KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga pedoman umum Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (Anvapro) 2022 telah selesai disusun. Anvapro 2022 mengangkat tema “Membangun Budaya Inovasi Menuju Kota Probolinggo Hebat dan Handal”. Dengan tema ini, diharapkan muncul banyak inovasi baru di Kota Probolinggo. Buku pedoman ini disusun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Probolinggo melalui Bidang Penelitian dan Pengembangan agar menjadi petunjuk dan informasi mengenai gambaran umum, dasar hukum, kriteria dan ketentuan penilaian serta indikator teknis dalam lomba inovasi daerah Tahun 2022. Pemberian anugerah inovasi daerah ini merupakan salah satu bentuk pembinaan Walikota Probolinggo dalam pelaksanaan inovasi daerah sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Demikian pengantar yang dapat diberikan, agar semua pihak berkepentingan dapat memahami dan menjalankan instruksi/ arahan/ peraturan yang terdapat dalam pedoman ini. Akhir kata, semoga buku ini dapat dipedomani sebagaimana mestinya. Probolinggo, Maret 2022 KEPALA BAPPEDA LITBANG KOTA PROBOLINGGO Drs. TARTIB GOENAWAN, M. Si Pembina Utama Muda NIP.19630511 199103 1 009
PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN ANUGERAH INOVASI KOTA PROBOLINGGO (ANVAPRO) TAHUN 2022 I. Latar Belakang Tantangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah semakin berkembang dari tahun ke tahun. Permasalahan yang terjadi dalam masyarakat pun cukup beragam, sehingga dibutuhkan kecakapan pemerintah dalam mengelola sumber daya agar dapat menyediakan solusi yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan terobosan yang tepat sasaran agar semua pihak mendapatkan penyelesaian dari setiap masalah yang timbul. Kehadiran inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah dapat menjadi terobosan yang menjawab hal tersebut. Dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 387 disebutkan perumusan inovasi mengacu pada prinsip, peningkatan efisiensi, perbaikan efektivitas, perbaikan kualitas pelayanan dan berorientasi kepada kepentingan umum. Selain itu, penciptaan inovasi juga tidak boleh didasarkan pada konflik kepentingan dan harus dilakukan secara terbuka dengan memenuhi nilai-nilai kepatutan. Sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan tidak untuk kepentingan diri sendiri. Dengan mengacu pada prinsip tersebut, inovasi daerah dapat pula diarahkan untuk mempercepat perwujudan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan daya saing daerah. Inovasi daerah yang dimaksud, berbentuk inovasi tata kelola pemerintahan daerah, inovasi pelayanan publik, dan/atau inovasi daerah lainnya sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Inovasi tata kelola pemerintahan daerah merupakan inovasi dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan daerah yang meliputi tata laksana internal dalam pelaksanaan fungsi manajemen dan pengelolaan unsur manajemen. Inovasi pelayanan publik merupakan inovasi dalam penyediaan pelayanan kepada masyarakat yang meliputi proses pemberian pelayanan barang/jasa publik dan inovasi jenis dan bentuk barang/jasa publik. Inovasi Daerah lainnya merupakan segala bentuk inovasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Berdasarkan PP pasal 388 UU nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, usulan inisiatif Inovasi Daerah dapat berasal dari: a. Kepala Daerah; b. Anggota DPRD; c. ASN; d. Perangkat Daerah; dan e. Anggota masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Badan Perencanan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) melakukan pembinaan untuk menumbuh kembangkan inovasi daerah melalui berbagai cara.
