MENJADI MANUSIA SECARA UTUH MATERI MODUL 2 MENDIDIK DAN MENGAJAR TOPIK MERDEKA BELAJAR Oni Krisna Wati S.Pd oleh: Oni Krisna Wati S.Pd SMKN 1 Glagah BanyuwangiPelatihan Mandiri PMM
PENDAHULUAN Mempelajari Materi Modul 2 Mendidik dan Mengajar terdapat tiga materi yang mesti dipelajari, yakni Mendidik Menyeluruh, Pendidikan Selama Satu Abad dan Menjadi Manusia (Secara) Utuh. Untuk pembahasan saat ini tentang “Mejadi Manusia ( Secara) Utuh” pada topik Merdeka Belajar Oni Krisna Wati S.Pd
1.HAKIKAT PENDIDIKAN Ki Hajar Dewantara memperkenalkan "Sistem among" , yaitu Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karsa, dan Tut wuri handayani. Seorang guru harus memberi contoh yang baik bagi anak didiknya, harus membangkitkan/menguatkan semangat, bukan melemahkan, serta harus mendorong supaya siswanya mandiri. Inilah esensi sebenarnya dari merdeka belajar. Ruh dari Tut wuri handayani adalah memerdekakan anak didik Pendidikan yang sesuai dengan bangsa kita adalah pendidikan yang humanis, kerakyatan, dan kebangsaan (Ki Hajar Dewantara). Buah pemikiran beliau hingga saat ini masih tetap eksis, dan melampaui zamannya. Ki Hajar Dewantara mengemukakan gagasan tersebut pada abad ke-19, dan masih relevan hingga kini. Sebagai pendidik, kita dapat mewujudkan cita-cita Ki Hajar Dewantara, yaitu dengan cara memberi hak dan kesempatan belajar sesuai dengan keinginan dan bakat anak didik. Guru harus memberikan daya upaya terbaik dalam mendidik murid. Oni Krisna Wati S.Pd
Sekolah dan Pendidikan merupakan bekal bagi anak didik kita dalam meraih masa depan. Berbagai hal dapat kita lakukan setiap hari di ruang kelas maupun di luar ruang kelas, untuk memberi bekal bagi siswa. Ibarat smartphone, maka kita, bapak dan ibu guru menjadi charger pengisi daya agar tidak lobet. Lantas, bagaimana bisa kita “Mengisi daya” pada siswa, jika smartphone dan charger tidak sinkron?. Pemahaman tentang pengertian pendidikan dan pengajaran yang digabungkan, malah dapat mengaburkan pengertian yang sesungguhnya. Pengajaran adalah suatu cara menyampaikan ilmu atau manfaat bagi hidup anak-anak secara lahir maupun batin. Sehingga, pengajaran merupakan salah bagian dari pendidikan. Sementara pendidikan adalah tempat menaburkan benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat, sekaligus sebagai instrumen tumbuhnya unsur peradaban. Oni Krisna Wati S.Pd
Maka, yang dapat kita lakukan sebagai pendidik adalah menuntun tumbuh atau hidupnya potensi yang dimiliki siswa. Guru dapat mengerahkan segala daya dan upaya yang dimiliki agar siswa tumbuh kembang siswa secara maksimal. Namun jangan lupa, ada juga siswa yang tidak dapat tumbuh dan berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh yang membatasinya. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat, serta upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran, dan jasmani. Sebagai pendidik, kita merupakan hasil budi manusia secara lahir dan batin yang dipengaruhi oleh alam dan zaman. Pengembangan budi pekerti melalui olah pikir, olah rasa, olah karsa, dan olah raga merupakan bentuk pendidikan yang holistik untuk membantu murid tumbuh dan berkembang dengan baik, serta menjadi manusia merdeka yang dapat bersandar pada kekuatan lahir dan batinnya sendiri. Oni Krisna Wati S.Pd
Dalam mendampingi murid-murid kita, sebagai pendidik, tidak cukup hanya membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir atau aspek kognitif semata. Kita juga perlu mendampingi mereka dalam mengembangkan kekuatan batin, seperti aspek sosial, emosi, empati, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, saat seorang guru mengajar pelajaran yang bersifat pengetahuan, penilaian yang hanya menggunakan soal pilihan ganda yang mendorong murid hanya mengingat informasi yang diberikan akan terbatas. Padahal, informasi dan pengetahuan yang beragam dapat diakses melalui mesin pencari dan sumber belajar yang ada di sekitar murid. Oni Krisna Wati S.Pd
2.MENJADI MANUSIA SECARA UTUH Menuju Keseutuhan Manusia: Prinsip Dasar Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara. Ada dua kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan lahir (Jasmani) dan batin (Rohani). Manusia diberi akal yang digunakan untuk berpikir, merasa, dan berkarya. Jika pikiran, perasaan, dan kehendak berpadu, maka timbullah daya dan budi pekerti, sebagai ciri khas manusia merdeka. Manusia merdeka adalah manusia yang dapat memerintah dan menguasai dirinya secara mandiri, dan inilah yang disebut dengan kodrat sebagai manusia. Selanjutnya Oni Krisna Wati S.Pd
Bagaimana cara agar siswa dapat mengetahui kebutuhan lahir dan batinnya sendiri, maka pendidik berperan membantu memenuhi kebutuhan tersebut. Tujuannya adalah agar tercapai keseimbangan dalam menjalani kehidupan, tidak berat sebelah. Untuk itulah maka pendidikan seyogyanya mampu memberi “Didikan lahir” maupun “Didikan batin”. Kebudayaan merupakan hasil budi manusia secara lahir dan batin. Pengembangan budi pekerti berupa pikiran/olah cipta, karakter/olah rasa, kemauan/olah karsa, dan jasmani/olahraga Selanjutnya Sebagai pendidik, kita harus memandang siswa sebagai manusia secara utuh dalam mendampingi mereka menentukan tujuan belajarnya. Guru harus menentukan rencana pembelajaran sesuai kebutuhan anak didik, yang akan membantu mereka untuk mengembangkan kekuatan lahir dan batin. Guru tidak cukup hanya membantu memberikan Pendidikan yang berorientasi pada kemampuan kognitif, tetapi juga sisi kekuatan batinnya, yaitu sosial, empati, emosi, dan lainnya. Oni Krisna Wati S.Pd
a.Seyogyanya, siswa dilatih untuk mengembangkan kebutuhan batin untuk menentukan tujuan belajarnya.mengembangkan kerjasama, empati, menghargai sesame, refleksi untuk mengembangkan diri, serta berkontribusi di lingkungan sosial. Apakah kita sudah menjadikan anak didik manusia seutuhnya?, apakah kita sudah membantu memberi nutrisi bagi kebutuhan lahir dan batinnya?. Bagaimana cara kita mendampingi untuk mengasah keterampilan bernalar siswa dengan sebaikbaiknya?. Oni Krisna Wati S.Pd
KESIMPULAN Sebagai pendidik, kita memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing murid agar menjadi manusia yang seutuhnya. Dengan memahami prinsip dasar pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, kita dapat mengembangkan pendekatan holistik yang melibatkan kedua aspek kehidupan murid, baik dari segi lahir maupun batin. Hal ini akan membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal, menjadi manusia yang merdeka, memiliki keterampilan berpikir yang baik, serta mampu berkontribusi dalam masyarakat. Oni Krisna Wati S.Pd
Oni Krisna Wati S.Pd
TERIMAKASIH Referensi: Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013. Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013 Oni Krisna Wati S.Pd
Oni Krisna Wati S.Pd
Oni Krisna Wati S.Pd