E-MODUL KETERAMPILAN DAN KERAJINAN TANGAN UNTUK SEKOLAH DASAR. DIAMPU OLEH: DR. DENI SETIAWAN,S.SN.,M.HUM Oleh: Kelompok 3
PRAKATA Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat E- modul Keterampilan dan Kerajinan Tangan untuk Sekolah Dasar ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. Deni Setiawan., S. Sn., M. Hum pada mata kuliah Pendidikan Ketrampilan Tangan. Selain itu, E-modul ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai produk tebaru dalam dunia pendidikan baik bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Deni Setiawan., S. Sn., M. Hum selaku dosen mata kuliah Pendidikan Keterampilan Tangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan E-modul ini. Kami menyadari, E-modul yang penulis tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan E-modul ini. Kelompok 3 Semarang, 22 Mei 2023
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................................... PRAKATA........................................................................................................................... DAFTAR ISI........................................................................................................................ PROFIL PENULIS........................................................................................................... KEGIATAN 1: PEMBUATAN BATIK IKAT CELUP............................................ KEGIATAN 2: MAKRAME HIASAN DINDING BURUNG HANTU........... KEGIATAN 3: KERAJINAN ANYAMAN TAS...................................................... KEGIATAN 4: KRIYA MENYULAM......................................................................... KEGIATAN 5: DAUR ULANG KORAN DAN BOTOL BEKAS..................... SOAL.....................................................................................................................................
PROFIL KELOMPOK 3 Nama: Nawang Wulan Sari NIM: (1401421054) Presensi: 07 WhatsApp: 088221644156 Email: [email protected] Nama: Desi Wulansari NIM: 1401421057 Presensi: 09 WhatsApp: 085789524578 Email: [email protected] Nama: Aslamiyah NIM: 1401421056 Presensi: 08 WhatsApp: 085701781519) Email: [email protected]
PEMBUATAN Batik Ikat Celup B a t i k I k a t C e l u p Oleh: kelompok 3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "batik" didefinisikan sebagai kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan lilin pada kain itu, yang kemudian pengolahannya melalui proses tertentu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa "batik" dapat merujuk kepada sebuah proses maupun hasil jadi (bersifat bendawi) dari proses tersebut. Kita mengenal adanya perbedaan proses pembuatan jenis batik berdasarkan cara membuat yaitu: a) Batik tulis, semua proses dikerjakan secara manual, satu persatu, dengan canting, lilin malam, kain, dan pewarna. b) Batik cap digunakan alat cap atau stempel yang telah terpola batik. Stempel tersebut dicelupkan ke dalam lilin panas, kemudian ditekan atau dicapkan pada kain. Proses ini memakan waktu yang lebih cepat dibanding pada proses batik tulis, karena pada batik tulis pola tersebut harus dilukis titik demi titik dengan canting, sedangkan pada batik cap dengan sekali tekan anda dapat menyelesaikannya. c) Batik printing atau sablon diman pada proses batik ini, pola telah diprint di atas alat sablon, sehingga pembatikan dan pewarnaan bisa dilakukan secara langsung. Jadi, proses batik dapat diselesaikan tanpa menggunakan lilin malam serta canting. Dengan demikian, proses hanya akan dan tentu saja memerlukan waktu yang lebih cepat dibanding pada proses batik tulis dan batik cap. A. Materi
d) Batik Jumputan adalah jenis batik yang dikerjakan dengan teknik ikat celup untuk menciptakan gradasi warna yang menarik. Tidak ditulis dengan malam seperti kain batik pada umumnya, kain akan diikat lalu dicelupkan ke dalam warna. Teknik celup rintang, yakni menggunakan tali untuk menghalangi bagian tertentu pada kain agar tidak menyerap warna sehingga terbentuklah sebuah motif. Teknik ikat celup dalam bahasa Afrika adalah adire, dalam bahasa India disebut bandhana, dan dalam bahasa Jepang adalah shibori. Istilah tersebut sudah digunakan selama berabad-abad untuk menggunakan cara membuat desain pada kain, yang disebut seni ubar ikat atau ikat celup. Ikat celup merupakan salah satu teknik kerajinan tekstil yang menghasilkan motif di atas permukaan kain dengan jalan menutup bagian yang tidak dikehendaki terkena warna.
