The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku Tlogolele, the Hidden Gems of Boyolali, memuat banyak informasi terkait dengan wisata yang ada di Desa Tlogolele, Kabupaten Boyolali. Buku ini diawali dengan penjelasan sejarah terbentuknya Desa Tlogolele, dan penjelasan singkat tentang letak geografis Desa Tlogolele. Selain itu, buku ini juga memuat standardisasi Desa Wisata yang ditetapkan di Indonesia. Point penting dari buku ini yaitu rincian mengenai potensi wisata di Desa Tlogolele. Potensi wisata tersebut meliputi, wisata alam, wisata kuliner, wisata adat budaya, wisata hortikultura, sampai wisata sejarah. Dengan terbentuknya buku ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui lebih luas wisata apa saja yang ada di Desa Tlogolele. Buku ini juga diharapkan mampu menjadi sumber pengetahuan baru bagi wisatawan yang ingin mengetahui seluk beluk Desa Tlogolele.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mbkmtlogolele22, 2022-06-19 06:59:54

Tlogolele, the Hidden Gems of Boyolali.

Buku Tlogolele, the Hidden Gems of Boyolali, memuat banyak informasi terkait dengan wisata yang ada di Desa Tlogolele, Kabupaten Boyolali. Buku ini diawali dengan penjelasan sejarah terbentuknya Desa Tlogolele, dan penjelasan singkat tentang letak geografis Desa Tlogolele. Selain itu, buku ini juga memuat standardisasi Desa Wisata yang ditetapkan di Indonesia. Point penting dari buku ini yaitu rincian mengenai potensi wisata di Desa Tlogolele. Potensi wisata tersebut meliputi, wisata alam, wisata kuliner, wisata adat budaya, wisata hortikultura, sampai wisata sejarah. Dengan terbentuknya buku ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui lebih luas wisata apa saja yang ada di Desa Tlogolele. Buku ini juga diharapkan mampu menjadi sumber pengetahuan baru bagi wisatawan yang ingin mengetahui seluk beluk Desa Tlogolele.

Keywords: Travel & Vacations,Desa Wisata,Tlogolele,Boyolali,Wonderful Indonesia,Jawa Tengah,Culture,Budaya,Keindahan Alam,Wisata Alam

Tim Hibah MBKM Tlogolele

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat
menyelesaikan buku Tlogolele, the Hidden Gems of
Boyolali ini. Desa Tlogolele merupakan tempat yang sangat
berkesan bagi kami. Tempat kami belajar bersosialisasi
dan hidup berdampingan dengan masyarakat. Terletak di
kaki gunung Merapi, desa ini sangat kaya akan sumber
daya alam dan budaya sehingga sangat menarik perhatian
kami untuk dijadikan sebagai lokasi MBKM. Program kerja
kami terfokus pada empat dusun yaitu Dusun Gumukrejo,
Belang, Takeran, dan Stabelan.

Bersamaan dengan hal tersebut, rasa terima kasih yang
besar kepada Desa Tlogolele beserta masyarakat menjadi
dasar dipersembahkannya buku ini sebagai kontribusi dan
timbal balik dari tim MBKM Tlogolele 2022. Besar harapan
kami, buku Tlogolele, the Hidden Gems of Boyolali dapat
menjadi pedoman dan inspirasi masyarakat dalam
membangun Desa Tlogolele menjadi desa wisata.
Sebagaimana pepatah berkata tak ada gading yang tak
retak, penyusunan buku ini juga tidak luput dari
kekurangan sehingga kritik dan saran yang membangun
sangat dibutuhkan dari seluruh pihak.

Tim MBKM

1

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
LEGENDA DESA 3
PROFIL DESA TLOGOLELE 5
STANDARDISASI DESA WISATA 6
PEMENUHAN STANDARDISASI DESA WISATA 9
POTENSI WISATA ALAM 11
POTENSI WISATA BUDAYA 15
POTENSI WISATA HORTIKULTURAL 20
POTENSI WISATA KULINER 21
POTENSI WISATA SEJARAH 22
POTENSI WISATA OLAHRAGA 23
RENCANA PENGEMBANGAN WISATA 24

2

Berawal dari masa Kasunanan Surakarta Hadiningrat
pada tahun 1810 M, Pangeran Diponegoro diketahui
menggunakan suatu wilayah sebagai tempat
pesanggrahannya yang saat ini dikenal sebagai Desa
Tlogolele. Tepatnya di sungai dekat tempat berlatih
perang Pangeran Diponegoro terdapat telaga yang
dicemaskan akan melebar sehingga masyarakat
berinisiatif menyumbatnya dengan ijuk dan kepala kerbau.
Namun, ketika akan disumbat masyarakat menemukan
kerangka ikan lele yang besar (ranggasan) di telaga
tersebut.

