Oleh: Elly Nurmayanti, S.Pd.
0
TEKS EKSPOSISI
A. IDENTIFIKASI TEKS EKSPOSISI
1. Pengertian Teks Eksposisi
Pernahkah kalian mendengar atau membaca teks eksposisi? Teks Eksposisi
dibentuk oleh dua unsur utama yakni gagasan (ide) dan fakta. Eksposisi adalah
uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam
karangan. Eksposisi ditulis dalam bentuk paragraf yang berarti bahwa paragraf
tersebut bertujuan memberitahu, menjelaskan, memaparkan, atau menerangkan
sesuatu kepada pembaca/pendengar.
Teks eksposisi adalah teks yang berisi pendapat yang disertai dengan fakta. Di
dalamnya terdapat gagasan dan fakta. Fakta memperkuat gagasan yang
disampaikan. Keduanya merupakan unsur teks eksposisi.
Dua unsur utama, yaitu gagasan dan fakta.
a. Gagasan berisi pernyataan dalam bentuk komentar, penilaian, saran, dorongan,
atau bujukan. Gagasan disebut juga ide atau pendapat.
Contoh: Bencana Hidrometeorologi tidak dapat dihindari oleh masyarakat
Indonesia.
b. Fakta merupakan peristiwa yang nyata atau sesuatu yang benar-benar terjadi.
Fakta berfungsi untuk menguatkan gagasan sehingga membuat pembaca lebih
yakin dengan teks yang disuguhkan.
Contoh: Dampak dari bencana ini menyebabkan kerugian sampai 30 triliun pada
tahun 2017.
2. Ciri-ciri Teks Eksposisi
a. Penullis teks berusaha menjelaskan suatu pokok persoalan secara objektif, tidak
ada unsur yang bersifat subjektif dan emosional. Penulis sama sekali tidak
berusaha membangkitkan emosi pembaca.
b. Gaya penulisan bersifat informatif. Penulis menguraikan objek sejelasjelasnya
sehingga pembaca memperoleh informasi dengan baik dan menambah
pengetahuan pembaca.
c. Teks memuat fakta yang terdapat di lapangan. Fakta tersebut dipakai sebagai
penyumbang utama dalam membuat rumusan agar hal yang disampaikan lebih
konkret.
3. Pola Pengembangan Gagasan (Ide)
a. Pola umum-khusus (deduktif)
Teks yang menggunakan pola ini menempatkan ide pokok paragraf pada awal
paragraf yang berupa ide umum. Kemudian ide-ide penjelas atau khusus
diletakkan setelahnya. Pola ini disebut juga paragraf deduktif.
Contoh: Masa remaja merupakan masa sulit karena butuh pengendalian diri
yang lebih daripada saat masa anak-anak. Dalam masa ini, remaja butuh orang
dewasa untuk mengarahkan ke perilaku positif agar tidak terpengaruh perbuatan
negative yang akan merugikan masa depannya. Jika pengendalian diri berjalan
baik, tentunya remaja dapat menjadi anak yang membanggakan orang tuanya.
Kalimat utama: Masa remaja merupakan masa sulit karena butuh pengendalian
diri yang lebih daripada saat masa anak-anak,
Ide pokok: masa remaja merupakan masa sulit
1
b. Pola khusus-umum (Induktif)
Kebalikan dengan pola sebelumnya, pola ini memunculkan ide-ide khusus
terlebih dahulu kemudian diikuti oleh ide umum. Pada bagian akhir teks
berfungsi sebagai kesimpulan atau rangkuman dari gagasan sebelumnya.
Contoh: Pertalite ternyata lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan
premium. Selain itu pembakaran Pertalite pada kendaraan berlangsung
sempurna sedangkan Premium menyisakan beberapa zat berbahaya seperti
CO2, CO, NOX, dan PB atau timbal yang bersifat racun. Itulah sebabnya
pertalite lebih dipilih konsumen daripada premium.
Kalimat utama: Itulah sebabnya pertalite lebih dipilih konsumen daripada
premium. Ide pokok: Penyebab atau alasan pertalite lebih dipilih konsumen
daripada premium.
c. Paragraf Campuran adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak pada
kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat
utama.
Contoh: Bahan bakar pertalite membuat kerja mesin lebih lancar. Bahan bakar
ini membuat tarikan mesin lebih baik daripada premium. Pertalite memiliki nilai
oktan 90-91, hanya 1 poin lebih rendah dengan pertamax yakni 92. Terdapat
selisih cukup jauh dengan premium yang memiliki nilai oktan 88. Sudah dapat
dipastikan mesin akan menjadi lancar bila berbahar bakar pertalite.
