-
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara sangat berperan di dahadapan suatu massa. Seseorang yang memiliki
keterampilan berbicara akan dengan mudah menyampaikan ide atau gagasannya
kepada orang lain dan diduga ia akan berhasil mengemukakan gagasan itu sehingga
dapat diterima orang lain. Seballiknya, jika seseorang tidak atau kurang memiliki
keterampilan berbicara tentu akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan
gagasannya kepada orang lain dan diduga akan mengalami kegagalan karena biasanya
pembicaraannya tidak atau kurang menarik, sehingga sulit memahaminya.
Salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dari dulu sampai sekarang
adalah berpidato. Dalam penataran-penataran, dalam peringatan-peringatan, dalam
seminar-seminar, dalam perayaan-perayaan pidato sering digunakan. Seseorang yang
memiliki kemampuan berpidato dalam forum-forum tersebut, biasanya mendapatkan
tempat di hati para pendengarnya. Itulah sebabnya banyak orang yang ingin berusaha
untuk memiliki keterampilan berbicara dengan baik agar sanggup menyampaikan
pidato di hadapan massa dengan baik.
Peserta didik hendaknya berusaha pula memiliki keterampilan berbicara
umumnya dan memiliki kemampuan berpidato di hadapan massa khususnya karena
bagaimanaa pun pada suatu saat kita akan dituntut untuk berpidato. Pidato merupakan
suatu hal yang sangat penting baik pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan
datang, karena pidato merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi atau
gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai. Seseorang yang berpidato dengan baik
akan mampu meyakinkan pendengarnya untuk menerima dan mematuhi pikiran,
informasi, gagasan atau pesan yang disampasikannya.
B. Kompetensi Dasar
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan pengertian Teks
3.3 Mengidentifikasi gagasan,
1. pikiran, pandangan, arahan atau pidato
2. Menganalisis gagasan, pandangan,
pesan dalam pidato persuasif
tentang permasalahan aktual yang arahan, tau pesan dalam pidato
didengar dan dibaca
1. Membuat gagasan, pandangan,
4.3 Menyimpulkan gagasan, arahan, atau pesan dalam pidato
2. pandangan, arahan, atau pesan (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya) yang
dalam pidato (lingkungan hidup, didengar dan/atau dibaca
kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya) yang didengar dan/atau
dibaca
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX diharapkan
dapat mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam
pidato
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX diharapkan
dapat memahami pengertian teks pidato persuasif
3. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX diharapkan
dapat memahami tujuan pidato persuasif
4. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX diharapkan
dapat memahami persiapan menulis pidato persuasif
5. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX diharapkan
dapat menjelaskan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato
dari sudut pandang tertentu
6. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX diharapkan
dapat mendata gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato
7. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX diharapkan
dapat menganalisis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato
8. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa-siswi kelas IX diharapkan
dapat menyimpulkan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam
pidato
D. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Bacalah modul ini dengan seksama
2. Jika ada yang kurang dipahami mintalah petunjuk kepada guru
3. Kerjakan tugas-tugas dengan baik secara teoretis maupun praktik dengan benar
4. Jika anda telah mengikuti semua kegiatan pembelajaran ini dan telah
mengerjakan tugas laporkan hasil pekerjaan anda kepada guru untuk dikoreksi
5. Tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan
Untuk meningkatkan pemahaman kita mengenai pidato persuasif, selanjutnya mari kita
lakukan kegiatan berikut.
BAB 2
MATERI PIDATO PERSUASIF
1) Mengidentifikasi Informasi dalam Pidato Persuasif
Setiap hari kita pasti berbicara dengan orang lain. Berbicara memerlukan keberanian
dan tujuan. Salah satu tujuan berbicara adalah meyakinkan orang lain. Banyak sarana yang
dapat digunakan meyakinkan orang. Salah satunya adalah dengan cara berpidato.
a. Pengertian Pidato Persuasif
Pidato adalah kegiatan berbicara di depan banyak orang. Seseorang berpidato untuk
menyampaikan gagasan, ide, ataupun pendapatnya di depan orang lain secara lisan.
Pidato persuasive adalah pidato yang bertujuan untuk meyakinkan pendengar
dengan menyajikan argument dari satu sudut pandang.
b. Jenis-Jenis Pidato
Berbagai bentuk pidato berdasarkan pada maksud dan tujuan penyampaian pidato.
Ada sejumlah bentuk pidato. Bentuk-bentuk pidato adalah sebagai berikut.
