Daftar isi
Kata pengantar
A. Batik klasik........................................................................................................ 1
A.1 Sejarah dan Arti batik ...................................................................................... 1
A.2 Contoh motif batik.......................................................................................... 1
A.3 Kesimpulan ..................................................................................................... 4
B. Batik pekalongan ............................................................................................... 4
B.1 Sejarah batik .................................................................................................... 4
B.2 Contoh motif batik........................................................................................... 5
B.3 Kesimpulan ..................................................................................................... 7
C. Batik monokromatik .......................................................................................... 9
C.1 Sejarah batik .................................................................................................... 9
C.2 Contoh motif batik......................................................................................... 10
C.3 Kesimpulan ................................................................................................... 12
D. Batik jumputan ................................................................................................ 12
D.1 Sejarah batik.................................................................................................. 12
D.2 Contoh motif batik......................................................................................... 13
D.3 Kesimpulan ................................................................................................... 17
E. Batik Formika .................................................................................................. 18
E.1 Sejarah batik .................................................................................................. 18
E.2 Contoh motif batik ......................................................................................... 19
E.3 Kesimpulan.................................................................................................... 19
F. Batik lukis ....................................................................................................... 19
F.1 Sejarah ........................................................................................................... 19
F.2 Contoh motif batik ......................................................................................... 20
F.3 Kesimpulan .................................................................................................... 21
Daftar pustaka .......................................................................................................... 22
i. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
Kata pengantar
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, Kami dapat menyelesaikan buku saya yang berjudul
BATIK.
Penulisan makalah berjudul “BATIK” dapat diselesaikan. saya berharap ebook
tentang Sejarah batik dapat menjadi referensi bagi pihak yang tertarik pada
karya saya. Selain itu, Saya juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang baru setelah membaca ebook ini.
Saya menyadari ebook bertema Batik ini masih memerlukanpenyempurnaan,
terutama pada bagian isi. Saya menerima segala bentuk kritik dan saran
pembaca demi penyempurnaan ebook ini. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada ebook ini, saya memohon maaf.
Demikian yang dapat saaya sampaikan. Akhir kata, semoga ebook ini dapat
bermanfaat.
Bontang, 10 Oktober 2020
Muhammad alparezi
ii. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
A. Batik klasik
A.1 Sejarah dan Arti batik
Klasik berarti suatu karya (umumnya dari masa lampau) yang bernilai seni
serta ilmiah tinggi berkadar keindahan dan tidak luntur sepanjang masa.
Berdasarkan pengertian di atas maka batik klasik merupakan suatu karya
seni yang bersifat kuno atau tradisi yang memiliki kadar keindahan tinggi.
Batik klasik tidak luntur sepanjang masa karena bermakna filosofis yang
berarti mengandung unsur-unsur ajaran hidup yang banyak digunakan
khususnya oleh masyarakat Jawa. Batik klasik mempunyai 2 macam
keindahan yaitu keindahan visual dan keindahan filosofi. Keindahan
visual adalah rasa indah penglihatan panca indera yang diperoleh dari
perpaduan atau harmoni berupa susunan bentuk dan warna. Sedangkan
keindahan filosofi atau jiwa adalah rasa indah yang diperoleh karena
susunan arti atau lambang yang membuat gambar sesuai dengan paham
yang dimengerti. Contoh batik klasik adalah parang rusak, kawung,
sidomuksi dan lain-lain.
A.2 Contoh motif batik
MOTIF BATIK PARANG KUSUMO
Zat Pewarna : Naphtol
Digunakan : Sebagai kain saat tukar cincin
Unsur Motif : Parang, Mlinjon. Motif-motifnya tersusun menurut garis
diagonal, motif api atau motif parang posisinya bertolak belakang dengan
motif mlinjon yang berbentuk segi empat belah ketupat. Di tengahtengah
1. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
motif api terdapat dua motif bunga kecil yang bertajuk tiga dan saling bertolak
belakang.
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Berasal dari kata “kusumo” yang artinya kembang atau
bunga yang dikaitkan dengan kembanging ratu. Sesuai dengan namanya,
batik Parangkusumo hanya dipakai oleh kalangan keturunan raja secara turun-
temurun bila berada didalam keraton. Kusumo artinya bunga yang mekar,
diharapkan pemakainya terlihat indah. Motif batik parang dikenal familiar
sebagai pola pedang atau keris oleh orang luar. Panggilan jawa motif lidah api,
biasa juga disebut motif parang lidah api. Motif parang dibedakan lagi
menjadi 2 macam yaitu:
Parang Rusak, Parang rusak sendiri diartikan sebagai pertarungan
antara manusia melawan kejahatan dengan cara mengendalikan
keinginan mereka sehingga mereka menjadi mulia, bijaksana dan
akan menang.Parang barong
Parang Baron, Parang barong pada jaman dahulu hanya dipakai oleh
raja dan dianggap sebagai pola yang suci. Arti motif sendiri suapa
sang raja menjadi hati-hati dalam menjaga dirinya sendiri sehingga
dia akan menjadi seorang penguasa yang jujur, adil dan juga
bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
MOTIF BATIK TRUNTUM
Batik truntum diciptakan oleh
permaisuri sunan paku buwana
III dari Surakarta Hadiningrat
yaitu kanjeng ratu kencana atau
biasa disebut ratu beruk yang
memiliki makna cinta yang
tumbuh kembali. Jika kita
perhatikan dengan seksama,
batik truntum mempunyai
tatanan yang tampak seperti jajaran bintang yang gemerlap dimalam hari.