1) Kain mori 2) Pewarna pakaian (3 warna) 3) Cup gelas plastik (3 buah) 4) Karet gelang secukupnya 5) Air secukupnya 6) Garam secukupnya 7) Sarung tangan plastik B. ALAT DAN BAHAN
1) Rebus air dalam panci secukupnya hingga mendidih. 2) Diamkan beberapa menit, setelah itu tuangkan pada gelas plastic yang telah disediakan. 3) Tuangkan pewarna pada gelas plastik yang berisi air. 4) Kemudian masukkan garam kurang lebih 1 sendok makan kedalam air pewarna pada gelas plastik. Aduk hingga merata. 5) Lipat kain mori menjadi tiga bagian sehingga membentuk persegi, selanjutnya lipat kecil-kecil kain dari ujung sampai membentuk lipatan yang sempurna. 6) Kemudian ikat bagian tengah kain yang telah dilipat yang mana bentuk kanan dnkirinya sejajar. 7) Tuangkan air pewarna secara bergantian dan merata pada kain tersebut, dilakukan mulai dari tengah ke kanan dan ke tengah kiri. Pewarnaan mulai dari tengah warna orange, merah dan ungu. 8) Setelah semuanya air pewarna di tuangkan, kemudin diamkan sekitar 30 menit agar pewarnaan meresap. 9) Setelah 30 menit buka tali karet pada kain tersebut. Kemudian jemur kain hingga kering. 10) Kain batik ikat celup siap digunakan C. CARA PEMBUATAN
https://youtu.be/ljmG7dHfKAg D. LINK VIDEO
Makrame Hiasan Dinding Berbentuk Burung Hantu Favorite colors OLEH: KELOMPOK 3
Makrame adalah kesenian membuat anyaman simpul berbahan kain atau tali. Karena sifatnya yang dekoratif, makrame dapat digunakan sebagai pajangan rumah atau dalam ukuran yang lebih kecil bisa sebagai aksesori busana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makrame adalah bentuk kerajinan simpul menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut. Sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. Sementara itu, secara Etimologis kata makrame berasal dari kata Arab “mucharam” yang berarti susunan kisi-kisi. Dalam bahasa Turki berasal dari kata “makrama” yang berarti rumbai-rumbai atau juga ”migrama” yang artinya penyelesaian atau penyempurnaan garapan lap dan selubung muka dengan. A. MATERI OLEH: KELOMPOK 3
Favorite Colors Tali yang digunakan untuk membuat makrame terbuat dari benang yang diikat bersama. Proses pembuatan makrame menggunakan tangan kanan dan kiri secara bergantian. Sukarya menjelaskan tentang tali dan beberapa jenisnya dalam pembuatan makrame. Tali adalah bahan utama untuk membuat karya kerajinan makrame. Jenis tali sangat beragam, ada yang terbuat dari bahan bambu, serat, nilon atau plastik. Tali merupakan hasil karya manusia yang digunakan untuk mengikat atau menyimpul. Tali sebagai bahan makrame dapat dikelompokkan menjadi: -Tali yang berasal dari serat tumbuhan -Tali yang terbuat dari bulu hewan -Tali yang berasal dari serat sintetis Pada pembuatan makrame dikenal beberapa simpul dasar, beberapa jenis simpul dasar antara lain: - Simpul Kepala -Simpul Tunggal -Simpul Ganda -Simpul Gordin -Simpul Rantai -Simpul Josephine -Simpul Pembalut Simpul Pengunci
B. ALAT DAN BAHAN 1) Stik kayu 2) Tali kur 3) Penggaris 4) Gunting 5) Wooden beads
