BAHASA INDONESIA KELAS IX
TEKS PIDATO
PERSUASIF
OLEH MEI WAHYU LESTARI
E-MODUL
BAHAN AJAR/ MATERI AJAR
Kelas/Semester : IX/Ganjil
Pembelajaran Ke- : 1
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Pidato Persuasif
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (4 Minggu x 6 JP) @80 Menit
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara sangat berperan di dahadapan suatu massa. Seseorang
yang memiliki keterampilan berbicara akan dengan mudah
menyampaikan ide atau gagasannya kepada orang lain dan
diduga ia akan berhasil mengemukakan gagasan itu sehingga
dapat diterima orang lain. Sebaliknya, jika seseorang tidak atau
kurang memiliki keterampilan berbicara tentu akan mengalami
kesulitan dalam menyampaikan gagasannya kepada orang lain
dan diduga akan mengalami kegagalan karena biasanya
pembicaraannya tidak atau kurang menarik, sehingga sulit
memahaminya.
Salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dari dulu
sampai sekarang adalah berpidato. Dalam penataran-penataran,
dalam peringatan-peringatan, dalam seminar-seminar, dalam
perayaan-perayaan pidato sering digunakan.
Seseorang yang memiliki kemampuan berpidato dalam forum-
forum tersebut, biasanya mendapatkan tempat di hati para
pendengarnya. Itulah sebabnya banyak orang yang ingin
berusaha untuk memiliki keterampilan berbicara dengan baik
agar sanggup menyampaikan pidato di hadapan massa dengan
baik.
Peserta didik hendaknya berusaha pula memiliki keterampilan
berbicara umumnya dan memiliki kemampuan berpidato di
hadapan massa khususnya karena bagaimanaa pun pada suatu
saat kita akan dituntut untuk berpidato. Pidato merupakan suatu
hal yang sangat penting baik pada waktu sekarang maupun pada
waktu yang akan datang, karena pidato
merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi
atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai. Seseorang
yang berpidato dengan baik akan mampu meyakinkan
pendengarnya untuk menerima dan mematuhi pikiran,
informasi, gagasan atau pesan yang disampasikannya.
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Mengidentifikasi gagasan, 1.Menjelaskan pengertian Teks pidato
pikiran, pandangan, arahan atau 2.Menganalisis gagasan, pandangan,
pesan dalam pidato persuasif
tentang permasalahan aktual yang arahan, tau pesan dalam pidato
didengar dan dibaca
4.3 Menyimpulkan gagasan, 1.Membuat gagasan, pandangan,
pandangan, arahan, atau pesan dalam arahan, atau pesan dalam pidato
pidato (lingkungan hidup, kondisi (lingkungan hidup, kondisi sosial,
sosial, dan/atau keragaman budaya) dan/atau keragaman budaya) yang
yang didengar dan/atau dibaca didengar dan/atau dibaca
C. Tujuan Pembelajaran
1.Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX
diharapkan dapat mengidentifikasi gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau pesan dalam pidato
2.Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX
diharapkan dapat memahami pengertian teks pidato persuasif
3.Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX
diharapkan dapat memahami tujuan pidato persuasif
4.Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX
diharapkan dapat memahami persiapan menulis pidato
persuasif
5.Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX
diharapkan dapat menjelaskan gagasan, pikiran, pandangan,
arahan atau pesan dalam pidato dari sudut pandang tertentu
D. Petunjuk Penggunaan Modul
1.Bacalah modul ini dengan seksama
2.Jika ada yang kurang dipahami mintalah petunjuk kepada guru
3.Kerjakan tugas-tugas dengan baik secara teoretis maupun
praktik dengan benar
4.Jika anda telah mengikuti semua kegiatan pembelajaran ini dan
telah mengerjakan tugas laporkan hasil pekerjaan anda kepada
guru untuk dikoreksi
5.Tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan
Untuk meningkatkan pemahaman kita mengenai pidato persuasif,
selanjutnya mari kita lakukan kegiatan berikut.
