The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

eBook Kearifan Lokal
Kelas X, Tahun Pelajaran 2022/2023
SMA Katolik Santo Thomas Aquino Tulungagung

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Albertus Yudha Candra Purnama, 2023-02-27 21:41:25

P-5, Kearifan Lokal

eBook Kearifan Lokal
Kelas X, Tahun Pelajaran 2022/2023
SMA Katolik Santo Thomas Aquino Tulungagung

Keywords: #ebook#KearifanLokal2023

Punokawan park merupakan salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi jika anda mampir di Kabupaten Tulungagung. Tempat wisata Punokawan park merupakan milik Badan Usaha Milik Desa Banaran. Punokawan park digunakan untuk meningkatkan perekonomian Desa Banaran dan digunakan untuk memperkenalkan Desa Banaran ke masyarakat yang lebih luas. Wisata ini bisa untuk keluarga dan anak-anak. PUNOKAWAN PARK Punokawan park memiliki tema kebudayaan dan alam didalamnya. Banyak fasilitas yang terdapat pada Punokawan park yaitu : 1. Spot Foto 2. Event 3. Keindahan Alam 4. Fasilitas Cafe dan Kuliner 5. Wahana Permainan Anak


SPOT FOTO Banyaknya objek foto ditempat ini yang dapat diambil memberikan daya tarik tersendiri pada pengunjung. Jika anda mengunggah foto anda berkunjung di punokawan park dan menandai akun Instagram punakawan park, anda bisa berkesempatan untuk direpost oleh akun Instagram punokawan park. EVENT Disini anda dapat menikmati eventevent yang diadakan desa tersebut yang bekerja sama dengan komunitas lain.


Punokawan park ini terletak disebelah hamparan sawah yang memberikan kesan menyegarkan disaat kita memandangnya. Angin yang berhempas dari sawah melewati punokawan park memberi kesan sejuk sehingga dapat menenangkan pikiran. KEI N DAHA N ALA M


Fasilitas Cafe dan Kuliner Tempat wisata ini juga menyediakan berbagai makanan yang dapat memanjakan lidah pengunjung dengan keindahan visual yang memanjakan mata kita. Disini juga cocok untuk anak-anak untuk menghabiskan waktu bermainnya. Disarankan untuk mengajak anak-anak dimalam hari, karena kebanyakan wahana permainan buka dimalam hari. Wahana Permainan Anak


Dari penelusuran tim kami di lapangan seebenarnya kami bisa memastikan bawasannya Wisata ini terus berkembang dengan baik maka akan menjadi tujuan wisata para pelancong. Mungkin tim pengelola wisata bisa menambahkan kegiatankegiatan yang bisa mengundang banyak wisatawan seperti pementasan jaranan ataupun mengratiskan pemakaian fasilitas seperti aula pertemuan. Semua ini di tempuh agar nantinya para wisatawan mau datang kembali berduyun-duyun datang ke taman ini. Tambahan lagi kebersihan juga harus menjadi pilihan topik utama, karna kebersihan juga menjadi nilai tambah dikatakan wisata ini layak untuk menjadi pilihan. KKees impulan


GOA PASIR LATAR BELAKANG EXPOSH_EXTHREE Beberapa ahli berpendapat bahwa goa ini adalah pertapaan yang digunakan oleh Gayatri (Rajapadmi), nenek Hayam Wuruk yang meninggal pada tahun 1350M. Abu jenasahnya disemayamkan di Candi Boyolangu. Pendapat semacam itu dihubungkan dengan keterangan yang didapat dari kitab Nagarakertagama. KEARIFANLOKAL 2013 Bagi masyarakat di Kabupaten Tulungagung siapa yang tidak mengenal keberadaan goa pasir ini. Goa ini terletak di dukuh/dusun pasir Desa Junjung Kecamatan Sumber Gempol Kabupaten Tulngagung atau tepatnya berada di sisi utara pegunungn kapur (gunung podo). Ternyata area ini hanya menyimpan benda-benda purbakala dari penelusuran team kami di lapangan situs goa pasir ini terdapat berbagai patung Dwarapala pahatan relief di bebatuan sekaligus di goa nya.