3

Dusun teratas dari Desa Tlogolele yang dinamakan
Stabelan, dulunya merupakan tempat yang digunakan
sebagai kandang kuda pasukan Pangeran Diponegoro.
Disana terdapat makam Ki Bagor–anak buah Pangeran
Diponegoro–yang hingga kini dikeramatkan. Kala itu, Desa
Tlogolele dipimpin oleh Tanuwongso, yang diteruskan
oleh Tanugati. Berakhirnya kepemimpinan Tanuwongso
kemudian digantikan oleh Ki Codrono, putra ratu yang
langsung menjadi panutan hingga diangkat sebagai
Demang (Kepala Desa). Sebelum masa jabatannya
berakhir, posisinya diambil alih oleh seorang pendatang
Tionghoa bernama Ki Tasimin. Setelah beliau meninggal,
posisi demang diteruskan oleh Wongsodriyo.

4

Desa Tlogolele merupakan desa yang berada di
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa
Tengah. Terletak di kaki Gunung Merapi sebelah barat,
desa ini mencakup wilayah seluas 585 Ha 3960 m. Desa ini
terdiri dari delapan dusun dengan jumlah penduduk
sekitar 2780 jiwa. Dusun tersebut yakni Dusun Tlogolele,
Tlogomulyo, Ngadirojo, Karang, Gumukrejo, Belang,
Takeran, dan Stabelan.

5

1. Persyaratan Teknis

Deliniasi wilayah yang diusulkan menjadi Desa Wisata.
Data profil wilayah.
Potensi wisata yang akan dikembangkan.
Data pengunjung Desa Wisata.
Kelembagaan calon pengelola Desa Wisata.
Kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah
(struktur ruang dan pola ruang pada RT, RW,
Kabupaten/Kota).
Rencana mitigasi bencana.
Rencana pengembangan Desa Wisata.

2. Persyaratan Administrasi

Surat pengajuan pencanangan Desa Wisata ditujukan
kepada Bupati/Walikota.
Surat pengajuan pencanangan Desa Wisata lintas
Kabupaten/Kota ditujukan kepada Gubernur.

6

3. Penilaian Desa Wisata

1. Atraksi wisata yang paling menarik dan atraktif di desa.
Memiliki paket wisata yang menjadi ciri khas daerah
di Desa Wisata.
Memiliki makanan lokal Desa Wisata.
Memiliki kerajinan lokal Desa Wisata.
Memiliki daya tarik wisata untuk wisatawan yang
berkunjung.
Memiliki event Desa Wisata.
Memiliki kesenian lokal Desa Wisata.

2. Kondisi geografis desa.
Memiliki data profil desa.
Daya dukung kepariwisataan.

3. Sistem kepercayaan dan kemasyarakatan yang
merupakan aspek khusus komunitas sebuah desa.

Pemanfaatan sumber daya budaya sebagai daya
tarik Desa Wisata.
Peran serta warga.
4. Perkembangan jumlah pengunjung Desa Wisata.

5. Kelembagaan.

6. Laporan pengelolaan keuangan Desa Wisata.

7

7. Ketersediaan infrastruktur meliputi fasilitas dan
pelayanan transportasi, fasilitas listrik, air bersih, drainase,
pengolahan limbah, telepon, dan sebagainya.

Aksesibilitas
Fasilitas umum
Sanitasi
Layanan informasi
Amenitas (akomodasi, makan minum, retail, toko
cinderamata)
Fasilitas MICE (Meeting, Incentive, Convention,
Exhibition)
8. Pelestarian dan konservasi lingkungan.
9. Analisis kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah.
10. Promosi Desa Wisata (iklan, tenaga penjualan, promosi
penjualan, penjualan langsung, relasi publik).
11. Jejaring dan kemitraan Desa Wisata.
12. Analisis rencana mitigasi bencana.

