The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Koneksi Antar Materi Modul 2.3.a.9
COACHING yang dibuat dalam bentuk e- magazine, selamat membaca, salam literasi, Salam Guru penggerak, Merdeka belajar

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Eka Purnawanti, 2021-04-02 02:13:11

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3

Koneksi Antar Materi Modul 2.3.a.9
COACHING yang dibuat dalam bentuk e- magazine, selamat membaca, salam literasi, Salam Guru penggerak, Merdeka belajar

Keywords: Coaching

Coaching
Koneksi Antar Materi Dalam Konteks Pendidikan
2.3.a.9

Oleh EKA PURNAWANTI
Kabupaten Kubu Raya
Kalimantan Barat

PERAN MODEL
COACH DI COACHING
SEKOLAH
Tujuan
Empat Kompetensi Dasar Identifikasi
Coach Rencana Aksi
Tanggung Jawab

KETERKAITAN PERBEDAAN KOMUNIKASI YANG
DENGAN MEMBERDAYAKAN
MATERI Coaching
Caunseling 4 unsur utama yang
SEBELUMNYA Mentoring mendasari prinsip
komunikasi yang
Pembelajaran memberdayakan:
Berdiferensiasi 4 aspek berkomunikasi
Pembelajaran Emosi dan
Sosial

contents

1 2 3 4

COVER CONTENS PENGERTIAN PERAN
COACHING COACH DI
DI SEKOLAH SEKOLAH

5 6-7

PERBEDAAN KOMUNIKASI
COACHING, YANG
KONSELING
MEMBERDAYAKAN
DAN
MENTORING

8 9

MODEL KETERKAITAN
COACHING ANTAR MATERI

Words & Photos
PROGRAM PENDIDIKAN

GURU PENGGERAK

Defenisi Photos by
Coaching Dalam EKA PURNAWANTI

Konteks
Pendidikan

Dsebuah proses kolaborasi yang berfokus pada Jadi Coaching adalah sebuah proses suatu
solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, hubungan dimana seorang coach mengarahkan
dimana coach memfasilitasi peningkatan atas coachee untuk menyelesaikan masalah dengan
performa kerja, pengalaman hidup, menggali potensi untuk dikembangkan
pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi
dari coachee (Grant, 1999)
kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk
memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih
kepada membantu seseorang untuk belajar
daripada mengajarinya (Whitmore, 2003)
International Coach Federation (ICF)
mendefinisikan coaching sebagai: “…bentuk
kemitraan bersama klien (coachee) untuk
memaksimalkan potensi pribadi dan
profesional yang dimilikinya melalui proses
yang menstimulasi dan mengeksplorasi
pemikiran dan proses kreatif.”

Photos by
EKA PURNAWANTI

Peran Coach
di
Harapannya, proses coaching dapat menjadi salah satu langkah

Sekolah tepat bagi guru untuk membantu murid mencapai tujuannya yaitu
kemerdekaan dalam belajar.

Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa tujuan Masih terkait dengan kemerdekaan belajar, proses coaching
pendidikan itu ‘menuntun tumbuhnya atau merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak murid.
hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat Pertanyaan-pertanyaan reflektif dalam dapat membuat murid
memperbaiki lakunya. oleh sebab itu peran melakukan metakognisi. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan dalam
seorang coach (pendidik) adalah menuntun segala proses coaching juga membuat murid lebih berpikir secara kritis dan
kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai mendalam. Yang akhirnya, murid dapat menemukan potensi dan

keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia mengembangkannya.

maupun anggota masyarakat. Dalam proses Murid kita di sekolah tentunya memiliki potensi yang berbeda-beda
coaching, murid diberi kebebasan namun pendidik dan menunggu untuk dikembangkan. Pengembangan potensi inilah
sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan yang menjadi tugas seorang guru. Apakah pengembangan diri anak
arahan agar murid tidak kehilangan arah dan ini cepat, perlahan-lahan atau bahkan berhenti adalah tanggung
membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat jawab seorang guru. Pengembangan diri anak dapat dimaksimalkan
memberikan ‘tuntunan’ melalui pertanyaan- dengan proses coaching.
pertanyaan reflektif agar kekuatan kodrat anak

terpancar dari dirinya. Coaching, sebagaimana telah dijelaskan pengertiannya dari awal

memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk

Dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini, menggali potensi murid sekaligus mengembangkannya dengan
coaching menjadi salah satu proses ‘menuntun’ berbagai strategi yang disepakati bersama. JIka proses coaching
kemerdekaan belajar murid dalam pembelajaran di berhasil dengan baik, masalah-masalah pembelajaran atau masalah
sekolah. eksternal yang mengganggu proses pembelajaran dan dapat
menurunkan potensi murid akan dapat diatasi.

