The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Sebuah buku yang membahas materi Unsur Transisi dalam mata pelajaran Kimia, buku ini dibuat oleh kelompok 6 dari XII MIPA 4 SMAN 46

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by yusufshevaaimar, 2021-11-04 04:11:31

Kimia Unsur Transisi

Sebuah buku yang membahas materi Unsur Transisi dalam mata pelajaran Kimia, buku ini dibuat oleh kelompok 6 dari XII MIPA 4 SMAN 46

Keywords: Unsur Transisi,Kimia,Kelas 12

12 88 22 1 99

Mg Ra Ti H Es

UNSUR TRANSISI

K
E
L
O
M
P
O
K

6

SMAN 46 JAKARTA

91 88 22 4 72 85 90

Pa Ra Ti Be Hl At Th

Penyusun

XII MIPA 4
KELOMPOK 6

Syafiq Zahran (31)
Syaratu Khilan Zahrani (32)
Teuku Raffa F (33)
Yusuf Maulana (34)
Yusuf Sheva Aimar (35)
Zahra ayu safitri (36)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………….
Pengertian……………………………………………………………………
Sifat-sifat……………………………………………………………………..
Jenis-jenis…………………………………………………………………….
Konfigurasi electron……………………………………………………..,
Jari-jari ion atom…………………………………………………………..
Entalpi ionisasi……………………………………………………………..
Bilangan oksidasi…………………………………………………………..
Ciri ciri…………………………………………………………………………
Pembuatan unsur………………………………………………………….
Contoh………………………………………………………………………...
Kegunaan……………………………………………………………………..
Kesimpulan……………………………………………............................

Pengertian

Unsur transisi atau logam transisi merupakan kelompok
unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12 atau
yang lebih dikenal golongan IB sampai VIII pada sistem
lama. Logam transisi juga didefinisikan sebagai sebuah
unsur yang memiliki subkulit yang tidak terisi penuh atau
dapat membentuk kation dengan subkulit yang tidak terisi
penuh.
Posisi unsur-unsur transisi ini ada di bagian tengah tabel
periodik. Pada bagian ini unsur-unsur transisi yang akan
dibahas adalah unsur-unsur pada periode 4 yaitu skandium
(Sc), Titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn),
besi (Fe), kobalt (Co), Nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng
(Zn).

.

Sifat-sifat

Sumber:
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/unsur-transisi-beserta-sifat-
sifatnya-12728/
https://slidetodoc.com/bab-3-kimia-unsur-3-1-kelimpahan-unsurunsur/

01. Sifat u mu m

1.Bersifat logam dan paramagnetik
2. Membentuk senyawa berwarna
3. Memiliki beberapa bilangan oksidasi
4. Membentuk ion kompleks
5.Dapat bertindak sebagai katalis

02. Sifat fisis

1. Sifat Logam
Logam memiliki warna yang mengkilap, bersifat lunak, serta
penghantar panas dan listrik yang baik. Semua golongan
transisi merupakan logam dengan titik leleh dan titik didih
kerapatan lebih tinggi dibanding golongan 1Adan IIA. Hal ini
karena unsur transisi membagi elektronnya pada sub kulit d
dan s sehingga ikatannya makin kuat.

Sumber:
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/unsur-transisi-beserta-sifat-
sifatnya-12728/
https://slidetodoc.com/bab-3-kimia-unsur-3-1-kelimpahan-unsurunsur/

2. Titik Leleh
Karena ikatan logam pada unsur – unsur golongan transisi
sangat kuat, maka titik leleh dan titik didihnya akan semakin
tinggi. Hal ini disebabkan karena pada pembentukan ikatan
logam, dilibatkan elektron dari orbital 4s dan 3d yang tidak
terisi penuh.
Semakin banyak elektron yang bisa didelokalisasikan, maka
tentunya ikatan logam akan semakin kuat. Unsur transisi yang
mempunyai titik leleh terendah adalah $$Zn$$ (seng). Hal ini
disebabkan karena orbital 3d nya sudah terisi penuh oleh
elektron sehingga hanya elektron pada orbital 4s saja yang
dipergunakan untuk membentuk ikatan logam. Karena jumlah
elektron yang didelokalisasikan sedikit, maka titik leleh tidak
terlalu tinggi.