BAB 2
MATERI PIDATO PERSUASIF
1) Mengidentifikasi Informasi dalam Pidato Persuasif
Setiap hari kita pasti berbicara dengan orang lain. Berbicara
memerlukan keberanian dan tujuan. Salah satu tujuan berbicara
adalah meyakinkan orang lain. Banyak sarana yang dapat digunakan
meyakinkan orang. Salah satunya adalah dengan cara berpidato.
a. Pengertian Pidato Persuasif
Pidato adalah kegiatan berbicara di depan banyak orang.
Seseorang berpidato untuk menyampaikan gagasan, ide,
ataupun pendapatnya di depan orang lain secara lisan. Pidato
persuasive adalah pidato yang bertujuan untuk meyakinkan
pendengar dengan menyajikan argument dari satu sudut
pandang.
b. Jenis-Jenis Pidato
Berbagai bentuk pidato berdasarkan pada maksud dan tujuan
penyampaian pidato. Ada sejumlah bentuk pidato. Bentuk-
bentuk pidato adalah sebagai berikut.
1) Sambutan
Sambutan merupakan jenis pidato yang dapat disampaikan
secara tertulis atau lisan. Sambutan biasa disampaikan
oleh orang-orang tertentu karena jabatan atau
kedudukannya. Hal-hal yang biasa dikemukakan dalam
sambutan adalah sebagai berikut.
Pembukaan (sapaan, salam, ucapan syukur, dsb.
Ungkapan perasaan (Rasa senang, rasa hormat,
ucapan, dukungan moral, dsb)
Penutup (permohonan maaf, ucapan terima kasih,
dan salam penutup)
2) Pidato Pemerintahan
Pidato pemerintahan adalah pidato yang berasal dari
pemerintah untuk rakyat. Pidato ini berisi informasi resmi
menyangkut kebijakan pemerintah. Bentuknya berupa
pengumuman, penjelasan, imbauan, dan pesan
pemerintah. Pidato ini harus jelas, tepat, dan pasti. Pidato
pemerintahan harus demikian karena kesalahan dalam
penjelasan akan berakibat fatal. Contoh: pidato kenegaraan
dan pidato ibauan pemerintah.
3) Pidato Instansi
Pidato instansi bersifat memberi penerangan, penjelasan,
dan Pendidikan. Pidato ini disampaikan melalui berbagai
media massa. Isi pidato harus jelas, tepat, dan pasti. Contoh
dari pidato instansi adalah pidato instansi kesehatan yang
memberikan penjelasan tentang penanggulangan masalah
demam berdarah.
4) Ceramah
Ceramah merupakan jenis pidato untuk menjelaskan
sesuatu di hadapan pendengar. Ada juga ceramah yang
diselingi sesi tanya jawab antara pendengar dengan
penceramah. Masalah yang disampaikan dalam ceramah
bersifat umum. Contoh ceramah antara lain ceramah
keagamaan, ceramah kesehatan, dan ceramah politik.
c. Metode Pidato
Berdasarkan metodenya, pidato dapat dibagi menjadi empat
macam. Metode dalam berpidato adalah sebagai berikut:
1) Pidato Memoriter
Seseorang yang berpidato dengan cara menghafal
menuliskan pidatonya terlebih dahulu kemudian dihafalkan
sampai kalimatnya sesuai dengan catatan. Pidato jenis ini
digunakan oleh orang yang baru belajar berpidato.
2) Pidato Manuskrip
Seseorang yang berpidato menggunakan metode menuskrip
membawa naskah. Naskah tersebut dibaca seutuhnya. Jenis
pidato menggunakan metode ini sering digunakan oleh para
pejabat pada acara resmi.
