya! Tidak ada yang mengantuk, ‘kan?” Ia menyeringai usil memperhatikan murid baru.
“Omong-omong, apakah penjelasan sesi pertama bersama Kak Elligio tadi mudah dipahami?”
19.09: Kali ini, ia bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi. “Memang tak perlu diragukan,
kalian pintar-pintar!” Perhatiannya sejenak teralihkan oleh para peri rumah yang hendak
menyajikan hidangan. “Terima kasih,” tuturnya. “Silakan menyantap kudapan yang disediakan.
Jangan sungkan!” (Visualisasi Snack.)
19.12: “Mari melanjutkan! Pertama, sudah tahu siapa saja yang ada di balik acara Malam
Keakraban ini?” Sengaja memberi jeda untuk menunggu tanggapan dari murid baru. “Betul
sekali! Kami adalah anggota Specialized Auror Squad atau S.A.S.” Sang taruna melanjutkan
bersemangat. (Cover S.A.S.)
19.15: Tongkat kayu magisnya diayun untuk membagikan beberapa lembar perkamen ke
pangkuan Newizzy. “S.A.S merupakan organisasi sekolah yang bertugas membantu para
murid. Terdapat empat divisi dengan tugasnya masing-masing. Namun, tetap saling
membutuhkan dan melengkapi.” Ia menjelaskan. (Bagan S.A.S.)
19.18: “Pertama, ada Divisi S01 atau Divisi Leadership. Boleh disapa Kak Elliotte di sana.”
Arah kuasanya menunjuk sosok yang dimaksud. “Divisi ini bertugas untuk mengatur agenda
yang akan dijalankan oleh organisasi, contohnya adalah agenda Malam Keakraban ini,”
imbuhnya. (Visualisasi Divisi Leadership: S01.)
ㅤ
19.21: “Kemudian, ada Divisi S02 atau Divisi Creative yang menyiapkan segala dekorasi dan
properti untuk acara.” Kuasa menunjuk properti di sekitar mereka. “Desain properti yang
digunakan untuk acara Malam Keakraban ini dibuat oleh S02, lho. Keren sekali,
‘kan?” (Visualisasi Divisi Creative: S02.)
19.24: Lembaran perkamen lain melayang menuju para penyihir cilik begitu tongkatnya
diayun. “Selanjutnya, ada Divisi S03 atau Divisi Social, yang terdiri dari Kak Elligio. Divisi ini
memiliki tugas untuk menjadi penggerak ide yang telah dibuat sebelumnya oleh S01 dan
S02.” (Visualisasi Divisi Social: S03.)
19.27: “Lalu, di bagian terakhir ada Divisi S00 atau Divisi Loyal yang diisi oleh Kak Mavierre
dan saya sendiri, Dimitrius.” Sang lelaki memastikan para penyihir cilik fokus mendengarkan.
“Divisi ini memiliki tugas memonitor kondisi lingkungan kastel pada saat-saat
tertentu.” (Visualisasi Divisi Loyal: S00.)
19.30: “Dari yang sudah disebutkan, mungkin sudah ada yang pernah berpapasan dengan
salah satu kakaknya di kastel atau asrama?” Sebuah tanya kemudian diajukan. “Nah, coba
kalian hitung, ada berapa jumlah divisi dan jumlah total anggota S.A.S?”
19.33: “Pintar! Ada empat divisi dan empat anggota.” Ibu jari kembali diacungkan. “Walau
terbagi divisi, kami bekerja saling membantu dan tidak tergantung pada divisi masing-masing
saja. Para anggota akan siap mendengarkan aspirasi, serta siap menjadi tempat sandaran
kalian.”
19.36: Pandangannya dibuat mengedar. Tak lama, satu tepukan pada kuasa diberikan untuk
meraih atensi. “Sesi perkenalan selesai! Duh, saya lihat sudah ada yang mengantuk. Yuk,
ditahan dulu. Masih ada sesi yang menarik, lho!” Ia terkekeh melihat ekspresi malu-malu
penyihir cilik.
