The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

BEST PRACTICE MENGGUNAKAN METODE STAR MATERI UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA MEMINTA IZIN, KELAS X, SEMESTER GANJIL, KURIKULUM MERDEKA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by wydaangela, 2022-12-14 00:16:32

BEST PRACTICE MENGGUNAKAN METODE STAR MATERI UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA MEMINTA IZIN

BEST PRACTICE MENGGUNAKAN METODE STAR MATERI UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA MEMINTA IZIN, KELAS X, SEMESTER GANJIL, KURIKULUM MERDEKA

Keywords: BEST PRAKTICE

PENYUSUNAN PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE STAR
(SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK)
MATERI UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA MEMINTA IZIN

Disusun oleh :
Nama : Angela Wyda Setiyani, S.Pd

NIP : 199412142022212005

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 AMBARAWA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH

2022

i



DAFTAR ISI
1. HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
2. HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
3. DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
4. SELAYANG PANDANG ...................................................................................... 1
5. METODE STAR FASE 1 – SITUASI.................................................................... 2
6. METODE STAR FASE 1 – TANTANGAN.......................................................... 4
7. METODE STAR FASE 1 – AKSI.......................................................................... 5
8. METODE STAR FASE 1 – REFLEKSI ................................................................ 13
9. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18

iii

SELAYANG PANDANG

LOKASI : SMA Negeri 1 Ambarawa Kecamatan
LINGKUP PENIDIKAN Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa
TUJUAN YANG INGIN DICAAPAI Tengah
: SMA Negeri 1 Ambarawa
PENULIS : 1. Meningkatkan hasil belajar peserta
TANGGAL didik dalam menelaah kaidah unggah-
METODE ungguh bahasa Jawa dengan model
pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dan metode Wangwung Kaku
(Wicantenan ing Pasrawungan Sekolah
Kula) serta dengan menyimak video
unggah–ungguh
2. Meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam melakukan praktik berdialog sesuai
unggah-ungguh basa Jawa dengan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dan metode Wangwung Kaku (Wicantenan
ing Pasrawungan Sekolah Kula) serta dengan
menyimak video unggah–ungguh

: Angela Wyda Setiyani, S. Pd
: 23 November 2022
: Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi,
Refleksi Hasil Dan Dampak)

1

SITUASI
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa Jawa tetap digunakan sebagai muatan lokal pada kurikulum Merdeka yang
menandakan bahwa bahasa Jawa penting bagi peserta didik. Salah satu materi yang
dipelajari oleh peserta didik yaitu unggah-ungguh bahasa Jawa terutama undha-usuk
bahasa Jawa. Di praktik pembelajaran materi unggah-ungguh bahasa Jawa, terdapat
berbagai permasalahan dalam fase berbicara unggah-ungguh bahasa Jawa. Hal yang
melatar belakangi permasalahan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Peserta didik belum terbiasa menggunakan bahasa Jawa selain ragam ngoko

lugu dikehidupan sehari-hari
2. Peserta didik kesulitan menentukan ragam bahasa Jawa yang sesuai dengan

lawan bicara dengan benar
3. Peserta didik kesulitan dalam memilih kata sesuai dengan unggah-ungguh
4. Perbendaharaan kata ragam krama dan krama alus peserta didik kurang
5. Model pembelajaran belum yang sesuai dengan meteri unggah-ungguh

sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik
6. Media berbasis IT yang menarik bagi peserta didik belum diterapkan.

B. ALASAN PERLU DIBAGIKAN PRAKTIK BAIK
Bahasa Jawa tetap digunakan sebagai muatan lokal pada kurikulum Merdeka yang
menandakan bahwa bahasa Jawa penting bagi peserta didik. Salah satu materi yang
dipelajari oleh peserta didik yaitu unggah-ungguh bahasa Jawa terutama undha-usuk
bahasa Jawa. Di praktik pembelajaran materi unggah-ungguh bahasa Jawa, terdapat
berbagai permasalahan dalam fase berbicara unggah-ungguh bahasa Jawa. Hal yang
melatar belakangi permasalahan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Peserta didik belum terbiasa menggunakan bahasa Jawa selain ragam ngoko
lugu dikehidupan sehari-hari

2. Peserta didik kesulitan menentukan ragam bahasa Jawa yang sesuai dengan
lawan bicara dengan benar

3. Peserta didik kesulitan dalam memilih kata sesuai dengan unggah-ungguh
4. Perbendaharaan kata ragam krama dan krama alus peserta didik kurang
5. Model pembelajaran belum yang sesuai dengan meteri unggah-ungguh

sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik
6. Media berbasis IT yang menarik bagi peserta didik belum diterapkan.