03. Sifat Kimia

1.Jari-Jari Atom dan Kerapatannya
Sesuai dengan aturan jari – jari atom dalam satu perioda (dari
kiri ke kanan), jari jari unsur – unsur transisi akan semakin
$$Zn kecil. Namun kenyataanya, besar jari – jari atom unsur
transisi ini relatif sama. Hal ini disebabkan karena adanya
penambahan elektron yang mengisi orbital 3d di bagian dalam.
Peristiwa ini bertindak sebagai perisai terhadap bertambahnya
tarikan inti pada orbital elektron 4s. Sehingga pengecilan
ukuran atom menjadi tidak efektif. Oleh karena itulah, ukuran
jari – jari atom unsur transisi dalam satu perioda cenderung
relatif sama.
2. Sifat Magnetik
Didasarkan atas perilaku suatu zat dalam bidang magnet, zat-
zat dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
• Diamagnetik = tidak tertarik/terpengaruh oleh medan magnet
• Paramagnetik = tertarik sebagian oleh medan magnet
• Feromagnetik = sangat tertarik oleh medan magnet

Sumber:
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/unsur-transisi-beserta-sifat-
sifatnya-12728/
https://slidetodoc.com/bab-3-kimia-unsur-3-1-kelimpahan-unsurunsur/

104 88 22 4 72 85 90

Rf Ra Ti Be Hl At Th

Jenis-jenis

1.Skandium (Sc)
Skandium merupakan unsur transisi yang berada paling ujung pada
deretan unsur transisi. Unsur ini memiliki massa atom relative
sebanyak 21.
2. Titanium (Ti)
Titanium adalah bahan yang digunakan dalam pembuatan jam tangan.
Ada jam yang terbuat dari logam, tidak berat ketika dipakai, tidak
berkarat ketika kena air, dan tetap mengilap walaupun sudah lama
dipakai.
3. Vanadium (V)
Vanadium adalah logam abu-abu yang keras dan tersebar luas dikulit
bumi sekitar 0,02 %massa.
4. Kromium (Cr)
Kromium terletak pada golongan VI B periode keempat dan merupakan
salah satu logam yang penting.
5. Mangan (Mn)
Bijih mangan yang utama adalah pirolusit (MnO2).
6. Besi (Fe)
Besi bersifat logam dan terletak pada golongan VIII B periode keempat
dalam tabel periodik. Besi di dunia, dengan produksi tahunan
mendekati satu miliar ton merupakan logam penting dalam peradaban
modern.
7. Kobalt (Co)
Kobalt di alam diperoleh sebagai bijih smaltit (CoAs2) dan kobaltit
(CoAsS) yang biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu.
8. Nikel (Ni)
Bijih nikel di alam banyak ditemukan dalam mineral petlantdit
[(Fe,Ni)9S8) dan garnirit [(Ni, Mg)SiO3. nH2O].
9. Tembaga (Cu)
Kawat tembaga yang berwarna kuning dan digunakan untuk kawat
listrik.
10. Zink (Zn)
Zink di alam merupakan senyawa yang tersebar luas sebagai bijih
tambang. Umumnya senyawa tersebut adalah zink blende (ZnS) dan
calamine (ZnCO3).