Sejarah batik truntum berawal dari sang ratu beruk yang tak mampu
memberikan keturunan kepada pakubuwono III sehingga membuat sang
2. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
raja berniat untuk menikah lagi. Sang ratu sepertinya tidak dapat berbuat
apa-apa lagi karena keputusan sang Raja tidak dapat diganggu-gugat,
kemudian sang ratu merenung sambil menatap bintang dilangit. Untuk
mengusir kesendirian dan kesedihannya, sang ratu mulai melakukan
kegiatan membatik dengan membuat motif batik bintang dilangit kelam
yang selama ini selalu menemani kesendiriannya. Hal tersebut menjadi
sebuah refleksi dan harapan yaitu suasana langit ditengah malam tiada
bulan, namun masih terdapat banyak bintang sebagai penerang langit
malam dimana selalu ada kemudahan dan harapan didalam kesulitan.
Motif batiknya seperti taburan kuntum bunga melati, atau seperti bintang
yang bertaburan di langit.
BATIK MOTIF CEPLOK
Batik ceplok sendiri memiliki makna
berkumpul, yang merupakan
berkumpulnya segala sesuatu yang baik
baik seperti keseimbangan, keteraturan
dan keseimbangan bagi orang-orang
yang menggunakannya. Batik motif ini
biasanya dikenakan saat acara perkawinan dan pertunangan, namun sering
juga untuk pembuatan seragam petugas keamanan, harapannya makna dari
batik itu dapat tercurahkan sebagaimana mestinya.
Tidak beda dengan yang lain, batik ceplok memiliki jenis motif yang
bermacam-macam. Beberapa motif batik yang termasuk ke dalam golongan
motif batik ceplok antara lain motif batik banji, motif batik ganggong dan
motif batik anyaman.
BATIK MOTIF SOGAN
Arti dan filosofi warna sogan yang
diterapkan ke dalam batik tulis, terutama
yang memiliki pakem klasik. Seperti yang
kita ketahui, pewarnaan batik bukan
pekerjaan yang sembarangan,
membutuhkan ketelitian dan kerapian agar
warna tidak keluar dari motif yang telah
ditentukan. Warna coklat (soga) ini diidentikkan dengan warna merah, karena
pada batik klasik pedalaman tidak ada warna khusus untuk merah.
3. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
Warna coklat soga ini menggambarkan berkembangnya unsur dari kuasa
Tuhan yang tercermin dalam perangai manusia, yaitu sifat-sifat ambisius,
angkuh, sombong, serakah, dan dengki (nafsu amarah). Unsur warna merah
juga menjadi perlambang watak seseorang yang apabila dapat dikendalikan
dan diatur, maka akan menjadi watak pemberani dan bersifat
kepahlawanan. Unsur warna merah melambangkan arah mata angin selatan,
sebagai arah matahari.
A.3 Kesimpulan
Batik yang memiliki motif kuno, motif ini berkembang saat jaman
kraton
Motif batik ini biasanya memiliki makna tertentu.
Berikut beberapa contoh motif kelasik :
Dasar motif lereng atau liris
motif ini memiliki bentuk dasar garis-garis miring sejajar
B. Batik pekalongan
B.1 Sejarah batik
Sejarah Batik Pekalongan diawali dari batik yang dibuat oleh
masyarakat Pekalongan yang kebanyakan tinggal di pesisir utara pulau
Jawa. Berbagai corak batik khas ini dihasilkan oleh bebrapa
orang Pekalongan hingga saat ini. Kini desain baju batik pekalongan yang
hadir lebih di tekankan pada desain corak dan bahan yang semakin bagus
dari tahun ke tahun, ditambah lagi dengan warna yang serasi maupun
desain yang elegan menambah anggun serta adiluhungnya budaya busana
tanah air. batik pekalongan dan penjelasannya serta informasi terkait kami
sampaikan dibawah ini.
Sejarah Batik Pekalongan tidak tercatat secara resmi kapan mulai
dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di
Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut informasi yang tercatat di
Disperindag, pola batik itu ada yang dibuat 1802, seperti pola pohon kecil
berupa bahan baju.
Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah
perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering
disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya
peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak
4. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah
Timur serta Barat. Kemudian di daerah – daerah baru tersebut para
keluarga serta pengikutnya mengembangkan batik.Ke timur batik Solo
serta Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di
Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya serta
Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen,
Tegal, Cirebon serta Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik
pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.
Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami
perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik
berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota serta
daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti
Tiongkok,
Belanda, Arab, Asia, Melayu serta Jepang pada zaman lampau mampu
mewarnai dinamika pada desain dan pola serta tata warna seni batik di
Pekalongan.