2

C. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM PRAKTIK BAIK
Peran dan tanggung jawab dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai berikut.

1. Mengenali permasalahan materi unggah-ungguh bahasa Jawa dalam
pembelajaran

2. Memetakan permasalahan materi unggah-ungguh bahasa Jawa yang telah
diuraikan

3. Menentukaan permasalahan materi unggah-ungguh bahasa Jawa yang akan
diselesaikan

4. Merancang solusi permasalahan yanng telah ditentukan
5. Menentukan solusi yang relevan untuk dapat ditindaklanjuti dalam

pembelajaran
6. Guru bertanggung jawab untuk merencanakan serta menyusun perengkat

pembelajaran materi unggah-ungguh bahasa Jawa dengan menentukan
model pembelajaran, media pembelajaran serta metode pembelajaran yang
sesuai untuk menyelesaikan permasalahan materi unggah-ungguh bahasa
Jawa.
7. Guru bertanggung jawab sebagai fasilitator untuk membimbing dan
mengarahkan peserta didik dalam proses diskusi, memecahan masalah, serta
dalam pengambilan hasil belajar peserta didik.
8. Guru bertanggung jawab untuk membuat dan membimbing refleksi dari
pembelajaran yang telah dilakukan peserta didik.

3

TANTANGAN
A. TANTANGAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN
Tantangan dalam pratik pembelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Waktu yang singkat untuk mempersiapakan seluruh kelengkapan yang akan

digunakan dalam praktik pembelajaran
2. Ketepatan waktu untuk dapat menyelesaikan seluruh tahapan pembelajaran

serta menuntaskan tujuan pembelajaran yang dirancang.
3. Sarana prasarana yang terbatas terutama pada jaringan internet yang

mengandalkan wifi sekolah yang sering mengalami penurunan jaringan.
4. Mengubah sudut pandang peserta didik akan bahasa Jawa yang ketinggalan

jaman dan sulit dipelajari

B. PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PRAKTIK BAIK
Dalam praktik pembelajaran ini banyak orang yang terlibat, diantaranya sebagai berikut.
1. Kepala Sekolah (Budi Hartati, M. Pd) sebagai narasumber yang membimbing

dalam mengidentifikasi permasalahan dipembelajaran dan memberikan saran solusi
dari permasalahan pembelajaran.
2. Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum (Jaelani, S. Pd., M. Pd) sebagai
narasumber yang membimbing dalam mengidentifikasi permasalahan
dipembelajaran dan memberikan saran solusi dari permasalahan pembelajaran.
3. Teman sejawat (Asep Berlian Dirgantar, S. S) sebagai narasumber yang membantu
menguraikan permasalahan dan menentukan altarnatif solusi permasalahan
4. Teman Guru selingkup bahasa (Lidya Ika Handayani, S. Pd) sebagai observer yang
memberikan masukan, saran dan kritikan dalam kegiatan praktik pembelajaran
5. Peserta didik kelas X. 9, X. 10, X. 11 dan XI MIPA 2
6. Peserta didik (Adam Vino dan Rama) yang menjadi juru kamera dalam
pengambilan video praktik pembelajaran

4

AKSI
A. LANGKAH-LANGKAH MENGHADAPI TANTANGAN
Langkah-langkah yang digunakan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah
menentukan berbagai alternatif solusi. Alternatif solusi tersebut dapat berupa wawancara
dengan narasumber yang relevan, kajian literasi yang sesuai dan pengamatan kondisi
lingkungan sekolah serta karakteristik peserta didik.

