BUKU PANDUAN BUKU PANDUAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA (PPB) Untuk Guru Sekolah Dasar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas karunia dan ridho-Nya lah kami bisa menyelesaikan Buku Panduan Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB) ini dengan baik. Solawat serta salam semoga tetap tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarga, sahabat, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya. Pengalaman merupakan guru terbaik bagi setiap orang. Kita semua dapat belajar melalui dan dari pengalaman. Hal tersebut merupakan sesuatu yang positif, yang dapat kita lakukan setiap waktu karena setiap hal yang kita lakukan merupakan pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran untuk hal berikutnya. Pendekatan yang digunakan ini merupakan pendekatan yang melibatkan pengalaman siswa, yang dikaitkan dengan materi pembelajaran sehingga dapat memicu pemahaman siswa. Buku Panduan ini dikembangkan dengan menggunakan beberapa jurnal yang telah kami teliti. Dan sebagai dokumen hidup, buku panduan ini tentu masih bisa dikembangkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Dengan adanya buku panduan ini, kami berharap para guru tidak lagi kebingungan jika ingin menerapkan Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB) dalam proses pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD kelas awal. Sumedang, Mei 2024 KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................ii DAFTAR ISI............................................................iii BAB I PENDAHULUAN..............................................4 A. Latar Belakang.......................................................4 B. Tujuan....................................................................5 BAB II PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA............................................................6 A. Pengertian Pendekatan Pengalaman Berbahasa..................................................................6 B. Prinsip Dasar Pendekatan Pengalaman Berbahasa..................................................................7 C. Tahapan-Tahapan Pendekatan Pengalaman Berbahasa..................................................................8 D. Modifikasi Pendekatan Pengalaman Berbahasa..................................................................11 BAB III PENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA (PPB)..................................................12 A. Contoh RPP Pendekatan Pengalaman Berbahasa................................................................12 B. Video Simulasi Pendekatan Pengalaman Berbahasa.................................................................13 C. Contoh Video Pengalaman Siswa........................14 D. Video Animasi Pembelajaran Pendekatan Pengalaman Berbahasa............................................15 BAB IV PENUTUP....................................................16 A. Kesimpulan...........................................................16 B. Saran....................................................................16 DAFTAR PUSTAKA.................................................17
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi terpenting bagi manusia. Kemampuan berbahasa yang baik memungkinkan seseorang untuk menyampaikan ide, gagasan, dan perasaannya dengan efektif. Dalam dunia pendidikan, pembelajaran bahasa menjadi salah satu fokus utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan dalam pembelajaran bahasa adalah Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB). Pendekatan ini berfokus pada penggunaan pengalaman dan pengetahuan siswa sebagai dasar untuk belajar bahasa. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, seperti membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Namun, dalam praktiknya, masih banyak guru yang belum memahami dan belum mampu menerapkan Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB) ini dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pelatihan dan workshop tentang PPB bagi guru, minimnya sumber belajar yang mudah diakses dan dipahami oleh guru., keterbatasan waktu dan kesibukan guru dalam mempelajari hal-hal baru, serta kurangnya pemahaman dan pengetahuan guru tentang PPB itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan sebuah buku panduan yang dapat membantu guru dalam memahami dan menerapkan Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB) dengan mudah dan efektif. Dan buku panduan ini dibuat dengan harapkan dapat menjadi sumber belajar yang bermanfaat bagi guru, khususnya guru yang belum memiliki pengalaman dalam menerapkan PPB.
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN B. Tujuan Tujuan dibuatnya buku panduan mengenai Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB) ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para guru, khusunya guru bahasa di SD kelas awal. Buku panduan ini juga dibuat agar guru-guru dapat melihat contoh RPP yang melibatkan Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB), bahan ajar dan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran dengan pendekatan tersebut, dan contoh video simulasi dari RPP yang telah dibuat. Dengan adanya buku panduan ini, diharapkan guru-guru bahasa di SD kelas awal dapat lebih mudah, efektif, dan efisien dalam menerapkan Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB) dalam proses pembelajaran bahasa.