Mulai dari penerbitan buku pedoman inovasi daerah, pembinaan langsung di tingkat kecamatan dan kelurahan serta perangkat daerah, hingga yang terbaru penyelenggaraan lomba inovasi daerah. Dalam konteks pembinaan dan pengawasan pelaksanaan inovasi daerah pada tahun 2022 ini, Bappeda Litbang Kota Probolinggo mengadakan “Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (Anvapro) Tahun 2022” dengan mengusung tema “Membangun Budaya Inovasi Menuju Kota Probolinggo Hebat dan Handal”. Pembinaan melalui kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi dan penambahan wawasan, guna memacu tumbuh kembangnya inovasi dan kreatifitas di daerah. Baik yang dilakukan oleh unsur pemerintah daerah maupun masyarakat (perorangan maupun kelompok). II. Dasar Hukum Dasar hukum yang menaungi kegiatan ini antara lain: 1. Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa, dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, pemerintah daerah dapat melakukan inovasi. 2. Peraturan Pemerintah nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, bahwa, Kementerian Dalam Negeri melakukan penilaian terhadap daerah yang melaksanakan inovasi daerah. 3. Peraturan Presiden nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional, bahwa, pemerintah daerah membentuk BRIDA (Badan Riset Inovasi Daerah) yang dapat diintegrasikan dengan perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan di bidang perencanaan pembangunan/ Bappeda Litbang (Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan). 4. Peraturan Walikota nomor 50 Tahun 2018 tentang Inovasi Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo yang mengatur tentang mekanisme usulan dan penetapan inisiatif inovasi daerah. 5. Surat Edaran Walikota No 070/4795/425.201/2021 tanggal 21 Juli 2021 tentang Inovasi daerah, bahwa, Pemerintah Kota Probolinggo mendorong penguatan dan penciptaan inovasi daerah melalui budaya inovasi di semua sektor dan semua level penyelenggaraan pemerintahan daerah sehingga setiap instansi diwajibkan membuat inovasi baru minimal satu inovasi setiap tahunnya dan menerapkan keberlanjutan inovasinya. III. Maksud dan Tujuan Penganugerahan inovasi daerah ini dimaksudkan agar dapat mendorong kompetisi positif antar organisasi pemerintah daerah, masyarakat dan pihak-pihak lain. Sehingga dapat
diwujudkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan pembangunan daerah serta terwujudnya kesejahteraan rakyat. Adapun tujuan penganugerahan inovasi daerah Kota Probolinggo ini adalah: 1. Mendorong budaya kerja yang inovatif dan kreatif, sehingga penyelenggara pemerintahan mampu mengubah penyelesaian masalah dengan cara-cara yang solutif, inovatif, efektif dan efisien; 2. Mendorong penerapan good governance; 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap proses-proses inovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah; dan 4. Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada inovator yang telah berhasil menerapkan inovasi dalam upaya peningkatan pelayanan publik, kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah. IV. Peserta Kompetisi Pihak yang dapat mengikuti kompetisi “Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (Anvapro) 2022” adalah perangkat daerah, ASN dan masyarakat umum (perorangan/ kelompok) di Kota Probolinggo. V. Persyaratan A. Persyaratan Umum 1. Pelaksanaan/ implementasi inovasi daerah yang dilaporkan merupakan inovasi yang baru dan/ atau mengandung unsur kebaharuan; 2. Inovasi telah diterapkan dari tahun 2020 hingga 2022; 3. Inovasi yang diajukan, belum pernah mendapatkan penghargaan dari kompetisi yang diselenggarakan oleh lembaga lain. 4. Inovasi yang diajukan merupakan inovasi yang diinisiasi oleh daerah, bukan inisiasi/ program pemerintah pusat. 5. Pelaksanaan inovasi yang dilaporkan dibiayai dengan dana APBD dan/atau dari sumber pembiayaan lain yang sah; 6. Memberikan dampak/manfaat bagi daerah dan masyarakat serta memiliki sifat keberlanjutan; 7. Merupakan inovasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah; dan 8. Dapat direplikasi; B. Persyaratan Khusus 1. Laporan atau proposal inovasi daerah dapat disampaikan kepada Tim Penilai di Kantor Bappeda Litbang Kota Probolinggo dari tanggal 17 Maret sampai 7 April 2022 sebelum kegiatan penilaian inovasi daerah dilakukan;
2. Laporan inovasi daerah yang disampaikan disusun berdasarkan contoh yang dapat diunduh di http://bit.ly/probolinggoinovatif ; 3. Mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh Tim Penilai dan tidak dapat diganggu gugat. 4. Inovator dari unsur ASN (perorangan maupun kelompok) menyertakan SPT (Surat Perintah Tugas) dari kepala perangkat daerah atau pimpinan lembaga; 5. Inovator dari unsur masyarakat umum (perorangan maupun kelompok) wajib berKTP Kota Probolinggo. VI. Tim Penilai Dari unsur akademisi dan Pemerintah Kota Probolinggo (Bappeda Litbang, Bagian Organisasi dan Dinas Kominfo). VII. Bidang Kategori Inovasi A. Kategori I, Inovasi Perangkat Daerah Dapat berbentuk Inovasi Tata Kelola Pemerintahan, Inovasi Pelayanan Publik dan Inovasi lainnya yang sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan daerah: 1. Inovasi Tata Kelola Pemerintahan; Inovasi tata kelola pemerintahan daerah merupakan inovasi dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan daerah yang meliputi tata laksana internal dalam pelaksanaan fungsi manajemen dan pengelolaan unsur manajemen. Contoh: Pengolaan Arsip Online, Model Pembinaan Kepegawaian Terpadu, Integrasi Pembinaan Inovasi 2. Inovasi Pelayanan Publik. Inovasi Pelayanan Publik merupakan inovasi dalam penyediaan layanan kepada masyarakat yang meliputi proses pemberian layanan barang/ jasa publik serta inovasi jenis dan bentuk barang/ jasa publik. Contoh : Layanan Pengaduan Online, Layanan Perijinan, Layanan Kesehatan 3. Inovasi lainnya. Segala bentuk inovasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah. Contoh: Penciptaan teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, ke-PU-an dll. B. Kategori II, Inovasi Masyarakat Dapat berbentuk inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan dan perubahan sosial.
1. Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Merupakan inovasi dalam rangka penciptaan maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh: teknologi di bidang ekonomi dan nonekonomi atau teknologi berbasis digital atau nondigital. 2. Inovasi Lingkungan Merupakan inovasi di bidang tata kelola lingkungan untuk pelestarian lingkungan atau proses daur ulang limbah. Contoh: Pengelolaan sampah untuk peningkatan ekonomi masyarakat 3. Inovasi Perubahan Sosial Merupakan inovasi dalam rangka membuat gerakan masyarakat yang bersifat pemberdayaan dan memiliki dampak perubahan pada tatanan perilaku masyarakat. Contoh: Kampung Tematik (Kampung Donor Darah, Kampung Nila, Kampung Seni) VIII. Kriteria dan Bobot Penilaian I. Kategori I, Inovasi Perangkat Daerah Inovasi Perangkat Daerah harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Kebaharuan Memiliki Bobot 25% Mengandung pembaharuan seluruh atau sebagian unsur dari inovasi. Setiap program/kegiatan inovasi daerah yang diusulkan oleh perangkat daerah harus “mengandung unsur pembaharuan seluruh atau sebagian” artinya berbeda dengan rancang bangun yang telah ada sebelumnya/ sebuah cara baru dalam menyelesaikan masalah; 2. Kemanfaatan Memiliki Bobot 25% Memberi manfaat bagi daerah dan/atau masyarakat. Program/kegiatan inovasi daerah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah benar-benar “memberi manfaat bagi daerah dan/atau masyarakat” antara lain menambah Pendapatan Asli Daerah, menghemat belanja daerah, meningkatkan capaian kinerja Pemerintah Daerah, dan meningkatkan mutu pelayanan publik dan/atau ditujukan bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya; 3. Kemudahan Akses Memiliki Bobot 15% Tidak mengakibatkan pembebanan dan/atau pembatasan pada masyarakat yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kegiatan inovasi daerah yang dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Tidak menimbulkan pungutan dan/atau kewajiban lainnya bagi warga negara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, misalnya menetapkan pajak atau retribusi daerah; dan b. Tidak membatasi akses warga negara untuk mendapat pelayanan atau menggunakan hak-haknya sebagai warga negara, misalnya menambah persyaratan untuk memperoleh kartu tanda penduduk yang mengakibatkan sebagian warga negara tidak dapat memenuhinya; 4. Kesesuaian dengan Urusan Daerah Memiliki Bobot 20% Merupakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Program/kegiatan inovasi daerah yang dilakukan “merupakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah” baik kewenangan provinsi, kabupaten/kota; dan 5. Dapat Direplikasi Memiliki Bobot 15% Kegiatan inovasi daerah yang telah dilaksanakan memiliki potensi untuk direplikasi oleh daerah lain/ instansi lain dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah, kondisi sosiologis dan kebudayaan, serta potensi daerah yang akan mereplikasi inovasi daerah. IX. Kriteria Penilaian Kategori II, Inovasi Masyarakat Inovasi Masyarakat harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Kebaharuan (novelty) Memiliki Bobot 25%; Setiap inovasi yang diusulkan oleh inovator harus “mengandung unsur pembaharuan seluruh atau sebagian” artinya bahwa rancang bangun dalam inovasi tersebut seluruhnya atau sebagiannya berbeda dengan rancang bangun yang telah ada sebelumnya/ sebuah cara baru dalam menyelesaikan masalah; 2. Kemanfaatan inovasi Memiliki Bobot 25%; Inovasi yang diciptakan memberikan manfaat baik kepada pelaku maupun publik/ penerima manfaat sebagai pihak yang menikmati inovasi tersebut. Kemanfaatan yang dimaksud tidak boleh bertentangan dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku. 3. Tingkat Kesiapterapan Memiliki Bobot 15%; Setiap inovasi yang diciptakan tidak sedang dalam tahap uji coba atau evaluasi. Inovasi yang diikutkan dalam ajang kompetisi ini sudah diterapkan dan atau sedang dijalankan. 4. Keunikan daya jual (unique selling point) Memiliki Bobot 15%; Setiap inovasi yang diajukan memiliki nilai keunikan atau ciri khas yang mampu membedakannya dengan yang telah ada sebelumnya dengan nama atau branding yang mudah diingat.