Sumber:
http://basukitry.blogspot.com/2013/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Konfigurasi Elektron

Sumber:
https://www.sridianti.com/pengertian-unsur-transisi.html
https://www.masdayat.net/2019/09/apa-saja-kegunaan-dari-unsur-unsur.html

KONFIGURASI ELEKTRON
Berdasarkan aturan membangun dari Aufbau, pengisian
elektron dalam orbital d mulai terjadi setelah elektron
menghuni orbital 4s2 atau setelah atom kalsium, 20Ca: [Ar] 4s2.
Oleh karena itu, unsur-unsur transisi dimulai pada periode
keempat dalam tabel periodik, sesuai dengan bilangan kuantum
utama terbesar (4s 3d).

Oleh karena orbital d maksimum dihuni oleh sepuluh elektron, maka
akan terdapat sepuluh unsur pada periode keempat, yaitu mulai dari
Sc dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d1 4s2 sampai dengan Zn dengan
konfigurasi elektron [Ar] 3d10 4s2. Konfigurasi elektron unsur-unsur
transisi periode keempat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat

TITIK DIDIH DAN TITIK LELEH
Berdasarkan tabel konfigurasi elektron, kenaikan titik leleh mencapai
maksimum pada golongan VB (vanadium) dan VIB (kromium). Hal itu
disebabkan oleh kekuatan ikatan antar atom logam, khususnya
bergantung pada jumlah elektron yang tidak berpasangan di dalam
subkulit d. Pada awal periode unsur transisi terdapat satu elektron
pada orbital d yang tidak berpasangan. Jumlah elektron pada orbital d
yang tidak berpasangan meningkat sampai dengan golongan VIB dan
VIIB, setelah itu elektron pada orbital d mulai berpasangan sehingga
titik didih dan titik leleh turun.

Sumber:
https://thariqulhusna.wordpress.com/unsur-radioaktif/

WARNA ION LOGAM TRANSISI
Suatu benda atau zat dikatakan berwarna jika ada cahaya
yang jatuh kepadanya, khususnya cahaya tampak. Cahaya
tampak adalah cahaya yang memiliki frekuensi berkisar di
antara cahaya inframerah dan ultraviolet. Cahaya tampak
terdiri atas cahaya merah-kuning-hijau-biru-ungu.
Kation logam unsur-unsur transisi umumnya berwarna. Hal
ini disebabkan oleh adanya elektron tidak berpasangan dan
tingkat energi orbital tidak berbeda jauh. Akibatnya, elektron
mudah tereksitasi ke tingkat energi lebih tinggi
menimbulkan warna tertentu.
Jika senyawa transisi, baik padat maupun larutannya
tersinari cahaya maka senyawa transisi akan menyerap
cahaya pada frekuensi tertentu, sedangkan frekuensi lainnya
diteruskan. Cahaya yang diserap akan mengeksitasi elektron
ke tingkat energi lebih tinggi dan cahaya yang diteruskan
menunjukkan warna senyawa transisi pada keadaan
tereksitasi.

Sumber:
https://thariqulhusna.wordpress.com/unsur-radioaktif/

Jari-jari ion atom

KONDUKTOR LISTRIK
Setiap logam adalah konduktor listrik yang baik. Unsur-
unsur transisi yang memiliki konfigurasi setengah penuh
akan mempunyai sifat konduktor listrik yang lebih baik
dibandingkan yang orbitalnya penuh.

JARI-JARI ATOM DAN KERAPATANNYA
Sesuai dengan aturan jari-jari atom dalam satu perioda (dari
kiri ke kanan), jari-jari unsur-unsur transisi akan semakin
kecil dari ScSc ke ZnZn. Namun kenyataannya, besar jari-jari
atom unsur transisi ini relatif sama. Hal ini disebabkan
karena adanya penambahan elektron yang mengisi orbital 3d
di bagian dalam. Peristiwa ini bertindak sebagai perisai
terhadap bertambahnya tarikan inti pada orbital elektron 4s.