1) Sambutan
Sambutan merupakan jenis pidato yang dapat disampaikan secara tertulis
atau lisan. Sambutan biasa disampaikan oleh orang-orang tertentu karena
jabatan atau kedudukannya. Hal-hal yang biasa dikemukakan dalam
sambutan adalah sebagai berikut.
a) Pembukaan (sapaan, salam, ucapan syukur, dsb.)
b) Ungkapan perasaan (Rasa senang, rasa hormat, ucapan, dukungan
moral, dsb)
c) Penutup (permohonan maaf, ucapan terima kasih, dan salam
penutup)
2) Pidato Pemerintahan
Pidato pemerintahan adalah pidato yang berasal dari pemerintah untuk
rakyat. Pidato ini berisi informasi resmi menyangkut kebijakan pemerintah.
Bentuknya berupa pengumuman, penjelasan, imbauan, dan pesan
pemerintah.
Pidato ini harus jelas, tepat, dan pasti. Pidato pemerintahan harus demikian
karena kesalahan dalam penjelasan akan berakibat fatal. Contoh: pidato
kenegaraan dan pidato ibauan pemerintah.
3) Pidato Instansi
Pidato instansi bersifat memberi penerangan, penjelasan, dan Pendidikan.
Pidato ini disampaikan melalui berbagai media massa. Isi pidato harus jelas,
tepat, dan pasti. Contoh dari pidato instansi adalah pidato instansi kesehatan
yang memberikan penjelasan tentang penanggulangan masalah demam
berdarah.
4) Ceramah
Ceramah merupakan jenis pidato untuk menjelaskan sesuatu di hadapan
pendengar. Ada juga ceramah yang diselingi sesi tanya jawab antara
pendengar dengan penceramah. Masalah yang disampaikan dalam ceramah
bersifat umum. Contoh ceramah antara lain ceramah keagamaan, ceramah
kesehatan, dan ceramah politik.
c. Metode Pidato
Berdasarkan metodenya, pidato dapat dibagi menjadi empat macam. Metode
dalam berpidato adalah sebagai berikut!
1) Pidato Memoriter
Seseorang yang berpidato dengan cara menghafal menuliskan pidatonya
terlebih dahulu kemudian dihafalkan sampai kalimatnya sesuai dengan
catatan. Pidato jenis ini digunakan oleh orang yang baru belajar berpidato.
2) Pidato Manuskrip
Seseorang yang berpidato menggunakan metode menuskrip membawa
naskah. Naskah tersebut dibaca seutuhnya. Jenis pidato menggunakan
metode ini sering digunakan oleh para pejabat pada acara resmi.
3) Pidato Impromptu
Pidato impromptu digunakan pada acara tidak resmi dan bersifat dadakan.
Pembicara dalam pidato impromptu ditunjuk secara mendadak. Pembicara
yang ditunjuk biasanya sosok yang dianggap tepat dalam memberikan
sepatah dua patah kata dalam suatu acara. Jadi, pembicara tidak
memerlukan persiapan khusus.
4) Pidato Ekstemporan
Pembicara pada pidato ekstemporan membawa catatan kecil. Catatan
tersebut digunakan sebagai pengingat urutan isi yang akan disampaikan.
Catatan tersebut hanya berisi garis besar dari isi pidato. Pidato jenis ini
biasanya digunakan oleh pembicara yang mahir dalam menyampaikan
pidato.
d. Tujuan Pidato persuasif
1) Memberikan informasi kepada pendengar
Secara umum, pidato bertujuan memberikan informasi atau keterangan
kepada orang lain. Pendengar diharapkan memahami dan melaksanakan
isi pidato tersebut.
2) Meyakinkan pendengar
Berpidato bertujuan meyakinkan pendengar untuk memercayai isi pidato
yang disampaikan. Oleh karena itu, isi pidato harus benar-benar
meyakinkan pendengar. Setelah mendengar pidato yang disampaikan,
pendengar menjadi yakin akan isi pidato yang disampaikan oleh
pembicara.
3) Menghibur pendengar
Seseorang dapat menghibur pendengar dengan cara berpidato. Berpidato
untuk menghibur dilakukan dengan menyisipkan humor. Bukan
sembarang humor, melainkan humor yang benar-benar menghibur.
4) Menggerakkan pendengar
Berpidato juga bertujuan menggerakkan pendengar. Pendengar akan
tergerak untuk melakukan sesuatu sesuai isi pidato yang disampaikan
oleh pembicara. Salah satu tokoh yang dikenal akan keahliannya dalam
menggerakkan orang lain lewat pidatonya adalah Bung Karno.