G O A P A SIR SEPUTAR GOA PASIR Di kutip dari buku TABUTA (Tapat Budaya Tulungagung) karagan drs.M. Dwi cahono, m.hum, beliau menjelaskan bahwa goa pasir atau sering di kenal dengan situs karsyan goa pasir berbentuk bangun landam kudo serta tingalan arkeologi yang berupa goa pertapaan yang berisi banyak relif (goa utama) dengan ukuran 600 260 x 175cm dan kedalaman 218cm dengan ketingian 200m di atas permukaan tanah tanpa disertai tangga batu dan goa yang tidak ber-relief 05 posisi tebing di bawah keadaan mulut lebih besar dari goa utama berukuran 305 x 255 x 190cm dan kedalaman 225cm posisi goa tepat menghadap kebarat dalam dalam buku tabuta yang di jelaskan bahwa sesuai dengan sebulannya yaitu situs goa pasir fungsi situs ini bisa di sebut karsyan yang di fungsikan sebagai pertapaan. Hal ini di dukung juga dengan banyaknya temuan lain yang tersebar di situs goa pasir. Sesuai dengan temuan kami di lapangan kami melihat ada bangunan candi yang muncul di permukaan tanah. Hal ini selaras dengan esoteris dari hindu sekte siwa shindata yang lazim dijalankan di lingkungan karsyan yang bersifat tertutup. Berdasarkan observasi kami di lapangan, kami menemukan keberadaan area puawarapala. Puarapala sendiri dalam fungsinya sebagai pelambang pelindung di bangunan-bangunan suci. Orang hindu percaya bahwa arca puarapala ini bisa menangkal aura negatif yang ada. Bukan itu saja, kami juga menemukan di sisi timur situs goa pasir ini terdapat sebuah batu besar dan batu tersebut terpahat relif fabel berupa kera, dan gajah. Kemudian direlif ini digambarkan sedang menari. Kami menyimpulkan setelah melihat relif fabel mungkin dahulunya banyak dihuni para binatang namun yang masih bisa dijumpai hanyalah hewan kera. Kemudian direlif goa utama tapi melihat sebuah gambaran punokawan yang sedang digoda oleh bidadari. Dan tepat ditengah gambaran relief terdapat gambar seorang ksatria. Kami meyakini kalau situs goa pasir ini terutama dibagian relief goa utama menceritakan kisah Arjuna Wiyaha yang sedang betapa dibukit indra kila untuk mendapatkan kekuatan yang maha dahsyat. Berdasarkan catatan penelitian N.J Krom dan verbeek di situs goa pasir pernah ditemukan arca batuyang sandarannya pahatkan konogram saka 1325 (1403 M) dan 1224 S (1302 M) tahun 1302 – 1403 M yang berarti dari masa Majapahit, juga pernah ditemukan kronogram yang bertarikh saka 1228 (1306 M), menunjuk pada zaman Majapahit oleh karena itu situs karsyan Goa diperkirakan sebuah peninggalan zaman Majapahit. (Nug / Humas)


Kakofoni ruang kreatif merupakan sebuah kafe atau warung kopi yang beralamatkan di Jalan Pahlawan gang 3 Desa Ketanon Kecamatan Kedungwaru, pendiri dari Kakofoni adalah bang Iwan dia bukan asli dari kab Tulungagung, dia adalah pendatang dari Medan yang merantau ke Tulungagung hanya untuk melibatkan dirinya dalam hal literasi. Motivasi bang Iwan mendirikan kakofoni adalah : di Tulungagung jarang adanya tempat seperti ini memang usahanya di luar kota seperti itu dan hobinya membuat tempat seperti ini dari di Bandung, Jogja, Kalimantan. KAKOFONI Orang yang terlibat dalam mendirikan kakofoni adalah bapaknya sendiri, Bang Iwan. Untuk jam operasi yang ditentukan menurut dia sendiri karena bang Iwan memiliki komunitas juga antar wilayah yang diprioritaskan.