B. STRATEGI YANG DIGUNAKAN MENGHADAPI
TANTANGAN
Strategi yang dipilih untuk digunakan dalam praktik pembelajaran sebagai berikut.
1. Model Problem Based Learning (PBL) diplih menjadi model pembelajaran
yang digunakan untuk mencapai tujuaan pembejaran. PBL dapat mendorong
peserta didik untuk lebih aktif dalam menelaah kaidah unggah-ungguh
bahasa Jawa dan secara kreatif membuat video penerapan unggah-ungguh
meminta izin.
2. Media berbasis IT yang digunakan dalaam praktik pembelajaran adalaah
sebagai berikut.
a. Media video unggah-ungguh berbasis IT yang ditampilkan sebelum peserta
didik diberikan materi dapat menjadi landasan awal pengetahuan peserta
didik dan meningkatkan fokus serta ketertarikan peserta didik akan materi
pembelajaran.
b. Media Wheelspin yang berisi pilihan tema dan yang tokoh percakapan yang
nantinya digunakan dalam tugas kelompok membuat video percakapan.
Dengan menggunakan media Wheelspin tema yang didapat peserta didik
akan diacak. Peserta didik akan merasa tertantang dan mengharuskan
peserta didik untuk memahami secara utuh teori unggah-ungguh agar dapat
membuat percakapaan dengan benar.
c. Media Google form digunakan untuk media evaluasi pembelajaran peserta
didik. Dengan menggunakan google form peserta didik lebih mudah
membuka soal pada gawai masing-masing, kuota yang digunakan juga lebih
sedikit, waktu pengerjaan juga relatif singkat serta guru mudah dalam
mengumpulkan nilai.
3. Metode Game Based Learning (GBL) dipilih untuk meningkatkan keaktifan
peserta didik dengan persaingan menjadi kelompok tercepat dalam

5

mengerjakan tugas. Peserta didik tertantang dan bersemangat untuk
mengalahkan kelompok lain dalam mengerjakan tugas membuat video
unggah-ungguh sehingga mendapat reward dari guru.
4. Materi pembelajaran berupa bahan ajar dibuat dengan canva dengan
perpaduan warna serta gambar yang disusun dengan baik sehingga dapat
menarik perhatian peserta didik agar materi dapat dipahami secara
maksimal.
5. Lembar Kerja Peserta Didik dibuat dengan canva dengan sehingga peserta
didik tertarik dan tidak merasa bosan ketika mengerjakan tugas. Bahan
Penilaian menggunakan google form yang dapat dengan mudah dibuka
dengan gawai dan perangkat lain, serta kuota yang dipakai hanya sedikit.
C. PROSES MENGAHADAPI TANTANGAN
Solusi tersebut dituangkan dalam praktik pembelajaran dengan melakukan bebrapa
langkah sebagai berikut.
1. Merencanakan Modul Ajar
Dalam Modul ajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL)
dengan materi inti unggah-ungguh bahasa Jawa merujuk pada Unggah-
ungguh meminta izin.

6

2. Media Ajar
Media ajar yang digunakan yaitu media video unggah-ungguh dan
Wheelspin. Video unggah-ungguh ditampilkan ketika apresepsi pada sintak
PBL orientasi peserta didik pada masalah. Wheelspin secara utama
digunakan pada pemilihan tema dan tokoh untuk bahan diskusi pembuatan

7

video percakapan. Sedangkan google form digunakan untuk assesmen
diagnostik kognitif, tes formatif dan refleksi.

Tampilan video unggah-ungguh bahasa Jawa

Tampilan Wheelspin yang berisi tema dan tokoh percakapan pada website
pickerwheel.com

8

Tampilan Goggle form pada assesmen sumatif.

Peserta didik mengerjakan assesmen diagnostik kognitif

Peserta didik melakukan pembuatan video percakapan
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik meliputi tugas yang dikerjakan peserta didik,
lembar jawab serta ringkasan materi. Dalam LKPD terdapat rubrik
penilaian, pedoman pengerjaan yang jelas serta link merujuk pada soal.

9

4. Bahan Ajar
Bahan ajar berisikan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
telah dirancang.

5. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian merupakan pedoman yang digunakan guru dalam
proses pengambilan nilai sebagai hasil belajar peserta didik. Dalam
instrumen penilaian meliputi assesmen disgnostik kognitif, assesmen
formatif dan assesmen sumatif.

6. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran pada praktik pembelajaran materi unggah-
ungguh bahasa Jawa sebagai berikut

a. Kegiatan Pendahuluan
Guru mengecek kesiapan belajar peserta didik dan membuka pembelajaran
dengan berdo’a bersama. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, dan
memberikan pertanyaan pemantik kepada Peserta didik. Guru mengarahkan
peserta didik mengerjakan pretest. Guru memotivasi peserta didik dengan
cara menerangkan manfaat belajar unggah-ungguh bahasa Jawa
dikehidupan sehari-hari.

b. Kegiatan Inti
1) Orientasi pada masalah
 Peserta didik mengamati video unggah-ungguh bahasa Jawa dengan
seksama.
 Guru membimbing Peserta didik Peserta didik agar dapat
mengidentifikasi kaidah unggah-ungguh yang benar khususnya
undha-usuk basa krama dari video contoh percakapan tadi.

2) Mengorganisasi Peserta Didik Untuk Belajar
 Guru membagi peserta didik dalam 4-5 peserta didik dalam
kelompok.
 Peserta didik diminta secara dadakan berdasarkan
pengetahuan yang telah didapat dari pertemuan selanjutnya
untuk membuat percakapan dengan warga SMA N 1

10

Ambarawa, dan percakapan ini ditentukan tema, orang tokoh
yang diajak bicara dan durasi pembicaraan yaitu 2-5 menit.
3) Membimbing Penyelidikan Individu maupun kelompok
 Guru meminta setiap kelompok memutar Wheel Spin yang
berisi tema dan orang yang diajak bicara
 Guru membimbing peserta didik memahami tema serta tokoh
yang dipilih.
 Peserta didik dengan bimbingan guru mulai membuat
kerangka percakapan dengan waktu 10 menit.
 Peserta didik mencari orang yang bersangkutan dan
melakukan percakapan.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan hasil
diskusi kelompok.
 Peserta didik diminta membuat video percakapan sebagai
hasil pembelajaran dengan pembagian: 1 Peserta didik
memideo dan 3 Peserta didik berbicara.
 Peserta didik diminta menampilakn Video hasil percakapan
tersebut di kelas dengan LCD.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Guru bersama peserta didik yang lain memberikan tanggapan
atas hasil analisis yang telah dipresentasikan.
 Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif untuk
mengukur kemampuan setelah pembelajaran dilakukan.
 Guru memberi penilaian serta apresiasi terhadap Peserta
didik
c. Kegiatan Penutup
1) Guru dan Peserta didik bersama-sama menutup pembelajaran,
membuat kesimpulan pembelajaran . Guru memberikan
hadiah/reward bagi kelompok yang telah aktif dalam proses
pembelajaran dan memberikan motivasi bagi peserta didik yang
belum aktif dalam pembelajaran

11

2) Guru memberikan refleksi yang berupa konfirmasi dan penguatan
dari hasil pembelajaran

3) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan datang.
4) Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.

7. Solusi dari tantangan dapat dijabarkan sebagai berikut.
a) Melakukan diskusi dan meminta saran dari Kepala Sekolah, teman sejawat,
teman sesama mahapeserta didik PPG, serta arahan dari Guru pamong dan
Dosen pengampu dengan wawancara langsung, melalui forum diskusi LMS,
ketika meet atau dengan chat whatsapp untuk memperbaiki perangkat
pembelajaran
b) Merancang jadwal praktik dengan cara memilih waktu serta kelas yang akan
digunakan untuk praktik, bertukan jam mengajar dengan guru lain atau
minta jam dari guru lain sehingga dapat mempersiapkan praktik
pembelajaran dengan lebih maksimal
Memberikan arah kepada peserta didik terlebih dahulu sehingga peserta didik
dapat mempersiapkan diri ketika praktik pembelajaran berlangsung.

D. SUMBER DAYA / ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES
PRATIK

1. Peserta didik kelas X.9, X.10, X.11 dan XI MIPA 2
2. Rekan sejawat (narasumber, observer, kameraman)
3. Sarana prasarana (HP, laptop, LCD, speaker, tripod, jaringan

internet)
4. Ruang kelas

12

REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK
A. DAMPAK AKSI DARI LANGKAH-LANGKAH
1. Dampak aksi dari langkah-langkah praktik pembelajaran yang telah
dilakukan
Dampak aksi dari langkah-langkah praktik pembelajaran yang telah dilakukan
mengacu pada meningkatnya hasil belajar peserta didik sejumalah 31 peserta didik.
Hasil belajar peserta didik didapat dari assesmen formatif dan assesemen sumatif.
Bukti peningkataan hasil belajar adalah hasil ketuntasan formatif sama yaitu
93,54%, dan mengalami peningakatan pada hasil ketuntasan assesmen sumatif
yaitu 96,77%.
a. Analisis nilai assesmen diagnostik kognitif, assesmen formatif dan
assesmen sumatif.
Nilai assesmen formatif membuat video percakapan meminta izin sesuai undha-
usuk bahasa Jawa

