1 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan petunjuk-Nya, sehingga Buku Pedoman Penyelenggaraan Inovasi Daerah ini dapat diselesaikan. Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah menyatakan bahwa, dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, pemerintah daerah dapat melakukan inovasi. Selanjutnya, berdasarkan PP No 38 Tahun 2017, Kementerian Dalam Negeri melakukan penilaian terhadap daerah yang melaksanakan inovasi. Penilaian tersebut dilakukan melalui pengisian Indeks Inovasi Daerah yang berlangsung setiap tahun. Karena itu, untuk memberikan kemudahan dalam penciptaan inovasi daerah, diperlukan pedoman penyelenggaraan inovasi yang diharapkan dapat menjadi petunjuk dalam tata cara melakukan penciptaan dan pengembangan serta pelaporan inovasi daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. Baik dalam bidang penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik maupun inovasi lainnya. Buku panduan ini disusun sesuai dengan perkembangan regulasi dan menjelaskan mengenai tata cara penyelenggaraan inovasi daerah yang dikemas sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami dan diterapkan. Semoga pedoman ini dapat memberikan manfaat untuk menumbuhkembangkan inovasi daerah di Kota Probolinggo Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh KEPALA BAPPEDA LITBANG KOTA PROBOLINGGO Drs. Tartib Goenawan M.Si
2 DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................................... 1 Daftar Isi ..................................................................................................................... 2 Pedoman Penyelenggaraan Inovasi Daerah .............................................................. 3 I. Latar Belakang .................................................................................... 3 II. Dasar Hukum ...................................................................................... 4 III. Pengertian Inovasi ............................................................................... 4 IV. Urgensi Penciptaan Inovasi ................................................................ 6 V. Kunci Keberhasilan Inovasi ............................................................... 7 VI. Tahapan Penciptaan Inovasi Baru ..................................................... 8 Mekanisme Penerapan Inovasi Daerah menurut Perwali No 50 Tahun 2018 ......... 9 Alur Penciptaan Inovasi ........................................................................................... 10 Petunjuk Pembuatan Proposal Inovasi ................................................................... 11 Daftar Dokumen Pendukung (Indikator) Penerapan Inovasi ................................ 14 Contoh Penerapan Inovasi Daerah .......................................................................... 16
3 PEDOMAN PENYELENGGARAAN INOVASI DAERAH I. Latar Belakang Berdasarkan Indeks Inovasi Global (IIG) oleh World Intellectual Property Organization (WIPO), pada tahun 2020 Indonesia berada di peringkat 85 dari 129 negara. Posisi ini menjadikan Indonesia masuk dalam kelompok negara yang kurang inovatif. Hal ini menunjukkan kurangnya kreatifitas penciptaan inovasi baru, baik di kalangan birokrasi, dunia usaha maupun masyarakat yang disebabkan karena lambannya adopsi dan penerapan teknologi serta masih rendahnya kapasitas inovasi. Ditambah lagi adanya pandemi virus corona menyebabkan semakin turunnya semangat untuk melanjutkan dan mengembangkan inovasi yang sudah ada. Setiap pemerintah daerah didorong untuk mengubah penyelesaian masalah penyelenggaraan pemerintahan dengan cara-ara yang solutif, inovatif, efektif dan efisien. Inovasi yang dilakukan daerah, bukan semata-mata untuk mendapatkan penghargaan, tetapi untuk mendorong budaya kerja yang inovatif dan kreatif. Inovasi bukan tujuan, tetapi cara atau metode dalam meningkatkan kinerja pemerintahan daerah untuk mencapai tujuan otonomi daerah. Inovasi menjadi kata kunci, untuk merespon perubahan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu pelaksanaan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang diatur dalam peraturan perundang-undangan, perlu diperkuat dengan upaya dan langkahlangkah strategis agar inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah menjadi hal yang masif untuk dapat diterapkan. Upaya menumbuhkembangkan dan menyebarluaskan praktik-praktik inovasi yang baik secara kontinu perlu dilakukan dengan cara memotivasi dan memicu kreativitas pemerintah daerah untuk melakukan inovasi dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan di daerahnya. Untuk itu, langkah awal yang dilakukan, salah satunya adalah melalui penilaian inovasi daerah melalui supervisi secara periodik dan berkelanjutan, sehingga didapatkan gambaran bagaimana praktik-praktik penyelenggaraan inovasi diselenggarakan oleh pemerintah daerah berikut dampaknya. Inovasi merupakan faktor penting untuk mendukung daya saing daerah. Langkahlangkah inovasi merupakan rangkaian elaboratif guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan di daerah. Bappeda Litbang memiliki tugas dan fungsi memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan inovasi daerah dengan mendorong tumbuh kembangnya inovasi dari perangkat daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha maupun masyarakat. Untuk itu, buku pedoman penyelenggaraan inovasi daerah ini dibuat agar menjadi panduan bagi OPD, lembaga
4 pendidikan, dunia usaha dan masyarakat dalam menciptakan inovasi di lingkup kerja masing-masing. II. Dasar Hukum Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa, dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, pemerintah daerah dapat melakukan inovasi. Peraturan Pemerintah nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, bahwa, Kementerian Dalam Negeri melakukan penilaian terhadap daerah yang melaksanakan inovasi daerah. Peraturan Presiden nomor 33 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional, bahwa, pemerintah daerah membentuk BRIDA (Badan Riset Inovasi Daerah) yang dapat diintegrasikan dengan perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan di bidang perencanaan pembangunan/ Bappeda Litbang (Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan). Peraturan Walikota nomor 50 Tahun 2018 tentang Inovasi Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo yang mengatur tentang mekanisme usulan dan penetapan inisiatif inovasi daerah. Surat Edaran Walikota No 070/4795/425.201/2021 tanggal 21 Juli 2021 tentang Inovasi daerah, bahwa, Pemerintah Kota Probolinggo mendorong penguatan dan penciptaan inovasi daerah melalui budaya inovasi di semua sektor dan semua level penyelenggaraan pemerintahan daerah sehingga setiap instansi diwajibkan membuat inovasi baru minimal satu inovasi setiap tahunnya dan menerapkan keberlanjutan inovasinya. III. Pengertian Inovasi Inovasi adalah proses kreatif yang menghasilkan terobosan baru untuk memecahkan suatu masalah atau mengubah keadaan tertentu menjadi lebih baik. Inovasi daerah adalah segala bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Inovasi daerah bertujuan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan daerah Sasaran inovasi daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui: a. Peningkatan pelayanan publik b. Pemberdayaan dan peran serta masyarakat
5 c. Peningkatan daya saing daerah Inovasi daerah diselenggarakan berdasarkan prinsip: a. Peningkatan efisiensi b. Perbaikan efektifitas c. Perbaikan kualitas pelayanan d. Tidak menimbulkan konflik kepentingan e. Berorientasi kepada kepentingan umum f. Dilakukan secara terbuka g. Memenuhi nilai kepatutan, dan; h. Dapat dipertanggungjawakan hasilnya, tidak untuk kepentingan diri sendiri Bentuk Inovasi Daerah meliputi: a. Tata kelola pemerintahan daerah, merupakan inovasi dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan daerah yang meliputi tata laksana internal dalam pelaksanaan fungsi manajemen dan pengelolaan unsur manajemen. Contohnya seperti e-planning, e-budgeting, pengelolaan kearsipan dan sebagainya. b. Inovasi pelayanan publik, merupakan inovasi dalam penyediaan pelayanan kepada masyarakat yang meliputi proses pemberian pelayanan barang/ jasa publik dan inovasi jenis dan bentuk barang/ jasa publik. Contohnya inovasi pelayanan kesehatan, inovasi pelayanaan pendidikan dan sebagainya; c. Inovasi daerah lainnya sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, merupakan segala bentuk inovasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah. Misalnya inovasi teknologi di bidang pekerjaan umum, inovasi teknologi di bidang lingkungan hidup, inovasi berbasis android/ website, inovasi di bidang perekonomian, pertanian, perdagangan, kemasyarakatan dan sebagainya. Kriteria Inovasi Daerah meliputi: a. Mengandung pembaharuan seluruh atau sebagian unsur inovasi b. Memberi manfaat bagi daerah dan atau masyarakat c. Tidak mengakibatkan pembebanan dan atau pembatasan pada masyarakat yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan d. Merupakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, dan e. Dapat direplikasi Pengusulan Inisiatif Inovasi Daerah dapat berasal dari:
6 a. Walikota b. Anggota DPRD c. ASN d. Perangkat Daerah, dan e. Anggota Masyarakat IV.Urgensi Penciptaan Inovasi Daerah Penciptaan Inovasi Baru dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Salah satunya melalui pendekatan adaptasi, yaitu : a. Adaptasi terhadap masalah organisasi, artinya untuk menciptakan inovasi baru dapat dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam organisasi baik yang berasal dari aspek internal maupun eksternal. b. Adaptasi terhadap teknologi, yaitu inovasi baru juga dapat diciptakan sebagai jawaban atas tuntutan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi c. Adaptasi terhadap potensi daerah dengan upaya memanfaatkan atau mengembangkan potensi sumber daya baik manusia maupun alam yang ada untuk menciptakan inovasi baru. d. Adaptasi terhadap tuntutan kebutuhan masyarakat, yaitu dengan menciptakan inovasi baru berdasarkan permintaan/ kebutuhan masyarakat sebagai pengguna layanan. e. Adaptasi terhadap perubahan peraturan, yaitu dengan membuat inovasi baru untuk menyesuaikan dengan aturan atau kebijakan baru. Penciptaan inovasi baru tidak harus bersifat baru seluruhnya, tetapi bisa sebagian, bisa hasil modifikasi, bisa hasil pengembangan dari inovasi yang sudah ada, bisa juga sebagai hasil perluasan layanan atau cakupan, bisa juga berupa peningkatan kualitas, kuantitas, kapasitas serta bisa juga dari hasil replikasi atau adopsi dari daerah lain atau unit kerja lain. Yang terpenting adalah inovasi tersebut memberikan dampak perubahan. Di antaranya yaitu: - perubahan yang lebih akuntabel atau terbuka - lebih cepat atau singkat - lebih pintar atau smart - lebih murah atau bahkan gratis
7 - lebih mudah atau simpel - lebih luas dan - lebih baik Dalam penciptaan maupun pengembangan inovasi baru, perubahan yang dapat dilakukan yaitu pada bagian tertentu, di antaranya: a. Inovasi pada produk layanannya, yaitu perubahan dapat dilakukan pada pembuatan produk layanan baru yang lebih baik dari sebelumnya atau perbaikan (modifikasi) layanan seperti pelayanan kependudukan dan kesehatan. b. Inovasi pada proses, yaitu perubahan dapat dilakukan pada cara mengelola layanan publik seperti membuat alur layanan yang lebih simpel. Contoh penyederhanaan proses pembayaran. c. Inovasi pada sistem atau cara, yaitu inovasi yang dilakukan dengan mengubah bentuk layanan secara revolusioner, seperti dari manual ke digital secara keseluruhan. d. Inovasi pada konseptual, yaitu perubahan dilakukan pada konsep atau mindset sehingga menciptakan sebuah gerakan atau inisiasi untuk menjadi lebih baik seperti gerakan memilah sampah di kantor. e. Inovasi pada wujud barang atau penataan lingkungan, yaitu penciptaan produk baru dari yang tidak ada sebelumnya menjadi ada berupa barang baru atau tata kelola lingkungan yang lebih baik. f. Inovasi pada SDM (Sumber Daya Manusia) yaitu perubahan pemanfaatan sumber daya manusia yang lebih profesional dengan cara memanfaatkan potensi SDM yang lebih kompeten/ berkeahlian tertentu untuk menciptakan perubahan baru. g. Inovasi pada alat atau materi, yaitu menciptakaan perubahan dengan menggunakan peralatan berteknologi baru atau penggunaan bahan/ material baru yang lebih inovatif. V. Kunci Keberhasilan Inovasi Daerah ditentukan oleh: a. Komitmen kuat pimpinan untuk mengedepankan budaya kerja inovasi dalam organisasinya. b. Sinergitas antarunit kerja dalam organisasi dari level terbawah sampai pucuk pimpinan untuk mewujudkan inovasi daerah. c. Peran aktif unit kerja yang mengelola inovasi daerah untuk menjaga keberlanjutan inovasi.
8 d. Membuka kerja sama dengan lembaga mitra lain dalam rangka pengembangan inovasi. e. Pemuatan kegiatan inovasi dalam fungsi organisasi dengan menjadikan inovasi sebagai output dari setiap program kegiatan instansi. VI. Tahapan Penciptaan Inovasi Baru, meliputi: a. Menggugah semangat/kemauan berinovasi kepada seluruh pegawai dalam organisasi. b. Membentuk agen perubahan di setiap unit kerja yang mampu berfikir inovatif sebagai pelopor. c. Menentukan ide inovasi/ ide perubahan. d. Merancang Rencana Aksi Inovasi (Pengajuan proposal inovasi, urutan kegiatan, penjabaran kegiatan, cara melaksanakan, waktu, siapa pelaksana, apa perannya, apa outputnya). e. Implementasi/ launching inovasi. f. Mengumpulkan hasil dan bukti dukung inovasi. g. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan inovasi. h. Sustainable inovasi melalui update terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat dan upgrade melalui pengembangan/ peningkatan teknologi. i. Publikasi/ promosi inovasi.