Oleh karena itu beberapa jenis pola batik hasil pengaruh dari
berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik
peklaongan. Desain itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri Asia
serta Arab. Lalu batik Encim serta Klengenan, dipengaruhi oleh
peranakan Tiongkok. Batik Belanda, batik Pagi Uncomfortable, serta
batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.
Perkembangan budaya teknik cetak batik tutup celup dengan
menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik,
memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini
memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.
B.2 Contoh motif batik
Motif batik jlamprang
Motif ini diyakini sebagai motif asli
pekalongan
Motif jlamprang di Pekalongan
dipengaruhi oleh Islam. Artinya motif ini
lahir dari perajin batik keturunan Arab
yang beragama Islam. Adanya larangan
dalam Islam menggambar binatang
5. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
maupun manusia mendorong perjin batik Pekalongan menciptakan
motif hias geometris.
motif jlamprang menurut peneliti ini termasuk motif nitik dan
tergolong dalam ragam hias geometris.
Dr. Kusnan Asa berpendapat bahwa jlamprang merupakan bentuk
motif kosmologis dengan mengetengahkan pola ragam hias ceplokan
bentuk lung-lungan dan bunga padma, ditengahnya disilang dengan
gambar anak panah.
MOTIF BATIK LIONG
Motif batik ini dipengaruhi dari adanya
kebudayaan China. Dimana motif yang
tertuang berbentuk liong, atau bias
disebut naga. Terkadang juga bermotif
burung phoenix yang sedikit mirip
dengan naga dalam penggambarannya.
Dalam mitologi Tionghoa, motif ini
menyimbolkan adanya sumber
kebaikan, kesuburan, dan kemakmuran. Sehingga diharapkan ketika tertuang
di dalam batik, dan batik itu dijual dan digunakan. Akan mendatangkan
kemakmuran yang melimpah ruah.
MOTIF BATIK SEMEN
Motif semen ini sebenarnya berupa
pola yang bergambar tentang
daratan dengan tumbuh-tumbuhan
dan juga hewan-hewan yang ada.
Sebenarnya nama motif ini berasal
dari nama Ramawijaya. Dan juga
terdapat 8 nasihat, diantaranya
adalah:
1. Indrabrata: Dilambangkan dengan bentuk tumbuhan atau hayat, maknanya
adalah ajaran tentang darma untuk memberikan kemakmuran dan
melindungi bumi.
6. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
2. Yamabrata: Dilambangkan dalam bentuk gunung atau awan atau sesuatu
yang tinggi sebagai ajaran untuk bersifat adil kepada sesama.
3. Suryabrata: Dilambangkan bentuk garuda sebagai ajaran keteguhan hati
dan tidak setengah-setengah dalam mengambil keputusan.
4. Sasibrata: Dilambangkan dalam bentuk bintang sebagai ajaran untuk
memberikan penerangan bagi mereka yang sedang kegelapan.
5. Bayubrata: Dilambangkan dalam bentuk iber-iberan atau burung sebagai
ajaran mengenai keluhuran atau kedudukan tinggi yang tidak menonjolkan
kekuasaan.
6. Danababrata: Dilambangkan dalam bentuk gambar pusaka dengan makna
memberikan penghargaan atau anugerah kepada rakyatnya.
7. Barunabrata: Dilambangkan dalam bentuk naga atau yang berhubungan
dengan air sebagai ajaran welas asih atau mudah memaafkan kesalahan.
8. Agnibrata: Dilambangkan dengan bentuk lidah api sebagai makna
kesaktian untuk menumpas angkara murka dan melindungi yang lemah.
MOTIF BATIK SAWAT
Maksud dari motif ini adalah
melempar. Beberapa orang Jawa
percaya bahwa segala kekuatan para
dewa dapat mengendalikan alam
semesta. Salah satu dewa yang
mempunyaii senjata thathit atau kilat
yaitu Batara Indra. Senjata ini
digunakan dengan cara dilemparkan. Senjata ini agak menyerupai seekor ular
yang mempunyai taring tajam. Batik yang menggunakan motif ini benar-benar
berkembang pesat di pasaran. Karena makna yang terkandung juga berarti
dapat melindungi, karena ini adalah simbol senjata dewa.
B.3 Kesimpulan
o Pola hias batik pekalongan hampir sama dengan batik cirebon yaitu
mendapat pengaruh dari bentuk ragam hias taman Sunyaragi dan
Keraton Pakungwati.
7. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
o Bentuk taman Sunyaragi digambarkan tanah wadas meniru keadaan di
negara Cina.
o Batik pekalongan kuno beragam hias Sigobarong dan banyak nama-
nama batik Cirebon lainnya yang mendapat pengaruh kuat dari
peninggalan ragam hias bermotif seni Cina.
o Dalam pilihan warna, telah mendapat pengaruh warna dari keramik
biru dan putih. Meskipun ada warna-warna yang mencolok di luar biru
dan putih, tetapi sejarah warna batik Cirebon dimulai dengan dua
warna biru dan putih.
o ragam hias yang digunakan batik pekalongan kebanyakan diambil dari
bangunan Taman Sunyaragi dan Keraton. Batik Pekalongan lebih
banyak dipengaruhi oleh pola ragam hias dari keramik Cina yang
menghiasi bangunan keraton Kasepuhan dan Makam Raja-Raja
Cirebon di gunung jati.
o Teknik pewarnaannya sudah menggunakan teknik colet untuk
mendapatkan hasil warna yang diinginkan
o Pada awalnya pekalongan merupakan daerah kekuasaan cirebon
kemudian beralih menjadi daerah kekuasan mataram, hal ini
menyebabkan masyarakat Pekalongan merasa diperlakukan sebagai
daerah jajahan
o Pada periode ini juga mulai diberlakukan aturan pemakaian batik di
mana masyarakat biasa dilarang memakai maupun memproduksi batik
bermotif larangan (Awisaning Ratu/ Larangan Dalem).
o Namun perajin di desa-desa masih membuat batik tradisi lama berpola
kawung gringsing atau tumpal. Namun pembuatan batik ini tidak
mempengaruhi pengembangan batik asli, seperti jlamprang atau batik
campuran gaya Cina.
o Pada awalnya pekalongan merupakan daerah kekuasaan cirebon
kemudian beralih menjadi daerah kekuasan mataram, hal ini
menyebabkan masyarakat Pekalongan merasa diperlakukan sebagai
daerah jajahan
o Pada periode ini juga mulai diberlakukan aturan pemakaian batik di
mana masyarakat biasa dilarang memakai maupun memproduksi batik
bermotif larangan (Awisaning Ratu/ Larangan Dalem).
o Namun perajin di desa-desa masih membuat batik tradisi lama berpola
kawung gringsing atau tumpal. Namun pembuatan batik ini tidak
mempengaruhi pengembangan batik asli, seperti jlamprang atau batik
campuran gaya Cina.
o Pada awalnya pekalongan merupakan daerah kekuasaan cirebon
kemudian beralih menjadi daerah kekuasan mataram, hal ini
8. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
menyebabkan masyarakat Pekalongan merasa diperlakukan sebagai
daerah jajahan
C. Batik monokromatik
C.1 Sejarah batik
Batik modern adalah batik yang diproses dengan teknik baru. Batik
modern dapat pula disebut sebagai batik kreasi baru. Dalam teknik
batik modern menggunakan cara-cara modern yang tidak dikenal
sebelumnya. Warn-warna yang digunakan tidak seperti batik
tradisional yang hanya menggunakan warna merah, sogan, biru dan
hitam. Akan tetapi batik modern lebih banyak menggunakan warna-
warna eksperimen (hasil percobaan). Ragam hias yang digunakan
tidak mengandung simbol-simbol tertentu.
Pengertian batik monokromatik
Monokromatik berasal dari kata mono dan chrom. Mono artinya satu
atau tunggal, chrom artinya warna. Jadi monokromatik berarti
memiliki warna tunggal atau satu warna. Oleh karena itu batik
monokromatik hanya mempunyai satu jenis warna. Yang termasuk
batik monokromatik adalah batik kelengan dan batik putihan.
Batik monokromatik menggunakan dua atau lebih warna yang sejenis.
Misalnya biru dan biru tua, hijau muda dan hijau tua, merah muda dan
merah tua.
Ada 2 jenis batik monokromatik yaitu :
1. Batik dengan warna putih pada bagian motif dan warna pada bagian
luar motif.
2. Batik tua dan muda yang sejenis, yaitu batik dengan warna muda
pada bagian motif dan warna tua pada bagian luar motif.
Teknik Membuat Batik Monokromatik
Pada bagian awal telah disinggung bahwa ada dua jenis batik
monokromatik, yaitu batik dengan bagian motif tetap berwarna putih
dan batik pada bagian pola berwarna muda. Perbedaan dari keduanya
adalah pada langkah awalnya. Batik dengan bagian motif tetap
berwarna putih dikerjakan hanya dengan sekali pewarnaan, sedangkan
batik monokromatik dengan warna tua dan muda dikerjakan dengan
9. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
dua kali perwarnaan. Pewarnaan yang pertama dilakukan sebelum
kain di batik (dicap) sebagai warna dasar dan sekali lagi setelah kain
di batik.
C.2 Contoh motif batik
BATIK KELENGAN
Batik kelengan merupakan salah satu
jenis dari batik cap, yang menjadi ciri khas
dari Batik Kelengan yakni terletak pada
motif dan warna. Batik Kelengan terdiri
dari kombinasi 2 warna yakni hitam dan
putih, disamping itu batik kelengan selalu
dicirikan dengan pola motif yang
cenderung besar.