BAB II A. PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA (PPB) Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB) dalam bidang membaca dapat dibatasi sebagai pengajaran membaca dengan menggunakan wacana yang dikembangkan bersama-sama dengan siswa. Dalam PBB, guru merangsang siswa untuk berpikir tentang pengalaman masing-masing. Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk bercerita. Ketika siswa bercerita, guru mendengarkan cerita itu dan merekamnya secermatcermatnya. Rekaman guru yang dituangkan dalam sebuah rangkuman tulisan harus dilakukan di depan siswa langsung agar mereka sadar bahwa bahasa lisan itu bisa diubah menjadi bahasa tulisan. Wacana yang berbentuk deretan kata, frase, kalimat, atau cerita itulah yang dijadikan bahan pelajaran yang juga dapat mengembangkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sekaligus.
B. PRINSIP DASAR PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA B. PRINSIP DASAR PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA Pengajaran yang baik dimulai dengan apa yang diketahui oleh siswa, maksudnya bahasa lisan yang diungkapkan siswa merupakan rekaman yang sangat baik mengenai masa lalu mereka. 1. Pengajaran diarahkan pada pengajaran secara individu karena pengajaran didasarkan pada minat dan kebutuhan siswa. Dengan pengajaran seperti ini siswa dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya, dan minat mereka akan membawanya ke tingkat kreativitas yang diinginkan. 2. Keterampilan-keterampilan diperkenalkan apabila diperlukan. Dalam hal ini pengembangan keterampilan dilakukan dalam konteks yang bermakna melalui Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB), dan penekanannya adalah reasoning dan pemanfaatan keterampilan, bukan keterampilan menghafal. 3. Membaca dianggap sebagai satu bagian dari proses komunikasi. Yang terpenting dalam pendekatan ini yaitu kaitan antara kata lisan dengan bentuk grafiknya. Dalam membaca permulaan, guru menuliskan kata maupun cerita yang diungkapkan secara langsung oleh siswa. Dengan cara ini, mereka akan mengerti dengan mudah bahwa membaca sebagai suatu metode berkomunikasi. 4.
1. Memberikan Pengalaman Pengalaman bermakna sebagai identifikasi untuk melayani stimulus untuk menulis. Untuk menulis kelompok, dapat berupa pengalaman bersama di sekolah, membaca buku dengan nyaring, perjalanan lapangan, atau beberapa pengalaman lain seperti memiliki hewan peliharaan atau bermain di halaman rumah, dan hal lain yang menunjukkan keakraban anak dengan hal tersebut. Sedangkan untuk menulis individu, stimulus dapat berupa pengalaman yang penting bagi anak tertentu. 2. Berbicara tentang Pengalaman Siswa dan guru mendiskusikan pengalaman sebelum menulis. Tujuan diskusi ini adalah untuk menghasilkan kata-kata dan meninjau pengalaman sehingga dikte anak-anak akan lebih menarik dan lengkap. Guru sering memulai dengan pertanyaan terbuka, seperti, “Tentang apa yang akan ditulis?” Anak-anak berbicara tentang pengalaman mereka, lalu menjelaskan dan mengatur ide menggunakan kosakata yang lebih spesifik, dan memperluas pemahaman mereka. C. TAHAPAN-TAHAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA C. TAHAPAN-TAHAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA
TAHAPAN-TAHAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA 3. Merekam Dikte Guru menuliskan dikte anak, di mana teks dari masing-masing anak akan ditulis pada lembar kertas tertulis atau dalam buku kecil, dan teks kelompok ditulis pada kertas grafik. Guru mencetak rapi, mengeja kata-kata dengan benar, dan melestarikan bahasa siswa sebanyak mungkin. Hal tersebut merupakan rangsangan untuk mengubah bahasa anak, baik dalam pilihan kata guru atau tata bahasa, tapi editing harus disimpan ke minimum sehingga anak-anak tidak mendapatkan kesan bahwa bahasa mereka lebih rendah atau tidak memadai. Untuk teks individual, guru terus mengambil dikte anak dan menulis sampai anak selesai bercerita. Jika anak mendadak merasa raguragu, guru akan membaca ulang apa yang telah ditulis dan mendorong anak untuk terus melanjutkan ceritanya. Untuk teks kelompok, anak-anak bergiliran mendikte kalimat, dan setelah menulis setiap kalimat guru akan membaca ulang hasilnya.