1) Bagi tali kur menjadi beberapa bagian, antara lain: 9 utas tali = 320 cm 4 utas tali = 100 cm 10 utas tali = 200 cm 1 utas tali = 50 cm 2) Simpulkan tali pada stik kayu dengan menggunakan simpul jangkar dengan 1 utas tali panjang 320 cm. Pasang satu persatu pada tali pertama dengan 8 utas tali panjang 320 cm. 3) Buat square knot pada 8 utas tali tersebut, lanjutkan dengan membuat square knot sampai membuat pola alternating square knot berbentuk segitiga. 4) Ambil tali paling kiri, bawa ke arah kanan bawah lalu lilitkan 6 tali di bawahnya membentuk double half hich knot. Begitu juga sebaliknya pada tali kanan. 5) Pasangkan wooden bead yang berfungsi sebagai mata owl sebelah kiri dan kanan. 6) Buatlah berry knot untuk bagian hidung. Kemudian buat diagonal double half hitch knot dengan 6 utas tali tengah. 7) Buatlah vertikal double half hitch knot, lakukan secara bergantian kanan dan kiri, lalu buat diagonal double half hitch knot dengan 12 utas tali di tengah. 8) Selanjutnya membuat bagian sayap owl dengan 1 utas tali panjang 100 cm. lalu tali lipat menjadi dua sama panjang dan pasang pada tali paling kanan. lakukan secara bergantian pada bagian kanan dan kiri 9) Selanjutnya ambil 5 utas tali panjang 200 cm. ukur seitar 50 cm dari ujung tali dan lalu lipat menjadi dua. lakukan secara bergantian pada bagian kanan dan kiri C. CARA PEMBUATAN
10) Pasang ujung tali sayap pada tali kayu dowel menggunakan lark’s head knot. lakukan secara bergantian pada bagian kanan dan kiri 11) Ambil tali paling kanan, bawa ke arah kiri. Lalu lilitkan 12 tali di bawahnya ke tali tersebut membentuk double half hitch knot. lakukan hal tersebut sampai lilitan paling bawah. Lakukan juga pada tali bagian paling ki 12) Ambil tali ke 6 dihitung dari tengah bawa ke arah kanan. Lilitkan 8 tali dibawahnya ke tali tersebut membentu double half hitch knot. lalu ambil tali ke 5 dihitung dari tengah bawa ke arah kanan, lilitkan 4 tali dibawahnya ke tali tersebut membentuk double half hitch knot. lakukan hingga lilitan 1 tali dibawahnya. Lakukan juga pada tali bagian paling kir 13) Ambil tali ke 10 dihitung dari tengah bawa ke arh kiri. Lilitkan 9 tali dibwahnya ke tali tersebut membentuk double half hitch knot. Lakukan juga pada tali bagian paling kiri 14) Bagi tali-tali menjadi dua bagian. Ambil dua utas tali paling kiri. Buat vertical lark’s head knot. ulangi membuat pola yang sama untuk bagian sebelah kanan. 15) Lilitkan tali dibawhanya ke tali tersebut membentuk double half hitch knot. 16) Selanjutnya membuat bagian kaki. Buat square knot pada bagian kanan dan kiri. Pastikan juga bahwa square knot cukup mengelilingi kayu 10 cm. buat 1 baris diagonal double half hitch knot yang terakhir pada bgian kanan dan kiri. 17) Makrame siap untuk digunakan. C. CARA PEMBUATAN
D. LINK VIDEO https://youtu.be/1rT9p3A69Q0
Menganyam berarti engatur bilah atau lembaran-lembaran secar tindih-menindih dan silang-menyilang. Bilah atau lembaran-lembaran yang diatur tersenut dapat berupa bamboo, daun pandan, janur, kertas, rotan, atau kulit binatang. Masyarakat dipedesaan masih banyak yang melakukan pekerjaan menganyam. Mereka membuat hiasan dinding, alat dapur, tikar, dinding anyaman bamboo, dan peralatan rumah tangga untuk dipakau sendiri atau untuk dijual. Pemilihan bahan untuk berkarya kerajinan anyaman perlu emperhatikan fungsi dan keindahan benda yang akan dibuat. Pemilihan bahan yang tidak tepat dapat menyebabkan benda anyaman mudah rusak. Benda anyaman mungkin juga tidak indah, dan tidak aman untuk digunakan. Sebagai contoh untuk membuat keranjang dan bakul pilih bahan bamboo, karena selain kuat bamboo juga mudah bentuk. Babu bersifat lunak, mudah duhaluskan dengan pisau atau ampelas. Oleh Karen itu, keranjang dan bakul bamboo aman digunakan, kuat, dan indah. Baynagan jika keranjang dan bakul nasi dibuat dari daun kelapa atau kertas. Walaupun keranjang atau bakul nasi tersebut indah tetapi tidak dapat digunakan karena tidak kuat.