104 88 22 4 72 85 90

Rf Ra Ti Be Hl At Th

Jari-jari atom logam transisi lebih kecil dibandingkan jari-jari
atom logam golongan utama (logam alkali dan alkali tanah).
Sedangkan jumlah partikel penyusun dasar (elektron, proton,
dan neutron) penyusun atomnya semakin banyak. Hal ini akan
menyebabkan serapan atom logam unsur transisi akan semakin
besar. Kerapatan terkecil dimiliki oleh atom ScSc (2,99 /cm^33)
adalah yang paling kecil diantara unsur-unsur transisi lain
karena ScSc memiliki jari-jari atom paling besar.

STRUKTUR LOGAM
Hampir semua logam transisi memiliki kristal dengan bentuk
geometri kisis terjejal rapat dalam struktur heksagonal closed
packed seperti atom Sc, Ti, dan Zn, struktur kristal kubus
berpusat muka seperti atom Co, Ni, dan Cu serta struktur kristal
kubus berpusat badan seperti atom Cr, V, dan Fe.

SIFAT MAGNETIK
Berdasarkan atas perilaku suatu zat dalam bidang magnet, zat-zat
dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
• Diamagnetik = tidak tertarik/terpengaruh oleh medan magnet.
• Paramagnetik = tertarik sebagian oleh medan magnet.
• Feromagnetik = sangat tertarik oleh medan magnet.

Pada unsur logam golongan transisi, Fe, Co, dan Ni adalah bersifat
feromagnetik yang artinya tertarik sangat kuat oleh medan magnet.
Oleh karena itu, logam-logam ini banyak digunakan untuk membuat
magnet permanen. Zn bersifat diamagnetik, sedangkan logam transisi
yang lain bersifat paramagnetik.

Sifat-sifat kemagnetan logam transisi ini disebabkan oleh penuh atau
tidaknya pengisian elektron pada orbital 4s dan 3d nya. Zn bersifat
diamagnetik karena kedua orbital tersebut sudah diisi penuh oleh
elektron.

Sumber:
https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/1413/sifat -fisik-dan-
kimia-unsur-transisi-periode-4

Entalpi Ionisasi

ENTALPI IONISASI
Entalpi ionisasi mengacu pada jumlah energi yang harus
diberikan ke suatu unsur untuk menghilangkan elektron
valensi. Semakin besar muatan inti efektif yang bekerja
pada elektron, semakin besar potensi ionisasi unsur
tersebut. Inilah sebabnya mengapa entalpi ionisasi unsur
transisi umumnya lebih besar daripada unsur blok-s.

Di satu sisi, energi ionisasi suatu unsur terkait erat
dengan jari-jari atomnya. Atom dengan jari-jari yang
lebih kecil cenderung memiliki entalpi ionisasi yang
lebih besar daripada atom dengan jari-jari yang relatif
lebih besar. Energi ionisasi logam transisi meningkat
saat bergerak sepanjang baris (karena kenaikan nomor
atom).

Sumber:
https://usaha321.net/pengertian-unsur-transisi.html
https://materikimia.com/tabel-bilangan-oksidasi-unsur-dalam-senyawa-atau-ion/#

Bilangan Oksidasi

BILANGAN OKSIDASI
Biloks adalah singkatan dari bilangan oksidasi yang bisa kita
definisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam
atom, yang secara tidak langsung menunjukkan jumlah
elektron yang telah diterima atau diserahkan ke atom lain.
Beberapa atom hanya mempunyai satu biloks, namun ada
beberapa atom yang mempunyai lebih dari satu biloks. Jika
kamu menemukan nilai dari sebuah bilangan atom pada
suatu molekul ataupun senyawa, maka kamu harus
mengetahui terlebih dahulu biloks atom unsur lainnya yang
mempunyai sifat umum (standar). Bilangan oksidasi unsur
dalam senyawa atau ion disajikan dalam tabel berikut.
1. Tabel Bilangan Oksidasi Unsur Bebas
Jumlah bilangan oksidasi unsur bebeas selalu bernilai 0.