Pada pidato persuasive, pembicara lebih menekankan untuk meyakinkan
dan menggerakkan pendengar. Isi dari pidato persuasive adalah argument
yang kuat untuk meyakinkan pendengar atau pembaca.
e. Cara Menyampaikan Pidato Persuasif
Cara menyampaikan pidato persuasi dilakukan dengan menggunakan tiga jenis
pendekatan, yaitu:
1) Etika,
Bentuk penyampaian pidato persuasive dengan menggunakan
pendekatan etika atau aturan-aturan yang terkait dengan norma-norma
kesopanan dan budi pekerti.
2) Emosi,
Adalah bentuk penyampaian pidato persuasive dengan mengedepankan
pendekatan emosional, artinya orator menyampaikan pidatonya dengan
melibatkan situasi emosional pendengarnya .
3) Logika
Bentuk penyampaian pidato persuasive dengan menggunakan
pendekatan logika atau melibatkan pola piker yang rasional terhadap
sebuah permasalahan yang disampaikan
f. Menyimpulkan Isi Pidato Persuasif
1) Pengertian Simpulan
Simpulan berarti sesuatu yang disimpulkan, hasil menyimpulkan, kesimpulan.
Simpulan juga berarti kesudahan pendapat (Pendapat terakhir yang berdasarkan
pada uraian sebelumnya.
2) Langkah-langkah Menyimpulkan Isi Pidato Persuasif
a) Memusatkan perhatian
b) Menyiapkan alat tulis
c) Mendengarkan/membaca pidato persuasive
d) Mencatat pokok-pokok pidato yang berupa informasi ketika sedang
melihat/mendengarkan pidato persuasive.
e) Menyimpulkan isi pidato persuasive yang didengar atau dibaca.
f) Menuliskan simpulan pidato persuasive dalam beberapa kalimat.
3) Aspek yang Diperhatikan dalam Menyimpulkan Isi Pidato Persuasif
1) Simpulan harus memuat pokok isi pidato
2) Simpulan tidak menyimpang dari isi pidato
3) Simpulan bukan merupakan komentar, melainkan ringkasan isi pidato.
g. Prinsip-Prinsip Pidato Persuasif
1) Membujuk demi konsistensi
Prinsip pertama persuasif yaitu khalayak lebih memungkinkan untuk
mengubah perilaku mereka apabila perubahan yang dianjurkan sejalan
dengan kepercayaan, sikap, dan nilai mereka saat ini.
Orang-orang yang mencoba membujuk orang lain perlu mengakui bahwa
nilai, sikap, dan kepercayaan merefleksikan tingkat keyakinan yang
berbeda sebab nilai yang ada amat sulit berubah, begitu juga dengan
kepercayaan. Perlu diakui bahwa apa pun yang dianjurkan demi suatu
perubahan perilaku akan lebih mungkin bisa berhasil apabila hal tersebut
konsisten dengan nilai, sikap, dan kepercayaan.
Pembicara persuasif menggunakan konsistensi ini melewati masa
berdasarkan penilaian kesempatan untuk pembentukan, penguatan, dan
pengubahan tanggapan khalayak, dan berdasarkan takaran pesan terhadap
posisi khalayak itu. Pembujuk yang efektif menggunakan konsistensi
khalayak untuk membentuk, meguatkan, atau mengubah khalayak tersebut.
2) Membujuk demi perubahan-perubahan kecil
Prinsip kedua persuasif adalah bahwa khalayak lebih memungkinkan untuk
megubah perilaku mereka apabila perubahan yang dianjurkan khalayak
merupakan perubahan kecil bukan perubahan perilaku besar mereka.
Kesalahan umum pembicara pemula adalah keinginan yang menuntut
terlalu banyak perubahan dan tergesa-gesa karena alasan yang terlalu
sederhana, sedangkan perubahan-perubahan apa saja yang bisa terjadi pada
mereka mungkin merupakan sesuatu yang sederhana.
Satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan berapa banyak
yang dituntut dari seorang khalayak adalah berdasarkan tingkat komitmen
mereka.