1. Sedotan 2. Gunting 3. Benang 4. Perekat Tas 5. Hiasan Mutiara
1. Siapkan sedotan plastik yang cukup banyak. Jumlahnya tergantung pada ukuran tas yang ingin Anda buat. Pastikan sedotan dalam keadaan bersih dan kering. 2. Potong sedotan menjadi bagian-bagian sepanjang sekitar 15 cm atau sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Anda bisa menggunakan sedotan berwarna yang berbeda-beda untuk membuat pola atau desain yang menarik. 3. Ambil tiga potongan sedotan dan ikatkan ujung-ujungnya dengan kuat menggunakan benang atau tali. Ini akan menjadi titik awal untuk memulai anyaman. 4. Mulailah menganyam sedotan seperti membuat anyaman bambu. Bawa sedotan ke atas, bawah, kiri, dan kanan secara bergantian, sehingga terbentuk pola anyaman. Pastikan setiap sedotan terjalin dengan erat untuk menghindari kerapuhan. 5. Teruslan menganyam sedotan hingga mencapai ukuran yang diinginkan untuk tas Anda. Anda bisa membuat anyaman yang rata atau menciptakan pola dan desain yang menarik. 6. Setelah mencapai ukuran yang diinginkan, potong ujungujung sedotan yang menonjol dan ikatkan dengan benang atau tali untuk menjaga agar anyaman tetap kokoh. 7. Untuk membuat pegangan tas, potong dua potongan
https://youtu.be/8kzdlKm0kaQ
Menyulam adalah kegiatan menghias kain yang berfungsi untuk memperindah benda dengan menggunakan macam-macam tusuk hias serta berbagai benang hias. Adapun benda-benda yang dapat dihias adalah pakaian, lenan rumah tangga, pelengkap busana dan sebagainya. Adapun berbagai macam tusuk hias yang biasa digunakan menurut Porrie (1975) adalah sebagai berikut : 1) Tusuk jelujur Tusuk jelujur merupakan tusuk sulam mendasar dan tusuk ini biasanya dipakai untuk membuat pola dasar atau garis pinggiran bentuk sulaman. Tusuk jelujur yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal ukuran dan jarak turun naik tusuk diatur sama panjang. 2) Tusuk pipih Tusuk yang dibuat turun naik sama panjang dan menutup seluruh permukaan ragam hias
3) Tusuk tangkai Tusuk tangkai dibuat dengan tusukan dari bawah ke atas, tusukan kembali 4) Tusuk rantai Cara membuatnya adalah dari arah lingkaran yang dimulai dan diakhiri pada titik yang sama kamudian ditutup dengan tusuk balut. 5) Tusuk feston Tusuk ini sering disebut tusuk lubang kancing dan sulam selimut sesuai kegunaannya. Tusuk ini adalah tusuk yang mempunyai dua arah yaitu arah vertikal dan arah horizontal, kaki tusuk kedua arah tersebut mempunyai pilinan.
6) Tusuk silang Cara pengerjaannya terkenal sejak zaman kuno, yaitu membentuk semua gambar atau pola benda dengan menyatukan bentuk silang teratur. 7) Tusuk flanel Tusuk ini digunakan untuk melekatkan sesuatu pada kain berfungsi untuk mengelim bagian tepi busana. 8) Tusuk tikam jejak Tusuk yang mempunyai arah horizontal dan setengah dari ukuran tusuk saling bersentuhan sehingga pada permukaan kelihatan seperti setikan mesin. 9) Tusuk batang Tusuk yang mempunyai arah diagonal dan setengah ukuran tusuk masing-masing saling bersentuhan.
1. Gunting 2. Pensil 3. Jarum sulam kecil 4. Bidangan 5. Kertas karbon 6. Gambar sketsa bunga 7. Kain 8. Rendra putih 9. Benang Sulam
1. Memasang kain yang telah digambar pada bidangan. 2. Memotong benang sulam warna ungu tua dan muda terlebih dahulu. 3. Memasukkan ke lubang jarum kecil. 4. Mulailah menyulam 4 bunga besar (mawar) terlebih dahulu, dengan warna ungu tua di bagian pinggir dan ungu muda di bagian tengah dengan menggunakan tusuk pipih 5. Lanjutkan sampai kelopak bunga terpenuhi sulaman tersebut sampai selesai. 6. Setelah selesai, menggunting benang warna pink dan memasukkan pada jarum sulam. 7. Menyulam 2 bunga mawar kecil dengan warna pink di bagian pinggir dan warna putih di bagian tengah seperti pada gambar di bawah ini: 8. Setelah selesai semua, menggunting benang warna hijau muda dan memasukkan ke jarum kecil. 9. Menyulam gambar daun-daun yang ada di sekitar bunga mawar dengan warna hijau muda dengan menggunakan tusuk pipih sampai selesai, 10. Mengunting benang merah dan masukkan pada jarum kecil. 