2. Tabel Bilangan Oksidasi Unsur Logam
Jumlah bilangan oksidasi unsur- unsur logam selalu
bernilai positif (+).

3. Tabel Bilangan Oksidasi Unsur Golongan VIApada
Senyawa Biner

91 88 22 4 72 85 90

Pa Ra Ti Be Hl At Th

4. Tabel Bilangan Oksidasi Unsur Golongan VIIA pada
Senyawa Biner

5. Tabel Bilangan Oksidasi Ion Monoatom dan Poliatom
Jumlah bilangan oksidasi ion monoatom dan poliatom sama
dengan jumlah muatan ionnya.

6. Bilangan Oksidasi Unsur H
•Jumlah bilangan oksidasi unsur H pada senyawa kovalen

adalah +1.
• Jumlah bilangan oksidasi unsur H pada senyawa ion adalah

-1.

91 88 22 4 72 85 90

Pa Ra Ti Be Hl At Th

7. Bilangan Oksidasi Unsur O
• Jumlah bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah

-2
•Jumlah bilangan oksidasi unsur O pada molekul unsur O2

adalah 0.
•Jumlah bilangan oksidasi unsur O pada senyawa biner

dengan F adalah +2.
•Jumlah bilangan oksidasi unsur O pada senyawa peroksidasi

adalah -1.
•Jumlah bilangan oksidasi unsur O pada senyawa superoksida

adalah -½.

104 88 22 4 72 85 90

Rf Ra Ti Be Hl At Th

Ciri-ciri

CIRI-CIRI UNSUR TRANSISI
Ciri-ciri unsur transisi ini tercantum di bawah ini:
•Unsur-unsur ini membentuk senyawa dan ion berwarna.
Warna ini dijelaskan oleh transisi elektron d-d.
•Ada celah energi yang relatif rendah antara kemungkinan
tingkat oksidasi unsur-unsur ini. Unsur transisi, oleh karena
itu, menunjukkan banyak keadaanoksidasi.
•Banyak senyawa paramagnetik dibentuk oleh unsur2 ini,
karena elektron yang tidak berpasangan di orbital.
•Berbagai macam ligan dapat mengikat diri pada elemen-
elemen ini. Karena itu, berbagai kompleks stabil dibentuk
oleh elemen transisi.

Sumber:
https://usaha321.net/pengertian-unsur-transisi.html
https://materikimia.com/tabel-bilangan-oksidasi-unsur-dalam-senyawa-atau-ion/#

•Unsur-unsur ini memiliki rasio muatan yang besar
terhadap jari-jari.
•Logam transisi cenderung keras dan memiliki kerapatan
yang relatif tinggi bila dibandingkan dengan unsur lain.
•Titik didih dan titik leleh unsur-unsur ini tinggi, karena
partisipasi elektron d yang terdelokalisasi dalam ikatan
logam.
•Ikatan logam dari elektron d yang terdelokasi juga
menyebabkan unsur transisi menjadi konduktor listrik
yang baik.

104 88 22 4 72 85 90

Rf Ra Ti Be Hl At Th

Sumber:
https://usaha321.net/pengertian-unsur-transisi.html
https://materikimia.com/tabel-bilangan-oksidasi-unsur-dalam-senyawa-atau-ion/#

Pembuatan Unsur

CARA PEMBUATAN UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

1.Cara Pembuatan Skandium
Kebanyakan skandium sekar ang ini diambil dar i
throtvitite atau diekstrasi sebagai hasil pr oduksi
pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali
diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan
Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium,
litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan 800
derajat Celcius.
2. Cara Pembuatan Titanium
Produksi titanium yang makin banyak disebabkan karena
kebutuhan dalam bidang militer dan industry pesawat
terbang makin meningkat. Hal ini disebabkan karena
titanium lebih disukai daripada aluminium dan baja.
Aluminium akan kehilangan kekuatannya pada
temperatur tinggi dan baja terlalu rapat (mempunyai