Teknik pembuatan Batik Kelengan
termasuk teknik batik tertua, yaitu cara pembuatan batik dengan satu kali
celupan warna. Proses pewarnaannya sederhana, yaitu dengan cara
menutup permukaan kain dengan malam (wax) menurut motif yang
dikehendaki dengan canting, kemudian dicelup pewarna batik. Batik
kelengan hanya memiliki dua warna, dengan warna putih sebagai warna
dasar kain. Kalau yang hanya putih biru itu dulu di etnis Tionghoa untuk
yang sedang berkabung karena ada keluarga yang meninggal. Kalau
sekarang mungkin karena matinya kebenaran dan keadilan. Jika motif
batik kelengan sudah merupakan motif perkembangan atau telah
mengalami modifikasi.
MOTIF BATIK MEGA MENDUNG
Motif batik Megamendung merupakan karya
seni batik yang identik dan bahkan menjadi ikon
batik daerah Cirebon dan
daerah Indonesia lainnya. Motif batik ini
mempunyai kekhasan yang tidak ditemui di
daerah penghasil batik lain. Bahkan karena
hanya ada di Cirebon dan merupakan
masterpiece, Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata akan mendaftarkan motif
10. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
megamendung ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan sebagai salah satu
warisan dunia.
Motif megamendung sebagai motif dasar batik sudah dikenal luas sampai ke
manca negara. Sebagai bukti ketenarannya, motif megamendung pernah
dijadikan cover sebuah buku batik terbitan luar negeri yang berjudul Batik
Design, karya seorang berkebangsaan Belanda bernama Pepin van Roojen.
Kekhasan motif megamendung tidak saja pada motifnya yang berupa gambar
menyerupai awan dengan warna-warna tegas, tetapi juga nilai-nilai filosofi
yang terkandung di dalam motifnya.
MOTIF BATIK CEPLOK
Batik ceplok sendiri memiliki makna
berkumpul, yang merupakan
berkumpulnya segala sesuatu yang
baik baik seperti keseimbangan,
keteraturan dan keseimbangan bagi
orang-orang yang menggunakannya.
Batik motif ini biasanya dikenakan
saat acara perkawinan dan
pertunangan, namun sering juga untuk
pembuatan seragam petugas keamanan, harapannya makna dari batik itu dapat
tercurahkan sebagaimana mestinya.
Tidak beda dengan yang lain, batik ceplok memiliki jenis motif yang
bermacam-macam. Beberapa motif batik yang termasuk ke dalam golongan
motif batik ceplok antara lain motif batik banji, motif batik ganggong dan
motif batik anyaman.
MOTIF BATIK PARANG RUSAK
Motif batik Parang
Rusak diciptakan Penembahan
Senopati saat bertapa di Pantai
Selatan. Motif ini terinspirasi dari
ombak yang tidak pernah lelah
menghantam karang pantai. Motif
ini melambangkan manusia yang
internal melawan kejahatan dengan
11. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka bijaksana, watak mulia
karakter yang akan menang.
Motif parang melambangan kekuasaan dan kekuatan. Pada jaman dulu motif
ini hanya boleh dikenakan oleh penguasa dan ksatria. Pada saat proses
produksi, batik jenis ini harus dibuat dengan ketenangan dan kesabaran yang
tinggi. Kesalahan dalam pembatikan dipercaya akan menghilangkan kekuatan
gaib batik tersebut.
C.3 Kesimpulan
Monokromatik berasal dari kata mono dan chrom. Mono artinya satu
atau tunggal, chrom artinya warna. Jadi monokromatik berarti
memiliki warna tunggal atau satu warna.
Batik monokromatik hanya mempunyai satu jenis warna.
Contoh batik monokromatik adalah batik kelengan dan batik putihan.
Batik monokromatik menggunakan dua atau lebih warna yang sejenis.
Misalnya biru dan biru tua, hijau muda dan hijau tua, merah muda dan
merah tua.
D. Batik jumputan
D.1 Sejarah batik
Sejarahnya, teknik jumputan yang berasal dari negeri tirai bambu ini
dibawa oleh para saudagar India. Karena keragaman warna dan motif yang
indah, maka teknik ini pun berkembang di nusantara. Di Indonesia, batik
jumputan biasa diproduksi oleh beberapa daerah tertentu seperti Yogyakarta,
Solo, Palembang, Pekalongan, dan Bali di mana masing-masing daerah
memiliki ciri khas tersendiri pada motifnya.
Batik jumputan merupakan salah satu jenis batik yang banyak diminati.
Jika dahulu batik identik dengan fashion untuk orang tua, saat ini batik
menjadi trend busana bagi segala usia. Yang dahulu batik dipandang sebelah
mata, sekarang batik menjadi salah satu ikon Indonesia yang sangat populer
hingga manca negara.
Dengan kemajuan dan modernisasi fashion, kini telah banyak karya-karya
batik yang menarik dan berkualitas. Batik tidak lagi menjadi busana kuno
namun banyak dijadikan busana yang trendy. Terlebih UNESCO telah
mengukuhkan batik sebagai warisan budaya dunia. Untuk itu, sebagai warga
Indonesia dimana terdapat ratusan bahkan ribuan jenis batik sudah
sepantasnya masyarakat menjadi semakin cinta pada batik.Batik jumputan
12. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
sebenarnya telah ada sejak dulu. Namun karena pengembangannya mengalami
kemacetan, batik ini sempat menghilang. Hingga beberapa tahun lalu batik
dengan cara dijumput ini kembali diangkat menjadi salah satu trendsetter.