Kalimat utama: Bahan bakar pertalite membuat kerja mesin lebih lancer. Sudah
dapat dipastikan mesin akan menjadi lancar bila berbahan bakar pertalite
Ide pokok: Pertalite membuat kerja mesin lebih lancar.
4. Jenis Teks Eksposisi
a. Eksposisi definisi, yaitu eksposisi yang mencakup pembatasan pengertian suatu
barang atau hal yang didefinisikan.
Contoh: Kentang adalah umbi bawah tanah yang tumbuh di akar tanaman
kentang, Solanum tuberosum. Tanaman ini berasal dari keluarga nightshade dan
terkait dengan tomat dan tembakau. Kentang asli Amerika Selatan dan dibawa
ke Eropa pada abad ke-16 dan sekarang ditanam dalam varietas yang tak
terhitung jumlahnya di seluruh dunia. Kentang umumnya dimakan direbus,
dipanggang, atau digoreng dan sering disajikan sebagai lauk atau camilan.
b. Eksposisi Identifikasi, yaitu eksposisi yang berisi metode yang menyebutkan
ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek. Dengan menyebutkan ciri suatu
objek diharapkan pembaca/pendengar lebih mengenal suatu objek tersebut.
Contoh: Global warming adalah masalah yang sering dibicarakan di seluruh
dunia. Global warming memiliki beberapa cirri yang dapat dijadikan acuan
terjadinya global warming. Ciri-cirinya yaitu: 1) naiknya permukaan air laut di
seluruh permukaan bumi yang menyebabkan berkurangya luas daratan bumi, 2)
ketidakstabilan cuaca di permukaan bumi, dan 3) kenaikan suhu udara di
permukaan bumi.
c. Eksposisi Perbandingan atau pertentangan, yaitu eksposisi yang berisi
perbandingan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Contoh: Planet Merkurius memang sangat menarik. Lama waktu rotasi dan
revolusinya benar-benar bertolak belakang. Merkurius hanya butuh waktu 88
hari untuk melakukan revolusi mengelilingi matahari. Namun untuk berotasi di
porosnya sendiri, planet ini butuh 59 hari. Sangat kontras dengan bumi yang
hanya butuh waktu rotasi 1 hari saja.
2
d. Eksposisi Ilustrasi, yaitu eksposisi yang berisi gambaran atau penjelasan yang
khusus dan konkret terhadap suatu prinsip yang bersifat umum.
Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan
atau kemiripan sifat.
Contoh: Salah satu tanda global warming yaitu peningkatan suhu udara di bumi.
Peningkatan suhu di bumi diibaratkan pemanasan mesin kendaraan bermotor.
Dampak dari global warming dapat dirasakan dengan panasnya udara di sekitar
kita. Udara yang awalnya biasa, kini sudah melampaui batas normal. Hal itu
seperti halnya mesin motor yang panas karena digunakan sehari-hari.
e. Eksposisi Klasifikasi, yaitu eksposisi yang membagi sesuatu dan
mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori.
Contoh: Berdasarkan sifatnya, sampah dapat digolongkan menjadi dua macam,
sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti daun, sayuran,
sisa makanan, dan lain-lain. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa
membusuk, seperti kaleng, kertas, botol, dan plastik pembungkus makanan.
f. Eksposisi Proses, yaitu eksposisi yang berisi proses menguraikan tentang
petunjuk pembuatan, penggunaan atau cara-cara tertentu.
Contoh: Pohon anggur, disamping buahnya digunakan untuk pembuatan
minuman, daunnyapun digunakan sebagai bahan pembersih wajah. Caranya,
ambillah daun anggur secukupnya, kemudian tumbuk sampai halus. Masaklah
hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah
itu diamkan sampai dingin, baru kemudian bisa digunakan untuk membersihkan
wajah. Hasilnya wajah akan tampak bersih dan berseri-seri.
B. CARA MENYIMPULKAN TEKS EKSPOSISI
Dalam menyimpulkan isi teks bisa dimulai dari menentukan gagasan umumnya.
Gagasan umum atau ide pokok menjadi dasar untuk mengembangkan suatu paragraf.