13

Nilai assesmen sumatif materi undha-usuk bahasa Jawa
14

Peningkatan hasil belajar assesmen formatif dan assesmen sumatif

Penilaian Jumlah Peserta Jumlah Jumlah Tidak Presentase

Formatif Didik Ketuntasan Tuntas Ketuntasan
Sumatif
31 29 2 93,29%

31 30 1 96,77%

Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang ditunjukan dari analisis
assesmen formatif dan assesmen sumatif yaitu sebesar 3,48%

B. RESPON ORANG LAIN TERKAIT STRATEGI YANG

DILAKUKAN

2. Respon Observer

Nama Observer : Lidya Ika Handayani, S. Pd

Mapel : Bahasa Indonesia

Respon Observer :Keselururan langkah pembelajaran telah dilakuakan

dengan baik. Guru dapat menyampaikan materi

dengan baik. Peserta didik juga terlihat aktif dalam

proses diskusi pemecahan masalah. Ice breaking yang

digunakan terlihat menarik bagi peserta didik.

Komentar Observer : Hal yang dapat ditingkatkan dari praktik pembelajaran

adalah sebagi berikut.

a. Guru dapat lebih membimbing dan mengarahkan peserta didik ketika

berkelompok di luar kelas agar memudahkan peserta didik menyelesaikan

tugas.

15

b. Guru dapat mengarahkan agar seluruh kelompok dapat mempresentasikan
hasil pekerjaannya.

c. Guru dapat mengumpulkan seluruh hasil teks percakapan kelompok untuk
tambahan penilaian.

C. FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
3. Faktor pendukung keberhasilan aksi
Secara garis besar praktik pembelajaran ini sudah sesuai dengan rancangan
pembelajaran yang dibuat. Adapun faktor yang mendukung keberhasilan aksi ini
sangat banyak. Faktor utama dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Selalu melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing dan Guru pamong

sehingga perangkat pembelajaran terus direvisi hingga menjadi perengkat
pembelajaran yang lebih baik.
b. Pemilihan model, metode dan media pembelajaran yang disesuaikan dengaan
karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran
c. Instrumen penilaian disusun telah memperhatikan waktu pratik pembelajaran
dan kemampuan peserta didik

D. FAKTOR PENYEBAB KETIDAK BERHASILAN
4. Faktor penghambat keberhasilan aksi
Faktor yang mengahabat keberhasilan aksi lebih secara teknis, dapat diuraikan
sebagai berikut.

a. Jaringan internet yang sering turun menghambat peserta didik katika
mengerjakan tugas pada google form

b. Waktu relatif lama dalam membuka file pembelajaran
Pemilihan waktu pelaksanaan praktik pembelajaran yang sulit karena
mendekati PAS peserta didik.

E. REFLESI PRAKTIK PEMBELAJARAN
1. Mengarahkan peserta didik untuk saling berbagi jaringan
internet dan membagi jaringan internet milih guru
2. Mempersiapkan file pembelajaran dalam kondisi terbuka
sebelum praktik pembelajaran

16

3. Mengkoordinasikan jadwal praktik dengan guru lain agar dapat
bertukar jam pelajaran dan mengkoordinasikan peserta didik pada
jam kosong.

17

DAFTAR PUSTAKA
1. Widyarmo, Gandung DKK, (2014). Prigel Basa Jawa kanggo SMA/SMk/MA

kelas X. PT. Gelora Aksara Pratama: Jakarta.
2. Rahman, T. (2017). Teks dalam kajian struktur dan kebahasaan. CV. Pilar

Nusantara.
3. Miasih, R. E. (2015). Ragam teks dalam buku pelajaran SMA (Doctoral

dissertation, Universitas Negeri Malang).

18


Click to View FlipBook Version