Namun kakofoni merupakan tempat yang tidak pernah tutup karena dia adalah ruang kreatif walapun ada jam operasional tetapi jika ada yang ingin datang kesini terbuka 24 jam dengan syarat harus ada janji temu dahulu. Di kakofoni juga tempat para pemuda mudi mengekspresikan dirinya dalam kegiatan-kegiatan seperti bedah buku, dsb. Profitnya tiap tahun tetap ada tapi tidak begitu mencolok namun harus tetap ada progres, tahun pertama dia memang hanya ingin perkenalan, lalu tahun kedua ingin lebih banyak keluar dan meriliskan rilisan fisik seperti majalah kemaren. Harapan dari bang Iwan sendiri adalah kedepannya lebih banyak orang yang tertarik dengan Kakofoni ruang kreatif ini. Lokasi. Jl. Pahlawan Gg.III No.12, Kedungsingkal,Ketanon,Kec.Kdungwa ru,Kabupaten Tulungagung,Jatim KAKOFO N I kakofonian kakofoni


NASI LODHO - RAMBAK - CENIL - PECEL - PUNTEN PECEL - GETUK LINDRI - JENANG GENDUL - GEMBROT ANEKA KULINER TULUNGAGUNG makanan terfavorit di Tulungagung EXPOSH XTHREE MEMPERSEMBAHKAN


Ayam Lodho merupakan makanan khas dari Tulungagung itu sendiri, yang banyak digemari oleh masyarakat Tulungagung hingga para wisatawan yang sedang berlibur ke daerah Tulungagung. Ayam lodho mempunyai ciri khas yaitu ayam yang dibakar dan kuah yang pedas serta disajikan dengan urap-urap. NASI AYAM LODHO Ayam Lodho sudah muncul entah sejak kapan tetapi resep Ayam Lodho telah diwariskan secara turun-temurun. Kata lodho dapat diartikan sebagai lembut karena ayam ini dimasak hingga daging ayamnya lembut dan bisa terlepas dari tulangnya.


KRUPUK RAMBAK KHAS TULUNGAGUNG Apa sih rambak itu? Kalau yang belum familiar dengan kerupuk jenis ini, kerupuk ini berasal dari kulit sapi atau kerbau. Di kelurahan sembung terdapat kampung rambak. Kenapa disebut kampung rambak? Karena terdapat sekitar 30 orang di kelurahan sembung yang memproduksi rambak. Dalam 1 bulan salah satu produsen dapat menghasilkan setengah ton rambak untuk di jual. Pemasarannya selain di lokal Tulungagung yaitu dipusat oleh-oleh stasiun Tulungagung, ada pula yang dikirim ke luar kota tulungagung. Hadir dengan cita rasa asin gurih, kerupuk rambak dikenal dengan kerenyahan yang menarik. Maklum, di setiap butir kerupuk, terdapat pori-pori lembut, sumber dari rasa gurih kerupuk ini. Ada dua jenis kerupuk rambak yang dikenal masyarakat Indonesia, rambak kerbau dan sapi. Keduanya pun memiliki perbedaan masing-masing. Jika rambak sapi hadir dengan warna yang lebih putih, rambak kerbau justru terlihat kekuningan. Namun, rambak kerbau punya tekstur yang lebih renyah dan nggak terlalu kenyal jika dihadirkan dalam sambal goreng kerecek. Perlu diingat pula. Meski rambak sapi yang paling sering ditemui, rambak kerbau justru yang menawarkan cita rasa lebih gurih. Kota Tulungagung di Jawa Timur menjadi sentra kerupuk rambak di Pulau Jawa. Industri rambak yang berkembang sukses menelurkan dua varian yang berbeda, rambak goreng dan makan.