Pengertian batik jumputan dapat dibilang sebagai batik yang dibuat dengan
menerapkan teknik ikat celup.
o Teknik batik ikat celup/ jumputan
Teknik ikat celup yang diaplikasikan pada batik jumputan menurut sejarah
berasal dari Tiongkok atau China. Melalui misi perdagangan seperti
perdagangan yang dilakukan bangsa India, teknik ini mulai diperkenalkan ke
berbagai negara termasuk Indonesia. Batik jumputan sendiri lebih dikenal di
Jawa. Untuk motif atau jenis batik yang sama ternyata memiliki nama yang
berbeda di berbagai wilayah. Seperti halnya di Bali yang dinamakan
sangsangan, batik sasirangan di Banjarmasin hingga kain pelangi sebutannya
di Palembang.
o Motif kain jumputan
Masyarakat dahulu hanya menggunakan kelereng atau kedelai saja sebagai
bahan ikatnya untuk membuat pola. Teknik pewarnaannya juga masih
terbatas. Berbeda dengan saat ini dimana perkembangan teknologi telah
berjalan pesat. Berbagai motif batik jumputan dapat dibuat dengan beragam
media. Mulai dari bunga, segitiga, bulan sabit, salur dan masih banyak motif
lainnya yang ada pada batik jumputan saat ini.
D.2 Contoh motif batik
BATIK MOTIF JUMPUTAN
Ikat mawar
13. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
Ikat mawar dapat digunakan untuk membuat pola lingkaran. Cara
pembutannya dapat dilakukan dengan menjumput kain kemudian mengikt
bagian dasar jumputan dengan tali karet. Garis tengah lingkaran yang akan
terbentuk dua kali tinggi jumputan kain.
Ledakan matahari
Cara pembuatan pola ikatan mawar berbelit kurang lebih hanpir sama seperti
cara pembuatan ikatan mawar. Setelah bagian dasarnya terikat selanjutnya
teruskan dengan membuat ikatan spiral menuju puncak jumputan. Bila ingin
membuat pola yang lebih rumit lagi buatlah tali yang lebih banyak.
Ikat donat
Ikatan donat merupakan jenis ikatan yang biasa digunakan untuk membentuk
pola desain lingkaran berlapis. Cara paling mudah membuat ikatan donat ini
yaitu jumput kain sesuai kebutuhan kemudian pegang bagian dasar kain
dengan tangan kiri. Tekan bagian ujung jumputan ke arah bawah kemudian
ikat.
Ikat garis
14. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
Ikatan garis dapat dibuat dengan cara membuat beberapa buah garis bantu
pada kain menggunakan kapur atau pensil. Selesai digaris kain selanjutnya
dilipat menurut garis dan diikat kuat-kuat. Untuk membuat beberapa garis
tariklah beberapa garis pedoman.
Ikan garis ganda
Garis ganda digunakan untuk membuat pola desain kain yang ukurannya tidak
beraturan. Untuk menciptakan garis yang tidak teratur mulailah dengan
membuat lipatan. Tekuklah kemudian jumputlah untuk membuat ikatan.
Ikat pengerutan
Ikatan pengerutan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan desain pola yang
menyerupai marmer. Pola marmer dibuat dengan cara mengerutkan kain
secara tidak teratur. Ikat kain kuat-kuat agar kerutan tidak lepas. Bila
ikatannya kuat, maka menghasilkan motif ceplok-ceplok putih.
Ikatan penggumpalan
Teknik penggumpalan baik sekali digunakan untuk mewarnai kain yang
sempit dengan pola bebas. Pola ini dapat dibuat dengan cepat dan mudah,
yakni bentuklah kain menjadi gumpalan, lalu ikat dengan tali karet. Bila
kainnya basah dan ikatannya kuat, maka warna yang terserap sedikit.
Mengikat benda
15. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
Pola ini dibuat dengan mengikat benda yang ukurannya seragam. Contohnya
kelereng yang diikat dengan teknik ikatan mawar kecil. Bila ikatan-ikatan itu
dipasang berjajar, maka pola yang dihasilkan berupa jajaran lingkaran yang
seragam.
Teknik pembuatan
Proses pembuatan batik jumputan juga tidak membutuhkan malam layaknya
batik pada umumnya. Untuk mendapatkan berbagai warna pada kain hanya
dibutuhkan teknik pengikatan yang dengan media dan benang khusus.
Kemudian dilakukan tahapan pewarnaan. Pengikatan harus dilakukan dengan
kencang, kuat dan rapat. Dengan begitu, hasil kain jumputan akan jauh lebih
menarik.
Cara membuat batik Jumputan
Bagi yang tertarik hendak mempraktekkan sendiri pembuatan batik jumputan,
sebenarnya caranya sangat mudah. Apalagi bagi Anda yang memang sudah
memiliki skill atau kemampuan dalam membuat kain jumputan, bukan tidak
mungkin dapat menjadikannya sebagai ladang penghasilan. Sebelum masuk ke
bahasan cara membuat motif batik jumputan, siapkan dahulu alat dan bahan
berikut:
Kain blaco, mori prima atau primissima
2 liter air
2 sdm garam
Pewarna dan penguat dalam satu kemasan.
