BASED ON TRUE STORY
Indigo
Kisah anak yang berteman
dengan sosok tak kasat mata
DISTY LUSIANA/9B
Indigo
Ruby Glarysea, seorang gadis berusia 15
tahun yang mempunyai kemampuan yang tak
dimiliki semua orang. Dia terlahir berbeda,
mampu melihat apa yang tak bisa orang lain
lihat. Ya, dia anak indigo yang bisa melihat
makhluk tak kasat mata.
Sejak kecil Ruby terbiasa sendiri dan
selalu menyendiri karena ia tidak mempunyai
teman. dia selalu dibully dan dikucilkan oleh
teman-temannya karena mereka menganggap
Ruby aneh dan gila.
1
Ruby Glarysea, seorang gadis berusia 15
tahun yang mempunyai kemampuan yang tak
dimiliki semua orang. Dia terlahir berbeda,
mampu melihat apa yang tak bisa orang lain
lihat. Ya, dia anak indigo yang bisa melihat
makhluk tak kasat mata.
Sejak kecil Ruby terbiasa sendiri dan
selalu menyendiri karena ia tidak mempunyai
teman. dia selalu dibully dan dikucilkan oleh
teman-temannya karena mereka menganggap
Ruby aneh dan gila.
Ruby bukan aneh ataupun gila, hanya
saja Ruby... berbeda.
2
tetapi Ruby tidak mempermasalahkan hal itu
karena dia masih mempunyai teman baik yang
selalu bersamanya yaitu teman tak kasat
matanya. Ruby sudah terbiasa melihat,
berbicara, berinteraksi atau bahkan bermain
dengan mereka yang tak terlihat.
Ruby terbangun dari tidurnya karena
ayahnya sudah teriak menyuruhnya bangun dan
segera bersiap-siap untuk pergi sekolah. tak
berselang lama Ruby memutuskan untuk mandi.
baru saja masuk kamar mandi, Ruby dikagetkan
dengan sosok yang mengintip di ventilasi kamar
mandi. Ruby pun berteriak "woi ngapain ngintip
disitu, pergi sana!!"
"tseurskeabustukkaekelahht, amk amuanuy
apedrigisdinair"i ucap sosok
tempat itu.
3
berakhir Ruby dan sosok tersebut berbuat
gaduh di kamar mandi. bunda Ruby yang
mendengar kegaduhan tersebut memarahi Ruby
dan menyuruh Ruby untuk cepat menyelesaikan
mandinya karena sudah ditunggu ayahnya.
Selesai bersiap-siap ruby diantar ayahnya
ke sekolah. setelah sampai di sekolah, Ruby
langsung menuju kelas, saat sampai di koridor
kelas. anak-anak yang semulanya ribut dan
berlarian mendadak berhenti dan berbisik
sambil menatapnya dengan tatapan benci dan
takut seolah olah Ruby adalah monster yang
tak layak hidup seperti mereka.
4
"liat tuh anak aneh Dateng"
"orang gila itu masih niat sekolah?"
"padahal banyak yang ga suka sama dia, kenapa
dia ga pindah aja."
"tau tuh gatau diri banget"
"semenjak dia masuk, jadi banyak kejadian gaib
yang terjadi"
"dasar gadis pembawa sial"
Ruby hanya melirik ke mereka dan melanjutkan
jalannya ke kelas.
Sampai di kelas, Ruby duduk di tempat
duduknya yang berada di pojok. sepanjang jam
pelajaran Ruby hanya diam di tempat duduknya.
saat jam istirahat Ruby pergi ke kantin
membeli makanan untuk mengisi perutnya yang
kosong.
5
Banyak yang menatapnya dan
membicarakannya, namun Ruby mengacuhkannya
lagian dia sudah terbiasa dengan hal tersebut.
Setelah istirahat, kemudian Ruby mengikuti
pembelajaran seperti biasa.
sampai akhirnya waktu sholat pun tiba, Ruby
segera pergi ke mushola yang ada di depan
sekolah untuk menunaikan ibadah, di tengah
perjalanan menuju mushola, Ruby tanpa sengaja
menabrak siswa laki-laki, di nametag nya
tertulis Kevin Andriano. Saat melihat Kevin, Ruby
melihat kalau dia tertabrak mobil di depan
gerbang sekolah dan keadaannya cukup
mengenaskan.