Perbedaan Antara
Couching Mentoring
KonselingPhotos by
DEKA DADANG KADARUSMAN Dalam Konteks Pendidikan

Couching
Mengarahkan Coachee untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan memaksimalkan
potensinya.
Kemitraan yang setara dan coachee sendiri yang mengambil keputusan . coach hanya
mengarahkan saja, coacheelah sendiri yang membuat keputusan sendiri.
Coach bisa saja seseorang yang ahli, guru, teman atau rekan kerja.

I

Mentoring

Membagikan pengalamannya untuk membantu mentee mengembangkan dirinya
Hubungan antara seseorang yang berpengalaman dan yang kurang berpengalaman,
mentor langsung memberikan tips bagaimana menyelesaikan suatu masalah atau
mencapai sesuatu

Mentor adalah seseorang yang berpengalaman dalam bidangnya

Konseling

Membantu konseli memecahkan masalahnya

Hubungan antara seseorang ahli dan seseorang yang membutuhkan bantuannya .
konselor bisa saja langsung memberi solusi

Konselor adalah seseorang yang ahli dalam bidangnya

Komunikasi Yang Memberdayakan
Dalam bukunya Beck, Benet dan Wall mendeskripsikannya sedemikian:
Komunikasi adalah tentang diri kita, berawal dari dalam kita dan melalui kita.
Komunikasi merepresentasikan keinginan diri kita untuk memiliki arti dan
memberikan arti bagi kehidupan. Makna komunikasi menjadi lebih luas dan
dalam ketika ada keinginan dari dalam diri manusia yang mendorong
komunikasi mereka untuk menjadi lebih berdampak bagi kehidupan baik
sang pemberi pesan ataupun penerima pesan, yakni komunikasi yang
memberdayakan potensi setiap pihak sehingga dapat menghasilkan
perubahan arti kehidupan. Komunikasi yang sedemikian dapat membentuk
relasi, menciptakan kenyamanan, dan menghasilkan kreativitas serta
kemerdekaan.

4Unsur Utama Prinsip Komunikasi Yang Memberdayakan
Hubungan saling mempercayai
Rasa aman dan nyaman akan hadir dalam sebuah hubungan jika ada rasa saling memperhatikan baik

keadaan pribadi atau kesejahteraan profesionalnya. Bagi murid, bahwa kita peduli pada kualitas

belajarnya akan membuat murid berasumsi bahwa komunikasi kita bertujuan untuk perbaikan mutu.

Kepercayaan merupakan jalan dua arah.

Menggunakan Data Yang Benar

Dalam setiap komunikasi diperlukan data yang benar dan dinamika yang sesuai. Tanpa gambaran akurat tentang

pesan atau masalah yang sedang dibahas, maka kesan subjektivitas akan hadir dalam proses komunikasi

Bertujuan menuntun para pihak untuk optimalisasi potensi

Komunikasi memberdayakan seyogyanya menuntun rekan bicara kita untuk mampu berefleksi atas diri mereka dan

mengenali pesan atau isu yang dibahas dengan benar. Rasa kepemilikan dan tanggung jawab atas pesan dari proses

komunikasi yang ada akan membuat dampak pada jangka yang lebih panjang.

Rencana Tindak Lanjut atau Aksi

Jika diperlukan, buatlah rancangan konkrit sebagai hasil dari proses komunikasi. Hal ini sebagai bentuk komitmen

dari sebuah komunikasi yang bertujuan positif dan efektif.

Komunikasi Yang Memberdayakan

Aspek Komunikasi yang

4 Mendukung Praktik Coaching
Komunikasi Asertif
Pendengar Yang Aktif Berkomunikasi secara asertif akan membangun kualitas hubungan kita dengan orang lain
menjadi lebih positif karena ada pencapaian bersama dan kesepakatan dalam pemahaman
dari kedua belah pihak. Kualitas hubungan yang diharapkan dibangun atas rasa hormat
pada pemikiran dan perasaan orang lain.