kerapatan yang tinggi). Langkah awal produksi titanium
dilakukan dengan mengubah bijih rutil yang mengandung
TiO2 menjadi TiCl4, kemudian TiCl4 dureduksi dengan Mg
pada temperature tinggi yang bebas oksigen.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
TiO2 (s) + C(s) + 2Cl2(g) —–> TiCl4(g) + CO2(g)
TiCl4(g) + 2Mg(s) —–> Ti(s) + 2MgCl2(g)
Reaksi dilakukan pada tabung baja. MgCl2 dipindahkan
dan dielektrolisis menjadi Mg dan Cl2. Keduanya kemudian
didaurulangkan. Ti didapatkan sebagai padatan yang
disebut sepon. Sepon diolah lagi dan dicampur dengan
logam lain sebelum digunakan.

3. Cara Pembuatan Vanadium
Produksi vanadium sekitar 80% digunakan untuk
pembuatan baja. Dalam penggunaannya vanadium
dibentuk sebagai logam campuran besi. Fero vanadium
mengandung 35% – 95% vanadium. Ferrovanadium
dihasilkan dengan mereduksi V205 dengan pereduksi
campuran silicon dan besi. SiO2 yang dihasilkan
direaksikan dengan CaO membentuk kerak CaSiO3(l).
Reaksinya sebagai berikut :
2 V205(s) + 5Si(s) → {4V(s) + Fe(s) }+ 5SiO2(s)
SiO2(s) + CaO(s) → CaSiO3
Kemudian ferrovanadium dipisahkan dengan CaSiO3.
4. Cara Pembuatan Kromium
Krom merupakan salahsatu logam yang terpenting dalam
industry logam dari bijih krom utama yaitu kromit,
Fe(CrO2)2 yang direduksi dapat dihasilkan campuran Fe
dan Cr disebut Ferokrom.
Reksinya sebagai berikut :
Fe(CrO2)2(s) +4C(s) → Fe(s)+2Cr(s) + 4CO(g)
Ferokrom ditambahkan pada besi membentuk baja.

5.. Cara Pembuatan Mangan

Logam mangan diperoleh dengan cara yaitu :

1.Mer eduksi oksida mangan dengan natr ium,

magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis.

2.Pr oses aluminother m y dar i senyawa MnO2,

persamaan reaksinya:
Tahap 1 : 3MnO2 (s) → Mn3O4 (s) + O2(g)

Tahap 2 : 3Mn3O4 (s) + 8Al (s) → 9Mn (s) +
4AL203 (s)

6. Cara Pembuatan Besi

Bahan dasar : Bijih besi hematit Fe2O3, magnetit Fe3O4,

bahan tambahan batu gamping, CaCO3 atau pasir (SiO2).

Reduktor kokes (C)

Dasar reaksi : Reduksi dengan gas CO, dari pembakaran

tak sempurna C

Tempat : Dapur tinggi (tanur tinggi), yang dindingnya

terbuat dari batu tahan api.

Reaksi dalam dapur tinggi adalah kompleks. Secara

sederhana dapat dilihat pada penjelasan berikut. Dalam 24
jam rata-rata menghasilkan 1.000 – 2.000 ton besi kasar

dan 500 ton kerak (terutama CaSiO3). Kira-kira 2 ton bijih,

1 ton kokes dan 0,3 ton gamping dapat menghasilkan 1 ton

besi kasar.

Reaksi yang terjadi :

a. Reaksi pembakaran

Udara yang panas dihembuskan , membakar karbon terjadi

gas CO2 dan panas. Gas CO2 yang naik direduksi oleh C

menjadi gas CO.
C + O2 —–>CO2
CO2 + C —–> 2CO

b. Proses reduksi

Gas CO mereduksi bijih.
Fe2O3 + 3CO —–> 2 Fe + 3 CO2
Fe3O4 + 4CO —–> 3 Fe + 4 CO2

Besi yang terjadi bersatu dengan C, kemudian meleleh

karena suhu tinggi (1.5000C)

Reaksi pembentukan kerak

CaCO3 CaO + CO2

CaO + SiO2 CaSiO3 kerak pasir

Karena suhu yang tinggi baik besi maupun kerak mencair.

