The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dhinafiliani50, 2023-01-05 07:49:21

Handout Menulis Teks Cerpen

Bahasa Indonesia

HANDOUT

TEKS CERPEN

Bahasa Indonesia kelas XI

Disusun oleh:

DHINA DWI FILIANI

HANDOUT TEKS
CERPEN

4.9 me ng o ns t r uk s i se bu a h cer it a pe nd ek
dengan memperhatikan unsur- unsur

pembangun cerpen.

4.9. 1 Menyusun kerangka teks cerpen
4.9.2 Menyusun teks cerpen dengan
memperhatikan struktur, kebhasaan, d a n
unsur pembangun cerpen.

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model
problem based learning dikombinasikan dengan
brainwriting dengan metode ceramah ,diskusi, tanya
jawab, penugasan pesertadidik ( a) dapat
mengonstruksi sebuah cerita pendek dengan
memerhatikan unsur- unsur pembangun cerpen ( c )
dengan menunjukan sikap kerja sama (d) Serta
mengembangkan kemampuan berpikirkritis, kreatif,
bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik.

A. Pendahuluan
Materi ajar teks cerpen berisi uraian mengenai unsur pembangun cerpen, struktur, kaidah

kebahasaan, dan langkah-langkah menyusun teks cerpen. Pada materi ini, penulis juga
meyajikan contoh teks cerpen dalam bentuk pentigraf. Penulisan materi ajar ini bertujuan untuk
membantu mempermudah peserta didik dalam mempelajari materi menganalisis unsur
pembangun, struktur, kaidah kebahasaan cerpen, dan langkah-langkah menulis cerpen.

Materi Teks Cerpen didasarkan pada kurikulum 2013. Penggunaan materi ini dengan
pendekatan saintifik dengan model pembelajaran problem Based Learning melalui media
jamboard. Melalui materi ajar ini diharapkan peserta didik mampu mengembangkan
pengetahuan mengenai Teks Cerpen.

Cara penggunaan materi ajar ini agar mencapai tujuan yang diharapkan yaitu dengan cara
membaca terlebih dahulu kompetensi dasar dan indikator yang ada pada materi ini. Selanjutnya
membaca dan memahami materi dan teks cerpen yang terdapat pada handout. Jika peserta didik
sudah memahami materi teks eksplanasi, peserta didik disilakan untuk menganalisis unsur
pembangun, struktur, dan kaidah. Kemudian peserta didik memulai menulis teks cerpen dengan
memperhatikan unsur pembangun, struktur, dan kaidah kebahasaan yang berlaku.

B. Uraian Materi

TAHUKAH KALIAN APA ITU TEKS CERPEN???
YUK, SIMAK MATERI BERIKUT.

1. Pengertian Teks Cerpen

Cerita pendek (cerpen) adalah cerita yang menurut wujud fisiknya berbentuk pendek. Ukuran

panjang pendeknya suatu cerita memang relatif. Namun, pada umumnya cerita pendek

merupakan cerita yang habis dibaca sekitar sepuluh menit atau setengah jam. Jumlah katanya
sekitar 500 – 5.000 kata. Olek karena itu, cerita pendek sering diungkapkan dengan “cerita yang
dapat dibaca dalam sekali duduk”.

Pentigraf adalah cerita pendek yang terdiri dari tiga paragrapf. Seperti halnya cerpen pada

umumnya, pentigraf memiliki.

2. Unsur Pembangun Cerpen
a. Tema merupakan gagasan yang menjalin struktur cerita.
Contoh: kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang dll.
b. Amanat
Amanat merupakan ajaran atau pesan yang hendak disampaikan pengarang.
c. Penokohan
Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter
tokoh dalam cerita.
Cara penggambaran karakteristik tokoh:
1) Teknik analitik langsung
2) Penggambaran fisik dan perilaku tokoh
3) Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
4) Penggambaran tata kebahasaan tokoh
5) Pengungkapan jalan pikiran tokoh
6) Penggambaran oleh tokoh lain
d. Alur
Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat
maupun bersifat kronologis.
Jenis alur:
1) Alur maju
2) Alur mundur
3) Alur campuran
e. Latar
latar atau setting meliputi waktu, tempat, budaya, dan suasana yang digunakan dalam suatu
cerita.
f. Gaya Bahasa
Berfungsi menggambarkan suasana dan karakter tokoh.

3. Struktur cerpen

a. Pengenalan situasi cerita (eksposition, orientation)

Berisi pengenalan tokoh, adegan, dan hubungan antartokoh.
b. Pengungkapan peristiwa (Complication)

Berisi peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah.
c. Menuju konflik (risning action)

Bertambahnya kesukaran atau masalah yang dihadapi tokoh.
d. Puncak Konflik (turning point)

Puncak konfilk disebut juga dengan klimaks. Pada bagian ini ditentukannya perubahan nasib
beberapa tokohnya.

e. Penyelesaian (ending/koda)

Berisi penjelasan mengenai sikap/ nasib-nasib yang dialami tokoh setelah
mengalami puncak permasalahan.

3. Kaidah kebahasaan
a. Kalimat bermakna lampau
contoh: ketika itu, beberapa tahun yang lalu dll.
b. Konjungsi kronologis
Contoh: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
c. Kata kerja yang menggambarkan peristiwa yang terjadi.
contoh: menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, dll.
d. Kata kerja yang menunjukkan kalimat tidak langsung
contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, dll.
e. Kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dirasakan atau dipikirkan oleh tokoh.
contoh: merasakan, menginginkan, menghargai, dll.
f. Menggunakan banyak dialog
contoh:
Alam berkata, “Jangan diam saja, segera temui orang itu!”
g. Kata sifat/ adjektiva
contoh: rapi, bersih, baik, lembut, dll

4. Langkah-langkah menulis cerpen
a. Menentukan topik yang dianggap langka, dapat bersumber dari pengalaman yang berkesan.
b. Menulis struktur cerpen dengan memperhatikan unsur pembangun cerpen.
c. Mengembangkan struktur yang telah dibuat menjadi teks cerpen dengan memperhatikan
unsur-unsur pembangun cerpen.