9
10
11 PETUNJUK PEMBUATAN PROPOSAL INOVASI DAERAH I. Bidang Inovasi : ...................................................... Petunjuk pengisian: - ketik/isi bidang inovasi (pilih: Tata Kelola Pemerintahan, Pelayanan Publik, Inovasi Lainnya) II. Judul inovasi : .......................................................... Petunjuk pengisian: - Ketik/diisi dengan judul inovasi dan kepanjangannya jika ada. Contoh pengisian. - Bos Dilan (Bantuan Sosial Delivery Lanjut Usia) - Si Jinggo (Sistem Informasi Jaringan Informasi Good Governance) III. Tanggal, Bulan Tahun Penerapan Inovasi. Waktu Pengusulan : Waktu Uji Coba : Waktu Penerapan : Petunjuk pengisian: - Ketik/diisi tanggal, bulan dan tahun pengusulan, uji coba dan penerapan inovasi . IV. Inovator ........................................................ Petunjuk pengisian: - Ketik/diisi langsung Nama Inovator, penggagas inovasi untuk perorangan; - Ketik/diisi nama Tim dan sebutkan nama-nama anggota, untuk kelompok; Contoh pengisian. - Untuk Perorangan Meirli Kurniawan - Untuk Kelompok Kelompok Muda Kreatif (tulis nama kelompok) Ketua : Soby Eko Cahyaningati (tulis ketua kelompok) Anggota : 1. Darusman (tulis nama anggota) 2. Wati V. Nama Organisasi Perangkat Daerah Inovator : ........................................................ Petunjuk pengisian:
12 - Ketik/diisi Nomenklatur Perangkat Daerah Inovator bertugas, jika bukan lembaga pemerintahan ketik nama lembaga VI. Latar Belakang Permasalahan. - - dst Petunjuk pengisian: - Ketik/diisi dengan desikripsi awal mulai munculnya gagasan dan atau permasalahan yang terjadi sehingga muncul inovasi untuk menyelesaikan masalah tersebut; - Boleh ditulis dalam bentuk pointers atau kalimat-kalimat sepanjang 300 kata Contoh pengisian. - Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Probolinggo dilaporkan, sebanyak 218 kasus ODGJ di kota Probolinggo. Puskesmas Kanigaran, merupakan salah satu dari enam Puskesmas di Kota Probolinggo yang menempati urutan pertama penyumbang kasus gangguan jiwa terbanyak, yaitu 78 kasus dari total 218 kasus gangguan kesehatan jiwa di Kota Probolinggo, atau sekitar 36 %. - Berdasar kondisi masalah kesehatan jiwa yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kanigaran, maka kami membuat inovasi program kesehatan jiwa “TEMAN BAHAGIA ” ( Sistem Pembinaan Bagi Penderita Gangguan Jiwa ). Dalam inovasi tersebut pendekatan yang dilakukan dalam penanganan kesehatan jiwa beralih dari klinis-individual ke produktif-sosial sesuai dengan berkembangnya konsep kesehatan jiwa komunitas, selain tetap melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap penderita gangguan jiwa. VII. Tujuan Melakukan Inovasi Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai dengan adanya inovasi 1. .... 2. .... 3. .... 4. .... Petunjuk pengisian: - Ketik/diisi dengan kalimat yang berisi tentang tujuan inovasi; - Ditulis dalam bentuk pointers, 1,2,3 dst. VIII. Manfaat yang akan didapatkan setelah inovasi Berisi dampak yang dirasakan pengguna atau penerima manfaat dengan adanya inovasi 1. .... 2. .... 3. .... 4. .... Petunjuk pengisian:
13 - Ketik/diisi dengan kalimat yang berisi tentang manfaat inovasi; - Ditulis dalam bentuk pointers, 1,2,3 dst. IX. Hasil Inovasi .......................................... Petunjuk pengisian: - Dapat diisi dengan kalimat yang menguraikan hasil dari produk inovasi berupa barang atau jasa yang berjalan di lembaga tersebut; - Dapat juga diisi dengan uraian kalimat berupa persentase capaian perubahan. X. Kebaruan atau Keunikan atau Keaslian .......................................... Petunjuk pengisian: Ketik/diisi dengan penjelasan singkat bentuk kebaharuan atau keunikan atau keaslian inovasi yang berbeda dari yang sudah ada. Probolinggo, ................. Mengetahui (Pimpinan Lembaga/OPD yang Menaungi) .................................... Nip. ................. Inovator / Ketua Tim Inovasi .........................................