8

Dalam berbagai persyaratan standardisasi yang diambil
dari Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 53 Tahun 2019
Tentang Pemberdayaan Desa Wisata yang telah
dicantumkan sebelumnya, hingga buku ini terbit Desa
Tlogolele belum mampu memenuhi sebagian besar

requirement tersebut. Karenanya, desa ini tidak dapat

dikategorikan sebagai Desa Wisata. Dengan mengetahui
berbagai kekurangan yang ada, kami berharap hal ini
dapat menjadi acuan bagi masyarakat setempat dan
pemerintah dalam mengembangkan sarana dan prasarana
demi menciptakan Desa Wisata yang mampu berdaya
saing.

9

10

Jalur Pendakian Gunung Merapi via Stabelan

Gunung Merapi merupakan salah satu destinasi

pendakian yang banyak digemari masyarakat Indonesia,

terutama para pecinta alam. Gunung Merapi telentang di

antara 3 wilayah yaitu Magelang, Boyolali, dan Yogyakarta.

Di daerah Boyolali sendiri terdapat desa tertinggi yang

terletak hanya 3,5 km dari puncak Merapi, yaitu Desa

Tlogolele. Sedangkan salah satu dusun yang memiliki

potensi mengembangkan jalur pendakian yaitu Dusun

Takeran. Sampai saat ini Dusun Takeran sudah berhasil

membuat jalur pendakian sampai ke puncak Merapi.

Jalur tersebut sudah

beberapa kali dilewati dan

digunakan oleh warga

sekitar yang ingin mendaki.

Namun, sampai saat ini jalur

pendakian tersebut belum

mendapatkan legalitas dari

pemerintah setempat

karena masih kurangnya

beberapa syarat yang harus

dilengkapi.

11

Gapura Stabelan

Gapura Stabelan merupakan ikon dari Dusun Stabelan
yang merupakan tanda masuk wilayah Dusun Stabelan.
Gapura Stabelan menawarkan pemandangan Gunung
Merapi dan Gunung Merbabu dikarenakan Dusun Stabelan
merupakan dusun tertinggi di wilayah Desa Tlogolele.

12

Camp Ground
Camp Ground merupakan sebuah tanah lapang yang

digunakan sebagai tempat berkemah/camp. Camp ground

ini menawarkan pemandangan langsung ke-5 gunung
sekaligus yaitu Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung
Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Slamet.

13

Bukit Bajingan

Bukit Bajingan merupakan salah satu potensi wisata alam
yang ditawarkan oleh para pemuda Dusun Takeran.
Lokasinya sangat strategis dengan suguhan
pemandangan tiga gunung yaitu Merapi, Merbabu, dan
Sindoro. Selain tempatnya yang menyajikan pemandangan
menarik, Bukit Bajingan juga dekat dengan area pertanian
sehingga para wisatawan bisa melihat secara langsung
warga lokal Dusun Takeran sedang bertani dan berladang.
Para pemuda Dusun Takeran juga berinovasi untuk
menambahkan taman di lingkungan Bukit Bajingan agar
semakin menarik di mata wisatawan.

14

Tari Soreng

Tari Soreng merupakan kesenian tradisional yang
memuja keperkasaan alam. Tari Soreng tumbuh dan
berkembang di area gunung yang ditinggali oleh
masyarakat bermata pencarian petani. Tarian ini memiliki
gerakan khas yang memvisualisasikan kekuatan petani di
ladang. Penari memancarkan energi dan ekspresi yang
menggambarkan bagaimana masyarakat gunung sebagai
petarung dalam menghadapi tantangan alam. Gerak
tangan dan kaki merepresentasikan kegigihan petani
dalam mengolah pertanian sayur di area lereng gunung.

15

Tari Jathilan

Jathilan merupakan kesenian tari yang dimainkan
dengan properti kuda tiruan. Properti tersebut dibuat dari
anyaman bambu dan gerakan tarinya mengikuti alunan
suara gamelan yang dimainkan. Jathilan biasanya
dikaitkan dengan hal magis karena para penari dapat
dirasuki oleh roh sehingga memerlukan pawang dalam
pertunjukannya.

Tari Topeng Ireng

Tarian Topeng Ireng diiringi dengan tembang Jawa
lengkap dengan musiknya. Kesenian ini merupakan seni
tradisional-kreasi yang gerakannya terinspirasi dari ilmu
bela diri pencak silat. Kesenian ini juga bertujuan untuk
mendakwahkan ajaran Islam melalui lagu dengan syair
Islami. Daya tarik utamanya terletak pada kostum berbulu
dan riasan penari yang berwarna-warni.