Seorang pembicara akan berhadapan juga dengan perlawanan seketika
apabila ia menuntut perubahan-perubahan dalam perilaku yang
bertentangan apa yang telah tercakup. Pada sisi lain, kelompok khalayak
yang heterogen dari orang yang tidak berkehendak kuat tentang isu
mengenai latihan yang teratur akan mudah dalam pembentukan tanggapan
yang sesungguhnya, dan sebagian khalayak yang berkehendak kuat akan
menerima penguatan dan sekurang-kurangnya akan memepertimbangkan
pengkondisian beberapa perubahan kecil dalam perilaku. Pembujuk yang
sukses dan terlatih dengan tajam melihat perubahan-perubahan kecil, yang
konsisten dengan tujuan persuasif, mungkin mengandung simpati dari
khalayak.
3) Membujuk demi keuntungan
Prinsip ketiga persuasif adalah khalayak lebih mungkin mengubah
perilakunya apabila perubahan yang disarankan akan menguntungkan
mereka lebih dari biaya yang akan mereka keluarkan. Kapan pun pembicara
menyampaikan suatu pidato persuasif, perlu dipertimbangkan biaya-
biayanya dan bagaimana pembicara sanggup mengurangi biaya-biaya
tersebut sehingga mereka akan merasa memperoleh keuntungan-
keuntungan yang pembicara usulkan.
4) Membujuk demi pemenuhan kebutuhan
Prinsip keempat dari persuasif adalah khalayak lebih mungkin untuk
mengubah perilaku mereka apabila perubahan yang disarankan
berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan mereka.
Membujuk berdasarkan pendekatan-pendekatan gradual
Efektivitas pidato persuasif bergantung pada penerimaan khalayak terhadap
perubahan yang disarankan pembicara dalam kehidupan mereka. Prinsip
yang dijelaskan dalam bagian ini menganjurkan pendekatan gradual yang
lebih memungkinkan untuk bekerja dibandingkan dengan pendekatan yang
meminta khalayak untuk segera merubah perilakunya. Sering kali
pembujuk yang efektif mulai dengan landasan umum dan penyamaan
orientasi dengan mengutarakan kesesuaian khalayak dengan gagasan dan
latar belakang. Sering juga pembujuk yang berhasil bertolak dari argument
dan bukti bahwa khalayak sangat mudah menerima daripada sebaliknya,
khalayak lebih sulit untuk menerimanya
h. Ciri-ciri Teks Pidato Persuasif
1) Bersifat mendorong /mengajak
2) Reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi, agar pendengar
menyetujui atau meyakini dan mungkin membangkitkan timbulnya tindakan
tertentu pada pendengarnya.
i. Struktur Teks (Pidato Persuasif)
Struktur teks pidato terdiri atas 3 bagian, yaitu pembukaan, isi pidato, dan yang
terakhir isi pidato. Ketiga struktur tersebut merupakan komponen penting yang
harus ada dalam sebuah teks pidato terutama pidato persuasif. Karena salah satu
struktur tidak, maka teks pidato tersebut tidak akan menjadi teks pidato yang
sempurna. Untuk lebih jelasnya lihat penjelasan kerangka teks pidato di bawah ini.
1) Pembukaan
Pembukaan teks pidato terdiri atas :
a. Salam pembuka
b. Ucapan Penghormatan/ Sapaan
c. Ucapan Syukur atau terima kasih
d. Pengantar
2) Isi Pidato
Isi Pidato adalah bagian yang penting karena dalam isi ini mengandung inti
dari sesuatu yang akan disampaikan dan dibicarakan. Pada bagian isi ini
sang orator akan menjelaskan secara detail dan juga jelas mengenai apa
yang disampaikannya kepada para pendengar.
3) Penutup Pidato
Penutup pidato adalah akhir dari sebuah pidato. Pidato yang baik biasanya
berisi hal-hal berikut:
a) Simpulan secara ringkas dari materi yang dijelaskan.
b) Permintaan maaf kepada pendengar jika ada salah dalam berkata
dan juga menyinggung pembaca.
c) Salam penutup.
j. Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif
Ciri kebahasaan yang terkandung dalam teks pidato persuasif, antara lain kalimat
aktif, . kata tugas, kata tugas kosakata emotif, sinonim, dan kata kerja abstrak.
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki
arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin dapat juga disebut sebagai
persamaan kata ataupadanan kata.
k. Menuangkan Gagasan, Pikiran, Arahan atau Pesan Dalam Teks Pidato
Persuasif
Pidato adalah kata-kata yang disampaikan dan ditujukan kepada orang banyak.
Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang disampaikan pada
awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden. Agar
pidato yang dilakukan berjalan lancar, hendaknya kita menyusun naskah pidato
terlebih dahulu.