3) Pidato Impromptu
Pidato impromptu digunakan pada acara tidak resmi dan
bersifat dadakan. Pembicara dalam pidato impromptu
ditunjuk secara mendadak. Pembicara yang ditunjuk biasanya
sosok yang dianggap tepat dalam memberikan sepatah dua
patah kata dalam suatu acara. Jadi, pembicara tidak
memerlukan persiapan khusus.
4) Pidato Ekstemporan
Pembicara pada pidato ekstemporan membawa catatan kecil.
Catatan tersebut digunakan sebagai pengingat urutan isi yang
akan disampaikan.
Catatan tersebut hanya berisi garis besar dari isi pidato.
Pidato jenis ini biasanya digunakan oleh pembicara yang
mahir dalam menyampaikan pidato.
d. Tujuan Pidato persuasif
1) Memberikan informasi kepada pendengar
Secara umum, pidato bertujuan memberikan informasi atau
keterangan kepada orang lain. Pendengar diharapkan
memahami dan melaksanakan isi pidato tersebut.
2) Meyakinkan pendengar
Berpidato bertujuan meyakinkan pendengar untuk memercayai
isi pidato yang disampaikan. Oleh karena itu, isi pidato harus
benar-benar meyakinkan pendengar. Setelah mendengar
pidato yang disampaikan, pendengar menjadi yakin akan isi
pidato yang disampaikan oleh pembicara.
3) Menghibur pendengar
Seseorang dapat menghibur pendengar dengan cara berpidato.
Berpidato untuk menghibur dilakukan dengan menyisipkan
humor. Bukan sembarang humor, melainkan humor yang
benar-benar menghibur.
4) Menggerakkan pendengar
Berpidato juga bertujuan menggerakkan pendengar. Pendengar
akan tergerak untuk melakukan sesuatu sesuai isi pidato yang
disampaikan oleh pembicara. Salah satu tokoh yang dikenal
akan keahliannya dalam menggerakkan orang lain lewat
pidatonya adalah Bung Karno.
Pada pidato persuasive, pembicara lebih menekankan untuk
meyakinkan dan menggerakkan pendengar. Isi dari pidato
persuasive adalah argument yang kuat untuk meyakinkan
pendengar atau pembaca.
e. Cara Menyampaikan Pidato Persuasif
Cara menyampaikan pidato persuasi dilakukan dengan
menggunakan tiga jenis pendekatan, yaitu:
1) Etika,
Bentuk penyampaian pidato persuasive dengan
menggunakan pendekatan etika atau aturan-aturan yang
terkait dengan norma-norma kesopanan dan budi pekerti.
2) Emosi,
Adalah bentuk penyampaian pidato persuasive dengan
mengedepankan pendekatan emosional, artinya orator
menyampaikan pidatonya dengan melibatkan situasi
emosional pendengarnya .
3) Logika
Bentuk penyampaian pidato persuasive dengan
menggunakan pendekatan logika atau melibatkan pola piker
yang rasional terhadap sebuah permasalahan yang
disampaikan
f. Menyimpulkan Isi Pidato Persuasif
1) Pengertian Simpulan
Simpulan berarti sesuatu yang disimpulkan, hasil
menyimpulkan, kesimpulan. Simpulan juga berarti kesudahan
pendapat (Pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian
sebelumnya.
2) Langkah-langkah Menyimpulkan Isi Pidato Persuasif
a) Memusatkan perhatian
b) Menyiapkan alat tulis
c) Mendengarkan/membaca pidato persuasive
d) Mencatat pokok-pokok pidato yang berupa informasi ketika
sedang melihat/mendengarkan pidato persuasive.
e) Menyimpulkan isi pidato persuasive yang didengar atau
dibaca.