19.39: “Ya sudah, yuk, kita bermain! Semoga jadi semakin semangat setelah ini, ya.” Bidik
pandangnya mengamati respons tiap-tiap kepala. Kemudian, sebelah tangannya terangkat
menyemangati. “Semangat, semangat! Dijamin, permainannya akan menyenangkan!”
serunya.
19.42: “Sesi game pada malam hari ini akan dipandu oleh kakak yang cantik dan tampan.”
Sang pemuda kembali mengulas senyum. Lantas mempersilakan para rekannya untuk
mengambil alih. “Dipersilakan kepada Kak Mavierre dan Kak Elliotte.”
TIM GAMES
[ Wilhelmine (Elliotte) & Mavierre. ]
19.45: Dua insan berbeda gender itu mengambil posisi lebih maju yang dapat mengalihkan
atensi murid baru. Mereka bertugas menggantikan pembawa acara karena sesinya telah
dimulai. “Selamat malam, semuanya!”
19.48: Bilabial sang pemuda tertarik membentuk senyuman tipis. “Bagaimana kabarnya saat
ini? Apakah masih semangat?” Ia menggantungkan kalimat menunggu respons yang lebih
muda. “Harus tetap semangat, dong! Sebelumnya, perkenalkan nama saya Elliotte Gauthier
dan rekan saya ...” (Visualisasi face claim.)
19.51: Seolah mendapatkan sinyal, sang puan pun turut memperkenalkan diri melanjutkan
kalimat dari rekannya. “Mavierre Scholz di sini! Salam kenal, semuanya!” ucapnya
bersemangat. “Nah, kira-kira malam ini kita akan bermain apa, Kak Elliotte?” (Visualisasi face
claim.)
19.54: “Malam ini kita akan bermain permainan yang seru.” Kuasanya mengayun
mendatangkan lembar perkamen. “Nama permainannya Dikejar Zombie. Terlihat sangat
menakutkan, ‘kan? Tapi tenang, di sini aman, kok. Saya beri lima menit untuk memahami,
ya.” (https://justpaste.it/SAS-DikejarZombie)
19.54: (OOC: Silakan membaca panduan di atas selama 5 menit. Kemudian mengunduh
visualisasi kartu yang telah disediakan. Jawaban yang tidak menyertakan kartu, maka tidak
terhitung.)
19.54 - 19.59: Newizzy membaca panduan.
20.00: Waktu begitu cepat, tak terasa lima menit telah berlalu. Sepasang pemandu kembali
memposisikan diri ke tempat semula demi menarik atensi para penyihir cilik. “Waktu sudah
habis! Sudah selesai membacanya?” Ia melirik rekannya. “Jangan terlalu tegang, ya. Yuk
mulai, Kak!”
20.03: “Kalau begitu kita mulai dari soal yang pertama, ya!” Sang pemuda menghadirkan
selembar perkamen berisikan soal. “Yuk dijawab. Soal ini rasanya masih mudah. Jangan lupa
selipkan kartunya juga pada saat menjawab. Kira-kira siapa yang nyawanya bakal berkurang
satu?” [DL: 20.08] (Gambar Q1.)
20.09: Raut si puan menampakkan ekspresi bangga ketika beberapa adik kelasnya menjawab
dengan tepat. Ia membuka kartu yang sejak tadi di genggaman. “Kartu nomor dua. Bagi yang
tadi memilih nomor dua, nyawanya dapat dikurangi satu!” serunya. “Lanjut soal kedua.” [DL:
20.14] (Gambar Q2.)
20.15: “Kali ini kami pilih kartu nomor empat! Hayo siapa yang bau?” Kekehan lolos mendapati
decakan di sisi kanan. “Bagi yang nyawanya masih banyak, jangan senang terlebih dahulu.
Siapa tahu setelah ini kalian terkena imbasnya.”
20.18: Respons terdengar bersahut-sahutan dari murid baru. “Baik. Mari kita lanjutkan!” Ia
berseru. Kembali mengayunkan wand membagikan soal ketiga. “Soal ketiga! Kira-kira siapa,
nih?” tanyanya seolah penasaran. [DL: 20.23] (Gambar Q3.)