5. Dampak Inovasi memiliki Bobot 20%; Inovasi mampu memberikan dampak kepada publik/ penerima manfaat yang lebih luas. Dibuktikan dengan cakupan penerima manfaat. X. Tahapan Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (Anvapro) 2022 CATATAN: * Jadwal pelaksanan kegiatan dapat berubah sewaktu-waktu * Setiap perubahan jadwal kegiatan didahului dengan pemberitahuan melalui situs resmi Bappeda Litbang Kota Probolinggo dan/atau dapat pula melalui surat resmi dan media lainnya. XI. Predikat Penganugerahan Kategori I, Inovasi Perangkat Daerah: Anugerah akan diberikan kepada peserta terbaik 1, 2 dan 3 Kategori II, Inovasi Masyarakat: Anugerah akan diberikan kepada peserta terbaik 1, 2 dan 3 NO TAHAPAN WAKTU KETERANGAN a Publikasi 1 – 14 Maret 2022 b Pelaksanaan Sosialisasi Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (Anvapro) 2022 16 Maret 2022 c Pengumpulan proposal inovasi 17 Maret – 7 April 2022 d Seleksi proposal 1 April – 8 Mei 2022 e Pengumuman proposal yang lolos 9 Mei 2022 f Pengajuan kelengkapan dokumen inovasi (desk) 10 Mei – 24 Mei 2022 g Verifikasi kelengkapan dokumen inovasi 25 Mei – 11 Juni 2022 h Presentasi bagi Nominator Pemenang 14 Juni – 17 Juni 2022 i Validasi lapangan 20 Juni – 23 Juni 2022 j Pengumuman pemenang Bulan Juli Jadwal Tentatif
XII. Tanda Kehormatan dan Hadiah Kepada inovator dan perangkat daerah yang mendapat anugerah dalam lomba inovasi akan diberikan tanda penghormatan dan hadiah berupa: 1. Piagam Penghargaan kepada tiap-tiap penerima anugeran terbaik 2. Uang pembinaan kepada tiap-tiap penerima anugerah terbaik. Kategori I, Inovasi Perangkat Daerah: Terbaik ke-1 akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 2.000.000 Terbaik ke-2 akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 1.000.000 Terbaik ke-3 akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 750.000 Kategori III, Inovasi Masyarakat: Terbaik ke-1 akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 2.000.000 Terbaik ke-2 akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 1.000.000 Terbaik ke-3 akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 750.000 3. Fasilitasi HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) XIII. Kepanitiaan SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM JURI LOMBA INOVASI DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN ANGGARAN 2022 NO KEDUDUKAN DALAM TIM KEDUDUKAN DALAM DINAS 1 2 3 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengarah Ketua Dewan Juri Anggota Anggota Anggota Anggota Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan; Universitas Brawijaya Malang (Wawan Sobari, S.IP, MA, Ph.D); Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda litbang Kota Probolinggo (Achsan Jamalurrusid, ST.MT); Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Probolinggo (Ahmad Pujianto, S.Kom. M.Kom); Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Probolinggo (Anis Probowati, SE. M.Si); Fungsional Peneliti Ahli Muda (Soby Eko Cahyaningati, ST.MM); XIV. Penutup Pedoman ini adalah acuan pelaksanaan kegiatan Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (Anvapro) Tahun 2022, agar semua pihak memahami. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi sdri Rifqi Riva Amalia (085334556679)