Beberapa teks meletakkan gagasan umum di awal paragraf, tetapi tidak sedikit pula
yang meletakkannya di akhir paragraf. Keberadaan gagasan umum ini kemudian akan
dijabarkan oleh gagasan-gagasan khusus yang mendahului atau mengikutinya.
Perhatikan contoh berikut!
Kutipan teks eksposisi Cobalah cermati penjelasan ini!
Bencana Hidrometeorologi Bagian yang bercetak tebal merupakan gagasan
tidak dapat dihindari oleh umum paragraf. Beberapa kalimat yang
masyarakat Indonesia. mengikutinya merupakan gagasan khusus atau
Dampak dari bencana ini penjelas. Terdapat hubungan antara gagasan umum
menyebabkan kerugian dan dan gagasan khusus. Gagasan khusus
sampai 30 triliun pada tahun menjelaskan gagasan umumnya. Gagasan umum
2017. Hal tersebut termasuk merupakan gagasan yang penting dalam teks.
kerugian yang signifikan bagi Gagasan penting yang mencakup isi seluruh teks
pemerintah dan masyarakat merupakan gagasan umum dari teks tersebut
Jadi, untuk menyimpulkan isi teks dilakukan dengan cara menentukan gagasan umum
tiap paragraf, kemudian tulis simpulkan isi teks berdasarkan gasagan umum tersebut
dengan kalimat sendiri.
3
C. STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI
1. Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi terdiri dari 3 bagian yaitu tesis, argumen, dan penegasan ulang.
Berikut struktur teks eksposisi.
a. Tesis, yaitu pengenalan isu atau pandangan penulis secara umum mengenai
topik yang akan dibahas.
b. Rangkaian argumen, berupa beberapa pendapat penulis atas tesis yang telah
diuraikan. Pendapat penulis diperkuat dengan fakta. Jadi fakta yang mendukung
gagasan penulis dihadirkan di sini.
c. Penegasan ulang yang disebut juga penutup atau kesimpulan. Pada bagian ini
disajikan simpulan dan rangkuman topik yang dibahas.
2. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
Kaidah Kebahasaan Keterangan
Kata teknis atau peristilahan Contoh: hidrometeorologi, signifi kan,
minimalisir, dan illegal.
Kata kausalitas (sebab-akibat) jika, sebab, karena, dengan demikian,
akibatnya, oleh karena itu.
Kata kronologis (keterangan waktu) sebelum itu, kemudian, pada akhirnya.
Kata perbandingan/pertentangan sebaliknya, berbeda halnya, namun.
Kata kerja mental (verba mental) diharapkan, memprihatinkan,
memperkirakan, mengagumkan, dan lain
sebagainya.
Kata perujukan berdasarkan data…..
sesuai dengan pernyataan….
Kata persuasif (mengajak)
Kata-kata denotative sebaiknya, harusnya, diharapkan,
(bermakna sebenarnya).
3. Pola Pengembangan Teks Eksposisi
Terdapat enam pola pengembangan teks eksposisi, yaitu pola definisi, pola proses,
pola ilustrasi, pola klasifikasi, pola perbandingan dan pola laporan.
a. Pola Definisi
Pola pengembangan yang pertama di dalam paragraf eksposisi adalah
pengembangan definisi. Yaitu pola pengembangan yang berisi penjelasan
mengenai definisi dari suatu hal atau topik yang dibahas oleh penulis. Sehingga
4
sejak bagian pembuka atau pendapat, penulis sudah menjelaskan definisi dari
topik utama.
b. Pola Proses
Pola pengembangan yang kedua adalah pola proses, dan sesuai dengan namanya
memang pola ini memaparkan proses suatu hal, suatu kejadian, atau proses
dalam membuat dan menjalankan sesuatu. Pola pengembangan ini diketahui
tidak hanya diterapkan pada paragraf eksposisi namun juga pada paragraf
prosedur.
c. Pola Ilustrasi
Pada paragraf eksposisi juga dikembangkan dengan teknik ilustrasi, sehingga
penulis akan memaparkan suatu contoh untuk dijadikan gambaran atau ilustrasi.