Cuka secukupnya
Panci
Sendok kayu untuk memasak
Ember
Kelereng, uang koin atau batu
Kompor
Karet gelang
16. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
Langkah-langkah pembuatan batik jumputan antara lain:
1. Menyiapkan kain dan memastikannya bersih lalu membuat pola dengan
teknik ikat. Jadi, kelereng, batu atau uang koin diikatkan pada kain dengan
karet sebagai pengait atau talinya yang kencang.
2. Nyalakan kompor kemudian rebuslah air menggunakan panci yang telah
disediakan. Tunggulan sampai mendidih.
3. Setelah mendidih, barulah masukan pewarna dan penguat warna yang
telah disiapkan. Mengapa harus menggunakan air mendidih?
Jawabannya adalah supaya perpaduan dan kombinasi warna pada batik
jumputan dapat lebih awet.
4. Masukkan garam ke dalam air yang telah diberi warna tersebut. aduk rata.
5. Siapkan kain yang telah didesain ikatan-ikatan pola. Basahi kain tersebut
dengan ar bersih biasa.
6. Barulah celupkan kain tersebut ke dalam pewarna. Ulangi berkali-kali
sampai memperoleh warna yang diinginkan. Masukkan kain tersebut ke
dalam cairan pewarna. Sambil terus diaduk dan dilakukan pewarnaan
tersebut dilakukan kurang lebih selama 20 menit.
7. Jika lebih dari satu warna, lakukan kembali pembuatan pola atau desain.
Ulangi langkah pencelupan hingga warna yang diinginkan muncul.
Misalnya saja batik jumputan pelangi yang membutuhkan teknik dan
proses pewarnaan yang dibuat beberapa kali sehingga warna pelangi
terbentuk.
8. Angkatlah kain yang telah mengalami proses pewarnaan. Kemudian
bilaslah dengan air bersih dengan suhu normal. Artinya tidak terlalu
dingin dan tidak terlalu panas pula.
9. Lalu tiriskan kain dan setelah tiris, lepaskan seluruh ikatan pola.
10. Setelah seluruh ikatan terlepas, keringkan kain sampai benar-benar kering.
Ingat, jangan keringkan kain jumputan di bawah sinar matahari langsung.
Setelah kain kering, barulah cukup setrika dan siap diproduksi menjadi
berbagai model busana.
Membuat batik jumputan sebenarnya justru jauh lebih mudah dan praktis
dibanding batik dengan pengaplikasian malam/ lilin seperti biasanya.
Banyak sekali kain batik jumputan yang dibuat menjadi berbagai jenis
produk jadi mulai dari kaos, kemeja, blus, jilbab, pashmina hingga
mukena.
D.3 Kesimpulan
Batik modern adalah batik yang diproses dengan teknik baru.
17. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
Pembaruan pada batik modern tidak hanya pada urutan pengerjaan,
tetapi juga pemakaian warna dan ragam hiasnya.
teknik jumputan tidak menggunakan lilin malam sebagai bahan
perintang.
Teknik ini menggunakan tali-tali sebagai penolak warna. Bagian-
bagian kain dijumput dan diikat dengan kuat menggunakan karet
gelang atau tali rafia. Setelah itu kain diwarnai dengan cara dikuaskan.
Jadi teknik ini tidak menggunakan celupan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari zat warna terlalu banyak dan merembes ke bagian ikatan.
E. Batik Formika
E.1 Sejarah batik
Batik formika adalah batik yang dibuat dengan cara menempelkan warna di
atas permukaan kain. Teknik yg digunakan dalam tekstil di daerah Pekalongan
pada tahun 1973. Efek motif yang ditimbulkan pada batik formika adalah
motif abstrak.
Teknik Batik Formika
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa batik formika dibuat dengan cara
menempelkan warna di atas permukaan kain. Teknik ini digunakan dalam
tekstil di daerah Pekalongan pada tahun 1973. Efek motif yang ditimbulkan
pada batik formika adalah motif abstrak.
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain sebagai berikut :
1. Bak yang memiliki permukaan luas
2. Cat minyak (cat kayu) dengan berbagai warna
3. Terpentin (minyak pengencer cat)
4. Air bersih
5. Kain mori
Cara Pembuatan Kain Formika
1. Siapkan selembar kain mori putih sesuai ukuran yang dibutuhkan
2. Isi bak dengan air sampai penuh (2 cm dibawah mulut bak)
3. Encerkan cat minyak dengan terpentin. Pilih cat yang memiliki warna cerah
dengan kualitas yang baik.
18. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
4. Ciprat-cipratkan cat secara acak ke permukaan air dalam bak.
5. Untuk membantu penyebaran warna digunakan kipas angin.
6. Bentangkan dan tempelkan permukaan kain yang akan diberi warna ke atas
permukaan cat dalam bak.