6
"yang bener dong kalau jalan, jalan tuh pake
mata" ucap Kevin sewot.
Ruby pun tersadar kemudian segera meminta
maaf kepada Kevin dan mencegah dia untuk
keluar gerbang sekolah.
"eh maaf maaf aku ga sengaja. t - tapi aku
mohon jangan keluar gerbang dulu, demi
keselamatan mu"ucap Ruby memperingatinya.
"apaan sih, klo ngomong itu yang jelas, ga jelas
banget"
Kevin menatap Ruby dengan tatapan tidak
suka dan mengacuhkan omongan ruby, ia
menganggap Ruby sudah gila.
7
Kevin pun berjalan menuju mushola, tanpa
menghiraukan Ruby yang masih diam ditempat.
Ruby menghela nafas, percuma dia
memberitahu atau memperingatinya, tidak akan
ada yang percaya dengan apa yang ia katakan.
Dan benar saja saat Kevin hendak
menyebrang jalan menuju mushola, tiba-tiba
tanpa disadari ada mobil yg melaju kencang ke
arah dirinya.
Tiin.. tinn.. tinn...
Braaaakkk.....
8
Mendengar suara tersebut, para siswa
langsung berlarian untuk melihat apa yang
sudah terjadi.
Namun berbeda dengan Ruby, tubuh ruby
tiba-tiba mematung ditempat, tubuhnya
gemetar, dan tidak menyangka hal tersebut
benar-benar terjadi didepan matanya.
Perlahan Ruby pun menghampiri lokasi
kejadian. Ruby melihat Kevin yang baru saja ia
tabrak di lapangan. saat ini tergeletak tak
berdaya dijalan, tubuhnya dipenuhi luka dan
darah mengalir deras di kepalanya.
Ya kejadian itu
sama persis dengan
penglihatan ruby sebelumnya.
9
Para guru yg mengetahui kejadian tersebut
langsung bergegas membawa Kevin ke RS
terdekat untuk diberi pertolongan.
Saat para siswa mulai berjalan masuk
kembali ke sekolahan untuk melanjutkan
pembelajaran, ada satu orang siswi yg terlihat
kebingungan, ternyata tanpa sepengetahuan
siapapun, dia mendengar semua percakapan
Ruby dengan kevin saat di lorong sekolah, dia
juga mendengar dengan jelas peringatan Ruby ke
Kevin sebelum peristiwa didepan sekolah.
Dia adalah Arsheila zakeisha yang biasa
dipanggil Sheila, teman se
kelas Ruby.
10
Sepanjang pembelajaran, Sheila masih
memikirkan peristiwa siang tadi yg di luar
nalarnya. Dia sangat yakin bahwa Ruby tidak
aneh atau gila. Sheila percaya ruby bukanlah
seorang anak biasa, dan dia pun berniat
sepulang sekolah ingin menghampiri Ruby.
Sheila sangat penasaran dan ingin tahu,
sebenarnya Ruby itu siapa? kenapa dia bisa
tau apa yang bahkan belum terjadi? dan apakah
yang selama ini Ruby ucapkan benar adanya?
Ruby itu kenapa? apa benar anak indigo itu
benar adanya dan Ruby merupakan salah
satunya? dia perlu menemui Ruby untuk
menjawab semua perta
nyaan yang terlintas di
otaknya.
11
Jam menunjukkan pukul 15.00 WIB yang
artinya waktu pulang sekolah pun tiba. Ruby
menunggu jemputan di parkiran sekolah seperti
biasa dan ditemani oleh teman tak kasat
matanya.
"Ruby lihat itu" teman tak kasat Ruby
menunjuk ke depan gerbang sekolah, tempat
dimana siswa laki-laki itu tertabrak mobil.
Ruby reflek melihat ke arah yang ditunjuk oleh
temannya dan dia melihat ada anak laki-laki
berdiri di situ.