Cenil adalah makanan tradisional yang terbuat dari pati ketela pohon. Cenil bertekstur kenyal dan lengket yang melambangkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki persaudaran yang erat selengket cenil. Cenil biasa dibentuk kotak-kotak atau lonjong sebelum direbus, cenil juga biasa diberi warna sesuai selera. CENIL


NASI PECEL KHAS TULUNGAGUNG exposh_exthree asi Pecel Tulungagung Jika mendengar nasi pecel, yang terlintas pertama adalah nasi dengan aneka sayuran rebus yang disiram dengan saus kacang. Sebagai pelengkapnya, ada rempeyek kacang, tempe, tahu atau lauk lain sesuai selera. Banyak daerah mempunyai resep pecel masing-masing. Seperti pecel Madiun dengan saus kacang mendekati manis, Kediri dengan pecel yang disiram dengan saus tempe masem (setengah busuk) atau disebut sambal tumpang. Yang membedakan pecel Tulungagung dengan daerah lainnya adalah rasanya yang cenderung lebih pedas. Hal itu dikarenakan masyarakat Tulungagung menyukai rasa pedas. Citarasa pedas diperoleh dari tambahan cabai ke dalam campuran bumbu dan rempah pecel. N


KULINER PUNTEN PECEL Punten merupakan makanan khas Tulungagung dengan berbahan dasar beras yang dibumbui santan dan garam, ditanak, lalu dihaluskan. Ciri khas dari punten ini disajikan dengan pecel, yang terdiri dari beberapa macam sayur rebus yang disiram dengan sambel pecel.


Getuk lindri adalah kue tradisional Khas Jawa yang mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional, berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan bahan utama dari singkong. Berbeda dengan getuk-getuk pada umumnya, getuk lindri biasanya dibuat menyerupai sebuah bongkahan mie yang digulung menjadi sebuah bongkahan kecil. Tak lupa getuk lindri juga ditaburi dengan parutan kelapa untuk menambah kesedapan rasanya. Aroma getuk lindri sangatlah khas, sangatlah berbeda dengan getukgetuk pada umumnya seperti getuk magelang walaupun bahan dasarnya sama. Getuk Lindri KUL INE R TULUNGAGUNG EXPOSH_XTHR E E


JENANG GRENJenaDng UL grendul adalah jajanan pasar yang sudah ada jaman penjajahan Hindia Belanda. Jenang grendul terbuat dari tepung ketan dengan siraman kuah santan yang gurih.


GEMBROT Pada dasarnya, Gembrot ini termasuk masakan jenis lauk yang dibungkus daun pisang. Bahan dasarnya kurang lebih sama dengan Botok. Botok asli yang dari parutan kelapa muda lho yaaa... bukan botok modifikasi seperti sekarang. Kan banyak tuh sekarang ditulis botok tahu, botok telur asin, dan lain-lain. Yang membuat gembrot ini berbeda adalah penggunaan tanaman khusus yang membuat rasa masakannya berbeda. Gembrot terbuat dari campuran kelapa muda dengan Daun Sembukan. Bagi yang belum tahu apa itu Daun Sembukan, bisa banget ya mencari informasinya di mesin pencarian. Sebagai tanaman herbal, Daun Sembukan ini memiliki manfaat untuk mengobati gangguan pada perut. Kalau biasanya perut begah dan tak bisa buang angin, makan daun yang satu ini dijamin bermasalah. Eits...pastikan kalau pas membereskan urusan buang angin lho yaaa dari orang lain. . Nah, berkaitan dengan fungsi Daun Sembukan yang bisa melancarkan kentut tadi, ada sebagian orang yang menyebut Daun Kentut . Boleh deh dicatat, nama ilmiah daun ini adalah Paederia foetida. Emang si Sembukan ini tumbuhnya di mana sih, kok kayaknya banyak orang yang nggak tahu akan keberadaannya? Biasanya, Daun Sembukan tumbuh menjalar di pagar dan tembok. Di rumah Bocah Renyah nih kebun belakang kan masih menggunakan pagar kayu. Nah, daun berwarna hijau ini tumbuh aja gitu melilit pagarnya. Anu... bukan pagar makan tanaman lho ya .


