modifikasi modul ajar sesuai prinsip berdiferensiasi AKSI NYATA Oleh Oni Krisna Wati, S.Pd PELATIHAN MANDIRI PMM
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student-centered learning) menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan saat ini. Hal ini sejalan dengan konsep Merdeka Belajar yang menekankan pada pengembangan profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. A.LATAR BELAKANG Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan belajar yang berbeda-beda pada setiap peserta didik. Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman bahwa setiap peserta didik memiliki gaya belajar, minat, dan kemampuan yang berbedabeda.
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student-centered learning) menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan saat ini. Hal ini sejalan dengan konsep Merdeka Belajar yang menekankan pada pengembangan profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. A.LATAR BELAKANG Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan belajar yang berbeda-beda pada setiap peserta didik. Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman bahwa setiap peserta didik memiliki gaya belajar, minat, dan kemampuan yang berbedabeda. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat memberikan berbagai pilihan belajar kepada peserta didik, sehingga mereka dapat belajar dengan cara yang paling sesuai dengan diri mereka masing-masing. Hal ini dapat membantu meningkatkan motivasi, partisipasi, dan hasil belajar peserta didik.
Memodifikasi modul ajar mata pelajaran Bahasa Inggris sesuai dengan prinsipprinsip pembelajaran berdiferensiasi. Meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Mengembangkan profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran Bahasa Inggris yang berpusat pada peserta didik. B.TUJUAN
C. LANGKAH AKSI NYATA 1 2 3 4 Aktivitas belajar yang bervariasi dalam hal tingkat kesulitan, kompleksitas, dan gaya belajar. Bahan ajar yang beragam dalam hal format, seperti teks tertulis, gambar, video, dan audio. Strategi penilaian yang beragam, seperti penilaian diri, penilaian antar teman, dan penilaian guru. MELAKUKAN ASESMEN AWAL UNTUK MENGETAHUI PROFIL BELAJAR, MINAT, DAN KEMAMPUAN SETIAP PESERTA DIDIK. MENGEMBANGKAN MODUL AJAR YANG MEMUAT BERBAGAI PILIHAN BELAJAR, SEPERTI: MEMBUAT LINGKUNGAN BELAJAR YANG INKLUSIF DAN SUPORTIF, SEHINGGA SEMUA PESERTA DIDIK MERASA DITERIMA DAN DIHARGAI. MEMBERIKAN BIMBINGAN DAN DUKUNGAN KEPADA PESERTA DIDIK SECARA INDIVIDU SESUAI DENGAN KEBUTUHAN MEREKA. 45 MELAKUKAN REFLEKSI DIRI SECARA BERKALA UNTUK MENGEVALUASI EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DAN MELAKUKAN PERBAIKAN JIKA DIPERLUKAN.
Modul Ajar Bahasa Inggris Berdiferensiasi dengan metode Project Based Learning(PJBL) di Kelas XISMKN 1Glagah Oleh Oni Krisna Wati, S.Pd PELATIHAN MANDIRI PMM
Mata Pelajaran: Bahasa Inggris Vokasi Kelas: XI Jurusan Otomotif Materi: Caption Text Metode: Project Based Learning (PJBL) Alokasi Waktu: 6 Jam Pelajaran (PJBL) sekolah : SMK NEGERI 1 GlAGAH DESKRIPSI MODUL AJAR Modul ajar ini dirancang untuk membantu murid dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris khususnya dalam membuat caption text yang menarik untuk media sosial dengan tema otomotif. Murid akan diajak untuk mempelajari kosakata dan struktur kalimat dalam Bahasa Inggris yang berkaitan dengan bidang otomotif, serta mengaplikasikannya dalam pembuatan caption yang kreatif dan informatif PEMAHAMAN BERMAKNA Dengan mengerjakan proyek membuat caption text, murid diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris secara lebih efektif, khususnya dalam konteks profesional di bidang otomotif. Selain itu, murid juga akan belajar bagaimana menggabungkan pengetahuan teknis otomotif dengan keterampilan berbahasa, sehingga dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya komunikasi dalam dunia kerja.