PETUNJUK PEMBUATAN PROPOSAL INOVASI DAERAH I. Kategori Inovasi: ............................................... Petunjuk Pengisian: -Ketik/ isi kategori inovasi (pilih: Kategori I, Inovasi Perangkat Daerah atau Kategori II, Inovasi Masyarakat) II. Bidang Inovasi : ...................................................... Petunjuk pengisian: - ketik/isi bidang inovasi (pilih: Tata Kelola Pemerintahan, Pelayanan Publik, Inovasi Lainnya atau Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Inovasi Lingkungan, Inovasi Perubahan Sosial) III. Judul inovasi : .......................................................... Petunjuk pengisian: - Ketik/diisi dengan judul inovasi dan kepanjangannya jika ada. Contoh pengisian. - Bos Dilan (Bantuan Sosial Delivery Lanjut Usia) - Si Jinggo (Sistem Informasi Jaringan Informasi Good Governance) IV. Tanggal, Bulan Tahun Penerapan Inovasi. Waktu Pengusulan : Waktu Uji Coba : Waktu Penerapan : Petunjuk pengisian: - Ketik/diisi tanggal, bulan dan tahun pengusulan, uji coba dan penerapan inovasi . V. Inovator ........................................................ Petunjuk pengisian: - Ketik/diisi langsung Nama Inovator, penggagas inovasi untuk perorangan; - Ketik/diisi nama Tim dan sebutkan nama-nama anggota, untuk kelompok; Contoh pengisian. - Untuk Perorangan Meirli Kurniawan - Untuk Kelompok Kelompok Muda Kreatif (tulis nama kelompok) Ketua : Soby Eko Cahyaningati (tulis ketua kelompok) Anggota : 1. Darusman (tulis nama anggota) 2. Wati
VI. Nama Organisasi Perangkat Daerah Inovator (Khusus untuk Kategori I) : ........................................................ Petunjuk pengisian: - Ketik/diisi Nomenklatur Perangkat Daerah Inovator bertugas, jika bukan lembaga pemerintahan ketik nama lembaga VII. Latar Belakang Permasalahan. - - dst Petunjuk pengisian: - Ketik/diisi dengan desikripsi awal mulai munculnya gagasan dan atau permasalahan yang terjadi sehingga muncul inovasi untuk menyelesaikan masalah tersebut; - Boleh ditulis dalam bentuk pointers atau kalimat-kalimat sepanjang 300 kata Contoh pengisian. - Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Probolinggo dilaporkan, sebanyak 218 kasus ODGJ di kota Probolinggo. Puskesmas Kanigaran, merupakan salah satu dari enam Puskesmas di Kota Probolinggo yang menempati urutan pertama penyumbang kasus gangguan jiwa terbanyak, yaitu 78 kasus dari total 218 kasus gangguan kesehatan jiwa di Kota Probolinggo, atau sekitar 36 %. - Berdasar kondisi masalah kesehatan jiwa yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kanigaran, maka kami membuat inovasi program kesehatan jiwa “TEMAN BAHAGIA ” ( Sistem Pembinaan Bagi Penderita Gangguan Jiwa ). Dalam inovasi tersebut pendekatan yang dilakukan dalam penanganan kesehatan jiwa beralih dari klinis-individual ke produktif-sosial sesuai dengan berkembangnya konsep kesehatan jiwa komunitas, selain tetap melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap penderita gangguan jiwa. VIII. Tujuan Melakukan Inovasi Merupakan target yang ingin dicapai dengan adanya inovasi Contoh 1. Terpangkasnya alur birokrasi yang berbelit belit 2. Terselesaikanya pekerjaan dengan lebih cepat dari sebelumnya 10 hari kerja menjadi hanya 2 hari kerja 3. Tercapainya kemudahan dalam penghimpunan data Petunjuk pengisian: - Ketik/diisi dengan kalimat yang berisi tentang tujuan inovasi; - Ditulis dalam bentuk pointers, 1,2,3 dst. IX. Dampak/ Hasil Inovasi Merupakan uraian kalimat berupa persentase capaian perubahan dan jumlah penerima manfaat inovasi (perubahan sebelum dan sesudah adanya inovasi) Contoh: Dengan adanya inovasi ini jumlah dokumen yang diselesaikan per hari mengalami peningkatan 10% dari sebelumnya. Petunjuk pengisian: Dapat diisi dengan kalimat yang menguraikan hasil dari produk inovasi berupa barang atau jasa yang berjalan di lembaga tersebut;