PENUTUP MAJALAH KEARIFAN LOKAL EXPOSH-EXTHREE Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi P5 yaitu Kearifan Lokal yang menjadi bahasan dalam majalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul majalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya majalah ini dan penulis majalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga majalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumya. Dengan ini, kami dari X-3 mengucapkan terimakasih kepada pembaca yang sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca majalah dari kami yang mengusung materi kearifan lokal Tulungagung. Semoga bisa menambah wawasan bagi pembaca dan penulis sendiri. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


majalah ini tentang berbagai macam kearifan lokal yang terdapat di Tulungagung. Yang akan kita bahas adalah Candi Dadi, Ketoprak, Punokawan Park, Situs Karsyan goa Pasir, dan Kakofoni Ruang Kreatif. Kita juga akan membahas mengenai berbagai makanan khas Tulungagung.Makanan-makanan yang akah kita bahas adalah Nasi ayam Lodho, Kerupuk Rambak, Cenil, Nasi Pecel, Punten Pecel, Getuk Lidri, Jenang Grendul, Gembrot. E X P O S H _ X T H R E E Sinopsis


Selamat sejahtera untuk kita semua. Segala puji kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan sehingga kelas kami, X-4 bisa menyelesaikan proyek P5 dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan proyek ini dengan baik. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pengerjaan proyek ini terlebih khusus : 1. Bapak/Ibu Guru pengajar P5. 2. Teman-teman seperjuangan di kelas X-4. 3.Para narasumber yang telah ikut andil membantu tim kami dalam menyelesaikan proyek ini. Semoga kebaikan para narasumber semua dibalas oleh Tuhan dengan kebaikan pula. Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam pembuatan proyek ini. Maka dari itu kritik membangun sangat kami harapkan dari pembaca semua. Semoga karya sederhana ini bisa menjadi pemantik untuk adik kelas yang akan datang dalam menyempurnakan proyek profil pelajaran Pancasila sub tema kearifan lokal. Tulungagung, 04 Februari 2023 Pimpinan Redaksi, REVA NAYU RAHMADANIYA KATA PENGANTAR X4STRONAUTS


ISI MAJALAH Kata Pengantar Daftar Isi Tim Redaksi Gunung Budeg Masjid Al-Munawar Agus Ali Imron Al Akhyar TOPIK UTAMA Pasar Senggol Seni Cambuk TOPIK TAMBAHAN Pantai-pantai di Tulungagung Alat Musik Khas Tulungagung Kesenian Khas Tulungagung Situs Tulungagung Batik Khas Tulungagung Tempat Wisata Hits di Tulungagung Cafe Tradisional di Tulungagung Makanan Khas Tulungagung Kreasi Masakan


TIM PENYUSUN MAJALAH


PENANGGUNGJAWAB TIM REDAKTUR TIM REPORTER AGATA DHEA ONYX BAGUS SINTA YONGKY JASON ADELINE MAGDA REVA EFRITA CANTIK MELVINE


TIM EDITOR TIM FOTOGRAFER TIM DESIGN GRAFIS ANDRE KAILA EKA ANYA TOMY NOVIN ARIEL JUAN PIONA TIKA RAFAEL FEBI RIDWAN MICHELLE


Masjid Agung Al-Munawwar adalah masjid yang terletak di Tulungagung, tepatnya berada di sebelah barat Alun-alun Tulungagung berdampingan dengan Kantor Pos di Kelurahan Kauman. Masjid AlMunawwar menjadi ikon penting simbolisasi, dan saksi peradaban agama Islam di Kota Tulungagung. Memiliki tempat wudhu yang unik menggunakan arsitektur natural, serta penggunaan atap yang bersusun dua tingkat (atap tumpang). Masjid Agung Al-Munawwar biasanya menjadi tempat berjamaah dalam shalat lima waktu, juga kegiatan akulturasi kebudayaan Islam seperti kegiatan REMAS (Remaja Masjid), kegiatan pengajian kitab, sholawatan, pembacaan tahlil. Tokoh penyebar Agama Islam Di Tulungagung adalah Mbah Imam Hambali, karena Beliau sangat erat kaitannya dengan pendirian dan juga penghiasaan seni ukiran soko guru di Masjid Agung Al-Munawwar. Mbah Imam Hambali atau terkenal dengan Mbah Kumbang, Beliau ini menyebarkan Agama Islam di daerah Tulungagung diperkirakan pada tahun 1847M. Masjid AL- Munawwar