16

Tari Buto Gedruk

Tari Buto Gedruk biasanya menjadi kesenian tahunan
untuk memeriahkan perayaan tertentu. Buto digambarkan
dalam sebuah kostum menyeramkan dengan raut
kemarahan. Simbol inilah keyakinan warga Lereng Merapi
akan kemarahan sang raksasa. Kerusakan alam,
eksploitasi, pembukaan lahan akibat ulah tangan manusia.
Layaknya sebuah tarian, Buto Gedruk punya ciri khas
gerakannya sendiri. Tak begitu rumit, hanya didominasi
dengan gerakan menghentakkan kaki secara beriringan.
Hentakan kaki diiringi dengan ayunan tangan
menggambarkan kemurkaan raksasa yang gagah dan
berkuasa.

17

Tari Campur Bawur

Tari Campur Bawur merupakan media untuk
mengungkapkan perasaan dan pikiran masyarakat Desa
Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali. Tari Campur Bawur
biasanya digelar untuk menyambut tradisi Syawalan dan
Merti Dusun Rejepan untuk memperkuat ikatan
persaudaraan.

18

Tradisi Tutup Suro

Masyarakat Dusun Stabelan, Desa Tlogolele setiap
tahunnya melaksanakan tradisi Tutup Suro. Tradisi Tutup
Suro dilaksanakan untuk merayakan akhir tahun dalam
penanggalan Jawa dan dipercaya sebagai upaya spiritual
penangkal erupsi Gunung Merapi. Tradisi ini dilakukan
dengan doa bersama serta menyajikan enam belas macam
tumpeng.

19

Wisata Edukasi Petik Sayuran

Desa Tlogolele terkenal dengan hasil ladang yang

melimpah. Terletak dekat Gunung Merapi, lahan desa ini

sangat subur untuk pertanian sayur. Hasil ladang desa

meliputi kubis, sawi, brokoli, cabai rawit, cabai hijau, cabai

keriting dan semacamnya. Ladang yang menjadi tempat

pertanian sayur ini

merupakan ladang pribadi

milik warga. Jumlah ladang

di desa ini terhitung cukup

banyak sehingga dapat

dikembangkan menjadi

objek wisata edukasi seperti

pembelajaran mengenai

sayur-sayuran ataupun

wisata petik sayuran.

20

Rumah Kopi Stabelan

Berdasarkan sejarahnya, Dusun Stabelan diyakini
merupakan gudang kopi pada masa penjajahan Belanda.
Pada zamannya pula, terdapat banyak tanaman kopi
sehingga masyarakat terus mencoba untuk
mengembangkan kembali produk Kopi Stabelan demi
mengembalikan ikon kopi dusun ini.

21

Sadranan Rejepan

Sadranan atau yang biasa disebut dengan nyadran
merupakan tradisi pembersihan makam oleh masyarakat
Jawa, yang umum dilaksanakan di wilayah pedesaan.
Beberapa kegiatan dalam acara Sadranan Rejepan seperti
pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya
berupa kenduri atau selamatan di area makam leluhur.

22

Voli

Bola Voli merupakan olahraga yang rutin diadakan
maupun dipertandingkan di Desa Tlogolele. Dalam
pertandingan, tidak jarang beberapa dusun di Desa
Tlogolele mengundang beberapa pemain nasional.
Pertandingan juga diikuti oleh berbagai tim di Jawa
Tengah. Tujuan dari wisata olahraga ini adalah untuk
menyehatkan tubuh serta mempererat tali silaturahmi.

23

Dengan tidak terbatas hanya pada potensi wisata yang
sudah ada, Desa Tlogolele terus berusaha meningkatkan
ide dan gagasan untuk melakukan pengembangan wisata.
Keunggulan desa dalam segi sumber daya alam dan
semangat sumber daya manusia dalam upaya menjadikan
Desa Tlogolele sebagai desa wisata selalu ada meskipun
dihadapkan dengan berbagai kesulitan. Rencana
pengembangan wisata selanjutnya yang dicanangkan oleh
Desa Tlogolele adalah Jalur Pendakian dan pembangunan
Pos Pemantauan Merapi.

24

Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali,
Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

@tlusurtlogolele

© Hibah MBKM UNS Desa Tlogolele 2022


Click to View FlipBook Version