FAI’L, MA’FUL YANG FA’ILNYA TIDAK DISEBUTKAN, MUBTADA DAN KHOBAR, DAN AMIL-AMIL YANG MEMASUKI MUBTADA DAN KHOBAR. Repani Julyani 215030049 Drs. M. Musaddad Abdul Azis, M.Pd.I. / Setiawan, M. Pd.
MATERI PEMBAHASAN Apa itu fa’il ? Apa itu Maf’ul yang Fa’ilnya tidak disebutkan ? Bagaimana pembagian Mubtada dan Khabar ? Apa itu Amil-amil yang memasuki Mubtada dan Khabar ? 1. 2. 3. 4.
ُه ُل ُه ِفْع َل ْب َق ْوُر ُك ْوُع الَمْذ ُف الَفاِعُل ُهَو اإلْسُم الَمْر Fa’il adalah isim marfu’ yang disebut terlebih dahulu fi’il-nya. Fa’il ialah isim marfu yang disebutkan sesudah fi’ilnya (Fi’il yang me-ra-fa-kannya). -SOMEONE FAMOUS 01. APA ITU FA’IL ? 01
Fa’il Isim yang Zhahir ِّيٍد َما َدَّل َعىَل ُمَسَّماُه ِباَل َق Artinya: kata yang menunjukkan sesuatu yang dinamainya tanpa batasan. seperti lafadz زيد) zaid) dan رجل) laki-laki). Fa’il Isim yang Mudhmar ْو َغاِئٍب ْو ُم َخَطٍب َا ٍم َا ِّل َما َدَّل َعىَل ُمَتَك Artinya: Lafadz yang menunjukan kepada pembicara (muthakalim) atau yang di di ajak bicara (mukhatab) atau ghaib.
ADAPUN DHOMIR MUTAKALLIM TERBAGI 2 YAITU : Mutakallim Mukhatab kata ganti untuk orang pertama atau orang berbicara. Isim dhamir mutakallim ada dua: kata ganti untuk orang kedua atau orang diajak bicara. Isim dhamir yang termasuk ke dalam mukhathab ada 6, yaitu:kata ganti untuk orang kedua atau orang diajak bicara. Isim dhamir yang termasuk ke dalam mukhathab ada 6, yaitu:
Isim Damir terbagi 2 yaitu : Dhamir bariz (yang ditampakkan) seperti lafaz انا, نحن, انت, انت, انتما, انتم, انتن Damir mustatir (tersimpan), yaitu seperti contoh: ضربت = aku telah memukul ضربنا = kami telah memukul
ْبَل َق ِسَر َما ُك ُه َو ُل َّو َأ ِفْعُل َماِضًيا: ُضَّم َاْل اَن َك ِإْن َف ُه، ُل اِع َف ْر َمَعُه َك ُيْذ ْم َل ِذي َاَّل وُع ُف َمْر َاْل اِلْسُم َا َوُهَو ْبَل آِخِرِه َق ِتَح َما ُف ُه َو ُل َّو َأ ِرًعا: ُضَّم اَن ُمَضا َك آِخِرِه، َوِإْن Naibul fa’il adalah isim yang dibaca rafa’ yang fa’ilnya tidak disebutkan. Jika bentuknya fi’il madhi, maka huruf yang pertama didhammahkan dan huruf sebelum huruf terakhir dikasrahkan. Jika bentuknya fi’il mudhari’ , maka huruf yang pertama didhammahkan dan huruf sebelum huruf terakhir difathahkan. -SOMEONE FAMOUS 02. MA’FUL YANG FA’ILNYA TIDAK DISEBUTKAN
Ma’ful yang Fa’il nya tidak di sebutkan : Bagian yang Zahir : (dipukul telah Zaidَ (زْيٌد (dipukul sedang Zaidُ (يْض َرُب َزْيٌد Bagian yang Mudmar atau Isim Mudmar ت بْر ِض( ُKamu laki-laki telah dipukul( ِت بْر ِض ) ُKamu Perempuan telah dipukul )
Mubtada’ ialah isim marfu’ yang bebas dari amil lafaz, sedangkan khabar ialah isim marfu’ yang di-musnad-kan kepada mubtada. 03. MUBTADA DAN KHABAR
Pembagian mubtada dan khabar 01. Mubtada Zahir yaitu isim yang terlihat jelas (nampak wujudnya). اِئٌم ق َيدْز) َZaid orang yang berdiri) (petani seorang Mashudَ (و َفاَلٌح َمْسُهْوٌد 02. Mubtada Mudmar (damir) Mudmar atau isim damir adalah mubtada’ yang jumlahnya dua belas, yaitu َت ,(kita atau kamiَ (نْحُن )saya (انَا ِت ,(laki-laki - kamuَ(اْن ,(perempuan - kamuَ(اْن ُتمَا نْا)َkamu berdua laki-laki/perempuan)
KHABAR Khabar Mufrad Khabar Ghair khabar yang bukan berupa jumlah (kalimat) dan bukan pula menyerupai jumlah.Dan juga termasuk khabar mufradbila mubtada’ dan khabar itu terdiri dari isim tasniyah dan jamak, khabar yang terdiri dari jumlah, sperti jumlah isimiyah (mubtada dan khabar lagi), atau jumlah fi’liyyah (yaitu terdiri dari fi’il dan fa’il
04. AMIL-AMIL YANG MEMASUKI MUBTADA DAN KHABAR Kanna dan Saudara-Saudaranya Zanna dan saudara-saudanya Inna dan Saudara-Saudaranya Amil-amil yang sering memasuki mubtada’ dan khabar ialah : kana dan saudarasaudaranya, inna dan saudara-saudaranya, dan zanna dan saudara-saudaranya. berfungsi me-rafa-kan isim-nya dan menasabkan khabar-nya, yaitu : (Keadaan/Adalahَ, (كاَن . berfungsi menasabkan mubtada dan khabar yang keduanya menjadi maf’ul-nya (maf’ul awal dan maf’ul sani atau kedua) beramal menasabkan isimnya dan merafakan khabar-nya. Makna Inna dan saudara-saudaranya, yaitu : ِإَّن. ، untuk taukid(mengukuhkan pembicaraan)
Dari penjelasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dinamakan fail adalah isim yang dibaca rofa' yang terletak setelah fiil atau kata yang ditakwil sebagai fiil, yang menunjukkan pelaku pekerjaan. Sedangkan Maf'ul bih adalah isim mansub yang terletak setelah fiil dan fail (fiil, fail, dan maful), dan tidak mengubah baris (harakat) akhir fiil. Tetapi perlu ditegaskan juga bahwa maf'ul bih merupakan isim manshub (objek dalam bahasa Indonesia) yang terletak setelah fi'il yang ma'lum. KESIMPULAN
SYUKRON