Ada prasasti di tengahnya dengan hiasan yang dikelilingi ukiran motif bunga berbunyi baris pertama "Laaillahaillah Muhammadurrosulullah" artinya tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad Rasullulah. Baris kedua berbunyi "Pèngét tatkala nyélér Kiai Mangun Fuchaha" artinya prasasti yang dilengkapi dengan nama orang penting yaitu Kiai Mangun Fuchaha. Baris Ketiga berbunyi "Ing Dino Akhad Kaping 11 Syawal Tahun 1262 H" artinya Hari Minggu tanggal 11 Syawal tahun 1262 H. Pada saat pembangunan Masjid Al-Munawar, pemimpin daerah Tulungagung adalah RMT Djaja Ningrat. Dengan adanya keputusan menteri agama nomor 394 tahun 2004, maka masjid Jami Al - Munawar menjadi masjid Agung Al - Munawar. Masjid ini sudah mengalami renovasi sebanyak 3 kali. Renovasi pertama dilakukan pada tahun 1991, dibangunnya prasasti peresmian oleh gubernur, bisa dilihat di pintu masuk sebelah kanan masjid. Dibuat lagi bangunan masjid bernama Masjid Jami Al - Muhajirin di desa gedangsewu. Saat masjid Al - Munawar di renovasi maka shalat jum'at dipindah ke pendapa kongas arum kusumaning bangsa di utara alon alon kota Tulungagung. Awalnya masjid Al - Munawar hanya berlantai 1, namun karena banyaknya umat maka mulai dibangun lantai 2. Dulu di sebelah barat masjid terdapat beberapa makam yang tidak diketahui milik siapa. Masjid ini direnovasi kedua pada tahun 2004 dengan bergaya bangunan masjid Timur Tengah, yaitu terinspirasi dari masjid Madinatul Munawwarah di Madinah.


AGUSALI IMRONALAKHYAR Seorang penulis yang mendedikasikan karyanya untuk daerah kelahirannya. Agus Ali Imron adalah penulis yang lahir di Desa Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung pada tanggal 15 Agustus 1987. Pengalaman penelitian Agus Ali dimulai pada tahun 2005 hingga saat ini dan seterusnya. Dengan ketekunannya, beliau ingin memberikan kontribusi terhadap daerah kelahirannya. Segala penelitiannya beliau kajikan dalam bentuk buku, artikel, maupun tulisan lepas yang dimuat di media cetak maupun media sosial.


TENTANGAGUSALI IMRON Penghargaan Dalam Karya Tulis Ilmiah, Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Tingkat Koperatis Jawa Timur Bagi Mahasiswa Perguruan Tingkat Koperatis Wilayah VII, Jawa Timur Tahun 2008. Penghargaan Penulis Terbaik Kategori Rubrik SENI BUDAYA, Majalah Bulanan “BENDE” Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. Penghargaan-penghargaan yang diraih : Pada awalnya Agus Ali Imron menyadari bahwa dahulu jarang ada sumber data atau tulisan tentang Tulungagung, jadi ia bingung bagaimana cara mencari identitas Tulungagung. Kemudian ia menemukan view Tulungagung ada pada situs sejarah dan kebudayaan, hal ini berawal dari sebuah makam. Menurut Agus Ali Imron makam adalah leluhur kita, maka dari itu setiap ia berkunjung ke suatu desa ia selalu mencari makam tertua lebih dulu karena dari makam terdapat potensi di dalamnya. Selain itu, dari batu nisan kita dapat melihat masa (kehidupan) pemilik makam tersebut dari sebelum mati dan saat mati. Pertama kali Agus Ali Imron mengerjakan penelitiannya, ia mengunjungi makam-makam dari berbagai desa dan mendapatkan banyak cerita. Lalu ia mulai tertantang untuk menulis ceritacerita tersebut. Tidak hanya sekedar menulis, Agus Ali Imron menggunakan metode penelitian yang biasa dipakai oleh teman-teman kampusnya agar ia dapat mengkaji sejarah Tulungagung lebih dalam lagi. Kecintaannya dengan daerah kelahirannya membuatnya ingin terus berkontribusi kepada Tulungagung.