3) Aspek yang Diperhatikan dalam Menyimpulkan Isi Pidato Persuasif
1) Simpulan harus memuat pokok isi pidato
2) Simpulan tidak menyimpang dari isi pidato
3) Simpulan bukan merupakan komentar, melainkan ringkasan
isi pidato.
g. Prinsip-Prinsip Pidato Persuasif
1) Membujuk demi konsistensi
Prinsip pertama persuasif yaitu khalayak lebih memungkinkan
untuk mengubah perilaku mereka apabila perubahan yang
dianjurkan sejalan dengan kepercayaan, sikap, dan nilai
mereka saat ini.
Orang-orang yang mencoba membujuk orang lain perlu
mengakui bahwa nilai, sikap, dan kepercayaan merefleksikan
tingkat keyakinan yang berbeda sebab nilai yang ada amat sulit
berubah, begitu juga dengan kepercayaan. Perlu diakui bahwa
apa pun yang dianjurkan demi suatu perubahan perilaku akan
lebih mungkin bisa berhasil apabila hal tersebut konsisten
dengan nilai, sikap, dan kepercayaan.
Pembicara persuasif menggunakan konsistensi ini melewati
masa berdasarkan penilaian kesempatan untuk pembentukan,
penguatan, dan pengubahan tanggapan khalayak, dan
berdasarkan takaran pesan terhadap posisi khalayak itu.
Pembujuk yang efektif menggunakan konsistensi khalayak
untuk membentuk, meguatkan, atau mengubah khalayak
tersebut.
2) Membujuk demi perubahan-perubahan kecil
Prinsip kedua persuasif adalah bahwa khalayak lebih
memungkinkan untuk megubah perilaku mereka apabila
perubahan yang dianjurkan khalayak merupakan perubahan
kecil bukan perubahan perilaku besar mereka. Kesalahan
umum pembicara pemula adalah keinginan yang menuntut
terlalu banyak perubahan dan tergesa-gesa karena alasan yang
terlalu sederhana, sedangkan perubahan-perubahan apa saja
yang bisa terjadi pada mereka mungkin merupakan sesuatu
yang sederhana.
Satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan
berapa banyak yang dituntut dari seorang khalayak adalah
berdasarkan tingkat komitmen mereka.
Seorang pembicara akan berhadapan juga dengan perlawanan
seketika apabila ia menuntut perubahan-perubahan dalam
perilaku yang bertentangan apa yang telah tercakup. Pada sisi
lain, kelompok khalayak yang heterogen dari orang yang tidak
berkehendak kuat tentang isu mengenai latihan yang teratur
akan mudah dalam pembentukan tanggapan yang
sesungguhnya, dan sebagian khalayak yang berkehendak kuat
akan menerima penguatan dan sekurang-kurangnya akan
memepertimbangkan pengkondisian beberapa perubahan kecil
dalam perilaku. Pembujuk yang sukses dan terlatih dengan
tajam melihat perubahan-perubahan kecil, yang konsisten
dengan tujuan persuasif, mungkin mengandung simpati dari
khalayak.
3) Membujuk demi keuntungan
Prinsip ketiga persuasif adalah khalayak lebih mungkin
mengubah perilakunya apabila perubahan yang disarankan
akan menguntungkan mereka lebih dari biaya yang akan
mereka keluarkan. Kapan pun pembicara menyampaikan suatu
pidato persuasif, perlu dipertimbangkan biaya-biayanya dan
bagaimana pembicara sanggup mengurangi biaya-biaya
tersebut sehingga mereka akan merasa memperoleh
keuntungan-keuntungan yang pembicara usulkan.
4) Membujuk demi pemenuhan kebutuhan
Prinsip keempat dari persuasif adalah khalayak lebih mungkin
untuk mengubah perilaku mereka apabila perubahan yang
disarankan berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan
mereka.