20.24: “Yes! Betul, Rowena Ravenclaw.” Tatapan si puan terlihat takjub sembari mengangkat
ibu jari. “Mantap. Kali ini kartu yang kami pilih nomor lima. Bagi yang sebelumnya memilih
lima, sayang sekali, satu nyawa hangus. Bye-bye,” ujarnya terkekeh geli. “Kak, ayo beri soal
yang sulit!”
20.27: Pemuda yang dipanggil menggelengkan kepala menanggapi hal jail yang rekannya
perbuat. “Setuju. Rasanya kita harus meningkatkan kesulitan level tertinggi, nih.” Tanpa
menunggu jawaban, tongkat sihirnya mengayun. “Ada yang bisa tebak jawaban dari soal ini?”
[DL: 20.32] (Gambar Q4.)
20.33: Si pemuda mengambil salah satu kartu dari genggaman puan di sebelahnya. “Tinggal
dua kartu lagi. Kali ini yang muncul angka tiga!” Tangan kanannya mengangkat tinggi-tinggi.
“Terakhir! Sedikit sulit, tapi saya yakin kalian bisa.” [DL: 20.38] (Gambar Q5.)
20.39: “Mantap! Saat ini kartu yang saya genggam pasti sudah tertebak, ya? Apalagi jika
bukan nomor satu!” serunya mengeluarkan kartu bertanda satu. “Apakah dari kalian ada yang
nyawanya sudah habis?” tanyanya mengedarkan pandang. “Saya harap setelah ini tidak bau
lagi.”
20.42: “Oh, iya. Kami ada bingkisan untuk penyihir cilik yang memiliki nyawa terbanyak!”
Hawthorn miliknya tergerak menghadirkan bingkisan khas halloween. “Permainan yang baik.
Mari beri tepuk tangan untuk kita semua!” (Visualisasi bingkisan.)
20.45: “Kami harap permainan tadi dapat membantu kalian mengenal lingkungan sekolah, ya.”
Harapan tersemat tulus. “Elliotte dan Mavierre pamit undur diri!” Keduanya membungkuk
singkat. “Selebihnya, kami persilakan Kak Dimitrius dan Elligio untuk mengambil alih acara.”
TIM GAMES SELESAI
20.48: “Dilihat-lihat, seru sekali bermainnya, ya?” Sosok pemandu kembali berjalan ke tengah
atensi. “Namun, sayang sekali rasanya waktu berlalu begitu cepat ketika kita sedang
bersenang-senang. Kalian juga harus segera beristirahat,” tuturnya lirih.
20.51: “Tidak masalah. Kita masih bisa bertemu kapan saja di kastel, kok!” Senyuman kembali
menghias paras sang tuan. “Jangan lupa untuk memperhatikan barang bawaan masing-
masing dan mengisi daftar hadir pada kotak yang disediakan, ya!”
20.52: Quote Cuitan Presensi.
【 Makrab bersama S.A.S. 】
Murid baru yang menghadiri kegiatan malam keakraban bersama S.A.S, diharap untuk
mengisi buku presensi berikut.
Presensi: tinyurl com/MakrabSAS-Presensi
DL: 21.45 WIB.
20.53: Quote Cuitan Kesan dan Pesan.
【 Kotak Kesan dan Pesan - Makrab Oktober 2022 】
(Visualisasi Kotak).
20.54: Setelahnya, sang wira mengajak para rekannya untuk bergabung. “Kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan selama kegiatan berlangsung. Terima kasih sudah mengikuti
kegiatan dengan baik. Semoga semua yang kami berikan dapat diterapkan dan jangan
dilupakan, ya.”
20.57: “Kami juga ingin mengucapkan selamat datang dan semangat menjalani hari-hari
kalian di Hogwarts!” Salah satu dari mereka mengepalkan genggaman. “Semangat untuk
sekolah dan mengejar prestasinya!” lanjutnya.
21.00: “Terima kasih atas waktunya. Kalian sudah boleh kembali ke asrama masing-masing,”
ujarnya mempersilakan para penyihir cilik membubarkan diri. “Selamat malam dan hati-hati di
jalan!” Lambaian tangan mengiringi satu per satu murid baru yang berpamitan.
21.00: 【 End of Plot. 】