MUTIARA DI TEN G AH K O TA T ULUN G A G UN G KARYAAGUSALI IMRON Menceritakan tentang Masjid Agung AlMunawar yang ada di Tulungagung. Penerbit, Deepublish Yogyakarta (2015) MU Q O DDIMAH N G R OWO Menceritakan tentang Ngrowo atau Tulungagung yang jarang termuat. Penerbit, Deepublish Yogyakarta (2016) SEJARAH KASEPUHAN PE RDIKAN MAJAN Menceritakan tentang sejarah Kasepuhan Perdikan yang ada di Majan, Tulungagung. Penerbit, Deepublish Yogyakarta (2017) MEN G UNJUN G I SIMB O L -SIMB O L SEJARAH L O KAL TULUN G A G UN G Menceritakan simbol-simbol sejarah lokal yang ada di Tulungagung. Penerbit, Mirra Buana (2020)


Pasar yang ada di daerah bangoan. #1 – Pasar Senggol Pasar Senggol merupakan pasar mingguan yang terletak di desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung. Lokasi tepatnya adalah Lembaga Pemasyarakatan Tulungagung masuk ke arah timur kurang lebih 2 Km. Pasar senggol sifatnya pasar kuliner atau pasar kreasi. Pasar senggol sudah pernah buka dihari hari lain namun pembeli di lain hari selain hari minggu tidak pernah ramai seperti hari Minggu atau weekend. #2 – Mengapa Ramai Hanya Pada Hari Minggu? Dibangun 30 tahun yang lalu. Sudah ganti kepala desa 45. Di pasar senggol penjual dikenakan biaya sewa tempat perminggunya 2.000 rupiah jika ingin menyewa pertahunnya 100.000 rupiah karena tanah itu milik desa. #3 – Sekilas Tentang Pasar Senggol Omset : 267.500.000 rupiah. Pengeluaran : 165.000.000 rupiah. Pendapatan : 127.000.000 rupiah. #4 – Omset Tahun 2022


Seni c W A R a I S A N m B U D A b Y A T u U L U k N G A G U N G


Sebagai ritualnya, masyarakat menyiksa diri dan berjemur di panas terik. Jika sarana ini dirasa belum dapat berkomunikasi dengan kekuatan supranatural, maka penyiksaan diri tersebut lebih dipertajam dengan menggunakan pecut yang terbuat dari Sodo Aren (lidi dari tumbuhan berbuah kolang-kaling/pohonnya menghasilkan ijuk). Proses ritualnya, yaitu diantara para peserta upacara tradisi ini saling mencambuk secara bergiliran. Sudah barang tentu dalam permainan ini banyak cucuran darah, karena kekhusukannya maka segala yang diderita tidak terasa. Dalam suasana religi inilah kemudian turun hujan yang tidak pada musimnya. Hujan yang semacam inilah yang disebut Hujan Tiban (hujan secara tiba-tiba). Kegembiraan rakyat Ngimbang beserta Pinisepuh tidak dapat digambarkan, bersyukurlah mereka atas Rahmat-Nya. Demikian kejadian itu yang kemudian upacara tersebut dinamakan TIBAN dan diteruskan oleh masyarakat setempat secara turun temurun bila terjadi kemarau panjang. Kesenian Cambuk atau Ritual Tiban merupakan tari rakyat yang sudah mengakar dan berkembang di masyarakat sekitaran Trenggalek, Tulungagung, dan Kediri. Tari Tiban selalu dipertujukkan saat musim kemarau yang berkepanjangan dengan tujuan sebagai permohonan diturunkannya hujan. Ritual Tiban dilakukan dengan cara mengadu kekuatan menggunakan cambuk. Cambuk untuk senjata ini terbuat dari lidi aren yang dipintal dengan jumlah tertentu dan disebut pecut. Ritual ini layaknya ajang mengadu ilmu ketrampilan atau kesaktian sambil menari-nari dan saling mencambuk dengan hitungan yang ditentukan oleh Landang (wasit).


KE KH S AS T E ULUN N GAGU I N A G N


Click to View FlipBook Version