X. Kebaruan atau Keunikan atau Keaslian Berisi kebaruan inovasi yang memuat perbedaan dengan inovasi lainnya, baik seluruhnya atau sebagian, artinya berbeda dengan rancang bangun yang telah ada sebelumnya/ sebuah cara baru dalam menyelesaikan masalah; Petunjuk pengisian: Ketik/diisi dengan penjelasan singkat bentuk kebaharuan atau keunikan atau keaslian inovasi yang berbeda dari yang sudah ada XI. Mekanisme Inovasi Berisi tahapan atau cara menjalankan ide inovasi tersebut mulai dari tahap awal sehingga diperoleh perubahan yang diinginkan. Petunjuk Pengisian: Ditulis dalam bentuk narasi atau flow chart atau diagram alir XII. Manfaat yang akan didapatkan setelah inovasi Berisi keuntungan yang diperoleh dengan adanya inovasi 1. Memberikan kemudahan akses bagi user dengan adanya pemangkasan alur birokrasi yang berbelit 2. Mempercepat terselesaikannya pekerjaan oleh pengguna 3. Proses penghimpunan data menjadi lebih mudah Petunjuk pengisian: Ketik/diisi dengan kalimat yang berisi tentang manfaat inovasi; Ditulis dalam bentuk pointers, 1,2,3 dst. XIII. Jaminan Keberlanjutan Inovasi Berisi mengenai rencana penerapan keberlanjutan inovasi di masa berikutnya, baik berupa konsistensi atau komitmen melanjutkan inovasi tersebut atau pengembangan dan modifikasi serta peningkatan kualitas atau rencana replikasi. Petunjuk Pengisian: Ditulis dalam bentuk narasi atau pointer. Probolinggo, ................. Mengetahui (Pimpinan Lembaga/OPD yang Menaungi) .................................... Nip. ................. Inovator / Ketua Tim Inovasi ......................................... Lampiran: Dokumen Dukung Inovasi yang Harus Diserahkan pada Tahap ke-2
Nama Inovasi : ............................................................. Inovator : ............................................................. No Indikator Dokumen Pembuktian 1 Regulasi Inovasi Daerah Dibuktikan dengan halaman depan Perda atau Perkada atau SK Kepala Daerah atau SK Kepala Perangkat Daerah serta halaman yang memuat nama inovasi (pdf) satu inovasi satu SK 2 Ketersediaan SDM terhadap inovasi daerah Dibuktikan dengan SK atau ST yang ditetapkan oleh Kepala Daerah/Kepala Perangkat Daerah (bagi inovasi Perangkat Daerah)/ Ketua Tim Inovator (Bagi Inovasi Masayarakat) (pdf) 3 Dukungan anggaran Dibuktikan dengan bab, bagian, dan halaman dokumen anggaran yang memuat program dan kegiatan inovasi daerah (pdf) 4 Penggunaan IT Pilih jenis dukungan informasi dan teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan inovasi daerah. Seperti penggunaan media sosial atau website. Dibuktikan dengan Foto Kegiatan/ Gambar Screenshot layar (pdf/jpeg/jpg/png) 5 Bimtek atau pelatihan inovasi Dibuktikan dengan SK Kegiatan/ Surat Tugas, Daftar Hadir, dan Undangan kegiatan Bimtek (pdf) Sertakan bukti dukung sejumlah frekuensi pelaksanaan bimtek 6 Sosialisasi Inovasi Daerah Pilih bukti kegiatan penyebarluasan informasi kebijakan inovasi daerah baik melalui akun media sosial atau website berita. Dibuktikan dengan dokumentasi dan publikasi (Foto/URL website/ Pemberitaan Media Massa elektronik) (jpeg/jpg/png) 7 Pedoman teknis Pilih jenis pedoman teknis yang tersedia . Dibuktikan dengan dokumen manual book/Buku petunjuk penggunaan inovasi (pdf) atau screenshot penggunaan inovasi daerah (jpg/jpeg/png) 8 Kemudahan informasi layanan Pilih jenis media informasi layanan yang tersedia. Dibuktikan dengan Nomor layanan telp/ screenshot email/akun media sosial/nama aplikasi online/dokumen foto buku tamu layanan (pdf/jpeg/jpg/png) 9 Kemudahan proses inovasi yang dihasilkan Dibuktikan dengan SOP pelaksanaan inovasi daerah yang memuat durasi waktu layanan (pdf). 10 Kualitas inovasi daerah Dibuktikan dengan video penerapan inovasi dengan durasi maksimal 5 menit (mp4/MOV) yang berisi 5 substansi: 1. Latar belakang inovasi 4. Manfaat inovasi 2. Penjaringan ide 5. Dampak inovasi 3. Pemilihan ide