14 Daftar Dokumen Pendukung (Indikator) Inovasi Daerah No Indikator Pembuktian 1 Regulasi Inovasi Daerah Pilih jenis regulasi inovasi daerah yang ditetapkan . (Dibuktikan dengan halaman depan Perda atau Perkada atau SK Kepala Daerah atau SK Kepala Perangkat Daerah serta halaman yang memuat nama inovasi (pdf)) satu inovasi satu SK 2 Ketersediaan SDM terhadap inovasi daerah Pilih jumlah SDM yang mengelola inovasi daerah. Dibuktikan dengan SK atau ST yang ditetapkan oleh Kepala Daerah/Kepala Perangkat Daerah (pdf) 3 Dukungan anggaran (dokumen yg dilaporkan bukan DPA) Pilih tahapan inovasi daerah yang didukung anggaran. Dibuktikan dengan bab, bagian, dan halaman dokumen anggaran yang memuat program dan kegiatan inovasi daerah (pdf) 4 Penggunaan IT Pilih jenis informasi dan teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan inovasi daerah Dibuktikan dengan Foto Kegiatan/ Gambar Screenshot layar (pdf/jpeg/jpg/png) 5 Bimtek inovasi Pilih frekuensi kegiatan bimtek inovasi daerah terkait dalam 2 (dua) tahun terakhir. Dibuktikan dengan SK Kegiatan/ Surat Tugas, Daftar Hadir, dan Undangan kegiatan Bimtek (pdf) Sertakan bukti dukung sejumlah frekuensi pelaksanaan bimtek 6 Program dan kegiatan inovasi Perangkat Daerah dalam RKPD Pilih dokumen dan/atau waktu pelaksanaan program kegiatan inovasi daerah. Dibuktikan dengan Bab, Bagian, dan Halaman Dokumen RPJMD/RKPD yang memuat program dan kegiatan inovasi daerah (pdf) 7 Keterlibatan aktor inovasi Pilih jumlah unsur stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan inovasi daerah. Dibuktikan dengan Surat Keputusan Perangkat Daerah/Undangan rapat (pdf) 8 Pelaksana inovasi daerah Pilih tingkatan penetapan tim pelaksana inovasi daerah. Dibuktikan dengan SK Penetapan oleh Kepala Daerah/Kepala Perangkat Daerah (pdf) 9 Jejaring inovasi Pilih jumlah perangkat daerah yang terlibat dalam penerapan inovasi. Dibuktikan dengan SK/ST tim pengelola/penerapan inovasi daerah (pdf) 10 Sosialisasi Inovasi Daerah Pilih bukti kegiatan penyebarluasan informasi kebijakan inovasi daerah. Dibuktikan dengan dokumentasi dan publikasi (Foto/URL website/ Pemberitaan Media Massa elektronik) (jpeg/jpg/png) 11 Pedoman teknis Pilih jenis pedoman teknis yang tersedia . Dibuktikan dengan dokumen manual book/Buku petunjuk (pdf) atau screenshot penggunaan inovasi daerah (jpg/jpeg/png) 12 Kemudahan informasi layanan Pilih jenis media informasi layanan yang tersedia.