11. Menyulam rangkaian bunga yang ada di pinggir sebelah kiri dan kanan taplak meja dengan menyulam benang merah pada bagian tengah bunga sampai selesai 12. Menggunting benang warna putih dan memasukkan pada jarum kecil. 13. Menyulam kelopak bunga dengan tusuk pipih sampai selesai, 14. Mengunting benang warna hijau muda lagi dan memasukkan pada jarum kecil. 15. Menyulam daun di sekitar bunga putih dengan tusuk pipih sampai selesai, seperti pada gambar: 16. Mengunting benang warna pink dan memasukkan pada jarum kecil. 17. Menyulam bunga-bunga kecil dengan tusuk pipih sampai selesai 18. Mengunting benang warna ungu tua dan memasukkan pada jarum kecil. 19. Menyulam bentuk gambar seperti di bawah ini dengan tusuk ranting sampai selesai
Kerajinan Barang Bekas Vas Bunga dari Koran dan Botol Bekas Kelompok 3
Jika bicara barang bekas, pastinya sudah banyak orang yang tahu bahwa tidak akan jauh dari yang namanya botol plastik, kertas biasa, kertas koran, kardus, dan lain-lain. Bagi banyak orang, barang bekas yang sudah tidak terpakai biasanya akan dibiarkan begitu saja, sehingga bisa menghasilkan sampah. Sementara itu, bagi sebagian orang lagi, kertas, kertas koran, atau kardus biasanya akan digunakan kembali untuk membungkus suatu barang. Jika Anda memiliki banyak barang bekas atau sampah jenis lainnya disekitar rumah Anda, daripada membuang atau membakarnya, akan lebih baik apabila sampah sampah itu dimanfaatkan. Banyak sekali hal yang bisa dihasilkan dari sampah barang bekas, salah satunya adalah membuat kerajinan tangan dari barang bekas. Deskripsi Materi
Hasta Karya atau yang biasa kita kenal dengan kerajinan tangan adalah suatu kegiatan seni yang memfokuskan pada keterampilan tangan individu dan kegunaan mengolah bahan baku yang sering dijumpai di lingkungan hingga menjadi benda yang bernilai pakai, estetis, bahkan bisa jadi nilai jual. Dengan kata lain, kerajinan tangan merupakan kegiatan keterampilan tangan dalam mengolah dan menciptakan suatu benda hingga menjadi sesuatu yang bernilai. Kerajinan tangan dari bahan bekas bisa diartikan sebagai keterampilan tangan dalam membuat dan menciptakan suatu barang atau produk yang berasal dari bahan atau barang yang sudah tak terpakai hingga memiliki nilai pakai, bahkan nilai jual. Selain itu, Anda bisa menggunakan bahan-bahan bekas dari sampah anorganik untuk dikreasikan menjadi kerajinan tangan, seperti botol, kertas, plastik, kain perca, kardus, dan sejenisnya
Koran Lidi Gunting Lem fox Kawat Botol Bekas Lilin Lem Bakar Gabus 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Alat dan Bahan
Cara Pembuatan Gulunglah lembaran kertas koran ukuran besar menjadi ukuran kecil yang simetrislalu susun silang bertumpu Tarik 1 ujung luar gulungan koran dan buatlah bentuk sepertisimpul Lanjutkan membuatsimpulsehingga membentuk alas vas bunga Selanjutnya mulai membuatsimpulsusun untuk membuat badan vas bunga Lanjutkan membuatsimpulsusun hingga membentuk kepala vas bunga dan rapikan sisa gulungan. Pembuatan Vas Bunga 1. 2. 3. 4. 5.
Ambil botol plastik bekas ukuran 600ml Potong bagian atas botol plastik dengan ukuran 10cm dari leher botol. Kemudian gunting ke arah leher botol hingga membentuk potongan lurus dengan lebar 2,5 cm (1 inci) dan panjang 5 cm (2 inci). Dengan ukuran tersebut kamu akan mendapatkan 8 atau 9 potongan di leher botol plastik. Lalu tekuk semua potongan lurustersebut ke arah luar botol. Potongan ini membentuk kipas plastik yang nantinya akan menjadi "kelopak bunga". Potong sedikit setiap ujung kelopak bunga agar kelopak terlihat lebih bulat. Pembuatan Bunga dari Botol Bekas 1. 2. 3. 4. 5.
Link Video https://youtu.be/HGimwcRj1VQ
Soal Latihan Kelompok 3 K e r a j i n a n
Soal Latihan Pilihan Ganda
Uraian Jelaskan tiga jenistali yang digunakan pada seni makrame! Apa yang dimaksud dengan seni makrame? Bagaimana cara menentukan fungsi dan kualitas produk kerajinan? Sebut dan jelaskan proses pengolahan sederhana bahan dari limbah keras Sebutkan macam-macam teknik membuat batik! 1. 2. 3. 4. 5.