Besi cair berada di bawah. Kemudian dikeluarkan melalui

lubang bawah, diperoleh besi kasar dengan kadar C hingga

4,5%. Disamping C mengandung sedikit S, P, Si dan Mn.

Besi kasar yang diperoleh keras tetapi sangat rapuh lalu

diproses lagi untuk membuat baja dengan kadar C sebagai

berikut :
baja ringan kadar C : 0,05 – 0,2 %
baja medium kadar C : 0,2 – 0,7 %
baja keras kadar C : 0,7 – 1,6 %

7. Cara Pembuatan Kobalt

Kobalt di alam diperoleh sebagai biji smaltit (CoAs2) dan

kobaltit (CoAsS) yang biasanya berasosiasi dengan Ni dan

Cu. Untuk pengolahan biji kobalt dilakukan sebagai berikut

:

Pemanggangan :

CoAs (s) Co2O3(s) + As2O3(s)

Co2O3(s) + 6HCl 2 CoCl3(aq) + 3 H2O(l)

Zat-zat lain seperti Bi2O3 dan PbO diendapkan dengan gas

H2S

Bi2O3(s) + 3 H2S(g) Bi2S3 (aq) + 3 H2O(l)

PbO(s) + H2S(g) PbS(s) + H2O(l)

Pada penambahan CoCO3 (s) dengan pemanasan akan

diendapkan As dan Fe sebagai karbonat. Dengan

penyaringan akan diperoleh CoCl3. Tambahan zat pencuci

mengubah CoCl3 menjadi Co2O3. Selanjutnya CoCO3

direduksi dengan gas hydrogen, menurut reaksi :

Co2O3 (s) + H2(g) 2 CO(s) + 3 H2O (g)

Penggunaan kobalt antara lain sebagai aloi, seperti alnico,

yaitu campuran Al, Ni, dan Co.

8. Cara Pembuatan Nikel
Proses pengolahan biji nikel dilakukan untuk
menghasilkan nikel matte yaitu produk dengan kadar nikel
di atas 75 persen. Tahap-tahap utama dalam proses
pengolahan adalah sebagaiberikut:
1.Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk
menurunkan kadar air bijih laterit yang dipasok dari
bagian Tambang dan memisahkan bijih yang berukuran 25
mm.
2.Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan
kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel
oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi.
3.Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil
kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte
dan terak.
4.Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar
Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75
persen.
5.Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk
matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap
diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.
9. Cara Pembuatan Tembaga
Pada umumnya bijih tembaga mengandung 0,5 % Cu,
karena itu diperlukan pemekatan biji tembaga. Langkah-
langkah pengolahan bijih tembaga adalah seperti skema
berikut.
Reaksi proses pengolahannya adalah :
1. 2 CuFeS2(s) + 4 O2 800 0 C Cu2S(l) + 2 FeO (s) + 3 SO2 (g)
2. FeO(s) + SiO2 (s) 14000C FeSiO3 (l)
Cu2S dan kerak FeSiO3 (l) dioksidasi dengan udara panas,
dengan reaksi sebagai berikut :