1) Menyusun Teks Pidato Persuasif
Sebelum menyusun naskah pidato hendaknya menulis hal-hal penting
mengenai acara, misalnya nama acara, para undangan yang hadir, serta
tujuan dari penyelenggaraan acara. Setelah itu, buatlah kerangka naskah
pidato dengan memerhatikan bagian-bagian pidato. Hal-hal yang harus ada
dalam naskah pidato adalah sebagai berikut.
2) Menyunting Naskah Pidato
Setelah menyusun naskah pidato sebaiknya kalian menyuntingnya terlebih
dahulu sebelum disampaikan pada pendengar.
Tahap menyunting terbagi ke dalam dua suntingan, yaitu suntingan
kebahasaan dan suntingan isi.
Suntingan isi meliputi beberapa hal, antara lain kelengkapan isi penyajian
serta mencermati isi tentang SARA, serta kelengkapan kebahasaan
(penggunaan EYD, tata bahasa, diksi, struktur kalimat, dan kepaduan
paragraf).
Contoh pidato persuasif
Pendidikan
Assalamualaikum Wr. Wb.
Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT, berkat taufiq dan hidayahnya
jualah kita dapat berkumpul pada pagi hari yang cerah ini serta masih diberikan kekuatan iman,
islam, dan ihsan dan kesehatan. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada keharibaan kita
Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman
yang terang benderang.
Saya mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada untuk menyampaikan
pidato, kali ini saya akan menyampaikan tentang pendidikan karakter, yang mana pendidikan
karekter ini sangatlah penting untuk diketahui dan kemudian harapnnya bisa diamalkan,
sehingga akan menjadikan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berakhlak yang baik.
Para hadirin yang saya hormati
Pada zaman sekarang kita sudah memasuki krisis moral khususnya dikalangan remaja yang
mulai meninggalkan nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa sejak dulu, hal ini
tidak bisa dianggap enteng namun harus ditangani dengan serius serta harus diberi perhatian
lebih, apalagi bagi orang-orang yang punya tanggung jawab dibidang pendidikan.
Kasus krisis moral ini bukan hanya isu belaka, namun ada beberapa penelitian yang sudah
membuktikan, salah satunya dari lembaga independen menerangkan bahwa sekitar 65% remaja
pada zaman sekarang sudah terjerumus dalam lembah hubungan seks dengan lawan jenis
maupun sesama jenis yang seharusnya tidak di lakukan pada usia mereka.
Selain dalam hubungan seks, ternyata dalam narkotika pun saat ini sudah tidak terbendung
lagi, terutama pada remaja, hal ini sesuai dengan data dari BNN yang mengatakan bahwa
pemakai narkotika pada usia remaja sudah mencapai 79% pada tahun 2015 dan dalam tiap 7
menit terdapat korban yang meninggal dunia akibat narkoba , bisa anda bayangkan betapa
mirisnya hati kita melihat banyak sekali generasi muda yang tejerumus kedalam obat-
obatan terlarang tersebut.
Hadirin yang saya hormati,
Dari data yang dipaparkan tadi sudah jelas tergambarkan tentang bagaimana kondisi yang
terjadi di negara kita saat ini. Lalu selama ini dimanakah peran pendidikan yang seharusnya
diberikan oleh sekolah, guru, dan orang tua? Kenapa para remaja saat ini banyak yang
terjerumus dengan perbuatan yang tidak mencerminkan identitas bangsa, dan malah
merusak nama bangsa sendiri?
Ternyata setelah diadakan penelitian, hasilnya sangat mengejutkan, penyebab remaja yang
melakukan hal-hal yang menyimpang seperti itu dikarenakan kurangnya pendidikan karakter
yang diberikan di sekolah
seperti progam sekolah yang hanya ingin mengejar target nilai siswa dan bukan mendidik anak
untuk merubah sikap serta perilaku yang lebih baik, maupun lingkungan keluarga, yang
menyebabkan mereka berani melakukan hal seperti itu.
Maka dari itu sebagai lembaga sekolah, sudah sepatutnya mencanangkan pendidikan
karakter untuk setiap siswanya, pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab guru agama,
namun pada pembelajaran yang lain pun harus menyisipkan pendidikan karakter pada saat
pembelajaran berlangsung
Cukup sekian pidato dari saya, semoga hal yang disampaikan bisa membuka pemikiran kita
semua, bahwa guru sebagai pendidik bukan pengajar yang menyampaikan suatu ilmu saja lalu
pulang, namun guru mempunyai tanggung jawab yang sangat penting dalam merubah
perilaku siswa yang lebih baik. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Daftar pustaka :
Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX SMP