5. Contoh Teks Cerpen
Ayah Siaga

Oleh: Merry Srifatmadewi
Pulang dari pasar tradisional dengan membawa jinjingan sayur-mayur dan daging,
aku menuju apartemen, dari kejauhan kudengar bunyi sirene meraung-raung. Betapa
terkejutnya aku melihat orang-orang berhamburan keluar dari apartemen yang
kuhuni. Semua orang menengadahkan kepala, main tengok-tengokan ke arah gedung. Aku
hanya melihat sepintas. Tidak ada waktu untuk berpikir panjang. Tidak ada penghuni
duduk-duduk santai di lobi. Cepat kubuka pintu kaca menuju lift dengan menyentuh kartu
akses. Aduh …, lift mati total. Bunyi pengumuman melalui pengeras suara di koridor tidak
terdengar jelas.
Panik sungguh teramat panik. Di lantai mana terjadi kebakaran? pikirku dalam hati.
Apakah istriku tahu atau sedang lelap tertidur karena bangun menyusui dini hari dan
menggantikan popok si bayi? Dengan tergopoh-gopoh aku naik tangga menuju lantai 29,
tidak sempat lagi istirahat bernapas walau napas mau putus terengah-engah. Pikiranku hanya
satu menyelamatkan anak istriku yang baru pulang kemarin setelah melahirkan. Kuusahakan
bicara tenang pada istriku walau hati berkecamuk. “Ma, kita mau keluar, ada kebakaran.
Aku akan bawa tas surat-surat berharga, kamu siapkan keperluan baby di tas.” Aku
menggendong bayi, menggandeng tangan istri, membawa tas sambil menuruni tangga satu-

persatu dengan cemas, menggandeng erat tangan istri yang berjalan sangat lamban akibat
proses sectio caesar.

Di luar keadaan semakin ramai, kemacetan tidak terhindarkan. Ada wajah panik
sambil menyeberang jalan dan berkumpul dengan penghuni lainnya serta karyawan-
karyawan yang akan masuk bekerja di mall, tidak jauh dari apartemen. Wajah istriku
semakin pucat pasi. Lelah sekali. “Ada apa sebenarnya yang terjadi?” tanyaku sebagai
penghuni baru yang penasaran ke seseorang yang berdiri sambil memandang gedung
apartemen. “Oh … tidak ada apa-apa. Hanya ada latihan evakuasi terhadap kebakaran,”
jawabnya tenang dan tidak lama kemudian menjepret-jepret foto mengambil momen yang
jarang terjadi itu. Dengkul langsung lemas dan jantung terasa mau copot mendengar
penuturannya.

6. Forum Diskusi

Untuk memperdalam keterampilan kalian dalam menganalisis dan menulis teks cerpen,
silakan kalian melakukan kajian literatur mengenai unsur pembangun, struktur, kebahasaan
dan lagkah-langkah menulis cerpen. Setelah itu, diskusikan hasilnya dengan peserta didik
lainnya.

C. Penutup
Rangkuman

1. Teks cerpen merupakan salah satu karya fiksi dengan jumlah kata antara 500-5000 kata.
2. Unsur pembngun cerpen meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen yaitu

tema, amanat, alur, penokohan, latar, dan gaya bahasa

3. Struktur cerpen meliputi pengenalan situasi cerita (eksposition, orientation), pengungkapan
peristiwa (Complication), menuju konflik (risning action), puncak ponflik (turning point),
enyelesaian (ending/koda).

4. Kaidah kebahasaan cerpen yaitu kalimat bermakna lampau, konjungsi kronologis, kata kerja
yang menggambarkan peristiwa yang terjadi, kata kerja yang menunjukkan kalimat tidak
langsung, kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dirasakan atau dipikirkan oleh tokoh,
menggunakan banyak dialog, kata sifat/ adjektiva.

5. Langkah-langkah menulis cerpen:

a. Menentukan topik yang dianggap langka, dapat bersumber dari pengalaman yang
berkesan.

b. Menulis struktur cerpen dengan memperhatikan unsur pembangun cerpen.

c. Mengembangkan struktur yang telah dibuat menjadi teks cerpen dengan memperhatikan
unsur-unsur pembangun cerpen.

DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud Republik Indonesia. 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI.
Jakarta : Kemendikbud. Lingkungan, media cetak, elektronik.

Kemendikbud Republik Indonesia. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK
Kelas XI. Jakarta: Kemendikbud.

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-cerpen-struktur-fungsi-ciri-unsur-dan
contoh-cerpen/ (diakses Minggu, 27 November 2022)

https://hot.liputan6.com/read/4561943/unsur-intrinsik-cerpen-dan-ekstrinsik-lengkap-contoh-
dan-penjelasannya (diakses Minggu, 27 November 2022)

https://www.cerpenhits.com/2021/07/apa-itu-pentigraf-pengertian-pentigraf.html (diakses
Minggu, 27 November 2022)

https://bukunesia.com/pentigraf/ (diakses, 27 November 2022)
https://ghostwriterindonesia.com/contoh-pentigraf-simpel-dan-seru/ (diakses Minggu, 27

November 2022)


Click to View FlipBook Version