Tujuan dari pola pengembangan ini tentu saja membantu pembaca lebih
memahami apa yang dimaksud atau yang ditulis oleh penulisnya.
d. Pola Klasifikasi
Pada teks eksposisi juga menggunakan pengembangan klasifikasi, sehingga
penulis akan menjelaskan mengenai penggolongan suatu hal atau materi
menjadi beberapa bagian atau golongan. Sehingga pembaca memiliki
pemahaman lebih terhadap materi atau topik yang dibahas, terutama jika jenis
atau golongannya banyak.
e. Pola Perbandingan
Teks atau paragraf eksposisi kemudian juga bisa dikembangkan penulisnya
dengan teknik perbandingan. Yakni dikembangkan dengan cara
membandingkan satu hal dengan hal lainnya. Hal ini digunakan untuk
memperjelas argumen yang dipaparkan penulis, sehingga membandingkan dua
hal yang berbeda untuk memperkuat argumen tersebut.
f. Pola Laporan
Paragraf eksposisi yang digunakan penulis untuk menyampaikan suatu
peristiwa atau kejadian. Maka biasanya akan dikembangkan dengan teknik
laporan, sehingga pembaca akan diajak untuk membaca suatu laporan atas suatu
kejadian. Sesuai dengan laporan secara umum, maka teks akan dibuat lebih
runtut dan lengkap.
D. CARA MENYAJIKAN TEKS EKSPOSISI
1. Langkah-langkah Menyajikan Teks Eksposisi
a. Menentukan isu atau permasalahan.
b. Membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan isu dan melakukan
pengamatan lapangan.
c. Mendaftar topik yang berkaitan dengan isu berdasarkan hasil yang didapatkan
setelah melakukan langkah b.
d. Menyusun kerangka dan struktur teks eksposisi secara sistematis.
e. Mengembangkan kerangka menjadi teks eksposisi. Mengembangkan topik yang
telah terdaftar menjadi beberapa argumen dengan tetap memperhatikan kaidah
kebahasaan teks eksposisi.
2. Kegiatan Menyunting Teks Eksposisi
a. Isi teks eksposisi haruslah memiliki daya tarik baik pada bagian isu, argumen,
dan fakta sebagai pendukungnya.
b. Struktur teks harus urut dan lengkap. Kalimat-kalimat yang dirangkai harus
saling berkaitan dan merujuk pada isu atau topik yang sedang dibicarakan.
c. Kaidah kebahasaan yang digunakan sesuai dengan karakteristik dari teks
eksposisi. Paragraf yang disusun memerlukan keefektifan kalimat dan ketepatan
penulisan ejaan. Penyunting memerlukan pemahaman tentang tata bahasa dan
penulisan ejaan yang lebih.
5
Contoh Teks Eksposisi Menjaga Kebersihan Lingkungan
Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Tesis:
Ada banyak sekali upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk menjaga dan
menciptakan kenyamanan lingkungan sekolah maupun di sekitarnya. Salah satunya
adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekolah tersebut. Oleh sebab itu,
sudah banyak sekolah yang mengadakan lomba kebersihan terutama lomba antar
kelas.
Lomba kebersihan antar kelas ini pun diharapkan mampu mendorong semangat dan
keinginan para siswa untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Sehingga
siswa menjadi lebih peduli, dan kebersihan lingkungan lebih terjamin.
Adapun bentuk usaha para siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah ini
adalah membuang sampah pada tempatnya, selalu menghapus papan tulis, piket
menyapu kelas, dan lain sebagainya.
Argumen:
Upaya menjaga dan membangun kebersihan lingkungan di sekolah juga bisa dilihat
dari adanya piket di kelas. Sehingga setiap harinya ada kelompok siswa yang akan
melaksanakan piket kebersihan. Tugasnya meliputi menyapu ruang kelas,
menghapus papan tulis, membantu guru membawa buku pelajaran, dan lain-lain.
Sedangkan di hari Jumat, kebanyakan sekolah mengadakan acara kerja bakti yang
diikuti oleh para siswa dan guru. Tujuannya untuk membersihkan lingkungan
seluruh sekolah, sehingga melibatkan semua siswa dan guru agar cepat selesai.
Adapun kegiatan kerja bakti ini meliputi menyapu seluruh area sekolah, mencabuti
rumput liar, dan lain-lain. Kegiatan ini selain bisa memastikan lingkungan sekolah
selalu bersih juga hubungan sosial antara siswa dengan sesama siswa dan siswa
dengan guru lebih akrab.
Penegasan Ulang:
Melalui penjelasan di atas tentu bisa diketahui, bahwa menjaga kebersihan
lingkungan sekolah menjadi bagian penting dari kehidupan sekolah. Kegiatan
tersebut tidak dapat dipisahkan, karena menjadi salah satu faktor yang menentukan
kenyamanan dalam belajar.
6