2 Cu2S(l) + 3 O2 (g) 2 Cu2O(l) + 2 SO2(g)
2 Cu2O(l) + Cu2S(s) 6 Cu(l) + SO2 (g)
3 Cu2S(l) + 3 O2 6 Cu(l) + 3 SO2(g)

Pada reaksi oksidasi tersebut diperoleh 98% – 99% tembaga
tidak murni. Tembaga tidak murni ini disebut tembaga
blister atau tembaga lepuh. Tembaga blister adalah
tembaga yang mengandung gelembung gas SO2bebas.
Untuk memperoleh kemurnian Cu yang lebih tinggi,
tembaga blister dielektrolisis dengan elektrolit CuSO4 (aq).
Pada elektrolisis, sebagai electrode negatif (katode) adalah
tembaga murni dan sebagai electrode positif (anode)
adalah tembaga blister.
10. Cara Pembuatan Zink
Logam seng telah diproduksi dalam abat ke-13 di Indina
dengan mereduksi calamine dengan bahan-bahan organik
seperti kapas. Logam ini ditemukan kembali di Eropa oleh
Marggraf di tahun 1746, yang menunjukkan bahwa unsur
ini dapat dibuat dengan cara mereduksi calamine dengan
arang. Bijih-bijih seng yang utama adalah sphalerita
(sulfida), smithsonite (karbonat), calamine (silikat) dan
franklinite (zine, manganese, besi oksida). Satu metoda
dalam mengambil unsur ini dari bijihnya adalah dengan
cara memanggang bijih seng untuk membentuk oksida dan
mereduksi oksidanya dengan arang atau karbon yang
dilanjutkan dengan proses distilasi.

104 88 22 4 72 85 90

Rf Ra Ti Be Hl At Th

KEGUNAAN

1. Kegunaan Skandium
a. Untuk industri penerbangan
b. Untuk peralatan olahraga
c. Untuk pembuatan sel bahan bakar
d. Untuk memproduksi lampu intensitas tinggi

2.Kegunaan Titanium
a. Sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik
:
- Rapatannya rendah (logam ringan)
- Kekuatan strukturnya tinggi
- Tahan panas
- Tahan terhadap korosi
b.Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonic
c.Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca,
keramik, dan kosmetik

3.Kegunaan Vanadium
Banyak digunakan dalam industri-industri :
a.Untuk membuat peralatan yang membutuhkan
kekuatan dan kelenturan yang tinggi seperti per mobil dan
alat mesin berkecepatan tinggi
b. Untuk membuat logam campuran

4.Kegunaan Kromium
Logam kromium banyak digunakan dalam bidang industri
untuk penyepuhan karena indah, mengkilap, dan tidak
kusam.

5.Kegunaan Mangan
a. Untuk produksi baja
b.Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan
oleh pengotor besi
c.Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsur yang
penting untuk penggunaan vitamin B1

6. Kegunaan Besi
a. Membuat baja
b.Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alat keperluan
sehari-hari seperti, cangkul, pisau, sabit, paku, mesin, dan
sebagainya.

7.Kegunaan Kobalt
a. Sebagai aloi
b.Larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk
mengirim pesan dan juga dalam sistem peramalan cuaca

8. Kegunaan Nikel
a. Pembuatan aloi, elektroda baterai, dan keramik
b.Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah
ditempa dan tahan karat
c. Pelapis besi (pernekel)
d. Sebagai katalis

9. Kegunaan Tembaga
a. Bahan kabel listrik
b. Bahan uang logam
c. Untuk bahan mesin tenaga uap
d. Untuk aloi

10. Kegunaan Zink
a. Bahan cat putih
b. Pelapis lampu TL
c. Layar TV dan monitor computer
d. Campuran logam dengan metal lain

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Beberapa sifat logam:
•Sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif, dan

penghantar listrik yang baik. Pengecualian untuk Cu

merupakan logam yang lembut dan elastis.

•Banyak di antaranya dapat membentuk ion-ion

berwarna yang berubah-ubah menurut keadaan bilangan

oksidasinya.

•Mempunyai bilangan oksidasi yang harganya 0 atau

positif.

• Dapat membentuk senyawa kompleks. yang
•Memiliki elektron tidak berpasangan

mengakibatkan titik didih atau titik leleh tinggi, bersifat

paramagnetik, berwarna, dan bersifat katalis.


Click to View FlipBook Version