"itu bukannya siswa yang tadi ketabrak mobil
ya?" tanya Ruby.
"iya, kasihan dia" jawab
teman Ruby.
12
"kenapa dia ada di situ? apa dia udah
meninggal?"
Ruby terheran kenapa siswa laki-laki tersebut
masih berada di tempat itu, bukannya tadi
sudah di bawa ke rumah sakit.
"dia belum bisa balik ke tubuhnya karna
keadaannya koma" ucap teman Ruby yang
mengetahui hal tersebut karena tadi ia sempat
bertanya langsung kepada ruh siswa laki-laki
itu.
Ditengah obrolan Rubby dengan teman tak
kasat matanya, tiba-tiba ada seseorang yang
menghampiri Ruby, dia ad
alah Sheila.
"Ruby!" panggil Sheila.
13
Mendengar ada yang memanggil, Ruby pun
menengok ke arah suara tersebut. Ruby
melihat teman sekelasnya yang bernama Sheila
menghampirinya. Ruby menatap sheila sambil
mengangkat satu alis tanda bertanya. Sheila
yang paham pun segera mengutarakan tujuan
dia menghampiri Ruby.
"Ruby, boleh ngobrol sebentar ga?" Ruby hanya
menganggukkan kepalanya karena Ruby
sebenarnya sudah tau apa yang ingin di
bicarakan oleh Sheila.
"duh kok tiba-tiba takut sih, nanya gak ya?"
ucap Sheila dalam hati
14
"Tanya aja gausah takut." Sheila yang
mendengar itu lantas kaget bagaimana Ruby
bisa tau kalau ia takut untuk bertanya
padahal dia tidak mengatakan apapun.
"Aku penasaran, kamu itu sebenarnya siapa?
kenapa kamu bisa tau apa yang belum terjadi?"
tanya Sheila yang akhirnya membuat Ruby
harus menjelaskan siapa dirinya.
Setelah percakapan mereka berlangsung,
akhirnya Sheila mengetahui fakta tentang Ruby
yang dibilang cukup unik, dan bermula dari situ
mereka mulai dekat dan berteman.
15
Setelah seminggu di rawat di RS, keadaan
Kevin mulai membaik. Kevin berniat nanti
setelah dia sembuh dia akan meminta maaf
kepada Ruby, dia menyesal karena telah
menghiraukan peringatan Ruby. Kevin sadar
bahwa apa yang dikatakan Ruby itu benar
adanya, Ruby bukan suka menghayal atau gila
tapi memang benar adanya.
Dari Kevin dan Sheila, para siswa yang
mendengar desas-desus tentang Ruby adalah
anak indigo mulai mempercayai bahwa Ruby
memang benar anak indigo, dia tidak menghayal
ataupun gila, karena yang diucapkan oleh Ruby
itu memang benar adanya.
16
Setelah seminggu di rawat di RS, keadaan
Kevin mulai membaik. Kevin berniat nanti
setelah dia sembuh dia akan meminta maaf
kepada Ruby, dia menyesal karena telah
menghiraukan peringatan Ruby. Kevin sadar
bahwa apa yang dikatakan Ruby itu benar
adanya, Ruby bukan suka menghayal atau gila
tapi memang benar adanya.
Dari Kevin dan Sheila, para siswa yang
mendengar desas-desus tentang Ruby adalah
anak indigo mulai mempercayai bahwa Ruby
memang benar anak indigo, dia tidak menghayal
ataupun gila, karena yang diucapkan oleh Ruby
itu memang benar adanya.
Mereka mempercayai dan menerima Ruby
apa adanya bahwa Ruby
berbeda dari yang lain,
dia mempunyai kelebihan yang tak dimiliki
semua orang.
17
Itulah kehidupan, kita dilahirkan dengan
keadaan yang berbeda-beda. Setiap orang
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Kita tidak boleh menghina kelebihan
ataupun kekurangan orang yang terlahir
berbeda dengan kita.
Mampu melihat apa yang tidak bisa orang
lain lihat itu melelahkan tapi Satu hal yang
perlu kamu tau, mereka memang ada.
==ii==
18