Membujuk berdasarkan pendekatan-pendekatan gradual
Efektivitas pidato persuasif bergantung pada penerimaan
khalayak terhadap perubahan yang disarankan pembicara
dalam kehidupan mereka. Prinsip yang dijelaskan dalam
bagian ini menganjurkan pendekatan gradual yang lebih
memungkinkan untuk bekerja dibandingkan dengan
pendekatan yang meminta khalayak untuk segera merubah
perilakunya. Sering kali pembujuk yang efektif mulai dengan
landasan umum dan penyamaan orientasi dengan
mengutarakan kesesuaian khalayak dengan gagasan dan latar
belakang. Sering juga pembujuk yang berhasil bertolak dari
argument dan bukti bahwa khalayak sangat mudah menerima
daripada sebaliknya, khalayak lebih sulit untuk menerimanya.
h. Ciri-ciri Teks Pidato Persuasif
1) Bersifat mendorong /mengajak
2) Reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi, agar
pendengar menyetujui atau meyakini dan mungkin
membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada
pendengarnya.
i. Struktur Teks (Pidato Persuasif)
Struktur teks pidato terdiri atas 3 bagian, yaitu pembukaan, isi
pidato, dan yang terakhir isi pidato. Ketiga struktur tersebut
merupakan komponen penting yang harus ada dalam sebuah
teks pidato terutama pidato persuasif. Karena salah satu
struktur tidak, maka teks pidato tersebut tidak akan menjadi
teks pidato yang sempurna. Untuk lebih jelasnya lihat
penjelasan kerangka teks pidato di bawah ini.
1) Pembukaan
Pembukaan teks pidato terdiri atas :
a. Salam pembuka
b. Ucapan Penghormatan/ Sapaan
c. Ucapan Syukur atau terima kasih
d. Pengantar
2) Isi Pidato
Isi Pidato adalah bagian yang penting karena dalam isi ini
mengandung inti dari sesuatu yang akan disampaikan dan
dibicarakan. Pada bagian isi ini sang orator akan
menjelaskan secara detail dan juga jelas mengenai apa
yang disampaikannya kepada para pendengar.
3) Penutup Pidato
Penutup pidato adalah akhir dari sebuah pidato. Pidato
yang baik biasanya berisi hal-hal berikut:
a) Simpulan secara ringkas dari materi yang
dijelaskan.
b) Permintaan maaf kepada pendengar jika ada salah
dalam berkata dan juga menyinggung pembaca.
c) Salam penutup.
j. Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif
Ciri kebahasaan yang terkandung dalam teks pidato persuasif,
antara lain kalimat aktif, . kata tugas, kata tugas kosakata
emotif, sinonim, dan kata kerja abstrak.
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda
namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip.
Sinomin dapat juga disebut sebagai persamaan kata
ataupadanan kata.
k. Menuangkan Gagasan, Pikiran, Arahan atau Pesan Dalam Teks Pidato
Persuasif
Pidato adalah kata-kata yang disampaikan dan ditujukan
kepada orang banyak. Pidato banyak jenisnya, di antaranya,
pidato sambutan yang disampaikan pada awal sebuah acara
atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden. Agar
pidato yang dilakukan berjalan lancar, hendaknya kita
menyusun naskah pidato terlebih dahulu.
1) Menyusun Teks Pidato Persuasif
Sebelum menyusun naskah pidato hendaknya menulis hal-
hal penting mengenai acara, misalnya nama acara, para
undangan yang hadir, serta tujuan dari penyelenggaraan
acara. Setelah itu, buatlah kerangka naskah pidato dengan
memerhatikan bagian-bagian pidato. Hal-hal yang harus
ada dalam naskah pidato adalah sebagai berikut.
2) Menyunting Naskah Pidato
Setelah menyusun naskah pidato sebaiknya kalian
menyuntingnya terlebih dahulu sebelum disampaikan
pada pendengar.
Tahap menyunting terbagi ke dalam dua suntingan, yaitu
suntingan kebahasaan dan suntingan isi.
Suntingan isi meliputi beberapa hal, antara lain
kelengkapan isi penyajian serta mencermati isi tentang
SARA, serta kelengkapan kebahasaan (penggunaan EYD,
tata bahasa, diksi, struktur kalimat, dan kepaduan
paragraf).