TAHAPAN-TAHAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA 4. Membaca Teks Setelah teks didikte, guru akan membacanya dan menunjuk ke setiap kata. Bacaan ini akan mengingatkan anak dari konten teks dan menunjukkan bagaimana cara membacanya dengan suara yang keras dan intonasi yang tepat. Dan kemudian, anak-anak akan masuk dalam kegiatan membaca. Setelah membaca, kegiatan dilanjutkan pada bagian kelompok, di mana masing-masing anak dapat mengambil giliran membaca ulang. Teks kelompok juga dapat disalin sehingga setiap anak memiliki tembusan untuk dibaca secara mandiri. 5. Memperluas Teks Setelah mendikte, membaca, dan membaca ulang teks-teks mereka, anak-anak dapat memperpanjang pengalaman dalam beberapa cara; misalnya, mereka dapat: Menambah ilustrasi untuk tulisan mereka, membaca teks mereka untuk teman sekelas di depan kelas, membawa pulang teks-teks mereka untuk berbagi dengan anggota keluarga, menambahkan teks yang dibuat untuk koleksi tulisantulisan mereka, dan memilih kata-kata dari teks yang telah dibuat sebagai bukti bahwa mereka ingin belajar membaca dalam pendekatan pengalaman bahasa.
D. MODIFIKASI PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA A. Pra penulisan Anak-anak mengumpulkan ide-ide untuk menulis melalui pengalaman, berbicara, dan seni. B. Drafting Anak-anak mendikte teks, sedangkan guru mencatat. Ini adalah draft pertama menulis. C. Revisi Anak-anak dan guru membaca dan membaca ulang teks. Mereka berbicara tentang menulis dan membuat satu atau lebih perubahan. D. Editing Anak-anak dan guru membaca teks direvisi dan periksa ejaan, tanda baca, huruf besar, dan pertimbangan mekanis lainnya benar. Kemudian anak-anak memperbanyak teks dalam format buku. E. Publishing Anak-anak berbagi teks dengan teman sekelas dari depan kelas. Selain itu, teks dapat digunakan untuk kegiatan membaca lainnya.
BAB III A. CONTOH RPP PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA https://drive.google.com/drive/folders/ 1rU4SnNcU1OS5vx9YffgwJ1_cx_KTCmpa
B. VIDEO SIMULASI PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA https://youtu.be/JxI-QANPTuE? si=8snTwjoLol06YH8Z
C. CONTOH VIDEO PENGALAMAN SISWA https://drive.google.com/drive/folders/ 1rUu2e_seD3tVJbL2P5If_7YW-rGp9O7P
D. ANIMASI PEMBELAJARAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA https://youtu.be/-hIZVJuxSho? si=ceGvy4EDE60Mm2B3
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB) merupakan suatu pendekatan yang memanfaatkan pengalaman siswa untuk diterapkan dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Selain itu, pendekatan ini juga dapat mengembangkan 4 keterampilan berbahasa siswa (menyimak, berbicara, membaca, menulis). Pendekatan pengalaman berbahasa menekankan pembelajaran kontekstual yang relevan dengan kehidupan nyata siswa, penggunaan aktivitas interaktif untuk memfasilitasi komunikasi aktif, serta variasi media dan sumber belajar. B. Saran Guru atau calon guru yang akan menerapkan pendekatan pengalaman berbahasa harus memastikan materi yang diajarkan kontekstual dan relevan dengan kehidupan siswa, menciptakan aktivitas interaktif seperti diskusi kelompok dan role-play, serta memberikan variasi media pembelajaran. Refleksi dan evaluasi berkelanjutan perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran, disertai dengan dukungan dan umpan balik konstruktif untuk membantu siswa meningkatkan keterampilan berbahasa mereka secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA Latifah, E. (2014, June 16). PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA (PPB) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Https://Euislatifah.Blogspot.Com/2014/06/Pende katan-Pengalaman-Berbahasa-Ppb.Html. Vuri, D. (2016). PENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH . Jurnal Ilmiah Guru “COPE, ” 20(1), 24–30.