TIPS SINGKAT UNTUK SEORANG COACH :
1. Menyamakan kata kunci : Kata-kata kunci biasanya merupakan kata-kata yang diulang-
ulang atau ditekankan oleh coachee dan ini biasanya terkait dengan nilai kehidupan. Coach
dapat menggunakan kata-kata kunci ini untuk membimbing coachee untuk mencapai
tujuannya.
2. Menyamakan bahasa tubuh : Coach dapat memberikan tanda setuju secara tidak langsung
pada apa yang disampaikan coachee dengan senyum atau dengan anggukan. Jika coachee
kita sedang bersandar ke lengan kursi
3. Menyelaraskan emosi : Setelah kata dan bahasa tubuh yang kita selaraskan, emosi pun
perlu kita usahakan untuk diselaraskan, terutama ketika coachee mengucapkan hal-hal
yang emosional. Hal ini akan membuat coachee merasa coach-nya ada pada pihaknya dan
mengerti perasaannya

Salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah keterampilan mendengar. Seorang coach
yang baik akan mendengar lebih banyak dan kurang berbicara. Dalam sesi coaching kita perlu fokus
bahwa pusat komunikasi adalah pada diri coachee, yakni murid kita. Dalam hal ini, seorang coach
harus dapat mengesampingkan agenda pribadi atau apa yang ada dipikirannya termasuk penilaian
terhadap coachee.

LIMA TEKHNIK MENDENGAR AKTIF
1. Memberikan perhatian penuh pada lawan bicara kita dalam menyampaikan pesan
2. Tunjukkan bahwa kita mendengarkan
3. Menanggapi perasaan dengan tepat
4. Parafrase digunakan ketika kita hendak menegaskan kembali makna pesan yang disampaikan dengan
menggunakan kalimat kita sendiri.
5. Bertanya
Pendengar aktif akan mengajukan pertanyaan untuk mendorong lawan bicaranya menguraikan lebih lagi
keyakinan atau perasaannya.

Bertanya Efektif Umpan Balik Positif

Beberapa bentuk pertanyaan yang sebaiknya kita hindari dalam proses Umpan balik dalam coaching bertujuan untuk membangun
coaching karena bentuk pertanyaan tersebut dapat menghambat potensi yang ada pada coachee dan menginspirasi mereka
keberhasilan coachee dalam proses coaching. untuk berkarya.
Coachee memaknai umpan balik yang disampaikan sebagai
Pertanyaan Tertutup refleksi dan pengembangan diri. Secara khusus diberikan
pada coachee ketika dalam process coaching, ada hal-hal
Jenis pertanyaan ini hanya akan membuat coachee menjawab dengan Ya yang tidak terduga muncul atau hasil dari coaching ini
dan Tidak, atau hanya berespon dengan 1 kata. Jika pertanyaan Coach berbeda dari yang coachee pikirkan.
seperti demikian maka pikiran coachee akan kurang atau bahkan tidak
terstimulasi. Coachee akan mendapatkan hambatan dalam mengeksplorasi ASEPEK - ASPEK UMPAN BALIK POSITIF
pilihan dan potensi mereka untuk bergerak maju dan membuat aksi.
.1. Langsung diberikan saat komunikasi
Pertanyaan yang Mengarahkan 2. Spesifik – fokus pada apa yang dikatakan
3. Faktor emosi – mengikutsertakan emosi yang dirasakan
Jenis pertanyaan ini hanya akan membuat coachee menjawab dengan Ya 4. Apresiasi – menyertakan motivasi positif
dan Tidak, atau hanya berespon dengan 1 kata. Jika pertanyaan Coach
seperti demikian maka pikiran coachee akan kurang atau bahkan tidak
terstimulasi. Coachee akan mendapatkan hambatan dalam mengeksplorasi
pilihan dan potensi mereka untuk bergerak maju dan membuat aksi.



Pembelajaran Berdiferensiasi

KETERKAITAN ANTAR

MATERI

Melalui Praktik Pembelajaran

Berdiferensiasi maka Guru yang tidak

hanya sebagai sebagai Pamong yang

memiliki nilai - nilai instrinsik dan

Kompetensi Sosial - Emosional , Guru

juga seorang Coach yang dapat

menggali potensi murid untuk

dikembangkan. Dengan proses

Coaching dapat membantu guru dalam

Pembelajaran Sosal - Emosional menjalankan pendidikan yang berpihak

pada murid mencapai merdeka belajar

untuk mewujudkan profil pelajar

pancasila menggapai keselamatan dan

kebahagiaan, Aamiin.


Click to View FlipBook Version