E.2 Contoh motif batik
E.3 Kesimpulan
Batik formika adalah salah satu contoh batik modern lainnya yang
pembuatannya dengan cara menempelkan warna pada kain.
Motif yang dihasilkan adalah motif abstrak.
Teknik ini digunakan dalam tekstil di daerah Pekalongan pada tahun
1973.
F. Batik lukis
F.1 Sejarah
Batik lukis termauk baitk kreasi baru batik lukis tidak menggunakan
motif tradisional, motif batik lukis memiliki ciri khas sendiri dari masing
masing pembuatnya, motifnya tidak terikat oleh aturan artinya motif tersebut
boleh di kresikan sesuai keinginan si pembuat, tapi biasanya motifnya
sederhana.
Batik lukis di Indonesia dapat menarik wisatawan mancanegara akan
tetap dilirik, bahkan sempat menjadi intrik dengan negara lain yang ikut
merasa bahwa batik telah menjadi milik mereka. Bagaimanapun, hasil kreasi
anak bangsa Indonesia yang sudah turun-menurun serta merupakan salah
satu harta warisan yang tak ternilai harganya ini, sudah sepantasnya kita
pertahankan keberadaannya.
19. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
F.2 Contoh motif batik
Teknik Gambar Batikan
Pada prinsipnya gambar
batikan adalah gambar
kerajinan yang dikerjakan
seperti dalam pembuatan
kain Batik yaitu dengan
membuat pola-pola hias
dengan bahan yang tidak
tertembus pewarna, tentunya
dalam pembuatan batik lukis
juga menggunakan pola-pola
hias seperti pembuatan batik
tulis. Karena itu dalam pembuatan gambar batikan ini juga digunakan berbagai
bahan yang tidak sama sifat-sifatnya untuk menggambar pola dan untuk
mewarna secara dipadukan atau dicampur, dalam istilah asingnya disebut
mixed media. bahan yang digunakan ialah: lilin lampu, pastel, dan cat air.
Cara mengerjakan gambar batikan:
Pertama kali membuat goresan-goresan motif pada kertas gambar dengan
menggunakan lilin lampu. goresan-goresan ini dapat dikombinasikan dengan
goresan berwarna menggunakan pastel. sebaiknya goresan ini dengan warna
muda atau warna cemerlang.
Kertas yang telah digambari motif atau pola-pola tadi kemudian dilabur atau
dikuas dengan cat air warna tua atau pekat. karena goresan lilin dan pastel
tidak ditembus cat air, maka warna asli pastel dan warna putih lilin muncul
diatas warna-warna cat air, jika kain ingin diberi warna, dan kemudian
langsung dilukis sesuai dengan keinginan motifnya dan juga mengikuti jalur-
jalur pola yang sudah dibuat.
Hasil gambar yang menyerupai kain batik ini kemudian dikeringkan dengan
cara diangin-anginkan.
Jika anak-anak maupun masyarakat Indonesia dilatih dengan kegiatan
semacam ini, mereka akan mampu lebih lancar bekerja, dan akan mampu
membuat variasi-variasi motif batik dan warna-warnanya.
Teknik membuat Batik Lukis
20. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
Begitu pula cara melukiskan batik dalam kain, berikut langkah sederhana
dalam membuat batik lukis/ lukisan batik:
o Sketsa, Selembar kain putih di buat
sketsa lukisan menggunakan pensil sesuai keinginan. Motif yang
digunakan bisa bebas sesuai ekspresi, misalnya pemandangan,
abstrak, wayang, dan lain-lain.
o Pencantingan, Kain putih yang sudah selesai di buat sketsa, kemudian
mulai dilakukan pencantingan. Selain dengan media canting, bisa
digunakan media kuas, pelepah pisang, sapu lidi, kapas, dll untuk
melukis tergantung ekspresi pelukis.
o Pewarnaan, Pewarnaan bisa dilakukan dengan proses pencelupan dan
colet. Atau bisa dengan penggabungan kedua proses ini. Pewarnaan
sintetis umumnya menggunakan naphtol, indigosol dan remazol. Tiap-
tiap pewarna sintetis mempunyai pengunci tersendiri, gunanya untuk
mengunci warna agar tidak mudah luntur nantinya. Misalnya remazol,
penguncinya adalah dengan waterglass, kemudaian Proses ke-2 dan 3
bisa dilakukan berulang-ulang.
o Pelorotan, Setelah kain selesai dimalam dan diwarna juga di kunci,
kain dimasukkan ke dalam air mendidih sebagai proses
penghilangan malam. Setelah kain dikeringkan, maka jadilah sebuah
lukisan batik yang indah.
F.3 Kesimpulan
Batik Lukis termasuk batik kreasi baru. Batik lukis tidak
menggunakan motif tradisional, dan motif kreasi sendiri.
motif yang digunakan biasanya motif sederhana.
21. Muhuammad alparezi (X IPS 2)
Daftar pustaka
alparezi, M. (2020, oktober 18). BATIK. Dalam m. alparezi, BATIK (hal. 1-
23). Bontang: -.
22. Muhuammad alparezi (X IPS 2)