15 Dibuktikan dengan Nomor layanan telp/ screenshot email/akun media sosial/nama aplikasi online/dokumen foto buku tamu layanan (pdf/jpeg/jpg/png) 13 Kemudahan proses inovasi yang dihasilkan Pilih Waktu yang diperlukan untuk memperoleh proses penggunaan hasil inovasi. Dibuktikan dengan SOP pelaksanaan inovasi daerah yang memuat durasi waktu layanan (pdf). 14 Penyelesaian layanan pengaduan Pilih rentang rasio penyelesaian pengaduan dalam tahun terakhir. Dibuktikan dengan Dokumen Foto Kegiatan penyelesaian pengaduan/screenshot media layanan pengaduan (jpg, jpeg, png) 15 Online sistem Pilih jaringan prosedur secara daring yang tersedia Dibuktikan dengan screenshot aplikasi layanan inovasi (jpg/jpeg/png) 16 Replikasi Pilih frekuensi replikasi inovasi daerah oleh daerah lain dalam dua tahun terakhir. Dibuktikan dengan dokumen MoU/replikasi (pdf) 17 Kecepatan inovasi Pilih rentang satuan waktu yang digunakan untuk menciptakan inovasi daerah. Dibuktikan dengan dokumen/ laporan/ proposal inovasi daerah (tahapan-tahapan proses penciptaan inovasi daerah) (pdf) 18 Kemanfaatan inovasi Pilih rentang jumlah pengguna/penerima manfaat inovasi daerah dalam dua tahun terakhir. Dibuktikan dengan daftar penerima manfaat inovasi (untuk layanan luring) (pdf) atau screenshot jumlah pengguna/penerima manfaat inovasi daerah (untuk layanan daring) (jpg/jpeg/png) 19 Monitoring dan Evaluasi Inovasi Daerah Pilih bentuk evaluasi inovasi daerah yang telah dilakukan. Dibuktikan dengan screenshot testimoni pengguna (jpeg/jpg/png) atau laporan survei kepuasan masyarakat/laporan hasil penelitian (pdf) 20 Kualitas inovasi daerah Pilih jumlah substansi yang dipenuhi dalam video. Mengunggah video penerapan inovasi dengan durasi maksimal 5 menit (mp4/MOV) atau link google drive/ youtube, dengan ketentuan video memvisualisasikan 5 substansi: 1. Latar belakang inovasi 4. Manfaat inovasi 2. Penjaringan ide 5. Dampak inovasi 3. Pemilihan ide Video inovasi dilengkapi dengan cover thumbnail dengan format jpg/jpeg/png 21 Keterkaitan dengan SDGs (Sustainable Development Goals) Pilih satu atau lebih dari 17 tujuan SDGs yang ada (Diisi oleh Bappeda)
16 CONTOH PENERAPAN INOVASI DAERAH Kecamatan Mayangan 1. Bazar Pelayanan “Majengan Berlari” (Mayangan Biaya Gratis Layanan Malam Hari). Inovasi dari Kecamatan Mayangan berupa penyediaan pelayanan yang ada dikumpulkan dalam satu lokasi dalam waktu yang telah ditentukan. Pelayanan yang dimaksud adalah dari Dispenduk Capil, DPMPTSP, DPPAKD bidang BPHTB dan PBB, BPJS. Kapolsek Mayangan, Danramil 0820/1 Jasa raharja Badan Pengelolaan Daerah Propinsi Jawa Timur (samsat), dan juga oleh Kelurahan se- Kecamatan Mayangan. 2. KAMPUNG TEMATIK ”JATI KAMPUNG SENI” Kampung tematik dengan tema “JATI KAMPUNG SENI”. Karena di lokasi ini RW 008, terdapat beberapa aktifitas seni yaitu seni musik patrol, klantingan, ronjengan, hadroh/samroh, seni ludruk dan seni kerajinan kayu dan lain sebagainya yang mampu mengangkat dan menjadi ikon destinasi wisata seni budaya Kota Probolinggo. 3. KAMPUNG TEMATIK, WISATA BENTENG Inovasi Kampung Tematik, Wisata Benteng dimaksudkan untuk mengenalkan benteng peninggalan kolonial Belanda yang didirikan tahun 1743 dengan membuat kampung tematik berlatar belakang sejarah. Sehingga meningkatkan potensi ekonomi Kelurahan Mayangan. Kelurahan Mangunharjo 1. Inovasi Mangun Siap adalah (system pelayanan melalui aplikasi whatsapp) peningkatan pelayanan administrasi terpadu yang dilakukan dalam rangka mengurangi kerumunan dan upaya pencegahan penyebaran COVID 19 dilingkungan Kelurahan Mangunharjo dengan memanfaatkan aplikasi whatsapp. Kelurahan Sukabumi 1. Kampung Batik dengan tema Baremi Kampung Batik Karena berada di lokasi RW 001, terdapat beberapa aktifitas membatik yang mampu mengangkat dan menjadi ikon destinasi wisata pengrajin batik Kota Probolinggo.