Contoh pidato persuasif
Pendidikan
Assalamualaikum Wr. Wb.
Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah
SWT, berkat taufiq dan hidayahnya jualah kita dapat
berkumpul pada pagi hari yang cerah ini serta masih
diberikan kekuatan iman, islam, dan ihsan dan kesehatan.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada keharibaan
kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita
dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang.
Saya mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang
diberikan kepada untuk menyampaikan pidato, kali ini saya
akan menyampaikan tentang pendidikan karakter, yang
mana pendidikan karekter ini sangatlah penting untuk
diketahui dan kemudian harapnnya bisa diamalkan,
sehingga akan menjadikan generasi penerus bangsa yang
cerdas dan berakhlak yang baik.
Para hadirin yang saya hormati
Pada zaman sekarang kita sudah memasuki krisis moral
khususnya dikalangan remaja yang mulai
meninggalkan nilai-nilai luhur yang menjadi identitas
bangsa sejak dulu, hal ini tidak bisa dianggap enteng
namun harus ditangani dengan serius serta harus diberi
perhatian lebih, apalagi bagi orang-orang yang punya
tanggung jawab dibidang pendidikan.
Kasus krisis moral ini bukan hanya isu belaka, namun ada
beberapa penelitian yang sudah membuktikan, salah
satunya dari lembaga independen menerangkan bahwa
sekitar 65% remaja pada zaman sekarang sudah
terjerumus dalam lembah hubungan seks dengan lawan
jenis maupun sesama jenis yang seharusnya tidak di
lakukan pada usia mereka.
Selain dalam hubungan seks, ternyata dalam narkotika
pun saat ini sudah tidak terbendung lagi, terutama
pada remaja, hal ini sesuai dengan data dari BNN yang
mengatakan bahwa pemakai narkotika pada usia remaja
sudah mencapai 79% pada tahun 2015 dan dalam tiap 7
menit terdapat korban yang meninggal dunia akibat
narkoba , bisa anda bayangkan betapa mirisnya hati kita
melihat banyak sekali generasi muda yang tejerumus
kedalam obat-obatan terlarang tersebut.
Hadirin yang saya hormati,
Dari data yang dipaparkan tadi sudah jelas tergambarkan
tentang bagaimana kondisi yang terjadi di negara kita saat
ini. Lalu selama ini dimanakah peran pendidikan yang
seharusnya diberikan oleh sekolah, guru, dan orang tua?
Kenapa para remaja saat ini banyak yang terjerumus
dengan perbuatan yang tidak mencerminkan
identitas bangsa, dan malah merusak nama bangsa
sendiri?
Ternyata setelah diadakan penelitian, hasilnya sangat
mengejutkan, penyebab remaja yang melakukan hal-hal
yang menyimpang seperti itu dikarenakan kurangnya
pendidikan karakter yang diberikan di sekolah
seperti progam sekolah yang hanya ingin mengejar target
nilai siswa dan bukan mendidik anak untuk merubah sikap
serta perilaku yang lebih baik, maupun lingkungan
keluarga, yang menyebabkan mereka berani melakukan hal
seperti itu.
Maka dari itu sebagai lembaga sekolah, sudah
sepatutnya mencanangkan pendidikan karakter untuk
setiap siswanya, pendidikan karakter bukan hanya tanggung
jawab guru agama, namun pada pembelajaran yang lain
pun harus menyisipkan pendidikan karakter pada saat
pembelajaran berlangsung
Cukup sekian pidato dari saya, semoga hal yang
disampaikan bisa membuka pemikiran kita semua, bahwa
guru sebagai pendidik bukan pengajar yang menyampaikan
suatu ilmu saja lalu pulang, namun guru mempunyai
tanggung jawab yang sangat penting dalam merubah
perilaku siswa yang lebih baik. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Daftar pustaka :
Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX SMP