A.LATAR BELAKANG Penyampaian materi Bahasa Inggris di kelas sering kali monoton dan kurang menarik bagi siswa SMK, khususnya kelas otomotif. Hal ini dapat membuat siswa merasa bosan dan tidak termotivasi untuk belajar. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan minat dan partisipasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris. Meningkatkan minat dan partisipasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris. Mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris siswa, khususnya dalam menulis narrative text. Mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan Bahasa Inggris dalam konteks kehidupan nyata. B.TUJUAN:
C.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN: 1 Menentukan tema proyek: Tema proyek yang dipilih harus relevan dengan minat dan pengalaman siswa, dalam hal ini adalah "Pengalaman di Bengkel." Menyusun tujuan pembelajaran: Tujuan pembelajaran harus jelas, terukur, dan dapat dicapai. Membuat rencana pembelajaran: Rencana pembelajaran harus memuat langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara terperinci. Mempersiapkan bahan-bahan pembelajaran: Bahan-bahan pembelajaran yang dibutuhkan antara lain: Teks narrative text tentang pengalaman di bengkel Gambar-gambar tentang bengkel Video tentang bengkel Kamus Bahasa Inggris Peralatan untuk presentasi (misalnya, papan tulis, spidol, proyektor) PERSIAPAN:
C.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN: 2 Orientasi (Minggu Pertama): Memperkenalkan tema proyek: Guru memperkenalkan tema proyek "Pengalaman di Bengkel" kepada siswa. Menjelaskan tujuan pembelajaran: Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam proyek ini. Membahas struktur narrative text: Guru membahas struktur narrative text, yaitu: Orientation (Orientasi) Complication (Komplikasi) Resolution (Resolusi) Coda (Koda) Memperkenalkan pilihan format presentasi: Guru memperkenalkan pilihan format presentasi yang dapat dipilih oleh siswa, yaitu: Narrative text tertulis Comic strip Video presentasi Membagi siswa ke dalam kelompok: Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan minat dan kemampuan mereka. Pelaksanaan proyek (Minggu Kedua): Brainstorming ide: Setiap kelompok melakukan brainstorming ide untuk menentukan pengalaman di bengkel yang ingin mereka ceritakan. Menyusun outline: Setiap kelompok menyusun outline narrative text mereka berdasarkan struktur yang telah dipelajari. Mengembangkan narrative text: Setiap kelompok mengembangkan narrative text mereka berdasarkan outline yang telah disusun. Mempersiapkan presentasi: Setiap kelompok mempersiapkan presentasi narrative text mereka sesuai dengan format yang dipilih. Presentasi dan refleksi (Minggu Ketiga): Presentasi: Setiap kelompok mempresentasikan narrative text mereka kepada kelas. Refleksi: Setiap siswa melakukan refleksi tentang pengalaman mereka dalam mengerjakan proyek ini. PELAKSANAAN:
C.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN: 3 Penilaian dilakukan secara berkelanjutan melalui observasi, partisipasi aktif, dan hasil presentasi. Kriteria penilaian meliputi: Isi narrative text (ketepatan informasi, struktur, dll.) Penggunaan kosakata Bahasa Inggris Kejelasan penyampaian Antusiasme dan kreativitas PENILAIAN:
HASIL DAN MANFAAT: SISWA MENUNJUKKAN MINAT DAN PARTISIPASI YANG TINGGI DALAM BELAJAR BAHASA INGGRIS. KETERAMPILAN BERBAHASA INGGRIS SISWA, KHUSUSNYA DALAM MENULIS NARRATIVE TEXT, MENGALAMI PENINGKATAN. SISWA MAMPU MENERAPKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN BAHASA INGGRIS DALAM KONTEKS KEHIDUPAN NYATA.
REFLEKSI: Aksi nyata ini menunjukkan bahwa Project Based Learning (PJBL) dengan prinsip deferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan minat dan partisipasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris. PJBL memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, kreatif, dan kolaboratif.
PENGEMBANGAN: Aksi nyata ini dapat dikembangkan dengan: Melakukan variasi format presentasi, misalnya dengan menambahkan format drama atau podcast. Mengundang narasumber dari bengkel untuk berbagi pengalaman mereka. Mengadakan lomba narrative text tentang pengalaman di bengkel.
KESIMPULAN Project Based Learning (PJBL) terbukti menjadi strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan minat, partisipasi, dan keterampilan berbahasa Inggris siswa SMK. Penerapan PJBL dengan prinsip berdiferensiasi memungkinkan siswa belajar secara aktif, kreatif, dan kolaboratif sesuai dengan gaya belajar mereka masingmasing. Hal ini sejalan dengan kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Aksi nyata ini menunjukkan bahwa PJBL dengan prinsip berdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di SMK.
UMPAN BALIK REKAN SEJAWAT Masruroh S.Pd guru Bahasa Inggris Tutik Erwiyani S.Pd guru bahasa Inggris Eni Sugiarti S.Pd guru Bahasa Inggris
UMPAN BALIK REKAN SEJAWAT Dyah Sunestri S.Pd guru Bahasa Indonesia widi Nughanani S.Pd.MPd Guru Bahasa Indonesis Umi Lestari S.Pd guru Bahasa Inggris
UMPAN BALIK ANAK DIDIK
UMPAN BALIK ANAK DIDIK
DOKUMENTASI DENGAN KEPALA SEKOLAH DAN REKAN SEJAWAT
DOKUMENTASI DENGAN MURID
PELATIHAN MANDIRI PMM TERIMAKASIH . "Hidup bukan tentang mempermasalahkan sebuah perbedaan, melainkan saling melengkapi kekurangan." disusun oleh Oni Krisna Wati,S.Pd SMKN 1 GLAGAH BANYUWANGI JUNI 2024